Anda di halaman 1dari 12

KEMISKINAN,KETIMPANGAN DAN

PEMBANGUNAN
OLEH
1.SELFIANA MANEK(42210095)
KETIMPANGAN
 Ketimpangan pendapatan adalah suatu konsep yang menjelaskan
perbedaan kemakmuran, standar hidup, serta pendapatan yang
dihasilkan oleh individu atau rumah tangga dalam masyarakat
sehingga mengakibatkan tidak meratanya distribusi antar wilayah
disebabkan oleh perbedaan faktor produksi dan sumber daya yang
tersedia.

 Penyebab ketimpangan dapat ditentukan oleh tingkat


pembangunan suatu negara, heterogenesitas etnis, dan adanya
kediktatoran dan pemerintahan yang gagal dalam suatu negara.
PENGUKURAN KETIMPANGAN PENDAPATAN

 Metode yang biasa digunakan dalam pengukuran


ketimpangan pendapatan yaitu:

a) Distribusi ukuran
Menurut Hudiyanto(2014),derajat ketimpangan
pendapatan berdasarkan distribusi ukuran yaitu:
Tingkat ketimpangan berat, apabila 40 persen
penduduk paling miskin menerima kurang dari 12 persen
pendapatan nasional.
Tingkat ketimpangan sedang, apabila 40 persen
penduduk paling miskin menerima antara 12-17 persen
dari pendapatan nasional.
Tingkat ketimpangan ringan, apabila 40 persen
penduduk paling miskin menerima diatas 17 persen dari
pendapatan nasional
b) Kurva Lorenz
merupakan suatu kurva yang digunakan untuk
menganalisis distribusi pendapatan perorangan. Kurva
lorens dikenalkan oleh Conrad Lorens, seorang ahli
statistika dari Amerika Serikat pada tahun 1905. Kurva
lorens menggambarkan hubungan antara kelompok-
kelompok penduduk dan pangsa (share) pendapatan
mereka. Kurva ini menggambarkan hubungan antara
persentase jumlah penduduk dengan persentase
pendapatan yang diterima (Arsyad, 2010).
c) Indeks Gini
Indeks gini dikenal juga dengan gini ratio (rasio gini)atau koefisien
gini. Indeks gini diciptakan oleh Corrado Gini pada tahun 1912
dalam karyanya berjudul Variabilità emutabilità. Indeks gini
dihitung dengan menggunakan kurva lorenz, caranya adalah
membandingkan atau membagi bidangyang dibatasi oleh garis
regional dalam kurva lorenz dengan garis lengkung sebagai
penyimpangan atas diagonal. Angka yang didapat kemudian
disebut indeks atau koefisien ataurasio gini. Indeks gini berkisar 0
dan 1. Gini sebesar 0 menunjukkan kemerataan sempurna dimana
semua orang mempunyai pendapatan yang persis sama.
Sedangkan gini indeks 1 berarti ada ketidakmerataan yang
sempurna (Todaro dan Smith, 2006)
 Menurut Sastra (2017), indeks gini membagi tingkat
ketimpangan pendapatan menjadi lima tingkat, yaitu:
1. Ketimpangan sangat tinggi (Rasio Gini = 0.8). 
2. Ketimpangan tinggi (0,6-0,79). 
3. Ketimpangan sedang (0,4-0,59). 
4. Ketimpangan rendah (0,2-0,39). 
5. Ketimpangan sangat rendah (<0,2).
d) Bank dunia 
Menurut Bank Dunia, ketimpangan pendapatan diukur dengan
menghitung persentase jumlah pendapatan masyarakat dari
kelompok yang berpendapatan rendah dibandingkan dengan total
pendapatan penduduk. Terdapat tiga klasifikasi ketimpangan
pendapatan menurut Bank Dunia, yaitu:
 Ketimpangan Tinggi. 40% penduduk berpendapatan rendah dan
menerima < 12% dari total pendapatan.
 Ketimpangan Sedang. 40% penduduk berpendapatan rendah dan
menerima 12%- 17% dari total pendapatan.
 Ketimpangan Rendah. 40% penduduk berpendapatan rendah dan
menerima > 17% dari total pendapatan.
Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut adalah suatu kondisi ketika seseorang
memiliki pendapatan lebih rendah dari standar hidup yang layak,
diukur dengan standar garis kemiskinan. Mereka dianggap tidak
mampu memenuhi barang dan jasa yang diperlukan (seperti
tempat tinggal, makanan, dan pakaian).

 Jenis-jenis kemiskinan

- Dua istilah umum kemiskinan: absolut dan relatif. Seperti


definisi di atas, kemiskinan absolut didasarkan pada standar
nominal (garis kemiskinan). Individu di bawah garis benar-benar
sengsara. Mereka dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka.
- Kemiskinan relatif tidak didasarkan pada nominal, tetapi
persentase dari standar tertentu. Misalnya, rumah tangga masuk
dalam kategori kemiskinan relatif ketika mereka menerima 60%
lebih sedikit dari rata-rata pendapatan rumah tangga. Mereka
miskin karena mereka di bawah rata-rata. 

Selain keduanya, ada juga beberapa istilah kemiskinan. Sebagai


contoh, Eric Jensen, dalam bukunya ” 
Teaching with Poverty in Mind,” membagi kemiskinan menjadi
daerah situasional, generasional, absolut, relatif, perkotaan, dan
pedesaan.
 Penyebab dan konsekuensi kemiskinan absolut

Banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan absolut, termasuk


konflik, sistem pendidikan yang lemah, disabilitas, ketidakadilan,
perbudakan, perang, penindasan, dan kapasitas pemerintah yang
terbatas. Infrastruktur yang buruk dan pengangguran yang
berkepanjangan juga bertanggung jawab atas kurangnya layanan
dasar dan pendapatan warga.

Kemiskinan juga bertanggung jawab atas meningkatnya tingkat


kejahatan. Ini juga memaksa individu untuk berjuang melawan
kelaparan, kerawanan pangan kronis, dan kekurangan
gizi. Dikombinasikan dengan kesehatan yang rendah, ini pada
akhirnya mengarah pada harapan hidup yang pendek.
Apa ruginya ketimpangan yang tinggi
 Tingkat ketimpangan yang tinggi dapat memperlambat
pertumbuhan ekonomi sementara negara yang lebih setara dapat
bertumbuh dengan cepat.Tingginya ketimpangan dapat
mengurangi pertumbuhan ekonomi bagi seluruh masyarakat.

 Tingginya ketimpangan dapat menimbulkan dampak sosial yang


dapat memperparah konflik.

 Pekerjaan yang tidak merata,pasar tenaga kerja terbagi menjadi


pekerja keterampilan yang upahnya semakin meningkat,pekerja
yang tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan tersebut sehingga terjebak dalam berproduktivitas
rendah,informal,dan berupah rendah.
 "Masa depan adalah milik mereka
yang menyiapkan hari ini.“

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai