dan Kemiskinan
Kelompok 6
Kenalin kami
• Nurul Hidayah (19080554048)
1. Distribusi pendapatan ”personal” atau distribusi pendapatan berdasarkan ukuran atau besarnya
pendapatan.Distribusi pendapatan pribadi atau distribusi pendapatan berdasarkan besarnya pendapatan paling
banyak digunakan ahli ekonomi. Distribusi ini hanya menyangkut orang per orang atau rumah tangga dan total
pendapatan yang mereka terima, dari mana pendapatan yang mereka peroleh tidak dipersoalkan. Tidak dipersoalkan
pula berapa banyak yang diperoleh masing-masing individu, apakah merupakan hasil dari pekerjaan mereka atau
berasal dari sumber-sumber lain. Selain itu juga diabaikan sumber-sumber pendapatan yang menyangkut lokasi
(apakah diwilayah desa atau kota) dan jenis pekerjaan.
2. Distribusi pendapatan “fungsional” atau distribusi pendapatan menurut bagian faktor distribusi. Distribusi
Pendapatan Fungsional merupakan persentase dari penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai
badan usaha yang terpisah secara individu dan membandingkannya dengan persentase jumlah pendapatan yang
dibagikan di dalam bentuk sewa, bunga, dan laba.
Kurva Lorenz
Kurva Lorenz menggambarkan distribusi
kumulatif pendapatan nasional di kalangan
penduduk. Kurva ini terletak di dalam sebuah
bujur sangkar yang sisi tegaknya
merepresentasikan persentase kumulatif
pendapatan nasional, sedangkan sisi datarnya
merepresentasikan persentase kumulatif
penduduk. Kurvanya ditempatkan pada
diagonal bujur sangkar tersebut
Indeks Gini
Indeks gini merupakan salah satu ukuran yang
menunjukkan apakah suatu negara
pendapatannya merata atau tidak. Indeks Gini
bernilai antara 0 hingga 1. Jika nilai indeks gini
mendekati nol maka menunjukkan adanya
ketimpangan yang rendah sedangkan jika nilai
indeks gini mendekati satu maka menunjukkan
adanya ketimpangan yang tinggi (Todaro,
2006).
Faktor Yang Menyebabkan Ketidakmerataan Distribusi Pendapatan Di Negara
Sedang Berkembang
1. Pertambahan penduduk yang tinggi yang mengakibatkan menurunnya pendapatan per kapita.
2. Inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi
barang-barang.
3. Ketidakmerataan atau ketimpangan pembangunan antar daerah.
4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (capital intensive),
5. Rendahnya mobilitas sosial.
6. Pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil
industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis.
7. Memburuknya nilai tukar (term of trade) bagi negara-negara sedang berkembang dalam perdagangan dengan
negara-negara maju
8. Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat.
Ketimpangan Sosial
Ketimpangan Sosial
Sebagaimana banyak negara berkembang lainnya,
Indonesia hingga kini masih harus menghadapi masalah
kesenjangan sosial. Istilah terakhir, sering pula disebut
dengan ketimpangan sosial. Hal ini dikarenakan
sulitnya masyarakat kelas bawah dalam merasakan apa
itu yang dinamakan pemerataan sumber daya.
Beragam Bentuk Ketimpangan Sosial
2. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya
dibedakan dari kemiskinan.
Penyebab kemiskinan
1. penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau
kemampuan dari si miskin.
2. penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
3. penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan
ekonomi.
4. penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Menghilangkan kemiskinan
1. Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin.
2. Bantuan terhadap keadaan individu.
3. Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara
sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin.
TERIMAKASIH
ADA PERTANYAAN?