Anda di halaman 1dari 23

Pertumbuhan, Distribusi Pendapatan,

dan Kemiskinan
Kelompok 6
Kenalin kami
• Nurul Hidayah (19080554048)

• Naufal Aldilasa Dewanto (19080554045)

• Nur Hasiyah (19080554050)

• Fitria Mardliana (19080554047)

• Rafly Sucistiardhani K. (19080554051)


Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
Ekonomi
merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
produk domestik bruto (PDB) dari suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi dikatakan meningkat apabila
kenaikan persentase PDB dalam suatu periode lebih
besar dari periode sebelumya tanpa melihat
peningkatannya lebih besar atau lebih kecil dari
pertumbuhan penduduk.
Terori Pertumbuhan
Teori pertumbuhan ekonomi Teori pertumbuhan ekonomi Teori pertumbuhan ekonomi
klasik menurut Adam Smith klasik menurut David Ricardo Neoklasik menurut Solow-Swan
Dalam bukunya “An Inquiry into
the nature and causes of the wealth Ricardo menggunakan beberapa asumsi untuk Menurut solow, pertumbuhan ekonomi
of the nation” tahun 1776 Smith membahas pertumbuhan ekonomi yaitu : 1. bergantung pada faktor produksi (penduduk,
mengemukakan bahwa Jumlah tanah terbatas; 2. Tenaga kerja akan tenaga kerja dan akumulasi modal) serta
pertumbuhan ekonomi berkaitan meningkat atau menurun tergantung pada kemajuan teknologi. Teori ini menunjukkan
dengan pertumbuhan produksi tingkat upah nominal; 3. Akumulasi modal bahwa perkembangan teknologi merupakan
suatu negara dan pertumbuhan terjadi jika keuntungan yang diperoleh para faktor yang terpenting yang mewujudkan
penduduk. pemilik modal berada diatas tingkat pertumbuhan ekonomi.
keuntungan minimal; 4.Kemajuan teknologi
terjadi sepanjang waktu; 5.Sektor pertanian
sangat dominan
Distribusi Pendapatan
Pengertian Distribusi
Pendapatan

● Menurut Sukirno (2006), pada dasarnya


distribusi pendapatan merupakan suatu
konsep yang membahas tentang
penyebaran pendapatan setiap orang atau
rumah tangga dalam masyarakat
Distribusi pendapatan ditinjau dari sistem perekonomian dibagi
menjadi tiga macam yaitu, sebagai berikut :

1. Distribusi pendapatan sistem liberalis, yaitu pembagian pendapatan yang


ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran dalam hal ini pemerintah
tidak ikut campur,
2. Distribusi pendapatan sistem sosialis, yaitu pembagian pendapatan bagi
masyarakat yang ditentukan oleh pihak pemerintah,
3. Distribusi pendapatan sistem campuran, yaitu pendistribusian yang
ditentukan berdasarkan mekanisme di pasar dan oleh pemerintah.
Konsep Dasar Distribusi
Pedapatan
1. Distribusi pendapatan sebagai suatu ukuran dibedakan menjadi
dua ukuran pokok, baik untuk tujuan analisis maupun untuk
tujuan kuantitatif (Todaro, 2000) yaitu:

1. Distribusi pendapatan ”personal” atau distribusi pendapatan berdasarkan ukuran atau besarnya
pendapatan.Distribusi pendapatan pribadi atau distribusi pendapatan berdasarkan besarnya pendapatan paling
banyak digunakan ahli ekonomi. Distribusi ini hanya menyangkut orang per orang atau rumah tangga dan total
pendapatan yang mereka terima, dari mana pendapatan yang mereka peroleh tidak dipersoalkan. Tidak dipersoalkan
pula berapa banyak yang diperoleh masing-masing individu, apakah merupakan hasil dari pekerjaan mereka atau
berasal dari sumber-sumber lain. Selain itu juga diabaikan sumber-sumber pendapatan yang menyangkut lokasi
(apakah diwilayah desa atau kota) dan jenis pekerjaan.

2. Distribusi pendapatan “fungsional” atau distribusi pendapatan menurut bagian faktor distribusi. Distribusi
Pendapatan Fungsional merupakan persentase dari penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai
badan usaha yang terpisah secara individu dan membandingkannya dengan persentase jumlah pendapatan yang
dibagikan di dalam bentuk sewa, bunga, dan laba.
Kurva Lorenz
Kurva Lorenz menggambarkan distribusi
kumulatif pendapatan nasional di kalangan
penduduk. Kurva ini terletak di dalam sebuah
bujur sangkar yang sisi tegaknya
merepresentasikan persentase kumulatif
pendapatan nasional, sedangkan sisi datarnya
merepresentasikan persentase kumulatif
penduduk. Kurvanya ditempatkan pada
diagonal bujur sangkar tersebut
Indeks Gini
Indeks gini merupakan salah satu ukuran yang
menunjukkan apakah suatu negara
pendapatannya merata atau tidak. Indeks Gini
bernilai antara 0 hingga 1. Jika nilai indeks gini
mendekati nol maka menunjukkan adanya
ketimpangan yang rendah sedangkan jika nilai
indeks gini mendekati satu maka menunjukkan
adanya ketimpangan yang tinggi (Todaro,
2006).
Faktor Yang Menyebabkan Ketidakmerataan Distribusi Pendapatan Di Negara
Sedang Berkembang

1. Pertambahan penduduk yang tinggi yang mengakibatkan menurunnya pendapatan per kapita.
2. Inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi
barang-barang.
3. Ketidakmerataan atau ketimpangan pembangunan antar daerah.
4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (capital intensive),
5. Rendahnya mobilitas sosial.
6. Pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil
industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis.
7. Memburuknya nilai tukar (term of trade) bagi negara-negara sedang berkembang dalam perdagangan dengan
negara-negara maju
8. Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat.
Ketimpangan Sosial
Ketimpangan Sosial
Sebagaimana banyak negara berkembang lainnya,
Indonesia hingga kini masih harus menghadapi masalah
kesenjangan sosial. Istilah terakhir, sering pula disebut
dengan ketimpangan sosial. Hal ini dikarenakan
sulitnya masyarakat kelas bawah dalam merasakan apa
itu yang dinamakan pemerataan sumber daya.
Beragam Bentuk Ketimpangan Sosial

Ketimpangan desa Kesenjangan kualitas Ketimpangan antar-sektor Ketimpangan antar-sektor


dan kota sumber daya manusia ekonomi ekonomi

Ketimpangan antarwilayah dan Kondisi Kesehatan


subwilayah
KEMISKINA
N
Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan.
PEMAHAMAN KEMISKINAN
1. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan
dasar.

2. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya
dibedakan dari kemiskinan.
Penyebab kemiskinan
1. penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau
kemampuan dari si miskin.
2. penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
3. penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan
ekonomi.
4. penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Menghilangkan kemiskinan
1. Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin.
2. Bantuan terhadap keadaan individu.
3. Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara
sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin.
TERIMAKASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai