Teori • Fenomena : kejadian atau fakta yang ditangkap oleh panca indra, dipermasalahkan, diabstraksikan dengan konsep-konsep. • Konsep : istilah atau simbol-simbol yang mengandung pengertian singkat dari fenomena. (penyederhanaan dari fenomena). • Variabel : suatu sifat atau jumlah yang mempunyai nilai, yang dapat dinyatakan baik baik kuantitatif maupun kualitatif. • Proposisi : adalah ungkapan / kalimat yang terdiri dari dua variabel atau lebih yang menyatakan hubungan sebab akibat. Teori • Teori : Seperangkat konsep (dan atau veriabel- variabel) yang berhubungan satu sama lain, yang menunjukkan fenomena secara sistematis dalam hubungan kausalitas, dengan tujuan menerangkan atau menjelaskan (eksplanasi) dan meramalkan (prediksi) fenomena-fenomena. • Jadi teori adalah suatu konstruk yang jelas yang berdasarkan fakta-fakta (jalinan fakta- fakta), oleh sebab itu fakta mempunyai peranan dalam pengembangan teori. Peranan Fakta • 1. Fakta memulai teori. • 2. Fakta menolak dan mereformasi teori yang sudah ada. • 3. Fakta dapat membuat definisi baru dan akan memberikan penjelasan yang baru kepada teori tersebut. Isu • Menurut kamus bahasa Indonesia kata isu bermakna : • 1. Masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). • 2. Kabar yang tidak jelas asal usulnya, dan tidak terjamin kebenarannya, kabar angin, desas-desus. • Barry Jones&Chase: • Isu adalah suatu masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu mereprentasikan suatu kesenjangan antara praktek korporat dengan harapan-harapan stakeholder. • Isu adalah suatu hal yang terjadi didalam masyarakat, organisasi, atau dalam lingkup yang lebih luas, yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap masyarakat atau organisasi, ...dan berlanjut pada tahap krisis. isu • Dalam konteks sosiologis : • 1. Personal problem :masalah yang dialami oleh sebagian kecil anggota masyarakat. • 2.issue (societal problem ) : Masalah yang dialami oleh sebagian besar anggota masyarakat. • Contoh : populasi masyarakat : 100 ribu. Apabila ada 2 keluarga miskin disebut personal problem, tetapi apabila ada 95 ribu yang miskin maka disebut sebagai isu. Keterkaitan antara Teori Isu Pembangunan Pembangunan adalah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan proses dan usaha untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, politik, budaya, infrastruktur masyarakat, dan sebagainya. Pembangunan adalah” perubahan sosial” Pembangunan sebuah discourse, suatu pendirian, atau suatu paham, bahkan merupakan suatu ideologi dan teori tertentu tentang perubahan sosial. Pembangunan : merupakan satu aliran dan keyakinan ideologis dan teoritis serta praktek mengenai perubahan sosial. Jadi pembangunan merupakan salah satu dari teori perubahan sosial. (Mansour Fakih). Program-program pembangunan dilandasi oleh isu-isu. Dengan kata lain isu-isu apa yang ada dalam masyarakat, kemudian dijabarkan dalam perencanaan pembangunan, dengan menggunakan pendekatan teori pembangunan. (mis. Etno development, eco development, evolusi, modernisasi, pertumbuhan ekonomi, pemenuhan kebutuhan dasar, dll.) Pembangunan • Pembangunan merupakan perubahan yang direncanakan. Suatu usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya. • Pembangunan : perencanaan dan pelaksanaan serta pengelolaan proyek dan program untuk mewujudkan perubahan yang nyata dan bermanfaat serta bermakna di lingkungan rakyat. • Rakyat memperoleh kemampuan yang lebih besar untuk memilih dan memberikan tanggapan terhadap perubahan-perubahan, berarti perubahan yang terencana harus memperhatikan potensi individu-individu disamping memperhatikan otonomi mereka sebagai pribadi-pribadi. • Pembanghunan : mencakup pengertian “menjadi “ dan “mengerjakan” (Coralie B &Louise G White) • Bagi rakyat kecil pembangunan : “ saya dulu tinggal di Jakarta, tetapi karena ada pembangunan, saya terpaksa mengungsi kemari” PEMBANGUNAN
• Pembangunan mengandung 3 nilai Utama
• 1. Menunjang kelangsungan hidup (memenuhi kebutuhan- kebutuhan dasar : pangan, papan, kesehatan, dan rasa aman). • 2. Harga diri (kemampuan menjadi seorang manusia, suatu pribadi, tidak menjadi alat orang-orang lain) • 3. Kemerdekaan dari penjajahan dan perbudakan (kemampuan untuk memilih, kebebasan atau emansipasi dari perampasan kondisi material klehidupan, penjajahan sosial atas manusia oleh alam, kebodohan, orang-orang lain, penderitaan, lembaga-lembaga, dan keyakinan- keyakinan dogmatik) (Michael Todaro). PEMBANGUNAN
• Pembangunan sebagai peningkatan kapasitas untuk mempengaruhi
masa depan mempunyai implikasi : • 1. Memberi perhatian pada kapasitas terhadap apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan tenaga guna membuat perubahan. • 2. Ia mencakup keadilan, perhatian yang berat sebelah kepada kelompok tertentu akan memecah belah masyarakat dsan mengurangi kapasitasnya. • 3. Pertumbuhan kuasa dan wewenang (Empowerment), hanya jika masyarakat mempunyai kekuasaan dan wewenang, maka mereka akan menerima manfaat pembangunan. • 4. Dapat ditunjang keberlangsungannya(sustainability), perhatian terhadap saling ketergantungan , dan perlunya menjamin keberlangsungan di masa depan. (Coralie & B. Louise G. White : Managemen Pembanguna n untuk Negara Berkembang). Mengukur Pembangunan (Arief Budiman: Teori Pembangunan Dunia Ketiga) • 1. Kekayaan Rata-rata • Dilihat dari pertumbuhan ekonomi, diukur produktifitas masyarakat dan negara setiap tahun (Produk nasional Bruto/PBN atau Gross National Product/GNP) dibagi jumlah penduduk = PNB/Kapita atau GNP/Kapita. • 2. Pemerataan • Berapa % dari PNB atau GDP diraih oleh 40% penduduk termiskin, berapa % oleh 40% penduduk an menengah dan berapa % oleh 20 % penduduk terkaya. • Jika 40 % penduduk termiskin menerima kurang dari 12%, ketimpangan yang ada dianggap mencolok. Jika menerima antara 12% sd. 17% maka ketimpangannya sedang. Jika menerima lebih dari 17 % ketimpangannya dianggap lumayan kecil. • Cara lain dengan indeks gini. Diukur dalam angka 0 sd. 1. jika indeks gini nya 1 berarti ketimpangannnya tinggi. Bila 0 ketimpangan tidak ada. • Kesenjangan moderat Indeks Gini : 0.4 sd. 0.5 • Kurang dari 0.4 indeks gini kesenjangan pemerataan kecil lanjut • 3. Kualitas kehidupan • Menggunakan tolak ukur : physical Quality of Index. (PQLI) (Moris) • Ada tiga Indikator : • A. Rata-rata harapan hidup, bila mencapai 77 tahun angka nilainya 100. • Bila rata-rata hanya 28 tahun nilai angkanya 1. • B. Rata-rata Jumlah kematian Bayi, bila kematian rata-rata angkanya hanya 9 untuk setiap 1000 bayi, maka nilainya 100. • Bila kematian angkanya 229, maka nilainya 1. • C. Rata-rata prosentasi buta dan melek huruf. • Bila rata-rata prosentasi melek hurup 100%, maka nilainya 100. • Bila tidak ada melek aksara nilainya 0 • Angka rata-rata dari ketiga indikator ini menjadi angka PQLI, yang besarannya dari 0 sd. 100. lanjut • 4. Kerusakan Lingkungan • Pembangunan harus sustainable • 5. Keadilan sosial dan Kesinambungan. • Keadilan sosial adalah pertimbangan moral dalam peroses pembangunan. • Pembangunan berusaka untuk menghibdarkan” kerusakan sosial” (diukur : indeks gini dan PQLI) dan “kerusakan Lingkungan”, agar pembangunan itu bisa berkelanjutan. • Pembangunan yang berhasil : pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan ( tidak terjadi kerusakan sosial dan kerusakan alam ). 9 problematika pembangunan di Negara Dunia ke 3 • Kondisi negara di Dunia ini berdasarkan kemajuannya dibagi dalam 3 katagori : • 1. Dunia ke 1 (Amerika Cs.) • 2. Dunia ke 2 (Uni soviet Cs.) • 3. Dunia ke 3 (kumpulan negara yang baru merdeka dan terbelakang). • Ada juga yang menggolongkan : • Develop country dan under develop country. • Negara industri maju dan negara sedang berkembang. • Negara modern dan negara yang tradisional lanjut • 9 Ciri –ciri negara berkembang yang memerlukan sentuhan pembangunan : • 1. Kemiskinan umum (rendahnya pendapat per kapita di negara tersebut, di bawah 2dolar AS perhari, atau 1 dolar per hari (kemiskinan absolut). Indonesia BPS: kurang lebih Rp.410.000 per bulan. • 2. Mata pencaharian utama dalam bentuk pertanian. lanjut • 3. Ekonomi dualistis. Dualistik perekonomian di perkotaan dengan struktur lebih modern dan maju serta berorientasi pada induntri dan perdagangan. Sedang di pedesaan dengan segala keterbelakangannya dan berorientasi pada pertanian. • 4. Sumber daya alam kurang terkelola. (melimpah tapi belum terkelola dengan baik)’ • 5. Tingginya tingkat pengangguran. • 6. Ekonomi yang terbelakang (rendahnya efesiensi dan produktivitas tenaga kerjanya, rendahnya tingkat pendidikan dan gizi serta kesehatan yang buruk. • 7. Ketiadaan inisiatif dan usaha (tidak adanya kemampuan wiraswasta). • 8. Kelangkaan alat modal. • 9. Keterbelakangan teknologi. Masalah dan Tantangan Pembangunan di Negara Berkembang (isu-isu) • 1. Globalisasi. • 2. Kemiskinan, Pengangguran, Ketimpangan. • 3. Industrialisasi, pertanian, dan informalisasi ekonomi. • 4. Korupsi, kebocoran, dan inefisiensi. • 5. Utang luar negri. • 6. Lingkungan (ekologi). • 7. Birokrasi. Model-model pembangunan Dunia • 1. Model welfare state. (ala negara-negara skandinavia :swedia, denmark, finlandia, dan norwegia). • Ciri-ciri nya : • A. Perpajakan sangat progresif, sistem jaminan sosial. • B. Aktor swasta sebagai agen pertumbuhan ekonomi yang efisien melalui mekanisme pasar. • C. Kekuatan politik serikat buruh sangat menentukan, demokrasi parlementer. 2.Model Negara kemakmuran • Ciri-ciri nya: • A. Negara menjadi sentral dalam menentukan keputusan jangka panjang, swasta yang menjabarkannya dalam tindakan. Campur tangan negara sangat minim. • B. Kemitraan negara/birokrasi dengan kaum wiraswasta dalam rangka merebut pasar dunia. • C. Sistem subsidi untuk kebutuhan pokok, yang menjamin secara efektif proses redistribusi kepada para petani, serta pada kelas-kelas sosial rendah, dari hasil pertumbuhan ekonomi. • D. Hampir tidak signifikan peran serikat buruh dalam proses pengambnilan keputusan ekonomi politik, tapi dikompensasi secara inheren dalam sistem “bekerja seumur hidup” (layalitas bagi pekerja perusahaan). 3. Model Populis,( ala negara komunis) • Ciri-cirinya : • A. Hard policy untuk memeksa masing-masing aktor ekonomi memperoleh sesuai dengan kebutuhannya dengan pembangunan besar-besaran. • B. Sistem monopoli pengambilan keputusan oleh sekelompok kecil komite sentral partai dengan penutupan total hak berbeda dalam menentukan arah dari semua subsistem kenegaraan. • C. Peran yang sangat beswar dan menentukan dari aparat represi dan kontrol politik untuk menjamin efektifnya sistem mereka. 4. MODEL SISTEM NEO LIBERAL (REGULASI EKONOMI DAN SOSIAL OLEH KALANGAN SWASTA). • Ciri-cirinya : • A. Mekanisme pasar. • B. Peran negara dibatasi. • C. Politik fiskal (pajak rendah, bunga rendah, sistem insentif, untuk memacu sektor swasta lebih efektif). • D. Pemotongan/pencabutan subsidi (hanya menciptakan kemalasan). Hubungan isu teori • Isu : hubungan buruh majikan • Teori : 1. saling menguntungkan (teori sosial regulasi : ilmu sosial harus mengabdi pada stabilitas, pertumbuhan , dan pembangunan, bersifat obyektif serta secara politik netral dan bebas nilai, masyarakat obyek pembangunan, direncanakan, diarahkan, dan dibina untuk berpartisipasi menurut selera yang mengontrol, tanpa kesadaran ideologis dan teoritis secara kritis).pendekatan teorinya struktur fungsional. • 2. hubungan eksplotasi.(Teori sosial kritis emansipatoris): melakukan penyadaran kritis terhadap sistem dan struktiur sosial dehumanisasi, yang tidak adil, ilmu sosial harus memihak, dan berperan dalam proses pembangkitan keasadaran kritis baik yang tertindas maupun yang menindas, yaitu proses untuk memanusiakan kembali manusia).pendekatan teorinya konflik. • Benang merah dalam teori pembangunan tidak lepas dari dua teori tersebut (teori sosial regulatif dan teori sosial kritis emansipatoris). Paradigma • Paradigma : kaca mata atau alat pandang.` • Paradigma : sebagai suatu kerangka referensi atau pandangan dunia yang menjadi dasar keyakinan atau pijakan suatu teori. • Paradigma : konstelasi teori, pertanyaan, pendekatan, serta prosedur yang digunakan oleh suatu nilai dan tema pemikiran. Konstalsi ini dikembangkan dalam rangka memahami kondisi sejarah dan keadfaan sosial, untuk memberikan kerangka konsepsi dalam memberi makna realitas sosial. Paulo Freire (1970) • Pendidikan merupakan Proses memanusiakan kembali • Kesadaran manusia : • Kesadaran magis(penyebab masalah ketidakberdayaan masyarakat dan faktor-faktor diluar manusia baik natural maupun super natural). • Keasadaran naif (aspek manusia sebagai akar penyabab masalah masyarakat). • Kesadaran kritis (aspek sistem dan struktur sebagai penyebab masalah) Paradigma sosiologi • Paradigma fungsional (kemapanan, ketertiban, stabilitas sosial,kesepakatan,keterpaduan sosial, kesetiakawanan, pemuasan kebutuhan, dan dalam hal-hal nyata atau empirik, pendekatan realistik, positivis, deterministis, dan pragmatis) • Paradigma interpretatif (analisis sosial secara subyektivisme, nominalis, antipositivis, dan ideografis) • Paradigma humanis radikal (berpijak pada kesadaran manusia, pengembangan dari subyektivis, pendekatan niminalis, antipositivis, volunteris dan ideografis) • Paradigma struktur radikal (memperjuangkan perubahan secara radikal tetapi dari sudut pandang obyektivisme, analisisnya konflik struktural, realistis positivis, determinis dan nomotetis) Paradigma Ilmu sosial • 1, Paradigma instrumental Knowledge (menaklukan dan mendominasi obyeknya, merupakan paradigma positivisme : objektifitas, netral,bebas nilai). • 2. Paradigma interpretatif (fenomenologi, dan hermeneutics : hanya untuk memahami obyek (biarkan fakta bicara atas nama dirinya sendiri). • Paradigma kritik/emancipatory knowledge ( proses katalisasi untuk membebaskan manusia dari segenap ketidakadilan). Teori Pembangunan Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi (Mansour Fakih) • Teori- teori perubahan sosial Kapitalisme : (teori modernisasi dan pembangunan : • 1. Teori Ekonomi Kapitalisme. • 2. teori evolusi • 3. teori fungsionalisme • 4. teori modernisasi • 5. Rostow : teori pertumbuhan ekonomi • 6. Motif pretasi dan pertumbuhan ekonomi (David Mc Clelland). • 7. Teori Penciptaan tenaga kerja. • 8. Teori Redireksi Investasi (Chenery). • 9. Teori pemenuhan kebutuhan dasar. • 10. Teori Pengembangan SDM. • 11. Teori Pembangunan pengutamaan Pertanian. • 12. Teori Pembangunan Desa terpadu. • 13. Teori Tata ekonomi dunia baru. Paradigma dan teori kritik pembangunan (perubahan Sosial) • 1. Teori ilmu sosial kritik. • 2. Teori marxisme tentang pembangunan (perubahan sosial). • 3. Teori pembangunan (perubahan sosial) marxisme post strukturalis. • 5. Teori perubahan sosial dan pembangunan sosialisme. • 6. Teori/mazhab dependensia Amerika latin.
• Teori Sistem Ekonomi Kapitalis Dunia.
• 1. Perubahan Tata Ekonomi Dunia Kapitalis. • 2. Tata Ekonomi Dunia Masa Depan Teori Alternatif Perubahan Sosial (pembangunan) • Feminisme dan pembangunan. • 1. Teori feminisme liberal • 2. Feminisme marxis dan perubahan sosial. • 3. Feminisme sosialis tentang perubahan sosial. • 4. Analisis gender dan teori perubahan sosial. Another Development (Dimensi Pembangunan Lain) Teori Pembangunan dan Tiga Dunia (Bjorn Hettne) • 1. Sosiologi dan politik mengenai anotherness(sesuatu yang lain). • 2. Pembangunan egalitatrian. • 3. Pembangunan Yang mandiri. • 4. Pembangunan berwawasan lingkungan (ecodevelopment). • 5. Pembangunan berwawasan etnis (Ethnodevelopment). Lanjut • Didin S. Damanhuri (Ekonomi Politik Dan Pembangunan) • 1. Pendekatan teori liberal (1). • 2. Pendekatan teori liberal (2). • 3. Pendekatan Teori Radikal (1). • 4. Pendekatan Teori Radikal (2). • 5. Teori heterodoks (1). • 6. Teori Heterodoks (2) Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Arief Budiman) • 1. Teori Modernisasi (Pembangunan sebagai masalah internal). • A. Pembagian kerja secara internasional • B. Teori modernisasi. • 1). Teori Harrod Domar : Tabungan dan Investasi. • 2). Max Weber : Etika Protestan. • 3). David McClelland: Dorongan berprestasi atau n-Ach. • 4). W.W. Rostow : Lima Tahap Pembangunan. • 5). Bert F, Hoselitz : Faktor-faktor non ekonomi. • 6). Alex Inkeles dan David H. Smith : Manusia moderen. lanjut • 2. Teori Ketergantungan (1) • 3. Teori Ketergantungan (2) • 4. Teori Pasca Ketergantungan : Perkembangan baru. Isu-isu pembangunan • 1. Kemiskinan dan ketimpangan • 2. Industrialisasi • 2. pengangguran. • 3. Kelaparan (kelangkaan pangan) • 4. masalah kesehatan (AHH,AKI,AKB, sarana dll). • 5. masalah Pendidikan berkualitas. • 6. kesetaraan gender. • 7. energi bersih dan terjangkau. • 8. Pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak. (pengangguran). • 9. industri, inovasi dan infrastruktur. • 10. kesenjangan • 11. konsumsi dan produk bertanggung jawab. • 12. iklim • 13. penegakan hukum. • 14. KKN dan Reformasi birokrasi • 15.menipisnya nilai-nilai kebangsaan. • 16. SARA. • 17. radikalisme dan terorisme. • 18. HAM • 19. money laundring. • 20. human trafficking. • 21. Norkoba. • 22. demokratisasi. • 25. Utang luar Negri. Dinamika isu-Isu Global Kontemporer (Budi Winarno) • 1. Keamanan : Tradisional dan non tradisional. • 2. Ekonomi dan perdagangan. • 3. Kemiskinan dan kesenjangan global. • 4. Pembangunan internasional. • 5. Kerja sama kawasan. • 6. Glabalisasi dan krisis demokrasi. • 7. Lingkungan hidup : energi dan pemanasan global. • 8. Terorisme global. • 9. Krisis pangan dunia. • 10. Hak Azasi Manusia (HAM). • 11. Nasionalisme dan konflik Etnik. • 12. proliferasi senjata nuklir. • 13. global governance dan tata kelola dunia internasional. • 14. Korupsi dan money laundering. • 15. Kejahatan perdagangan manusia ( human trafficking). • 16. Feminisme dan kesetaraan gender. • 17. Liberalisasi pendidikan. • 18, Kejahatan perdagangan narkoba. • 19. Perivatisasi air. 10 Isu Millineal (The World Economic Forum Global Shapers Survey 2017) • 1. Climate Change/ destruction of nature (48,8%). • 2. Large scale conflict / wars (38,9%). • 3. Inequality (in come, discrimination) (30,8%). • 4. Poverty (29,2%). • 5. Religious conflict (23,9%). • 6. Goverment accountability and transparancy/corruption (22,7%). • 7. Food and water scurity (18,2%). • 8. Lack of education (15,9%). • 9. Safety/scurity/wellbeing (14,1%). • 10. Lack of economic opportunity and employment (12,1%). Teori Ekonomi Kapitalisme • Pertumbuhan dibangun diatas landasan kapitalisme. • Filsafat ekonomi klasik (Adam smith, David Recardo, James Mill, Jeramy Benthan, Malthus, J.B. Stay). • Landasan filsafat ekonomi liberal. :percaya pada kebebasan individu (personal liberty), Pemilikan pribadi (private property), dan inisiatif individu serta usaha swasta (private inteprise). Ciri – ciri Teori liberal • 1.Pengkuan yang luas terhadap hak-hak pribadi. • 2. Perekonomian diatur menurut mekanisme pasar. • 3. Motif pengerak roda perekonomian adalah motif laba. 2 Strategi teori liberal • 1. High Economic Growth ( focus pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan akan tercapai seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menimbulkan efek menetes kebawah bagi masyarakat (tricle down effect). • 2. International free trade ( melalui ini kan terjadi transfer of capital, technology and know how dari negara maju ke negara berkembang melalui perusahaan multinasional (MNC). Disamping itu diharapkan dapat meningkatkan efesiensi dari industri lokal, sehingga mampu bersaing dalam pasar global. Beberapa contoh teori Liberal dalam Pembangunan • 1. Teori lingkar kemiskinan (the vicious cyrcle of poverty) : Ragnar Nurske : suatu rangkaian kekuatan- kekuatan yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga menimbulkan keadaan di mana satu negara akan tetap miskin. a poor country is poor because it is poor ( negara miskin itu miskin karena dia miskin). Negara miskin, tingkat tabungan rendah, karena pendapatan rendah, karena produktivitas rendah, mengakibatkan pendapatan rendah, selanjutnya tingkat tabungan rendah, berlanjut ke penbentukan modal rendah, negara miskin. • 2. Teori pertumbuhan ekonomi lewat perdagangan internasional.(keterbatasan sebuah negara : sdm, sumber daya, teknologi, memaksa negara untuk berinteraksi dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya. Perdagangan luar negri memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara. Perdagangan internasional sebagai salh satu variabel pendapatan negara. lanjut • Pandangan keynes • Y=C+I+G+(X–M) • Y = Pendapatan sebuah negara • C = Pengeluaran sektor Rumah Tangga • I = Investasi (pengeluaran modal) oleh sektor produsen. • G = Pengeluaran Pemerintah. • X = Ekport yang dilakukan negara. • M = Import yang dilakukan negara. • Perdagangan internasional dilambangkan (X-M), merupakan pendapatan negara. lanjut • Dalam perdagangan internasional, ada 2 hal penting yang membantu pembangunan, terutama negara yang sedang berkembang : • 1. Adanya pergerakan modal dari negara maju ke negara berkembang. • 2. Transfer of technology and know how lewat perusahaan multi nasional (MNC). 3. Teori Neo Liberal • Merupakan bentuk kelanjutan dari liberalisme. • Teori ini berawal dari washington Concensus, diperkenalkan oleh John Williamson. • Merupakan kesepakan lembaga-lembaga yang bermarkas di washington ( IMF, World Bank dan US Tresury Departement), mengenai rekomendasi kebijakan bagi negara-negara berkembang yang dilanda krisis. 10 butir kebijakan pembangunan yang direkomendasikan (washington concensus) • 1. Adanya disiplin fiskal. Anggaran diminta agar tetap surplus. • 2. Belanja pemerintah seyoyanya diprioritaskan untuk memperbaiki distribusi pendapatan. • 3. Sektor fiscal direformasi, terutama perluas obyek pajak, wajib pajak, mendorong defisit sekecil mungkin. • 4. Sektor finansial perlu diliberalisasikan lewat perbelakuaan suku bunga menurut mekanisme pasar. • 5. penentuan kurs mata uang seyogyanya dilakukan dengan mempertimbangankan daya saing dan kredibilitas. • 6. Perdagangan sebaiknya diliberalisasi. Pemerintah harus menghapus hambatan-hambatan yang bersifat kuantitatif agar arus perdagangan bisa lancar dan efisien. lanjut • 7. Hendaknya investasi asing tidak didiskriminasikan. • 8. BUMN diprivatisasi. • 9. Program deregulasi yang menghilangkan segala bentuk hambatan bagi perusahaan baru yang masuk (MNC) ke pasar dalam negri. Buatlah iklim kompetisi di pasar. • 10. Pemerintah perlu menghormati dan melindungi hak cipta agar menumbuhkan iklim kreatif dan inovatif dalam proses produksi. lanjut • Dari 10 poin tersebut biasanya diringkas menjadi 3 poin : • 1. Kebijakan fiskal yang disiplin dan konservatif. • 2. Privatisasi BUMN. • 3. Liberalisasi pasar (market liberalization). Pemikiran Ekonomi Klasik • 1. Percaya pada laizes faire : kepercayaan akan kebebasan dalam bidang ekonomi, dan memberikan peran minimum pada pemerintah. • 2. Percaya pada mekanisme pasar, persaingan atau kompetensi bebas dan sempurna. • 3. Percaya pada kondisi full employment : kepercayaan bahwa ekonomi berjalan lancar tanpa dan selalu membuat penyesuaian diri jika tanpa intervensi pemerintah. • 4. Percaya bahwa memenuhi kepentingan individu berarti memenuhi kepentingan masyarakat (harmony of interest). • 5. Menitikberatkan pada kegiatan ekonomi, khususnya industri. Dan percaya bahwa hukum ekonomi berlaku universal. • 6. Percaya pada hukum pasar (supply creates its own demand). Adam smith • Pencetus teori : division of labour dan labour theory of value. • Pentingnya buruh sebagai kekayaan bangsa (spesialisasi buruh industri) • Melalui kerja buruh terwujud wealth of nation. • Pemikir pertama, yang mengarahkan produksi kepada konsumen. (konsumsi adalah tujuan utama semua proses produksi). • Motivasi produsen harus ditujukan pada pemenuhan kebutuhan konsumen. • Pemikir pertama yang mengembangkan pentingnya akumulasi kapital, dalam pengembangan ekonomi. • Teori Adam Smith tentang labour theory of value inilah yang menjadi dasar :Kapitalisme. • Teori ini mendapat kritik dari Karl Marx sebagai “proses ekploitasi buruh”yang melahirkan teori nilai lebih (theory of surplus value), yang melandasi teori kelas (sebagai lawan teori kapitalisme). Kekuatan teori liberal • 1. memberikan ruang bagi individu atau pelaku ekonomi untuk berpikir, bertindak, dan berprilaku kreatif, inovatif, dan enterpreneurship (berani mengambil resiko, pioner, dan membuat terobosan). • 2. Sangat menekankan pada prinsip efisiensi, efektifitas, dan bertata klola bersih (cleaan and good governance) di tingkat individu, pelaku ekonomi atau perusahaan maupun pemerintahan dan negara. • 3. menekankan pada persaingan yang mampu mendorong kepada kualitas tinggi, pemikiran dan aksi baik dalam bentuk input, proses dan out put dalam mata rantai kegiatan ekonomi dan politik. lanjut • 4.Menberikan iklim pengembangan dan pemanfaatan riset, ilmu dan teknologi untuk segala macam kehidupan. • 5. Menjamin kebebasan, pluralitas, dan supremasi hukum dan politik serta mendorong regulasi dan standarisasi dalam out put ekonomi dalam rangka pencapaianb demokrasi politik dan petumbuhan ekonomi yang tinggi ( Didin S.D. : Ekonomi Politik Dan Pembangunan). Kelemahan teori Liberal • 1. penerapannya secara total di negara berkembang tanpa ada analisis kesesuaian dengan kondisi akan menyebabkan keterpurukan. • 2. mengabaikan kondisi historis struktural di negara berkembang, karena pendekatannya liner, penyeragaman, dan homoginitas dalam rekayasa sosial, ekonomi, maupun politik. • 3. teori liberal sering menghancurkan nilai lokal, tradisional dan peran agama, serta dampaknya menghilangkan: nilai extended family, kesucian pernikahan, dan penghormatan pada orang tua, nilai tradisional, solidaritas sosial berbasis agama. lanjut • 4. Teori liberal kurang mengapresiasi kerjasama dan saling percaya yang berbasis pada hubungan sosial dan spiritual baik dalam pencapaian prestasi ekonomi maupun politik. • 5. Adanya over optimistik dari teori liberal dalam peramalan ekonomi maupun politik yang sering bertentangan dengan hasil-hasil riil didalam teori. Teori Evolusi • Teori evolusi atau teori organik ( lahir setelah revolusi industri dan revolusi Francis abad ke 19). • Perubahan dilihat sebagai natural. • Direksional. • Imanent. • Kontinyu. • Keharusan. • Berjalan melalui sebab yang sama. August Comte • Fase Perubahan • 1. fase theological, masyarakat dikuasai oleh pendeta dan diperintah oleh militer. • 2. fase methaphysical, didasarkan pada pemikiran filosofis manusia. • 3. fase scientific atau positive, yakni dengan memahami hukum alam ekperimentasi ilmiah. • Intervensi manusia (rekayasa) sangat menentukan perkembangan fase-fase tersebut. Teori evolusi • Masyarakat akan berkembang dari masyarakat sederhana (primitive) menuju ke masyarakat modern (komplex). berubah secara linier. • Masyarakat konservatif, tradisional, adalah “masalah” (tidak memberikan penghargaan terhadap “kearifan lokal”). • Perubahan (pembangunan) adalah kemajuan, kemanusiaan, dan berkebudayaan. • Masyarakat bergerak dari masyarakat miskin non industri sebagai primitive berevolusi ke masyarakat industri yang lebih komplek dan berbudaya. Teori Fungsionalisme • Muncul sebagai teori yang mengkritik teori evolusi.(muncul tahun 1930 an, dikenal sebagai teori struktur fungsional, dikembangkan oleh Merton dan Parson). • Masyarakat dipandang sebagai satu sistem yang saling berkaitan (agama, pendidikan, struktur politik, keluarga, dsbnya). • Setiap bagiannya memiliki fungsi spesifik. Tugas masing-masing fungsi untuk menjaga kestabilan dan pertumbuhan masyarakat. Yang secara terus menerus mencari “keseimbangan”, dan “harmoni” antar mereka. • Adanya konsesnsus. • Masyarakat dinamis tidak statis, teratur dan harmonis., oleh karena itu teori ini cendererung mempertahankan “ statusque” Masyarakat Modern Parson • 1. Hubungan netral. • 2. Tidak mempribadi (obyektif). • 3.Berjarak. • 4. Tidak emosional.. • 5. Bernorma universal. • 6. Berorientasi pada diri sendiri (individualistik). • 7. budaya persaingan. • 8. Berorientasi prestasi (achievement). • 9. Pembagian tugas yang jelas dalam masyarakat (funcsionally specific) Teori Modernisasi • Lahir tahun 1950 di Amerika, sebagai respon kaum intelektual terhadap perang dunia dan perang dingin.(komunis : Uni Soviet dengan Kapitalisme : Amerika CS. ). • Perang ideologi : membendung “sosialisme” untuk mendorong “Kapitalisme”. (dalam konteks inilah teori modernisasi lahir ). • Modernisasi bersifat “revolusioner” (perubahan cepat dari tradisional ke modern). • Modernisasi berwatak komplek (melalui cara dan disiplin ilmu, sistematik, gerakan global, proses bertahap, dan progresif, ). Ciri-ciri Orang Modern (Alex Inkeles) • 1. Kesedian untuk menerima pengalaman baru dan keterbukaannya bagi penciptaan baru dan perubahan. • 2. Tanggapan terhadap persoalan di lingkungannya lebih demokratis. • 3. Orientasinya pada masa kini dan masa depan lebih dari masa lampau. • 4. Mengarah pada keterlibatan dalam perencanaan dan organisasi dan percaya terhadapnya sebagai suatu cara untuk menangani kehidupan. • 5. Percaya manusia bisa belajar, untuk menguasai alam lingkungan demi untuk memajukan kahidupan, dari pada dikuasai oleh alam lingkungannya. • 6. Lebih yakin bahwa dunia dapat diperhitungkan, orang dan lembaga dapat diandalkan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dan tanggung jawabnya. • 7. Semakin sadar akan manrtabat orang lain dan semakin tanggap untuk menunjukkan penghargaan padanya. • 8. Lebih yakin kepada ilmu dan teknologi. • 9. Berfaham kuat tentang keadilan yang merata. Teori Pertumbuhan Ekonomi (Rostow) : The Stages of Economic Growth: A non Communist Manifesto • Melihat pembangunan sebagai proses evolusi perjalanan dari tradisional ke modern, sama dengan masyarakat barat dahulu. • Sikap masyarakat tradisional sebagai masalah. • Development akan berjalan hampir otomatis melalui akumulasi modal (tabungan dan investasi), dengan tekanan bantuan dan hutang luar negri. • Menekankan pada elit wiraswasta yang menjadi motor proses itu. Pembangunan ekonomi harus diiringi oleh perubahan hal-hal berikut (Rostow) • 1. perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial, yang pada mulanya berorientasi kepada pada satu daerah menjadi ke luar. • 2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, banyak anak ke keluarga kecil. • 3. Perubahan dalam investasi masyarakat, dari yang tidak produktif ke investasi yang produktif. • 4. perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang kurang merangsang pembangunan ekonomi (mis. Penghargaan thdp waktu, perorangan dll) menjadfi jauh lebih produktif. The stage of Economic Growth (Rostow) • 1. Masyarakat tradisional. • 2. Kemudioan berkembang menjadi masyarakat prakondisi tinggal landas. • 3. Masyarakat tinggal landas. • 4. Masyarakat pematangan pertumbuhan. • 5. Masyarakat konsumsi masa tinggi. • Salah satu syarat hal tersebut dapat dicapai, yaitu “tersedianya modal”. (investasi min. 10% dari pendapatan nasional, untuk tahap lepas landas). Syarat tersedianya Modal • 1. Melalui penggalian investasi dengan cara pemindahan sumber dana atau kebijakan pajak. • 2. Melalui lembaga-lembaga keuangan atau obligasi pemerintah untuk tujuan produktif. • 3. Melalui devisa dari perdagangan internasional. • 4. Melalui penarikan investasi modal asing. Motive Prestasi dan pertumbuhan Ekonomi (Mc.Clelland: The Achievement Motive in Economic Growth) • Pertumbuhan ekonomi tergantung pada faktor internal : pada nilai-nilai dan motivasi yang mendorong untuk mengekploitasi peluang, meraih kesempatan, pendeknya dorongan internal untuk membentuk dan merubah nasib sendiri. • Kemajuan disebabkan oleh individu yang memiliki the need for achievement (N- ach). • Negara ketiga terbelakang menurutnya karena rendahnya N-ach nya. • Baginnya mereka yang memiliki N-ach yang tinggi, akan bekerja lebih keras, belajar lebih giat dan cepat, dsbnya. • N-ach sesungghungnya penyebab pertumbuhan ekonomi di barat, yang umumnya lahir dari “keluarga” yang dalam pendidikannya menekankan pada kemandirian. • N-ach tidak diturunkan, tetapi dibentuk pada awal pertumbuhan anak, yakni bagaimana kedua orang tua mengasuh anaknya. • Disini peran wanita (ibu) sangat penting, oleh sebab itu wanita harus diberi peran penting dalam masyarakat. Teori Penciptaan lapangan Kerja • Teori ini lahir atas kritik terhadap teori pertumbuhan, yang pada penerapannya di dunia ke tiga, justru melahirkan banyak pengangguran. • Teori ini ditujukan pada proyek-proyek pengembangan sektor informal, yakni pengembangan pedagang eceran, pedagang kecil, pedagang kaki lima, atau pengusaha lemah lainnya. (UMKM). • Proyek pembinaan pengusaha kecil, kerajinan, dengan pembinaan managemennya. • Mempermudah akses untuk mendapatkan modal kerja. • Proyek-proyek padat karya di pedesaan, teknologi tepat guna. Redireksi Investasi (Chenery) • Respon terhadap makin melebarnya jurang antara yang kaya dan yang miskin, pada proses pembangunan pertumbuhan. • Teori ini menekankan pada peranan penting pada pembentukan “modal”. • Reorientasi terhadap formasi dan arus modal dari usaha yang ditujukan pada skala besar,m proyek terpusat, menjadi investasi yang berhubungan langsuang dengan orang miskin : pendidikan, kesehatan, kredit, dan seterusnya. Teori Pemenuhan kebutuhan Dasar (Basic Needs) • Mahbub Ul Haq : (serangan langsung terhadap kemiskinan). • Dilakukan oleh “Pemerintah” • 1. Memberikan subsidi pada makanan pokok. • 2. Biaya pendidikan dan kesehatan yang rendah (gratis). • 3. Memberikan “pelayanan sosial” • 4. Bantuan asing untuk keperluan biaya basic needs. • Basic needs : antara lain meliputi kebutuhan makanan, air, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan Teori Pengembangan SDM (Human Resuorce Development) • Irma Adelman • 1. Redistribusi aset produktif, seperti tanah dan modal fisik bagi kaum miskin. • 2. Program masa untuk pengembangan sumber daya manusia (mis. Pendidikan). • 3. Industrialisasi sumber daya secara intensif dan strategi pertumbuhan. Teori Pembangunan Pengutamaan Pertanian • Agricultural first development • 1. Mensuplai bahan baku dengan harga stabil, (meningkatkan hasil pertanian adalah pilihan esensial dalam pendekatan ini). • 2. Mensuplai tenaga kerja. • (perubahan teknologi dalam pertanian, melalui risert biologi : bibit baru, peptisida, pupuk baru, irigasi dll.) • Perlu persyarakatan penting untuk infrastruktur padat modal yang harus disediakan dari tiga sumber : 1. tingkat tabungan domestik dan hasil produk domestik. 2. Menaikkan hutang luar negri. 3. Menaikkan perdagangan internasional. Teori Pembangunan Desa Terpadu • Waterson • 1. Produksi padat karya • 2. Penggunaan surplus tenaga kerja di luar musim pertanian untuk pembangunan infrastruktur kiecil-kecilan. • 3. Penggunaan tenaga kerja untuk industri kecil pertanian ringan. • 4. memproduksi barang-barang intermediate untuk hasil pertanian. • 5. Produksi barang konsumsi ringan bersumber dari bahan mentah lokal. • 6. berdikari dan mandiri. • 7. diselenggaran oleh organisasi pemerintah yang memiliki kekuatan di luar departemen yang biasanya menjalankan program itu. • 8. Regional planning dengan hirarki pusat pembangunan yang menjembatani gap antara desa-desa dan ibu kota. Teori Tata Ekonomi Dunia Baru • Reorientasi dari melihat kedalam negara dunia ketiga ke situasi internasional (karena sumber-sumber yang dibutuhkan dalam pembangunan bergantung pada arena internasional). • 1. redistribusi kredit internasional sehingga negara berkembang mendapatkan sumber model. • 2. berikan pada negara berkembang dalah hal prosesing, transpirtasi dan kemudahan ekspor, sehingga mereka akan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar. • 3. Perbesar bantuan luar negri, dengan cara kredit yang meringankan. • 4. Restrukturisasi lembaga internasional yang memberikan kesempatan berbicara kepada negara berkembang. Kritik Terhadap Teori Modernisasi dan pertumbuhan
• 1. Telah gagal memenuhi janji mensejahterakan
rakyat di dunia ke tiga. Yang terjadi sebaliknya, membawa dampak negatif : melanggengkan pengangguran, menumbuhkan ketidakmerataan, menaikan kemiskinan absolut. ( kelompok masyarakat miskin justru tak terjangkau “modernisasi”). • 2. sebagai respon muncul strategi alternatif dalam mencapai pembangunan ekonomi di dunia ke tiga, yaitu :”pertumbuhan dan pemerataan”. Pendekatan pertumbuhan dan pemerataan
• 1. berkembang dari kepercayaan bahwa model
pembangunan tradisional yang mempercayakan pada pertumbuhan GNP tidak akan memberi keuntungan kepada kaum miskin di negara berkembang, dan juga tidak memberi keuntungan segera kepada mereka. • 2. Petani memberikan respon positif terhadap kesempatan ekonomi, tetapi masalah nya ada pada “elit” yang berkuasa di ibu kota. • 3. Hambatan pendekatan terdahulu terlalu sempitnya focus pada faktor tanah, buruh, dan modal, tetapi mengabaikan faktor politik, sosial dan budaya. Kritik terhadap Pendekatan pertumbuhan dan pemerataan (bantahan) (kaum kanan) • (I). Kritik dari dalam atau kritik tradisional. • Ada tiga komponen utama yang mempertahankan pendekatan tradisional: • A. Mereka menganggap data yang menyerang model tradisional kurang valid.(data bertambahnya kemiskinan, pengangguran, kurang valid, karena banyak juga yang bekerja). • B. Penganut pendekatan tradisional berpendapat bahwa mencoba membangun pedesaan dan menahan agar orang desa tetap hidup di desa adalah suatu tindakan reaksioner. (kerena lahan sempit, dan urbanisasi dan industrialisasi adalah jalan keluar). • C. Bahwa pendekatan pembangunan tradisional toh jalan , tetapi hanya karena terlalu cepat diadili. ( dalam jangka panjang industrialisasi akan membawa keuntungan bagi seluruh rakyat melalui kerja dan naiknya penghasilan) Jawaban terhadap kritik masalah kemiskinan dan pengangguran • 1. Percepat lagi pertumbuhan GNP. • 2. Datangkan multinasional dan agribisnis. • 3. Perbanyak promosi ekspor. • 4. Dapatkan harga yang tepat. • 5. Tekan upah buruh. • 6. Naikan biaya modal. • 7. Serahkan nilai tukar kepada pasar. • 8. Naikan harga pertanian. Lanjut • (II). Kritik Teori pertumbuhan dari Kaum Revolusioner. • 1. kaum kiri radikal umumnya meragukan bahwa rakyat miskin didunia ke tiga akan mendapat manfaat dari tata ekonomi dunia baru yang dikenal dengan The New International Economic Order (NIEO). • 2. Sementara NIEO diperlukan, tetapi itu saja tidak cukup, sebagian besar dari masalah ada di dalam struktur negara itu sendiri.(struktur klas elit yang ekploitatif, struktur pemilikan tanah oleh elit) • 3. Jalan keluarnya adalah “Revolusi sosial”, dan revolusi sosial tidak dapat dilakukan dengan sarana parlemen. lanjut • Revolusi sosial, hanya bisa terjadi, jika massa rakyat miskin menyadari situasi mereka, gulingkan pemerintahan, dan ambil alih kekuasaan sendiri. • Cara terbaik menjalankan land reform adalah dengan mempersenjatai petani, dan mereka harus melakukan aksi sendiri. • Rakyat harus menyadari bahwa jumlah mereka banyak dan kaum elit sedikit. • Sistem hanya bisa dipertahankan jika massa digerakkan, kaum elit tidak bisa mendominasi dan mengekploitasi orang yang “sadar”. lanjut • Tugas pembangunan menurut kaum kiri revolusioner : • Pembangunan tujuannya adalah memobilisasi rakyat di negara miskin dan kaum progresif di Amerika Serikat, sehingga pemerintah Amerika tidak lagi mensupport rezim represif dan rezim reaksioner melawan usaha rakyat untuk memperoleh leberalisasi. Lanjut • Teori ini mengkritik pendukung teori basic need (Bank Dunia, ILO, UNESCO), yang tidak perduli pada Hak azasi untuk kebebasan, keamanan, partisipasi demokratis, dan hanya perduli pada : pemenuhan kebvutuhan dasar pangan, sandang, papan, akses air bersih, sanitasi, transportasi umum, kesehatan dan pendidikan. Basic need dapat dipenuhi dengan syarat pertumbuhan ekonomi 7% (ILO) pertumbuhan yang tinggi hanya bisa dicapai melalui industrialisasi, sedangkan negara maju menekankan negara ketiga focus pada pertanian dan padat karya. disamping itu membutuhkan arus modal asing ke dunia ke tiga. lanjut • Konsep basic need bagi kaum revolusioner sulit untuk diwujudkan karena : • 1. membutuhkan perubahan sistem pemilikan. • 2. Perubahan hubungan kekuasaan. • 3. perubahan struktur yang ada. • Bagi kaum revolusioner kesemua konsep adalah mata rantai dalam rangka mengkooptasi dan upaya untuk menentang setiap tantangan pada sistem yang dominan. • Sebuah sistem yang menindas (masa kolonial : civilizing mission; kemudian setelah merdeka : Development, berlanjut pada konsep Basic Needs). Kapitalisme telah membawa dunia ke tiga pada situasi penjajahan kolonialisme baru (nekolim), atau fungsi yang serupa. Krisis pembangunan kapitalisme • 1. Krisis finansial yang disebabkan oleh kebijakan makro ekonomi yang diterapkan. • Analisis model Krugman (1979), suatu model yang melihat krisis pada balance of payment (depresi uang; kehilangan karena nilai tukar asing; jatuhnya nilai tukar) naik ketika ekpansi kredit domestik bank sentral tidak konsisten dengan nilai tukar, dan semua itu akhirnya menjadikan krisis ekonomi. • 2. Financial fanic : (Dybvig Diamond, 1983), model kepanikan nasabah bank yang mengakibatkan ketidakseimbangan dalam pasar uang, dan banyak kriditor tiba-tiba menarik uang mereka dari peminjam. lanjut • 3. Bubble Collapse atau model balon yang mengempes. (Blanchard, 1983). • Krisis terjadi ketika para spekulator banyak membeli aset finansial di atas harga (fundamental value) dalam rangka mencari keuntungan. Dalam waktu singkat seringkali balon- balon tersebut mengembang, tetapi pada akhirnya balon- balon ini akan mengempes juga. • 4. Moral hazard Crysis (Akerlof dan Romer, 1996). • Krisis terjadi karena ketidakjujuran, ketika bank-bank dapat meminjam dana negara hanya berdasar garansi liabilitas bank publik secara implisit ataupun ekplisit. Jika bank-bank tersebut tidak dikontrol, mereka dapat menggunakan dana pada usaha yang beresiko tinggi atau perbuatan kriminal. lanjut • 5. Disorderly Workout • Kekacauan terjadi ketika peminjam yang tidak lancar mempropokasi kriditor untuk berlomba dan memaksa likuiditas. Pendekataan teori Radikal (1) Didin S. Damanhuri(Ekonomi Politik dan Pembangunan) • Teori radikal muncul sebagai kritik tehadap teori liberal. • Pembangunan menurut teori radikal (Marxisme- komunisme) : adalah usaha total yang digerakkan oleh suatu pemerintahan diktator proletariat untuk menciptakan kekayaan material, dimana alat-alat produksi merupakan milik bersama, dan barang-barang didistribusikan kepada para pekerja sesuai jasa mereka dalam produksi. Kritik Marxisme komunisme terhadap liberalisme • 1. Keterbelakang yang terjadi di Negara sedang berkembang adalah sebuah akibat dari adanya ekspansi kapitalisme (imprealisme/kolonialisme dan dilanjut neo imperealisme/neo kolonialisme). • 2. Proses pemiskinan dan proletarisasi massa yang terjadi, akibat penghisapan oleh kaum bourjuis melalui adanya suatu transfer nilai surplus produksi dari sebuah proses kapitalisasi kaum kapitalis. (teori nilai lebih/surplus values). • 3. Proses ketergantungan permanen baik dalam hal modal dan teknologi tidak lain diakibatkan oleh negara-negara metropolis (pusat-pusat kapitalis dunia), yang terus- menerus mempertahankan hegemono dan supremasi ekonomi, politik, militer, dsbnya di atas negara-negara pinggiran (pheripheries) (teori dependensi) Ciri-ciri teori Radikal • A. Teori Marxisme – Komunisme ( teori yang menjadi dasar terciptanya pembangunan sisialisme-komunisme) • 1. Lebih mengutamakan rasa kebersamaan atau kolektivitas. (Liberal kapitalis lebih menonjolkan hak-hak pribadi) • Alat-alat produksi milik bersama, didistribuswikan untuk bersama, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. • 2. Lebih mementing unsur koopratif dari motif laba atau kepentingan pribadi.pemerintah membatasi individu untuk bekerja, sebaliknya pemerintah memberi pekerjaan. • 3. Adanya campur tangan pemerintah yang sangat kuat mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga tahap pengawasan. Ciri-ciri Teori Radikal • B. Teori Sosialisme-Demokrat, yakni teori yang didasarkan adanya pembangunan “model negara kesejahteraan” (welfare state model), berkembang di Eropa utara dan Barat. • 1. Adanya serikat buruh yang kuat yang mampu menghadapi kaum pemilik modal. • 2. Pembentukan sistem jaminan sosial (social security system) untuk seluruh penduduk. • 3. Penerapan pajak progresif bagi perusahaan dan perorangan. • 4. Gerakan koperasi sebagai instrumen bagi masyarakat menengah ke bawah untuk mengorganisasikan pemberdayaan ekonominya demi klesejahteraan mereka sendiri. • 5. Peran negara dan pasar berjalan seimbang bersama-sama menjadi instrumen untuk mensejahterakan masyarakat secara keseluruhan. Pendekatan teori Radikal (2) A.Teori Imperialisme dan Neo-Imperialisme Teori ini menganggap bahwa keterbelakangan negara berkembang adalah akibat ekspansi kapitalisme(kolonialisme) terhadap negara berkembang tersebut, sebelum perang dunia ke II, dan Neo imperialisme atau neo kolonialisme yang terjadi setelah PD II. Teori ini dikembangkan oleh Lenin dan R. Luxemburg. (kapitalisme akan mengarah pada monopoli, dan akan didominasi oleh perusahaan-perusahaan raksasa, kartel, yang berbasis internasional) Karakteristik Kapitalis Monopoli • 1. Konsentrasi produksi ditangan industri yang semakin sedikit jumlahnya. • 2. Merger finansial dan kapital industri, sewaktu bank dan lembaga-lembaga finasial semakin menguasai kontrol atas alokasi sumber-sumber modal. • 3. Bangkitnya ekport kapital bukan komoditas sebagai bentuk utama pertukaran internasional. • 4. Pembagian dunia ke dalam lingkungan ekonomi dipengaruhi dan dikontrol oleh kapitalis monopolis. • 5. Pembagian lebih lanjut dunia kedalam lingkungan politik yang dipengaruhi oleh pemerintahan negara- negara kapitalis mapan. Keunggulan Teori Radikal • 1. Teori radikal merupakan teori kritik dan empirik paling tajam dan berwibawa terhadap beropreasinya liberalisme-kapitalisme maupun terhadap neoliberalisme-kapitalisme. • 2. Sangat konsen terhadap perwujudan pemerataan dan keadilan sosial. • 3. Memberikan inspirasi untuk perbaikan dalam konteks kapitalisme yang semakin manusiawi. • 4. Sangat mampu menjelaskan perspektif struktural baik dalam rangka membedah kelemehan maupun menyusun agenda perbaikan. Kelemahan Teori Radikal • 1.Syarat mencapai tujuan melalui revolusi (komunis), kemandirian (neo-marxis) dan masyarakat egaliter (sosialis- demokrat), dan kurang mempertimbangkan kondisi struktural dan kultural NSB. • 2. Ramalan bahwa akan mengalami self destruction tidak terbukti., bahkan komunis runtuh di mana-mana. • 3. Ramaklan teori ketergantungan bahwa negar-negara non barat tidak mungkin menjalankan industrialisasi yangf signifikan terbantah sebagian. Bahkan ketergantugan hilang serta sebagian negara berkembang mampu menjadi ekportir kapital dan teknologi yang besar, seperti : Korsel, China, singapura, dll. Teori Heterodoks (1) • Pembangunan (development) lebih luas dari pertumbuhan (growth). • Pembangunan menrupakan fenomena kualitatif yang tidak cukup disimpulkan oleh indikator-indikator pertombuhan. Pembangunan mencakup sejumlah transformasi dalam struktur ekonomi, sosial, dan kultural yang menyertai dan mendasari terjadinya pertumbuhan. Pembangunan harus termasuk perubahan mental dan sosial suatu penduduk yang membawa kemampuan mereka untuk tumbuh, yang secara komulatif dan berkelnjutan membawa peertumbuhan produksi riil global. (Didin S.D., mengutip dari F Perroux). Teori heterodoks • Teori ini merupakan teori yang menyempal dari teori liberal maupun radikal. Teori ini dibangun di atas realita yang terjadi di negara berkembang itu sendiri. • Dalam teori, ini pembangunan ekonomi bukan berarti menghilangkan budaya dan struktur sosial yang sudah melembaga di masyarkat. Sebaliknya, teori ini berusaha mensinkronkan keduanya untuk mencapai hasil pembangunan ekonomi yang lebih maju, Ciri-ciri teori heterodoks • 1. Teori ini selalu menyesuaikan dengan realita yang ada di negara berkembang, sehingga kondisi negara industri maju tidak dapat dijadikan referensi untuk pembangunan di negara sedang membangun. • 2. Adanya pengakuan terhadap kebudayaan,agama dan nilai-nilai lokal. Hal ini berarti teori heterodoks tiadak mengesampingkan kebudayaan, agama, dan nilai-nilai lokal. Tetapi menjadikannya sebagai kekuatan dalam pembangunan ekonomi. • 3. adanya sinkronisasi antara nilai-nilai modern dengan nilai-nilai tradisional dan nilai-nilai lokal. Satu sisi mempertahankan tradisi, tetapi mampu menyerap perkembangan modern yang ada. • 4. adanya peran penting dari UKM dan LSM lokal, yang dianggap sebagai penggerak dalam keberhasilan pembangunan ekonomi. Contoh Pendekatan teori hererodoks • 1. Teori dualisme Boeke dan F.Perroux • Teori dualisme masyarakat ini merupakan, teori umum pembangunan masyarakat dan ekonomi negara yang sedang berkembang (NSB), yang didasarkan hasil kajian dari perekonomian Indonesia. • Menurut Boeke, ada 3 cirinya : • 1. semangat sosial. • 2. Bentuk organisasi. • 3. Teknik yang mendominasinya. • Ketiganya saling bergantung, merupakan sistem sosial. • Masyarakat dualistik ditandai oleh: • A. adanya sistem barat yang diimport dan lebih maju, dan • B. sistem pertanian prakapitalisme pribumi. Masyarakat dualistik • 1. Yang pertama (A), ada dibawah pengaruh dan pengawasan barat dengan menggunakan teknik maju dan standar kehidupan yang rata-rata tinggi.(sistem sosial yang diimport : kapitalisme atau sosialisme atau campuran keduanya, berkembang melalui penjajahan atau perdagangan luar negri). • Perroux : dualisme disebabkan adanya struktur dominasi. (dominasi perusahaan modern atas pasar, dominasi ekport dan hub. Antar bangsa, serta dominasi negara industri atas negara berekembang). • 2. yang ke dua (B), asli dengan teknik, kesejahteraan dan ekonomi yang rendah.(sistem sosial yang asli). Contoh pendekatan teori heterodoks • 2. Teori keseimbangan dalam kemiskinan (J.K. Galbraith) • Kemajuan teknologi modern telah memungkinkan masyarakat hidup serba berkecukupan, tetapi tidak menjamin kebahagiaan, sebab masyarakat masih percaya pada doktrin kelangkaan (scarcity), dan selalu meminta lebih dan lebih banyak lagi materi tidak perduli diperlukan atau tidak.(konsumen tidak rasional). Kondisi ini dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. • Galbraith menyarankan ada semacam “sosialisme bar” lanjut • Galbraith • Menyerankan agar ada semacam “sosialisme bar” yang lebih memperhatikan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan. • Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah :1. Mendisiplinkan perusahaan-perusahaan raksasa melalui pengawasan upah dan gaji, harga dan laba. • 2. Menasionalisasikan perusahaan-perusahaan yang memasok kebutuhan militer, bahkan kalau perlu menasionalisasikan perusahaan yang sangat diperlukan masyarakat seperti rumah sakit. • Semuanya ini bisa dicapai kalau sudah ada perubahan sistem nilai dan kepercayaan dalam masyarakat (sosialisme baru). Teori keseimbangan dalam kemismikan Galbraith • Menurut teori ini, ketiadaan kemungkinan investasi, teknik pertanian yang tradisional, dan absen inovasi yang terjadi di negara berkembang adalah sebagai hasil dari rasionalitas kemiskinan, yaitu suatu perhitungan resiko dari penduduk miskin. Sebab bentuk inovasi selalu mengundang resiko kegagalan, dan kegagalan bagi mereka berarti jatuh miskin bahkan kematian. Oleh sebab itu kondisi ini tidak boleh ditafsirkan sekedar ketertinggalan dari negara maju. Teori heterodoks (2)
• 1. Lingkaran kemiskinan G. Myrdal
• Kemiskinan bukan terletak pada persoalan modal semata, tetapi lebih karena kurangnya gizi, pendidikan, dan basic needs lainnya. • Kemiskinan dimulai dari pendapatan yang rendah sehingga kualitas gizi menjadi berkurang. Rendahnya kualitas gizi tersebut mengaklibatkan rendahnya kesehatan yang kemudian menyebabkan rendahnya produktifitas. Produktiftas rendah ini menyebabkan pendapatan rendah, dan pada gilirannya menyebabkan kemiskinan. Teori Myrdal • Teori myrdal ini diadopsi oleh ILO untuk digunakan dalam memecahkan kemiskinan di negara berkembang (1976), strategi ini dikenal dengan Strategi pemenuhan kebutuhan dasar (basic need strategy) : sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan. • Di Indonesia strategi ini menginpirasi terbitnya strategi 8 jalur pemerataan (orba). 8 jalur pemerataan (orba) • 1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya sandang, pangan, dan perumahan. • 2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan. • 3. Pemerataan pembagian pendapatan. • 4. Pemerataan kesempatan kerja. • 5. Pemnerataan kesempatan berusaha. • 6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi muda dan kaun wanita. • 7. pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air. • 8. pemerataan memperoleh keadilan. Teori heterodok (2) • 2. Capitalist development state (model jepang). • Jepang merupakan contoh negara maju di asia, bahkan salah satu negara ekonomi terbesar di dunia, yang menerapakan teori heterodoks. • Modernisasi di Jepang, tidak meninggalkan dan menghilangakan budaya serta nilai-nilai lokal yang ada di dalamnya. Bahkan nilai-nilai lokal, agama serta budaya, menjadi salah satu variabel penting yang menjadi kekuatan jepang dalam melakukan pembangunan. (mis. Nilai tradisional konfusianisme yang mempu mengeliminasi problem kelas sosial : analisis dari Micho Morishima). Ciri ciri Model ekonomi Jepang • 1. Negara menjadi sentral dalam penentuan keputusan jangka panjang, pertumbuhan ekonomi, konsensus antar lembaga, pengembangan teknologi, dstnya. Tetapi tidak campur tangan dalam pelaksanaannya. • 2. Kemitraan negara atau birokrasi dengan kaum wiraswasta dalam rangka merebut pasar. (Japan incorporated sebagai kunci keberhasialan model jepang). • 3. Sistem subsidi untuk kebuthan pokok yang menjamin secara selektif proses redistribusi kepada para petani serta kelas-kelas sosial yang rendah, dari hasilltumbuhan ekonomi. • 4. peran serikat buruh tidak terlalu signifikan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi politik. (dikonversi melalui perusahaan dalam bentuk konsultasi reguler setiap saat, dengan “sistem bekerja seumur hidup” : loyalitas bagi pekerja perusahaan). Keunggulan teori heterodoks • 1. Teori heterodoks telah banyak dipraktekkan dan cukup berhasil di negara berkembang khususnya asia. • 2. Teori heterodoks sangat meperhatikan nilai-nilai lokal, agama, dan kondisi struktural serta kultural yang ada di negara berkembang. Bahkan nilai-nilai tersebut direaktualisasikan dalam proses pembangunan. • 3. Teori heterodoks mampu memadukan antara modernisme(industralisasi dan pembangunan), dengan nilai-nilai lokal, tradisional, dan agama yang ada di negara tersebut. • 4. Teori heterodoks sangat memberi ruang bagi aktualisasi LSM lokal maupun global serta mendorong pemberdayaan kongkret di tingkat mikro akar rumput untuk mencapai kesejahteraan dan kleadilan sosial. Kelemahan teori heterodoks • 1. Belum menjadi grand Theory, yang bisa dijadikan rujukan. • 2. Belum dapat menjadi solusi komprehensif dan universal secara makro. • 3. Belum bisa menjadi rujukan umum bagi bagi para pengambil keputusan di negara berkembang. • 4. Belum menjadi rujukan dalam counter balancing yang berwibawa dalam mengatasi problem globalisasi, kapitalisme, dan neokapitalisme pada umumnya. (Didin S. Damanhuri). Teori Modernisasi (Arief Bidiman : Teori Pembangunan Dunia ke tiga) • 1. Pembagian kerja secara internasional. • Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa setiap negara harus melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan keuntungan komparatif yang dimilikinya. • Negara di katulistiwa tanahnya subur cocok untuk pertanian, sedangkan Negara dibelahan utara cocok untuk industri (kalau pertatanian ongkos produksinya jauh lebih mahal). • Karena spesialisasi ini maka terjadilah perdagangan internasional, yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertanian dapat membeli barang industri jauh lebih murah dapri pada produksi sendiri, dan negara industri dapat membeli hasil pertanian secara lebih murah. • Perdagangan ini akan menguntungkan semua pihak. Produksi melimpah harga murah, menguntungkan negara pertanian. Demikian sebaliknya. Lanjut • Teori pembagian kerja secara internasional ini melahirkan : • 1. Kelompok negara yang memproduksi hasil pertanian. • 2. Kelompok negara yang memproduksikan barang-barang industri. • Kenyataannya : ada ketimpangan yang terjadi, kelompok negara industri semakin kaya dan negara pertanian semakin miskin. lanjut • Ketimpangan kekayaan antar dua kelompok negara tersebut (miskin dan kaya). Menimbulkan pertanyaan, dan jawabannya memunculkan 2 teori : • 1. Teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan ini terutama disebabkan oleh faktor-faktor yang terdapat di dalam negri negara yang bersangkutan.(faktor internal) ( teori ini dikenal dengan teori modernisasi). • 2. Teori-teori yang lebih banyak mempersoalkan faktor- faktor ekternal sebagai penyebab kemiskinan di negara- negara tertentu. Kemiskinan dilihat sebagai b ekerjanya kekuatan-kekuatan luar yang menyebabkan negara yang bersangkutan gagal melakiukan pembangunan (teori ini dikenal sebagai teori struktural). Kelompok teori modernisasi • 1. Teori Harrod Domar ;( Tabungan dan Investasi). • Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan investasi rendah, maka pertumbuhan ekonomi negara akan rendah. • Masalah pembangunan pada dasarnya adalahmasalah menambah investasi modal. Masalah keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal. Etika protestan (Max Weber) • Harrod Domar tidak mempersoalkan manusianya, Max Weber melihat dari aspek manusianya. Manusia dibentuk oleh nilai-nilai budayanya, khusunya oleh nilai agamanya. • Agama berperan memunculkan kapitalisme di eropa dan Amerika. • Weber menganalisis mengapa beberapa negara di eropa dan Amerika mengalami kemajuan ekonomi yang begitu pesat di bawah sistem kapitalisme. Analisisnya menyimpulkan penyebab utamanya adalah etika protestan. lanjut • Menurut etika tersebut sinyatakan manusia ditakdirkan masuk surga atau neraka, tetapi orang tersebut tidak mengetahuinya.karena itu dia tidak tenang, menjadi cemas, karena ketidak jelasan nasibnya itu. • Salah satu cara untuk mengatahui masuk surga, adalah dengan keberhasilan kerjanya di dunia (mereka bekerja tanpa pamrih, tetapi untuk mengatasi rasa cemasnya bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh), kalau berhasil masuk surga, sebaliknya kalau tidak berhasil kerjanya masuk neraka.(etika protestan Calvin). lanjut • 3.Dorongan berprestasi atau N-Ach (David Mc.Clleand) • Lihat keterangan sebelumnya. • 4. Lima tahap pembangunan ( W.W. Rostow) • Lihat keterangan sebelumnya. lanjut • 5. Faktor-faktor non ekonomi (Bert F. Hoselitz) • Faktor-faktor non ekonomi yang dianggap penting dalam proses pembangunan adalah faktor kondisi lingkungan; ketrampilan kerja tertentu, tenaga wiraswasta yang tangguh, perubahan kelembagaan. Perubahan kelembagaan ini akan menghasilkan tenaga kewiraswastaan dsan administrasi, serta ketrampilan teknis dan keilmuan yang dibutuhkan. ( pembanguan memerlukan pemasokan dari berbagai unsur, tidak hanya modal saja). : Pemasokan modal besar dan perbankan serta pemasokan tenaga ahli dan trampil. lanjut • 6. Manusia Modern ( Alex Inkeles dan David H. Smith). • Faktor manusia merupakan hal penting dalam pembangunan. • Yang diperlukan adalah manusia modern.: • (terbuka terhadap pengalaman dan ide baru; berorientasi kemasa sekarang dan masa depan; punya kesanggupan merencanakan; percaya bahwa manusia bisa menguasai alam dan bukan sebaliknya; menghargai waktu; lihat penjelasan terdahulu). • Pendidikan merupakan hal yang penting untuk merubah orang menjadi modern; demikian juga dengan pengalaman kerja, dan pengenalan terhadap media masa yang mendorong proses modernisasi.