Anda di halaman 1dari 115

TEORI DAN ISU PEMBANGUNAN

Sartibi Bin Hasyim


Teori
• Fenomena : kejadian atau fakta yang ditangkap
oleh panca indra, dipermasalahkan,
diabstraksikan dengan konsep-konsep.
• Konsep : istilah atau simbol-simbol yang
mengandung pengertian singkat dari fenomena.
(penyederhanaan dari fenomena).
• Variabel : suatu sifat atau jumlah yang
mempunyai nilai, yang dapat dinyatakan baik baik
kuantitatif maupun kualitatif.
• Proposisi : adalah ungkapan / kalimat yang terdiri
dari dua variabel atau lebih yang menyatakan
hubungan sebab akibat.
Teori
• Teori : Seperangkat konsep (dan atau veriabel-
variabel) yang berhubungan satu sama lain,
yang menunjukkan fenomena secara
sistematis dalam hubungan kausalitas, dengan
tujuan menerangkan atau menjelaskan
(eksplanasi) dan meramalkan (prediksi)
fenomena-fenomena.
• Jadi teori adalah suatu konstruk yang jelas
yang berdasarkan fakta-fakta (jalinan fakta-
fakta), oleh sebab itu fakta mempunyai
peranan dalam pengembangan teori.
Peranan Fakta
• 1. Fakta memulai teori.
• 2. Fakta menolak dan mereformasi teori yang
sudah ada.
• 3. Fakta dapat membuat definisi baru dan
akan memberikan penjelasan yang baru
kepada teori tersebut.
Isu
• Menurut kamus bahasa Indonesia kata isu bermakna :
• 1. Masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya).
• 2. Kabar yang tidak jelas asal usulnya, dan tidak terjamin
kebenarannya, kabar angin, desas-desus.
• Barry Jones&Chase:
• Isu adalah suatu masalah yang belum terpecahkan yang siap
diambil keputusannya. Isu mereprentasikan suatu kesenjangan
antara praktek korporat dengan harapan-harapan stakeholder.
• Isu adalah suatu hal yang terjadi didalam masyarakat, organisasi,
atau dalam lingkup yang lebih luas, yang apabila tidak ditangani
secara baik akan memberikan efek negatif terhadap masyarakat
atau organisasi, ...dan berlanjut pada tahap krisis.
isu
• Dalam konteks sosiologis :
• 1. Personal problem :masalah yang dialami oleh
sebagian kecil anggota masyarakat.
• 2.issue (societal problem ) : Masalah yang dialami
oleh sebagian besar anggota masyarakat.
• Contoh : populasi masyarakat : 100 ribu. Apabila
ada 2 keluarga miskin disebut personal problem,
tetapi apabila ada 95 ribu yang miskin maka
disebut sebagai isu.
Keterkaitan antara Teori Isu
Pembangunan
Pembangunan adalah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan proses
dan usaha untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, politik, budaya,
infrastruktur masyarakat, dan sebagainya.
Pembangunan adalah” perubahan sosial”
Pembangunan sebuah discourse, suatu pendirian, atau suatu paham,
bahkan merupakan suatu ideologi dan teori tertentu tentang perubahan
sosial.
Pembangunan : merupakan satu aliran dan keyakinan ideologis dan teoritis
serta praktek mengenai perubahan sosial.
Jadi pembangunan merupakan salah satu dari teori perubahan sosial.
(Mansour Fakih).
Program-program pembangunan dilandasi oleh isu-isu. Dengan kata lain
isu-isu apa yang ada dalam masyarakat, kemudian dijabarkan dalam
perencanaan pembangunan, dengan menggunakan pendekatan teori
pembangunan. (mis. Etno development, eco development, evolusi,
modernisasi, pertumbuhan ekonomi, pemenuhan kebutuhan dasar, dll.)
Pembangunan
• Pembangunan merupakan perubahan yang direncanakan. Suatu
usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya.
• Pembangunan : perencanaan dan pelaksanaan serta pengelolaan
proyek dan program untuk mewujudkan perubahan yang nyata dan
bermanfaat serta bermakna di lingkungan rakyat.
• Rakyat memperoleh kemampuan yang lebih besar untuk memilih
dan memberikan tanggapan terhadap perubahan-perubahan,
berarti perubahan yang terencana harus memperhatikan potensi
individu-individu disamping memperhatikan otonomi mereka
sebagai pribadi-pribadi.
• Pembanghunan : mencakup pengertian “menjadi “ dan
“mengerjakan” (Coralie B &Louise G White)
• Bagi rakyat kecil pembangunan : “ saya dulu tinggal di Jakarta,
tetapi karena ada pembangunan, saya terpaksa mengungsi kemari”
PEMBANGUNAN

• Pembangunan mengandung 3 nilai Utama


• 1. Menunjang kelangsungan hidup (memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar : pangan, papan, kesehatan, dan rasa
aman).
• 2. Harga diri (kemampuan menjadi seorang manusia, suatu
pribadi, tidak menjadi alat orang-orang lain)
• 3. Kemerdekaan dari penjajahan dan perbudakan
(kemampuan untuk memilih, kebebasan atau emansipasi
dari perampasan kondisi material klehidupan, penjajahan
sosial atas manusia oleh alam, kebodohan, orang-orang
lain, penderitaan, lembaga-lembaga, dan keyakinan-
keyakinan dogmatik) (Michael Todaro).
PEMBANGUNAN

• Pembangunan sebagai peningkatan kapasitas untuk mempengaruhi


masa depan mempunyai implikasi :
• 1. Memberi perhatian pada kapasitas terhadap apa yang perlu
dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan tenaga guna
membuat perubahan.
• 2. Ia mencakup keadilan, perhatian yang berat sebelah kepada
kelompok tertentu akan memecah belah masyarakat dsan
mengurangi kapasitasnya.
• 3. Pertumbuhan kuasa dan wewenang (Empowerment), hanya jika
masyarakat mempunyai kekuasaan dan wewenang, maka mereka
akan menerima manfaat pembangunan.
• 4. Dapat ditunjang keberlangsungannya(sustainability), perhatian
terhadap saling ketergantungan , dan perlunya menjamin
keberlangsungan di masa depan. (Coralie & B. Louise G. White :
Managemen Pembanguna n untuk Negara Berkembang).
Mengukur Pembangunan
(Arief Budiman: Teori Pembangunan Dunia
Ketiga)
• 1. Kekayaan Rata-rata
• Dilihat dari pertumbuhan ekonomi, diukur produktifitas masyarakat dan
negara setiap tahun (Produk nasional Bruto/PBN atau Gross National
Product/GNP) dibagi jumlah penduduk = PNB/Kapita atau GNP/Kapita.
• 2. Pemerataan
• Berapa % dari PNB atau GDP diraih oleh 40% penduduk termiskin, berapa
% oleh 40% penduduk an menengah dan berapa % oleh 20 % penduduk
terkaya.
• Jika 40 % penduduk termiskin menerima kurang dari 12%, ketimpangan
yang ada dianggap mencolok. Jika menerima antara 12% sd. 17% maka
ketimpangannya sedang. Jika menerima lebih dari 17 % ketimpangannya
dianggap lumayan kecil.
• Cara lain dengan indeks gini. Diukur dalam angka 0 sd. 1. jika indeks gini
nya 1 berarti ketimpangannnya tinggi. Bila 0 ketimpangan tidak ada.
• Kesenjangan moderat Indeks Gini : 0.4 sd. 0.5
• Kurang dari 0.4 indeks gini kesenjangan pemerataan kecil
lanjut
• 3. Kualitas kehidupan
• Menggunakan tolak ukur : physical Quality of Index. (PQLI) (Moris)
• Ada tiga Indikator :
• A. Rata-rata harapan hidup, bila mencapai 77 tahun angka nilainya
100.
• Bila rata-rata hanya 28 tahun nilai angkanya 1.
• B. Rata-rata Jumlah kematian Bayi, bila kematian rata-rata angkanya
hanya 9 untuk setiap 1000 bayi, maka nilainya 100.
• Bila kematian angkanya 229, maka nilainya 1.
• C. Rata-rata prosentasi buta dan melek huruf.
• Bila rata-rata prosentasi melek hurup 100%, maka nilainya 100.
• Bila tidak ada melek aksara nilainya 0
• Angka rata-rata dari ketiga indikator ini menjadi angka PQLI, yang
besarannya dari 0 sd. 100.
lanjut
• 4. Kerusakan Lingkungan
• Pembangunan harus sustainable
• 5. Keadilan sosial dan Kesinambungan.
• Keadilan sosial adalah pertimbangan moral dalam
peroses pembangunan.
• Pembangunan berusaka untuk menghibdarkan”
kerusakan sosial” (diukur : indeks gini dan PQLI) dan
“kerusakan Lingkungan”, agar pembangunan itu bisa
berkelanjutan.
• Pembangunan yang berhasil : pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan berkesinambungan ( tidak terjadi
kerusakan sosial dan kerusakan alam ).
9 problematika pembangunan di
Negara Dunia ke 3
• Kondisi negara di Dunia ini berdasarkan kemajuannya
dibagi dalam 3 katagori :
• 1. Dunia ke 1 (Amerika Cs.)
• 2. Dunia ke 2 (Uni soviet Cs.)
• 3. Dunia ke 3 (kumpulan negara yang baru merdeka
dan terbelakang).
• Ada juga yang menggolongkan :
• Develop country dan under develop country.
• Negara industri maju dan negara sedang berkembang.
• Negara modern dan negara yang tradisional
lanjut
• 9 Ciri –ciri negara berkembang yang
memerlukan sentuhan pembangunan :
• 1. Kemiskinan umum (rendahnya pendapat
per kapita di negara tersebut, di bawah 2dolar
AS perhari, atau 1 dolar per hari (kemiskinan
absolut). Indonesia BPS: kurang lebih
Rp.410.000 per bulan.
• 2. Mata pencaharian utama dalam bentuk
pertanian.
lanjut
• 3. Ekonomi dualistis. Dualistik perekonomian di perkotaan dengan
struktur lebih modern dan maju serta berorientasi pada induntri
dan perdagangan. Sedang di pedesaan dengan segala
keterbelakangannya dan berorientasi pada pertanian.
• 4. Sumber daya alam kurang terkelola. (melimpah tapi belum
terkelola dengan baik)’
• 5. Tingginya tingkat pengangguran.
• 6. Ekonomi yang terbelakang (rendahnya efesiensi dan
produktivitas tenaga kerjanya, rendahnya tingkat pendidikan dan
gizi serta kesehatan yang buruk.
• 7. Ketiadaan inisiatif dan usaha (tidak adanya kemampuan
wiraswasta).
• 8. Kelangkaan alat modal.
• 9. Keterbelakangan teknologi.
Masalah dan Tantangan Pembangunan
di Negara Berkembang (isu-isu)
• 1. Globalisasi.
• 2. Kemiskinan, Pengangguran, Ketimpangan.
• 3. Industrialisasi, pertanian, dan informalisasi
ekonomi.
• 4. Korupsi, kebocoran, dan inefisiensi.
• 5. Utang luar negri.
• 6. Lingkungan (ekologi).
• 7. Birokrasi.
Model-model pembangunan Dunia
• 1. Model welfare state. (ala negara-negara
skandinavia :swedia, denmark, finlandia, dan
norwegia).
• Ciri-ciri nya :
• A. Perpajakan sangat progresif, sistem jaminan
sosial.
• B. Aktor swasta sebagai agen pertumbuhan
ekonomi yang efisien melalui mekanisme pasar.
• C. Kekuatan politik serikat buruh sangat
menentukan, demokrasi parlementer.
2.Model Negara kemakmuran
• Ciri-ciri nya:
• A. Negara menjadi sentral dalam menentukan keputusan jangka
panjang, swasta yang menjabarkannya dalam tindakan. Campur
tangan negara sangat minim.
• B. Kemitraan negara/birokrasi dengan kaum wiraswasta dalam
rangka merebut pasar dunia.
• C. Sistem subsidi untuk kebutuhan pokok, yang menjamin secara
efektif proses redistribusi kepada para petani, serta pada kelas-kelas
sosial rendah, dari hasil pertumbuhan ekonomi.
• D. Hampir tidak signifikan peran serikat buruh dalam proses
pengambnilan keputusan ekonomi politik, tapi dikompensasi secara
inheren dalam sistem “bekerja seumur hidup” (layalitas bagi
pekerja perusahaan).
3. Model Populis,( ala negara komunis)
• Ciri-cirinya :
• A. Hard policy untuk memeksa masing-masing aktor
ekonomi memperoleh sesuai dengan kebutuhannya
dengan pembangunan besar-besaran.
• B. Sistem monopoli pengambilan keputusan oleh
sekelompok kecil komite sentral partai dengan
penutupan total hak berbeda dalam menentukan arah
dari semua subsistem kenegaraan.
• C. Peran yang sangat beswar dan menentukan dari
aparat represi dan kontrol politik untuk menjamin
efektifnya sistem mereka.
4. MODEL SISTEM NEO LIBERAL (REGULASI EKONOMI
DAN SOSIAL OLEH KALANGAN SWASTA).
• Ciri-cirinya :
• A. Mekanisme pasar.
• B. Peran negara dibatasi.
• C. Politik fiskal (pajak rendah, bunga rendah,
sistem insentif, untuk memacu sektor swasta
lebih efektif).
• D. Pemotongan/pencabutan subsidi (hanya
menciptakan kemalasan).
Hubungan isu teori
• Isu : hubungan buruh majikan
• Teori : 1. saling menguntungkan (teori sosial regulasi : ilmu sosial harus
mengabdi pada stabilitas, pertumbuhan , dan pembangunan, bersifat
obyektif serta secara politik netral dan bebas nilai, masyarakat obyek
pembangunan, direncanakan, diarahkan, dan dibina untuk berpartisipasi
menurut selera yang mengontrol, tanpa kesadaran ideologis dan teoritis
secara kritis).pendekatan teorinya struktur fungsional.
• 2. hubungan eksplotasi.(Teori sosial kritis emansipatoris):
melakukan penyadaran kritis terhadap sistem dan struktiur sosial
dehumanisasi, yang tidak adil, ilmu sosial harus memihak, dan berperan
dalam proses pembangkitan keasadaran kritis baik yang tertindas maupun
yang menindas, yaitu proses untuk memanusiakan kembali
manusia).pendekatan teorinya konflik.
• Benang merah dalam teori pembangunan tidak lepas dari dua teori
tersebut (teori sosial regulatif dan teori sosial kritis emansipatoris).
Paradigma
• Paradigma : kaca mata atau alat pandang.`
• Paradigma : sebagai suatu kerangka referensi atau
pandangan dunia yang menjadi dasar keyakinan
atau pijakan suatu teori.
• Paradigma : konstelasi teori, pertanyaan,
pendekatan, serta prosedur yang digunakan oleh
suatu nilai dan tema pemikiran. Konstalsi ini
dikembangkan dalam rangka memahami kondisi
sejarah dan keadfaan sosial, untuk memberikan
kerangka konsepsi dalam memberi makna realitas
sosial.
Paulo Freire (1970)
• Pendidikan merupakan Proses memanusiakan
kembali
• Kesadaran manusia :
• Kesadaran magis(penyebab masalah
ketidakberdayaan masyarakat dan faktor-faktor
diluar manusia baik natural maupun super
natural).
• Keasadaran naif (aspek manusia sebagai akar
penyabab masalah masyarakat).
• Kesadaran kritis (aspek sistem dan struktur
sebagai penyebab masalah)
Paradigma sosiologi
• Paradigma fungsional (kemapanan, ketertiban, stabilitas
sosial,kesepakatan,keterpaduan sosial, kesetiakawanan, pemuasan
kebutuhan, dan dalam hal-hal nyata atau empirik, pendekatan
realistik, positivis, deterministis, dan pragmatis)
• Paradigma interpretatif (analisis sosial secara subyektivisme,
nominalis, antipositivis, dan ideografis)
• Paradigma humanis radikal (berpijak pada kesadaran manusia,
pengembangan dari subyektivis, pendekatan niminalis, antipositivis,
volunteris dan ideografis)
• Paradigma struktur radikal (memperjuangkan perubahan secara
radikal tetapi dari sudut pandang obyektivisme, analisisnya konflik
struktural, realistis positivis, determinis dan nomotetis)
Paradigma Ilmu sosial
• 1, Paradigma instrumental Knowledge
(menaklukan dan mendominasi obyeknya,
merupakan paradigma positivisme : objektifitas,
netral,bebas nilai).
• 2. Paradigma interpretatif (fenomenologi, dan
hermeneutics : hanya untuk memahami obyek
(biarkan fakta bicara atas nama dirinya sendiri).
• Paradigma kritik/emancipatory knowledge (
proses katalisasi untuk membebaskan manusia
dari segenap ketidakadilan).
Teori Pembangunan
Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi
(Mansour Fakih)
• Teori- teori perubahan sosial Kapitalisme : (teori modernisasi dan
pembangunan :
• 1. Teori Ekonomi Kapitalisme.
• 2. teori evolusi
• 3. teori fungsionalisme
• 4. teori modernisasi
• 5. Rostow : teori pertumbuhan ekonomi
• 6. Motif pretasi dan pertumbuhan ekonomi (David Mc Clelland).
• 7. Teori Penciptaan tenaga kerja.
• 8. Teori Redireksi Investasi (Chenery).
• 9. Teori pemenuhan kebutuhan dasar.
• 10. Teori Pengembangan SDM.
• 11. Teori Pembangunan pengutamaan Pertanian.
• 12. Teori Pembangunan Desa terpadu.
• 13. Teori Tata ekonomi dunia baru.
Paradigma dan teori kritik
pembangunan (perubahan Sosial)
• 1. Teori ilmu sosial kritik.
• 2. Teori marxisme tentang pembangunan (perubahan
sosial).
• 3. Teori pembangunan (perubahan sosial) marxisme post
strukturalis.
• 5. Teori perubahan sosial dan pembangunan sosialisme.
• 6. Teori/mazhab dependensia Amerika latin.

• Teori Sistem Ekonomi Kapitalis Dunia.


• 1. Perubahan Tata Ekonomi Dunia Kapitalis.
• 2. Tata Ekonomi Dunia Masa Depan
Teori Alternatif Perubahan Sosial
(pembangunan)
• Feminisme dan pembangunan.
• 1. Teori feminisme liberal
• 2. Feminisme marxis dan perubahan sosial.
• 3. Feminisme sosialis tentang perubahan
sosial.
• 4. Analisis gender dan teori perubahan sosial.
Another Development
(Dimensi Pembangunan Lain)
Teori Pembangunan dan Tiga Dunia
(Bjorn Hettne)
• 1. Sosiologi dan politik mengenai
anotherness(sesuatu yang lain).
• 2. Pembangunan egalitatrian.
• 3. Pembangunan Yang mandiri.
• 4. Pembangunan berwawasan lingkungan
(ecodevelopment).
• 5. Pembangunan berwawasan etnis
(Ethnodevelopment).
Lanjut
• Didin S. Damanhuri (Ekonomi Politik Dan
Pembangunan)
• 1. Pendekatan teori liberal (1).
• 2. Pendekatan teori liberal (2).
• 3. Pendekatan Teori Radikal (1).
• 4. Pendekatan Teori Radikal (2).
• 5. Teori heterodoks (1).
• 6. Teori Heterodoks (2)
Teori Pembangunan Dunia Ketiga
(Arief Budiman)
• 1. Teori Modernisasi (Pembangunan sebagai masalah
internal).
• A. Pembagian kerja secara internasional
• B. Teori modernisasi.
• 1). Teori Harrod Domar : Tabungan dan Investasi.
• 2). Max Weber : Etika Protestan.
• 3). David McClelland: Dorongan berprestasi atau n-Ach.
• 4). W.W. Rostow : Lima Tahap Pembangunan.
• 5). Bert F, Hoselitz : Faktor-faktor non ekonomi.
• 6). Alex Inkeles dan David H. Smith : Manusia moderen.
lanjut
• 2. Teori Ketergantungan (1)
• 3. Teori Ketergantungan (2)
• 4. Teori Pasca Ketergantungan : Perkembangan
baru.
Isu-isu pembangunan
• 1. Kemiskinan dan ketimpangan
• 2. Industrialisasi
• 2. pengangguran.
• 3. Kelaparan (kelangkaan pangan)
• 4. masalah kesehatan (AHH,AKI,AKB, sarana dll).
• 5. masalah Pendidikan berkualitas.
• 6. kesetaraan gender.
• 7. energi bersih dan terjangkau.
• 8. Pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak. (pengangguran).
• 9. industri, inovasi dan infrastruktur.
• 10. kesenjangan
• 11. konsumsi dan produk bertanggung jawab.
• 12. iklim
• 13. penegakan hukum.
• 14. KKN dan Reformasi birokrasi
• 15.menipisnya nilai-nilai kebangsaan.
• 16. SARA.
• 17. radikalisme dan terorisme.
• 18. HAM
• 19. money laundring.
• 20. human trafficking.
• 21. Norkoba.
• 22. demokratisasi.
• 25. Utang luar Negri.
Dinamika isu-Isu Global Kontemporer
(Budi Winarno)
• 1. Keamanan : Tradisional dan non tradisional.
• 2. Ekonomi dan perdagangan.
• 3. Kemiskinan dan kesenjangan global.
• 4. Pembangunan internasional.
• 5. Kerja sama kawasan.
• 6. Glabalisasi dan krisis demokrasi.
• 7. Lingkungan hidup : energi dan pemanasan global.
• 8. Terorisme global.
• 9. Krisis pangan dunia.
• 10. Hak Azasi Manusia (HAM).
• 11. Nasionalisme dan konflik Etnik.
• 12. proliferasi senjata nuklir.
• 13. global governance dan tata kelola dunia internasional.
• 14. Korupsi dan money laundering.
• 15. Kejahatan perdagangan manusia ( human trafficking).
• 16. Feminisme dan kesetaraan gender.
• 17. Liberalisasi pendidikan.
• 18, Kejahatan perdagangan narkoba.
• 19. Perivatisasi air.
10 Isu Millineal (The World Economic
Forum Global Shapers Survey 2017)
• 1. Climate Change/ destruction of nature (48,8%).
• 2. Large scale conflict / wars (38,9%).
• 3. Inequality (in come, discrimination) (30,8%).
• 4. Poverty (29,2%).
• 5. Religious conflict (23,9%).
• 6. Goverment accountability and transparancy/corruption
(22,7%).
• 7. Food and water scurity (18,2%).
• 8. Lack of education (15,9%).
• 9. Safety/scurity/wellbeing (14,1%).
• 10. Lack of economic opportunity and employment
(12,1%).
Teori Ekonomi Kapitalisme
• Pertumbuhan dibangun diatas landasan
kapitalisme.
• Filsafat ekonomi klasik (Adam smith, David
Recardo, James Mill, Jeramy Benthan, Malthus,
J.B. Stay).
• Landasan filsafat ekonomi liberal. :percaya pada
kebebasan individu (personal liberty), Pemilikan
pribadi (private property), dan inisiatif individu
serta usaha swasta (private inteprise).
Ciri – ciri Teori liberal
• 1.Pengkuan yang luas terhadap hak-hak
pribadi.
• 2. Perekonomian diatur menurut mekanisme
pasar.
• 3. Motif pengerak roda perekonomian adalah
motif laba.
2 Strategi teori liberal
• 1. High Economic Growth ( focus pada pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, pemerataan akan tercapai seiring
dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi akan menimbulkan efek menetes kebawah
bagi masyarakat (tricle down effect).
• 2. International free trade ( melalui ini kan terjadi
transfer of capital, technology and know how dari
negara maju ke negara berkembang melalui
perusahaan multinasional (MNC). Disamping itu
diharapkan dapat meningkatkan efesiensi dari industri
lokal, sehingga mampu bersaing dalam pasar global.
Beberapa contoh teori Liberal
dalam Pembangunan
• 1. Teori lingkar kemiskinan (the vicious cyrcle of poverty) : Ragnar
Nurske : suatu rangkaian kekuatan- kekuatan yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga menimbulkan keadaan
di mana satu negara akan tetap miskin. a poor country is poor
because it is poor ( negara miskin itu miskin karena dia miskin).
Negara miskin, tingkat tabungan rendah, karena pendapatan
rendah, karena produktivitas rendah, mengakibatkan pendapatan
rendah, selanjutnya tingkat tabungan rendah, berlanjut ke
penbentukan modal rendah, negara miskin.
• 2. Teori pertumbuhan ekonomi lewat perdagangan
internasional.(keterbatasan sebuah negara : sdm, sumber daya,
teknologi, memaksa negara untuk berinteraksi dengan negara lain
untuk memenuhi kebutuhannya. Perdagangan luar negri memiliki
pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi negara. Perdagangan internasional sebagai salh satu
variabel pendapatan negara.
lanjut
• Pandangan keynes
• Y=C+I+G+(X–M)
• Y = Pendapatan sebuah negara
• C = Pengeluaran sektor Rumah Tangga
• I = Investasi (pengeluaran modal) oleh sektor
produsen.
• G = Pengeluaran Pemerintah.
• X = Ekport yang dilakukan negara.
• M = Import yang dilakukan negara.
• Perdagangan internasional dilambangkan (X-M),
merupakan pendapatan negara.
lanjut
• Dalam perdagangan internasional, ada 2 hal
penting yang membantu pembangunan,
terutama negara yang sedang berkembang :
• 1. Adanya pergerakan modal dari negara maju
ke negara berkembang.
• 2. Transfer of technology and know how lewat
perusahaan multi nasional (MNC).
3. Teori Neo Liberal
• Merupakan bentuk kelanjutan dari
liberalisme.
• Teori ini berawal dari washington Concensus,
diperkenalkan oleh John Williamson.
• Merupakan kesepakan lembaga-lembaga yang
bermarkas di washington ( IMF, World Bank
dan US Tresury Departement), mengenai
rekomendasi kebijakan bagi negara-negara
berkembang yang dilanda krisis.
10 butir kebijakan pembangunan yang
direkomendasikan (washington
concensus)
• 1. Adanya disiplin fiskal. Anggaran diminta agar tetap
surplus.
• 2. Belanja pemerintah seyoyanya diprioritaskan untuk
memperbaiki distribusi pendapatan.
• 3. Sektor fiscal direformasi, terutama perluas obyek pajak,
wajib pajak, mendorong defisit sekecil mungkin.
• 4. Sektor finansial perlu diliberalisasikan lewat
perbelakuaan suku bunga menurut mekanisme pasar.
• 5. penentuan kurs mata uang seyogyanya dilakukan dengan
mempertimbangankan daya saing dan kredibilitas.
• 6. Perdagangan sebaiknya diliberalisasi. Pemerintah harus
menghapus hambatan-hambatan yang bersifat kuantitatif
agar arus perdagangan bisa lancar dan efisien.
lanjut
• 7. Hendaknya investasi asing tidak
didiskriminasikan.
• 8. BUMN diprivatisasi.
• 9. Program deregulasi yang menghilangkan segala
bentuk hambatan bagi perusahaan baru yang
masuk (MNC) ke pasar dalam negri. Buatlah iklim
kompetisi di pasar.
• 10. Pemerintah perlu menghormati dan
melindungi hak cipta agar menumbuhkan iklim
kreatif dan inovatif dalam proses produksi.
lanjut
• Dari 10 poin tersebut biasanya diringkas
menjadi 3 poin :
• 1. Kebijakan fiskal yang disiplin dan
konservatif.
• 2. Privatisasi BUMN.
• 3. Liberalisasi pasar (market liberalization).
Pemikiran Ekonomi Klasik
• 1. Percaya pada laizes faire : kepercayaan akan kebebasan dalam
bidang ekonomi, dan memberikan peran minimum pada
pemerintah.
• 2. Percaya pada mekanisme pasar, persaingan atau kompetensi
bebas dan sempurna.
• 3. Percaya pada kondisi full employment : kepercayaan bahwa
ekonomi berjalan lancar tanpa dan selalu membuat penyesuaian
diri jika tanpa intervensi pemerintah.
• 4. Percaya bahwa memenuhi kepentingan individu berarti
memenuhi kepentingan masyarakat (harmony of interest).
• 5. Menitikberatkan pada kegiatan ekonomi, khususnya industri. Dan
percaya bahwa hukum ekonomi berlaku universal.
• 6. Percaya pada hukum pasar (supply creates its own demand).
Adam smith
• Pencetus teori : division of labour dan labour theory of value.
• Pentingnya buruh sebagai kekayaan bangsa (spesialisasi buruh industri)
• Melalui kerja buruh terwujud wealth of nation.
• Pemikir pertama, yang mengarahkan produksi kepada konsumen.
(konsumsi adalah tujuan utama semua proses produksi).
• Motivasi produsen harus ditujukan pada pemenuhan kebutuhan
konsumen.
• Pemikir pertama yang mengembangkan pentingnya akumulasi kapital,
dalam pengembangan ekonomi.
• Teori Adam Smith tentang labour theory of value inilah yang menjadi
dasar :Kapitalisme.
• Teori ini mendapat kritik dari Karl Marx sebagai “proses ekploitasi
buruh”yang melahirkan teori nilai lebih (theory of surplus value), yang
melandasi teori kelas (sebagai lawan teori kapitalisme).
Kekuatan teori liberal
• 1. memberikan ruang bagi individu atau pelaku
ekonomi untuk berpikir, bertindak, dan berprilaku
kreatif, inovatif, dan enterpreneurship (berani
mengambil resiko, pioner, dan membuat terobosan).
• 2. Sangat menekankan pada prinsip efisiensi,
efektifitas, dan bertata klola bersih (cleaan and good
governance) di tingkat individu, pelaku ekonomi atau
perusahaan maupun pemerintahan dan negara.
• 3. menekankan pada persaingan yang mampu
mendorong kepada kualitas tinggi, pemikiran dan aksi
baik dalam bentuk input, proses dan out put dalam
mata rantai kegiatan ekonomi dan politik.
lanjut
• 4.Menberikan iklim pengembangan dan
pemanfaatan riset, ilmu dan teknologi untuk
segala macam kehidupan.
• 5. Menjamin kebebasan, pluralitas, dan
supremasi hukum dan politik serta mendorong
regulasi dan standarisasi dalam out put ekonomi
dalam rangka pencapaianb demokrasi politik dan
petumbuhan ekonomi yang tinggi ( Didin S.D. :
Ekonomi Politik Dan Pembangunan).
Kelemahan teori Liberal
• 1. penerapannya secara total di negara berkembang
tanpa ada analisis kesesuaian dengan kondisi akan
menyebabkan keterpurukan.
• 2. mengabaikan kondisi historis struktural di negara
berkembang, karena pendekatannya liner,
penyeragaman, dan homoginitas dalam rekayasa sosial,
ekonomi, maupun politik.
• 3. teori liberal sering menghancurkan nilai lokal,
tradisional dan peran agama, serta dampaknya
menghilangkan: nilai extended family, kesucian
pernikahan, dan penghormatan pada orang tua, nilai
tradisional, solidaritas sosial berbasis agama.
lanjut
• 4. Teori liberal kurang mengapresiasi
kerjasama dan saling percaya yang berbasis
pada hubungan sosial dan spiritual baik dalam
pencapaian prestasi ekonomi maupun politik.
• 5. Adanya over optimistik dari teori liberal
dalam peramalan ekonomi maupun politik
yang sering bertentangan dengan hasil-hasil
riil didalam teori.
Teori Evolusi
• Teori evolusi atau teori organik ( lahir setelah
revolusi industri dan revolusi Francis abad ke 19).
• Perubahan dilihat sebagai natural.
• Direksional.
• Imanent.
• Kontinyu.
• Keharusan.
• Berjalan melalui sebab yang sama.
August Comte
• Fase Perubahan
• 1. fase theological, masyarakat dikuasai oleh
pendeta dan diperintah oleh militer.
• 2. fase methaphysical, didasarkan pada pemikiran
filosofis manusia.
• 3. fase scientific atau positive, yakni dengan
memahami hukum alam ekperimentasi ilmiah.
• Intervensi manusia (rekayasa) sangat
menentukan perkembangan fase-fase tersebut.
Teori evolusi
• Masyarakat akan berkembang dari masyarakat
sederhana (primitive) menuju ke masyarakat modern
(komplex). berubah secara linier.
• Masyarakat konservatif, tradisional, adalah “masalah”
(tidak memberikan penghargaan terhadap “kearifan
lokal”).
• Perubahan (pembangunan) adalah kemajuan,
kemanusiaan, dan berkebudayaan.
• Masyarakat bergerak dari masyarakat miskin non
industri sebagai primitive berevolusi ke masyarakat
industri yang lebih komplek dan berbudaya.
Teori Fungsionalisme
• Muncul sebagai teori yang mengkritik teori evolusi.(muncul tahun
1930 an, dikenal sebagai teori struktur fungsional, dikembangkan
oleh Merton dan Parson).
• Masyarakat dipandang sebagai satu sistem yang saling berkaitan
(agama, pendidikan, struktur politik, keluarga, dsbnya).
• Setiap bagiannya memiliki fungsi spesifik. Tugas masing-masing
fungsi untuk menjaga kestabilan dan pertumbuhan masyarakat.
Yang secara terus menerus mencari “keseimbangan”, dan
“harmoni” antar mereka.
• Adanya konsesnsus.
• Masyarakat dinamis tidak statis, teratur dan harmonis., oleh karena
itu teori ini cendererung mempertahankan “ statusque”
Masyarakat Modern
Parson
• 1. Hubungan netral.
• 2. Tidak mempribadi (obyektif).
• 3.Berjarak.
• 4. Tidak emosional..
• 5. Bernorma universal.
• 6. Berorientasi pada diri sendiri (individualistik).
• 7. budaya persaingan.
• 8. Berorientasi prestasi (achievement).
• 9. Pembagian tugas yang jelas dalam masyarakat
(funcsionally specific)
Teori Modernisasi
• Lahir tahun 1950 di Amerika, sebagai respon kaum
intelektual terhadap perang dunia dan perang
dingin.(komunis : Uni Soviet dengan Kapitalisme :
Amerika CS. ).
• Perang ideologi : membendung “sosialisme” untuk
mendorong “Kapitalisme”. (dalam konteks inilah teori
modernisasi lahir ).
• Modernisasi bersifat “revolusioner” (perubahan cepat
dari tradisional ke modern).
• Modernisasi berwatak komplek (melalui cara dan
disiplin ilmu, sistematik, gerakan global, proses
bertahap, dan progresif, ).
Ciri-ciri Orang Modern
(Alex Inkeles)
• 1. Kesedian untuk menerima pengalaman baru dan keterbukaannya bagi
penciptaan baru dan perubahan.
• 2. Tanggapan terhadap persoalan di lingkungannya lebih demokratis.
• 3. Orientasinya pada masa kini dan masa depan lebih dari masa lampau.
• 4. Mengarah pada keterlibatan dalam perencanaan dan organisasi dan
percaya terhadapnya sebagai suatu cara untuk menangani kehidupan.
• 5. Percaya manusia bisa belajar, untuk menguasai alam lingkungan demi
untuk memajukan kahidupan, dari pada dikuasai oleh alam lingkungannya.
• 6. Lebih yakin bahwa dunia dapat diperhitungkan, orang dan lembaga
dapat diandalkan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dan tanggung
jawabnya.
• 7. Semakin sadar akan manrtabat orang lain dan semakin tanggap untuk
menunjukkan penghargaan padanya.
• 8. Lebih yakin kepada ilmu dan teknologi.
• 9. Berfaham kuat tentang keadilan yang merata.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
(Rostow) : The Stages of Economic
Growth: A non Communist Manifesto
• Melihat pembangunan sebagai proses evolusi
perjalanan dari tradisional ke modern, sama
dengan masyarakat barat dahulu.
• Sikap masyarakat tradisional sebagai masalah.
• Development akan berjalan hampir otomatis
melalui akumulasi modal (tabungan dan
investasi), dengan tekanan bantuan dan hutang
luar negri.
• Menekankan pada elit wiraswasta yang menjadi
motor proses itu.
Pembangunan ekonomi harus diiringi
oleh perubahan hal-hal berikut
(Rostow)
• 1. perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan
sosial, yang pada mulanya berorientasi kepada pada
satu daerah menjadi ke luar.
• 2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah
anak dalam keluarga, banyak anak ke keluarga kecil.
• 3. Perubahan dalam investasi masyarakat, dari yang
tidak produktif ke investasi yang produktif.
• 4. perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang kurang
merangsang pembangunan ekonomi (mis.
Penghargaan thdp waktu, perorangan dll) menjadfi
jauh lebih produktif.
The stage of Economic Growth
(Rostow)
• 1. Masyarakat tradisional.
• 2. Kemudioan berkembang menjadi masyarakat
prakondisi tinggal landas.
• 3. Masyarakat tinggal landas.
• 4. Masyarakat pematangan pertumbuhan.
• 5. Masyarakat konsumsi masa tinggi.
• Salah satu syarat hal tersebut dapat dicapai, yaitu
“tersedianya modal”. (investasi min. 10% dari
pendapatan nasional, untuk tahap lepas landas).
Syarat tersedianya Modal
• 1. Melalui penggalian investasi dengan cara
pemindahan sumber dana atau kebijakan
pajak.
• 2. Melalui lembaga-lembaga keuangan atau
obligasi pemerintah untuk tujuan produktif.
• 3. Melalui devisa dari perdagangan
internasional.
• 4. Melalui penarikan investasi modal asing.
Motive Prestasi dan pertumbuhan Ekonomi
(Mc.Clelland: The Achievement Motive in Economic
Growth)
• Pertumbuhan ekonomi tergantung pada faktor internal : pada nilai-nilai dan
motivasi yang mendorong untuk mengekploitasi peluang, meraih kesempatan,
pendeknya dorongan internal untuk membentuk dan merubah nasib sendiri.
• Kemajuan disebabkan oleh individu yang memiliki the need for achievement (N-
ach).
• Negara ketiga terbelakang menurutnya karena rendahnya N-ach nya.
• Baginnya mereka yang memiliki N-ach yang tinggi, akan bekerja lebih keras, belajar
lebih giat dan cepat, dsbnya.
• N-ach sesungghungnya penyebab pertumbuhan ekonomi di barat, yang umumnya
lahir dari “keluarga” yang dalam pendidikannya menekankan pada kemandirian.
• N-ach tidak diturunkan, tetapi dibentuk pada awal pertumbuhan anak, yakni
bagaimana kedua orang tua mengasuh anaknya.
• Disini peran wanita (ibu) sangat penting, oleh sebab itu wanita harus diberi peran
penting dalam masyarakat.
Teori Penciptaan lapangan Kerja
• Teori ini lahir atas kritik terhadap teori pertumbuhan,
yang pada penerapannya di dunia ke tiga, justru
melahirkan banyak pengangguran.
• Teori ini ditujukan pada proyek-proyek pengembangan
sektor informal, yakni pengembangan pedagang
eceran, pedagang kecil, pedagang kaki lima, atau
pengusaha lemah lainnya. (UMKM).
• Proyek pembinaan pengusaha kecil, kerajinan, dengan
pembinaan managemennya.
• Mempermudah akses untuk mendapatkan modal kerja.
• Proyek-proyek padat karya di pedesaan, teknologi
tepat guna.
Redireksi Investasi
(Chenery)
• Respon terhadap makin melebarnya jurang
antara yang kaya dan yang miskin, pada proses
pembangunan pertumbuhan.
• Teori ini menekankan pada peranan penting pada
pembentukan “modal”.
• Reorientasi terhadap formasi dan arus modal dari
usaha yang ditujukan pada skala besar,m proyek
terpusat, menjadi investasi yang berhubungan
langsuang dengan orang miskin : pendidikan,
kesehatan, kredit, dan seterusnya.
Teori Pemenuhan kebutuhan Dasar
(Basic Needs)
• Mahbub Ul Haq : (serangan langsung terhadap
kemiskinan).
• Dilakukan oleh “Pemerintah”
• 1. Memberikan subsidi pada makanan pokok.
• 2. Biaya pendidikan dan kesehatan yang rendah
(gratis).
• 3. Memberikan “pelayanan sosial”
• 4. Bantuan asing untuk keperluan biaya basic needs.
• Basic needs : antara lain meliputi kebutuhan makanan,
air, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan,
dan partisipasi dalam pengambilan keputusan
Teori Pengembangan SDM (Human
Resuorce Development)
• Irma Adelman
• 1. Redistribusi aset produktif, seperti tanah
dan modal fisik bagi kaum miskin.
• 2. Program masa untuk pengembangan
sumber daya manusia (mis. Pendidikan).
• 3. Industrialisasi sumber daya secara intensif
dan strategi pertumbuhan.
Teori Pembangunan Pengutamaan
Pertanian
• Agricultural first development
• 1. Mensuplai bahan baku dengan harga stabil,
(meningkatkan hasil pertanian adalah pilihan esensial
dalam pendekatan ini).
• 2. Mensuplai tenaga kerja.
• (perubahan teknologi dalam pertanian, melalui risert
biologi : bibit baru, peptisida, pupuk baru, irigasi dll.)
• Perlu persyarakatan penting untuk infrastruktur padat
modal yang harus disediakan dari tiga sumber : 1.
tingkat tabungan domestik dan hasil produk domestik.
2. Menaikkan hutang luar negri. 3. Menaikkan
perdagangan internasional.
Teori Pembangunan Desa Terpadu
• Waterson
• 1. Produksi padat karya
• 2. Penggunaan surplus tenaga kerja di luar musim pertanian untuk
pembangunan infrastruktur kiecil-kecilan.
• 3. Penggunaan tenaga kerja untuk industri kecil pertanian ringan.
• 4. memproduksi barang-barang intermediate untuk hasil pertanian.
• 5. Produksi barang konsumsi ringan bersumber dari bahan mentah
lokal.
• 6. berdikari dan mandiri.
• 7. diselenggaran oleh organisasi pemerintah yang memiliki
kekuatan di luar departemen yang biasanya menjalankan program
itu.
• 8. Regional planning dengan hirarki pusat pembangunan yang
menjembatani gap antara desa-desa dan ibu kota.
Teori Tata Ekonomi Dunia Baru
• Reorientasi dari melihat kedalam negara dunia ketiga ke
situasi internasional (karena sumber-sumber yang
dibutuhkan dalam pembangunan bergantung pada arena
internasional).
• 1. redistribusi kredit internasional sehingga negara
berkembang mendapatkan sumber model.
• 2. berikan pada negara berkembang dalah hal prosesing,
transpirtasi dan kemudahan ekspor, sehingga mereka akan
mendapatkan nilai tambah yang lebih besar.
• 3. Perbesar bantuan luar negri, dengan cara kredit yang
meringankan.
• 4. Restrukturisasi lembaga internasional yang memberikan
kesempatan berbicara kepada negara berkembang.
Kritik Terhadap Teori Modernisasi dan pertumbuhan

• 1. Telah gagal memenuhi janji mensejahterakan


rakyat di dunia ke tiga. Yang terjadi sebaliknya,
membawa dampak negatif : melanggengkan
pengangguran, menumbuhkan ketidakmerataan,
menaikan kemiskinan absolut. ( kelompok
masyarakat miskin justru tak terjangkau
“modernisasi”).
• 2. sebagai respon muncul strategi alternatif
dalam mencapai pembangunan ekonomi di dunia
ke tiga, yaitu :”pertumbuhan dan pemerataan”.
Pendekatan pertumbuhan dan pemerataan

• 1. berkembang dari kepercayaan bahwa model


pembangunan tradisional yang mempercayakan pada
pertumbuhan GNP tidak akan memberi keuntungan
kepada kaum miskin di negara berkembang, dan juga
tidak memberi keuntungan segera kepada mereka.
• 2. Petani memberikan respon positif terhadap
kesempatan ekonomi, tetapi masalah nya ada pada
“elit” yang berkuasa di ibu kota.
• 3. Hambatan pendekatan terdahulu terlalu sempitnya
focus pada faktor tanah, buruh, dan modal, tetapi
mengabaikan faktor politik, sosial dan budaya.
Kritik terhadap Pendekatan pertumbuhan dan
pemerataan (bantahan) (kaum kanan)
• (I). Kritik dari dalam atau kritik tradisional.
• Ada tiga komponen utama yang mempertahankan pendekatan
tradisional:
• A. Mereka menganggap data yang menyerang model tradisional
kurang valid.(data bertambahnya kemiskinan, pengangguran,
kurang valid, karena banyak juga yang bekerja).
• B. Penganut pendekatan tradisional berpendapat bahwa mencoba
membangun pedesaan dan menahan agar orang desa tetap hidup
di desa adalah suatu tindakan reaksioner. (kerena lahan sempit, dan
urbanisasi dan industrialisasi adalah jalan keluar).
• C. Bahwa pendekatan pembangunan tradisional toh jalan , tetapi
hanya karena terlalu cepat diadili. ( dalam jangka panjang
industrialisasi akan membawa keuntungan bagi seluruh rakyat
melalui kerja dan naiknya penghasilan)
Jawaban terhadap kritik masalah
kemiskinan dan pengangguran
• 1. Percepat lagi pertumbuhan GNP.
• 2. Datangkan multinasional dan agribisnis.
• 3. Perbanyak promosi ekspor.
• 4. Dapatkan harga yang tepat.
• 5. Tekan upah buruh.
• 6. Naikan biaya modal.
• 7. Serahkan nilai tukar kepada pasar.
• 8. Naikan harga pertanian.
Lanjut
• (II). Kritik Teori pertumbuhan dari Kaum Revolusioner.
• 1. kaum kiri radikal umumnya meragukan bahwa rakyat
miskin didunia ke tiga akan mendapat manfaat dari
tata ekonomi dunia baru yang dikenal dengan The New
International Economic Order (NIEO).
• 2. Sementara NIEO diperlukan, tetapi itu saja tidak
cukup, sebagian besar dari masalah ada di dalam
struktur negara itu sendiri.(struktur klas elit yang
ekploitatif, struktur pemilikan tanah oleh elit)
• 3. Jalan keluarnya adalah “Revolusi sosial”, dan revolusi
sosial tidak dapat dilakukan dengan sarana parlemen.
lanjut
• Revolusi sosial, hanya bisa terjadi, jika massa rakyat
miskin menyadari situasi mereka, gulingkan
pemerintahan, dan ambil alih kekuasaan sendiri.
• Cara terbaik menjalankan land reform adalah dengan
mempersenjatai petani, dan mereka harus melakukan
aksi sendiri.
• Rakyat harus menyadari bahwa jumlah mereka banyak
dan kaum elit sedikit.
• Sistem hanya bisa dipertahankan jika massa
digerakkan, kaum elit tidak bisa mendominasi dan
mengekploitasi orang yang “sadar”.
lanjut
• Tugas pembangunan menurut kaum kiri
revolusioner :
• Pembangunan tujuannya adalah memobilisasi
rakyat di negara miskin dan kaum progresif di
Amerika Serikat, sehingga pemerintah
Amerika tidak lagi mensupport rezim represif
dan rezim reaksioner melawan usaha rakyat
untuk memperoleh leberalisasi.
Lanjut
• Teori ini mengkritik pendukung teori basic need (Bank
Dunia, ILO, UNESCO), yang tidak perduli pada Hak azasi
untuk kebebasan, keamanan, partisipasi demokratis,
dan hanya perduli pada : pemenuhan kebvutuhan
dasar pangan, sandang, papan, akses air bersih,
sanitasi, transportasi umum, kesehatan dan
pendidikan. Basic need dapat dipenuhi dengan syarat
pertumbuhan ekonomi 7% (ILO) pertumbuhan yang
tinggi hanya bisa dicapai melalui industrialisasi,
sedangkan negara maju menekankan negara ketiga
focus pada pertanian dan padat karya. disamping itu
membutuhkan arus modal asing ke dunia ke tiga.
lanjut
• Konsep basic need bagi kaum revolusioner sulit untuk
diwujudkan karena :
• 1. membutuhkan perubahan sistem pemilikan.
• 2. Perubahan hubungan kekuasaan.
• 3. perubahan struktur yang ada.
• Bagi kaum revolusioner kesemua konsep adalah mata
rantai dalam rangka mengkooptasi dan upaya untuk
menentang setiap tantangan pada sistem yang dominan.
• Sebuah sistem yang menindas (masa kolonial : civilizing
mission; kemudian setelah merdeka : Development,
berlanjut pada konsep Basic Needs). Kapitalisme telah
membawa dunia ke tiga pada situasi penjajahan
kolonialisme baru (nekolim), atau fungsi yang serupa.
Krisis pembangunan kapitalisme
• 1. Krisis finansial yang disebabkan oleh kebijakan
makro ekonomi yang diterapkan.
• Analisis model Krugman (1979), suatu model yang
melihat krisis pada balance of payment (depresi uang;
kehilangan karena nilai tukar asing; jatuhnya nilai
tukar) naik ketika ekpansi kredit domestik bank sentral
tidak konsisten dengan nilai tukar, dan semua itu
akhirnya menjadikan krisis ekonomi.
• 2. Financial fanic : (Dybvig Diamond, 1983), model
kepanikan nasabah bank yang mengakibatkan
ketidakseimbangan dalam pasar uang, dan banyak
kriditor tiba-tiba menarik uang mereka dari peminjam.
lanjut
• 3. Bubble Collapse atau model balon yang mengempes.
(Blanchard, 1983).
• Krisis terjadi ketika para spekulator banyak membeli aset
finansial di atas harga (fundamental value) dalam rangka
mencari keuntungan. Dalam waktu singkat seringkali balon-
balon tersebut mengembang, tetapi pada akhirnya balon-
balon ini akan mengempes juga.
• 4. Moral hazard Crysis (Akerlof dan Romer, 1996).
• Krisis terjadi karena ketidakjujuran, ketika bank-bank dapat
meminjam dana negara hanya berdasar garansi liabilitas
bank publik secara implisit ataupun ekplisit. Jika bank-bank
tersebut tidak dikontrol, mereka dapat menggunakan dana
pada usaha yang beresiko tinggi atau perbuatan kriminal.
lanjut
• 5. Disorderly Workout
• Kekacauan terjadi ketika peminjam yang tidak
lancar mempropokasi kriditor untuk berlomba
dan memaksa likuiditas.
Pendekataan teori Radikal (1)
Didin S. Damanhuri(Ekonomi Politik
dan Pembangunan)
• Teori radikal muncul sebagai kritik tehadap teori
liberal.
• Pembangunan menurut teori radikal (Marxisme-
komunisme) : adalah usaha total yang digerakkan
oleh suatu pemerintahan diktator proletariat
untuk menciptakan kekayaan material, dimana
alat-alat produksi merupakan milik bersama, dan
barang-barang didistribusikan kepada para
pekerja sesuai jasa mereka dalam produksi.
Kritik Marxisme komunisme terhadap
liberalisme
• 1. Keterbelakang yang terjadi di Negara sedang
berkembang adalah sebuah akibat dari adanya ekspansi
kapitalisme (imprealisme/kolonialisme dan dilanjut neo
imperealisme/neo kolonialisme).
• 2. Proses pemiskinan dan proletarisasi massa yang terjadi,
akibat penghisapan oleh kaum bourjuis melalui adanya
suatu transfer nilai surplus produksi dari sebuah proses
kapitalisasi kaum kapitalis. (teori nilai lebih/surplus values).
• 3. Proses ketergantungan permanen baik dalam hal modal
dan teknologi tidak lain diakibatkan oleh negara-negara
metropolis (pusat-pusat kapitalis dunia), yang terus-
menerus mempertahankan hegemono dan supremasi
ekonomi, politik, militer, dsbnya di atas negara-negara
pinggiran (pheripheries) (teori dependensi)
Ciri-ciri teori Radikal
• A. Teori Marxisme – Komunisme ( teori yang menjadi dasar
terciptanya pembangunan sisialisme-komunisme)
• 1. Lebih mengutamakan rasa kebersamaan atau
kolektivitas. (Liberal kapitalis lebih menonjolkan hak-hak
pribadi)
• Alat-alat produksi milik bersama, didistribuswikan untuk
bersama, sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
• 2. Lebih mementing unsur koopratif dari motif laba atau
kepentingan pribadi.pemerintah membatasi individu untuk
bekerja, sebaliknya pemerintah memberi pekerjaan.
• 3. Adanya campur tangan pemerintah yang sangat kuat
mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga
tahap pengawasan.
Ciri-ciri Teori Radikal
• B. Teori Sosialisme-Demokrat, yakni teori yang didasarkan adanya
pembangunan “model negara kesejahteraan” (welfare state model),
berkembang di Eropa utara dan Barat.
• 1. Adanya serikat buruh yang kuat yang mampu menghadapi kaum
pemilik modal.
• 2. Pembentukan sistem jaminan sosial (social security system)
untuk seluruh penduduk.
• 3. Penerapan pajak progresif bagi perusahaan dan perorangan.
• 4. Gerakan koperasi sebagai instrumen bagi masyarakat menengah
ke bawah untuk mengorganisasikan pemberdayaan ekonominya
demi klesejahteraan mereka sendiri.
• 5. Peran negara dan pasar berjalan seimbang bersama-sama
menjadi instrumen untuk mensejahterakan masyarakat secara
keseluruhan.
Pendekatan teori Radikal (2)
A.Teori Imperialisme dan Neo-Imperialisme
Teori ini menganggap bahwa keterbelakangan
negara berkembang adalah akibat ekspansi
kapitalisme(kolonialisme) terhadap negara
berkembang tersebut, sebelum perang dunia ke
II, dan Neo imperialisme atau neo kolonialisme
yang terjadi setelah PD II. Teori ini dikembangkan
oleh Lenin dan R. Luxemburg. (kapitalisme akan
mengarah pada monopoli, dan akan didominasi
oleh perusahaan-perusahaan raksasa, kartel,
yang berbasis internasional)
Karakteristik Kapitalis Monopoli
• 1. Konsentrasi produksi ditangan industri yang semakin
sedikit jumlahnya.
• 2. Merger finansial dan kapital industri, sewaktu bank
dan lembaga-lembaga finasial semakin menguasai
kontrol atas alokasi sumber-sumber modal.
• 3. Bangkitnya ekport kapital bukan komoditas sebagai
bentuk utama pertukaran internasional.
• 4. Pembagian dunia ke dalam lingkungan ekonomi
dipengaruhi dan dikontrol oleh kapitalis monopolis.
• 5. Pembagian lebih lanjut dunia kedalam lingkungan
politik yang dipengaruhi oleh pemerintahan negara-
negara kapitalis mapan.
Keunggulan Teori Radikal
• 1. Teori radikal merupakan teori kritik dan empirik
paling tajam dan berwibawa terhadap beropreasinya
liberalisme-kapitalisme maupun terhadap
neoliberalisme-kapitalisme.
• 2. Sangat konsen terhadap perwujudan pemerataan
dan keadilan sosial.
• 3. Memberikan inspirasi untuk perbaikan dalam
konteks kapitalisme yang semakin manusiawi.
• 4. Sangat mampu menjelaskan perspektif struktural
baik dalam rangka membedah kelemehan maupun
menyusun agenda perbaikan.
Kelemahan Teori Radikal
• 1.Syarat mencapai tujuan melalui revolusi (komunis),
kemandirian (neo-marxis) dan masyarakat egaliter (sosialis-
demokrat), dan kurang mempertimbangkan kondisi
struktural dan kultural NSB.
• 2. Ramalan bahwa akan mengalami self destruction tidak
terbukti., bahkan komunis runtuh di mana-mana.
• 3. Ramaklan teori ketergantungan bahwa negar-negara non
barat tidak mungkin menjalankan industrialisasi yangf
signifikan terbantah sebagian. Bahkan ketergantugan hilang
serta sebagian negara berkembang mampu menjadi
ekportir kapital dan teknologi yang besar, seperti : Korsel,
China, singapura, dll.
Teori Heterodoks (1)
• Pembangunan (development) lebih luas dari
pertumbuhan (growth).
• Pembangunan menrupakan fenomena kualitatif yang
tidak cukup disimpulkan oleh indikator-indikator
pertombuhan. Pembangunan mencakup sejumlah
transformasi dalam struktur ekonomi, sosial, dan
kultural yang menyertai dan mendasari terjadinya
pertumbuhan. Pembangunan harus termasuk
perubahan mental dan sosial suatu penduduk yang
membawa kemampuan mereka untuk tumbuh, yang
secara komulatif dan berkelnjutan membawa
peertumbuhan produksi riil global. (Didin S.D.,
mengutip dari F Perroux).
Teori heterodoks
• Teori ini merupakan teori yang menyempal dari
teori liberal maupun radikal. Teori ini dibangun di
atas realita yang terjadi di negara berkembang itu
sendiri.
• Dalam teori, ini pembangunan ekonomi bukan
berarti menghilangkan budaya dan struktur sosial
yang sudah melembaga di masyarkat. Sebaliknya,
teori ini berusaha mensinkronkan keduanya
untuk mencapai hasil pembangunan ekonomi
yang lebih maju,
Ciri-ciri teori heterodoks
• 1. Teori ini selalu menyesuaikan dengan realita yang ada di negara
berkembang, sehingga kondisi negara industri maju tidak dapat
dijadikan referensi untuk pembangunan di negara sedang
membangun.
• 2. Adanya pengakuan terhadap kebudayaan,agama dan nilai-nilai
lokal. Hal ini berarti teori heterodoks tiadak mengesampingkan
kebudayaan, agama, dan nilai-nilai lokal. Tetapi menjadikannya
sebagai kekuatan dalam pembangunan ekonomi.
• 3. adanya sinkronisasi antara nilai-nilai modern dengan nilai-nilai
tradisional dan nilai-nilai lokal. Satu sisi mempertahankan tradisi,
tetapi mampu menyerap perkembangan modern yang ada.
• 4. adanya peran penting dari UKM dan LSM lokal, yang dianggap
sebagai penggerak dalam keberhasilan pembangunan ekonomi.
Contoh Pendekatan teori hererodoks
• 1. Teori dualisme Boeke dan F.Perroux
• Teori dualisme masyarakat ini merupakan, teori umum
pembangunan masyarakat dan ekonomi negara yang sedang
berkembang (NSB), yang didasarkan hasil kajian dari perekonomian
Indonesia.
• Menurut Boeke, ada 3 cirinya :
• 1. semangat sosial.
• 2. Bentuk organisasi.
• 3. Teknik yang mendominasinya.
• Ketiganya saling bergantung, merupakan sistem sosial.
• Masyarakat dualistik ditandai oleh:
• A. adanya sistem barat yang diimport dan lebih maju, dan
• B. sistem pertanian prakapitalisme pribumi.
Masyarakat dualistik
• 1. Yang pertama (A), ada dibawah pengaruh dan
pengawasan barat dengan menggunakan teknik maju
dan standar kehidupan yang rata-rata tinggi.(sistem
sosial yang diimport : kapitalisme atau sosialisme atau
campuran keduanya, berkembang melalui penjajahan
atau perdagangan luar negri).
• Perroux : dualisme disebabkan adanya struktur
dominasi. (dominasi perusahaan modern atas pasar,
dominasi ekport dan hub. Antar bangsa, serta dominasi
negara industri atas negara berekembang).
• 2. yang ke dua (B), asli dengan teknik, kesejahteraan
dan ekonomi yang rendah.(sistem sosial yang asli).
Contoh pendekatan teori heterodoks
• 2. Teori keseimbangan dalam kemiskinan (J.K.
Galbraith)
• Kemajuan teknologi modern telah memungkinkan
masyarakat hidup serba berkecukupan, tetapi tidak
menjamin kebahagiaan, sebab masyarakat masih
percaya pada doktrin kelangkaan (scarcity), dan selalu
meminta lebih dan lebih banyak lagi materi tidak
perduli diperlukan atau tidak.(konsumen tidak
rasional). Kondisi ini dimanfaatkan oleh perusahaan
untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya.
• Galbraith menyarankan ada semacam “sosialisme bar”
lanjut
• Galbraith
• Menyerankan agar ada semacam “sosialisme bar” yang lebih
memperhatikan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan.
• Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah :1. Mendisiplinkan
perusahaan-perusahaan raksasa melalui pengawasan upah dan gaji,
harga dan laba.
• 2. Menasionalisasikan perusahaan-perusahaan yang memasok
kebutuhan militer, bahkan kalau perlu menasionalisasikan
perusahaan yang sangat diperlukan masyarakat seperti rumah sakit.
• Semuanya ini bisa dicapai kalau sudah ada perubahan sistem nilai
dan kepercayaan dalam masyarakat (sosialisme baru).
Teori keseimbangan dalam kemismikan
Galbraith
• Menurut teori ini, ketiadaan kemungkinan
investasi, teknik pertanian yang tradisional, dan
absen inovasi yang terjadi di negara berkembang
adalah sebagai hasil dari rasionalitas kemiskinan,
yaitu suatu perhitungan resiko dari penduduk
miskin. Sebab bentuk inovasi selalu mengundang
resiko kegagalan, dan kegagalan bagi mereka
berarti jatuh miskin bahkan kematian. Oleh sebab
itu kondisi ini tidak boleh ditafsirkan sekedar
ketertinggalan dari negara maju.
Teori heterodoks (2)

• 1. Lingkaran kemiskinan G. Myrdal


• Kemiskinan bukan terletak pada persoalan modal
semata, tetapi lebih karena kurangnya gizi, pendidikan,
dan basic needs lainnya.
• Kemiskinan dimulai dari pendapatan yang rendah
sehingga kualitas gizi menjadi berkurang. Rendahnya
kualitas gizi tersebut mengaklibatkan rendahnya
kesehatan yang kemudian menyebabkan rendahnya
produktifitas. Produktiftas rendah ini menyebabkan
pendapatan rendah, dan pada gilirannya menyebabkan
kemiskinan.
Teori Myrdal
• Teori myrdal ini diadopsi oleh ILO untuk
digunakan dalam memecahkan kemiskinan di
negara berkembang (1976), strategi ini dikenal
dengan Strategi pemenuhan kebutuhan dasar
(basic need strategy) : sandang, pangan,
papan, pendidikan, kesehatan.
• Di Indonesia strategi ini menginpirasi terbitnya
strategi 8 jalur pemerataan (orba).
8 jalur pemerataan (orba)
• 1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak,
khususnya sandang, pangan, dan perumahan.
• 2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan.
• 3. Pemerataan pembagian pendapatan.
• 4. Pemerataan kesempatan kerja.
• 5. Pemnerataan kesempatan berusaha.
• 6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,
khususnya bagi generasi muda dan kaun wanita.
• 7. pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air.
• 8. pemerataan memperoleh keadilan.
Teori heterodok (2)
• 2. Capitalist development state (model jepang).
• Jepang merupakan contoh negara maju di asia, bahkan
salah satu negara ekonomi terbesar di dunia, yang
menerapakan teori heterodoks.
• Modernisasi di Jepang, tidak meninggalkan dan
menghilangakan budaya serta nilai-nilai lokal yang ada
di dalamnya. Bahkan nilai-nilai lokal, agama serta
budaya, menjadi salah satu variabel penting yang
menjadi kekuatan jepang dalam melakukan
pembangunan. (mis. Nilai tradisional konfusianisme
yang mempu mengeliminasi problem kelas sosial :
analisis dari Micho Morishima).
Ciri ciri Model ekonomi Jepang
• 1. Negara menjadi sentral dalam penentuan keputusan jangka
panjang, pertumbuhan ekonomi, konsensus antar lembaga,
pengembangan teknologi, dstnya. Tetapi tidak campur tangan
dalam pelaksanaannya.
• 2. Kemitraan negara atau birokrasi dengan kaum wiraswasta dalam
rangka merebut pasar. (Japan incorporated sebagai kunci
keberhasialan model jepang).
• 3. Sistem subsidi untuk kebuthan pokok yang menjamin secara
selektif proses redistribusi kepada para petani serta kelas-kelas
sosial yang rendah, dari hasilltumbuhan ekonomi.
• 4. peran serikat buruh tidak terlalu signifikan dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi politik. (dikonversi melalui
perusahaan dalam bentuk konsultasi reguler setiap saat, dengan
“sistem bekerja seumur hidup” : loyalitas bagi pekerja perusahaan).
Keunggulan teori heterodoks
• 1. Teori heterodoks telah banyak dipraktekkan dan cukup berhasil di
negara berkembang khususnya asia.
• 2. Teori heterodoks sangat meperhatikan nilai-nilai lokal, agama,
dan kondisi struktural serta kultural yang ada di negara
berkembang. Bahkan nilai-nilai tersebut direaktualisasikan dalam
proses pembangunan.
• 3. Teori heterodoks mampu memadukan antara
modernisme(industralisasi dan pembangunan), dengan nilai-nilai
lokal, tradisional, dan agama yang ada di negara tersebut.
• 4. Teori heterodoks sangat memberi ruang bagi aktualisasi LSM
lokal maupun global serta mendorong pemberdayaan kongkret di
tingkat mikro akar rumput untuk mencapai kesejahteraan dan
kleadilan sosial.
Kelemahan teori heterodoks
• 1. Belum menjadi grand Theory, yang bisa dijadikan
rujukan.
• 2. Belum dapat menjadi solusi komprehensif dan
universal secara makro.
• 3. Belum bisa menjadi rujukan umum bagi bagi para
pengambil keputusan di negara berkembang.
• 4. Belum menjadi rujukan dalam counter balancing
yang berwibawa dalam mengatasi problem globalisasi,
kapitalisme, dan neokapitalisme pada umumnya. (Didin
S. Damanhuri).
Teori Modernisasi (Arief Bidiman :
Teori Pembangunan Dunia ke tiga)
• 1. Pembagian kerja secara internasional.
• Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa setiap negara harus
melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan keuntungan
komparatif yang dimilikinya.
• Negara di katulistiwa tanahnya subur cocok untuk pertanian,
sedangkan Negara dibelahan utara cocok untuk industri (kalau
pertatanian ongkos produksinya jauh lebih mahal).
• Karena spesialisasi ini maka terjadilah perdagangan internasional,
yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertanian
dapat membeli barang industri jauh lebih murah dapri pada
produksi sendiri, dan negara industri dapat membeli hasil pertanian
secara lebih murah.
• Perdagangan ini akan menguntungkan semua pihak. Produksi
melimpah harga murah, menguntungkan negara pertanian.
Demikian sebaliknya.
Lanjut
• Teori pembagian kerja secara internasional ini
melahirkan :
• 1. Kelompok negara yang memproduksi hasil
pertanian.
• 2. Kelompok negara yang memproduksikan
barang-barang industri.
• Kenyataannya : ada ketimpangan yang terjadi,
kelompok negara industri semakin kaya dan
negara pertanian semakin miskin.
lanjut
• Ketimpangan kekayaan antar dua kelompok negara
tersebut (miskin dan kaya). Menimbulkan pertanyaan, dan
jawabannya memunculkan 2 teori :
• 1. Teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan ini terutama
disebabkan oleh faktor-faktor yang terdapat di dalam negri
negara yang bersangkutan.(faktor internal) ( teori ini
dikenal dengan teori modernisasi).
• 2. Teori-teori yang lebih banyak mempersoalkan faktor-
faktor ekternal sebagai penyebab kemiskinan di negara-
negara tertentu. Kemiskinan dilihat sebagai b ekerjanya
kekuatan-kekuatan luar yang menyebabkan negara yang
bersangkutan gagal melakiukan pembangunan (teori ini
dikenal sebagai teori struktural).
Kelompok teori modernisasi
• 1. Teori Harrod Domar ;( Tabungan dan Investasi).
• Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya
tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan
investasi rendah, maka pertumbuhan ekonomi
negara akan rendah.
• Masalah pembangunan pada dasarnya
adalahmasalah menambah investasi modal.
Masalah keterbelakangan adalah masalah
kekurangan modal.
Etika protestan (Max Weber)
• Harrod Domar tidak mempersoalkan manusianya,
Max Weber melihat dari aspek manusianya.
Manusia dibentuk oleh nilai-nilai budayanya,
khusunya oleh nilai agamanya.
• Agama berperan memunculkan kapitalisme di
eropa dan Amerika.
• Weber menganalisis mengapa beberapa negara di
eropa dan Amerika mengalami kemajuan
ekonomi yang begitu pesat di bawah sistem
kapitalisme. Analisisnya menyimpulkan penyebab
utamanya adalah etika protestan.
lanjut
• Menurut etika tersebut sinyatakan manusia ditakdirkan
masuk surga atau neraka, tetapi orang tersebut tidak
mengetahuinya.karena itu dia tidak tenang, menjadi
cemas, karena ketidak jelasan nasibnya itu.
• Salah satu cara untuk mengatahui masuk surga, adalah
dengan keberhasilan kerjanya di dunia (mereka bekerja
tanpa pamrih, tetapi untuk mengatasi rasa cemasnya
bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh), kalau
berhasil masuk surga, sebaliknya kalau tidak berhasil
kerjanya masuk neraka.(etika protestan Calvin).
lanjut
• 3.Dorongan berprestasi atau N-Ach (David
Mc.Clleand)
• Lihat keterangan sebelumnya.
• 4. Lima tahap pembangunan ( W.W. Rostow)
• Lihat keterangan sebelumnya.
lanjut
• 5. Faktor-faktor non ekonomi (Bert F. Hoselitz)
• Faktor-faktor non ekonomi yang dianggap penting
dalam proses pembangunan adalah faktor kondisi
lingkungan; ketrampilan kerja tertentu, tenaga
wiraswasta yang tangguh, perubahan kelembagaan.
Perubahan kelembagaan ini akan menghasilkan
tenaga kewiraswastaan dsan administrasi, serta
ketrampilan teknis dan keilmuan yang dibutuhkan. (
pembanguan memerlukan pemasokan dari berbagai
unsur, tidak hanya modal saja). : Pemasokan modal
besar dan perbankan serta pemasokan tenaga ahli dan
trampil.
lanjut
• 6. Manusia Modern ( Alex Inkeles dan David H. Smith).
• Faktor manusia merupakan hal penting dalam
pembangunan.
• Yang diperlukan adalah manusia modern.:
• (terbuka terhadap pengalaman dan ide baru; berorientasi
kemasa sekarang dan masa depan; punya kesanggupan
merencanakan; percaya bahwa manusia bisa menguasai
alam dan bukan sebaliknya; menghargai waktu; lihat
penjelasan terdahulu).
• Pendidikan merupakan hal yang penting untuk merubah
orang menjadi modern; demikian juga dengan pengalaman
kerja, dan pengenalan terhadap media masa yang
mendorong proses modernisasi.

Anda mungkin juga menyukai