Anda di halaman 1dari 43

Perilaku Individu

PENDAHULUAN
Setiap individu adalah pribadi yang unik, yang
berbeda antara individu yang satu dengan individu
yang lain.

jika pimpinan memahami hal ini dengan baik maka ia


akan mampu menggerakkan karyawannya dengan
lebih arif dan bijak demi pencapaian tujuan
organisasi secara efektif dan efisien.

Perilaku seorang pekerja adalah kompleks.


dipengaruhi oleh berbagai variabel
back
Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam
organisasi.

Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja


individu yang ada di dalamnya.

Berbagai upaya meningkatkan produktivitas


perusahaan harus dimulai dari perbaikan
produktivitas karyawan karena seluruh pekerjaan
dalam perusahaan itu, para karyawanlah yang
menentukan keberhasilannya.

back
Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi
antara seseorang individu dengan
lingkungannya.
Berarti bahwa seseorang individu dengan
lingkungannya menentukan perilaku
keduanya secara langsung.
Keduanya mempunyai sifat-sifat khusus
atau karakteristik tersendiri dan jika kedua
karakteristik ini berinteraksi maka akan
menimbulkan perilaku individu dalam
organisasi
Karakteristik
Individu

Kemampuan
Kebutuhan
Kepercayaan
Pengalaman
Pengharapan
dan lainnya
Perilaku
Individu dalam
Organisasi
Karakteristik
Organisasi

Hierarki
Tugas-Tugas
Wewenang
Tanggung jawab
Sistem Kontrol
dan lainnya

Gambar: Model Umum Perilaku dalam Organisasi


Model Perilaku individu dalam Organisasi
Rumus Perilaku Individu:

P = IFL
P = Perilaku
I = Individu : Biografi (Usia, Jenis Kelamin,
Status), Sikap, Ciri
F = Fungsi : kemampuan, Pengalaman,
kebutuhan, kepercayaan, pengharapan.
L = Lingkungan : Hirarki tugas,
Wewenang, . Tanggungjawab, Sistem
reword, Sistem control
PERILAKU INDIVIDU
Karakteristik individu :
Kemampuan
Kebutuhan
Kepercayaan
Pengalaman
Pengharapan
Karakteristik organisasi
1. Hirarki
2. Tugas
3. Wewenang
4. Tanggungjawab
5. Sistem reword
6. Sistem control
Variabel-variable yg mempengaruhi perilaku
dan prestasi Individu
Variabel individu
Perilaku Individu Variabel Psikologi:
Kemampuan dan
Ketrampilan: (apa yg dikerjakan org)
Persepsi
-mental
Prestasi (hasil yg diharapkan) Sikap
-fisik
Kepribadian
Latar Belakang:
Belajar
-keluarga
Motivasi
-Tingkat Sosial
-Pengalaman Variabel Organisasi
Demografi:
-Umur Sumberdaya
-Asal usul Kepemimpinan
-Jenis Kelamin Imbalan
Struktur
Desaign Pekerjaan
B = f( I, O, P)

Perilaku adalah fungsi dari Individu, Organisasi, dan Psikologi

Perilaku yg menghasilkan pekerjaan merupakan keunikan


masing2 orang
a. Perilaku timbul karena suatu sebab
b. Perilaku diarahkan pada tujuan
c. Perilaku yg dapat diamati masih dapat diukur
d. Perilaku yg tdk langsung dpt diamati (berfikir, persepsi) juga
penting untuk mencapai tujuan
e. Perilaku bermotivasi
PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDU

Kemampuan
Sebuah sifat biologis atau yang dipelajari yang
mengijinkan seseorang untuksesuatu yang bersifat
mental atau fisik
Keahlian
Kompetensi yang berkaitan dengan Tugas

Demografi
- PERBEDAAN JENIS KELAMIN
- KERAGAMAN RAS DAN BUDAYA

10
Source : Gibson
Keadaan mental dalam kesiapan untuk
Sikap membutuhkan penggerak

Tiga Komponen Sikap

Pendorong : Sikap : Hasil:

Faktor Tanggapan
Komponen Emosional;
pekerjaan
Akibat Pernyataan tentang
Rancangan kerja kesukaan
Tipe manajer
Kebijakan Kesadaran Perseptual;
perusahaan Pernyataan tentang
Teknologi kepercayaan
Gaji
Perilaku
Tunjangan Tindakan;
tambahan Pernyataan tentang
11 perilaku

Source : Gibson
Persepsi

Proses dimana seorang individu memberi arti terhadap


lingkungannya. Ini melibatkan organisasi dan
menerjemahkan bermacam pendorong kedalam pengalaman
psikologikal

12
Source : Gibson
Proses Perseptual

Realita dalam Proses Perseptual Seseorang


organisasi kerja Pengorganisasian dan Penerjemahan

Faktor yang
Hasil
Stimuli (misalnya mempengaruhi
sistem Imbalan persepsi: Perilaku yang
responsif
organisasi, gaya Evaluasi dan
Observasi - Stereotyping
persuasi yang penerjemahan
tentang stimuli - Selektivitas
digunakan kenyataan Bentuk
pengawas, alur
- Konsep diri
- Situasi sikap
kerja)
- Kebutuhan
- Emosi

13

Source : Gibson
Kepribadian
Susunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil yang
menentukan perbedaan dan kelaziman dalam perilaku manusia

Beberapa Kekuatan Utama yang Mempengaruhi


Kepribadian
Kekuatan Budaya

Kekuatan Turun-
Kepribadian Kekuatan Keanggotaan
Individu Kelas Sosial dan Kelompok
temurun Lain

Source : Gibson
14

Kekuatan Hubungan
Kekeluargaan
Pembelajaran

Segala yang berhubungan dengan perubahan


permanen perilaku yang terjadi sebagai sebuah
hasil pengalaman

15
Source : Stephen P. Robbins
Penghubungan
Proses pemahaman disebabkan oleh perilaku dan hasil

Penghubungan Penempatan
Menekankan beberapa aspek individu, seperti kemampuan atau
keahlian, untuk menjelaskan perilaku

Penghubungan Situasi
Penghubungan yang menekankan perilaku yang dipengaruhi
lingkungan
16
KERANGKA KERJA PERILAKU INDIVIDU

Lingkungan Individu Perilaku Hasil


Pekerjaan Kemampuan dan Pemecahan Kinerja
- Rancangan kerja keahlian masalah - Jangka panjang
- Struktur organisasi Latarbelakang Proses berpikir - Jangka pendek
- Kebijakan dan peraturan keluarga Komunikasi Perkembangan personal
- Kepemimpinan Kepribadian - Berbicara Hubungan dengan yang
- Imbalan dan sanksi Persepsi - Mendengar lain
- Sumber daya Sikap Observasi Kepuasan
Bukan Pekerjaan Penghubungan Perpindahan
- Keluarga Kemampuan belajar
- Ekonomi Umur
- Waktu luang dan hobi Ras
Jenis kelamin
Pengalaman

17

Source : Gibson
KINERJA INDIVIDU
1. Effort ( Usaha )

Usaha individu diwujudkan dalam bentuk motivasi. Motivasi adalah


kekuatan yang dimiliki seseorang dan kekuatan tersebut akan
melahirkan intensitas dan ketekunan yang dilakukan secara sukarela.

Motivasi ada 2 macam,yaitu :


2. Motivasi dari Dalam : Keinginan yang besar yang muncul dari dalam
diri individu tersebut untuk mencapai tujuan – tujuan dalam hidupnya.
3. Motivasi dari Luar : Motivasi yang bersumber dari luar diri yang
menjadi kekuatan bagi individu tersebut untuk meraih tujuan – tujuan
hidupnya, seperti pengaruh atasan, teman kerja, keluarga , dll.

back
2. Ability
Ability individu diwujudkan dalam bentuk kompetensi. Sejak
dilahirkan setiap individu dianugerahi Tuhan dengan bakat dan
kemampuan. Bakat adalah kecerdasan yang alami yang bersifat
bawaan. Kemampuan adalah kecerdasan individu yang diperoleh
melalui belajar.

3. Situasi Lingkungan
Lingkungan bisa memiliki dampak positif atau yang sebaliknya,
negatif.
Situasi lingkungan yang positif , misalnya dukungan dari atasan, teman
kerja, sarana dan prasarana yang memadai, dll.
Situasi lingkungan yang negatif, misalnya suasana kerja yang tidak
nyaman karena sarana dan prasarana yang tidak memadai, tidak
adanya dukungan dari atasan, teman kerja , dll.
Kesimpulannya, perilaku individu tidak hanya ditentukan oleh faktor
keturunan atau bawaan dari lahir, tetapi juga dipengaruhi oleh effort
(usaha), ability (kompetensi) serta situasi lingkungan. Perubahan perilaku
merupakan hasil dari proses pembelajaran.
FONDASI PERILAKU INDIVIDU, SIKAP,
DAN KEPUASAN KERJA

Fondasi Perilaku Individu


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku seorang individu, terutama perilaku
individu di dalam sebuah organisasi:
1. Karakteristik Biografi (biographical
characeristic) adalah karakter-karakter
personal yang melekat di diri seorang
individu seperti usia, gender, dan status
pernikahan.
2.Kemampuan (ability) adalah
kapasitas yang dimiliki oleh seorang
individu untuk melakukan suatu
pekerjaan tertentu, terdiri dari
kemampuan intelektual (IQ) dan
kemampuan fisik.
3.Pembelajaran (learning), perilaku
individu tidak muncul secara tiba-tiba.
Seorang bayi tidak langsung tahu
cara melakukan sesuatu tanpa diajari
terlebih dahulu oleh orang tuanya.
Oleh sebab itu, pembelajaran
menjadi salah satu faktor yang
menentukan perilaku seorang
individu.
Sikap (attitude)

Sikap atau attitude diartikan sebagai


pernyataan evaluatif atau penilaian
terhadap suatu objek, orang atau
peristiwa.
Perubahan Sikap

 Perubahan sikap melalui modifikasi


perubahan perilaku.

 Perubahan sikap melalui modifikasi


perubahan ide-ide atau pikiran.

 Perubahan sikap melalui modifikasi


perubahan erasaan.

 Perubaban sikap melalui modifikasi


perubahan situasi.
Robbins dan Judge (2009)
mengungkapkan ada tiga komponen
yang membangun sikap atau attitude
yaitu:
a.Komponen Kognitif, komponen ini
merupakan komponen inti dari sikap
yang berupa penjelasan atau
kepercayaan tentang suatu hal.
b.Komponen Afektif, merupakan komponen
sikap yang bersifat emosional atau
bagaimana seseorang merasakan sesuatu
hal. Seperti apakah ia merasa senang
atau merasa tidak senang.
c.Komponen Perilaku, yaitu intensi untuk
berperilaku tertentu terhadap seseorang
atau suatu hal yang didasarkan pada
keyakinan dan perasaan yang dimiliki
individu terhadap seseorang atau suatu
hal tersebut.
Tiga komponen sikap tersebut
memberikan pemahaman bahwa
sikap individu dibentuk oleh kognisi
dalam menggunakan rasio yang
dikombinasikan dengan kekuatan
emosi yang akan mendorong
seseorang individu untuk
menunjukkan perilaku tertentu.
Kepuasan Kerja (job satisfaction)

Kepuasan kerja atau Job Satisfaction


diartikan sebagai sikap individu
terhadap pekerjaannya. Seseorang
yang memiliki kepuasan kerja yang
tinggi akan memiliki sikap yang positif
terhadap pekerjaannya.
KEPUASAN KERJA

 Kepuasan kerja adalah suatu


efektivitas atau respon
emosional terhadap berbagai
aspek pekerjaan. Kepuasan
bukanlah suatu konsep tunggal,
sebaliknya, seseorang dapat
relatif puas dengan suatu aspek
dari pekerjaannya dan tidak
puas dengan salah satu atau
lebih aspek lainnya. (Kreitner
dan Kinicki 2004)
Determinan Kepuasan Kerja

1. Lingkungan Kerja
Merupakan faktor yang berkaitan
dengan hubungan antara seseorang
dengan rekan kerjanya maupun
atasannya, baik yang sama maupun
yang berbeda jenis pekerjaannya.
2. Atasan / Gaya Kepemimpinan
Perilaku atasan juga merupakan
determinan utama dari kepuasan kerja.
Atasan yang baik berarti mau menghargai
pekerjaan bawahannya. Hubungan
fungsional mencerminkan sejauh mana
atasan membantu karyawannya tersebut.
Tingkat kepuasan kerja yang paling besar
dengan atasan adalah jika kedua jenis
hubungan bersifat positif.
3. Sifat Pekerjaan dan Aktivitas Kerja
Menikmati pekerjaan itu sendiri hampir
selalu merupakan segi yang paling berkaitan
erat dengan tingkat kepuasan kerja yang
tinggi secara keseluruhan. Pekerjaan
menarik yang memberikan pelatihan, variasi,
kemerdekaan, dan kendali dapat
memuaskan sebagian besar individu.
Dengan kata lain, seorang individu lebih
menyukai pekerjaan yang menantang dan
mengembangkan semangat kerja daripada
pekerjaan yang dapat diramalkan dan rutin.
4. Benefit
Benefit, dalam hal ini adalah manfaat atau
keuntungan yang didapat seseorang saat
menjadi anggota suatu organisasi,
berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Ketika seseorang menganggap bahwa
dengan mengikuti organisasi tersebut
akan mendatangkan banyak manfaat bagi
dirinya, maka kepuasan kerja mereka
akan meningkat.
Ada beberapa respon yang diberikan oleh
individu apabila ia merasakan
ketidakpuasan di tempat kerjanya.
1. Individu memutuskan untuk keluar dari
organisasi (exit).
2. Mencoba memperbaiki keadaan di dalm
organisasi (voice).
3. Secara pasif menunggu perubahan
kondisi organisasi (loyalty).
4. Mengabaikan kondisi yang ada di dalam
organisasi (neglect).
Lima Model Kepuasan
1. Pemenuhan kebutuhan, model ini menjelaskan bahwa kepuasan
ditentukan oleh karakteristik dari sebuah pekerjaan memungkinkan
seseorang individu untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Ketidakcocokan. Model-model ini menjelaskan bahwa kepuasan


adalah hasil dari harapan yang terpenuhi.

3. Pencapaian nilai.

4. Persamaan. Dalam model ini, kepuasan adalah suatu fungsi dari


bagaimana seorang individu diperlakukan “secara adil” di tempat kerja.

5. Komponen watak / genetik. Model ini didasarkan pd keyakinan


bahwa kepuasan kerja merupakan sebagian dari sifat pribadi maupun
faktor genetik.
Teori Kepuasan Kerja
 Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)
Teori kepuasan kerja yang menyatakan bahwa kepuasan
dan ketidak puasan kerja berasal dari kelompok variabel
yang berbeda (yaitu motivator & hygiene)

 Teori Nilai (Value Theory)


Teori yang menyatakan bahwa kepuasan kerja terutama
tergantung kepada kesesuaian antara hasil yang
diharapkan & hasil senyatanya diperoleh individu dalam
pekerjaanya
Kepuasan kerja seseorang pada
dasarnya tergantung kepada
selisih antara harapan,
kebutuhan atau nilai dengan apa
yang menurut perasaan atau
persepsi telah diperoleh atau
dicapai melalui pekerjaan.

Seseorang akan merasa puas jika


tidak ada perbedaan antara yang
diinginkan dengan persepsinya
atas kenyataan.
Dimensi Kepuasan Kerja
Menurut Robbins lima dimensi Kepuasan kerja
1. Pekerjaan itu sendiri.
2. Upah dan promosi
3. Kondisi kerja
4. Rekan kerja, penyelia, dan atasan
5. Kesesuaian antara pekerjaan dan kepribadian
Menurut Dunnette kepuasan kerja mempunyai 12 dimensi
1. Pekerjaan
2. Gaji
3. Promosi
4. Pengakuan
5. Tunjangan
6. Kondisi fisik kerja
7. Penyeliaan
8. Rekan sekerja
9. Bawahan
10. Manajemen dan perusahaan
11. Pelanggan &
12. Hal-hal yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari dimensi-dimensi di atas
seperti keberuntungan, cuaca, mesin, perlengkapan dan lain-lain
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Kepuasan Kerja
 Bersumber dari dalam diri individu, yaitu
demography (age, sex, education); abilities
(intellegence, motor skill); personality (values,
needs, interaction style).

 Bersumber dari Lingkungan. yaitu job and job


environment (pay, noise, variety); organization
environment (climate, promotional oportunity);
Occupational Level (prestige, power).
Dampak dari Kepuasan Kerja dan
Ketidakpuasan Kerja

Kepuasan dan produktivitas.

Kepuasan kerja dan


turnover.

Kepuasan kerja dengan


tingkat absensi
Untuk mengetahui apakah individu merasa puas atau tidak
puas dalam situasi tertentu, digunakan empat teori,

1. Teori pemenuhan (fulfilll-ment theory ),

2. Teori imbalan ( reward theory ),

3. Teori kesenjangan (discrepancy theory ), dan

4. Teori keadilan (equity theory ).

Anda mungkin juga menyukai