A. PENDAHULUAN
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
a. Sikap-sikap
b. Motif-motif
c. Minat-minat
d. Pengalaman
e. Harapan-harapan
Faktor-faktor dalam
situasi :
1. Waktu Persepsi
2. Kedaan kerja
3. Keadilan sosial
c. Pengelompokan Persepsi
Jika informasi berasal dari suatu situasi yang telah diketahui oleh
seorang, maka informasi yang datang tersebut akan mempengaruhi
cara seseorang mengorganisasikan persepsinya. Hasil pengorganisa-
sian persepsinya mengenai sesuatu informasi dapat barupa pengertian
tentang sesuatu obyek tersebut. Menurut Thoha (2011: 157)
Pengorganisasian persepsi itu meliputi tiga hal berikut ini:
Penglihatan Kesamaan + P
Ketidaksamaa E
Pendengaran
n kedekatan R
Penyentuhan S
Objek Perasaan ruang
Transformasi E
Penciuman Kedekatan P
Peristiwa waktu S
i
Organisasi, (2011:160)
d. Kesalahan Persepsi
b. Halo Effect
Merupakan kesalahan persepsi karena kesan umum kita tentang
orang biasanya didasarkan pada satu karakteristik yang
ditentukan sebelumnya, sehingga mewarnai persepsi kita
terhadap karakteristik lain dari orang tersebut. Terjadi karena
seorang penilai membentuk kesan menyeluruh tentang sesuatu
objek dan kemudian menggunakan kesan tersebut membias
penilaian tentang sesuatu objek. Menurut Sofyandi & Garniwa
(2007:71) Bila kita menarik suatu kesan umum mengenai seorang
individu berdasarkan suatu karakeristik tunggal, seperti misalnya,
kecerdasan, dapat bergaul, atau penampilan, berlangsunglah di
sini suatu efek halo.
a. Selective Perception
Kecenderungan memfokus pada beberapa aspek lingkungan
sementara itu mengabaikan lainnya. Apabila kita bekerja dalam
lingkungan yang kompleks di mana banyak pendorong yang
meminta perhatian kita, adalah masuk akal bahwa kita
cenderung menjadi selektif, mempersempit bidang persepsi
kita. Hal ini menimbulkan bias karena kita membatasi perhatian
kita pada beberapa pendorong dan meningkatkan perhatian
kita pada pendorong lainnya.
b. First-impression Error
Kecenderungan mendasarkan pertimbangan kita tentang orang
lain pada kesan kita sebelumnya tentang mereka. Sering kali
cara kita mempertimbangkan seseorang tidak didasarkan
semata pada seberapa baik orang tersebut kinerjanya
sekarang, tetapi pada pertimbangan awal kita terhadap
individu tersebut. Kesan awal kita membimbing kesan kita
berikutnya, kita telah menjadi korban first empreion error.
Tugas manajerial menentukan secara akurat kinerja orang lain
adalah penting. Ketika kinerja bawahan membaik, maka perlu
untuk dikenal. Tetapi sering kali terjadi evaluasi sekarang
didasarkan pada kesan pertama yang buruk.
c. Primacy Effect
Merupakan kesalahan persepsi di mana kita secara cepat
membentuk opini tentang orang atas dasar informasi pertama
yang kita terima tentang mereka. Persepsi organisasi dan
interpertasi cepat terjadi karena kita perlu mengerti tentang
dunia sekitar kita. Masalahnya adalah bahwa kesan pertama,
terutama kesan pertama negatif, sulit untuk mengubah.
Setelah mengategorikan seseorang, kita cenderung memilih
informasi yang mendukung kesan pertama kita dan membuang
informasi yang berlawanan dengan kesan tadi. Primacy effect
ini sebenarnya mirip dengan First-impression error.
a. Recency Effect
Merupakan kesalahan persepsi di mana informasi yang paling
baru mendominasi persepsi kita terhadap orang lain. Bisa persepsi
ini paling umum terjadi ketika orang, terutama yang
pengalamannya terbatas, melakukan evaluasi yang menyangkut
informasi yang kompleks. Merupakan kecenderungan untuk
mengingat informasi yang baru terjadi. Apabila informasi yang
baru adalah negatif, orang atau objek dievaluasi secara negatif.
e. Contrast Effect
Merupakan kecenderungan mengevaluasi orang
atau objek dengan membandingkan mereka dengan karakteristik
orang atau objek yang baru saja diamati. Menilai seorang profesor
yang baik sebagai rata-rata karena kita membandingkan
kinerjanya dengan tiga profesor terbaik yang kita miliki dalam
perguruan tinggi. Hal tersebut terjadi karena kita baru mengikuti
kuliah dari ketiga profesor yang unggul. Karenanya penting untuk
mengevaluasi pekerja terhadap standar daripada memori kita
tentang orang terbaik atau terburuk dalam pekerjaan tertentu.
Menurut Sofyandi & Garniwa (2007 :72) ekef kontras adalah
evaluasi dari karakteristik-karakteristik seseorang yang
dipengaruhi oleh pembandingan-pembandingan dengan orang-
orang lain yang baru saja dijumpai yang berperingkat lebih tinggi
atau lebih rendah pada karakteristik-karakteristik yang sama.
e. Memperbaiki Persepsi
Pendapat diatas sejalan dengan Robbins & Judge (2012: 189) yang
berfikir bahwa pembuat keputusan yang paling baik adalah yang
rasional. Artinya, pembuat keputusan tersebut membuat pilihan-pilihan
yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam batasan-batasan
tertentu. Menurut Robbins & Judge (2012: 189) Pilihan-pilihan ini
dibuat dengan mengikuti enam langkah dari model pembuatan
keputusan yang rasional. Selain itu, ada asumsi-asumsi tertentu yang
mendasari model ini. Enam langkah dalam model pembuatan
keputusan yang rasional Menurut Robbins & Judge (2012: 189) adalah
sebagai berikut:
a. Model ini dimulai dengan mendefinisikan masalahnya. Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, sebuah masalah ada ketika
terdapat ketidaksesuaian antara keadaan yang ada dan keadaan
perkara yang diinginkan.