Komunikasi
A. PENDAHULUAN
B. PEMBAHASAN
1. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Ini berarti banyak meja yang harus dilewati oleh seorang yang akan
berkomunikasi dengan lainnya secara formal. Cara semcam ini akan
menghambat dan kurng efesien. Itulah sebabnya Fayol menyarankan
mendirikan jembatan penyebrangan untuk jalan pintas berkomunikasi
antara pejabat H dengan pejabat I tersebut. Usaha berikutnya yang
dilakukan oleh Chester Barnard diakhir tahun 1930 amat bermanfaat
untuk mengembangkan komunikasi sebagai suatu dinamika yang
penting dalam ilmu perilaku organisasi. Dipercaya bahwa komunikasi
merupakan kekuatan utama dalam membentuk organisasi. Ada tiga
unsur pokok organisasi, salah satunya adalah komunikasi, yang lain
ialah tujuan dan kemauan suatu organisasi. Baginya komunikasi
membuat dinamis suatu sistem kerja sama dalam organisasi
menghubungkan tujuan organisasi pada partisipasi orang-orang yang
ada di dalam suatu organisasi.
2. Fungsi Komunikasi
Ketiga fungsi di atas sama pentingnya bagi organisasi. Tak ada satu
fungsi pun yang bisa dikatakana lebih penting dari yang lainnya. Sebab
untuk mendapatkan hasil kerja yang efektif, kelompok atau organisasi
perlu mengontrol perilaku anggotanya, memotovasi, mewadahi
ekspresi perasaan anggota, dan membuat keputusan.
3. Jenis-Jenis Komunikasi
4. Sifat Komunikasi
1. Apakah tujuan dari pesan yang disampaikan itu tercapai atau tidak,
4. Jika jawaban ketiga hal di atas tidak, maka komunikasi akan gagal.
Antar Pribadi
1. Intensi
Umpan balik yang efektif jika di arahkan secara langsung untuk
menyempurnakan pelaksanaan pekerjaan dan lebih menjadikan
pegawai sebagai harta milik organisasi yang paling berharga.
Umpan balik seperti ini tidak bersifat pribadi dan seharusnya tidak
berkompromi dengan perasaan pribadi, harga diri, dan cita-cita.
Umpan balik yang efektif hanyalah mengurusi atau hanya
diarahkan pada aspek-aspek pekerjaan pegawai.
2. Kekhususan (specificity) Umpan balik yang efektif dirancang
untuk membekali penerima dengan informasi yang khusus
sehingga mereka mengetahui apa yang seharusnya dikerjakan
untuk suatu situasi yang benar suatu umpan balik yang tidak
efektif jikalau bersifat umum dan meninggalkan tanda bagi
penerimanya.
3. Deskriptif Efektivitas umpan balik dapat pula dilakukan dengan
lebih bersifat deskriptif dibandingkandengan yang bersifat
evaluatif. Ini berarti hendaknya dihindari memberi umpan balik
yang bersifat menilai atau mengevaluasi, tetapi lebih ditekankan
memberikan penjelasan mengenai pelaksaan pekerjaan.
4. Kemanfaatan Karakteristik ini meminta agar setiap umpan balik
mengandung informasi yang dapat digunakan oleh pegawai
kepada atasan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
pekerjaannya.
5. Tepat waktu Umpan balik yang efektif jika terhadap
pertimbanganpertimbangan yang memperhitungkan faktor
waktu yang tepat. Ada semacam aturan, semakin cepat umpan
balik itu diberikan kepada bawahan, maka semakin cepat pula
stimulus yang akan di terima oleh pegawai.
6. Kesiapan Agar umpan balik dapat efektif, para pegawai
hendaknya mempunyai kesiapan untuk menerima umpan balik
tersebut. Dalam hal ini setiap pemberian informasi hendaknya
diperhitungkan terlebih dahulu, apakah seorang pegawai tersebut
siap atau belum dalam menerima umpan balik.
7. Kejelasan Umpan balik dapat efektif jikalau dapat dimengerti
secara jelas oleh penerima, suatu cara yang baik untuk
mengetahui hal ini ialah membuktikan secara langsung dengan
meminta kepada penerima untuk menyatakan inti dari
pembahasan yang telah dilakukan.
8. Validitas Agar suatu umpan balik dapat efektif, maka umpan
balik tersebut hendaknya dapat dipercaya dan sah (reliable and
valid).
Demikian beberapa karakteristik dari umpan balik yang efektif
yang ada manfaatnya untuk dipergunakanmemperbaiki
kesalahan-kesalahan yang kita lakukandalam memberikan umpan
balik, sehingga faktor manusia dalam berkomunikasi mempunyai
peranan yang lebih berhaga dibandingkan dengan faktor-faktor
yang lain.
5. Proses Komunikasi
Pesan /
Komunikator Komunikan
Message
Acting encoding
Transmitting
Decoding Receiving
1. Sumber informasi. Ini adalah awal dari proses komunikasi. Sumber ini
memuat informasi dan memasukkan berbagai bentuk keinginan dan
tujuan yanga ada di pihak pengirim. Data-data keuangan, statistik, dan
sebagainya adalah contoh informasi mentah yang harus diberi makna
dan ujuan didalam sumber informasi.
5. Tujuan akhir. Ini adalah bagian terkhir dari proses komunikasi atau
yang menjadi tanda selesainya komunikasi. Tujuan akhir ini bisa berupa
pejabat,penyandianatau pihak lainya yang diharapkan memberikan
reaksi terhadap pesan yang diterimanya.
4. Saluran: Saluran atau sering juga disebut dengan media adalah alat
yang dimana pesan berpindah dari pengirim ke penerima. Saluran
merupakan jalan yang dilalui informasi secara fisik. Saluran yang paling
mendasar dari komuniksi antar pribadi adalah komuniakasi berhadap
muka secara langsung.
Noise
Feedback
Information Understanding
Noise
3. Hambatan organisasional
a. Status
b. Hirarki organisasi
c. Ukuran kelompok
d. Ruangan / wilayah dalam organisasi
4. Hambatan teknologi
a. Bahasa dan pengertian
b. Isyarat-isyarat non-verbal
c. Efektivitas saluran
a. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal, secara ringkas yait berkomunikasi di
antara dua orang atau lebih yang saling timbal balik. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), yang dimaksud dengan
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita
antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Dalam proses komunikasi, dapat terjadi komunikasi dua
arah. Komunikasi dua arah adalah suatu proses komunikasi antara
komunikan dan komunikatornya yang bergantian memberikan
informasi. Komunikan itu sendiri adalah pihak penerima pesan
dalam komunikasi. Sedangkan komunikator adalah orang atau
kelompok orang yang menyampaikan pesan pada komunikasi.
Komunikasi interpersonal yang efektif tergantung pada
kemampuan sender menyampaikan keseluruhan pesan dan
kinerja receiver sebagai active listener, pendengar atau
pendengar aktif.
a. getting your message across. Komunikasi yang efektif terjadi
ketika orang lain menerima dan memahami pesan yang
disampaikan. Untuk menyelesaikan tugas sulit ini, sender
harus belajar empati pada receiver, mengulang berita, memilih
waktu yang tepat untuk melakukan percakapan, dan menjadi
lebih deskriptif dari pada evaluatif.
b. Active listening. Listening adalah suatu proses untuk secara
aktif merasakan sinyal sender, mengevaluasi secara akurat dan
merespon dengan tepat. Listener menerima sinyal sender,
decode seperti dimaksudkan, dan mengusahakan umpan balik
yang tepat pada waktunya kepada sender.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam situasi
spesifik, oleh Kreitner dan Kinicki (2010: 408) dinamakan
communication competence, kompetensi komunikasi.
Communication competence ini menjadi payung dari
kemampuan dan keterampilan komunikasi, terdiri dari lima
unsur yaitu: assertiveness, aggressiveness, nonassertiveness,
nonverbal communication dan active learning. Komunikasi
interpersonal Kreitner dan Kinicki lebih menunjukkan
bagaimana gaya komunikasi interpersonal dilakukan.
a. Assertiveness. Ketegasan dalam komunikasi dilakukan
dengan mendorong kuat tanpa menyerang, mengizinkan
orang lain memengaruhi hasil, ekspresif dan peningkatan
diri tanpa memaksa tanpa orang lain.
b. b. Aggressiveness.Agresivitas dalam komunikasi dilakukan
dengan mengambil keuntungan dari orang lain, ekspresif
dan peningkatan diri atas beban orang lain.
c. Nonassertiveness.Ketidaktegasan dalam komunikasi
dilakukan dengan mendorong orang lain mengambil
keuntungan dari kita, dengan mencegah, dan ingkar diri.
d. Nonverbal communication.Komunikasi nonverbal
merupakan komunikasi di mana pesan disampaikan tanpa
kata tertulis atau ucapan. Termasuk di dalamnya
penggunaan waktu dan tempat, jarak di antara orang
dalam percakapan, pengaturan tempat duduk, lokasi dan
furnitur kantor.
e. Active learning.Listening atau menyangkut lebih dari
sekedar hearing atau mendengar. Mendengar adalah
komponen fisik dari listening. Listening adalah suatu proses
secara aktif memecah sandi dan menginterprestasikan
pesan verbal.
b. Komunikasi Melalui hirarki