A. DEFINISI
Afeksi : kisaran yang luas dari perasaan yang dialami seseorang
(dalam bentuk afeksi atau suasana hati)
Emosi : perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu
(lebih cepat datang pergi dibanding suasana hati)
Suasana Hati : perasaan yang cenderung kurang intens dibandingkan emosi dan
kurang stimulus kontekstual
B. FUNGSI EMOSI
Emosi sangat penting bagi penalaran rasional, karena emosi memberikan
informasi penting mengenai bagaimana kita memahami dunia sekitar kita. Misalnya
individu dalam suasana hati negative lebih baik dalam mengenali kebenaran informasi
akurat dibandingkan orang dalam suasana hati bahagia. Oleh karena itu kunci keputusan
yang baik adalah mempergunakan pikiran dan perasaan dalam keputusan-keputusan
kita. Orang-orang yang berperilaku etis juga sedikitnya membuat keputusan
berdasarkan emosi dan perasaan mereka dan reaksi emosional ini seringkali merupakan
hal yang baik.
C. SUMBER EMOSI DAN SUASANA HATI
1. Kepribadian
Tiap individual memiliki perbedaan-perbedaan terkait kekuatan pengalaman
emosinya (intensitas afeksi)
4. Cuaca
Cuaca memiliki sedikit pengaruh bagi suasana hati (korelasi ilusi : kecenderungan
orang-orang untuk mengasosiasikan dua peristiwa yang dalam kenyataannya tidak
berhubungan). Contoh pada saat cuaca cerah dan tidak terlalu panas, orang-orang
beranggapan cuaca yang baik meningkatkan suasana hati mereka.
5. Stres
Peristiwa harian yang memberi tekanan di tempat kerja secara negative dapat
memengaruhi suasana hati
6. Aktivitas Sosial
Aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, kuliner lebih kuat asosiasinya dengan
kenaikan suasana hati positif
7. Tidur
Tidur yang buruk dapat membuat orang merasa lelah, terganggu, dan kurang awas
8. Olahraga
Olahraga dapat menempatkan suasan hati menjadi lebih baik (meskipun tidak begitu
signifikan)
9. Umur
Seiring dengan penuaan, akan mengalami lebih sedikit emosi negative
D. EMOSI PEKERJA
Emosi pekerja adalah sebuah situasi dimana seorang pekerja menampilkan emosi yang
diinginkan organisasi selama transaksi interpersonal di tempat kerja. Dan jika emosi yang
dirasakan orang tersebut berbeda dengan yang mereka tampilkan(disonansi emosi) ini
merupakan tantangan tersendiri dan akan sangat membantu bagi pekerja.
Menampilkan emosi-emosi palsu membutuhkan kita untuk meredam perasaan yang
sebenarnya.
Acting permukaan : menyembunyikan ekspresi emosional sebagai respons /
peraturan. Cth : pekerja tersenyum walau sebenarnya saat itu ia sedih (berhadapan
dengan emosi yang ditampilkan)
Acting mendalam : mencoba memodifikasi perasaan di dalam diri yang sebenarnya
berdasarkan aturan. Cth : penyedia layanan kesehatan mencoba secara murni merasa
lebih empati terhadap pasiennya (berhadapan dengan emosi yang dirasakan)
G. PENGATURAN EMOSI
Merupakan bagian dari literatur kecerdasan emosional tetapi saat ini semakin
dipelajari sebagai sebuah konsep tepisah.pendapat utama dibalik pengaturan emosi
adalah untuk mengidentifikasi dan memodifikasi emosi yang dirasakan.
Pengambilan keputusan
Suasana hati dan emosi memiliki efek penting terhadap pengambilan keputusan.
Suasana hati dan emosi positif tampaknya membantu orang mengambil
keputusan yang baik. Orang-orang yang mengalami emosi positif lebih mungkin
dibandingkan yang lain untuk menggunakan pengalaman, atau aturan jempol
(yaitu prinsip dengan aplikasi luas yang tidak dimaksudkan untuk menjadi benar-
benar akurat atau dapat diandalkan untuk setiap situasi) untuk membantu
mengambil keputusan dengan cepat.
Kreativitas
Orang-orang dalam suasana hati baik cenderung lebih kreatif daripada orang
dalam suasana hati buruk. Mereka menghasilkn banyak ide dan pilihan, dan yang
lain berpikir ide mereka orisinal, juga fleksibel dan terbuka dalam pikirannya,
yang dapat menjelaskan mengapa mereka lebih kreatif.
Motivasi
Sebuah siklus dapat ada dimana suasana hati positif menyebabkan orang lebih
kreatif, yang berujung pada umpan balik positif dari yang mengamati pekerjaan
mereka.
Kepemimpinan
Kepemimpinan yang efektif bergantung pada daya tarik emosional untuk
membantu menyampaikan pesannya. Faktanya, ekspresi dari emosi dalam
berbicara seringkali merupakan elemen kritis yang membuat kita menerima atau
menolak pesan pemimpin. Para pemimpin yang fokus pada sasaran-sasaran
inspirasional juga menghasilkan optimism yang lebih tinggi dan antusiasme
dalam pekerja, yang berujung pada interaksi sosial yang lebih positif dengan
rekan kerja dan pelanggan.
Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah proses emosional; menampilkan emosi negative
(seperti amarah) bisa saja efektif, tetapi merasa buruk tentang kinerja anda
tampaknya memperburuk negosiasi dimasa depan. Individu yang buruk dalam
negosiasi memiliki emosi negative, mengembangkan persepsi negative dari
mitranya, dan kurang bersedia untuk berbagi informasi atau kooperatif dalam
negosiasi di masa depan.
Layanan pelanggan
Status emosional pekerja mempengaruhi layanan pelanggan, yang
mempengaruhi tingkat bisnis pengulangan dan kepuasan pelanggan.
Memberikan layanan pelanggan berkualitas tinggi menuntut pekerja karena itu
sering kali menempatkan mereka pada situasi disonansi emosi. Disonansi emosi
jangka panjang adalah prediktor keletihan pekerjaan, menurunnya kinerja, dan
kepuasan kerja yang lebih rendah.
Sikap kerja
Beberapa studi telah menunjukan orang-orang yang memiliki hari baik di tempat
kerja cenderung berada dalam suasana hati lebih baik di rumah malam itu, dan
demikian pula sebaliknya.