Anda di halaman 1dari 22

RESUME

MATA KULIAH TEKNIK FASILITASI PMI

Nama : Samsul Muarif


NIM : 211380055

Kelas : 5B
Jurusan: PMI

Pertemuan Ke-1
{ Kemiskinan, Ketimpanganan Dan Pembangunan }

● kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang


tidak mampu memenuhi hak- hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

● Ketimpangan (kesenjangan) ekonomi adalah keadaan yang tidak seimbang


di masyarakat yang mengakibatkan perbedaan yang mencolok terutama
berkaitan dengan distribusi pendapatan dan aset antara masyarakat kelas
atas dan kelas bawah. Ketimpangan wilayah adalah Ketimpangan yang
terjadi tidak hanya terhadap distribusi pendapatan masyarakat, akan tetapi
juga terjadi terhadap pembangunan antar daerah didalam wilayah suatu
Negara (Sirojuzilam, 2005).

Alat untuk Mengukur Ketimpangan Yaitu :

a. Kurva Lorenz (Lorenz Curve)

b. Koefisien Gini dan Ketimpangan Agregat

c. Regional Income Disparities

Cakupan dan Besaran Kemiskinan Yaitu :

1. Kemiskinan absolut adakalanya diukur berdasarkan jumlah, atau hitungan


per kepala (headcount), H, dari orang-orang yang pendapatannya di bawah
garis kemiskinan.
2. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan


dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan
makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah
penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah
garis kemiskinan.

3. Agar seseorang dapat hidup layak, pemenuhan akan kebutuhan makanan


saja tidak akan cukup, oleh karena itu perlu pula dipenuhi kebutuhan dasar
bukan makanan, seperti perumahan, pendidikan, kesehatan, pakaian, serta
aneka barang dan jasa lainnya. Karakter Masyarakat Miskin : Distribusi
pendapatan yang sangat tidak merata, pendapatan perkapita yang rendah,
Tingkat pendapatan perkapita yang tinggi tidak menjamin tingkat
kemiskinan absolut juga rendah apabila tidak disertai dengan distribusi
pendapatan yang baik.

Pilihan Kebijakan dalam Menghadapi Ketimpangan dan Kemiskinan

a. Mengubah distribusi fungsional, hasil dari tenaga kerja, lahan, dan modal
ditentukan oleh harga tiap faktor.

b. Memeratakan distribusi ukuran melalui peningkatan asset kaum miskin


baik kepemilikan maupun tingkat pendayagunaannya. Distribusi asset yang
diiringi dengan peningkatan keterampilan akan menentukan distribusi
penghasilan.

c. Meratakan {mengurangi} distribusi ukuran golongan penduduk


berpenghasilan tinggi melalui pengenaan pajak progresif terhadap
kekayaan dan penghasilannya.

d. Meratakan {meningkatkan} distribusi ukuran golongan penduduk


berpenghasilan rendah yang diperoleh dari pajak dengan meningkatkan

pendapatan orang-orang miskin secara langsung.

Pertemuan Ke- 2

{ Pembangunan Dan perubahan Sosial }


● Pembangunan {development} Merupakan proses {dinamik} transformasi
sosioekonomi-kultural yang secara sengaja dan terencana dijalankan untuk
mengubah “status-kemajuan” pada sebuah entitas social. Secara
terperincinya ialah seperangkat usaha manusia untuk mengarahkan
perubahan sosial dan kebudayaan, sesuai dengan tujuan kehidupan
berbangsa dan bernegara, yaitu mencapai pertumbuhan peradaban dalam
kehidupan sosial dan budaya (Setiadi & Kolip, 2011)

Komponen Dasar Dari Pembangunan Yaitu: Kecukupan, Harga diri atau kemandirian
{self esteem }, Kebebasan Dari sikap menghambat.

Tujuan Pembangunan : Peningkatan ketersediaan kebutuhan hidup pokok, Peningkatan


standar hidup, dan Perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial.

Bentuk-perubahan social yaitu : Perubahan lambat dan perubahan cepat, Perubahan kecil
dan perubahan cepat, dan perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak
dikehendaki.

Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Social ialah : Bertambah atau berkurangnya jumlah


penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan atau konflik, pemberontakan atau
revolusi, bencana alam, perang, dan pengaruh budaya masyarakat lain.

Paradigma pembangunan :

▪ Paradigma lama

1. Program dan kebijakan yang top-down

2. Mentalitas nrimo

3. Meninabobokan potensi local

4. Pembangunan kesehatan berbasis pemerintah

5. System purna bayar pelayanan kesehatan

6. Pembangunan kesehatansektoral

▪ Paradigma baru

1. Program dan kebijakan yang bottom-up


2. Mentalitas proaktif

3. Pemberdayaan sumber daya local

4. Pembangunan kesehatan berbasis masyarakat

5. System prabayar pelayanan kesehatan

6. Pembangunan kesehatan multi sector

Empat pendekatan teori klasik pembangunan ekonomi

1. Model tahapan pertumbuhan linear

2. Teori dan pola perubahan structural

3. Revolusi ketergantungan internasional

4. Kontra-revolusi neoklasik pasar bebas

Tahap pertumbuhan ekonomi suatu negara Menurut Rostow yaitu :

a. Masa konsumsi tinggi {the age of high massconsumption}

b. Gerakan kearah pendewasaan {the drive to maturity}

c. Lepas landas {take off}

d. Persyaratan untuk lepas landas {the precondition for take off}

e. Masyarakat tradisional {the tradisional society}

Pertemuan Ke- 3

{Sosiologi Perkotaan dan perdesaan, konsep pemberdayaan masyarakat, kemampuan dasar


dan peran pendamping lapangan}

Dasar-Dasar Pembentukan Pelapisan Sosial

● Ukuran kekayaan

● Ukuran kekuasaan dan wewenang

● Ukuran kehormatan

● Ukuran ilmu pengetahuan


Sifat Stratifikasi Sosial

● Stratifikasi Sosial Tertutup {Closed Social Stratification}

● Stratifikasi Sosial Terbuka {Open Social Stratification}

Terjadinya pelapisan sosial

● Terjadi dengan sendirinya

● Terjadi disengaja

Beberapa Teori Tentang Pelapisan Sosial

• Kelas atas {upper class}

• Kelas bawah {lower class}

• Kelas menengah {middle class}

• Kelas menengah ke bawah {lower middle class}

PENGERTIAN

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat yang akan mempengaruhi sistem sosialnya seperti nilai, norma, sikap, dan pola
perilaku diantara kelompok - kelompok dalam masyarakat .
Faktor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial
~ Faktor Internal

• Perubahan Jumlah Penduduk

• Penemuan - Penemuan Baru dalam Masyarakat


• Konflik
• Pemberontakan atau Gerakan Revolusi

~ Faktor Eksternal

• Alam

• Peperangan
• Pengaruh dari Masyarakat lain

• Perkembangan Teknologi
Macam-macam Bentuk Perubahan Sosial
1. Berdasarkan Kecepatan terjadinya
● Evolusi
● Perubahan Revolusi
2. Berdasarkan Perencanaannya
● Perubahan Sosial yang Direncanakan
● Perubahan sosial yang Tidak Direncanakan
3 . Berdasarkan Pengaruhnya
● Perubahan Sosial yang Berpengaruh Besar
● Perubahan Sosial yang Pengaruhnya Kecil

Lembaga Sosial
Fungsi Lembaga social

1 . Memberi pedoman pada anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku
atau bersikap dalam menghadapi masalah yang berkembang atau muncul di lingkungan
masyarakat.
2. Menjaga keutuhan masyarakat.
3. Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian
sosial.
Tipe- tipe Lembaga social
• Berdasarkan sudut perkembangan

• tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.


• sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu

• Berdasarkan sudut nilai yang diterima oleh masyarakat


• dianggap penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. •
dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda
• Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
• diterima oleh masyarakat, misalnya sekolah atau perusahaan dagang.
• ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh: sindikat
kejahatan, pelacuran, dan perjudian

• Berdasarkan sudut fungsinya


• berfungsi menghimpun pola - pola atau cara - cara yang diperlukan dari masyarakat.
Contoh: institusi ekonomi.
• bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan dalam masyarakat. Contoh: institusi
hokum
Jenis- jenis Lembaga social
• Lembaga Keluarga
• Lembaga Sosial

• Lembaga Pendidikan
• Lembaga Agama
• Lembaga Kesehatan

Pertemuan Ke- 4
{Perencanaan Sosial & Model Perencanaan Sosial}

Memahami Perencanaan

Perencanaan adalah latihan kecerdasan untuk menghadapi fakta dan situasi


sebagaimana adanya dan menemukan cara untuk memecahkan masalah{J.
Nehru}Perencanaan dapat disebut sebagai seni untuk menyelesaikan sesuatu di masa depan
{Beenhakker , 1980}

Tradisi pemikiran perencanaan

1. perencanaan sebagai reformasi sosial

2. perencanaan sebagai analisis kebijakan

3. perencanaan sebagai pembelajaran sosial

4. perencanaan sebagai mobilisasi sosial

Definisi dan hakikat perencanaan sosial

1. social planning is the process of integrating and responding to the needs and
aspiration of the people who live our work in a community

2. Social planning is an organizer proses for investigasing and responding to the


needs and aspiration of people and continities. In party it is a based on asset of falls
teach me quiz and skill that contribute to better communities and quality of life.

3. Social planning involves planning for the needs and aspirations of people and
communities through strategic Policy and action, integrated with urban regional and
other planning activity

Pengertian societal planning and social planning

Suci atau planning merupakan perencanaan masyarakat yang bersifat komprehensif


yang diperuntukkan bagi suatu masyarakat secara keseluruhan disebut sosial telesis
{F. Ward}

Social planning merupakan perencanaan masyarakat di bidang sosial .

Hakikat perencanaan sosial

1. perencanaan sosial dimaksudkan agar kebijakan pemerintah bisa diterjemahkan ke


bentuk program atau peraturan bagi semua jenis pelayanan

2 menggambarkan adanya peran yang cukup penting bagi negara dalam pengadaan
pelayanan masyarakat

3 perencanaan pembangunan yang lebih memberi tekanan pada perubahan sosial dan
pencapaian tujuan sosial itu sendiri.

Menurut Hardiman tahun 1982

1. Perencanaan sosial disamakan dengan perencanaan pelayanan sosial atau sosial


service atau perencanaan sektor sosial merupakan pendekatan yang dipilih oleh
pekerja sosial profesional.

2. Perencanaan sosial merupakan perencanaan suatu sistem sosial secara menyeluruh


dikenal dengan istilah unified approach. Diasosiasikan dengan kelompok ahli yang
ditunjuk oleh PBB dalam mereview konsep perencanaan sosial dan menguji
perannya dalam pembangunan nasional

Tiga bidang perencanaan sosial menurut conyers 1991

1 perencanaan pelayanan sosial

2 perencanaan dalam konteks pembangunan nasional dengan memperhitungkan


prioritas dan pertimbangan-pertimbangan sosial
3 perencanaan partisipatif

Aktor perencanaan sosial

1. kementerian fungsional

2. Badan perencanaan nasional

3 pemerintah daerah

4 kelompok masyarakat

5 organisasi non pemerintah

Peran utama perencanaan sosial

1. mengembangkan perundang-undangan

2. mengembangkan dan mengevaluasi program-program sosial

3. menciptakan atau mendesain model-model pelayanan

4. mengembangkan komite dewan penasehat atau badan kebijakan yang bertugas


memberikan masukan kepada pengembang program-program pada organisasi
pelayanan

5. pada tingkat masyarakat biasanya perencanaan sosial bekerja pada agen-agen


yang berada di bawah pemerintah ataupun lembaga swadaya masyarakat

6. adapun peran yang biasa dilakukan perencanaan sosial tingkat masyarakat adalah
a perencanaan yang bersifat sektoral yang jangkauannya lebih pada sektor
pelayanan atau populasi yang spesifik

b memberikan masukan pada sistem perundang-undangan atau kebijakan di


bidang pelayanan sosial

c pelayanan yang bersifat direct service dalam empat bentuk

1 menggalang dukungan untuk mencapai ideologi program atau keuangan

2 mengarahkan proses perubahan dalam organisasi seperti dalam peningkatan


kualitas sumber daya manusia perekrutan tenaga ahli fasilitas pendanaan dll

3 menentukan wilayah pelayanan atau program


4 merubah atau mengembangkan komunitas atau program sosial yang berada di
luar wilayah pelayanan namun pelayanan itu penting untuk dilakukan seperti

organisasi-organisasi pelayanan internasional

Skill perencanaan sosial

1. mampu melakukan riset dan analisis sosial secara partisipatoris yang sensitif
terhadap konteks sosial

2. mampu bekerja secara tim yang bersifat multidisipliner dalam mendesain dan
mengimplementasi kebijakan

3. mampu melakukan aksi politik seperti lobbying dan advokasi

Model perencanaan sosial menurut hierarki penyusunan yang pertama model


perencanaan top down dilaksanakan oleh sekelompok elite politik melibatkan lebih
banyak teknokrat mengandalkan otoritas dan diskresi argumentasi top down yang
pertama efisiensi 2 penegakan aturan 3 konsistensi input target output 4 public atau
masyarakat masih sulit dilibatkan

2. Model perencanaan bottom up

Dilaksanakan secara kolektif melibatkan unsur-unsur governance mengandalkan


persuasi koproduktion

Argumentasi bottom up

1 efektivitas

2 kinerja bukan sekedar hasil seketika

3 sosial virtu

4 masyarakat diasumsikan sudah paham hak-hak dan apa yang mereka butuhkan

Tahap-tahap perencanaan

1 mengidentifikasi permasalahan

2 menentukan tujuan suatu perencanaan yang baik jika memiliki tujuan ganda

3 perumusan alternatif alternatif


Pertemuan Ke- 5

{Teknik & Metode Fasilitasi Program Pemberdayaan}

Definisi Fasilitasi
▪ “Facile”= mudah

▪ Fasilitasi = membuat semua jadi mudah


▪ Fasilitator = pemudah cara
▪ Fasilitasi adalah proses sadar, sepenuh hati dan sekuat tenaga membantu
kelompok peserta, sukses meraih tujuan terbaiknya dengan taat pada nilai-nilai
dasar dan peraturan
▪Menciptakan suasana atau iklim belajar yang kondusif.
▪ Mendorong dan memotivasi partisipasi.
▪ Merespon secara positif terhadap dinamika peserta.
Tips Fasilitasi

▪ Mempunyai Empati
▪ Bersikap Wajar
▪ Menunjukkan Respek

▪ Hadir Secara Utuh


▪ Mengakui Kehadiran Semua Peserta
▪ Bersikapterbuka
▪ Tidak Menggurui
▪ Tidak Menjadiahli

▪ Tidak Menginterupsi
▪ Tidak Berdebat

Seorang fasilitator yang baik


1 menjaga kelompok tetap fokus pada tujuan dan proses

2 tetap obyektif
3 membantu kelompok menentukan arah yang akan ditempuh dan mencapai tujuan.
4 lebih banyak mendengarkan daripada berbicara
5 dapat menyesuaikan dengan gaya belajar yang berbeda-beda

6 sensitif terhadap gender dan budaya


7 mendorong semua orang berpartisipasi setiap orang berpartisipasi dengan cara
yang berlainan ada yang hanya berbicara dalam kelompok kecil tetapi tetap
berpartisipasi yang lain mungkin banyak bicara tetapi sedikit kontribusi
8 membantu kelompok mentaati waktu
9 memberi semangat atau membuat kelompok rileks sesuai kebutuhan

10 sewaktu-waktu menyimpulkan yang terjadi dalam pertemuan dan membantu


kelompok mengaitkan satu sesi dengan sesi lainnya

Teknik Fasilitasi Diskusi

1. Membahasakan kembali (Paraphrasing)


2. Menarik keluar (Drawing people out)
3. Memantulkan (Mirroring)

4. Mengumpulkan gagasan (Gathering ideas)


5. Mengurutkan (Stacking)
6. Mengembalikan ke jalurnya (Tracking)
7. Menguatkan (Encouraging)
8. Menyeimbangkan (Balancing)

9. Membuka ruang (Making space)


10. Diam sejenak (Intentional silence)
Teknik Fasilitasi Partisipatif

1. Proses Memfasilitasi
2. Daur Belajar Orang Dewasa
3. Komunikasi Multi Arah
4. Konsep Penting Komunikasi

5. Mengalihkan Peran Fasilitator


6. “Jendela Johari” Peran Fasilitator
7. Strategi dan Teknik Membangun Partisipasi
Proses Memfasilitasi

SITUASI 1
• Rapat Kepala Desa
• Penyuluhan Kesehatan di Posyandu

SITUASI 2
• Arisan Pertanian
• Perkumpulan ibu-ibu yang bawa balita

DAUR BELAJAR ORANG DEWASA


• Membangun Komunikasi Dialogis & diskusi dalam proses pembelajaran
berbeda dengan MENGOBROL & BERBINCANG tanpa arah.
• Seorang FF perlu keterampilan untuk mengoperasionalkan skema daur belajar
orang dewasa

• SENI MEMFASILITASI : Ada perpaduan antara penguasaan teknik dengan


unsur- unsur kreativitas, improvisasi, hubungan antar manusia (human relationship),
dan juga keunikan atau karakteristik setiap fasilitator
Komunikasi Partisipatif (Komunikasi Multi Arah)
• Pada intinya, baik daur pembelajaran partisipatif maupun proses komunikasi
multi- arah, membangun sebuah dialog di antara anggota masyarakat atau peserta
belajar dalam sebuah hubungan kesetaraan.
• Tidak ada salah satu pihak yang dianggap menjadi sumber kebenaran

atau memiliki otoritas terhadap menentukan baik dan benarnya suatu pemikiran
yang digali dari realita kehidupan.

METODE & MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Mengapa Masyarakat Miskin ?

• Kurang bisa saling percaya


• Kurang daya inovasi/kreativitas

• Mudah pasrah/menyerah/putus asa


• Aspirasi dan cita-cita rendah

• Tidak mampu menunda menikmati hasil kerja


• Wawasan waktu yang sempit
• Familisme
• Sangat tergantung pada bantuan pemerintah
• Sangat terikat dengan tempat kediaman

Pertemuan Ke- 6
{Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat}

DEFINISI ABCD

• A sset/ Aset : Sesuatu yang berharga yang Anda miliki, meningkatkan

kualitas hidup, termasuk kekuatan, kemampuan, bakat, dan keahlian.

• B ased /Basis : Fondasi atau rumah - tempat kita kembali untuk mengisi
kembali energi kita.

• C ommunity : Sekelompok orang yang memiliki kepentingan/tempat

bersama dan memiliki rasa Komunitas kebersamaan

• / C itizen (led) : Seseorang yang memiliki rasa kepemilikan/ keterhubungan

dengan tempat atau orang lain (dipimpin) Warga di dunia ini

• D evelopment : Sebuah proses perubahan, perkembangan atau evolusi

alamiah yang lambat dan Pengembangan rumit

Need Based Approach :

Konsekwensi yang tidak diinginkan

Meskipun ada niat baik, pendekatan berbasis kebutuhan memiliki konsekuensi-

konsekuensi yang tidak diinginkan:

• Para pemimpin menjadi sibuk dengan mengamankan sumber daya eksternal;

• Para pemimpin memanfaatkan masalah dan kebutuhan komunitas;

• Orang-orang menginternalisasi apa yang dikatakan para pemimpin;

• Mentalitas defisit ('pola pikir kemiskinan') dapat berkembang;

• Pendanaan cenderung diarahkan pada kategori kebutuhan-kebutuhan yang

artifisial;

• Sebagian besar sumber daya masuk ke lembaga-lembaga yang 'memenuhi'


kebutuhan;

• Ketergantungan dapat berkembang pada sumber daya dan hubungan eksternal

daripada internal.

Asset Based Approach :

• Aset dalam komunitas meliputi: cerita, pengetahuan, inovasi, bakat, asosiasi dan
jaringan, lembaga lokal, aset fisik, dan sumber daya alam; aset keuangan; aset

budaya; hak, klaim, dan hak. Pendekatan ini memusatkan perhatian pada
kekuatan dan kapasitas yang sudah dimiliki dan dibangun masyarakat di sana

• Tujuannya adalah untuk memunculkan “talenta-talenta” yang tersembunyi,

menumbuhkan visi bersama dan budaya penghargaan untuk maju.

Prinsip-prinsip ABCD

1. Setengah Terisi Lebih Berarti (Half full and half empty)

2. Semua punya potensi (No body has nothing)

3. Partisipasi (Participation)

4. Kemitraan (Partnership)

5. Penyimpangan positif (Positive Deviance)

6. Berasal dari dalam masyarakat (Endogenous)

7. Mengarah pada sumber energi (Heliotropic)

Pertemuan Ke- 7

{Pengkajian Kondisi Wilayah menggunakan Teknik PRA}

Metode dan Alat untuk Menemukenali dan Memobilisasi Aset

1. Penemuan Apresiatif {Appreciative Inquiry}

2. Pemetaan Komunitas {community mapping}

3. Penelusuran Wilayah {transectoral walk}

4. Pemetaan Asosiasi dan Institusi

5. Pemetaan Aset Individu {Individual Inventory Skill}

6. Sirkulasi Keuangan {Leaky Bucket}

7. Skala Prioritas {Low hanging fruit}

~ Penemuan Apresiatif (Appreciative Inquiry)


Dari kata Ap-pre’ci-ate, (apresiasi):

● Menghargai; melihat yang paling baik pada seseorang atau dunia sekitar kita;

mengakui kekuatan, kesuksesan, dan potensi masa lalu dan masa kini; memahami

hal-hal yang memberi hidup (kesehatan, vitalitas, keunggulan) pada sistem yang

hidup.

● Meningkat dari segi nilai, misalnya tingkat ekonomi telah meningkat nilainya.

Sinonim: nilai, hadiah, hargai, dan kehormatan;

Dan kata In-quire‟ (penemuan):

1) mengeksplorasi dan menemukan.

2) bertanya; terbuka untuk melihat berbagai potensi dan kemungkinan baru


APPRECIATIVE INQUIRY (AI)

Adalah : Cara yang positif untuk melakukan perubahan organisasi berdasarkan


asumsi yang sederhana yaitu :

• “Setiap organisasi memiliki sesuatu yang dapat bekerja dengan baik, sesuatu yang
menjadikan organisasi hidup, efektif dan berhasil, serta menghubungkan organisasi
tersebut dengan komunitas dan stakeholder-nya dengan cara yang sehat ”.

Secara Khusus, Wawancara Apresiatif Ditujukan Untuk;

1. Meningkatkan kepercayaan diri;

2. Partisipasi yang inklusif;

3. Gagasan kreatif,

4. Indikator tak terduga atau petunjuk tentang bagaimana sesuatu dapat dilakukan;

5. Antusiasme dan semangat atas perwujudan kompetensi yang ada; dan pengalihan
rasa kepemilikan (ownership) proses perubahan kembali kepada komunitas dan
pada konteks mereka sendiri

Pesan Kunci Dari Wawancara Apresiatif Adalah Bahwa Komunitas :


1. Sudah pernah mencapai sukses atau sudah melakukan hal seperti ini

sebelumnya.

2. Memiliki rasa bangga dan percaya terhadap upaya mereka sendiri.

3. Memiliki contoh bagaimana mereka bisa melakukan sesuatu yang lebih baik atau
bagaimana mereka mampu mengatasi kesulitan.

4. Memiliki cerita sukses yang memberikan mereka contoh baik serta menjadi
inspirasi di masa depan.

5. Mulai mengidentifikasi beberapa kekuatan dan asetnya.

6. Menemukan energi dan kepercayaan diri untuk bisa bergerak ke masa

depan yang tidak diketahuinya dan bisa jadi melampaui apa yang mereka

bayangkan.

Contoh Pertanyaan Apresiasi :

• Apa yang paling Anda banggakan di komunitas ini?

• Apa yang telah dicapai masyarakat tanpa bantuan eksternal?

• Apa yang menjadi kekuatan komunitas?

• Apa prestasi / hal-hal yang membanggakan dari kita?

• Siapa yang menginspirasi kita?

• Apa yang memberi kita keberanian untuk melakukan apa yang kita

lakukan?

• Bagaimana warga disini bertahan hidup?

• Perubahan positif apa yang telah terjadi dalam 10 tahun terakhir?

COMMUNITY MAP

• Community map adalah Pendekatan atau cara untuk memperluas akses ke


pengetahuan local

• Community map merupakan visualisasi pengetahuan dan persepsi berbasis


masyarakat mendorong pertukaran informasi dan menyetarakan kesempatan bagi
semua anggota masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses yang mempengaruhi
lingkungan dan kehidupan mereka

FUNGSI COMMUNITY MAP :

1. Memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan publik dalam pemetaan

2. Memberikan masyarakat dan anggotanya kesempatan untuk mengevaluasi


proposal desain dan perencanaan dan memvisualisasikan dampak sebuah keputusan
tersebut terhadap masa depan komunitas

3. Proses pengumpulan dan meningkatkan data geospasial

4. Meningkatkan pengetahuan komunitas tentang wilayah komunitas

LANGKAH-LANGKAH COMMUNITY MAPPING

1) Ketua tim memperkenalkan diri kepada seluruh peserta yang hadir

2) Menjelaskan pengertian pemetaan, tujuan serta manfaat kegiatan ini

3) Menjelaskan unsur-unsur yang harus ada dalam pembuatan peta wilayah melalui
sumbang saran

4) Setelah nara sumber lokal (NSL) paham, lalu peserta & tim memulai pembuatan
gambar peta wilayah.

5) Untuk memulai dialog bisa dibuka dengan: “kita sekarang ada disini (sambil
menunjuk dalam kertas yang akan digambar), kalau kita mau ke.....” (suatu tempat
di lingkungan RW setempat) dimana letak tempat tersebut berada, kala
digambarkan disini? Dan dapat meminta NSL untuk menggambar lokasinya”.

6) Pemandu memfasilitasi jalannya dialog & diskusi selama proses, misalnya


informasi/data apa saja yang harus dimasukkan peta, bgmn cara menggunakan
simbol-simbol & cross check data

7) Usahakan untuk mempresentasikan hasil mapping, kepada peserta untuk


menyempurnakan data apabila waktunya mencukupi

8) Review Data dilakukan setelah pemetaan selesai, pemandu meminta kepada


seluruh peserta untuk melakukan triangulasi data (check & recheck data yang sudah
dikumpulkan)
PENELUSURAN WILAYAH (TRANSECTORAL WALK)

• Untuk menemukenali aset fisik dan alam secara terperinci, transect atau
penelusuran wilayah adalah salah satu tehnik yang efektif.

• Transect adalah garis imajiner sepanjang suatu area tertentu untuk menangkap
keragaman sebanyak mungkin. Dengan berjalan sepanjang garis itu dan
mendokumentasikan hasil pengamatan, penilaian terhadap berbagai aset dan
peluang dapat dilakukan

TEKNIK PELAKSANAAN TRANSECT DI MASYARAKAT

1) Buatlah pembagian zona wilayah untuk ditelurusi seperti daerah perbukitan,


sekitar sungai, persawahan, ladang, daerah hunian warga.

2) Ajaklah warga masyarakat untuk menggambarkan zona wilayah masing-masing


(mulai dataran tinggi sampai dataran rendah) dari aspek kepemilikan lahan,
penggunaan lahan, jenis vegetasi tanaman dan hewan, jenis tanah, dan peluang
yang bias dikembangkan dari masing-masing zona wilayah.

PEMETAAN ASOSIASI DAN INSTITUSI

Asosiasi merupakan proses interaksi yang mendasari terbentuknya lembaga-


lembaga sosial yang terbentuk

karena memenuhi faktor-faktor :

(1) Kesadaran akan kondisi yang sama,

(2) Adanya relasi sosial,

(3) Orientasi pada tujuan yang telah ditentukan.

Contoh Asosiasi
•Asosasi Petani

•Perkumpulan Nelayan

•Asosiasi Guru

~ Manfaat Asosiasi

• Mengidentifikasi kapasitas organisasi,

• Melihat dimana “energy” dalam komunitas ini,

• Memahami apa yang memotivasi orang untuk berani mengatur,

• Mengakui kepemimpinan yang sudah ada di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai