Anda di halaman 1dari 26

A.

GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA


TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL DI
TINGKAT LOKAL
KETIMPANGAN SOSIAL

Ketimpangan sosial yaitu sebuah ketidakadilan dalam sebuah


status dan kedudukan yang dirasakan oleh masyarakat
TEORI KETIMPANGAN SOSIAL
• Teori Kolonialisme
• Teori Sistem Dunia
• Teori Ketergantungan (Dependensi)
• Pendekatan Struktural
• Teori Fungsionalis
• Teori Konflik
• Teori Pertumbuhan Neoklasik
KLASIFIKASI EKONOMI BANK DUNIA

• Negara dengan pendapatan tinggi


• Negara dengan pendapatan menengah
• Negara dengan pendapatan rendah
KOEFISIEN GINI
• Koefisien gini digunakan untuk mengukur tingkat
ketimpangan distribusi pendapatan di suatu negara atau
antarnegara
PENGARUH KETIMPANGAN SOSIAL

• Ketimpangan global dalam sejarah


• Pengaruh ketimpangan global pada rakyat miskin
• Pengaruh ketimpangan global pada kelas menengah
HAKIKAT KETIMPANGAN SOSIAL
• Ketimpangan sosial muncul karena pengambilan kebijakan
cenderung menganggap pertumbuhan ekonomi,
meningkatnya pendapatan per kapita, dan pembangunan
infrastruktur (Andrianof Chaniago)
BENTUK KETIMPANGAN SOSIAL
• Ketimpangan desa dan kota
• Kesenjangan pembangunan diri manusia indonesia
• Ketimpangan antargolongan sosial ekonomi
• Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta
• Ketimpangan antarsektor ekonomi
• Ketimpangan antarwilayah dan sub wilayah
FAKTOR PENYEBAB KETIMPANGAN
SOSIAL
• Faktor struktural sebagai penyalur energi yang memberi aset
kepada mesyarakat agar energinya dapat dioptimalkan
untuk pembangunan diri dan bangsa
• Faktor kultural sebagai tenaga penggerak kehidupan. Hal ini
berkaitan dengan sifat masyarakat apakah ia rajin atau
malas, ulet atau mudah menyerah dan jujur atau
menghalalkan segala cara
B.PERMASALAHAN SOSIAL
AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL
DISEBABKAN GLOBALISASI
Masalah Ketimpangan Sosial di
Masyarakat
Ketimpangan sosial di masyarakat merupakan masalah sosial
karena menyangkut suatu kondisi dan situasi yang tidak kita
harapka yang berkaiatan dengan terpenuhinya rasa keadilan
di masyarakat.Dalam masyarakat ada orang yang lebih
berkuasa daripada orang-orang lain. Orang-orang yang
berkuasa memiliki kecenderungan akan tetap
mempertahankan kekuasaannya lewat berbagai cara baik
dengan cara yang legal maupun illegal. Sedangkan orang yang
tidak memiliki kekuasaan akan berusaha dan berjuang
mendapatkan kekuasaan.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi
terjadinya ketimpangan
1. Stratifikasi sosial
Sistem strata yang terjadi di masyarakat ini merupakan
fenomena social yang ada di masyarakat. Sistem startifikasi
yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya ketimpangan
sosial adalah sistem stratifikasi tertutup yang tidak memberi
peluang kepada anggota strata tertentu untuk berpindah ke
strata yang lain, terutama dari strata bawa ke strata yang lebih
tinggi.
2. Sikap Prejudice
Sikap Prejudice adalah sikap berdasarkan pada generalisasi
yang tidak berdasarkanrealita dan cenderung subjektif.

3. Deskriminasi
Deskriminasi juga menjadi salah satu faktor yang
melatarbelakangi munculnya ketimpangan social di
masyarakat. Adapun ketimpangan ini bermuara dari adanya
ketidakadilan.
Akibat Ketimpangan Sosial
Kriminalitas
Secara sosiologis, kriminalitas atau kerjahatan adalah suatu bentuk
perbuiatan atau tingkah laku yang merugikan korban juga sangat
merugikan masyarakat, menurut Soerjo soekanto tindak kriminal
disebabkan oleh kondisi-kondisi dan proses-proses social yang
menghasilkan perilaku-perilaku social lainya, seperti proses imitasi,
persaingan, dan pertentangan kebudayaan.

Melemahnya Jiwa kewirausahaan


Melemahnya jiwa wirausaha dapat menggaggu perkembangan
ekonomi bangsa, dalam pengembangannya di butuhkan
kemampuan manajemen, dan peluang termasuk pasar.
Monopoli
Monopoli adalah suatu pengusaan pasar yang dilakukan oelh seseorang atau
perusaan atau badan untuk menguasai penawaran pasar yang di tujukan
kepada pelanggan

Kemisikinan
Kemisikinan adalah keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara
dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak mampu
memanfaatkan tenaga baik mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah rusakya tata lingkungan yang disebabkan
oleh ulah manusia sedangkan rusaknya lingkungan karena factor alam akan
diperbaiki kembali secara alami
Upaya mengatasi ketimpangan sosial

1. Kebijakan Pemerintah
Kebiajakan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan social
sebenarnya sudah ada sejak dulu, seperti yang tertuang dalam
undang-undang sebagai berikut :
1. UUD NRI Tahun 1945 pasal 33
2. UUD NRI tahun 1945 pasal 34
3. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
4. UU No 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial
• Bank Dunia
• Menurut Bank Dunia, upaya –upaya untuk mengatasu ketimapangan social
yang terjadi di dalam masyarakat adalah sebagai berikut :
– Inverstasi pada jarring aman untuk melindungi warga rentan
– Cipatakan kondisi ekonomi yang tahan terhadap krisis dan lonjakan harga
– DLL

BPPD (Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah)

Upaya untuk mengatasi ketimpangan social adalah dengan cara melakukan


pemerataan yang berkeadilan dengan memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan dan menikmati hasil
pembangunan
C. PENGUATAN POSISI KOMUNITAS LOKAL
DALAM MERESPONS PERUBAHAN SOSIAL
DISEBABKAN GLOBALISASI

Setiap komunitas memiliki kondisi atau karakter yang berbeda.


Untuk itu, perlu pendekatan secara perkomunitas dan permasalah.
upaya pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga cara berikut.
1. Menciptakan kondisi yang kondusif yang mampu mengembangkan
potensi social.
2. Memperkuat modal (potensi) social masyarakat demi meningkatkan
mutu kehidupannya.
3. Mencegah dan melindungi agar kekuatan atau tingkat kehidupan
masyarakat yang sudah rendah tidak semakin terpuruk, justru
kehidupannya harus lebih meningkat.
Upaya penguatan posisi komunitas lokal harus
dimulai dari adanya dukungan kondisi struktural objektif,
dukungan ideologis, dan reformasi sosial. Penguatan posisi
komunitas lokal juga harus dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat itu sendiri. Peran pemerintah yaitu
mengarahkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
penguatan posisi komunitas lokal agar mampu merespon
perubahan sosial ke arah kehidupan yang lebih sejahtera.
D. MENJALIN RELASI ANTARKOMUNITAS LOKAL UNTUK
MEMPERKUAT POSISI DALAM MERESPON PERUBAHAN
SOSIAL DISEBABKAN GLOBALISASI

• Hubungan antarelemen/komunitas adalah hubungan


keterkaitan dalam membentuk kerja sama dalam rangka
mendukung kelangsungan hidup masyarakat dengan
menghasilkan produk-produk seperti interaksi sosial yang
dinamis dalam merespons perubahan sosial yang disebabkan
globalisasi. Maka dari itu, menjalin relasi antarkomunitas
sangat penting terutama dalam penyelesaian berbagai
masalah yang terjadi pada komunitas itu sendiri.
• Masalah-masalah yang dihadapi oleh komunitas lokal dalam
rangka memperkuat posisi tawar mereka dalam menghadapi
tantangan globalisasi sangatlah beragam dan terkadang
tidak sama dari komunitas satu dengan yang lain. Hal ini
dipengaruhi oleh seperti tidak ada dua komunitas yang
sama. Di antara beberapa komunitas lokal yang memiliki
masalah sama, mereka berusaha mencari solusi bersama
melalui hubungan relasional.
• Komunitas lokal dipandang sebagai siatu kesatuan dengan
sumber mata pencahariannya yang memberi manfaat timbal
balik antara satu komunitas dengan komunitas lainnya
dengan masih memperhatika faktor senioritas.
• Dalam menjalin relasi/hubungan
antarkomunitas, penekanan ada pada tiga
prinsip pengembangan masyarakat luas.
Pertama, penekanan yang diarahkan pada
fungsi kemandirian. Kedua, penekanan pada
penyatuan masyarakat sebagai suatu
kesatuan. Ketiga, keyakinan umum mengenai
situasi dan arah perubahan sosial serta
masalah-masalah yang ditimbulkan.
• Agar relasi antarkomunitas lokal dapat
memperkuat posisi tawar, diperlukan hal-hal
berikut.
1. membangun dan mengembangkan jejaring sosial
sebagai wahana pengembangan partisipasi dan
aspirasi masyarakat.
• Jejaring sosial adalah interaksi yang ada dalam
komunitas virtual, baik itu membuat,
berbagi,maupun bertukar informasi dan ide-ide
sehingga permasalahan akan teratasi karena
adanya komunikasi yang lebih efisien dan efektif.
2. Peranan pemerintah lokal sebagai
fasilitatot dalam pengembangan
partisipasi dan aspirasi masyarakat
Dalam bidang pembangunan, daerah dituntut
mencari alternatif sumber pembiayaan
pembangunan tanpa mengurangi harapan
masih adanya bantuan dan pembiayaan dari
pemerintah dan menggunakan dana publik
sesuai priorotas dan aspirasi masyarakat.
Daerah juga diharapkanmampu menarik
investor, baik asing maupun lokal untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
• Otonomi daerah dapat menjamin keleluasaan
kepada daerah dalam pembangunan melalui
usaha-usaha yang mampu meningkatkan
partisipasi aktif masyarakat. Namun, sebagai
fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat,
pemerintah daerah dapat memberikan
kesempatan kepada pihak lain yang
berkompeten. Fasilitas yang diberikan tidak harus
berupa pemberian sarana prasarana fisik maupun
subsidi langsung, tetapi juga memberikan
bimbingan teknis dan non teknis secara terus-
menerus pada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai