Abstrak
Dewasa ini dengan adanya perubahan perubahan di dalam masyarakat serta adanya
globalisasi banyak dijumpai keadaan kualitas moral yang terjadi di masyarakat mengalami
penurunan, hal inilah yang dinamakan Demoralisasi.
Penurunan kualitas moral berkaitan dengan rendahnya standar moral dan penetapan
nilai serta norma di dalam masyarakat. Penurunan ini dapat dialami secara subjektivitas atau
individual dan dapat juga dilakukan secara bersama oleh suatu lembaga atau pemerintah. Dewasa
ini hal tersebut telah terjadi di bangsa kita.
Demoralisasi terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya krisis ekonomi
yang berkepanjangan, pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, menurunnya kewibawaan
pemerintah,meningkatnya angka kemiskinan, menurunnya kualitas aparat penegak hukum, adanya
sikap-sikap negatif dari masyarakat serta adanya keengganan mempelajari, mendalami dan
melaksanakan ajaran-ajaran agama yang dianut.
Dari berbagai faktor tersebut saling berkaitan sehingga munculnya demoralisasi
terutama secara individu akan menimbulkan sebuah pertanyaan siapakah yang bersalah sehingga
menimbulkan suatu tindakan-tindakan yang melanggar norma baik norma susila, norma kesopanan,
norma hukum ataupun norma agama yang dewasa ini banyak terjadi di dalam masyarakat kita.
Apabila kita pandang dari berbagai faktor penyebabnya demoralisasi terjadi karena kesalahan dari
berbagai pihak bisa diri pribadinya, bisa juga pemerintah sebagai pemberi pelayanan sosial pada
masyarakat dan bisa salah dari para aparat penegak hukum sehingga seperti lingkaran setan. Maka
dari itu saya mencoba menganalisa bersama mengurai bersama tentang hal tersebut sehingga kita
akan menemukan jawaban siapakah yang patut dipersalahkan di dalam demoralisasi saat ini.
A. Perubahan Sosial
Perubahan Sosial memiliki makna yang sangat luas dan mencakup berbagai segi kehidupan
manusia seperti ekonomi, sosial, budaya dan politik. Oleh karena itu, perubahan sosial dalam
suatu masyarakat menyangkut perubahan nilai pola perilaku, organisasi sosial, pelapiasan sosial,
kekuasaan serta berbagai aspek kemasyarakatan lainya. Berbagai pendapat para ahli tentang
makna dari perubahan sosial diantaranya :
a) Selo Soemardjan
Perubahan Sosial merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk di dalamnya
nilai nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
b) Emile Durkheim
Perubahan Sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanik
ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organik.
c) Max Weber
Menurut Max Weber, perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya
masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.
C. Globalisasi
Dengan adanya perubahan sosial, dampak perubahan sosial juga disebabkan faktor yang
lain yaitu, Globalisasi. Globalisasi merupakan suatu proses menyatunya wilayah-wilayah dalam
suatu kesatuan kaidah yang sama. Timbulnya globalisasi dipengaruhi oleh perkembangan iptek
yang canggih. Berbagai pendapat para ahli tentang definisi terhadap globalisasi diantaranya :
a) Anthony Giddens
Globalisasi adalah proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia ditandai
dengan adanya kesenjangan besar antara kekayaan dan tingkat hidup masyarakat-
masyarakat industri dengan masyarakat-masyarakat Dunia Ketiga.
b) Cochrane dan Pain
Globalisasi merupakan munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang
membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.
c) Cohen dan Kennedy
Globalisasi adalah seperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia, meliputi
perubahan dalam konsep ruang dan waktu, pasar dan produksi ekonomi, peningkatan
interaksi cultural melalui perkembangan media massa, dan meningkatnya masalah
bersama.
d) Malcom Waters
Globalisasi adalah proses sosial ketika batas-batas geografis serta budaya menjadi semakin
kabur dan masyarakat dunia kian meningkat kesadarannya akan mengaburnya batas-batas
tersebut.
Globalisasi yang terjadi di dalam masyarakat tentu menimbulkan berbagai dampak baik yang
bersifat positif maupun bersifat negatif. Dalam hal ini yang berkaitan dengan menurunnya
kualitas moral maka yang kita bahas adalah dampak negatif dari Globalisasi. Dampak negatif
globalisasi mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam masyarakat menyebabkan kehidupan
masyarakat mengalami suatu kemunduran. Beberapa dampak negatif globalisasi yang terjadi di
dalam masyarakat :
1) Pola hidup yang konsumtif
Perkembangan industri yang sangat pesat menyebabkan penyediaan barang-
barang kebutuhan masyarakat melimpah. Hal ini masyarakat terutama kalangan remaja
mudah tertarik mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada bahkan sekarang
mudah untuk membeli barang tanpa harus keluar rumah yaitu melalui online shop.
Namun, masyarakat tidak menyadari kondisi ekonomi mereka masing-masing sehingga
timbulnya sikap konsumtif. Apabila ekonomi mereka mulai menurun, mereka melakukan
tindakan moral yang tidak baik, misalnya mencuri, merampok dan lain-lain. Perilaku
pola hidup yang konsumtif menyebabkan kedepannya terjadi kesenjangan sosial.
2) Sikap individualisme
Dengan adanya perkembangan teknologi yang maju dan canggih, masyarakat merasa
dimudahkan segala pekerjaannya sehingga menyebabkan mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam aktivitasnya. Bahkan mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial. Pengaruh globalisasi ini, sikap individualisme juga menyebabkan
terjadinya kesenjangan sosial karena tertutupnya rasa sosial dalam masyarakat.
3) Gaya hidup yang kebarat-baratan
Di zaman modern ini, banyak sekali masyarakat dari kalangan remaja yang mengikuti
budaya barat, bahkan mulai menggeser budaya asli atau tradisional negaranya.
Contohnya pergaulan bebas, mabuk, dan narkoba. Hal ini sangat disayangkan dari remaja
masa kini, karena mereka yang seharusnya menjadi generasi muda penerus bangsa.
4) Semakin lunturnya nilai dan norma dalam masyarakat
Dampak globalisasi ini mengakibatkan lunturnya nilai-nilai dalam masyarakat yaitu
● Politik
● Moral
● Norma
E. Norma
Dalam krisis nilai tersebut, nilai juga memiliki etika. Etika itu berkarakter normatif,
artinya etika mempunyai kaitan dengan norma-norma yang ada. Maka norma dalam etika harus
bersesuaian dengan akal budi manusia.
Norma adalah aturan atau kaidah atau aturan yang berlaku bagi manusia yang berisi
perintah, larangan dan sanksi antar manusia dalam suatu kelompok masyarakat.
Di dalam lingkungan masyarakat, norma dibagi menjadi 4 yang terdiri dari :
1) Norma Agama
Norma agama adalah aturan atau kaidah yang dijalankan oleh manusia yang sumbernya
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini biasanya berisi akan perintah yang harus
dijalankan oleh manusia, ajaran yang merupakan segala ilmu ataupun pedoman bagi para
penganut agama mulai dari agama Kristen, Islam, Buddha, Hindu, Konghucu dan
kepercayaan lainnya, maupun larangan yang berarti tidak melakukan suatu perbuatan yang
seharusnya dihindari atau dilarang. Dalam norma agama, apabila melanggar perbuatan
yang seharusnya dihindari akan mendapatkan dosa.
2) Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah aturan atau kaidah yang sumbernya berasal dari hati nurani
seseorang. Norma kesusilaan ini dianggap nilai kehidupan karena norma ini merupakan
sesuatu yang kita jalani dan rasakan setiap harinya, dimana seseorang didorong untuk
melakukan tindakan yang baik dan menghindari tindakan yang buruk. Apabila seseorang
melanggar norma kesusilaan maka akan mendapatkan sanksi berupa perasaan bersalah,
penyesalan, atau bahkan dikucilkan di lingkungan masyarakat.
3) Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan-aturan yang menekankan pada perbuatan seseorang dalam
berperilaku atau menjaga kesopan santunan, tata krama dan juga adat istiadat setiap
individu. Dengan adanya norma kesopanan yang bertujuan untuk menghargai orang lain
khususnya orang yang lebih tua, penerimaan diri dari masyarakat, memahami hakikat dan
tata etika dalam bergaul, dan mampu bersosialisasi dengan baik tanpa melanggar hal-hal
yang tidak baik. Norma ini ditanamkan sejak kecil pada seseorang oleh orang tuanya agar
pemahaman tersebut sudah ada sejak dini dan ketika dewasa sudah terbiasa terdidik
dengan baik.
4) Norma Hukum
Norma hukum adalah aturan yang dibuat oleh badan yang bertanggung jawab seperti
pemerintah yang dibantu Legislatif untuk membuat aturan atau peraturan yang dikemas
dalam bentuk Undang-Undang. Norma ini bersifat tertulis dan memaksa dengan tujuan
menjaga dan melindungi kepentingan masyarakat dan untuk memastikan adanya keadilan
yang diterima setiap orang sehingga menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib,
aman, rukun serta damai. Apabila seseorang melanggar aturan-aturan tersebut maka akan
mendapatkan hukuman maupun sanksi yang tegas sesuai dengan peraturan yang ada
seperti membayar denda atau pidana.
F. Moralitas
Moralitas atau disebut juga nilai moral, nilai moral adalah fenomen kewajiban. Hal ini bahwa
kesaksian tentang kewajiban ada dalam tindakan dan bahasa bukan pikiran. Esensi nilai moral
terbagi menjadi 2 yaitu Moralitas Ekstrinsik dan Moralitas Instrinsik, penjelasannya sebagai
berikut :
1) Moralitas Ekstrinsik
Moralitas Ekstrinsik adalah penilaian baik atau buruk atas tindakan manusia yang
didasarkan dalam konformitasnya atau kesesuaiannya dengan hukum positif atau perintah.
Dalam realitas hidup seseorang, bahwa seseorang membutuhkan perintah atau larangan
atau kewajiban dari orang tua. Kewajiban itu apabila tidak dilakukan akan mendapatkan
sanksi dan hukuman perlu berhubungan langsung dengan hukum. Dengan demikian, untuk
moralitas ekstrinsik merupakan nilai moral yang dilandasi pada hukum positif atau hukum
mutlak dari Tuhan Yang Maha Esa.
2) Moralitas Instrinsik
Moralitas Instrinsik merupakan kebenaran bahwa tatanan moral manusia itu baik atau
buruk, adil atau tidak, bukan karena ditentukan oleh keputusan/pertimbangan manusia
yang berkuasa atas instansi yang berkuasa, melainkan oleh kesadaran seseorang dalam arti
yang sedalam-dalamnya sebagai manusia. Nilai moral memiliki karakter instrinsik dalam
tindakan manusia ialah itu yang langsung menjadi milik dari tindakannya.