Jenis kemiskinan:
1) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang
6) Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/
sungai/ air hujan.
10) Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari
Masalah:
Apakah Deprivasi relatif atau absolut ini adalah ukuran yang lebih tepat
untuk menjadi alasan adanya redistribusi?
Karakteristik kebijakan:
Terkait nilai tukar yang tidak sepadan antara dolar dan rupiah di atas,
menurut Halim karena pemerintah mempertimbangkan adanya konversi harga
barang-barang. Misalnya, harga makanan di Amerika Serikat dibandingkan
dengan harga di Indonesia.
Kelebihan: menggerakkan ekonomi di daerah tsb. Krn kalo dah dapet duit
langsung dipake buat belanja di pasar setempat. Ekonomi jadi tergerak di
daerah miskin tsb.
Kalo gada BLT (Cash) maka duit ga muter di daerah itu. Tidak bisa
terdistribusi dengan baik.
8. In-Kind Programs
Terdapat empat jenis utama bantuan dalam bentuk barang/natura bagi orang
miskin di Amerika, yaitu :
a. Food stamps
Memberikan voucher makanan kepada penduduk tetap yang bertempat
tinggal minimal 5 tahun dan dalam kondisi miskin dengan pendapatan
130% di bawah garis kemiskinan.
b. Medicaid
Memberikan bantuan kesehatan kepada penduduk Amerika dan ini
merupakan program kesejahteraan yang terbesar yang menghabiskan dana
sebesar $ 333.2 juta di tahun 2007.
c. Public housing
1) Pembangunan apartemen
2) Bantuan sewa rumah yang disubsidi
d. Program nutrisi tambahan
Memberikan suplemen khusus untuk wanita hamil, balita, dan anak-
anak. Program lain berupa sarapan pagi dan makan siang di sekolah
dengan harga murah atau gratis.
Program di Indonesia:
Program seperti ini disebut Program Bantuan Sosial untuk Rakyat. Untuk
mengetahui lebih detail tentang program bantuan sosial dari pemerintah
Indonesia, yuk simak penjabaran berikut ini:
Kartu ini diberikan kepada anak-anak usia sekolah yang tidak mampu.
Bahkan, anak-anak yang menerima bantuan ini tidak hanya mereka yang
bersekolah di sekolah biasa. Anak-anak yang bersekolah di sekolah
non formal, di panti asuhan, pesantren, dan lainnya yang terdaftar
sebagai lembaga non formal bisa mendapatkan program bantuan sosial
ini jika benar terdata sebagai keluarga yang kurang mampu. Bantuan
bagi anak-anak pemegang Kartu Indonesia Pintar ini berupa uang tunai
yang sebaiknya digunakan untuk menunjang pembelajaran anak-anak.
Anak SD sederajat menerima sebesar Rp 450.000/tahun, SMP sederajat
Rp 750.000/tahun, dan SMA sederajat Rp 1.000.000/tahun.
Program bantuan sosial yang satu ini sering disebut oleh masyarakat
dengan BPJS. Padahal, BPJS adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
yang menyelenggarakan jaminan kesehatan. Berdasarkan
laman jkn.kemkes.go.id, Jaminan Kesehatan Nasional ini ternyata
tergabung dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional dengan 4 jaminan
lain, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan
Pensiun, dan Jaminan Kematian. Nah, program bantuan sosial ini
ditujukan untuk semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali,
bahkan juga untuk warga negara asing yang telah menetap selam 6
bulan dan membayar iuran setiap bulan.
Yang dijamin dalam program bantuan sosial ini sejumlah 5 orang dalam
1 Kartu Keluarga. Bila anggota keluarga lebih dari 5 orang, maka di
luar jumlah tersebut harus membayar iurannya sendiri. Meski jumlah
iuran yang dibayarkan tidak bisa dibilang sedikit, tetapi fasilitas
yang diperoleh warga negara yang sakit terbilang baik. Banyak orang
merasa keberatan dengan adanya iuran yang kebetulan baru bertambah
di awal tahun 2020. Banyak juga yang merasa pengurusan administrasi
JKN hingga pasien mendapatkan pelayanan kesehatan terbilang rumit.
PMT Balita dibagi menjadi dua, yaitu PMT Balita Penyuluhan dan PMT
Balita Pemulihan. PMT Penyuluhan diberikan untuk balita siapa saja
secara merata, sedangkan PMT Pemulihan ditujukan untuk balita yang
mengalami kondisi tidak normal, seperti balita dengan penyakit
penyerta yang menghambat pertumbuhan, balita kurus, dan balita
dengan berat badan di bawah garis merah (garis median). Prioritas
perolehan biskuit PMT Balita ini adalah Balita BGM (bawah garis
merah), balita dengan penyakit penyerta, balita kurus (wasting),
balita yang terlihat baik-baik saja tetapi mengarah ke keadaan
kurang gizi, dan terakhir balita pada umumnya.
Program bantuan sosial yang satu ini berupa jasa konsultasi maupun
penanganan lanjutan. Program pendampingan penyakit misalnya seperti
pendampingan untuk penderita TBC. Karena biasanya orang yang
terjangkit TBC enggan untuk memeriksakan diri dan enggan dikucilkan
masyarakat. Untuk itu perlu dihadirkan petugas pendamping untuk
mensupport mental dan memantau kepatuhan konsumsi obat. Pendampingan
masalah sosial juga ada.
9. The Moral Hazard Costs of Welfare Policy (Biaya atas Bahaya Moral dalam
Kebijakan Kesejahteraan)
Tukang nasi goreng bisa ngaku miskin. Pdhal bisa aja pendapatannya banyak.
Soalnya pemerintah ga bisa mendefinisikan miskin engga nya. Dan pemerintah
ga punya data pendapatannya juga.
Konsepnya:
B = G – τ x w x h
B = benefits
G = Guarantee level
w = wage rate
h = hours worked
Susah baca kurva, intinya:
Tuan X: konsumsi setahun 6.000 dengan leasure time 1.600 mendorong dia
untuk mencapai posisi leasure time 2.000, toh nantinya dia juga bakal
dapat bantuan.
Ada yg ga kerja samsek tapi dapet juga 2jt biar dia bisa hidup.
Nah kalo w sama h nol, berarti 2jt – 0. Dia tetep dapet 2jt. Jadi dia tuh
mending ga kerja hahha.
Berapakah BRR ataupun Guarantee Rate yang harus ditetapkan agar orang mau
bekerja, distribusi merata, dan biaya yang lebih sedikit?
Dalam konteks program kesejahteraan tidak ada cara menentukan BRR (benefit
Reduction Rate) ataupun benefit guarantee yang bisa mendorong seseorang
untuk bekerja, mendistribusikan lebih merata, dan menghabiskan biaya yang
sedikit
Misal kartu prakerja, di Jakarta sama di bekasi. Yah pdhal Jakarta kan
harusnya lebih merata, nah ini redistribusi jadi ga maksimal.
Miskin tapi tidak ternotice karena rumah warisannya gede, dianggap kaya
sama pemerintah. Ada yg ga miskin tapi ternotice miskin karena rumah gede.
Jadi kita ubah definisinya, misal orang yang gabisa kerja. Misal
disabilitas, makanya dia dikategorikan miskin. Jadi orang miskin bukan
dari penghasilannya tapi dari ketidakmampuannya menghasilkan uang.
Paradox of Ordeal Mechanism. Bisa aja nyamar biar dapat manfaat karena
pemerintah gatau. Nah ini bisa mengurangi jatah buat mereka yang
seharusnya dapet.
Singkatnya:
- Gaji naik
- Garis batas anggaran bergeser ke atas (dari ABD ke EFD)
- Kurva indiferen bergeser ke atas juga (dari Y1 ke Y2)
- Orang itu tidak lagi mendapat program kesejahteraan
a. Pelatihan
Pemerintah tidak memberikan tunjangan kepada pekerja namun
memberikan pelatihan pada pekerja. Apabila kompetensi pekerja
bertambah, gajinya pun akan bertambah.
b. Subsidi pasar tenaga kerja
Pemerintah tidak memberikan tunjangan kepada pekerja namun
memberikan subsidi ke perusahaan yang akan disalurkan ke pekerja
melalui gajinya. Pekerja terpaksa produktif agar mendapatkan gaji.
c. Penitipan anak
Pemerintah tidak memberikan tunjangan kepada pekerja namun
memberikan subsidi ke penitipan anak. Hal ini akan meningkatkan
produktivitas orang tua karena ia bisa menitipkan anaknya dengan
biaya yang terjangkau lalu bekerja.
d. Child support
Apabila ada orang tua yang sudah bercerai/berpisah, gaji ayahnya
akan dipotong oleh perusahaannya dan dikirim ke anaknya. Hal ini
akan berpotensi mengurangi insiden single mother dengan membuat
secara finansial mahal bagi ayah untuk meninggalkan keluarga mereka.
e. Remove Welfare Lock
Ada program kesejahteraan yang mengaitkan tunjangan sosial dengan
asuransi kesehatan (sudah satu paket)
Hal ini akan menyebabkan welfare lock, yaitu tidak inginnya orang
meninggalkan program kesejahteraan karena besarnya manfaat yang bisa
mereka dapat.
Jadi,
a. Kurva Lorenz
1) Kurva Lorenz menggambarkan distribusi kumulatif pendapatan
nasional di kalangan lapisan-lapisan penduduk.
2) Kurva ini terletak di dalam sebuah bujur sangkar yang sisi
tegaknya melambangkan persentase kumulatif pendapatan
nasional, sedangkan sisi datarnya mewakili persentase
kumulatif penduduk.
3) Kurva Lorenz yang semakin dekat ke diagonal (semakin lurus)
menyiratkan distribusi pendapatan nasional yang semakin
merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz semakin jauh dari
diagonal (semakin lengkung), maka ia mencerminkan keadaan yang
semakin buruk, distribusi pendapatan nasional semakin timpang
dan tidak merata
Types of Taxation
1. Taxes on Earnings
- Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
- Penghasilan menurut Penjelasan Pasal 4 ayat (1) UU PPh:
o Penghasilan pekerjaan dari hubungan kerja/pekerjaan bebas; Misal,
gaji, honorarium, penghasilan dari praktek dokter, notaris,
aktuaris, akuntan, pengacara, dsb.
o Penghasilan dari usaha atau kegiatan;
o Penghasilan dari modal baik harta bergerak atau tidak bergerak;
Misal, bunga, dividen, royalti, sewa, dan keuntungan penjualan
harta atau hak yang tidak dipergunakan untuk usaha.
o Penghasilan lainnya. Misal, pembebasan utang dan hadiah.
4. Taxes on Wealth
- Pajak kekayaan: Pajak berdasar nilai aset yg dimiliki
individu/keluarga.
- Pajak properti: Pajak berdasar nilai perumahan. Pajak properti, kadang-
kadang dikenal sebagai 'pajak rumah,' adalah pajak lokal yang dikenakan
pada pemilik bangunan dan tanah tempat tinggal lainnya.
- Pajak warisan: pajak yang dikenakan atas harta seseorang setelah dia
meninggal.
- Jadi alternatif penerimaan di Indonesia? Prancis, norwegia, spanyol dan
swiss yang udah jalan. Dapat memulihkan ekonomi dan membantu masyarakat
yang kesulitan ekonomi karena pandemi. Lebih mudah diimplementasikan.
5. Taxes on Consumption
- Pajak konsumsi: Pajak terhadap konsumsi barang individu atau rumah
tangga
- Pajak penjualan: Pajak yg dibayar dari konsumen ke penyedia jasa/barang
saat penjualan.
- Cukai: Pajak pada penjualan barang tertentu yang peredarannya perlu
dilakukan pengawasan, seperti rokok.
6. Taxation Around the World
Pajak Perusahaan 13 4 10
Pajak Konsumsi 3 34 14
Lainnya 7 9 7
Pajak Perusahaan 22 5 8
Pajak Konsumsi 26 30 31
Lainnya 2 4 4
PPh 21
Gaji pokok
+ Tunjangan, dll
Penghasilan bruto
(Pengurangan) :
Penghasilan Netto
(PTKP)
PhKP setahun
PPh 23
Penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan
penghargaan, selain y ang telah dipotong PPh Pasal 21. %tarif dikali
berapa nilai yang diperoleh.
Pasal 24
PPh 25
Angsuran pajak
Tax Rates
Di Indonesia,
PPh 21
Gaji pokok
+ Tunjangan, dll
Penghasilan bruto
(Pengurangan) :
Penghasilan Netto
(PTKP)
PhKP setahun
Pasal 17 (1) b
Tarif PPh atas PhKP bagi WP Badan DN dan BUT: Perubahan tarif tahun 2022
dari 20% kebali menjadi 22%.
PPh 22
PPh 23
Penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan
penghargaan, selain y ang telah dipotong PPh Pasal 21. %tarif dikali
berapa nilai yang diperoleh.
Pasal 24
PPh 25
Tax Paid
• Kekurangan:
f. Pertimbangan Efisiensi
- Untuk menentukan yang mana yang harus dipakai (antara deduction atau
tax credit), pemerintah harus mempertimbangkan dua hal yaitu
pertimbangan efisiensi dan pertimbangan keadilan.
- Pertimbangan efisiensi
Preferensi kebijakan bergantung pada:
1. Sifat dari kurva permintaan barang yang disubsidi
Untuk barang yang permintaannya elastis, akan lebih
efisien apabila diberikan kredit pajak.
2. Seberapa penting untuk meraih target minimal
Mungkin pemerintah ingin memberikan subsidi sebanyak
mungkin karena tidak ada target terkait barang subsidi
tersebut (misal, subsidi pada amal)
Namun bisa juga pemerintah ingin memberikan subsidi
hanya sebatas kebutuhan dasar saja, karena ada target
minimal yang harus dicapai terkait subsidi barang
stersebut (misal: subsidi ditargetkan untuk rumah susun
sederhana, rumah biasa tidak disubsidi)
g. Pertimbangan Keadilan
- Atas dasar keadilan vertikal, kredit pajak lebih adil daripada
pengurangan.
- Nilai pengurangan meningkat dengan tarif pajak seseorang, membuat
pengurangan ini bersifat regresif.
- Kredit pajak adalah progresif karena tersedia sama untuk semua
pendapatan.
membuat Barack dan Michelle membayar pajak yang jauh lebih tinggi ($
33.000) daripada Bill dan Hillary ($ 26.000), meskipun memiliki
pendapatan keluarga yang sama ($ 150.000).
Produsen/konsumen kah? Misal PPN bisa dari produsen atau juga konsumen.
Bisa jadi beban sebenarnya belum ada di pundak konsumen. Dari sudut
pandang ekonomi.
Mengubah perilaku, pendapatan tgurun, tapi harga bahan baku naik. Tax
incidence efeknya bisa ke perubahan perilaku.
Misal ppn yg setor kan produsen, nah maksudnya beban pajak ppn yg
setor yg jual.
c. The Statutory Burden of a Tax Does Not Describe Who Really Bears the
Tax
d. The Side of the Market on Which the Tax Is Imposed Is Irrelevant to the
Distribution of the Tax Burdens
Pihak yang dikenakan pajak tidak relevan dengan pendistribusian beban
pajak. Hal ini terjadi karena pihak yang dikenakan pajak bisa mengalihkan
beban pajaknya. Sisi pasar (konsumen/produsen) yang diatur untuk membayar
pajak tidak dapat memastikan distribusi penanggungan pajak.
Di sini ada 2 kondisi: pajak dikenakan pada pekerja dan pajak dikenakan
pada perusahaan.
Namun, jika terdapat ketentuan mengenai upah minimum, maka nilai upah
tidak bisa berada di bawah upah minimum. Dengan kata lain, upah minimum
menjadi hambatan atas penyesuaian harga (upah). Padahal tax incidence
mengasumsikan bahwa harga bisa disesuaikan dengan bebas.
a) Pasar Monopoli
1. Pada pasar monopoli, perusahaan adalah pembuat harga (price
makers) bukan price takers. Jadi pendapatan ditentukan oleh
pemegang monopoli (monopolis) bukan oleh pasar.
2. Monopolis tidak berarti ia bisa seenaknya membebankan pajak
seluruhnya terhadap konsumen. Tax incidence tetap berlaku.
3. Apabila pemerintah mengenakan pajak dan pada akhirnya pajak
ditanggung oleh konsumen, maka konsumen akan mengurangi jumlah
permintaan dan untuk mendapatkan pendapatan dari penjualan yang
lebih banyak, produsen akan menurunkan harga sehingga monopolis
akan menanggung sebagian beban pajak.
b) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang perusahaan mempunyai kekuatan untuk
menentukan harga tetapi tidak sekuat pada pasar monopoli. Oleh karena itu
yang terjadi pada pasar oligopoli sebenarnya sama dengan di pasar
monopoli, namun bedanya, oligopolis memerlukan usaha yang besar untuk
dapat menetapkan harga.
Misalkan Pemerintah Kota ABC mengumumkan bahwa besok akan dipungut pajak
restoran sebesar $1 pada semua makanan di restoran kota itu. Diasumsikan
permintaan untuk makanan restoran di kota itu elastis sempurna karena ada
banyak barang substitusi seperti memasak di rumah, atau pergi ke restoran
lainnya. Permintaan untuk restoran di kota ABC elastis sempurna. Oleh
karena itu, harga tidak bisa dinaikkan pada saat dikenakan pajak. Sebagai
akibat dari pajak $ 1,00 pada makanan, jumlah makanan jatuh dari S1 ke S2
dengan kuantitas makanan yang diminta dan dipasok turun ke Q2 (950). Harga
makanan di restoran tetap $ 20, karena restorannya harus menanggung beban
pajak sepenuhnya.
Namun, pada panel (b), pasokan modal ke restoran inelastis sempurna, jadi
permintaan modal jatuh ke D2, tingkat pengembalian modal turun dengan
jumlah penuh pajak menjadi r2.
The Window Tax adalah pajak yang dipungut berdasarkan jumlah jendela yang
dimiliki sebuah rumah. Berlaku dari tahun 1969 sampai 1851. Pajak Jendela
ini dikenakan atas dasar kekurangan dana pemerintahan akibat perang
semenjak Revolusi Inggris sehingga pajak pendapatan tidak cukup untuk
menanggungnya. Pajak jendela ini dapat membantu pemerintahan dalam Perang
Napoleon di tahun 1797.
Orang yang ingin terhindar dari pajak ini dapat menutup jendelanya dengan
batu bata. Kebijakan fiskal ini melanda inggris – Skotlandia pada
pemerintahan William III. Mengakibatkan kerugian sosial (DWL)
Sumber: The Window Tax: A Case Study in Excess Burden - Kanopi FEB -
Universitas Indonesia (kanopi-febui.com)
Misal, kondisi awal setelah dikenakan pajak sebesar $0.1 adalah kurva
penawaran bergeser dari S1 ke S2 dan kuantitas ekuilibrium di pasar
menurun dari Q1 ke Q2, mengakibatkan DWL sebesar segitiga ABC.
Tambahan DWL yang terjadi sebesar DBCE inilah yang disebut marginal DWL.
- Panel a adalah kondisi yang sudah kita pelajari, yaitu kondisi pasar
yang tidak memiliki preexisting distortions.
- Panel a adalah kondisi pasar yang memiliki preexisting distortion
berupa eksternalitas produksi positif. Adanya eksternalitas produksi
positif menyebabkan kurva biaya privat marginal PMC1 atau penawaran
S1 berada diatas kurva SMC. Hal ini menyebabkan DWL sebesar segitiga
DEF. Lalu, adanya pajak yang dikenakan menggeser kurva S1 ke S2
sehingga DWL berubah menjadi sebesar segitiga DGH.
Semakin stabil (konstan) tarif pajak yang dikenakan oleh pemerintah akan
meningkatkan efisiensi. Tarif pajak yg fluktuatif (tinggi pada periode
tertentu kemudian rendah pada periode lainnya akan menyebabkan DWL yang
lebih besar.
Keterangan:
Pemerintah wajib menetapkan pajak atas setiap barang dengan
mempertimbangkan rasio marginal DWL terhadap marginal revenue untuk
setiap barang.
𝛌 menunjukan nilai tambahan setiap dollar yang diberikan kepada
pemerintah dibandingkan dengan penggunaan dolar tersebut pada
alternative terbaik di sektor swasta.
u. Inverse Elasticity Rule
Sehingga kalua kita simpulkan ada 2 syarat pajak bisa dikenakan secara
optimal:
= optimal tax
= elasticity of demand
= some constant
Ini berarti memajaki barang yang dikonsumsi oleh orang miskin lebih
banyak. Ini mungkin merusak kesetaraan vertikal. Perlu pertimbangan dalam
menentukan kebijakan
w.
- Apabila sudah diketahui titik dimana MU/MR adalah konstan, maka kita
tinggal menerapkan tingkat pajaknya. Untuk gambar di samping,
tingkat pajak untuk orang miskin adalah 10% dan tingkat pajak untuk
orang kaya adalah 20%
Sistem pajak penghasilan yang optimal mencerminkan dua keseimbangan:
KURVA LAFFER
- Ketika tarif pajak meningkat dari 0 sampai r*, penerimaan pajak
naik, tetapi ketika penerimaan pajak naik di atas r* ke arah 100%,
pendapatan pajak jatuh.
a. Jika efek subtitusi lebih besar (misal seperti tadi jika ada pajak
nilai waktu bersantai adalah $8,75) maka ava akan lebih memilih
untuk bersantai dengan menambah waktu bersantai dari 900 jam ke
1200 jam.
b. Jika efek income lebih besar maka ava akan lebih memilih untuk
bekerja karena ia membutuhkan uang jadi ava menambah jam kerja dari
600 jam ke 900 jam.
3. Tax Policy to Promote Labor Supply: The Earned Income Tax Credit
Background on the EITC
4. Impact of EITC on Labor Supply: Theory
5. Impact of EITC on Labor Supply: Evidence
6. The Tax Treatment of Child Care and Its Impact on Labor Supply
7. The Effect of Child Care Costs on Maternal Labor Supply
8. Options for Resolving Tax Wedges
Chapter 22
Chapter 23
Capital gain adalah ‘taxed on realization’ yaitu pajak yang dibayar ketika
suatu aset terjual dan pembayaran pajak yang berdasarkan pada selisih
harga beli dengan harga jual suatu aset. Hal ini berbeda dengan Accrual
karena pemungutan dilakukan di awal.
Harga pembelian aset modal biasanya disebut sebagai dasar aset. Ketika
aset dijual dengan harga yang lebih tinggi dari basisnya, itu menghasilkan
keuntungan modal (capital gain); ketika aset dijual dengan harga kurang
dari basisnya, itu mengakibatkan kerugian modal (capital loss).
Jika suatu aset dipegang kurang dari satu tahun dan kemudian dijual untuk
mendapatkan keuntungan, itu diklasifikasikan sebagai keuntungan modal
jangka pendek dan dikenakan pajak sebagai pendapatan biasa. Jika suatu
aset dipegang selama lebih dari satu tahun dan kemudian dijual untuk
mendapatkan keuntungan, itu diklasifikasikan sebagai keuntungan modal
jangka panjang.
Dibeli = $100
Dijual = $195
Harga perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta
merupakan jumlah sebenarnya yang dikeluarkan atau diterima oleh setiap
wajib pajak, sedangkan jika ada hubungan istimewa antara penjual dan
pembeli, maka harga perolehan dan harga penjualan yang dilaporkan
merupakan jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima oleh wajib
pajak tersebut (Pasal 10 ayat 1).
20. What Are the Arguments for Tax Preferences for Capital Gains?
Tiga argumen preferensi pajak untuk keuntungan modal:
21. What Are the Arguments Against Tax Preferences for Capital
Gains?
Ada dua argumen yang pada pendapatan capital gain di sebagian besar
negara:
o Pajak transfer: Pajak yang dikenakan pada pengalihan aset dari satu
orang ke orang lain.
o Pajak hadiah: Sebuah pajak yang dikenakan pada aset yang diberikan
seseorang kepada orang lain dalam bentuk hadiah.
o Pajak hunian: Pajak yang dikenakan pada aset yang diwariskan kepada
orang lain.
24. Why Tax Wealth? Arguments for the Estate Tax (836)
Mengapa pajak Kekayaan daripada Pajak pendapatan?
• Sangat progresif bermaksud meningkatkan pendapatan pemeirntah.
• Diperlukan untuk menghindari konsentrasi yang berlebihan dari
kekayaan dan kekuasaan dalam kekayaan.
• Membiarkan anak-anak keluarga kaya untuk mewarisi semua kekayaan
orang tua mereka melemahkan mereka dari semua motivasi untuk bekerja
keras dan mencapai kesuksesan mereka sendiri. (biar mereka gak
males2an dan Cuma ngandalin warisan aja hahahah)
Chapter 24
Di Indonesia
- Ketentuan:
o PhKP = Ph DN dan Ph LN (neto)
o Dikreditkan per jenis penghasilan untuk setiap negara/yurisdiksi
- Besarnya PPh LN yang dikreditkan diantara 3 ini cari yang paling
sedikit:
o Ketentuan P3B
o Sesuai jumlah PPh LN
o Jumlah tertentu (jumlah PhLN/PhKP) x PPh terutang)
Contoh:
Ph Neto Tarif
Usaha DN 2.500.000.000 35%
usaha LN (Thailand) 1.200.000.000 40%
singapura 700.000.000 40%
Div di Australia 25%
Kerugian LN (Malaysia) - 500.000.000
- Apple
- Burger King
Perusahaan makanan cepat saji terbesar ketiga di dunia, Burger
King akan memindahkan kantor pusatnya dari Amerika Serikat (AS) ke
Kanada. Pemindahan dilakukan melalui akuisisi perusahaan donat dan
kopi lokal, Tim Hortons.
Ini menjadi sebuah langkah kontroversial yang membantu Burger
King mengurangi kewajiban pajaknya yang sangat tinggi di negeri
Paman Sam. Gedung Putih berharap rencana tersebut tidak terealisasi.
- Caterpillar
Caterpillar melakukan penghindaran pajak dari keuntungan penjualan suku
cadang yang dikirim dari AS kepada pelanggan di seluruh dunia hanya dengan
menghapus namanya dari faktur dan menggantinya dengan nama anak perusahaan
yang ada di Swiss. Penghematan pajak yang dilakukan karena tindakan ini
adalah $300juta per tahun.
Hal tersbeut memotivasi adanya Tax Holiday, yaitu tarif yang dikenakan
semula 35% menjadi 5,25%. Hal ini bertujuan agar perusahaan multinasional
akan mengambil keuntungan dari jendela satu tahun dengan memulangkan
miliaran dolar keuntungan yang saat ini ditahan di luar negeri.
51. The 2017 Tax Reform and Corporate Tax Wedges
Reformasi pajak tahun 2017 bertujuan untuk mengubah sistem pajak global
menjadi teritorial dengan menurunkan tarifnya lebih rendah agar pendapatan
‘pulang’ kembali ke AS. Tetapi langkah langsung ke sistem pajak teritorial
akan menurunkan pendapatan sejauh perusahaan telah memulangkan pendapatan,
dan akan memberi penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah
mengurangi pajak AS.
Ada dua cara untuk mengatasi masalah ini dalam reformasi perpajakan
2017:
4. Lerner’s View
Dalam satu periode itu terdiri dari beberapa generasi yang hidup.
Beban utang ditransfer lintas generasi.
Asumsi cerita dalam tabel: Setiap generasi berumur 20 tahun, dan setiap orang memiliki
pendapatan tetap sebesar $12.000 selama periode 20 tahun. Tidak ada tabungan pribadi
—setiap orang menghabiskan seluruh pendapatan mereka. Situasi ini diperkirakan akan
berlanjut selamanya.
Terus si pemerintah mau utang $12.000, jadilah mereka bayar masing2 ke pemerintah
sebanyak @6.000 dolar (Cuma yang muda dan setengah baya). Nantinya akan dilunasi
pada tahun 2030. yg tua kenapa ga minjemin? Ya pas uang mereka balik, mereka udah
ga hidup bisa jadi. Terus yg minjemin 6000 muda sama setengah baya berarti kan
konsumsi mereka berkurang kan (lihat nomor 2) selama periode 2010-2030.
Nah uang dari minjem 12.000 yang diambil dari generasi muda dan setengah baya itu
nanti sama pemerintah bakal didistribusiin jadi konsumsi buat 3 generasi (lihat nomor 3)
Berlalulah waktu (lihat transisinya), waktunya buat bayar utang yang sebelumnya,
pemerintah buat bayar ni pake duit apa? Ngutang lagi. Utanglah ke 3 generasi (lihat
nomor 4). Dari duit utangan itu, pemerintah bisa bayar ke generasi sebelumnya yg
diutangin (generasi muda dan setengah baya yg tadinya uangnya dipinjem dibalikin
duitnya)
meskipun utang itu semua internal, itu menciptakan beban bagi generasi mendatang.
kerangka kerja ini menunjukkan bahwa generasi sekarang mendapat manfaat dengan
mengorbankan generasi mendatang
Pemerintah dapat meningkatkan pajak dalam rangka untuk memberikan beban kepada
generasi yang sekarang juga karena hidup berdampingan.
6. Neoclassical Model
Teori neoklasik lebih menekankan pembahasan pada efek dari defisit yang
permanen. Tiga karakter pokok dalam teori ini adalah:
9. Benefits-Received Principle
Poin 9-13 adalah beberapa pendekatan yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan antara utang atau pajak dalam bidang keuangan publik.