Anda di halaman 1dari 4

A.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan ketimpangan pendapatan yang diukur


berdasarkan Gini rasio :
1. Pertumbuhan ekonomi
Produktiftas tenaga kerja dan investasi dan indeks Pembangunan manusia (IPM)
perpulai di Indonesia dari tahun 2008/2012. Menurut todaro (2003) peningkatan
pertumbuhan ekonomi akan meningkatan ketimpangan pendapat dan sebaliknya.
Namun di pulau papua pada tahun 2010 tidak demikian dimana penurunan
pertumbuhan ekonomi di bandingkan tahunsebelum nya menyebabkan ketimpangan
pendapatan malah mengalami peningkatan dari 0,34 menjadi 0,37
2. Prodiktifitas tenaga kerja
juga mempengaruhi ketimpangan pendafatan peningkatan produktifitas tenaga
kerja pada daerah A yang tidak di ikuti oleh peningkatan prodiktifitas tenaga kerja di
daerah B akan menyebabkan tinggi nya produksi pada daerah A sedangkan daerah B
tidak
3. Investasi
Tinggi nya kegiatan investasi di daerah A dan rendah nya investasi di daerah B
maka daerah A akan jauh cepat berkembang di bandingkan dengan daerah B oleh
karena itu hal ini akan mendorong tinggi nya ketimpangan pendafatan antara daerah A
dan daerah B
4. Kondisi indeks Pembangunan manusia (IPM)
IPM nya tidak merata antar daerah menyebabkan daerah yang IPM nya lebih
tinggi akan memiliki kualitas manusia yang baik sehingga dapat menunjang
Pembangunan dan sebalik nya.
B. Tolak ukur ketidakmerataan pendapatan
C. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi ketimpangan pendapatan di ndonesia
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi ketimpangan
ekonomi yaitu melalui kebijakan pemekaran daerah, sehingga pemerataan pembangunan
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lebih mudah terwujud. Pernyataan ini bertolak
belakang dengan hasil studi dari Bappenas (2008) yang menyatakan bahwa sebagian
besar pemerintahan daerah baru tidak mampu mengurangi ketimpangan ekonomi dan
indikator pembangunan sosial dengan wilayah induknya, walaupun sudah berdiri lebih
dari lima tahun.
D. Faktor factor penyebab kemiskinan di Indonesia
Menurut Henry George, penyebab utama kemiskinan adalah kepemilikan pribadi dan
monopoli individu atas tanah. Pandangan ini muncul pada saat kepemilikan tanah menjadi
alat ukur kekayaan pribadi.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor pribadi, faktor geografis, faktor ekonomi dan faktor
sosial berikut penjelasannya. Berikut beberapa faktor penyebab kemiskinan, di antaranya:
 Faktor pribadi

Faktor pribadi yang menyebabkan kemiskinan antara lain:


Penyakit mental, hal ini membuat orang menjadi tidak mampu melakukan sesuatu, dan
menyebabkan pengurangan pendapatan sehingga meningkatkan kemiskinan.
Kecelakaan, membuat orang berhenti menjadi tidak produktif atau bahkan berhenti bekerja
sehingga membuat orang tersebut miskin.
Kemalasan, merupakan faktor terbanyak yang menyebabkan kemiskinan, banyak orang yang
mempunyai kesempatan bekerja, tapi tidak bekerja karena malas.
Pemborosan, hal ini juga dapat menjadi penyebab kemiskinan. Orang yang boros akan tetap
miskin berapa pun penghasilan yang mereka dapat.

 Faktor geografis

Faktor geografis yang menyebabkan kemiskinan antara lain:


Iklim dan cuaca yang kurang baik dapat menyebabkan produktivitas menurun. Kondisi ini
dapat meningkatkan kemiskinan.
Tidak adanya sumber daya alam yang memadai.
Bencana alam, seperti letusan gunung berapi dan gempa bumi yang menyebabkan kerusakan
serius berupa materi maupun non materi.

 Faktor ekonomis

Faktor ekonomis yang menyebabkan kemiskinan, yaitu:


Distribusi kekayaan yang tidak merata. Dalam sistem kapitalis yang kaya terus menjadi kaya
dan yang miskin semakin miskin.
Depresi ekonomi yang menyebabkan penurunan dalam perdagangan, penutupan pabrik, dan
jutaan pengangguran buruh serta pedagang kecil.
Pengangguran, merupakan penyebab kemiskinan yang paling serius.
Penimbunan kekayaan yang tidak produktif, seperti membeli perhiasan.

 Faktor sosial

Faktor sosial yang menyebabkan kemiskinan, seperti:


Sistem pendidikan yang kurang baik dapat menyebabkan orang menganggur dan mengalami
kemiskinan.
Perumahan yang mahal/tidak cukup membuat orang terpaksa tinggal di pemukiman kumuh
yang kotor dan tidak sehat.
Salah mengelola rumah tangga juga dapat menyebabkan kemiskinan.
E. Kebijakan mengatasi kemiskinan di Indonesia
ada beberapa cara mengatasi kemiskinan yang bisa Anda lakukan sebagai individu, yaitu
dengan melakukan donasi.
Cara mengatasi kemiskinan juga bisa diatasi ketika mendapatkan pendidikan yang layak,
menghilangkan ketimpangan gender, serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Kemiskinan identik dengan kelaparan, tempat tinggal yang tidak layak, tidak bersekolah,
sehingga berdampak langsung pada perasaan kehilangan atas hak untuk hidup. Akan tetapi
kemiskinan menjadi kunci keberhasilan pembangunan, sehingga kemiskinan menjadi
trending issue di seluruh negara di dunia.
Berikut ini cara mengatasi kemiskinan :
1. Menciptakan kesadaran
Cara mengatasi kemiskinan bisa dilakukan dengan menciptakan kesadaran, di mana media
sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sehingga bisa
menggunakannya sebagai suara kebaikan sosial. Berbagi tautan di Facebook, Twitter, dan
platform lain akan memungkinkan orang untuk belajar lebih banyak tentang kemiskinan
global dan akan meningkatkan kesadaran umum akan masalah ini.
2. Ambil Tindakan Sendiri
Cara mengatasi kemiskinan juga bisa dilakukan dengan mengambil tindakan sendiri, tentu
dengan beberapa cara sederhana yang dapat kita bantu sebagai individu, seperti mendanai
pendidikan anak miskin atau dengan mensponsori keluarga miskin dan memengaruhi orang
lain untuk melakukannya. Anda juga bisa mengumpulkan uang dan menyumbangkannya ke
organisasi nirlaba juga dapat membantu.
3. Melakukan Donasi
Dengan menyumbangkan atau melakukan donasi, bisa membantu dalam melakukan banyak
hal. Tidak selalu harus berbentuk uang, Anda juga bisa menyumbangkan buku kepada anak
miskin atau membeli bahan makanan untuk keluarga miskin selama seminggu untuk
membantu memerangi kelaparan. Menyumbangkan pakaian bekas, furnitur, dan perlengkapan
mandi juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin.
4. Menghilangkan Ketimpangan Gender
Cara mengatasi kemiskinan juga bisa dilakukan dengan menghilangkan ketimpangan gender,
di mana dua pertiga dari penduduk dunia yang buta huruf adalah perempuan, rasio anak laki-
laki dan perempuan harus dibuat setara dalam pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Anak
perempuan yang masih bersekolah, lebih kecil kemungkinannya untuk menikah sebelum usia
18 tahun, sehingga menurunkan tingkat perkawinan anak sebesar 64 persen di seluruh dunia.
5. Ciptakan Pekerjaan di Seluruh Duniame
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional, 197 juta orang tanpa pekerjaan di seluruh
dunia, sehingga cara mengatasi kemiskinan bisa dilakukan dengan menciptakan pekerjaan di
seluruh dunia. Akan lebih banyak pilihan pekerjaan di suatu negara berarti lebih banyak cara
untuk menghentikan kemiskinan. Oleh karena itu, dengan meningkatkan lapangan kerja,
orang yang tidak melek huruf dapat diajari beberapa keterampilan agar mereka dapat
dipekerjakan.
6. Meningkatkan Akses Sanitasi Layak dan Air Bersih
Cara mengatasi kemiskinan juga bisa dilakukan, dengan meningkatkan akses sanitasi yang
layak serta air bersih. Akses terhadap air bersih dan sanitasi secara langsung, juga bisa
mempengaruhi kesehatan dan pendidikan. Saat ini, 800 juta orang hidup tanpa akses air
bersih dan 2,5 miliar hidup tanpa sanitasi yang memadai. Kamar mandi yang kotor membuat
anak perempuan tidak dapat bersekolah, sehingga menghentikan mereka untuk menerima
pendidikan. Kurangnya air bersih menyebarkan penyakit seperti diare dan kolera, yang
merenggut nyawa lebih dari satu juta anak setiap tahun.
7. Mendidik Semua Orang
Cara mengatasi kemiskinan adalah dengan pendidikan, yang tentu membantu meningkatkan
penghasilan individu untuk setiap anggota keluarga. UNESCO juga menunjukkan bahwa
keterampilan membaca dasar dapat mengangkat 171 juta orang keluar dari kemiskinan
ekstrem, yang pada akhirnya mengurangi total kemiskinan dunia sebesar 12 persen.
UNESCO juga menyebutkan saat ini ada sekitar satu miliar orang dewasa buta huruf di
dunia.
8. Strategi Individu
Orang yang memiliki keterampilan, pendidikan akan cenderung lebih kompetitif di pasar
tenaga kerja, dan akibatnya akan memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami
kemiskinan. Individu yang memiliki lebih banyak pendidikan, keterampilan, dan pelatihan
biasanya lebih kompetitif dalam hal mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi,
sehingga dapat mengurangi peluang individu untuk mengalami kemiskinan. Selain itu,
mampu mempersiapkan diri secara finansial ketika terjadi guncangan ekonomi, salah satunya
menyisihkan sejumlah pendapatan setiap bulan untuk menghasilkan beberapa tingkat
keamanan ekonomi jika diperlukan.
9. Strategi Kebijakan
Cara mengatasi kemiskinan adalah mengkaji apa yang dapat dilakukan pada tingkat
kebijakan untuk mengurangi jumlah rumah tangga yang miskin. Setidaknya ada empat
strategi luas yang dapat digunakan untuk mengurangi kemiskinan di tingkat nasional, negara
bagian, dan lokal, yaitu kebutuhan untuk menciptakan pekerjaan dengan gaji yang memadai,
meningkatkan aksesibilitas barang sosial dan publik utama. Selain itu kebijakan yang
mendorong pembangunan aset, terutama yang sederhana, sangat penting, serta menyediakan
jaring pengaman sosial yang kuat dan efektif sangat penting dalam mengatasi kemiskinan di
tingkat nasional, negara bagian, atau lokal

Anda mungkin juga menyukai