OLEH
ILHAM
NPM : 196602126
KENDARI
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
desa. Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga
kondisi sosial dan ekonomi. Dalam perekonomian, pandemi ini tidak menutup
penyerapan tenaga kerja. Jika kondisi ini tidak di antisipasi dengan baik, di
wilayah kota dan desa akan meningkat, serta berdampak pada terjadinya
kemiskinan antargenerasi. Dana desa menjadi salah satu cara untuk menangani
sehari-hari.
Covid-19 di tingkat rumah tangga dan desa. Beberapa manfaat dana desa
antara lain alokasi anggaran yang tersedia dalam anggaran pendapatan dan
sosial dan ekonomi. Aparat desa sudah memahami sistem yang ada dan tidak
membutuhkan sistem baru agar bisa bergerak cepat. Pemerintah desa untuk
Tahun 2020 tentang Kebijakan Fiskal Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan
anggaran ini di peruntukkan untuk hal yang tidak bisa di prediksi hal tersebut
triliun. Kebutuhan BLT-DD akan dialokasikan 20-35 persen dari total dana
terkait dukungan sosial merujuk pada penerima manfaat tingkat rumah tangga,
seperti program keluarga berkeinginan, bantuan pangan nontunai, dan bantuan
baru ini menargetkan 11 juta rumah tangga dengan total anggaran Rp22,4
triliun, dimulai dari total alokasi dana desa sebesar Rp71,19 triliun pada 2020
(Maun, 2020).
25-35%, tergantung pada jumlah dana yang diterima di desa tahun tersebut.
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 yang di terbitkan 14 April 2020
11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa pada Tahun Bantuan,
sakit menahun dan kronis. Menteri desa dan PDTT juga menerbitkan surat
edaran Nomor 8 tahun 2020 tentang desa Tanggap Covid-19, dalam peraturan
tersebut alokasi bantuan langsung tunai untuk dana desa kurang dari Rp800
juta yang ditetapkan 25% dari dana desa. 1,2 miliar rupiah adalah 35 persen.
2020. Dasar pemikiran dan pelaksanaannya adalah BLT, tertib dan adil, segera
tepat sasaran, tepat orang, tepat waktu, tepat proses, dan tepat pengelolaan
laporan.
tingkat Desa.
dampak pandemi Covid-19, dan sebagian besar masyarakat di desa ini bekerja
BLTDD. Kriteria calon keluarga yang berhak mendapatkan BLT desa adalah
keluarga miskin atau kurang mampu yang tinggal di desa yang bersangkutan.
PKH, kartu sembako, dan kartu prakerja. Pendataan calon penerima BLT di
desa akan menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari
masih menggunakan data lama dan tidak relevan dengan penerima yang
Kelurga yang tidak layak menerima tetapi mendapat bantuan, dan di sisi lain
terdapat kepala keluarga yang layak menerima tetapi tidak menerima bantuan
tersebut. Ini berarti data penerima tidak akurat, yang dimana seharusnya
prioritas dari program ini adalah masyarakat yang kurang mampu dan yang
maka penyaluran tersebut haruslah merata dan adil, sehingga tidak berputar
kepada orang-orang itu saja dalam arti sudah menerima bantuan sosial dari
melalui ketepatan waktu bahwa Desa Karangduwur sudah tepat waktu dan
prosesnya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dan dalam aspek ketepatan
Dalam penelitian yang di lakukan oleh (Anul Satul Fitriani, Nur Ida
pembentukan tim relawan yang di beri tugas untuk mendata masyarakat desa
Morowali?
yang lebih luas terhadap sasaran penelitian, oleh karena itu agar lebih
Tunai Dana Desa di Desa Bungingkela Kec. Bungku Selatan Kab. Morowali
1. Manfaat Teoritis
Desa.
2. Manfaat Praktis
dan berwibawa.
3. Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
dengan baik. Dari segi ketepatan menentukan pilihan pada penelitian ini
penentuan penerima BLT Dana Desa dari hasil penelitian hai tersebut telah
di bantah oleh pemerintah desa dengan tegas dan juga berdasarkan hasil
dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Sumber
data terdiri dari hasil wawancara, pengamatan dan dokumen dan arsip.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif
kualitatif di mana jenis data yang berbentuk informasi baik lisan maupun
tulisan yang sifatnya bukan angka. Data dikelompokkan agar lebih mudah
dalam menyaring mana data yang dibutuhkan dan mana yang tidak.
agar lebih dimengerti. Setelah itu, ditarik kesimpulan dari data tersebut,
3. Anis Satul Fitriani, Nur Ida Iriani, Rizki Aprilia Dwi Susanti (2020)
melakukan pengoreksian dan memilih data yang lebih lengkap dan valid
dalamnya, dan amanah Perda kabupaten Jember tentang KIP sangat jelas
tentang data penerima bantuan serta masyarakat penerima itu sendiri. Dan
usul dan adat istiadat yang diakui dalam pemerinthan nasional dan berada di
Daerah Kabupaten.
pemerintahan terkecil yamg ada di negeri ini. Menurut UU No. 6 Tahun 2014,
Desa adalah kesatuan masyrakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
hak tradisional yang di akui dan di hormati dalam sistem pemerintahan Negara
yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Lembaga ini di atur melalui
desa, seperti tertuan dalam paeagraf 2 pasal 14 ayat (1), adalah kepala desa
yang bertugas menyelenggrakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan.
Desa (BPD). Pemerintah desa atau di sebut dengan nama lain adalah Kepala
Kepala desa adalah pemerintah desa atau yang di sebut dengan nama lain dan
masyarakat dan laiin-lain yang merupakan kewajiban dari kepala desa sebagai
tahun yang terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat di perpanjang lagi
untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Dalam pelaksanaan tugas dan
a. Sekertaris Desa
Pasal 62 Nomor 43 Tahun 2014 dinyatakan bahwa sekretaris desa di bantu
paling banyak terdiri 3 bidang urusan. Secara umum kepala urusan keuangan
b. Pelaksana Kewilayahan
keuangan desa.
c. Pelaksana Teknis
bagian dari pemerintah desa yang di angkat oleh kepala deas setelah di
wewenangnya.
kepala desa
pmerintahan desa.
sumber daya ekkonomi oleh pemerintah desa dalam satu tahun anggaran.
miliki desa.
akuntansi desa adalah suatu proses pencatatan transaksi yang terjadi didesa
asli daerah (PAD), dana desa (DD), alokasi dana desa (ADD), hasil pajak
desa berdasrakan hak asal usul dan kewenangan skala lokal desa antara lain:
baik berupa tenaga ataupun barang yang dinilai dengan uang sperti iuran
Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
pemberdayaan masyarakat.
maka dana desa akan terus dialokasikan oleh pemerintah. Setiapa tahun desa
akan mendapatkan dana desa yang disalurkan melalui kabupaten /kota tanpa
dikurangi sedkitpun.
Besaran dana desa yang diperuntuhkan langsung ke desa sebesar 10% dari
dana diluar dana transfer daerah yang dialokasikan didalam APBN tahun 2016
adalah 850 Triliun, maka besaran dana desa yang harus disiapakan oleh
Alokasi dana desa adalah dana yang dialokasikan oleh kabupaten umtuk
desa yang bersumber dari dana Peimbangan Pusat dan Daerah (APBD) dengan
Dana Alokasi Khusus (DAK). Dalam penyaluran alokasi dana desa ke desa
mempunyai kaitan yang erat dengan efisiensi yang dapat dinilai dari berbagai
guna” yaitu pelayanan yang baik corak mutunya benar-benar sesuai kebutuhan
dalam pencpaian organisasi. Oleh sebab itu apabila sesuatu organisasi berhasil
efektif.
antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah
diwujudkan. Namun, apabila usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang
tercapau seperti apa yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidakefektif.
a. Kejelasan tujuan yang hendak dipakai, tujuan dan rencana yang jelas dapt
target apa saja yang ingin dicapai, bisa dibuat tabel perbulan, persetengah
tahun, atau setahun. Setelah itu perusahaan bisa melakukan evaluasi apkah
b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, strategi yang dibuat pun juga harus
jelas. Jika perlu strategi tersebut dibuat satu persatu untuk mempermudah
organisasi.
c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang yang mantap, strategi yang
untuk emndiskusikannya.
terstruktur. Karena jika rencana kita tidak jelas kita kan bingung
f. Sarana dan prasarana yang bagus tentu akan menunjang kinerja karyawan.
Dengan fasilitas yang memadai karyawan pun akan bekerja lebih cepat
diperoleh dari bagi Hasil Pajak daerah dan bagian dari Dana Perimbangan
pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten. Dana desa dalam APBD
desa sebagai dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
anggaran yang dikelola dalam masa 1(satu) tahun anggaran. Adapun tujuan
berikut:
1. Perencanaan
Kabupaten/Kota.
bulan.
perencanaan di desa.
pemerintah.
kabupaten/kota.
2. Pelaksanaan
yang bersumber dari APBN dan peraturan pemerintah No. 43 tahun 2014
telah diatur beberapa pokok pembangunan keuangan desa. Pada pasal 100 PP
No. 43 tahun 2014 disebutkan bahwa belanja desa yang telah ditetapkan dalam
a. Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja desa digunakan untuk
APBD yang dilaksankan oleh perangkat desa atau unsur masyarakat desa
pemerintah desa telah diatur pada pasal 128-131 PP No. 43 tahun 2014 dan
3. Pentausahaan
pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib.
pertanggungjawaban.
4. Pelaporan
PP No. 43 tahun 2014 pasal 103-104 mengatur tentang tata cara pelaporan
APBDesa setiap tahun semester tahun berjalan (laporan semesteran) dan setiap
APBDesa. Selain itu, permendagri tersebut juga mengatur standar dan format
berkenaan
berkenaan.
ke desa.
Dari peraturan No. 43 tahun 2014 dan permendagri No. 113 tahun 2014
bahawa kepala desa harus terintegritas secara ututh dalam membuat laporan
pertanggunghawaban, tidak melihat sumber dana yang diperoleh desa. Hal ini
sangat berbeda dengan aturan sebelumnya yang hanya mewajibkan desa untuk
sumber dananya.
2.2.8 Transparasi
Transparansi memiliki arti keterbukaan organisasi dalam memberikan
informasi yang terkait dari aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada
keputuasan pentung yang berdampak bagi orang banyak jadi pemerintah harus
semakin marak belakangan ini. Jika hal ini dilaksanakan lebih baik lagi bukan
hal yang tak mungkin jika kita dapat menghilangkan praktek produksi korupsi
sebagai berikut:
4. Adanya ide-ide atau aspirasi dari masyarakat desa, pemerintah desa harus
Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa masuk dalam klaster I, yaitu
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang memiliki tujuan dan alasan
dasarnya.
kesulitan ekonomi.
Bantuan Langsung Tunai itu sekitar 31 persen dari total Rp72 Triliun, yaitu
sebesar Rp22,4 triliun. Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi 12,3
juta kepala keluarga (KK) yang terdampak Covid-19 yang diserahkan oleh
Rp1,800,000.
a. Alokasi pemberian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa itu dibagi dalam
b. Desa yang miliki Dana Desa kurang Rp. 800 juta, Bantuan Langsung
c. Desa yang miliki Dana Desa Rp800 juta – Rp. 1,2 Miliar, Bantuan
d. Desa yang miliki Dana Desa diatas Rp. 1,2 Miliar, Bantuan Langsung
kepentingan privat dan sosial; memelihara roda perekonomian pada jalur yang
benar.
satu sama lain, hal tersebut harus diungkapkan dalam informasi baik melalui
papan informasi di balai desa ataupun melalui rapat evaluasi dan musyawarah.
Seperti halnya di Desa Bungingkela Kec. Bungku Selatan Kab. Morowali
peneliti memberikan gambaran sesuai judul dan teori yang telah dibahas untuk
Kab.Morowali.
Dengan demikian, pada penelitian ini alur pikir peneliti dapat dilihat
Desa Bungingkela
Kab. Morowali
Dana Desa
Efektivitas
Transparansi
Pembahasan
Hasil
Kesimpulan/
Saran
BAB III
METODE PENELITIAN
Morowali.
data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
gambaran atau penjelasan baik dalam bentuk kata-kata penulis ataupun lisan
dari orang-orang dan pelaku yang berkaitan dengan analisis efektivitas dan
transparansi pengelolaan bantuan langsung tunai dana desa di Desa
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu:
1. Data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
desa dan masyarkat tentang pengelolaan dana desa selama tahun 2022.
2. Data sekunder, yaitu data-data yang telah tersedia yang dapat diperoleh
yang dihubungannya dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini data
digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang valid dan akurat
dipilih adalah informan yang terlibat langsung serta memahami dan dapat
kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa, ketua BPD, dan masyarakat
dengan pokok bahasan mengenai analisis efektivitas pengelolaan Bantuan
1. Reduksi Data
data dan fokus kepada data yang memang betul betul dibutuhkan ssebagai
2. Penyajian Data
Dari data yang diperoleh dari lapangan kemudian antara mana yang
3. Penarikan Kesimpulan
pengelolaan dan hasil dari dana desa. Program kegiatan yang dilakukan