Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN KAS PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:

INDRA ADHI SETIAWAN

1966020117

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI

2022

i
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telas

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya manusia senantiasa mengembangkan

segala kemampuan untuk terus berkarya. Serta shalawat dan salam atas junjungan

Nabi besar Muhammad SAW, yang telah memberikan teladannya kepada kita

semua sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian yang berjudul”

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk”.

Penulis menyadari memulai hingga mengakhiri proses pembuatan Proposal

ini bukanlah hal yang mudah, banyak rintangan, hambatan dan cobaan yang selalu

menyertainya. Hanya dengan ketekunan dan kerja keraslah yang menjadi

penggerak penulis dalam menyelesaikan segala proses tersebut. Oleh karena itu,

kritik dan saran sangat yang membangun sangat diharapkan guna menjadi

pembelajaran bagi mereka. Semoga makalah yang mereka sajikan dapat menjadi

bahan pembelajaran dan menambah wawasan kita semua.

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Ruang lingkup penelitian...........................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.5 Manfaat penelitian.....................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................7
2.1 Tinjauan Empirik.......................................................................................7
2.2 Teori Teoritik..........................................................................................13
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian.............................................................22
BAB III..................................................................................................................23
METODE PENELITIAN.......................................................................................23
3.1 Objek penelitian......................................................................................23
3.2 Jenis dan Sumber Data.................................................................................23
3.3 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................24
3.4 Teknik Analisis Data...................................................................................25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi akuntansi mempunyai bagian yang sangat penting dalam

suatu perusahaan. Dalam sebuah perusahaan sistem informasi akuntansi yang

sedang berjalan berfungsi untuk menghasilkan laporan kepada pihak pihak yang

berkepentingan terhadap aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan, mengetahui

maju mundurnya suatu perusahaan dari laporan keuangan perusahaan tersebut.

Informasi akuntansi biasanya dipakai secara ekstern maupun intern. Tanpa adanya

sistem informasi akuntansi yang mengawasi aktivitas-aktivitas yang berlangsung,

perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menentukan seberapa baik kinerjanya

dan juga akan mengalami kesulitan dalam menulusuri bagaimana pengaruh-

pengaruh dari berbagai aktivitas tas segala yang ada dibawah pengawasannya.

Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan

transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan

pengendalian dan mengoperasikan bisnis. Sistem informasi akuntansi pengawasan

intern membantu mendeteksi dan mencegah pengaruh lingkungan terhadap sistem.

Dalam pengambilan keputusan banyak faktor yang menjadi masukan manajer,

salah satunya aspek yang paling penting dalam sistem informasi akuntansi adalah

sistem tersebut berjalan dengan struktur pengendalian intern perusahaan.

Krismiaji (2015:4).

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, kas memegang peran yang sangat

penting. Kas ibarat aliran darah dalam tubuh, jika aliran darah terganggu maka

1
akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Begitu pula kas bagi perusahaan, jika kas

terganggu maka perusahaanpun akan terganggu bahkan akan tersakiti atau bisa

sampai berdampak pada tidak berjalannya aktivitas perusahaan. Dalam setiap

transaksi ataupun operasional perusahaan hampir selalu melibatkan kas. Sebagian

besar transaksi yang ada di perusahaan terkait dengan transaksi penerimaan dan

pengeluaran kas, oleh karena itu diperlukan adanya sistem akuntansi yang

mengatur siklus penerimaan dan pengeluaran kas yang baik sehingga setiap

perubahan transaksi yang berhubungan dengan kas akan tercatat dan terawasi

dengan baik.

Kas merupakan salah satu objek yang paling sering diselewengkan, dicuri

dan digelapkan karena kas merupakan aset yang paling likuid dibandingkan aset

lainnya, dan juga karena bentuknya kecil. Selain itu kas merupakan objek yang

mudah dipindah tangankan serta diperlukan oleh setiap orang. Selain

penyelewengan terhadap kas, sering timbul pula kerugian yang menimpa

perusahaan akibat penggunaan kas yang tidak efektif serta adanya pengeluaran-

pengeluaran yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan oleh perusahaan akan tetapi

dikeluarkan sehingga membuat penggunaan kas tidak bisa berjalan secara efektif.

Dengan melihat banyak arti penting nya kas, maka diperlukan adanya

pengelolaan kas yang baik. Salah satu pengelolaan kas yang baik adalah dengan

adannya sistem akuntansi terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam

system penerimaan dan pengeluaran kas diperlukan adanya prosedur yang baik,

dimana nantinya akan sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan oleh

manajemen perusahaan. Semakin baik prosedur penerimaan dan pengeluaran kas

2
yang dilakukan oleh perusahaan, maka akan menyebabkan semakin dapat

dipercaya terkait dengan akun kas yang dilaporkan pada laporan keuangan

perusahaan tersebut. Selain itu juga akan berdampak pada rendahnya tingkat

penyelewengan dan penggelapan kas karena mudah di awasi dan ditelusuri.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham

mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%,

sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan

di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock

Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.

Penlitian yang dilakukan oleh Tutut Dwi Andayani, dkk ( 2020) pada

penelitian Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Cv

Wijaya Berdasarkan hasil penelitian di CV Wijaya dapat disimpulkan bahwa

sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di CV Wijaya adalah

sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada CV Wijaya belum

dilaksanakan secara sistematis. Semua proses penerimaan dan pengeluaran kas

belum mendapat otorisasi dari bagian yang berwenang, belum ada pemisahan dari

fungsi-fungsi terkait dengan system penerimaan dan pengeluaran kas sehingga

keamanan kas belum bisa terjamin, system penerimaan dan pengeluaran kas

belum didukung oleh system pnegndalian internal yang baik, segala aktivitas

terkait dengan pencatatan masih manual, dan belum terdokumentasikan dengan

3
baik sehingga masih memungkinkan terjadinya kesalahan, belum memiliki

pembukuan.

Penelitian yang dilakukan Susi Susanti, dkk (2021), pada penelitian Analisis

Penerapan Akuntansi Lingkungan Pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

Dalam Pandangan Maqashid Syariah Penelitian ini memiliki tujuan untuk

mengetahui penerapan akuntansi lingkungan di RSU Haji Surabaya dalam

pandangan maqashid syariah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwasannya

rumah sakit umum Haji Surabaya sudah menerapkan akuntansi lingkungan dan

sudah melakukan tahapan perlakuan akuntansi untuk biaya pengelolaan limbah.

Biaya yang timbul terkait pengelolaan limbah di RSU Haji Surabaya terdiri dari

biaya air, biaya jasa dekorasi, biaya cleaning service, biaya pengelolaan sampah,

biaya pemeliharaan gedung dan bangunan dan biaya pemeliharaan jalan, irigasi,

instalansi dan jaringan. Penerapan akuntansi lingkungan di RSU Haji Surabaya

merupakan implementasi tujuan dalam maqashid syariah. Pengeluaran biaya

pemeliharaan lingkungan dan bangunan serta biaya pengolahan limbah rumah

sakit sebagai wujud penerapan atas tujuan hifzdul nafs atau menjaga jiwa dan

hifdzul bi’ah atau menjaga lingkungan, dimana rumah sakit sangat

memprioritaskan kenyamanan pasien dan juga masyarakat sekitar rumah sakit.

Selain itu biaya untuk penyediaan fasilitas dan sarana prasana terkait penyediaan

ruang ibadah, tempat wudlu dan kamar mandi terpisah adalah implementasi dari

hifdzul diin atau menjaga agama. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara

lain sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang

diperoleh dari jurnal penelitian terdahulu dan website resmi rumah sakit dan tanpa

4
adanya proses wawancara atau observasi langsung dan pada penelitian ini, penulis

hanya menggunakan data laporan keuangan satu rumah sakit saja, sehingga belum

menggambarkan bagaimana penerapan akuntansi lingkungan pada rumah sakir di

Indonesia secara keseluruhan.

Dengan memperhatikan pentingnya sistem informasi akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis sistem informasi akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas pada PT Telekomunikasi indonesia tbk “

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun rumusan masalah dari

penelitian ini adalah “Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Pas pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk”.

1.3 Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup penelitian ini penulis fokuskan pada pembahasan tentang

sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk. Adapun tahun pengamatan terhadap kas adalah 1

tahun (2021). Dimana penelitian ini mengkaji penerimaan dan pengeluaran kas .

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas,adapun tujuan penelitian dari penelitian

ini adalah “Menganalisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk”.

5
1.5 Manfaat penelitian

Penelitian Tugas Akhir ini diharapkan adanya manfaat untuk berbagai

pihak terkait. Adapun manfaat Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini bagi

Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah memberi usulan agar dapat

meningkatkan efektivitas sistem laporan keuangan dapat dalam

pembuatan laporan keuangan Telekomunikasi Indonesia Tbk

2. Bagi Penulis

Manfaat yang di peroleh penulis dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai gambaran penerapan ilmu akuntansi yang di terapkan

dalam perusahaan.

b. Dapat di jadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang

mengkaji masalah analisis sistem informasi akuntansi.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Empirik

Adapun tinjauan empirik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hermaya Ompusunggu, S.E., M. Ak ( 2018), dalam penelitian Analisis

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Rsia “

Kasih Sayang Ibu batam” Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan adalah sistem Informasi Penerimaan kas yang sudah ada pada

RSIA “Kasih Sayang Ibu-Batam” sudah efektif namun tetap dapat

dipertanggungjawabkan karena sudah memiliki peranan penting dalam

menjalankan kegiatan pada RSIA “Kasih Sayang IbuBatam”. Sistem

otorisasi transaksi penerimaan kas masuk ke dalam aktivitas pengendalian

internal. Sudah adanya prosedur yang jelas dalam sistem informasi

akuntansi penerimaan kas, misal: sebelum jam kerja usai, kasir harus

menyetorkan seluruh pendapatan rumah sakit secara harian ke bagian

keuangan. Adanya pencocokan antara saldo uang kas yang ada di kasir

dengan yang ada di tangan bagian keuangan yang dilakukan secara harian/

mingguan/ bulanan. Dan kemudian bagian keuangan menyimpan

penerimaan kas harian tersebut di brankas kantor atau disimpan/ transfer

ke rekening bank perusahaan hari itu juga atau hari kerja berikutnya. Juga

dilakukannya pengecekan dan pencocokan rekap data aktivitas harian dari

masing-masing divisi oleh bagian keuangan dengan diserahkannya rekap

data aktivitas operasional harian dari semua bagian tersebut kepada bagian

7
keuangan untuk dicocokkan dengan rekap jurnal penerimaan kas harian

yang dibuat bagian keuangan berdasarkan rekap data aktivitas operasional

harian dari semua bagian tersebut beserta pencocokan jumlah total

penerimaan kas harian dari aktivitas operasional rumah sakit. Dalam

proses penerimaan kas masih dibutuhkan tambahan SDM yang berkualitas

baik pada beberpa bagian lain yaitu: fungsi administrasi, fungsi pembelian

(purchasing), fungsi pembukuan (accounting), fungsi bendahara (treasury)

bila memungkinkan, general manager, wakil direktur dan fungsi internal

control (internal auditor) dan sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas

yang sudah ada pada RSIA “Kasih Sayang Ibu-Batam” diketahui

penerapannya sudah efektif. Untuk pengeluaran kas yang dilakukan

dengan menggunakan dana kas kecil dengan sistem imprest. Pada sistem

informasi akuntansi pengeluaran kas RSIA “Kasih Sayang Ibu-Batam”,

setiap harinya oleh bagian keuangan selalu dilakukan pencocokan antara

uang kas yang ada di bagian keuangan dengan uang kas yang ada di tangan

kasir. Setiap pengeluaran kas dari masing-masing bagian (divisi) di rumah

sakit harus selalu mendapatkan otoritas dari masing-masing kepala bagian

untuk mengetahui kebutuhan masing-masing bagian dengan mencocokkan

hasil inventory ataupun stock opname pada masing-masing bagian. Sama

halnya dengan proses penerimaan kas maka dalam proses pengeluaran

kaspun juga dibutuhkan tambahan SDM yang berkualitas baik yaitu:

fungsi administrasi, fungsi pembelian (purchasing), fungsi pembukuan

(accounting), fungsi bendahara (treasury) bila memungkinkan, general

8
manager, wakil direktur dan fungsi internal control (internal auditor).

Semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan perusahaan agar semua

fungsi dapat menjalankan fungsinya dengan baik sesuai SOP yang akan

dapat dilihat dari hasil kinerja perusahaan. Untuk pengeluaran kas atas

transaksi yang bernilai besar RSIA “Kasih Sayang Ibu-Batam”

menggunakan uang tunai dalam jumlah besar yang kurang efektf dan

cenderung beresiko serta dengan cara pemindahbukuan rekening yang

tergolong aman daripada menggunakan uang tunai dalam jumlah besar.

Seharusnya untuk transaksi yang bernilai besar digunakan cek atas nama

perusahaan client/ supplier yang bekerjasama dengan RSIA “Kasih Sayang

Ibu-Batam” untuk menghindari resiko perusahaan selain dengan cara

pemindahbukuan rekening dan penggunaan uang tunai dalam jumlah besar

untuk pembayaran sebaiknya ditiadakan.

2. Susi Susanti, dkk (2021) pada penelitian Analisis Penerapan Akuntansi

Lingkungan Pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Dalam Pandangan

Maqashid Syariah Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui

penerapan akuntansi lingkungan di RSU Haji Surabaya dalam pandangan

maqashid syariah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwasannya

rumah sakit umum Haji Surabaya sudah menerapkan akuntansi lingkungan

dan sudah melakukan tahapan perlakuan akuntansi untuk biaya

pengelolaan limbah. Biaya yang timbul terkait pengelolaan limbah di RSU

Haji Surabaya terdiri dari biaya air, biaya jasa dekorasi, biaya cleaning

service, biaya pengelolaan sampah, biaya pemeliharaan gedung dan

9
bangunan dan biaya pemeliharaan jalan, irigasi, instalansi dan jaringan.

Penerapan akuntansi lingkungan di RSU Haji Surabaya merupakan

implementasi tujuan dalam maqashid syariah. Pengeluaran biaya

pemeliharaan lingkungan dan bangunan serta biaya pengolahan limbah

rumah sakit sebagai wujud penerapan atas tujuan hifzdul nafs atau

menjaga jiwa dan hifdzul bi’ah atau menjaga lingkungan, dimana rumah

sakit sangat memprioritaskan kenyamanan pasien dan juga masyarakat

sekitar rumah sakit. Selain itu biaya untuk penyediaan fasilitas dan sarana

prasana terkait penyediaan ruang ibadah, tempat wudlu dan kamar mandi

terpisah adalah implementasi dari hifdzul diin atau menjaga agama.

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: (1) Sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh

dari jurnal penelitian terdahulu dan website resmi rumah sakit dan tanpa

adanya proses wawancara atau observasi langsung. (2) Pada penelitian ini,

penulis hanya menggunakan data laporan keuangan satu rumah sakit saja,

sehingga belum menggambarkan bagaimana penerapan akuntansi

lingkungan pada rumah sakir di Indonesia secara keseluruhan.

3. Tutut Dwi Andayani, dkk (2020) pada penelitian Analisis Sistem

Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Cv Wijaya Berdasarkan

hasil penelitian di CV Wijaya dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di CV Wijaya adalah sebagai

berikut sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada CV Wijaya

belum dilaksanakan secara sistematis. Semua proses penerimaan dan

10
pengeluaran kas belum mendapat otorisasi dari bagian yang berwenang,

belum ada pemisahan dari fungsi-fungsi terkait dengan system penerimaan

dan pengeluaran kas sehingga keamanan kas belum bisa terjamin, system

penerimaan dan pengeluaran kas belum didukung oleh system pnegndalian

internal yang baik, segala aktivitas terkait dengan pencatatan masih

manual, dan belum terdokumentasikan dengan baik sehingga masih

memungkinkan terjadinya kesalahan, belum memiliki pembukuan.

4. Angeli Januvita Sewa, dkk (2021) pada penelitian Analisis Sistem

Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Cv. Kombos

Tendean Manado , Berlandaskan hasil serta pembahasan tentang sistem

informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas maka bisa

disimpulkan bahwa penerimaan kas perusahaan berasal dari jasa service

kendaraan yang di dalamnya memiliki fungsi yang terikat dalam sistem

penerimaan kas dengan perusahaan yakni bagian service advisor, bagian

teknisi, bagian kardex, bagian gudang dan bagian kasir. Sedangkan untuk

pengeluaran kas perusahaan berasal dari kas kecil serta fungsi yang terikat

pada sistem pengeluaran kas yaitu bagian kasir. Sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan telah dilaksanakan

secara sistematis dengan menggunakan aplikasi Dealer Management

System (DMS) untuk mencatat semua transaksi penerimaan dan

pengeluaran kas, namun dalam penggunaan aplikasi Dealer Management

System (DMS) masih saja ditemukan kesalahan dalam penginputan data

dan gangguan jaringan sehingga harus dicatat secara manual. Saran bagi

11
perusahaan ialah perusahaan harus mempertahankan sistem yang ada

untuk kemajuan kinerja perusahaan, dan perusahaan juga harus lebih

meningkatkan mutu kerja karyawan apa lagi dalam penggunaan aplikasi

Dealer Management System (DMS) harus lebih diperhatikan agar supaya

tidak lagi terjadi kesalahan dalam penginputan data.

5. Abdul Fatah Hassanudin, dkk (2022) pada penelitian Analisis Sistem

Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Tenun

Amin Mengingat efek samping dari eksplorasi dan percakapan, akhir yang

dapat ditarik adalah sebagai berikut kerangka data pembukuan penerimaan

kas pada organisasi Rumah Tenun Amin belum sesuai dengan tujuan dan

kebutuhan organisasi, dengan alasan masih terdapat beberapa kekurangan

dalam kerangka tersebut, mulai dari pembukuan penerimaan uang.

kerangka data yang sebenarnya menggunakan kerangka manual, maka

pada saat itu masih ada posisi simultan di mana semua latihan diselesaikan

oleh satu kapasitas, khususnya kapasitas segmen regulasi seperti apa

adanya. Hal ini menyebabkan pengaturan penerimaan uang Rumah Tenun

Amin menjadi kurang layak karena cenderung melakukan pemerasan dan

penyelewengan dalam kerangka pengumumannya, kerangka data

pembukuan untuk distribusi uang tunai pada organisasi Rumah Tenun

Amin masih belum mencukupi, karena belum adanya strategi yang

memadai untuk pembayaran tunai, sehingga tidak adanya kewajiban

terkait dengan kerangka kerja karena. Karena pada dasarnya distribusi

uang tunai di dalam perusahaan tidak selesai menggunakan cek, tetapi

12
dilakukan dengan menggunakan uang tunai sehingga tidak dapat disalah

artikan dalam kapasitas pengeluaran uang.

2.2 Teori Teoritik


2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Kendall (2009), sistem ialah serangkaian subsistemyang

salingberhubungan serta saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai

tujuansertasasaran yang telah diputuskan sebelumnya. Semua sistem mencakup

kontribusi, aktivitas, proyek, dan umpan balik.

Informasi ialah bagian terpenting dari perseroan, sebab informasi akan

menolong perseroan dalam beroperasi serta membantu dalam pengambilan

keputusansehari-hari. Steinbert (2006), data dasar dibangun serta dimanipulasi

untukmendapatkan karakteristik yang berarti.

Steinbert (2006), database adalah cara terintegrasi untukmengumpulkan,

memasukkan, memproses, mengklasifikasikan, dan melaporkaninformasi dengan

cara yang memungkinkan organisasi untuk mengakses data kritisnya. Kebutuhan

akan sistem informasi manajemen saat ini sangatlah mutlak, karenakebutuhan

akan informasi yang diperoleh dengan cepat dan tepat sangat dibutuhkanoleh

manusia yang saat ini cenderung mobile dengan kemudahan dalammengakses

datadan informasi yang dibutuhkan dengan segera (Zulkarnaen W., et al.2021:57).

Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016) adalah organisasi, formulir,

catatan, dan laporan yang di koordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen untuk memudahkan pengelolaan

perusahaan. Sedangkan menurut Baridwan (2003) sistem akuntansi merupakan

13
formulir-formulir ataupun catatan-catatan, prosedurprosedur serta alat-alat yang

digunakan untuk mengelola data mengenai usaha-usaha untuk kesatuan ekonomis

dan tujuan untuk menghasilkan unpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang

diperlukan perusahaan.

Bodnar dan Hopwood (2001), pusat data ialah kumpulan materi penting,

seperti orang dan alat, yang diorganisasikan untuk menerjemahkan informasi

menjadi informasi. Saat ini menurut Krismiaji (2005), sistem akuntansi ialah

proses pengolahaninformasi serta transaksi untuk menghasilkan informasi yang

bermanfaat untukperencanaan, pengelolaan, serta pengoperasian suatu bisnis.

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Sistem Akuntansi

Mulyadi (2001) mengatakan tujuan umum sistem akuntansi yakni:

1. Menyerahkan informasi untuk anggota bisnis baru.

2. Memperbaiki data yang didapatkan oleh sistem yang ada, selain kualitas,

pengirimandata, dan data.

3. Meningkatkan pembukuan dan pemeriksaan in-house, serta meningkatkan

tingkat keandalan pembukuan serta memberikan informasi tentang hutang

serta perlindunganaset perseroan.

4. Mengurangi biaya administrasi dalam pemeliharaan data.

Sistem informasi akuntansi adalah Memperoleh sumber daya/kekayaan

organisasi (aset yang dimaksud ialah kas organisasi serta persediaan barang

dagang), membuat bermacam-macam data guna membuat keputusan, membuat

data bagi pihak eksternal, membuat data demi evaluasi kerja karyawan maupun

divisi, mempersiapkan bukti masa lalu untuk kebutuhan audit (pengecekan),

14
membuat data pengolahan serta perkiraan dana keuangan organisasi, dan

membentuk data yang diinginkan demi aktivitas perancangan dan pengawasan.

2.2.3 Keunggulan Sistem Informasi Akuntansi

Rama (2008), mengungkapkan bahwa ada lima keunggulan sistem

informasi akuntansi yaitu menghasilkan laporan keluar (producing external

report), mendukung kegiatan rutin (supports regular activities), mendukung

pengambilan keputusan (decision support), perencanaan dan pengendalian

(planning and control), dan melaksanakan pengendalian internal (ecercising

interal control).

2.2.4 Pengertian Kas dan Sistem Penerimaan Kas

Kas adalah komponen utama sumber daya paling penting karena kas

merupakan alat pertukaran atau angsuran yang disiapkan dan diizinkan untuk

digunakan dalam mendanai kegiatan operasional perusahaan. Kas mencakup uang

tunai dan instrumen atau cara pembayaran yang diakui oleh masyarakat umum,

baik dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank sebagai (uang kertas dan

logam, wesel, cek, rekening bank yang berbentuk tabungan dan giro) (Kabuhung,

2013). Simamora (2012) Kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan

pengaruh aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas

selama periode akuntansi tertentu dengan cara merekonsiliasi saldo awal dan saldo

kas akhir. Kas juga merupakan arus masuk dan keluar kas atau setara kas.

Sistem akuntansi penerimaan kas adalah kas yang diperoleh organisasi

baik berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang memiliki sifat dapat

segera digunakan yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai,

15
pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.

Sistem akuntansi penerimaan kas ialah sebuah bisnis yang menyebabkan

meningkatnya saldo kas dan bank milik organisasi yang diakibatkan adanya

transaksi penjualan kecil produksi, penerimaan piutang ataupun hasil transaksi

lainnya (Mulyadi, 2009).

(Mulyadi, 2002) pendapatan maksimum bagi perseroan dagang ialah

penjualantunai. Saat ini menurut (Mulyadi, 2010), pendapatan perseroan berasal

dari dua sumber utama, antara lain pendapatan dari penjualan tunai serta

penerimaan kas dari pinjaman. Laporan keuangan yang paling umum untuk

perusahaan perdagangan berasal dari perdagangan tunai.

Sistem akuntansi penerimaan kas suatu perusahaan sangat penting, hal ini

bermaksud untuk menyimpan uang yang masuk ke dalam perusahaan sesuai

dengan pertukaran yang telah terjadi, sistem penerimaan kas harus diperjelas,

khususnya mengatur tugas administrasi dan pengawasan fisik yang sebenarnya

(Bariadwan, 2009).

2.2.5 Fungsi Penerimaan Kas

Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas yaitu fungsi penjualan, fungsi

kas, fungsi gudang, dan fungsi akuntansi. Dokumen yang digunakan dalam

penerimaan kas adalah Faktur Penjualan Tunai, Pita Register Kas (Cash Register

Tape), Credit Card Sales Slip, Bill of Lading, Faktur Penjualan COD, Bukti Setor

Bank, dan Rekapitulasi Beban Pokok Penjualan. Catatan akuntansi yang

digunakan dalam penerimaan kas yaitu, jurnal penjualan, jurnal Penerimaan kas,

jurnal Umum, Kartu Stok, dan Kartu Ruang Persediaan (Mulyadi, 2016).

16
2.2.6 Prosedur Penerimaan Kas

Adapun prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai

berikut:

1. Pembeli memesan langsung barang dibagian penjualan.

2. Bagian kas menerima pembayaran dari pembeli.

3. Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan

barang kepada pembeli.

4. Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

5. Bagian kas menyetor kas yang diterima ke bank.

6. Bagian jurnal mencatat penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas.

2.2.7 Fungsi-fungsi Penerimaan Kas

Menurut Mulyadi (2016), fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem

akuntansi penerimaan kas yaitu fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang,

fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. Adapun catatan akuntansi yang

digunakan terkait dengan hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jurnal Penjualan, digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan

meringkas data hasil penjualan.

2. Jurnal Penerimaan Kas, digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya penjulan tunai.

3. Jurnal Umum, digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga

pokok produk yang dijual.

4. Kartu Persedian, digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persedian ini

17
diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan

persedian barang yang disimpan digudang.

5. Kartu Gudang, catatan ini tidak termasuk catatan akuntansi karena hanya

berisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang. Catatan ini

diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat persediaan.

2.2.8 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Menurut Krismiaji (2015) siklus pengeluaran perusahaan merupakan

serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berhubungan

dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Siklus

pengeluaran merupakan siklus kedua dari siklus kegiatan pokok perusahaan

terkait empat kejadian ekonomi atau transaksi yaitu pembelian, penerimaan

barang, pencatatan utang dan pelunasan utang. Menurut Romney (2016)

pengeluaran kas merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan

informasi terkait secara terus menerus yang berhubungn dengan pembelian serta

pembayaran barang dan jasa. Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan

kesatuan yang melibatkan bagian-bagian, formular-formulir, catatan-catatan,

prosedur-prosedur serta alat-alat yang saling berkaitan satu sama lain yang

digunakan perusahaan untuk menagani pengeluaran kas.

Dalam pengeluaran kas, dokumen-dokumen yang digunakan dalam

pengeluaran kas menurut Mulyadi (2016) terdiri dari :

1. Bukti Kas

Keluar Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada

bagian kasir sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Disamping

18
itu, dokumen ini berfungsi sebagai surat pemberitahuan yang dikirim

kepada kreditur sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya

utang. Terkait dengan system dana kas kecil, bukti kas keluar diperlukan

saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas

kecil.

2. Cek

Merupakan dokumen yang digunakan pada saat pemakai dana kas kecil

meminta uang kepada pemegang dana kas kecil.

3. Permintaan pengeluaran kas kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang

kepada pemegang dana kas kecil atau berfungsi sebagai permintaan dari

fungsi yang memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk

membuat buki kas keluar.

4. Bukti pengeluaran kas kecil

Dokumen pengeluaran kas kecil dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk

mempertanggungjawabkan pemakain dana kas kecil.

5. Permintaan pengisian kembali kas kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta bagian

utang untuk membuatkan bukti kas keluar yang berguna untuk pengisian

kembali dana kas kecil.

Menurut Mulyadi (2016), fungsi terkait dengan system akuntansi

pengeluaran kas adalah fungsi kas, fungsi akuntansi dan fungsi pemeriksakan

19
intern. Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas menurut Mulyadi (2016) adalah sebagai berikut:

1. Jurnal Pengeluaran kas digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dalam

pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali kas kecil.

2. Register cek; digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan

terkait dalam pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.

3. Jurnal pengeluaran dana kas kecil; digunakan untuk mencatat transaksi

pengeluaran dana kas kecil.

2.2.9 Fungsi yang terkait dengan Akuntansi Penerimaan Kas

Aktivitas yang berhubungan dengan kas menerima informasi yang serupa

Mulyadi (2010):

1. Fungsi penjualan

Menerima pesanan dari pembeli, mengisi uang tunai penjualan, serta

mengeluarkanfaktur kepada pelanggan untuk tujuan membayar biaya ke

departemen kas yakni tanggung jawab Departemen penjualan.

2. Fungsi kas

Kelompok yang bertanggung jawab dalam transaksii penjualan tunai untuk

menerimauang tunai dari pelanggan.

3. Fungsi gudang

Penyimpanan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta pengiriman

barangkedepartemen pengiriman ialah tanggung jawab gudang.

20
4. Fungsi pengiriman

Divisi ini bertanggung jawab atas penyimpanan barang serta pengiriman

barangyangsudah dibayar oleh pelanggan.

5. Fungsi Akuntansi

Divisi ini bertanggung jawab untuk mencatat catatan penjualan dan

penerimaankasserta membuat catatan transaksi.

2.2.10 Fungsi Dasar SIA dalam Siklus Pengeluaran

Menurut (Steinbert, 2006), salah satu peran SIA ialah untuk mendukung

operasi yang efisien dari berbagai bisnis dan organisasi untuk memproses

informasi dantransaksi secara efektif. Tiga elemen bisnis yang paling penting

dalamsiklus ialahmemesan item, peralatan, dan layanan, kemudian menerima dan

menyimpan item, peralatan, dan layanan, dan ketiga membayar item, peralatan,

dan layanan. Tujuanpengaturan utama perusahaan yang harus dicapai dalam

pelaksanaan operasi siklusialah :

1. Semua negosiasi diperbolehkan.

2. Semua catatan transaksi ialah valid (benar-benar terjadi).

3. Mengatur dengan benar transaksi yang benar.

4. Aset (uang tunai, data dan catatan) dilindungi dari kemungkinan

kehilangan ataupun

5. Operasi bisnis dilakukan secara efisien.

21
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan


Pengeluaran Kas Pada PT Telkom Indonesia Tbk

Teori Mulyadi (2016) Sistem yang digunakan


tentang unsur-unsur (SAP) masih mengalami
sistem informasi kendala disistem jaringan
akuntansi penerimaan online
dan pengeluaran kas

Bagaimana analisis sistem informasi akuntansi


penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Telkom
Indonesia Tbk sudah memenuhi unsur-unsur sistem
informasi akuntansi

Analisis Kualitatif Deskriptif

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan dan saran

BAB III

22
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sistem

informasi akuntansi pada penerimaan dan pengeluaran kas pada PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk . Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui

apakah pengendalian intern piutang pada PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) telah

dilaksanakan dengan baik untuk tujuan mengurangi piutang tak tertagih pada

periode 2022.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kualitatif yaitu

dengan mengambil data berupa keterangan dan penjelasan yang berasal dari

pimpinan perusahaan, maupun staff yang berhubungan dengan penelitian

kemudian menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan

gambaran yang jelas atas objek yang diteliti, kemudian dapat ditarik kesimpulan

dan pembuatan rekomendasi.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui

sumbernya dengan melakukan penelitian ke objek yang diteliti (Umar,

2003 : 56).

2. Data Sekunder

23
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada

peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari melalui

dokumen. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang

digunakan terhadap banyak buku, diperoleh berdasarkan catatan-catatan,

diperoleh dari internet yang berhubungan dengan penelitian (Sugiyono,

2005 : 62).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif. Pada tahap pengumpulan data, biasanya suatu metode penelitian atau

lebih dipilih untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Metode pengumpulan

data yang digunakan oleh penulih dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan suatu

teknik pengumpulan data yang dilakukan meneliti, mengumpulkan, serta

menganalisa dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Data yang diperoleh penulis dengan metode pengumpulan data ini yaitu

Ikhtisar Piutang Tahun 2022.

2. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya

langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Teknik

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dimana penulis mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang segala sesuatu kepada responden untuk

memperoleh informasi yang diharapkan.

24
3.4 Teknik Analisis Data

Penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode deskriptif

kualitatif. Analisa data dalam penelitian kualitatif adalah proses mengatur urutan

data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian dasar.

Definisi terseut memberikan gambaran tetntang betapa pentingnya kedudukan

analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok penelitian kualitatif

adalah menemukan teori dari data.

Adapun tahapan-tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah:

a. Metode deskriptif, yaitu pengumpulan data dengan menggolongkan,

menganalisis dan menginterpretasikan datasehingga memberikan gambaran

yang lebih akurat tentang masalah yang terjadi di perusahaan. Adapun tujuan

dari penelitian ini untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan,

fenomena, variabel, dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung

dengan memaparkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan

dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi,

sikap serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan

antara dua keadaan atau lebih, hubungan antar variabel yang timbul,

perbedaan antar fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi.

b. Metode komparatif merupakan jenis penelitian deskriptif yang berusaha

mencari jawaban secara mendasar mengenai sebab akibat dengan

menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya maupun munculnya suatu

fenomena atau kejadian tertentu. Penelitian komparatif yaitu penelitian yang

25
bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan

teori-teori yang telah ada dan data-data yang didapat dari studi kasus. Hasil

yang ingin diperoleh dari analisis ini untuk melihat perbandingan antara teori-

teori tersebut dengan aplikasinya pada perusahaan. Adapun prosedur metode

komparatif yaitu:

1. Penentuan masalah penelitian

2. Penentuan kelompok yang mempunyai karakteristik yang kana diteliti

3. Pemilihan kelompok perbandingan

4. Pengumpulan data

5. Analisis data

26

Anda mungkin juga menyukai