Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

TINJAUAN IPLEMENTASI TERHADAP PENGGUNAAN

DANA DESA SKALA PRIORITAS PADA MASA SEBELUM

DAN SELAMA PANDEMI COVID-19, OLEH KEPALA DESA

SUNGAI BETUNG HILIR, KERINCI.

Disusun dan diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester IV, Mata
Kuliah Metode Penelitian Hukum

Oleh :
AHMAD SANUSI
NPM: B1A019071

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS HUKUM

2021
A. Judul Penelitian : “Tinjauan Iplementasi Terhadap Penggunaan Dana

Desa Skala Prioritas Pada Masa Sebelum Dan Selama Pandemi

Covid-19, Oleh Kepala Desa Sungai Betung Hilir, Kerinci”

B. Latar Belakang

Indonesia adalah negara dengan ribuan kepulauan yang terdiri dari

banyak suku, ras, bahasa, adat istiadat, agama,dan juga sumber daya alam

yang berlimpah, serta sumber daya manusia yang banyak, Sumber daya

manusia Indonesia yang menyebar di berbagai pulau-pulau di indonesia ini

menurut data sensus penduduk mencatat pada september 2020, jumlah

penduduk di indonesia sebanyak 270, 20 juta jiwa. hal ini membuktikan

bahwa tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di indonesia ini.

Di indonesia sendiri yang terdapat 34 Provinsi dari sabang sampai

merauke serta di dalam provinsi tersebut terdapat pula yang dinamakan

kabupaten/kota yang menyebar di setiap provinsi tersebut lalu adanya

kecamatan di dalam masing-masing kabupaten/kota, dan di dalam

kecamatan tersebut terdapat pula yang dinamakan desa.

Desa adalah institusi dan dan identitas masyarakat hukum tertua

yang bersifat asli. Keaslian desa terletak pada kewenangan otonomi dan

tata pemerintahannya, yang di atur dan di kelola berdasarkan atas hak asal-

usul dan adat istiadat setempat dan ada juga yang dinamakan kelurahan

yang merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat desa.

Dalam suatu sistem pemerintahan agar pemerintahan tersebut bisa

berjalan maka tentunya di perlukan dana dalam membangun dan


mengembangakan potensi yang ada di setiap desa untuk itu pemerintah

pusat yang sudah menyiapkan anggaran untuk masing-masing desa yang

menyebar dari sabang sampai merauke, adapun tujuan pemerintah

membuat anggaran untuk itu agar supaya setiap desa desa yang ada dapat

meningkatkan sarana-prasarana di tempatnya agar mempermudah dalam

segala hal, pengalokasian dana tersebut sering kta kenal dengan nama

Anggaran dana Desa (ADD)

Pada dasarnya realisasi dana desa merupakan tindak lanjut program

pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan yang bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan melalui

peningkatan pelayanan publik, memajukan perekonomian, mengatasi

kesenjangan pembangunan antar desa serta memperkuat masyarakat

sebagai subjek dari pembangunan hal ini sesuai dengan ketentuan

peraturan pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang dana desa yang

bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja dan belanja negara, pasal

19 ayat (1) yang menjelaskan bahwa Dana desa adalah dana yang di

alokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang di

peruntukkan bagi desa yang di transfer melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah kabupaten/Kota (APBD) dan digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan

masyarakatan, dan kemasyarakatan, dan ayat (2) yang mengatakan bahwa


sebagaimana dimaksud di pasal (1) diprioritaskan untuk membiayai

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.1

yang di atur dalam ketentuan Menteri Desa Nomor 5 Tahun 2015

tentang penetapan prioritas penggunaan dana desa tahun 2015 bab III yang

mengatur prioritas penggunaan dana desa untuk pembangunan desa pasal

5 yang menjelaskan bahwa prioritas pembangunan dana desa untuk

pembangunan desa di alokasikan untuk mencapai tujuan pembangunan

desa yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup

manusia serta penanggulangan kemiskinan, melalui : a) pemenuhan

kebutuhan dasar, b)Pembangunan sarana dan prasarana, c) pengembangan

potensi ekonomi lokal. d) pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan

secara berkelanjutan.2

Pada ketentuannya penggunaan dana desa yang di alokasikan untuk

bidang pembangunan adalah sebesar 70% dan biaya yang di alokasikan

untuk operasional desa tidak melebihi 30. Penggunaan dana desa oleh

pemerintah desa harus digunakan secara efektif agar tujuan yang telah di

tetapkan sebelumnya melalui musyawarah dapat tercapai sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan karena efektivitas suatu program atau

kegiatan yang dijalankan suatu organisasi atau kelompok berimplikasi

pada capaian atau hasil yang di peroleh.

Dengan adanya bantuan dana desa tersebut maka menjadi suatu

kewajiban atau keharusan bagi pemerintah desa sebagai penyelenggara


1
Darft Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014, pasal 19 ayat (1) dan (2)
2
Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Nomor 5 Tahun
2015, Pasal 5
pemerintahan yang ada di desa untuk dapat mengelola dan mengatur serta

mampu dalam mengurus sendiri urusan rumah tangganya termasuk

peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat baik dalam bidang

kesehatan, pendidikan maupun ekonomi.

Ketika belum ada pandemi Covid-19, masyarakat di desa sungai

betung hilir,kecamatan gunungkerinci, provinsi jambi, sudah resah karena

tidak adanya keterbukaan dari kepala desa terhadap anggaran dan

penggunaan dana desa, serta masyarakat juga sering berfikiran negatif

terhadap kepala desa yang di duga menyelewengkan dana desa untuk

kepentingan pribadi, karena dari pembangunan fisik hanya sedikit yang

terlihat dari danan yang kurang lebih 1 miliaran rupiah itu.

Namun semuanya itu berubah 100% semenjak adanya pandemi

covid 19. Yang mana dana desa yang sebelumnya di peruntukkan untuk

pembangunan dan lainnya di alihkan fungsikan oleh aturan pemerintah

untuk mendukung penekanan penularan covid-19. Covid-19 (Corona Virus

Diseas 2019) adalah penyakit yang di sebabkan oleh jenis corona virus

baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok

pada tanggal 31 Desember 2019. Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala

gangguan pernafasan akut seperti demam di atas 38° C, batuk dan sesak

nafas bagi manusia. Selain itu dapat di sertai dengan lemas, nyeri otot, dan

diare. Pada penderita Covid-19 yang berat, dapat menimbulkan

pneumonia, sindroma pernafasa akut, gagal ginjal, bahkan sampai

kematian. Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui


kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak

melalui udara. Bentuk Covid-19 jika dilihat melalui mikroskopelektron

(cairan saluran nafas/swab tenggorokan) dan di gambarkan kembali bentuk

Covid-19 seperti virus yang memilki mahkota.3

Adanya pandemi ini membuat sistem pengalokasian dana desa yag

di susun pemerintah sebelumnya menjadi berubah 100% yang mana

diterbitkannya Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur

dan Rincian APBN 2020, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35

Tahun 2020 tentang pengelolaan transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun

Anggaran 2020. Dalam rangka penanganan covid-19 dan atau menghadapi

ancaman yang membahayakan perekonomian nasional. Serta peraturan

menteri keuangan Nomor 40/PMK.07/2020 tentang perubahan atas

peraturan Menteri keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tentang

pengelolaan dana desa.

Dalam pengalokasian dana desa selama pandemi covid-19,

tepatnya di Desa Sungai Betung Hilir Kecamatan Gunug Kerinci, Provinsi

Jambi masih meragukan ketepatan sasarannya karena melihat tidak ada

perubahan yang signifikan yang dirasakan masyarakat terhadap

pengalokasian dana desa terlebih dimasa covid-19 ini.

3
Padk.kemkes.go.id . Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019, di akses pada 25
mei 2021
Masyarakat dibuat penasaran selama ini dan selalu bertanya-tanya

kemana perginya dana yang telah di berikan pemerintah yang totalnya

kurang lebih sebanyak 1 milyar tersebut.

Melihat sangat krusialnya penggunaan dana desa yang terjadi di

desa Sungai Betung Hilir, Kecamatan Gunung Kerinci selama ini yang

kemudian membuat masyarakat resah bertanya-tanya tentang

implementasi yang dilakukan pemerintah desa terhadap aturan penggunaan

dana desa di masa pandemi ini menjadi titik fokus penulis dalam memulai

penelitian ini

Berangkat dari latar belakang di atas penulis merasa tertarik dan

perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “TINJAUAN

IPLEMENTASI TERHADAP PENGGUNAAN DANA DESA SKALA

PRIORITAS PADA MASA SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI

COVID-19, OLEH KEPALA DESA SUNGAI BETUNG HILIR,

KERINCI”
C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pemerintahan desa mengimplementasikan aturan

pengalokasian dana desa yang di buat oleh pemerintah pusat sebelum

dan selama covid-19?

2. Apa yang menjadi tolak ukur pemerintahan desa dalam

mengalokasikan dana desa selama covid-19 ini, sudah tepat sasaran

atau belum?

3. Apakah masyarakat dapat merasakan dan melihat adanya

pengalokasian dana desa sebelum dan selama pandemi covid-19 ini?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Bagaimanakah pemerintahan desa

mengimplementasikan aturan pengalokasian dana desa yang di

buat oleh pemerintah pusat selama covid-19

2. Untuk mengetahui dan melihat Apa yang menjadi tolak ukur

pemerintahan desa dalam mengalokasikan dana desa selama covid-

19 ini, sudah tepat sasaran atau belum

3. Untuk memperhatikan apakah masyarakat dapat merasakan dan

melihat adanya pengalokasian dana desa selama pandemi covid-19

ini
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat seperti:

1. Manfaat teoritis

a. Secara khusus untuk untuk keperluan pengembangan bidang

keilmuwan hukum yang diteliti khususnya di bidang alokasi

anggaran dana

b. Secara umum untuk keperluan memberikan pemikiran baru

bagi kemaslahan umat manusia yang lebih baik.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis, untuka mengetahui secara langsung apa

sebenarnya yang terjadi desa penulis terkait ketepatan

pengalokasian dana desa

b. Untuk kepentingan pengembangan teori dan keilmuwan hukum

khususnya pada bidang penelitian mengenai implementasi

anggaran

c. Sebagai sumbangan bagi praktisi yang berkecimpung dalam

dunia penelitian untuk dijadikan panduan terhadap

penelitiannya khususnya dibidang anggaran Dana Desa.

E. Kerangka Pemikiran

a. Pengertian Desa Menurut R. Bintarto desa merupakan suatu hasil

perwujudan geografis, sosial, politik dan kultural yang terdapat disuatu

daerah serta memiliki hubungan timbal balikdengan daerah lain.4

4
R.Bintarto, Dalam Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya, Ghalia, (Jakarta 1989) Indonesia
Menurut kamus besar bahasa indonesia, desa adalah suatu wilayah

yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem

pemerintahan sendiri(dikepalai oleh seorang kepala desa) atau desa

merupakan kelompok rumah diluar kota yang merupakan kesatuan.

b. Pengaturan Alokasi Anggaran Dana Desa (ADD) Sebelum Pandemi

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205 Tahun 2019

pada pasal 32 menjelaskan bahwa; ayat (1) penggunaan dana desa

diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

desa, peningkatankualitas hidup manusia serta penanggulangan

kemiskinan dan dituangkan dalm rancangan kerja pemerintah desa.

Ayat (2) penggunaan dana desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengacu pada prioritas penggunaan dana desa yang ditetapkan oleh

menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan desa.5

c. Pengaturan Alokasi Anggaran Dana Desa (ADD) Selama Pandemi

Sesuai peraturan menteri keuangan Nomor 40 Tahun 2020 pada

pasal 23 yang menerangkan bahwa pada ayat (1) penggunaan dana

desa di prioritaskan untuk membiayai pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat ditujukan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup manusia

5
Draft Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 205/PMK.07/2019 Tentang
Pengelolaan Dana Desa
serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam rencana kerja

pemerintah desa. Ayat (1A) prioritas penggunaan dana desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk kegiatan dalam rangka

menanggulangi dampak ekonomi atas pandemmi corona virus disease

2019 (COVID-19), antara lain berupa (a) kegiatan penanganan

pandemicorona virus disease 2019 (COVID-19); dan/atau, (b).

Jaringan pengaman sosial di desa.6

d. Pandemi Covid-19

Covid-19 (Corona Virus Diseas 2019) adalah penyakit yang di

sebabkan oleh jenis corona virus baru yaitu Sars-CoV-2, yang

dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31

Desember 2019. Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan

pernafasan akut seperti demam di atas 38° C, batuk dan sesak nafas

bagi manusia. Selain itu dapat di sertai dengan lemas, nyeri otot, dan

diare. Pada penderita Covid-19 yang berat, dapat menimbulkan

pneumonia, sindroma pernafasa akut, gagal ginjal, bahkan sampai

kematian. Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui

kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk),

tidak melalui udara. Bentuk Covid-19 jika dilihat melalui

mikroskopelektron (cairan saluran nafas/swab tenggorokan) dan di

6
Draft Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 40/PMK.07/2020 Tentang
Pengelolaan Dana Desa
gambarkan kembali bentuk Covid-19 seperti virus yang memilki

mahkota.7

F. Asumsi Dasar Penelitian/Hipotesis

Asumsi adalah suatu anggapan dasar tentang realista, harus

diverifikasi secara empiris. Asumsi dasar merupakan suatu pernyataan atau

sesuatu yang di akui kebenarannya atau di anggap benar tanpa harus

dibuktikan lebih dahulu.8

Pada penelitian ini bahwasannya penulis melihat kesenjangan yang

terjadi di tengah-tengah masyarakat tempat penelitian penulis,

1. Ha1 : Adanya penggunaan dana desa yang tidak tepat sasaran,

serta sedikitnya anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah desa,

jauh dari apa yang di targetkan oleh anggaran yang dikeluarkan oleh

pemerintah pusat,

2. Ha2 : Tidak transparan terhadap penggunaan dana desa, dan

membuat masyarakat serta penulis bertanya dan ingin mengetahui

kemana sisa dana desa yang lainnya.

G. Orisinalitas Penelitian

Sepengetahuan penulis, penulisan penelitian dengan judul

“Tinjauan Iplementasi Terhadap Penggunaan Dana Desa Skala Prioritas

Pada Masa Sebelum Dan Selama Pandemi Covid-19, Oleh Kepala Desa

Sungai Betung Hilir,Kerinci” merupakan penelitian yang belum pernah

7
Padk.kemkes.go.id . Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019, di akses pada 25
mei 2021
8
Jujun S Suriasumantri, Ilmu Dalam Perspektif, Yayasan Obor Indonesia, (Jakarta 2006), hlm. 6-7
dilakukan dan pengangkatan penulisan ini merupakan hasil karya asli

penulis, dan tetapi apabila penelitian tersebut sudah pernah di teliti oleh

peneliti sebelumnya maka penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pelengkap dari penelitian terdahulu.

Pengangkatan penulisan ini merupakan hasil karya asli penulis dan

bukan hasil karya duplikasi karya penulis lain.keaslian materi ini dapat

dibuktikan dengan membandingkan 1 hasil penelitian mengenai alokasi

anggaran dana desa (ADD).

Judul : Analisis Pengelolaan alokasi dana desa di

desa abbatireng, Kec Gillireng, Kab, wejo

Nama : Andi Siti Sri Utami

Tahun : 2017

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana Proses perencanaan, pelaksaan

dan pertanggungjawaban keuangan desa di

desa abbatireng, Kec Gillireng, Kab, wejo?

2. faktor apa yang mempengaruhi

pengelolaan alokasi dana desa di desa

abbatireng, Kec Gillireng, Kab, wejo. ?

Tujuan Penelitian :

1. Mengetahui dan menggambarkan Proses

perencanaan, pelaksaan dan


pertanggungjawaban keuangan desa di desa

abbatireng, Kec Gillireng, Kab, wejo?

2. Mengetahui dan menggambarkan faktor

apa yang mempengaruhi pengelolaan alokasi

dana desa di desa abbatireng, Kec

Gillireng, Kab, wejo ?

Penelitian yang dilakukan adni sri utami tersebut berbeda dari

penelitian yang penulis lakukan terlihat dari lokasi peneletian serta tujuan

dan manfaat yang begitu jauh berbeda dari penelia yang penulisa lakukan

H. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empirisyaitu penelitian

yang titik fokusnya adalah pada masyarakat yang mana penelitian

dilakukan secara langsung kepada responden dan narasumber sebagai

data primernya.9

b. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang berbentuk

kulatitatif , dan memiliki karakteristik data yang dinyatakan dalam

keadaan sewajarnya atau menggambarkan peristiwa maupun kejadian

9
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Hukum dan Survei, LP3 ES, (Jakarta 1981), hlm. 1
yang ada di lapangan sebagaimana adanya (natural setting) dengan

tidak merubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.10

Untuk memperoleh data yang konkrit dalam penelitian di

lapangan, maka jenis penelitian dalam tugas ini penulis menggunakan

penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan (field research),

yaitu “penelitian yang pengumpulan datanya dapat di lakukan di

lapangan, seperti lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga, dan

organisasi kemasyarakatan serta lembaga pemerintah.”11

c. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Soerjono Soekanto, populasi adalah sejumlah

manusia atau unit yang mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang

sama.12 Populasi dapat berupa himpunan orang, benda, kejadian

kasus-kasus, waktu atau tempat dengan sifat dan ciri yang sama.13

Di Desa Sungai Betung Hilir terdapat sebanyak 190 Kartu

Keluarga (KK),dengan populasi penduduk sebanyak 487 orang,

dan yang mendapatkan bantuan bansos dari dana desa hanya 50

KK.

b. Sampel

Sampel adalah contoh yang di anggap mewakili populasi atau

atau cermin dari keseluruhan objek yang di teliti. Sampling

10
Hadari, Nawawi dan Nini Martini, Penelitian Terapan, Gadjah Mada University Press,
(Yogyakarta 1996), hlm. 174
11
Sutisno Hadi, Metodo;ogi Research. Jilid II, Andi Offset, (Yogyakarta 1995), hlm. 136
12
Soerjono Soekanto, Pengar Penelitian Hukum. UI-Pers, (Jakarta 2015), hlm. 10
13
Bambang Sugono, Metode Penelitian Hukum, Raja Frafindo, (Jakarta 2007), hlm. 118
merupakan proses pemilihan sejumlah individu (objek penelitian)

untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu-individu

(objek penelitian) tersebut menjadi perwakilan dari kelompok yang

lebih besar.14

Sampel dalam penelitian ini di ambil sebanyak 18 orang, yaitu

3 orang dari pemerintahan desa dalam hal ini kepala desa,sekretaris

desa, dan bendahara desa, kemudian 15 orang dari masyarakat

setempat.

d. Data dan Sumber Data

Adapun jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian

kualitatif deskriptif dengan pendekatan (field research) ini adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah “data yang di peroleh lansgung dari

sumber asli.”15 Data ini secara khusus dikumpulkan untuk

menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh peneliti tanpa di olah

terlebih dahulu.16

Adapun sumber dari data ini yaitu seorang yang

berkecimpung langsung dalam permasalahan yang penulis angkat

ia adalah kepala desa dan sekretaris desa di desa sungai betung hilir

serta sampel 15 orang masyarakat di desa sungai betung hilir

kecamatan gunung kerinci, kabupaten kerinci, provinsi jambi.

14
H. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Pustaka Setia , (Bandung 2011), hlm. 155
15
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Rajawali Pers,(Jakarta 2008), hlm.103
16
Abdurrahman Fathoni, Merodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, Rinneka Cipta,
(Jakarta 2006), hlm.96
b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh dari studi kepustakaan

yang berhubungan dengan penggunaan dana desa dimasa sebelum

dan selama pandemi covid-19.

Sumber data dalam penelitian di sesuaikan dengan jenis data

yang di kumpulkan di atas. Maksudnya adalah, untuk jenis data

primer bersumber dari ungkapan (perkataan), sikap dan tindakan

responden terhadap peristiwa yang di amati dan di wawancarai

mengenaiimplementasi terhadap penggunaan dana desa selama

pandemi covid-19 ini, sedangkan untuk data sekunder adalah data

yang di peroleh dari studi kepustakaan yang berhubungan dengan

aturan penggunaan anggaran dana desa dimasa pandemi covid-19.

e. Metode Pengumpulan Data

Melihat pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

research) oleh karena itu metode yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Observasi, Metode pengumpulan data melalui observasi atau

pengamatan dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.17

Dalam penelitian ini penulis melakukan metode observasi secara

langsung kepada desa tujuan penelitian penulis dengan melihat

pasang surut yang terjadi di desa tersebut dan mengamati keadaan

di desa tujuan penelitian penulis.

17
Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, Jakarta,(Rineka Cipta, 2001), hlm.26
2. Metode wawancara, merupakan sebuah percakapan antara dua

orang atau lebih, yang pertanyaannya di ajukan oleh peneliti kepada

subjek atau kelompok subjek penelitian untuk di jawab. 18 Dengan

kata lain wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yakni pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan

jawaban atas pertanyaan tersebut.19

Dalam penelitian ini yang dipilih adalah wawancara terstruktur,

yakni wawancara yang semua pertanyaan telah disusun atau

dirumuskan sebelumnya. Adapun yang di wawancarai adalah

sebagai berikut :

- Kepala desa

- Sekretaris desa

- Bendahara Desa

- Masyarakat

Oleh karena itu dalam melakukan wawancara penulis

menciptakan hubungan yang baik antara penulis dan informan agar di

peroleh data dan informasi yang akurat.

3. Dokumen atau Arsip

Dokumen merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan

18
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung, (Pustaka Setia, 2002), hlm. 130
19
Lexi J, Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, (PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.
186
masalah yang diteliti, sehingga akan di peroleh data yang lengkap,

sah dan bukan berdasarkan perkiraan.20

Disamping memperoleh data dari keterangan-keterangan

responden melalui wawancara, penelitian ini menggunakan

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan ADD.

f. Pengolahan Data

Tahap-tahap penulis untuk menganalisis ke akuratan data setelah

data diperoleh yaitu:

a. Editing

Tahap pertama dilakukan untuk meneliti kembali data-data

yang telah diperoleh terutama dari kelengkapannya, kejelasan

makna, kesesuaian serta relevansinya dengan kelompok data yang

lain dengan tujuan apakah data-data tersebut sudah mencukupi

untuk memecahkan permasalahan yang diteliti untuk mengurangi

kesalahan dan kekurangan data dalam penelitian serta untuk

meningkatkan kualitas data.21

b. Classifaying

Mereduksi data yang ada dengan cara menyusun dan

mengklasifikasikan data yang diperoleh ke dalam pola tertentu atau

permasalahan tertentu untuk mempermudah pembacaan dan

pembahasan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

20
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Sosial .(PT. Gelora Aksara Pratama, 2009),Jakarta.
Hlm.106
21
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,(Jakarta 2011), hlm. 346
c. Verifying

Verifikasi data adalah pembuktidan kebenaran data untuk

menjamin validasi data yang telah terkumpul. Verifikasi ini

dilakukan dengan cara menemui sumber data (informan) dan

memberikan hasil wawancara dengannya untuk di tanggapi apakah

data tersebut sesuai dengan yang di informasikan olehnya atau

tidak.22

d. Analyzing

Analyzing adalah proses penyederhanaan kata ke dalam

bentuk yang lebih mudak dibaca dan juga mudah untuk

diiterpretasikan.23 Dengan cara memaparkan data yang sudah

diklasifikasikan, kemudian diinterpretasi dengan mengaitkan

sumber data yang ada sambil di analisis sesuai dengan item-item

yang di kaji dalam penelitian ini. Hasil analisis terhadap pokok-

pokok masalah yang di bahas atau di kaji dalam penelitian ini

selanjutnya dituangkan secara deskriptif dalam laporan hasil

penelitian. Dalam hal ini analisa data yang digunakan oleh penulis

adalah perspektif kualitatif, yaitu analisis yang menggambarkan

keadaan atau status fenomena dengan kata-kata atau kalimat,

kemudian dipisahkan menurut kategorinya untuk memperoleh

kesimpulan.24 Dalam mengolah data atau proses analisisnya,

22
Nana Sudjana, Awal Kusuma, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, Sinar Baru
Algnesindo,(Bandung 2008), hlm. 84
23
Masri Singaribun, Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES,(Jakarta 1987), hlm. 263
24
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya,(Bandung 2006), hlm.
331
penulis menyajikan terlebih dahulu data yang diperoleh dari

lapangan atau dari wawancara.

e. Concluding

Sebagaimana tahapan akhir dari pengolahan data adalah

concluding. Adapun yang dimaksud dengan concluding adalah

pengambilan kesimpulan dari data-data yang di peroleh setelah di

analisa untuk memperoleh jawaban kepada pembaca atas

kegelisahan dari apa yang dipaparkan pada latar belakang

masalah.25

Setelah data terkumpul, maka kemudian dilakukan analisis dan

diagnosis dengan menggunanakan metode kualitatif yaitu dengan

cara menganalisis data tanpa mempergunakan perhitungan angka-

angka melainkan mempergunakan sumber informasi yang relevan

untuk memperlengkap data yang penyusun inginkan.

g. Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan metode pengumpulan data

wawancara, akan di proses memalalui pengolahan data yang berbentuk

uraian. Selanjutnya data tersebut di analisis dan di deskripsikan dalam

bentuk essay. Analisis ini dilakukan agar terlihat kesempurnaan yang

dimasukkan ke dalam karya ilmiah penulis dengan prosedur menyusun

dan mengelompokkan data sesuai dengan jenis data. Setelah semua

data di anggap telah memenuhi semua persyaratan baik sebagai data

primer maupun data sekunder kemudian di intepretasikan serta di


25
Nana Sudjana, Ahwal Kususma. Opcit, hlm. 16
hubungkan dengan hasil wawancara, dan observasi yang di gunakan

sehingga tersusun rapi sesuai dengan bab-bab yang di tentukan setelah

itu maka terlihat hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengadakan

pengamatan kembali terhadap karangan yang telah tersusun, sehingga

menjadi sebuah karangan ilmiah yang bermanfaat dan sesuai dengan

prosedur yang telah ada.

I. Sistematika Penulisan Skripsi

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL/GAMBAR

DAFTAR SINGKATAN

DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK

ABSTRACT

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Identifikasi Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Kerangka Pemikiran
E. Asumsi Dasar/Hipotesis

F. Keaslian Penelitian

G. Metode Penelitian

1. Sistematika Penulisan

2. Pendekatan Penelitian

3. Populasi dan Sampel

4. Data dan Sumber Data

5. Metode Pengumpulan Data

6. Pengolahan Data

7. Analisis Data

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH 1

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH 2

BAB. V. DAN SETERUSNYA

BAB VI. PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
Burhan Ashofa,2001, Metode Penelitian Hukum, Jakarta,Rineka Cipta, hlm.26

Bintarto R, 1989, Dalam Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya,Jakarta;

Ghalia Indonesia

Danim Sudarwan,2002, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung, Pustaka Setia,hlm.

130

Darft Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014, pasal 19 ayat (1) dan (2)

Draft Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,

Nomor 5 Tahun 2015, Pasal 5

Draft Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 205/PMK.07/2019

Tentang Pengelolaan Dana Desa

Draft Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 40/PMK.07/2020

Tentang Pengelolaan Dana Desa

Fathoni Abdurrahman,2006, Merodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan

Skripsi, Jakarta, Rinneka Cipta, hlm.96

Hadari, Nawawi dan Nini Martini,1996, Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gadjah

Mada University Press,hlm. 174

H. Mahmud, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, hlm.

155

Hadi Sutisno,1995, Metodlogi Research. Jilid II, Yogyakarta, Andi Offset, hlm.

136
Idrus Muhammad,2009, Metode Penelitian Sosial PT. Gelora Aksara Pratama,Jakarta.

Hlm.106

J. Lexy Moleong,2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung; Remaja

Rosdakarya, hlm. 331

J. Lexi Meleong, 2010, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja

Rosdakarya, hlm. 186

Muhammad,2008, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta, Rajawali Pers,

hlm.103

Nazir Moh,2011,Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia , hlm. 346

Padk.kemkes.go.id . Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-

coronavirus-2019, di akses pada 25 mei 2021

Singarimbun Masri, 1981, Metode Penelitian Hukum dan Survei, LP3 ES, hlm. 1

Singaribun Masri, Sofyan Efendi, 1987, Metode Penelitian Survey. Jakarta;

LP3ES, hlm. 263

Sudjana Nana, Awal Kusuma,2008, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi,

Bandung; Sinar Baru Algnesindo,hlm. 84


Opcit, hlm.16

Soekanto Soerjono, 2015, Pengar Penelitian Hukum. UI-Pers, Jakarta, hlm. 10

Sugono Bambang, 2007, Metode Penelitian Hukum, Raja Frafindo, Jakarta, hlm.

118

Suriasumantri Jujun S, Ilmu Dalam Perspektif, Yayasan Obor Indonesia, (Jakarta

2006), hlm. 6-7

Anda mungkin juga menyukai