8, Agustus 2021 16
ABSTRAK
Sejak pertama kali dialokasikan tahun 2015, anggaran dana desa yaitu Rp20,7 triliun dan tren anggaran
dana desa cenderung meningkat dalam enam tahun terakhir. Berdasarkan Permendes PDTT RI Nomor 13
Tahun 2020 menunjukkan adanya prioritas pada pemanfaatan dana desa, khususnya di bidang kesehatan
yaitu pencegahan stunting di desa dan desa aman COVID-19. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui
pemanfaatan dana desa untuk kesehatan di Desa Pimpi Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara, khususnya mengetahui pemanfaatan dana desa untuk pencegahan stunting di desa dan
pemanfaatan dana desa untuk kegiatan desa aman COVID-19. Desain penelitian ini adalah kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Analisis data yaitu menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan
Saldana (2014). Adapun validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan
triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pemanfaatan dana desa di bidang
kesehatan di desa Pimpi yaitu pada pencegahan stunting di desa dan kegiatan desa aman COVID-19.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu desa Pimpi telah menganggarkan dana desa untuk kesehatan pada
tahun 2021, yaitu pada pencegahan stunting di desa dan kegiatan desa aman COVID-19. Namun, masih
terdapat beberapa kegiatan yang masuk dalam prioritas penggunaan dana desa tahun 2021 tapi tidak
dianggarkan oleh desa Pimpi, di antaranya pembentukan RDS dan pengadaan ruang isolasi desa.
Kata Kunci: Dana Desa, Pemanfaatan, Pencegahan Stunting, Desa Aman COVID-19
ABSTRACT
Since it was first allocated in 2015, the village fund budget is IDR 20.7 trillion and the trend of the village
fund budget has tended to increase in the last six years. Based on Permendes PDTT RI Number 13 of 2020,
it shows that there is a priority on the use of village funds, especially in the health sector, namely stunting
prevention in villages and COVID-19 safe village. The purpose of this study was to determine the use of
village funds for health in Pimpi Village, Bintauna District, North Bolaang Mongondow Regency, in
particular knowing the use of village funds for stunting prevention in villages and the use of village funds
for COVID-19 safe village. The design of this research is qualitative with a case study approach. Data
analysis is using the interactive model of Miles, Huberman, and Saldana (2014). As for the validity of the
data in this study, using source triangulation techniques and method triangulation. The results showed that
there was a use of village funds in the health sector in Pimpi village, namely the prevention of stunting in
the village and COVID-19 safe village activities. The conclusion of this study is that Pimpi village has
budgeted village funds for health in 2021, namely on preventing stunting in the village and COVID-19 safe
village activities. However, there are still several activities that are included in the priority use of village
funds in 2021 but are not budgeted for by Pimpi village, including the establishment of RDS and the
provision of village isolation rooms.
Transmigrasi RI (Kemendes PDTT RI). Adapun dana desa yang dimanfaatkan untuk
Adapun prioritas penggunaan dana desa kesehatan yaitu sebesar Rp514.678.538,00,
tahun 2021 diatur dengan Permendes PDTT dengan demikian pemanfaatan dana desa
RI Nomor 13 Tahun 2020. untuk kesehatan di desa Pimpi sudah
Prioritas penggunaan dana desa yang mencapai 50%.
ditetapkan dalam Permendes PDTT RI Pemanfaatan dana desa untuk kesehatan
Nomor 13 Tahun 2020 diarahkan pada di desa Pimpi di antaranya adalah
program percepatan pencapaian Sustainable pemenuhan sarana prasarana posyandu,
Development Goals (SDGs) desa lewat makanan tambahan balita, pembuatan
pemulihan ekonomi nasional dan program jamban dan pembersihan drainase serta
prioritas nasional yang disesuaikan dengan insentif kader posyandu dan kader
kewenangan desa, serta adaptasi kebiasaan pembangunan manusia (KPM). Ketika
baru desa. Pemanfaatan dana desa dari terjadi Pandemi COVID-19, maka terjadi
ketiga program di atas yang berkaitan perubahan pada prioritas penggunaan dana
dengan kesehatan di antaranya yaitu desa yaitu adanya anggaran penanganan
program prioritas nasional yang disesuaikan COVID-19, hal ini diatur dalam Permendes
dengan kewenangan desa meliputi kegiatan PDTT RI Nomor 14 Tahun 2020. Anggaran
pencegahan stunting di desa dan adaptasi tersebut digunakan untuk penyediaan Alat
kebiasaan baru desa yang termasuk di Pelindung Diri (APD) dan Bantuan
dalamnya kegiatan desa aman COVID-19. Langsung Tunai (BLT) di desa Pimpi.
Desa aman COVID-19 merupakan keadaan Berdasarkan survei awal yang dilakukan
kehidupan desa pada saat pandemi COVID- peneliti, pemanfaatan dana desa untuk
19 yang tetap produktif, hal ini karena kesehatan di desa Pimpi masih belum
kepatuhan warga dalam menerapkan optimal di antaranya yaitu sarana prasarana
protokol kesehatan yaitu menggunakan posyandu masih belum terpenuhi seperti
masker, menjaga jarak fisik, serta mencuci timbangan digital bayi, alat ukur panjang
tangan menggunakan sabun dan air mengalir Kemenkes dan alat ukur panjang lainnya
(Peraturan Menteri Desa PDTT RI Nomor (dari kayu), obat-obatan, serta strip yang
13 Tahun 2020). digunakan pada pemeriksaan kolesterol,
Desa Pimpi merupakan salah satu desa di asam urat, dan gula darah yang disediakan
kecamatan Bintauna kabupaten Bolaang oleh desa lewat dana desa masih tidak
Mongondow Utara yang menerima dana mencukupi sehingga kader posyandu harus
desa. Dari hasil survei pendahuluan di desa membeli sendiri. Kader posyandu juga
Pimpi, alokasi dana desa yang diterima pada mengeluhkan untuk makanan tambahan
tahun 2020 sebesar Rp925.271.000,00. balita hanya sekali dibagikan pada tahun
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 8, Agustus 2021 18
2020. Selain itu, penganggaran dana desa Belanja Negara (APBN), kemudian
untuk kesehatan hanya terbatas pada ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan
pemenuhan sarana prasarana, padahal dana Belanja Daerah (APBD) kabupaten/kota.
desa yang digunakan untuk kesehatan di Setiap tahunnya dalam APBN, dana tersebut
desa Pimpi pada tahun 2020 cukup besar. selalu dianggarkan dan disalurkan ke setiap
Berdasarkan latar belakang tersebut, desa. Dana desa juga merupakan salah satu
maka peneliti terdorong untuk meneliti sumber pendapatan desa
terkait “Pemanfaatan Dana Desa untuk Hasil wawancara menunjukkan bahwa
Kesehatan di Desa Pimpi Kecamatan desa Pimpi telah menerima dana desa sejak
Bintauna Kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2015 dengan jumlah Rp250 juta,
Utara”. kemudian pada tahun 2021 dana desa yang
tersalurkan ke desa Pimpi yaitu sebesar
METODE Rp738.337.000. Hal ini tentunya
Desain penelitian ini yaitu kualitatif dengan memberikan kesempatan bagi desa Pimpi
pendekatan studi kasus dan dilaksanakan di untuk menganggarkan dana tersebut ke
desa Pimpi, kecamatan Bintauna, kabupaten setiap bidang kegiatan di desa, salah satunya
Bolaang Mongondow Utara. Informan adalah bidang kesehatan. Berdasarkan
penelitian berjumlah 9 orang dan diperoleh penelitian yang dilakukan oleh Fadmawati
dengan teknik non probabilitas (purposive (2018) disebutkan bahwa dana desa
sampling) yang didasarkan pada memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki porsi belanja di bidang kesehatan. Artinya
informan terkait objek yang diteliti. Data desa harus memanfaatkan sebagian dari dana
penelitian diperoleh melalui proses tersebut untuk membiayai kegiatan di bidang
wawancara mendalam dan telaah dokumen. kesehatan. Oleh karena itu, harus ada
Analisis data yang digunakan adalah model kebijakan ataupun regulasi yang mengatur
interaktif Miles, Huberman, dan Saldana penganggaran tersebut agar tepat sasaran
(2014). Adapun validitas data penelitian ini dan sesuai dengan prioritas, serta
menggunakan teknik triangulasi sumber dan berdasarkan kewenangan desa.
triangulasi metode. Hasil wawancara dengan informan
menunjukkan bahwa terdapat regulasi yang
HASIL DAN PEMBAHASAN mengatur pemanfaatan dana desa di tingkat
Dana Desa, Kebijakan/Regulasi, dan pusat, daerah, dan desa. Regulasi tersebut di
SDM Pengelola Dana Desa antaranya yaitu Peraturan Menteri Desa
Dana desa merupakan dana yang sumbernya PDTT RI Nomor 13 Tahun 2020 tentang
berasal dari Anggaran Pendapatan dan prioritas penggunaan dana desa tahun 2021,
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 8, Agustus 2021 19
COVID-19. Oleh karena itu, desa Pimpi informasi tentang pencegahan COVID-19.
pada tahun 2021 telah menganggarkan dana Penerapan adaptasi kebiasaan baru juga
desa untuk kegiatan desa aman COVID-19 dilakukan di tempat umum seperti sekolah,
yang terdiri atas penyelenggaraan desa siaga posyandu, dan masjid.
kesehatan, pengadaan hand sanitizer, Kegiatan desa aman COVID-19 tidak
pengadaan penyemprotan disinfektan, dan hanya berkaitan dengan penerapan adaptasi
pengadaan/penyelenggaraan pos jaga desa kebiasaan baru secara ketat, akan tetapi juga
untuk penanggulangan COVID-19. Total mencakup perawatan ruang isolasi desa.
anggaran untuk kegiatan desa aman COVID- Namun pada tahun 2021, ruang isolasi
19 sebesar Rp33.439.111. tersebut sudah tidak lagi dianggarkan.
Pemanfaatan dana desa untuk kegiatan Padahal sebelumnya pada tahun 2020
desa aman COVID-19 tidak lepas dari peran terdapat anggaran untuk pengadaan ruang
desa dalam hal ini pemerintah dan juga isolasi tersebut. Hal ini karena jarak desa
masyarakat desa Pimpi untuk mewujudkan Pimpi dengan puskesmas tidak terlalu jauh
kegiatan tersebut. Hasil wawancara dan kondisi kecamatan Bintauna yang
menunjukkan adanya peran desa yaitu pada berada pada zona aman. Namun melihat
pengadaan posko untuk penanggulangan situasi pandemi yang tak kunjung reda,
COVID-19. Fasilitas yang disediakan dalam bahkan menunjukkan peningkatan
posko tersebut antara lain adalah masker, penyebaran COVID-19 dapat menjadi
hand sanitizer, dan pada awal pandemi ancaman yang membahayakan seluruh
COVID-19 diadakan penyemprotan masyarakat yang ada di desa. Jika ruang
disinfektan. isolasi tidak disediakan oleh desa, maka
Peran masyarakat dan pemerintah desa akan terjadi kesulitan ketika terkonfirmasi
dalam kegiatan desa aman COVID-19 yaitu kasus yang tinggi di desa. Oleh karena itu,
dengan menerapkan 3M (mencuci tangan, pemerintah dan masyarakat desa tidak bisa
memakai masker, dan menjaga jarak fisik), terus-menerus bergantung kepada
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), puskesmas maupun rumah sakit sebagai
menyediakan tempat cuci tangan di setiap tempat isolasi karena bisa saja penuh ketika
rumah penduduk, dan melakukan kasus konfirmasi semakin tinggi.
pengurangan aktivitas yang dapat memicu Pemanfaatan dana desa untuk pos jaga
kerumunan. Pemerintah desa juga selalu desa di desa Pimpi pada tahun 2021 antara
menyosialisasikan terkait pencegahan lain adalah penyediaan masker, hand
COVID-19 di dalam rapat atau musyawarah sanitizer, dan pengadaan APD lainnya.
desa, serta menganggarkan pengadaan APD, Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh
pos jaga desa, dan spanduk yang memuat informasi bahwa pemanfaatan pos jaga desa
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 8, Agustus 2021 24
hanya terbatas pada pengadaan pos dan kesehatan 3M kepada relawan di masing-
sarana prasarana yang ada di pos tersebut. masing kelompok tersebut. Meskipun
Selain itu, untuk menunjang demikian, sekretaris desa menyampaikan
penyelenggaraan pos jaga desa maka bahwa tidak ada lagi kegiatan relawan di
dibentuk relawan desa lawan COVID-19. desa Pimpi.
Pembentukan relawan tersebut merupakan
salah satu bentuk pemanfaatan dana desa KESIMPULAN
pada pencegahan COVID-19. Hal ini sejalan Desa Pimpi telah menganggarkan dana desa
dengan penelitian Pamungkas, dkk (2020) untuk kesehatan dengan total anggaran pada
yang menyatakan bahwa penggunaan dana tahun 2021 yaitu Rp247.402.961. Adapun
desa untuk pencegahan COVID-19 salah prioritas di bidang kesehatan sebagaimana
satunya adalah dengan diwajibkannya yang diatur dalam Permendes PDTT RI
pembentukan relawan untuk setiap desa. Nomor 13 Tahun 2020 yaitu:
Pemanfaatan dana desa untuk relawan 1. Desa Pimpi telah menganggarkan dana desa
tersebut hanya terbatas pada pemberian desa untuk pencegahan stunting di desa pada
makan dan minum, serta penyediaan APD tahun 2021. Namun, pembentukan Rumah
(masker, sabun cuci tangan, dan hand Desa Sehat (RDS) tidak dianggarkan oleh
sanitizer) dan tidak terdapat insentif untuk desa Pimpi. Padahal kegiatan tersebut
relawan. Menurut Pamungkas, dkk (2020) termasuk yang diprioritaskan dalam
menyebutkan bahwa pembiayaan untuk pemanfaatan dana desa tahun 2021.
relawan bukan berupa insentif ataupun gaji, 2. Kegiatan desa aman COVID-19 telah
tetapi belanja barang dan jasa yaitu berupa dianggarkan oleh pemerintah desa Pimpi
belanja alat dan bahan untuk penyemprotan, pada tahun 2021. Namun, kegiatan relawan
biaya jasa penyewaan kendaraan, dan desa lawan COVID-19 tidak lagi
operasional tim relawan desa. dilaksanakan pada tahun 2021. Selain itu,
Hasil wawancara menunjukkan bahwa ruang isolasi desa juga tidak dianggarkan
pemerintah desa Pimpi melibatkan oleh desa Pimpi.
masyarakat untuk menjadi relawan desa
aman COVID-19 dengan membagi dalam SARAN
beberapa kelompok dan memfasilitasinya 1. Kepada pemerintah dan aparat, serta
menggunakan dana desa. Kegiatan relawan masyarakat desa Pimpi agar
desa di antaranya yaitu membagikan masker memperhatikan kebijakan atau regulasi
yang disediakan pemerintah kepada yang diterbitkan pemerintah pusat yang
masyarakat. Selain itu, pemerintah desa juga dalam hal ini terkait prioritas penggunaan
selalu menginformasikan terkait protokol dana desa, khususnya pada tahun 2021.
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 8, Agustus 2021 25