Anda di halaman 1dari 37

PENANGGULANGAN COVID-19 DI DESA

MELALUI ANGGARAN PENDAPATAN DAN Tahun


BELANJA DESA (APB DESA) 2020

DIREKTURORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA


KEMETERIAN DALAM NEGERI
LATAR BELAKANG

Pencegahan dan pengendalian penyebaran wabah Corona


Virus Disase 2019 (COVID-19) yang telah menjadi
pandemi global dan telah menjangkau desa.
Dampak serius COVID-19 terhadap semua sendi-sendi
perekonomian dan kesehatan masyarakat yang berada di
Desa.
Kebutuhan Peningkatan Belanja di Desa untuk Mitigasi
Risiko Kesehatan, Melindungi Masyarakat dan Menjaga
Aktivitas Usaha
KEBIJAKAN PEMERINTAH PENANGANAN
COVID-19 DI DESA
Penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional
terhadap penanganan COVID-19 di Desa, dapat dilakukan
melalui percepatan realisasi Dana Desa:

PADAT KARYA TUNAI (PKT)

PENGUATAN EKONOMI DESA

JARING PENGAMAN SOSIAL (SOCIAL SAFETY NET)


DALAM BENTUK BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI:

1. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2018


TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
2. INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 3 TAHUN 2020
TENTANG PENANGGULANGAN COVID-19 DI DESA MELALUI
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APB DESA)
3. SURAT MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 440/2703/SJ
TANGGAL 2 APRIL 2020 HAL PENANGGULANGAN DAMPAK
COVID-19 DI DESA
UPAYA PERCEPATAN
PENANGANAN COVID-19 DI DESA
GUNAKAN ANGGARAN KEGIATAN BELANJA TAK TERDUGA PADA BIDANG
PENANGGULANGAN BENCANA, KEADAAN DARURAT DAN MENDESAK DESA
YANG DIFOKUSKAN UNTUK KEGIATAN PENANGANAN COVID-19, SELAIN
MENGOPTIMALKAN PELAKSANAAN BIDANG LAINNYA, YAITU:

1. LAKUKAN RE-FOCUSING KEGIATAN DAN APB DESA UNTUK


PENANGANAN COVID-19 (PENCEGAHAN PENYEBARAN/PENULARAN
MAUPUN PENANGANAN DAMPAKNYA)
2. DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN DI DESA MENGEDEPANKAN
PROTOKOL KESEHATAN PENANGANAN COVID-19 DENGAN SELALU
JAGA JARAK DAN GUNAKAN MASKER.
KRITERIA BENCANA
Salah satu kategori bencana adalah wabah penyakit dengan korban yang
A mengalami dampak buruk bersifat komunal (lebih dari 2 kepala
keluarga/sesuai peraturan daerah).

Bencana berdampak pada korban tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar


B secara mandiri, dalam masa terjadinya bencana hingga penanggulangan
bencana diambil alih oleh pemerintah supra desa dan/atau maksimal sampai
dengan 7 hari setelah bencana terjadi.

Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud huruf B, terdiri dari pangan,


C sandang, air bersih dan sanitasi, fasilitasi pelayanan kesehatan,
penampungan dan tempat hunian sementara (ruang isolasi)
berskala lokal Desa.
CONTOH KEGIATAN PENANGANAN
COVID-19 DI DESA:
1. Sosialisasi COVID-19 dan pencegahannya (dapat
DENGAN MEMPERHATIKAN disertai pengadaan alat-alat pencegahan dan
KETENTUAN PADA perlindungan diri)
PERMENDAGRI 20 TAHUN 2. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
2018 TENTANG 3. Membuat sistem informasi kesehatan warga
PENGELOLAAN KEUANGAN 4. Mengaktifkan Grup WhatsApp “Kabar Desa”
DESA, DAN MEMPERHATIKAN 5. Penyediaan alat pelindung diri, masker, dan lain
KETENTUAN DARI sebagainya
KEMENDES, PDTT 6. Penyediaan antiseptic (hand sanitizer)/disinfektan
MENGENAI DESA TANGGAP 7. Mengaktifkan lumbung pangan
COVID-19 DAN PENEGASAN 8. Mengaktifkan sistem keamanan desa
PADAT KARYA TUNAI DALAM 9. Sterilisasi fasilitas umum dan fasilitas sosial
PENGGUNAAN DANA DESA 10. Bantuan Langsung Tunai (BLT)
11. Dan lain-lain sesuai kondisi lokal Desa.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Bagi Desa Yang Telah
Menganggarkan APB Desa Untuk Penanggulangan Bencana,
Keadaan Darurat, Dan Mendesak Desa
1. Atas perintah kepala desa, kaur keuangan dapat mengeluarkan uang dengan SPP Panjar yang diajukan oleh
kasi/kaur sesuai bidang tugasnya.
2. Kasi/kaur menyusun RAB dan diajukan kepada kepala desa melalui sekretaris desa.
3. Sekretaris desa melakukan verifikasi terhadap RAB yang diusulkan.
4. Kepala desa melalui surat keputusan kepala desa menyetujui RAB pelaksanaan kegiatan anggaran belanja tak
terduga sesuai dengan verifikasi yang dilakukan oleh sekretaris desa.
5. Pelaksanaan kegiatan untuk penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan mendesak desa
dipertanggungjawabkan melalui Rapat Kerja pemerintah desa yang melibatkan BPD dan dituangkan dalam
Berita Acara paling lambat 1 bulan setelah pelaksanaan
6. Kepala desa melaporkan pengeluaran anggaran belanja tak terduga kepada bupati/wali kota paling lama 1
bulan sejak keputusan kepala desa ditetapkan.

Untuk penanganan terhadap penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan mendesak


desa yang tidak menimbulkan risiko kematian dan/atau sakit berat, proses pengeluaran
anggaran dimulai dari tahapan sebagaimana angka 2 (dua), 3 (tiga) dan 4 (empat).
Langkah-Langkah Pelaksanaan Bagi Desa yang Belum Menganggarkan
dan/atau Anggarannya Terbatas (Tidak Mencukupi) untuk
Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat, dan Mendesak Desa
1. Memfasilitasi percepatan perubahan RKP Desa melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa khusus dalam rangka penyusunan perubahan kegiatan yang
difokuskan pada kegiatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sosial
dasar masyarakat yang terkena dampak dengan melibatkan pemerintah desa,
Badan Permusyawaratan Desa, unsur masyarakat desa, Organisasi Perangkat Desa
(OPD) terkait dan camat.
2. Proses perubahan RKP Desa sekaligus juga diikuti dengan perubahan APB Desa
melalui asistensi OPD terkait dan camat (sinergi dalam pelaksanaan Evaluasi
rancangan Perdes Perubahan APB Desa).
3. Perubahan APB Desa yang disepakati bersama dalam Musrenbangdes khusus
sebagaimana dimaksud angka 2 (dua) tidak memerlukan evaluasi dari
Bupati/Walikota, karena proses evaluasi berjalan simultan dengan penyusunan
dan penetapan APB Desa melalui asistensi OPD terkait, Camat dan/atau PTPD
dalam Musrenbangdes khusus
4. Kegiatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sosial dasar
masyarakat yang dianggarkan dalam perubahan APB Desa yang merupakan
kewenangan lokal berskala desa.
BAGAN ALUR PROSEDUR DAN MEKANISME PERUBAHAN RKP DESA DAN
APB DESA UNTUK MERESPON BENCANA WABAH COVID-19
PADAT KARYA TUNAI DI DESA
BERSUMBER DARI DANA DESA
PELAKSANAAN PADAT KARYA TUNAI
MENGEDEPANKAN PRINSIP SWAKELOLA
SWAKELOLA sejalan dengan pengaturan Prioritas sasarannya adalah penduduk miskin,
yang ada pada Pasal 52 Peraturan penduduk menganggur dan penduduk setengah
Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun menganggur. Ketiga prioritas sasaran inilah yang
2018 tentang Pengelolaa Keuangan diperuntukkan dalam perhitungan upah kerja harian
Desa, bahwa pelaksanaan kegiatan di (HOK). Hal ini ditujukan untuk meningkatkan daya
Desa dilakukan dengan mengedepankan beli masyarakat Desa yang secara ekonomi
pengadaan secara swakelola, yaitu termasuk dalam kelompok masyarakat miskin.
dilakukan dengan memaksimalkan Penjelasan lebih lanjut berpedoman pada
penggunaan material/bahan dari wilayah KETENTUAN PERATURAN YANG DIKELUARKAN
setempat dan gotong royong dengan OLEH KEMENTERIAN DESA MENGENAI PRIORITAS
melibatkan partisipasi masyarakat. PENGGUNAAN DANA DESA.
BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT)
BERSUMBER DARI DANA DESA
Selain mengedepankan Padat Karya Tunai di Desa
dalam penggunaan Dana Desa, dan sebagai upaya
menguatkan daya beli masyarakat, pemerintah
menegaskan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 yang antara lain
Dana Desa dapat digunakan untuk Bantuan Langsung
Tunai kepada keluarga miskin di desa dan kegiatan
penanganan pandemi COVID-19.
KETENTUAN PELAKSANAAN BLT DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (1)
KETENTUAN PELAKSANAAN BLT DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (2)
ALUR PELAKSANAAN ANGGARAN:
1. Berdasarkan hasil pendataan Kepala Keluarga (KK) penerima bantuan
yang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Desa, Kasi/Kaur
pelaksana kegiatan anggaran menyusun RAB pelaksanaan bantuan dari
anggaran Belanja Tak Terduga.
2. Kepala Desa menyetujui RAB pelaksanaan bantuan yang telah
diverifikasi Sekretaris Desa dengan sumber anggaran belanja tak
terduga.
3. Atas perintah Kepala Desa, Kaur Keuangan dapat mengeluarkan uang
dengan SPP Panjar yang diajukan oleh kasi/kaur sesuai bidang
tugasnya
KETENTUAN PELAKSANAAN BLT DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (3)

BLT SECARA TUNAI


1. Kaur/Kasi selaku Pelaksana Kegiatan Anggaran
menyerahkan secara langsung sejumlah uang tunai kepada
penerima bantuan dengan menerapkan protokol kesehatan
dalam penyerahan bantuannya, misalnya melakukan jaga
jarak dengan sistem antrian yang aman, penggunaan
masker dan hand sanitizer.
2. Bukti penyaluran BLT dengan menggunakan bukti tanda
terima atau kwitansi
KETENTUAN PELAKSANAAN BLT DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (3)
BLT SECARA NON TUNAI  TRANSFER ANTAR REKENING BANK
1. untuk pelaksanaannya, penerima bantuan menyampaikan data terkait nama
sesuai tanda pengenal dan nomor rekening bank yang bersangkutan kepada
Kasi/Kaur selaku Pelaksana Kegiatan Anggaran.
2. Berdasarkan SPP yang telah diajukan Kasi/Kaur selaku Pelaksana Kegiatan
Anggaran yang telah diverifikasi Sekretaris Desa dan telah disetujui Kepala
Desa, Kaur Keuangan melakukan transfer antar rekening bank dari rekening
kas Desa (RKDesa) ke rekening penerima bantuan.
3. Bukti penyaluran BLT dengan menggunakan bukti tranfer antar rekening.
4. Bukti transfer selanjutnya direkap dan menjadi bagian tak terpisahkan dengan
daftar rekapitulasi penyaluran BLT
KETENTUAN PELAKSANAAN BLT DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (3)
BLT SECARA NON TUNAI  CASHLESS:
1. Kaur/Kasi selaku Pelaksana Kegiatan Anggaran menyerahkan secara langsung uang
elektronik didampingi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Desa dengan
jumlah sesuai peraturan perundangan kepada penerima bantuan dengan
menerapkan protokol kesehatan dalam penyerahan bantuan, yaitu misalnya
melakukan jaga jarak dengan sistem antrian yang aman, penggunaan masker dan
hand sanitizer.
2. Apabila diperlukan untuk pengisian uang elektronik berikutnya, dilakukan oleh Kaur
Keuangan berdasarkan SPP yang ajukan oleh Kasi/Kaur selaku Pelaksana Kegiatan
Anggaran yang telah diverifikasi Sekretaris Desa dan telah disetujui Kepala Desa.
3. Bukti penyaluran uang elektronik dengan mencatat nomor kartu elektronik (di
belakang kartu ada nomor kartu yg jadi identitas penerima manfaat) pada kolom
penerima BLT menggunakan bukti tanda terima atau kwitansi
HASIL PELAKSANAAN PENANGGULANGAN
COVID-19 DI DESA
KEPALA DESA:
1. Menyusun rekapitulasi perkembangan kondisi dan kegiatan
Penanggulangan COVID-19 di Desa setiap bulan dan melaporkan
kepada Bupati/Wali Kota melalui Camat dengan diketahui BPD,
disertai dengan Rencana Anggaran Biaya ( RAB).
2. Menyusun laporan hasil akhir pelaksanaan kegiatan dan
anggaran belanja tak terduga tersebut sebagai bagian dalam
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
3. Mempublikasikan pelaksanaan kegiatan
GUBERNUR DAN BUPATI/WALI KOTA:

1. Memastikan Dana Desa Tahun 2020 Tahap I telah tersalurkan dan melakukan percepatan
penyaluran Dana Desa Tahap II.
2. Memfasilitasi dan memastikan Pemerintah Desa agar segera membelanjakan dan/atau melakukan
perubahan APBDesa untuk penanggulangan COVID-19 melalui pelaksanaan Padat Karya Tunai di
Desa, Penguatan ekonomi Desa, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sesuai ketentuan yang
dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
3. Mengoptimalkan Peran Pembinaan dan Pengawasan Aparat Pemerintah Daerah terkait termasuk
Camat, serta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) secara berjenjang agar pelaksanaan
penanggulangan COVID-19 melalui APBDesa dilakukan secara efektif,efisien, transparan dan
akuntabel.
4. Melaporkan hasil pelaksanaan instruksi menteri ini secara berkala dan berjenjang kepada Menteri
Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa
GUGUS TUGAS PENANGANAN COVID-19 DESA
(1)
DALAM MELAKSANAKAN
TUGASNYA BERMITRA DENGAN
BHAYANGKARA PEMBINA
Ketua : Kepala Desa KEAMANAN DAN KETERTIBAN
Wakil Ketua : Ketua BPD MASYARAKAT
Anggota : 1. Perangkat Desa
2. Anggota BPD
(BHABINKAMTIBMAS) BINTARA
3. Ketua RT/RW PEMBINA DESA (BABINSA) DAN
4. PKK MITRA DESA LAINNYA; DAN
5. Karang Taruna
BERKOORDINASI DENGAN
6.Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat GUGUS TUGAS PERCEPATAN
7. Lembaga Adat Desa (Tokoh Adat) PENANGANAN COVID-19
8. Bidan Desa KABUPATEN/KOTA
GUGUS TUGAS PENANGANAN COVID-19 DESA
(2)

Tugas utama:
melaksanakan upaya pencegahan penyebaran/penularan
dan penanganan COVID-19 sesuai kewenangan Desa.

Pendanaan yang diperlukan untuk keperluan tugas


percepatan penanganan COVID-19 Desa dibebankan pada
APBDesa.
CONTOH BIDANG, SUB BIDANG DAN KEGIATAN TERKAIT
DENGAN PENANGANAN BENCANA PANDEMI COVID-19 (1)
CONTOH BIDANG, SUB BIDANG DAN KEGIATAN TERKAIT
DENGAN PENANGANAN BENCANA PANDEMI COVID-19 (2)
CONTOH BIDANG, SUB BIDANG DAN KEGIATAN TERKAIT
DENGAN PENANGANAN BENCANA PANDEMI COVID-19 (3)
CONTOH BIDANG, SUB BIDANG DAN KEGIATAN TERKAIT
DENGAN PENANGANAN BENCANA PANDEMI COVID-19 (4)
KETENTUAN KODE REKENING PADA BIDANG
PENANGGULANGAN BENCANA, KEADAAN DARURAT DAN
MENDESAK DESA (1)
CONTOH KEGIATAN DALAM FORMAT APB DESA DAN PENJABARAN APB DESA
UNTUK PENANGGULANGAN COVID-19
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2018
TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (1)
CONTOH KEGIATAN DALAM FORMAT APB DESA DAN PENJABARAN APB DESA
UNTUK PENANGGULANGAN COVID-19
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2018
TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (2)
CONTOH KEGIATAN DALAM FORMAT APB DESA DAN PENJABARAN APB DESA
UNTUK PENANGGULANGAN COVID-19
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2018
TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (3)
CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
SUB BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA
CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
SUB BIDANG MENDESAK DESA
CONTOH KWINTASI/BUKTI
PENERIMAAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI
CONTOH FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN
BELANJA TAK TERDUGA
CONTOH FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN
BELANJA TAK TERDUGA
CONTOH FORMAT LAPORAN KONSOLIDASI
BELANJA TAK TERDUGA
CONTOH FORMAT LAPORAN KONSOLIDASI PADA SUB BIDANG KEADAAN
MENDESAK DESA
Demikian…
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai