Anda di halaman 1dari 12

KEPALA DESA GUNUNGSIRAH

KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN

PERATURAN KEPALA DESA GUNUNGSIRAH


NOMOR 4 TAHUN 2020

TENTANG
PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK PENANGANAN COVID-19
BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT DD)
UNTUK MASYARAKAT MISKIN TERDAMPAK
DI DESA GUNUNGSIRAH KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA GUNUNGSIRAH,

Menimbang : a. Bahwa penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) telah
berdampak bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan
masyarakat Desa;
b. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan untuk
Penanganan dan Penyebaran Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) di Desa melalui penggunaan Dana Desa dapat
digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada penduduk
miskin di Desa;
c. Bahwa Berdasarkan Ketentuan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2020 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2020 Dana Desa dpat dipergunakan
untuk Bantuan Langsung Tunai kepada penduduk miskin di Desa;
d. Bahwa Berdasarkan Peraturan Bupati Kuningan Nomor 25 Tahun
2020 tentang Penggunaan Dana Desa untuk Penanganan Covid-19
di Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2020;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, b, c dan d di atas
perlu menetapkan Peraturan Kepala Desa GUNUNGSIRAH Tentang
Penggunaan Dana Desa untuk Penanganan Covid-19 di Desa
GUNUNGSIRAH Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran
2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa
Barat Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1968;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015;
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor1 Tahun
2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas
Sistem Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 87);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014;
7. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Benacana Non Alam Penyebaraan Virus Corona Disesase 19
(Covid-19) Sebagai Bencana Nasional;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Aset Desa;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 tentang
Laporan Kepala Desa;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang
Badan Permusyawaratan Desa;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
15. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2020, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2020;
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tentang
Pengelolaan Dana Desa sebagaimana Telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
40/PMK.07/2020;
17. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Desa
Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perangkat Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 5 Tahun 2017;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Pemilihan Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 4 Tahun 2017;
20. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kuningan.
21. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 6 Tahun 2019 tentang Daftar
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak asal Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa di Kabupaten Kuningan;
22. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 84 tentang Susunan organisasi
dan Tata Kerja Pemerintah Desa;
23. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 86 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa Tahun 2020;
24. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 87 tahun 2019 tentang Tata
cara pembagian dan Penetapan rincian Dana Desa setiap Desa di
Kabupaten Kuningan tahun anggaran 2020
25. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 88 Tahun 2019 tentang Tata
cara Penetapan, penyaluran, pengunaan dan Pelaporan Alokasi
Dana Desa tahun 2020;
26. Peraturan Desa GUNUNGSIRAH Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2020;
27. Peraturan Kepala Desa GUNUNGSIRAH Nomor 4 Tahun 2020
tentang Penjabaran Anggaran pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran 2020;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA GUNUNGSIRAH TENTANG PENGGUNAAN
DANA DESA UNTUK PENANGANAN COVID-19 DI DESA
GUNUNGSIRAH KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan.
3. Bupati adalah Bupati Kuningan.
4. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan
pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan
tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari
Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan
nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD atau
yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
9. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa,
adalah penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB
Desa, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Desa.
11. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
12. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor.
13. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal
teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
14. Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) adalah skala
penyebaran penyakit Corona Virus Disease (COVID-19) yang terjadi
secara global di seluruh dunia.
15. Bantuan Langsung Tunai untuk selanjutnya BLT adalah bantuan
yang diberikan kepada keluarga miskin oleh pemerintah Desa yang
bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2020.
BAB II
JENIS KEGIATAN YANG DIBIAYAI DANA DESA
Pasal 2
(1) Dana Desa dapat digunakan untuk penanganan Covid-19;
(2) Penanganan Covid-19 tersebut meliputi aspek kesehatan dan
ketahanan ekonomi masyarakat.
Pasal 3
(1) Penggunaan Dana desa untuk aspek kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) meliputi :
a. Biaya operasional yang ditimbulkan oleh pembentukan Relawan
Desa Lawan COVID-19;
b. Biaya operasional yang ditimbulkan oleh Kerjasama dengan
pihak yang berkompeten;
c. Biaya Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung
upaya Pola Hidup Bersih dan Sehat terutama dalam pencegahan
penularan dan penanganan Covid-19 berupa pengadaan alat,
sterilisasi fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta pemenuhan
kebutuhan kesehatan dasar masyarakat;
d. Kegiatan sosialisasi pencegahan, penanganan dan
penanggulangan Covid-19, sistem informasi kesehatan warga,
dan kegiatan lain sesuai kebutuhan desa berdasarkan
kewenangan desa.
(2) Kerjasama dengan pihak berkompeten sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, diantaranya:
a. bekerja sama dengan rumah sakit rujukan atau puskesmas
setempat;
b. penyiapan ruang isolasi di Desa;
c. merekomendasikan kepada warga yang pulang dari daerah
terdampak Corona Virus Disease (COVID-19) untuk
mengisolasikan diri;
d. membantu menyiapkan logistik kepada warga yang masuk
ruang isolasi;
e. menghubungi petugas medis dan/atau Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) untuk langkah untuk tindak lanjut
berikutnya terhadap warga yang masuk ruang isolasi.
Pasal 4
(1) Susunan Relawan Lawan COVID-19 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a adalah sebagai berikut :
Ketua : Kepala Desa
Wakil Ketua : Ketua Badan Permusyawaratan Desa(BPD)
Anggota : 1. Perangkat Desa;
2. Anggota BPD;
3. Kepala dusun;
4. Ketua RW;
5. Ketua RT;
6. Pendamping Lokal Desa;
7. Pendamping Program Keluarga Harapan
(PKH);
8. Pendamping Desa Sehat;
9. Pendamping lainya yang berdomisili di Desa;
10. Bidan Desa;
11. Tokoh Agama;
12. Tokoh Adat;
13. Tokoh Masyarakat;
14. Karang Taruna;
15. PKK; dan
16. Kader Penggerak Masyarakat Desa
Mitra : 1. Babinkamtibmas;
2. Babinsa; dan
3. PendampingDesa.

(2) Relawan sebagaimana dimaksud apada ayat (1) mempunyai tugas


a. melakukan edukasi melalui sosialisasi yang tepat dengan
menjelaskan perihal informasi terkait dengan Corona Virus
Disease (COVID-19) baik gejala, cara penularan, maupun
langkah-langkah pencegahannnya;
b. mendata penduduk rentan sakit, seperti orang tua, balita, serta
orang yang memiliki penyakit menahun, penyakit tetap, dan
penyakit kronis lainnya;
c. mendata keluarga yang berhak mendapat manfaat atas
berbagai kebijakan terkait jaring pengamanan sosial dari
pemerintah pusat maupun daerah, baik yang telah maupun
yang belummenerima;
d. mengidentifikasi fasilitas-fasilitas Desa yang bisa dijadikan
sebagai ruang isolasi;
e. melakukan penyemprotan disinfectan menyediakan tempat
cuci tangan dan/atau cairan pembersih tangan (handsanitizer)
di tempat umum.
f. Menyediakan alat kesehatan untuk deteksidini, perlindungan,
serta pencegahan penyebaran wabah dan penularan Corona
Virus Disease (COVID-19);
g. Menyediakan informasi penting terkait dengan penanganan
Covid-19 seperti nomor telepon rumah sakit rujukan, nomor
telepon ambulan, dan lain-lain;
h. melakukan deteksi dini penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19), dengan memantau pergerakan masyarakatmelalui:
1) Pencatatan tamu yang masuk ke Desa;
2) Pencatatan keluar masuk warga desa setempat ke daerah
lain;
3) Pendataan warga desa yang baru datang dari rantau,
seperti buruh migran dan warga yang bekerja di kota-kota
besar;dan
4) Pemantauan perkembangan Orang Dalam Pantauan (ODP)
dan Pasien Dalam Pantauan (PDP) Corona Virus Disease
(COVID-19).
i. mendirikan Pos Jaga Gerbang Desa (24 Jam);
j. memastikan tidak ada kegiatan warga berkumpul dan/atau
kerumunan banyak orang, seperti pengajian, pernikahan,
tontonan dan hiburan massa, dan hajatan atau kegiatan
serupa lainnya
k. menyediakan alat kesehatan untuk deteksidini, perlindungan,
serta pencegahan penyebaran wabah dan penularan Corona
Virus Disease (COVID-19);
l. menyediakan informasi penting terkait dengan penanganan
Covid-19 seperti nomor telepon rumah sakit rujukan, nomor
telepon ambulan, dan lain-lain; melakukan deteksi dini
penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), dengan
memantau pergerakan masyarakat melalui:
Pasal 5
(1) Aspek ketahanan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (2) melalui pelibatan masyarakat adalah melalui pelaksanaan
kegiatan pembangunan yang berifat fisik lebih mengutamakan
dilakukan secara swakelola dengan pola Padat karya Tunai dengan
tetap memperhatikan protokol pencegahan covid-19.
(2) Aspek ketahanan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (2) yang bukan merupakan pelibatan masyarakat dalam
kegiatan pembangunan yang bersifat fisik adalah melalui
pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada Keluarga
Penerima Manfaat BLT.
BAB III
PENENTUAN BESARAN ANGGARAN DAN MEKANISME PENYALURAN
Pasal 6
(1) penetapan besaran BLT dilakukan berdasarkan penerimaan Dana
Desa masing-masing, sebagai berikut :
a. Desa dengan pagu Dana Desa kurang dari
Rp 800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) mengalokasikan
BLT-Dana Desa sebanyak-banyaknya 25% (dua puluh lima
persen) dari jumlah Dana Desa.
b. Desa dengan pagu Dana Desa lebih dari Rp 800.000.000
(delapan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp
1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah)
mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal sebesar 30% (tiga
puluh persen) dari jumlah Dana Desa.
c. Desa dengan pagu Dana Desa lebih dari
Rp 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah)
mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal sebesar 35% (tiga
puluh lima persen) dari jumlah Dana Desa.
(2) Khusus bagi Desa yang memiliki jumlah keluarga miskin lebih
besar dari anggaran yang dialokasikan, dapat menambah
alokasi sebanyak-banyaknya 50% (lima puluh per seratus)
setelah mendapat persetujuan Bupati.
(3) Persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh Camat atas nama Bupati.
Pasal 7
(1) BLT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diberikan kepada
setiap keluarga miskin masing-masing sebesar Rp. 600,000,00
(enam ratus ribu rupiah) setiap bulan selama 3 ( tiga) bulan;
(2) Penyaluran BLT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui :
a. Transfer kepada rekening atas nama keluarga Penerima
Manfaat atau dikirim melelui Kantor Pos; atau
b. Dibayar Tunai Kepada Keluarga Penerima Manfaat dengan
tetap menerapkan protokol Kesehatan.
(3) Bukti Pengeluaran Penyaluran BLT sebagaimana Dimaksud
pada ayat (2) huruf a, adalah bukti transfer antar rekening atau
bukti pengiriman.
(4) Bukti pengeluaran penyaluran BLT sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b, adalah kwitansi penerimaan dari masing-
masing keluarga penerima manfaat.
BAB IV
PENETAPAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI
Pasal 8
(1) Sasaran penerima manfaat BLT adalah keluarga miskin yang
tidak menerima program PKH/Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT), Perluasan Sembako BPNT, Bantuan Sosial Pemerintah
Pusat/Kementrian, Bantuan Sosial Pemerintah Provinsi Jawa
barat dan Bantuan Sosial Pemerintah Kabupaten Kuningan
antara lain:
a. Tidak Mempunyai Mata Pencaharian atau Kehilangan mata
pencaharian (korban PHK) sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar baik sebagai dampak Covid-19 maupun
bukan;
b. belum terdata (exclusion error);dan
c. mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit
menahun/kronis.
(2) Mekanisme Pendataan Keluarga miskin Penerima Manfaat BLT
dilakukan oleh Relawan Desa lawan COVID-19 secara
berjenjang mulai dari RT, RW dan Desa.
(3) Berdasarkan hasil pendataan sasaran keluarga miskin Penerima
Manfaat BLT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibahas
dalam musyawarah Desa khusus/musyawarah insidentil
dilaksanakan dengan agenda tunggal yaitu validasi dan
finalisasi data.
(4) Musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah untuk
menentukan skala prioritas keluarga yang akan medapatkan
BLT sesuai dengan hasil penjumlahan skor kriteria keluarga
Penerima Manfaat BLT.
(5) Hasil validasi dan finalisasi sebagaimana dimaksud apada ayat
(3) disesuaikan dengan ketersediaan anggara pada APBDes
Tahun Anggaran 2020.
(6) hasil validasi dan finalisasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) disampaikan kepada Bupati melalui Camat untuk disahkan
oleh Camat atas nama Bupati;
(7) bentuk pengesahan Camat atas nama Bupati sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) adalah dengan membubuhkan tanda
tangan pada lembaran terakhir Daftar Hasil validasi dan
finalisaasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
(8) Atas dasar Hasil validasi dan finalisasi yang sudah disahkan
oleh Camat atas nama Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat
(7) Kepala Desa menetapkan Peraturan kepala Desa tentang
Penggunaan Dana Desa untuk Penanganan Covid-19 di Desa
GUNUNGSIRAH Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan serta
Menetapkan Keluarga Penerima Manfaat BLT dari Dana Desa.
Pasal 9
(1) Selain sasaran penerima manfaat BLT Dana Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a,b dan c, Keluarga
Miskin yang tidak menerima Program PKH, Nantuan Pangan
Non Tunai (BPNT), Perluasan sembako, Bantuan Sosial
Pemerintah Pusat, Bantuan sosial Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, Bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Kuningan, dapat
memperoleh BLT Dana Desa apabila memenuhi kriteria keluarga
Miskin.
(2) Skor keluarga Miskin Penerima Manfaat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dihitung berdasarkan 14 kriteria sebagai berikut:
a. Menghuni rumah dengan luas lantai lebih kecil dari 8M2 per
orang;
b. Lantai rumah terbuat dari tanah, bambu atau kayu bernilai
murah;
c. Dinding rumah terbuat dari bambu, rumbia atau kayu
bernilai murah, atau tembok tanpa plester;
d. Tidak memiliki fasilitas MCK keluarga;
e. Tidak memiliki sambungan listrik;
f. Menggunakan Sumber air minum berasal dari sumur/mata
air yang tidak terlindung, sungai atau air hujan;
g. Menggunakan kayu bakar atau arang;
h. mengkonsumsi daging/susu/ikan/ayam hanya 1 kali dalam
seminggu;
i. Hanya mampu membeli satu stel pakaian dalam setahun;
j. Makan paling banyak 2 kali dalam satu hari;
k. Tidak sanggup berobat ke puskesmas/poliklinik;
l. Sumber penghasilan Kepala Keluarga petani berlahan
kurang dari 500M , buruh tani atau buruh nelayan, buruh
2

bangunan, buruh perkebunan atau pekerjaan lain


berpenghasilan kurang dari Rp 600.000,00 (enam ratus
ribu rupiah) setiap bulan;
m. Pendidikan Kepala Keluarga paling tinggi lulusan Sekolah
Dasar.
n. Tidak mempunyai tabungan atau barang yang mudah dijual
sekurang-kurangnya Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah).
(3) Keluarga yang memiliki setiap kriteria sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan skor 1 (satu) untuk selanjutnya
diakumulasikan sesuai jumlah kriteria.
(4) Keluarga Miskin Penerima Manfaat BLT Dana Desa Adalah
keluarga yang sekurang-kurangnya memenuhi 9 (sembilan)
kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(5) Penghitugan skor kriteria keluarga miskin menggunakan format
sebagaimana lampiran Peratuan ini.
Pasal 10
Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(8) dijadikan dasar untuk peganggaran dalam APBDes/APBDes
Perubahan Tahun Anggaran 2020.
BAB V
PENGANGGARAN DALAM APBDes
Pasal 11
(1) Bagi Desa yang telah menetapkan APBDes Tahun 2020 namun
belum menganggarkan untuk kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (2) agar
melakukan perubahan APBDes 2020;
(2) Bagi Desa yang belum menetapkan APBDes Tahun 2020 agar
segera melakukan revisi sehingga biaya untuk kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 ayat (1) dan
Pasal 5 ayat (2) dapat terpenuhi;
Pasal 12
(1) Untuk memenuhi kebutuhan biaya dalam rangka melaksanakan
kegiatan sebagaimana dimaksud dalam dalam Pasal 3 ayat (1),
Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (2), Pemerintah Desa segera
melakukan penetapan perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa
Tahun Anggaran 2020 revisi dan atau perubahan ABPDes.
(2) Melakukan penghematan anggaran Tahun 2020 sehingga dapat
dilakukan pembuatan dan atau penambahan jenis kegiatan dan
jumlah anggaran untuk penanganan dan penanggulangan Covid-
19, dengan cara:
a. Pembatalan, penundaan, atau penganggaran kembali pada
tahun 2021 untuk kegiatan Pembangunan fisik yang tidak
mendesak
b. Pembatalan, pengurangan dan atau penundaaan kegiatan-
kegiatan sosialisasi, pelatihan atau pembelian aplikasi;
c. Pembatalan, penundaaan atau pengurangan belanja modal Desa
berupa kendaraan dan tanah;
d. Pembelian barang dan jasa yang bersifat melengkapi
sarana/prasarana pemerintahan Desa.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 13
Peraturan Kepala Desa Gunungsirah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Kepala Desa Gunungsirah ini dengan penempatannya dalam
Berita Desa Gunungsirah Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di Desa GUNUNGSIRAH


Pada tanggal : Mei 2020

Diundangkan di Desa GUNUNGSIRAH


Pada tanggal : Mei 2020
SEKRETARIS DESA GUNUNGSIRAH

RANDI RIZAL, S.Pd

BERITA DESA GUNUNGSIRAH TAHUN 2020


DATA KELUARGA MISKIN CALON PENERIMA MANFAAT BLT DANA DESA

Sdh Menerima
Kriteria Keluarga Miskin JPS Blm Menerima JPS

Jumlah
MS/
No Nama/NIK Alamat Nomor
Kehilangan TMS
Rekening

BPNT
Tidak Sakit

PKH

BK
BP
KP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 dst Mata
Terdata Kronis
Pencaharian

14
1

12
2

10
3

JUMLAH

…........... , ….(tgl/bln/thn)….
Mengetahui, Pencatat,
Kepala Desa

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)

Anda mungkin juga menyukai