Anda di halaman 1dari 13

BUPATI MALANG

Kepanjen, April 2020

Yth. Sdr. 1. Camat


se Kabupaten Malang
2. Kepala Desa
se Kabupaten Malang

di-
TEMPAT

SURAT EDARAN
NOMOR: 440/ /35.07.119/2020
TENTANG
PENGELOLAAN APB DESA TAHUN ANGGARAN 2020 UNTUK
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN COVID-19, PADAT KARYA TUNAI DESA,
SERTA BANTUAN LANGSUNG TUNAI DANA DESA

A. Dasar:
1. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan
Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan;
2. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019
(COVID-19);
3. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai
Bencana Nasional;
4. Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 6
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020;
5. Surat Edaran Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi tanggal 17 Maret 2020
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pembinaan dan Pengendalian Dana Desa
Tahun Anggaran 2020;

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
2

6. Surat Edaran Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi tanggal 24 Maret 2020
Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap COVID-19 dan Penegasan
Padat Karya Tunai Desa;
7. Surat Edaran Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi tanggal 30 Maret 2020
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Menteri
Desa, PDT, dan Transmigrasi tanggal 24 Maret 2020 Nomor 8 Tahun 2020
tentang Desa Tanggap COVID-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa;
8. Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 2 April 2020 Nomor: 440/2703/SJ
perihal Penanggulangan Dampak COVID-19 di Desa;
9. Surat Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi tanggal 14 April 2020 Nomor:
1261/PRI.00/IV/2020 perihal Pemberitahuan;
10. Surat Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
tanggal 17 April 2020 Nomor: 04448/D.2/04/2020 perihal Masukan
untuk Penajaman Kriteria Penerima Manfaat Bantuan Langsung Tunai
Dana Desa;
11. Surat Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi tanggal 16 April 2020
Nomor: 9/PRI.00/IV/2020 perihal Petunjuk Teknis Pendataan Keluarga
Calon Penerima BLT Dana Desa;
12. Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tanggal 20 April 2020 Nomor:
411.2/3300/112.2/2020 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Dampak COVID 19 Di Desa;
13. Peraturan Bupati Malang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman dan Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan
Rencana Kerja Pemerintah Desa;
14. Peraturan Bupati Malang Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
15. Peraturan Bupati Malang Nomor 4 Tahun 2020 tentang Tata Cara
Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa pada Setiap Desa serta
Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2020;
16. Surat Edaran Bupati Malang tanggal 19 Maret 2020 Nomor:
440/2422/35.07.103/2020 tentang Kewaspadaan dan Upaya Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Masyarakat;
17. Surat Edaran Bupati Malang tanggal 24 Maret 2020 Nomor:
440/2590/35.07.119/2020 tentang Pembinaan dan Pengendalian Dana
Desa Serta Dukungan APB Desa Tahun Anggaran 2020 Dalam Upaya
Pencegahan dan Penanganan Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19) di Desa.

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
3

B. Isi Edaran
Menindaklanjuti dasar-dasar tersebut di atas dan dengan
mempertimbangkan perkembangan situasi serta kondisi terkini pandemi
COVID-19, bersama ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut:

I. Pengelolaan APB Desa Tahun Anggaran 2020


Pengelolaan APB Desa Tahun Anggaran 2020 perlu dilakukan
pengutamaan penggunaan alokasi anggaran untuk kegiatan tertentu
(refocusing) dan realokasi anggaran:
a. Refocusing anggaran dilakukan dengan cara mengoptimalkan kegiatan
yang sudah direncanakan di masing-masing bidang untuk
mempertajam penanganan dan pemulihan dampak COVID-19
(kesehatan dan social ekonomi).
b. Realokasi anggaran (penyesuaian anggaran) dilakukan bagi Desa yang
belum menganggarkan dalam APB Desa Tahun Anggaran 2020 untuk
bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak
Desa; dengan cara melakukan pergeseran antar bidang/sub bidang/
antar kegiatan/antar jenis belanja dari bidang yang kurang prioritas
dan/atau tidak mendesak untuk dilakukan (berdasarkan prioritas RKP
Desa Tahun Anggaran 2020).
c. Refocusing anggaran dan realokasi anggaran diutamakan untuk:
1) Pencegahan dan penanganan COVID-19;
2) Padat Karya Tunai Desa (PKTD);
3) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dana Desa).

II. Pencegahan dan Penanganan COVID-19


Pendanaan yang diperlukan untuk keperluan tugas percepatan
penanganan COVID-19 di Desa dibebankan pada APB Desa.
Pencegahan dan penanganan bencana nonalam yang berupa pandemi
COVID-19 dapat menggunakan Dana Desa dengan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
a. Membentuk Relawan Desa Lawan COVID-19 dengan struktur sebagai
berikut:
Struktur Relawan Desa Lawan COVID-19
Ketua : Kepala Desa
Wakil : Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Anggota : a. Perangkat Desa;
b. Anggota BPD;
c. Kepala Dusun;

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
4

d. Ketua RW;
e. Ketua RT;
f. Pendamping Lokal Desa;
g. Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH);
h. Pendamping Desa Sehat;
i. Pendamping lainnya yang berdomisili di Desa;
j. Bidan Desa;
k. Tokoh Agama;
l. Tokoh Adat;
m. Tokoh Masyarakat;
n. Karang Taruna;
o. PKK; dan
p. Kader Penggerak Masyarakat Desa (KPMD).
Mitra : a. Babinkamtibmas;
b. Babinsa; dan
c. Pendamping Desa.

b. Tugas Relawan Desa Lawan COVID-19:


1) Melakukan pencegahan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a) Melakukan edukasi melalui sosialisasi yang tepat dengan
menjelaskan perihal informasi terkait dengan COVID-19 baik
gejala, cara penularan, maupun langkah-langkah
pencegahannnya melalui pengadaan poster atau banner
edukasi hidup sehat dan informasi lain terkait COVID-19
seperti cara cuci tangan yang benar, cara mencegah
penularan COVID-19 dan etika batuk atau bersin;
b) Mendata penduduk rentan sakit, seperti orang tua, balita,
serta orang yang memiliki penyakit menahun, penyakit tetap,
dan penyakit kronis lainnya, serta mendata keluarga yang
berhak mendapat manfaat atas berbagai kebijakan terkait
jaring pengamanan sosial dari pemerintah pusat maupun
daerah, baik yang telah maupun yang belum menerima.
Adapun jenis belanja yang dapat mendukung diantaranya :
1. Pengadaan ATK; dan
2. Penggandaan.
c) Mengidentifikasi fasilitas-fasilitas Desa yang bisa dijadikan
sebagai ruang isolasi;

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
5

d) Melakukan penyemprotan disinfektan, menyediakan tempat


cuci tangan dan/atau cairan pembersih tangan (hand
sanitizer, sabun cair untuk cuci tangan, tisu) di tempat
umum seperti lingkungan pemukiman , area bermain anak,
tempat ibadah, toilet umum, dan fasilitas umum lainnya.
Dalam rangka penyemprotan disinfektan dapat melakukan
sewa alat dan/atau memberikan upah kepada petugas
penyemprot yang tidak termasuk dalam keanggotaan
Relawan Desa Lawan COVID-19;
e) Menyediakan alat kesehatan untuk deteksi dini,
perlindungan, serta pencegahan penyebaran wabah dan
penularan COVID-19. Adapun jenis belanja yang dapat
mendukung diantaranya :
1. Pengadaan Peralatan Standar Pertolongan Pertama (Kotak
PP) atau obat-obatan ringan P3K;
2. Pengadaan masker;
3. Pengadaan sarung tangan;
4. Pengadaan penutup kepala;
5. Pengadaan celemek;
6. Pengadaan hand sanitizer;
7. Pengadaan Thermometer Infrared (thermal gun);
8. Pengadaan Ear Thermometer;
9. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD); dan
10. Pengadaan sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
dengan air mengalir untuk tempat umum;
f) Menyediakan informasi penting terkait dengan penanganan
COVID-19 seperti nomor telepon rumah sakit rujukan, nomor
telepon ambulan, dan lain-lain;
g) Melakukan deteksi dini penyebaran COVID-19, dengan
memantau pergerakan masyarakat melalui:
1. Pencatatan tamu yang masuk ke Desa;
2. Pencatatan keluar masuk warga desa setempat ke daerah
lain;
3. Pendataan warga desa yang baru datang dari rantau,
seperti buruh migran dan warga yang bekerja di kota-kota
besar; dan
4. Pemantauan perkembangan Orang Dalam Pantauan
(ODP) dan Pasien Dalam Pantauan (PDP) COVID-19.
h) Mendirikan Pos Jaga Gerbang Desa (24 Jam);
i) Memastikan tidak ada kegiatan warga berkumpul dan/atau
kerumunan banyak orang, seperti pengajian, pernikahan,
tontonan, hiburan massa, hajatan dan/atau kegiatan serupa
lainnya.

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
6

2) Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) :


a) Bekerja sama dengan rumah sakit rujukan atau puskesmas
setempat. Adapun jenis belanja yang dapat mendukung
seperti biaya sewa kendaraan/biaya operasional untuk
penggunaan mobil siaga atau ambulan Desa (bukan
pengadaan mobil siaga atau ambulan Desa atau sebutan
lainnya);
b) Penyiapan ruang isolasi di Desa;
c) Merekomendasikan kepada warga yang pulang dari daerah
terdampak COVID-19 untuk mengisolasikan diri;
d) Membantu menyiapkan logistik kepada warga yang masuk
ruang isolasi (termasuk pengadaan dapur umum);
e) Menghubungi petugas medis dan/atau Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk langkah
untuk tindak lanjut berikutnya terhadap warga yang masuk
ruang isolasi.
3) Senantiasa melakukan koordinasi secara intensif dengan
Pemerintah Kabupaten c.q Dinas Kesehatan dan/atau Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa serta Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD).

c. Relawan Desa Lawan COVID-19 tidak diperbolehkan mendapat


honor/insentif atau sejenisnya dari APB Desa.
Untuk Relawan Desa Lawan COVID-19 dan petugas terkait
pencegahan dan penanganan COVID-19 dalam menjalankan tugas
dapat disediakan makan dan minum yang dilaksanakan secara efektif
dan efisien dengan memperhatikan azas kepatutan sesuai kemampuan
keuangan Desa.

III. Padat Karya Tunai Desa (PKTD)


a. Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan pembangunan Desa yang
dikelola melalui pola PKTD agar berdampak nyata pada upaya
mempercepat penanggulangan kemiskinan di Desa.
b. Pelaksanaan pembangunan Desa dengan pola PKTD dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Dana Desa digunakan dengan pola PKTD melalui pengelolaan
secara swakelola, serta pendayagunaan sumber daya alam,
teknologi tepat guna, inovasi dan sumber daya manusia Desa;
2) Pekerja diprioritaskan bagi anggota keluara miskin, penganggur
dan setengah penganggur, serta anggota masyarakat marjinal
lainnya;
Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
7

3) Pembayaran upah kerja diberikan setiap hari; dan


4) Pelaksanaan kegiatan PKTD mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Memastikan bahwa pekerja PKTD dalam kondisi sehat
dan/atau suhu tubuh normal;
b) Setiap pekerja PKTD wajib menggunakan masker; dan
c) Menetapkan dan menerapkan jarak aman antara satu pekerja
dengan pekerja lainnya minimum 1,5-2 meter.
5) Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa harus ikut terlibat
dan berperan aktif melakukan pendampingan dalam perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan dengan pola PKTD.
c. Realokasi anggaran APB Desa di bidang Pelaksanaan Pembangunan
Desa diarahkan dari kegiatan infrastruktur yang bukan PKTD
dan/atau kegiatan yang sifatnya kontraktual (seperti kegiatan
pengaspalan jalan hot mix, lapen, dan penyemiran, serta kegiatan lain
yang kurang atau tidak menyerap banyak tenaga kerja masyarakat
Desa setempat) ke kegiatan infrastruktur dengan pola PKTD dan/atau
kegiatan BLT-Dana Desa.

IV. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dana Desa)


Dana Desa dapat digunakan untuk pemberian Bantuan Langsung Tunai
kepada keluarga miskin di Desa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sasaran penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dana
Desa) adalah keluarga miskin yang terdapat dalam Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang bukan penerima Program Keluarga
Harapan (PKH), yang bukan penerima Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT), yang bukan penerima Kartu Pra Kerja, dan bukan calon
penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial, antara
lain:
1) Kehilangan mata pencaharian.
Kepala keluarga miskin yang kehilangan pekerjaan/mata
pencaharian akibat dampak COVID-19 sehingga yang
bersangkutan kehilangan penghasilan dan tidak mempunyai
sumber pendapatan lain-lain yang bisa digunakan untuk
membiayai hidup sehari-hari.
2) Belum terdata (exclusion error).
Kepala keluarga miskin yang belum masuk DTKS.
3) Kepala keluarga miskin yang mempunyai anggota keluarga yang
rentan sakit menahun atau kronis, termasuk yang positif terkena
COVID-19 dan harus melakukan isolasi diri.

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
8

Untuk data pada angka 1 dan 3 sebagaimana tersebut diatas


dilengkapi dengan Surat Pernyataan dari yang bersangkutan
sebagaimana contoh format terlampir (Lampiran I dan Lampiran II).
Untuk formulir pendataan keluarga miskin terdampak COVID-19 calon
penerima manfaat BLT-Dana Desa sebagaimana contoh format
terlampir (Lampiran III).

b. Mekanisme Pendataan
Mekanisme pendataan calon penerima BLT-Dana Desa dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Kepala Desa menetapkan Petugas Pendataan BLT-Dana Desa
dengan surat tugas yang keanggotaannya diambil dari Relawan
Desa Lawan COVID-19 minimal 3 (tiga) orang dan/atau berjumlah
ganjil dalam 1 (satu) Tim Pendataan. Desa dapat membentuk
beberapa Tim Pendataan sesuai kebutuhan Desa. Untuk
mempermudah koordinasi, Kepala Desa menunjuk Perangkat
Desa sebagai koordinator Tim Pendataan BLT-Dana Desa di
tingkat Desa.
Formulir pendataan keluarga miskin terdampak COVID-19 calon
penerima manfaat BLT-Dana Desa sebagaimana contoh format
terlampir (Lampiran III). Petugas Pendataan BLT-Dana Desa
kemudian melakukan rekapitulasi dengan menggunakan formulir
rekapitulasi data keluarga miskin terdampak COVID-19 calon
penerima manfaat BLT-Dana Desa sebagaimana contoh format
terlampir (Lampiran IV)
2) Pendataan dilakukan oleh Petugas Pendataan dari keanggotaan
Relawan Desa Lawan COVID-19 terhadap keluarga miskin
penduduk Desa setempat. Calon penerima BLT-Dana Desa harus
memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK);
3) Pendataan terfokus mulai dari RT, RW dan Desa;
4) Hasil pendataan sasaran keluarga miskin dilakukan Musyawarah
Desa Khusus/Musyawarah Desa Insidentil yang dilaksanakan
dengan agenda tunggal yaitu validasi, finalisasi dan penetapan
data KK calon penerima BLT-Dana Desa yang dituangkan dalam
Berita Acara sebagaimana contoh format terlampir (Lampiran V);
5) Legalitas dokumen penetapan data KK calon penerima BLT-Dana
Desa ditandatangani oleh Kepala Desa sebagaimana contoh
format terlampir (Lampiran VI); dan
6) Dokumen penetapan data KK penerima BLT-Dana Desa
dilaporkan oleh Kepala Desa sebagaimana contoh format terlampir
(Lampiran VII) dan disahkan oleh Camat dalam bentuk Lembar
Pengesahan Camat sebagaimana contoh format terlampir
(Lampiran VIII) selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak
tanggal diterimanya laporan Kepala Desa.

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
9

c. Metode dan Mekanisme Penyaluran


1) Metode perhitungan penetapan jumlah penerima manfaat
BLT-Dana Desa mengikuti rumus:
a) Desa penerima Dana Desa kurang dari Rp800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT-Dana Desa
maksimal sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah
Dana Desa.
b) Desa penerima Dana Desa Rp800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah) sampai dengan Rp1.200.000.000,00 (satu miliar
dua ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT-Dana Desa
maksimal sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Dana
Desa.
c) Desa penerima Dana Desa lebih dari Rp1.200.000.000,00
(satu miliar dua ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT-Dana
Desa maksimal sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari
jumlah Dana Desa.
d) Cara penghitungan batasan jumlah maksimal penerima BLT-
Dana Desa:
Rumus:
∑ DD x alokasi maksimal
untuk BLT-Dana
Desa = ∑ maksimal penerima BLT-Dana
3 bulan x Rp600.000,00 Desa

Contoh:
Rp904.354.000,00 x
30% = 150,73 KK  dibulatkan menjadi
150 KK
Rp1.800.000,00
(pembulatan harus ke bawah)

e) Khusus desa yang jumlah keluarga miskin lebih besar dari


anggaran yang dialokasikan dapat menambah alokasi setelah
mendapat persetujuan Bupati dengan syarat bahwa data
keluarga miskin yang diusulkan untuk mendapatkan
tambahan alokasi BLT-Dana Desa adalah berdasarkan hasil
pendataan bahwa nyata-nyata keluarga miskin yang
termasuk/tergolong sangat rentan (sangat layak menerima
BLT-Dana Desa), dan dilengkapi dengan surat pernyataan
Kepala Desa yang disetujui BPD dan diketahui Camat.

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
10

2) Penyaluran dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan metode


nontunai (cash less) atau transfer Bank setiap bulan.
3) Pemerintah Desa bekerja sama dengan Bank Pemerintah atau
Bank Jatim yang terdekat untuk melakukan penyaluran BLT-
Dana Desa.
4) Dalam melaksanakan BLT-Dana Desa dapat bekerja sama dengan
Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas)
masing-masing wilayah.

d. Jangka waktu dan besaran pemberian BLT-Dana Desa


1) Masa penyaluran BLT-Dana Desa 3 (tiga) bulan terhitung sejak
April 2020; dan
2) Besaran BLT-Dana Desa per bulan sebesar Rp600.000,00 (enam
ratus ribu rupiah) per Kepala Keluarga.

e. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh:


1) Badan Permusyawaratan Desa;
2) Camat; dan
3) Inspektorat Daerah Kabupaten Malang.

f. Penanggung jawab penyaluran BLT-Dana Desa adalah Kepala Desa.

V. Mekanisme Perubahan APB Desa Tahun Anggaran 2020


a. Refocusing anggaran dan realokasi anggaran kegiatan dalam APB Desa
untuk memenuhi Pencegahan dan penanganan COVID-19, PKTD, dan
BLT-Dana Desa merupakan keadaan yang menyebabkan harus
dilakukan pergeseran antar bidang, antar sub bidang, antar kegiatan,
dan antar jenis belanja yang dilakukan melalui mekanisme Perubahan
APB Desa;
1) Refocusing anggaran dan realokasi anggaran kegiatan dalam APB
Desa untuk memenuhi kebutuhan Pencegahan dan penanganan
COVID-19 (seperti hand sanitizer, desinfektan, ruang isolasi, dan
lain-lain) melalui bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan
Darurat dan Mendesak Desa, sub bidang Penanggulangan
Bencana, pada jenis belanja tak terduga dengan menggunakan
kode rekening 5.3.01.5.4.1.01;
2) Realokasi anggaran APB Desa di bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa diarahkan dari kegiatan infrastruktur yang
bukan PKTD dan/atau kegiatan yang sifatnya kontraktual ke
kegiatan infrastruktur dengan pola PKTD, dan/atau dari Bidang
Pemberdayaan Masyarakat ke bidang Pembangunan Desa untuk
kegiatan infrastruktur dengan pola PKTD;

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
11

3) BLT-Dana Desa dianggarkan melalui bidang Penanggulangan


Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak Desa, sub bidang
Keadaan Mendesak, pada jenis belanja tak terduga dengan
menggunakan kode rekening 5.3.03.5.4.1.01.

b. Perubahan APB Desa sebagaimana dimaksud pada huruf a ditetapkan


dengan Peraturan Desa mengenai Perubahan APB Desa dan tetap
mempedomani RKP Desa Tahun Anggaran 2020 atau Perubahan RKP
Desa Tahun Anggaran 2020;

c. Perubahan APB Desa Tahun Anggaran 2020 dilakukan dengan


langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pendataan calon penerima BLT-Dana Desa yang dilakukan oleh
Relawan Desa lawan COVID-19;
2) Kepala Desa melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang
terkena dampak terjadinya perubahan mendasar atas
kebijakan Pemerintah;
b) Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan
dan Rencana Anggaran Biaya; dan
c) Menyusun rancangan RKP Desa perubahan;
3) Pemerintahan Desa menyelenggarakan Musyawarah Desa
(Musdes) Khusus (sebagai tindak lanjut hasil pendataan sasaran
keluarga miskin) dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Desa (Musrenbang Desa) Khusus. Musrenbang Desa Khusus
diselenggarakan dalam hal perlu dilakukan perubahan terhadap
RKP Desa.
Musdes Khusus dan Musrenbang Desa Khusus dapat dilakukan
secara bersamaan dalam 1 (satu) hari pelaksanaan, dengan
ketentuan:
a) BPD menyelenggarakan Musdes Khusus terlebih dahulu dari
kegiatan Musrenbang Desa Khusus dengan agenda tunggal
yaitu validasi, finalisasi dan penetapan data KK calon
penerima BLT-Dana Desa;
b) Kepala Desa menyelenggarakan Musrenbang Desa Khusus
yang diadakan secara khusus untuk kepentingan
pembahasan dan penyepakatan perubahan RKP Desa Tahun
Anggaran 2020 dalam rangka penyusunan perubahan
kegiatan yang difokuskan pada kegiatan yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan sosial dasar masyarakat yang
terkena dampak COVID-19 termasuk KK calon penerima
manfaat BLT-Dana Desa hasil kesepakatan Musyawarah Desa
Khusus sebagaimana dimaksud pada huruf a;

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
12

c) Pelaksanaan musyawarah melibatkan Pemerintah Desa, BPD,


unsur masyarakat Desa, unsur Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) terkait dan Camat;
4) Berdasarkan keluaran hasil kegiatan sebagaimana dimaksud pada
angka 3, maka:
a) Dokumen penetapan data KK calon penerima BLT-Dana Desa
dilaporkan Kepala Desa kepada Camat untuk disahkan;
b) Kepala Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Perubahan
RKP Desa Tahun Anggaran 2020;
5) Sekretaris Desa mengkoordinasikan penyusunan rancangan
Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa Tahun
Anggaran 2020 berdasarkan Peraturan Desa tentang Perubahan
RKP Desa Tahun Anggaran 2020 untuk kemudian disampaikan
kepada Kepala Desa;
6) Kades menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang
Perubahan APB Desa Tahun Anggaran 2020 kepada BPD;
7) BPD melalui musyawarah BPD membahas dan menyepakati
rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa Tahun
Anggaran 2020;
8) Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang
Perubahan APB Desa Tahun Anggaran 2020 kepada Camat untuk
dievaluasi dengan dilengkapi dokumen;
a) Surat pengantar;
b) Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran
Perubahan APB Desa Tahun Anggaran 2020;dan
c) Peraturan Desa tentang Perubahan RKP Desa Tahun
Anggaran 2020;
9) Camat mengevaluasi rancangan Peraturan Desa tentang
Perubahan APB Desa Tahun Anggaran 2020 paling lama 3 hari
kerja terhitung sejak diterimanya rancangan Peraturan Desa
dimaksud;
10) Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa yang
telah dievaluasi Camat, Kepala Desa menindaklanjuti dengan
menetapkan:
a) Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa
Tahun Anggaran 2020 menjadi Peraturan Desa tentang
Perubahan APB Desa Tahun Anggaran 2020; dan
b) Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran
Perubahan APB Desa Tahun Anggaran 2020 menjadi
Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran Perubahan APB
Desa Tahun Anggaran 2020.

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024
13

C. Penutup
Dengan terbitnya Surat Edaran Bupati Malang ini, maka Surat Edaran Bupati
Malang tanggal 24 Maret 2020 Nomor: 440/2590/35.07.119/2020 tentang
Pembinaan dan Pengendalian Dana Desa Serta Dukungan APB Desa Tahun
Anggaran 2020 Dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19) di Desa, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

BUPATI MALANG,

SANUSI
Tembusan:
Yth. 1. Bpk. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia;
2. Bpk. Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia;
3. Bpk. Menteri Keuangan Republik Indonesia;
4. Ibu Gubernur Jawa Timur;
5. Sdr. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Malang;
6. Sdr. Inspektur Kabupaten Malang;
7. Sdr. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Malang;
8. Sdr. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Malang;
9. Sdr. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Malang;
10. Sdr. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Kabupaten Malang.

Jalan Panji Nomor 158 Kepanjen Kode Pos. 65163 Jawa Timur
Telp./Fax. 0341 - 392024

Anda mungkin juga menyukai