Pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Dana desa dicanangkan oleh negara dalam rangka
melaksanakan Nawacita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran. Di tengah-tengah
Pandemi Covid-19 ini Kementerian Desa PDTT memberikan amanat bahwa sebagian Dana Desa
digunakan untuk melaksanakan kegiatan Padat Karya Tunai Desa dan Bantuan Langsung Tunai Desa
bagi masyarakat miskin, terkana PHK, penganggur, setengah penganggur, dan masyarakat yang
memiliki penyakit kronis dan menahun. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan dampak ekonomi
yang dirasakan masyarakat karena penyebaran covid-19. Namun demikian cita-cita mulia tersebut
tidak seluruhnya dapat tercapai. Hal ini dikarenakan SDM yang dimiliki Pemerintah Desa masih
terbatas dan belum memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan untuk mengelola anggaran yang
begitu besar. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka perlu kerja sama antar stake holder yang
terlibat harus melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
A. Pemerintah Desa
1. Seluruh kegiatan yang didanai oleh dana desa direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara
terbuka dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat.
2. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara administratif, teknis, dan hukum.
3. Dana desa dilaksanakan dengan menggunakan prinsip hemat, terarah dan terkendali.
4. Dana desa digunakan untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat berupa pemenuhan
kebutuhan dasar, penguatan kelembagaan desa dan kegiatan lainnya yang dibutuhkan masyarakat
desa melalui musyawarah desa
5. Dana desa harus dicatat dalam anggaran pendapatan dan belanja desa
B. Masyarakat desa
3. Memiliki rasa tanggungjawab atas segala hal yang telah diputuskan dan dilaksanakan.
C. Pemerintah supradesa
4. Memastikan output perencanaan dihasilkan (seperti RKPDes dan APBDes untuk mendukung
akuntabilitas ke atas, bukan ke bawah,