Anda di halaman 1dari 1

Baik, izinkan saya menanggapi..

Seperti yang kita tau Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur
dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam UU No. 23 tahun 2014 pasal 1 ayat 6, pengertian Otonomi Daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan
Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Sejarah otonomi daerah dimulai dari lahirnya UU Nomor 1 tahun 1945, dalam undang-undang ini
ditetapkan tiga jenis daerah otonom, yaitu karesidenan, kabupaten, dan kota. Ada dua jenis daerah
otonom, yaitu daerah otonom biasa dan daerah otonom istimewa, serta tiga tingkatan daerah yaitu
provinsi, kabupaten/kota besar dan desa/kota kecil. Dalam perkembanganya kemudian muncul
beberapa UU tentang pemerintahan daerah yaitu UU Nomor 1 tahun 1957 (sebagai pengaturan
tunggal pertama yang berlaku seragam untuk seluruh Indonesia), UU Nomor 18 tahun 1965 (yang
menganut sistem otonomi yang seluas-luasnya) dan UU Nomor 5 tahun 1974 (mengatur pokok-
pokok penyelenggara pemerintahan yang menjadi tugas Pemerintah Pusat di daerah).
Otonomi daerah juga saling berkaitan dengan otonomi desa dan hal ini mempengaruhi
pembangunan wilayah pedesaan. Karena otonomi daerah yang sifatnya terbatas dan luas kemudian
otonomi desa yang lebih ditekankan karena di dalamnya mencangkup kewenangan lokal.
Diantaranya;Pemerintah Desa,Kemasyarakatan Desa,Pemerintahan Desa,Pemberdayaan Desa dan
Pembangunan Desa.
Jadi, saya setuju bahwasannya otonomi daerah saling mempengaruhi peningkatan pembangunan
daerah pedesaan.
Sekian, terimakasih.

Referensi:Administrasi Pemerintahan Desa ADPU4340


https://palangkaraya.go.id/26-tahun-otonomi-daerah-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai