Anda di halaman 1dari 33

PROBLEMATIKA NOTARIS/PPAT

DALAM PEMBUATAN AKTA


PEMINDAHAN HAK ATAS TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN TERHADAP
PEMENUHAN BPHTB SERTA PPH

Dr ENDANG SRI KAWURYAN, SH


MHum
Dr ENDANG SRI KAWURYAN, SH
MHum
PENGERTIAN
NOTARIS PPAT
Adalah pejabat umum Adalah pejabat
yang berwenang untuk umum yang diberi
membuat akta notaris kewenangan untuk
& kewenangan lainnya. membuat akta
otentik mengenai
perbuatan hukum
tertentu mengenai
hat atau hak milik
sarusun
KEWENANGAN NOTARIS (Ps 15)

Membuat akta otentik mengenai semua


perbuatan, perjanjian dan ketetapan

Mengesahkan tandatangan dan menetapkan


kepastian tanggal surat dibawah tangan.

Membukukan surat dibawah tangan.

Membuat kopi dari asli surat2


dibawah tangan.

Melakukan pengesahan kecocokan foto


copy dengan aslinya
Memberikan penyuluhan hukum sehubungan
dengan pembuatan akta.
KEWENANGAN NOTARIS TERKAIT

TEMPAT KEDUDUKAN Orang


DAN WILAYAH JABATAN
PASAL 18 Pasal 52 (1)

AKTA WAKTU
16 HURUF d 16 (1) HURUF m
TUGAS POKOK dan KEWENANGAN
PPAT (Pasal 2 PP 37/1998)

Perbuatan hukum yang


Melaksanakan sebagian
dimaksud adalah:
kegiatan pendaftaran tanah
1. Jual beli;
dengan membuat akta
2.Tukar menukar;
sebagai bukti telah
3.Hibah;
dilakukannya perbuatan
4.Pemasukan kedalam
hukum tertentu mengenai
perusahaan (inbreng);
hat/hak milik atas sarusun,
5.Pembagian hak
yang akan dijadikan dasar
bersama;
bagi pendaftaran
6.Pemberian HGB atau
perubahan data
Hak Pakai atas tanah
pendaftaran tanah yang
hak milik,
diakibatkan oleh perbuatan
7. Pemberian HT
hukum itu.
8.Pemberian KMHT
KEWENANGAN PPAT
TEMPAT
PASAL 12 PP37/98
PASAL 12 PP 24/2006
ORANG
semua orang kecuali
yang diatur dalam ps
23 ay 1
WAKTU
Pasal 47 PMA/Perka BPN 1/2006
(1)hari kerja setiap hari kecuali hari
libur dng jam kerja sama dengan
BPN,
(2)Apabila dianggap perlu PPAT
dapat membuka kantornya diluar AKTA
jam kerja dalam rangka memberikan
Pasal 96 Perka BPN 8/2012
pelayanan pembuatan akta kpd
masy masyarakat. Pasal 102 PMA/Perka BPN 3/97
Pasal 101 ayat 2 PMA/Perka BPN
3/97
Pasal 101 ayat 3 PMA/Perka BPN
3/97
PPAT BERHAK MENOLAK MEMBUAT AKTA
PASAL 39 PP 24/1997

Belum diperoleh izin dari pejabat atau instansi


e yang berwenang untuk perbuatan hukum yang
mengharuskan demikian.

Obyek perbuatan hukum yang


f bersangkutan sedang dalam sengketa.

Tidak dipenuhinya syarat lain atau


dilanggar yang ditentukan dalam
g peraturan per-UU-an yang berlaku.

Penolakan disampaikan kepada


2 para pihak yang bersangkutan.
PPAT BERHAK MENOLAK MEMBUAT AKTA
PASAL 39 PP 24/1997

Sertipikat asli tdk disampaikan, atau sertipikat yang


diserahkan tidak sesuai dgn daftar-daftar yg ada di
a
1 Kantor Pertanahan.
Untuk bidang tanah yg belum terdaftar tidak disampaikan :
a. Surat bukti haknya atau surat keterangan Kepala
Desa/Kelurahan yg menyatakan bahwa ybs menguasai
b bidang tsb.
b. Surat keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah
ybs blm bersertipikat dari Kantor Pertanahan.
Salah satu atau para pihak yg akan
c mefakukan perbuatan hk ybs atau salah satu
saksi tidak berhak atau tdk memenuhi
syarat.
Salah satu atau para pihak bertindak
d atas dasar surat kuasa mutlak.
Tidak dipenuhinya syarat lain atau dilanggar yang
ditentukan dalam peraturan per-UU-an yang
berlaku.

1. IJIN PEMINDAHAN HAK


2. PAJAK

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Peraturan Pajak PPh

1. pasal 2 ayat 2 huruf k UU 28


tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Restribusi Daerah
Pajak Penghasilan disebutkan bahwa BPHTB
ditetapkan sebagai salah satu
PP 34 tahun 2016 jenis pajak kota/kabupaten.
2. Masing2 kota/kabupaten
mempunyai Perda sendiri-
sendiri
PERATURAN DAERAH KOTA
MALANG NOMOR 15 TAHUN
2010 TENTANG BEA
PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN

PERATURAN DAERAH KOTA Diundangkan pada tanggal


MALANG NOMOR 4 TAHUN 2018 31 Desember
TENTANG PERUBAHAN ATAS 2010
PERATURAN DAERAH NOMOR 15  
TAHUN 2010 TENTANG BEA
PEROLEHAN HAK ATAS TANAH  
DAN BANGUNAN

Diundangkan pada tanggal


22 Oktober 2018
 
Pasal 1 PP 34 TAHUN 2016 PPh Final terutang atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan

Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau


bangunan melalui penjualan, tukar-menukar, pelepasan
hak, penyerahan hak, lelang, hibah, waris, atau cara lain
yang disepakati antara para pihak.

Penghasilan dari ppjb beserta perubahannya adalah


penghasilan dari Pihak penjual yang namanya tercantum
dalam perjanjian pengikatan jual beli pada saat pertama
kali ditandatangani; atau pihak pembeli yang namanya
tercantum dalam perjanjian ppjb sebelum terjadinya
perubahan atau adendum perjanjian pengikatan jual beli,
03 atas terjadinya perubahan pihak pembeli dalam perjanjian
pengikatan jual beli tersebut.

wajib dibayar atau dipungut pajak


Penghasilannya pada saat terjadinya transaksi
dan pengenaan Pajak Penghasilan tersebut bersifat
final.
Besarnya PPh dari pengalihan
hak atas tanah dan/atau bangunan

2,5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hat dan/atau bangunan


1 selain pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan berupa
rumah sederhana atau RSS yang dilakukan WP yang usaha
pokoknya melakukan pengalihan atas tanah dan/atau bangunan;

1% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah


2 dan/atau bangunan berupa rumah sederhana atau RSS
yang dilakukan WP yang usaha pokoknya melakukan
pengalihan atas tanah dan/atau bangunan; atau
3
0% atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
3 kepada pemerintah, BUMN yang mendapat penugasan
khusus dari pemerintah atau BUMD yang mendapat
penugasan khusus dari kepala daerah, sebagaimana
dimaksud dalam UU yang mengatur mengenai pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
DASAR PENGENAAN PAJAK
Nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
(Pasal 2 ayat (2) PP 34 TAHUN 2016)

nilai berdasarkan keputusan nilai menurut risalah lelang, dalam hal


pejabat yang berwenang, dalam pengalihan hak sesuai dengan
peraturan lelang (Vendu Reglement
hal pengalihan hak kepada Staatsblad Tahun 1908 Nomor 189
pemerintah; beserta perubahannya);

nilai yang seharusnya diterima nilai yang sesungguhnya nilai yang seharusnya diterima
atau diperoleh, dalam hal diterima atau diperoleh, dalam atau diperoleh berdasarkan harga
pengalihan hak atas tanah hal pengalihan hak atas tanah pasar, dalam hal pengalihan hak
dan/atau bangunan dilakukan dan/atau bangunan dilakukan atas tanah dan/atau bangunan
melalui jual beli yang melalui jual beli yang tidak dilakukan melalui tukar-
dipengaruhi hubungan istimewa, dipengaruhi hubungan istimewa, menukar, pelepasan hak,
selain pengalihan sebagaimana selain pengalihan sebagaimana penyerahan hak, hibah, waris,
dimaksud pada huruf a dan dimaksud pada huruf a dan atau cara lain yang disepakati
huruf b; huruf b;atau antara para pihak.
Perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan
(Pasal 2 ayat (3) PP 34 TAHUN 2016)

nilai yang sesungguhnya diterima atau


diperoleh, dalam hal pengalihan tanah dan/atau
bangunan dilakukan melalui pengalihan yang
tidak dipengaruhi hubungan istimewa;atau

nilai yang seharusnya diterima atau


diperoleh, dalam hal pengalihan tanah
dan/atau bangunan dilakukan melalui
pengalihan yang dipengaruhi hubungan
istimewa.
SAAT TERUTANG, KEWAJIBAN MENYETOR PPH, DAN PELAPORAN

Orang pribadi atau badan yang menerima atau memperoleh penghasilan dari pengalihan
hak atas tanah dan/atau bangunan, wajib menyetor sendiri Pajak Penghasilan yang
terutang ke bank/pos persepsi sebelum akta, keputusan, kesepakatan, atau risalah lelang
atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang. (Pasal 3 ayat (1) PP 34 TAHUN 2016)

Pejabat yang berwenang hanya menandatangani akta, keputusan, kesepakatan, atau risalah lelang
atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan apabila kepadanya dibuktikan oleh orang pribadi
atau badan dimaksud bahwa kewajiban telah dipenuhi dengan menyerahkan fotokopi Surat Setoran
Pajak atau hasil cetakan sarana administrasi lain yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak yang
bersangkutan yang telah dilakukan penelitian oleh Kantor Pelayanan Pajak. (Pasal 3 ayat (5) PP 34
TAHUN 2016)

Pejabat yang berwenang menandatangani akta, keputusan, kesepakatan, atau risalah lelang wajib
menyampaikan laporan bulanan mengenai penerbitan akta, keputusan, kesepakatan, atau risalah
lelang atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan  kepada Direktur Jenderal Pajak. (Pasal
3 ayat (6) PP 34 TAHUN 2016)

Pejabat yang berwenang meliputi pejabat pembuat akta tanah,


pejabat lelang, atau pejabat lain yang diberi wewenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 3 ayat
(7) PP 34 TAHUN 2016)
SANKSI TERHADAP PELANGGARAN

 Pemberian
Pemberian sanksi
sanksi terkait
terkait perpajakan
perpajakan ini
ini bisa
bisa dalam
dalam bentuk
bentuk surat
surat teguran
teguran maupun
maupun tindakan
tindakan
tegas berupa penyanderaan atau gijzeling dan merupakan langkah terakhir
tegas berupa penyanderaan atau gijzeling dan merupakan langkah terakhir dari tindakan dari tindakan
hukum
hukum yang
yang dapat
dapat dilakukan
dilakukan pemerintah
pemerintah kepada
kepada wajib
wajib pajak
pajak nakal.
nakal.
 Penyanderaan
Penyanderaan iniini dapat
dapat dilakukan
dilakukan selama
selama 66 bulan
bulan dan
dan diperpanjang
diperpanjang paling
paling lama
lama 66 bulan.
bulan.
 Secara
Secara statistik,
statistik, sejak
sejak tahun
tahun 2015-2017
2015-2017 sedikitnya
sedikitnya ada
ada 117
117 wajib
wajib pajak
pajak yang
yang disandera
disandera oleh
oleh
petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di rumah tahanan.
petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di rumah tahanan.
 Kebanyakan
Kebanyakan merupakan
merupakan wajib
wajib pajak
pajak yang
yang memiliki
memiliki utang
utang pajak
pajak sedikitnya
sedikitnya Rp
Rp 100
100 juta.
juta.

Sanksi
Sanksi Administrasi:
Administrasi:
1.Bunga
1.Bunga == Pasal
Pasal 99 Ayat
Ayat 2(a)
2(a) dan
dan 2(b)
2(b) UU
UU KUP.
KUP.
2.Denda,
2.Denda, Jenis
Jenis sanksi
sanksi ini
ini bisa
bisa berupa
berupa kenaikan
kenaikan jumlah
jumlah pajak
pajak yang
yang harus
harus dibayar
dibayar dengan
dengan
kisaran
kisaran 50%
50% dari
dari pajak
pajak yang
yang kurang
kurang dibayar
dibayar tersebut.
tersebut.
3.Kenaikan
3.Kenaikan Sanksi
Sanksi pajak
pajak berupa
berupa denda
denda ditujukan
ditujukan kepada
kepada pelanggaran
pelanggaran yang
yang berhubungan
berhubungan
dengan kewajiban pelaporan.
dengan kewajiban pelaporan.

Sanksi
Sanksi Pidana
Pidana
1.Denda,
1.Denda,
2.pidana
2.pidana dan
dan
3.kurungan.
3.kurungan.
SANKSI DALAM HAL TIDAK MEMENUHI
ATURAN KEWAJIBAN MENYETOR PPH,
DAN PELAPORAN:

Pejabat yang berwenang menandatangani


akta keputusan, kesepakatan atau risalah lelang yang
tidak memenuhi ketentuan terrkait
penandatanganan dan pelaporan ini, dikenai sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. (Pasal 8 PP 34/2016)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pelunasan Pajak Penghasilan yang terutang atas penghasilan dari perubahan perjanjian
pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan dilakukan melalui penyetoran sendiri oleh
orang pribadi atau badan yang merupakan pihak pembeli dan namanya tercantum dalam perjanjian
pengikatan jual beli sebelum terjadinya perubahan atau adendum atas perjanjian pengikatan jual beli
tersebut (Pasal 5 ayat (1) PP 34 TAHUN 2016)

Pihak penjual hanya menandatangani perubahan atau adendum perjanjian pengikatan


jual beli apabila kepadanya dibuktikan bahwa kewajiban telah dipenuhi dengan
menyerahkan fotokopi Surat Setoran Pajak atau hasil cetakan sarana administrasi lain
yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak yang bersangkutan, yang telah
dilakukan penelitian oleh Kantor Pelayanan Pajak.

Pihak penjual harus menyampaikan laporan mengenai perubahan atau


adendum perjanjian pengikatan jual beli atas pengalihan harta berupa tanah
dan/atau bangunan kepada Direktur Jenderal Pajak.

SANKSI DALAM HAL TIDAK MEMENUHI ATURAN:


3 Pihak penjual yang tidak memenuhi ketentuan terrkait
penandatanganan dan pelaporan ini, dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 8
PP 34 TAHUN 2016)
PENGECUALIAN DARI PEMBAYARAN ATAU
PEMUNGUTAN PPh TB (Pasal 6 PP 34 TAHUN 2016)  pengalihan harta berupa tanah
•Orang pribadi yang mempunyai penghasilan di dan/atau bangunan karena
bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak yang waris;
melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau  badan yang melakukan
bangunan dengan jumlah bruto pengalihannya pengalihan harta berupa tanah
kurang dari Rp60.000.000,00 (enam puluh juta dan/atau bangunan dalam
rupiah) dan bukan merupakan jumlah yang dipecah- rangka penggabungan,
pecah;
peleburan, atau pemekaran
•orang pribadi yang melakukan pengalihan harta usaha yang telah ditetapkan
berupa tanah dan/atau bangunan dengan cara hibah Menteri Keuangan untuk
kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus menggunakan nilai buku;
satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan,  orang pribadi atau badan yang
badan sosial termasuk yayasan, koperasi atau orang melakukan pengalihan harta
pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil,
yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan berupa bangunan dalam
Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang hibah rangka melaksanakan
tersebut tidak ada hubungan dengan usaha, perjanjian bangun guna serah,
pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara bangun serah guna, atau
pihak-pihak yang bersangkutan; pemanfaatan barang milik
negara berupa tanah dan/atau
•badan yang melakukan pengalihan harta berupa
tanah dan/atau bangunan dengan cara hibah kepada bangunan; atau
badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial  orang pribadi atau badan yang
termasuk yayasan, koperasi atau orang pribadi yang tidak termasuk subjek pajak
menjalankan usaha mikro dan kecil, yang yang melakukan pengalihan
ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan harta berupa tanah dan/atau
Menteri Keuangan, sepanjang hibah tersebut tidak bangunan.
ada hubungan dengan usaha, pekerjaan,
kepemilikan, atau penguasaan
PERATURAN DAERAH KOTA
MALANG NOMOR 15 TAHUN
2010 TENTANG BEA
PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN

PERATURAN DAERAH KOTA Diundangkan pada tanggal


MALANG NOMOR 4 TAHUN 2018 31 Desember
TENTANG PERUBAHAN ATAS 2010
PERATURAN DAERAH NOMOR 15  
TAHUN 2010 TENTANG BEA
PEROLEHAN HAK ATAS TANAH  
DAN BANGUNAN

Diundangkan pada tanggal


22 Oktober 2018
 
SUBYEK PAJAK
adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan.
 
WAJIB PAJAK
  yaitu orang pribadi atau badan yang memperoleh Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan.
 
Objek pajak Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan adalah Perolehan
Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.

Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi :
1.pemindahan hak karena jual beli; tukar menukar;
hibah;hibah wasiat;waris;pemasukan dalam perseroan
atau badan hukum lain; pemisahan hak yang
mengakibatkan Peralihan; penunjukan pembeli dalam
lelang; pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai
kekuatan hukum tetap; penggabungan usaha; peleburan
usaha; pemekaran usaha; atau Hadiah.
2.pemberian hak baru karena kelanjutan pelepasan hak;
atau di luar pelepasan hak.

Hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), terdiri dari hak milik; hak guna usaha; hak
guna bangunan;
hak pakai; hak milik atas satuan rumah susun;
dan hak pengelolaan.
Perolehan Hak atas
Tanah dan/atau Hak atas
Objek pajak Bea Bangunan meliputi tanah terdiri
Perolehan Hak atas pemindahan hak karena dari hak
Tanah dan jual beli; tukar menukar; milik; hak
Bangunan adalah hibah; hibah wasiat; guna usaha;
perolehan Bea waris; pemasukan dalam hak guna
Perolehan Hak atas perseroan atau badan bangunan;
Tanah dan/ atau hukum lain; pemisahan hak pakai;
Bangunan. hak yang mengakibatkan hak milik atas
(Pasal 3 ay 1) peralihan; penunjukan satuan rumah
pembeli dalam lelang; susun; dan
pelaksanaan putusan hak
hakim yang mempunyai pengelolaan.
kekuatan hukum tetap; (ps 3 ay 3)
penggabungan usaha;  
peleburan usaha;
pemekaran usaha; atau
hadiah.

pemberian hak baru


karena kelanjutan
pelepasan hak; atau
di luar pelepasan hak.
(Pasal 3 ay 2)
 
Dasar pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan adalah NPOP.

NPOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam hal :


a. jual beli adalah harga transaksi;
b. tukar menukar adalah nilai pasar;
c. hibah adalah nilai pasar;
d. hibah wasiat adalah nilai pasar;
e. waris adalah nilai pasar;
f. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum adalah nilai pasar;
g. pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah nilai pasar;
h. peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap
adalah nilai pasar;
i. pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah nilai pasar;
j. pemberian hak baru atas tanah di luar pelepasan hak adalah nilai pasar;
k. penggabungan usaha adalah nilai pasar;
l. peleburan usaha adalah nilai pasar;
m. pemekaran usaha adalah nilai pasar;
n. hadiah adalah nilai pasar; dan/atau
o. penunjukan pembeli dalam lelang adalah harga transaksi yang tercantum dalam risalah lelang.

• Jika NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, sampai dengan huruf n,
tidak diketahui atau lebih rendah dari NJOP yang digunakan dalam pengenaan
Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun terjadinya perolehan, dasar pengenaan
yang dipakai adalah NJOP Pajak Bumi dan Bangunan.
• Dalam hal NJOP Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), belum ditetapkan pada saat terutang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan, maka NJOP Pajak Bumi Bangunan dapat dikeluarkan oleh instansi
terkait dan bersifat hanya untuk sementara.
 
 Besarnya NPOPTKP ditetapkan sebesar Rp. 60.000.000,00
(enam puluh juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak.

 Dalam hal NPOP hak karena waris atau hibah wasiat yang
diterima orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga
sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas
atau satu derajat ke bawah dengan pemberi hibah wasiat,
termasuk suami/istri, NPOPTKP ditetapkan sebesar Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
  
besar
DAN Tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
tarip Bangunan sebesar 5% (lima persen).

Besaran pokok Bea Perolehan Hak atas


Tanah dan Bangunan yang terutang dihitung
dengan cara mengalikan tarif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9, dengan dasar
pengenaan Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7, setelah dikurangi dengan
NPOPTKP sebagaimana dimaksud dalam
Saat terutangnya pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan ditetapkan untuk :
a. jual beli adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta;
b. tukar menukar adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta;
c. hibah adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta;
d. hibah wasiat adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta;
e. waris adalah sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan haknya ke instansi di
bidang pertanahan;
f. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah sejak tanggal dibuat dan
ditandatangani akta;
g. pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatangani
akta;
h. putusan hakim adalah sejak tanggal putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
yang tetap;
i. pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah sejak tanggal
diterbitkannya surat keputusan pemberian hak;
j. pemberian hak baru di luar pelepasan hak adalah sejak tanggal diterbitkannya surat keputusan
pemberian hak;
k. penggabungan usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta;
l. peleburan usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta;
m. pemekaran usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta;
n. hadiah adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta; dan
o. lelang adalah sejak tanggal penunjukan pemenang lelang.

Pajak yang terutang harus dilunasi pada saat terjadinya perolehan hak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
 
 
Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris
hanya dapat menandatangani akta
pemindahan hak atas tanah dan/atau
bangunan setelah Wajib Pajak
menyerahkan bukti pembayaran pajak.

Kepala instansi yang membidangi pelayanan


lelang negara hanya dapat menandatangani
risalah lelang perolehan hak atas tanah
dan/atau bangunan setelah Wajib Pajak
menyerahkan bukti pembayaran pajak.

Kepala instansi yang melaksanakan tugas di bidang pertanahan


hanya dapat melakukan pendaftaran hak atas tanah atau
pendaftaran peralihan hak atas tanah setelah Wajib Pajak
menyerahkan bukti pembayaran pajak.
SANKSI BAGI PPAT UUPDRD

Pasal 91 (1) UUPDRD


NOTARIS/PPAT hanya berwenang Pasal 93 (1)
Pasal 93 (2)
menandatangani akta pemindahan hak atas Denda
Denda
tanah dan/atau bangunan apabila ada bukti
pembayaran pajaknya telah diserahkan oleh
Rp.7.500.000
Rp.7.500.000
WP

Pasal 93 (2)
PASAL 92 (1) UU PDRD Denda
NOTARIS/PPAT harus melaporkan setiap Rp.250.000
pembuatan akta perolehan hak atas tanah
dan/atau bangunan kepada pejabat yang
ditunjuk yaitu kepala daerah paling lambat
pada tanggal 10 bulan berikutnya
SANKSI BAGI PPAT DALAM PERDA

Pasal 30 (1) PERDA


NOTARIS/PPAT hanya berwenang Pasal 93 (1)
Pasal 93 (2)
menandatangani akta pemindahan hak atas Denda
Denda
tanah dan/atau bangunan apabila ada bukti
pembayaran pajaknya telah diserahkan oleh
Rp.7.500.000
Rp.7.500.000
WP

Pasal 93 (2)
PASAL 30 (2) UU PDRD Denda
NOTARIS/PPAT harus melaporkan setiap Rp.250.000
pembuatan akta perolehan hak atas tanah
dan/atau bangunan kepada pejabat yang
ditunjuk yaitu kepala daerah paling lambat
pada tanggal 10 bulan berikutnya
SANKSI PELANGGARAN PAJAK

 Pemberian
Pemberian sanksi
sanksi terkait
terkait perpajakan
perpajakan ini
ini bisa
bisa dalam
dalam bentuk
bentuk surat
surat teguran
teguran maupun
maupun tindakan
tindakan
tegas berupa penyanderaan atau gijzeling dan merupakan langkah terakhir
tegas berupa penyanderaan atau gijzeling dan merupakan langkah terakhir dari tindakan dari tindakan
hukum
hukum yang
yang dapat
dapat dilakukan
dilakukan pemerintah
pemerintah kepada
kepada wajib
wajib pajak
pajak nakal.
nakal.
 Penyanderaan
Penyanderaan iniini dapat
dapat dilakukan
dilakukan selama
selama 66 bulan
bulan dan
dan diperpanjang
diperpanjang paling
paling lama
lama 66 bulan.
bulan.
 Secara
Secara statistik,
statistik, sejak
sejak tahun
tahun 2015-2017
2015-2017 sedikitnya
sedikitnya ada
ada 117
117 wajib
wajib pajak
pajak yang
yang disandera
disandera oleh
oleh
petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di rumah tahanan.
petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di rumah tahanan.
 Kebanyakan
Kebanyakan merupakan
merupakan wajib
wajib pajak
pajak yang
yang memiliki
memiliki utang
utang pajak
pajak sedikitnya
sedikitnya Rp
Rp 100
100 juta.
juta.

Sanksi
Sanksi Administrasi:
Administrasi:
1.Bunga
1.Bunga == Pasal
Pasal 99 Ayat
Ayat 2(a)
2(a) dan
dan 2(b)
2(b) UU
UU KUP.
KUP.
2.Denda,
2.Denda, Jenis
Jenis sanksi
sanksi ini
ini bisa
bisa berupa
berupa kenaikan
kenaikan jumlah
jumlah pajak
pajak yang
yang harus
harus dibayar
dibayar dengan
dengan
kisaran
kisaran 50%
50% dari
dari pajak
pajak yang
yang kurang
kurang dibayar
dibayar tersebut.
tersebut.
3.Kenaikan
3.Kenaikan Sanksi
Sanksi pajak
pajak berupa
berupa denda
denda ditujukan
ditujukan kepada
kepada pelanggaran
pelanggaran yang
yang berhubungan
berhubungan
dengan kewajiban pelaporan.
dengan kewajiban pelaporan.

Sanksi
Sanksi Pidana
Pidana
1.Denda,
1.Denda,
2.pidana
2.pidana dan
dan
3.kurungan.
3.kurungan.
KESIMPULAN

PPAT
mempunyai
fungsi sesuai Taat Sanksi
kewenangannya Terhadap
a.sebagai
Dituntut kepada pelanggaran
pejabat umum kematanga Peraturan Pajak telah
untuk membuat
akta otentik n dalam Per UU dan diatur dalam
b.sebagai UUKUP
recording of deed
teori dan Peraturan
Dan
of conveyance. praktek Jabatan Sesuai pasal
c.dapat
disangkakan PPAT dan 1869
pidana dan GR KUHPerdata
Kode Etik

Anda mungkin juga menyukai