a. jual beli;
b. tukar menukar;
c. hibah;
d. pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
e. pembagian hak bersama;
f. pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas Tanah Hak Milik;
g. pemberian Hak Tanggungan;
h. pemberian Kuasa membebankan Hak Tanggungan.
4. Dalam Sistem dan Kegiatan Pendaftaran Tanah di Indonesia,
a. Apa yang dimaksud dengan “Sistem Publikasi Negatif Yang Mengandung Unsur
Positif” dalam Sistem Pendaftaran tanah di
Indonesia ?
b. apa yang dimaksud dengan Kegiatan Pemeliharaan Data
a) Pendafataran Tanah ?Penjelasan Pasal 32 ayat (2) PP 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, sistem publikasi yang digunakan di Indonesia adalah
Sistem Publikasi Negatif Yang Mengandung Unsur Positif. Hal ini dapat
dibuktikan dari hal-hal sebagai berikut :
a. Pendaftaran tanah menghasilkan surat tanda bukti hak yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat, bukan sebagai alat pembuktian
yang mutlak (sistem publikasi negatif).
b. Sistem pendaftaran tanah menggunakan sistem pendaftaran hak
(registration of titles), bukan sistem pendaftaran akta (registration of
deed/sistem publikasi negatif)
c. Negara tidak menjamin kebenaran data fisik dan data yuridis yang
tercantum dalam sertifikat (sistem publikasi negatif).
d. Petugas pendaftaran tanah bersifat aktif meneliti kebenaran data fisik
dan yuridis (sistem publikasi positif).
e. Tujuan pendaftaran tanah adalah untuk memberikan jaminan
kepastian hukum (sistem publikasi positif).
f. Pihak lain yang dirugikan atas diterbitkannya sertifikat dapat
mengajukan keberatan kepada penyelenggara pendaftaran tanah
untuk membatalkan sertifikat atau mengajukan gugatan ke
pengadilan agar sertifikat dinyatakan tidak sah (sistem publikasi
negatif).
b) Pemeliharaan data pendaftaran tanah adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk
menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam peta pendaftaran, daftar tanah,
daftar nama, surat ukur, buku tanah, dan sertifikat dengan perubahan-
perubahan yang terjadi kemudian.
5. Sertifikat hak atas tanah adalah bukti kepemilikan atas suatu tanah beserta
bangunannya. Coba Jelaskan mengenai :
a. Pengertian Sertipikat ?
b. Mengapa Sertipikat dikatakan sebagai alat bukti hak yang kuat ?
a) Sertifikat tanah adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah
wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-
masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan. (Pasal 1 angka
20 PP No. 24 Tahun 1997) Sertifikat hak atas tanah adalah bukti kepemilikan
seseorang atas suatu tanah beserta bangunannya.
b) Sertipikat dikatakan sebagai alat bukti hak yang kuat karena Apabila suatu
waktu terdapat gugatan atau tuntutan hukum di pengadilan atas objek tanah
yang telah diterbitkan sertifikatnya tersebut, maka semua keterangan yang
terdapat dalam sertifikat tersebut mempunyai kekuatan pembuktian yang kuat
sepanjang tidak ada bukti lain yang mengingkarinya.
2) Sertifikat Hak Atas Tanah di Buat Oleh Pemegang Hak Yang beriktikad
baik
4) Obyek tanah dikuasai serta dikerjakan secara nyata secara terus menerus
lebih dari 5 tahun
Obyek tanah dikuasai serta dikerjakan secara nyata secara terus menerus lebih
dari 5 tahun. (Pasal 32 ayat (2) PP No. 24 Tahun 1997) \
Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas
nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad
baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai
hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila
dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan
keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor
Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke
Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut