Anda di halaman 1dari 13

PELAKSANAAN SERTIFIKASI TANAH DALAM

PERLINDUNGAN HAK ATAS TANAH SESUAI PASAL 19 UUPA 1960


DI KAB,KERINCI KEC,AIR HANGAT

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hukum dan masyarakat merupakan dua sisi mata uang yang saling
berkaitandan tak terpisahkan.Teori hukun dalam masyarakat yang sudah maju
dapat dilihat dari dua sisi,yaitu sisi pertama dimana kemajuan dalam
masyarakat dalam berbagai bidang membutuhkan adanya aturan hukum untuk
mengaturnya,sehingga sektor hukum pun ikut ditarik dalam perkembangan
masyarakat tersebut.Pada sisi lainnya adalah dimana hukum yang baik dapat
membawa perubahan masyarakat atau mengarahkan perkembangan
masyarakat.1

Bagaimanapun juga fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka


ragam,tergantung kepada berbagai faktor dalam masyarakat.Disamping
itu,fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan berbeda
dengan yang terdapat dalam masyarakat yang telah maju.Dalam setiap
masyarakat,hukum lebih berfungsi untuk menjamin keamanan dalam
masyarakat dan jaminan pencapaian stuktur sosial yang diharapkan oleh
masyarakat.2

Hukum merupakan sarana rekayasa masyarakat (a tool of social


engineering).Ungkapan ini berbeda dengan pandangan yang umumnya dianut
saat itu bahwa bukan perubahan hukum yang mempengaruhi perkembangan
masyarakat,tetapi perkembangan masyarakat yang mempengaruhi perubahan
hukum.3

1 Munir fuady,Teori-teori besar(Grand teori) Dalam hukum,jakarta,2013,hlm 244

2 Ibid

3 Ibid

1
Akan tetapi kajian-kajian tentang hukum kemudian membuktikan bahwa
kedua pandangan itu semuanya benar.Artinya,di satu pihak ,perubahan
masyarakat mempengaruhi perubahan hukum,tetapi sebaliknya juga benar
bahwa perubahan hukum dapat mempengaruhi perkembangan msyarakat.

Banyak perubahan penting dalam masyarakat yang sudah maju diawali


dengan perubahan hukum,khususnya perubahan undang-undang meskipun
harus diakui bahwa perubahan hukum tersebut biasanya dipicu oleh adanya
perubahan dalam masayrakat lokal maupun masyarakat internasional.

Tetapi perubahan dalam masyarakat tersebut belum sah berlakunaya


sebelum di berlakukan undang-undang ,khususnya bagi perkembangan
perbuatan,peristiwa,mode,yang ada relasi erat denagan masyarakat luas atau
negara.Setiap ada perancangan atas suatu undang-undang berarti sedang
dilakukan perancangan atau suatu perubahan dalam masyarakat.

Dalam bidang pertahanaha,cara pendang masyarakat terdahap hak-hak atas


tanah dan segala aspek yamg terkait dengannya,yang semula berpijak pada
pengaturan hukum adat mengalami perubahan dengan adanya pengaturan
pertanahan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1960 Tentang peraturan dasar hukum pokok-pokok Agraria selanjutnya
disebut (UUPA)

Aspek pemilikan dan/atau penguasan tanah yang terjadi sebelum adanya


UUPA mengalami perubahan secara signifikan oleh karena berlakunya UUPA
sesungguhnya dimaksudkan antara lain untul menata hubuangan hukum orang
denga orang yang berkaitan dengan bumi,air,dan ruang angkasa dan juga
mengatur hubungan hukum dan perubahan hukum terhadap bumi,air,dan
ruang angkasa indonesia.

Perkembangan masyarakat saar sekarang ini tidak lagi menempatkan


kebutuhan akan tanah saja atau tanah bangunan diatasnya sebagai kebutuhan
sekunder,tetapi sudah kebutuhan primer (kebutuhan pertama)meskipun
demikian ,masyarakat masih harus berjuang untuk meraihnya dan tidak jarang

2
untuk mendapatkan hal tersebut harus dilakukan denga segala cara dan
melanggar hukum.4

Untuk meraih impian memiliki tanah /rumah,bagi mereka yang


mempunayai dana tunai yang cukup tentulah impian itu murah diraih,bagi
mereka yang dana tunainya tersedia tetapi cukup memiliki jaminan,apakah itu
berupa jaminan materil atau pun non materil yang bisa dijadikan pinjaman
selanjutnya di bank,impian merka pun jelas bisa tercapai.Tetapi bagi mereka
yang memiliki agunan yanh cukup ,tenu ini merupak suatu masalah yang besar
sehingga impian susah menjadi kenyataan.Bahwa terkadang keinginan untuk
memiliki tanah/rumah tidak pernah kesampaian karena ketidak tahuan akan
prosedur yang bisa menjembatani proses kepemilikan tanah/rumah tersebut
secara efektif dan efisien.

Salah satu prosedur yang bisa menyiasati ketidak mampuan finansial untuk
memilih tanah/rumah adalah dengan jual beli secara angsuran.Walaupun
bentuk jual beli secara angsuran tidak dikenal dalam kitab undang-undang
hukum perdata (untuk selanjutnya disebut KUHperdata)namun lembaga ini
timbul karena adanya kebutuhan masyarakat yang terus berkembang dalam
prakter.5

Oleh karena itu,dasar hukum dari jual beli secara angsuran adalah
ketentuan hukum perikatan yang diatur dalam buku tiga
KUHperdata,karenanya perjanjian -perjanjian dalam jual beli angsuran harus
tunduk pada hukum perjanjian yang berlaku.Hal ini di dasrkan pada
ketentuanpasal 1319 KUHperdata yang menetukan semua persetujuan ,baik
yang mempunyai nama khusus ,maupun yang tidak terkenal dengan suatu
nama ,tunduk pada peraturan-peraturan umum,yang termuat dalam bab ini dan
bab yang lalu.
4 Skripsi adelia,perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian
pengikatan jual beliHlm 3

5 Skripsi adelia,perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian


pengikatan jual beliHlm 4

3
Adapun ketentuan tentang jual beli telah di atur dalam pasal 1457 sampai
pasal 1540 KUHperdata, dan khusus untuk jual beli hak atas tanah diatur
dalam UUPA dan peraturan pelaksanaannya untuk pertama yaitu PP Nomor 10
Tahun 1961 dan di ganti dengan PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang
pendaftaran tanah serta peraturan mentri agraria /kepala BPN Nomor 3 Tahun
1997.

Dalam peraturan pemerintah yang menyempurnakan peraturan pemerinta


Nomor 10 Tahun1961 ,tetap dipertahankan tujuan dan sistem yang di gunakan
yang pada hakikatnya sudah di tetapkan dalam UUPA ,yaitu bahwa
penadaftaran tanah diselenggarakan dalam rangka memberi kepastian hukum
di bidang pertanahan dan bahwa sistim publikasi adalah sisrim negatif,tetapi
yang mengandung unsur positif ,karena akan menghasilkan surat-surat tanda
bukti hak yang berlaku sebagai alat bukti yang kuat ,sperti dinyatakan dlaam
pasal 19 ayat (2),pasal 32 ayat (2) dan pasala 38 ayat (2) UUPA.

Sedangkan diketahui bahwa dalam hukum agraria memakai sistem dan


asas-asas hukum ada( pasal 5 UUPA), karena rakyat indonesia sebagaian besar
tunduk pada hukum adat,maka hukum agraria harus sesuai dengan kesadaran
hukum dari rakyat banyak.

Menurut hukum adat,jual beli hak atas tanah merupakan perbuatan hukum
peralihan hak yang sifatnya:pertama kontan atau tunai yang artinya jual beli
tanah sebagai perbuatan hukum yang berupa penyerahan hak milik
(penyerahan tanah untuk selama-lamanya) dan penjualan kepada pembeli
,yang pada saat itu juga menyerahkan harganya kepada penjual (baik sebagian
maupun seluruhnya).Sisa pembayaran yang masih terhutang tetap ada ,dan
hubungan hukum jual beli berubah menjadi hubungan hukum hutang piutang.

Kemudian yang kedua jual beli tanah yang bersifat terang berarti
perubahan hukum jual beli dilakukan dihadapan pejabat yang berwenag.Hal
ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 19 PP Nomor 10 Tahun 1961 yang
menetukan sebagai berikut: setiap perjanjian yang dimaksudkan memidanakan
hak atas tanah,memberikan sesuatu hak baru atas tanah,menggadaikan tanah
atau meminjam uang dengan suatu akta yang di buat oleh dan dihadapan

4
pejabat yang ditunjuk di tunjuk oelh mentri agraria.Yang dimaksud dengan
pejabat yang di tunjuk oleh mentri agraria adalah pejabat akta
tanah(PPAT).Pejabat pembuat akta tanah (PPAT) adalh pejabat umum yang
diberi wewenang untuk membuat akta otentik mengenai perbuatan hukum
tertentu mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun.

Sifat yang ketiga adalah riil,yaitu jual beli tanah di buatkan suatu akta
berupa pernyataan dari pihak penjual bahwa ia telah menjual tanahnya kepada
pembeli.6 Hal ini sesuai dangan pasal 37 PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang
pendaftaran tanah yang menentukan :

Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas tanah satuan rumah susun
melalui jual beli,tukar menukar,hibah,pemasukan dalam perusahaan dan
perbuatan hukum pemindahan hak lainnya,kecuali pemindahan hak melalui
lelang,hanya dapat didaftarkan jika di buktikan dengan akta yang di buat oleh
PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Fungsi akta PPATyang di buat adalah sebagai bukti bahwa benar telah
dilakuakan perbuatan hukum yang bersangkutan,karena sifatnya tunai maka
sekaligus membuktikan telah berpindahnya hak atas tanah yang bersangkutan
kepada penerima hak ,maka sesuai dengan pasal 40 PP Nomor 26 Tahun 1997
dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak akta PPAT di tanda tangani,PPAT wajib
menyampaikan akta yang di buatnya berikut dokumen-dokumen yang
bersangkutan kepada kepala kantor pertanahan agar dapat dilaksanakan proses
pendaftarannya.

Tujuan pendaftaran tanah ini adalah memberikan kepastian hukum


sehingga diwajibkan bagi pemegang hak yang bersangkutan.Proses jual beli
dan peralihan hak atas tanah telah memiliki prosedur yang umum dan
standar.Prosedur ini dimaksudkan untuk jaminan kepastian hukum dan
melindungi hak para pihak,baim penjual maupu pembeli.Tetapi terkadang
terjadi masalh dalam jual beli hak atas tanah karena hak tidak dilakukan
prosedur yang seharusnya dilakukan menurut aturan ketentuan hukum yang

6 http://myrizal-76.blogspot.co.id/2013/12/peralihan-hak-atas-tanah-melalui-
jual.htmlDi akses minggu jam 11.24

5
berlaku yang menjamin dan menimalisir timbulnya sengketa,misalnya,pembeli
yang belum melakukan pembayaran pelunasan kepada penjual atau
pembayaran dilakukan secara angsuran karena seperti dijelaskan di atas bahwa
jual beli bersifat tunai ,jadi pembeli yang telah membayar harga (sebagian atau
seluruhnya) kepada penjual,berdasarkan kesepakatan para pihak dapat dinuat
akta jual beli .Akan tetapi tentu ini akan merugikan pihak penjual dan
kemungkinan timbulnya sengketa dengan peraliahan hak yang telah dilakukan.

Cara yang tepat untuk menghindari hal seperti itu tersebut di atas adalah
dengan melakukan perjanjian jula beli sebeum di buatnya akta jual beli di
hadapan PPAT.Perjanjian pengikatan jual beli merupakan salah satu bentuk
perikatan yang bersumber dari perjanjian dan di buat atas dasar
kesepakatan,dalam rangka mengatur kepentingan para pihak.

Perjanjian pengikatan jual beli merupakan bentuk perjanjian pendahulan


yang dapat di gunakan untuk menimalisir sengketa dalam hal jual beli dengan
pembayaran angsuran.Perjanjian ini dapat di buat secara materil atau pun
dibawah tangan.Prinsip yang terpenting adalah perjanjian tersebut berisi
kalausula-kalusula yang diperlakukan sesuai dengan kepentingan dan
kesepakatan para pihak,serta hak-hak dan kewajiban (perstasi)yang harus di
penuhi dan dilaksankan dan pembeli.

Efektifitas perjanjian jual beli tidak hanya untuk menyiasati ketidak


mampuan finansial tetapi berbgai hambatan dari ke dua belah pihak,apakah
dari pihak penjual atau pihak pembeli dapat di atur untuk di carikan
penyelesaian.Pada dasarnya tujuannya di buatnya perjanjian pengikatan jual
beli adalah untuk mencapai suatu keahlian ,rasa aman dan kepastian hukum di
antara para pihak sehingga sengketa yang mungkin terjadi antara pihak dapat
diminimalisir.7

B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakan masalah di atas,yang menjadi pokok masalah
adalah sebagai berikut :

7 Skripsi adelia,perlindungan hukum bagi para pihak jual beli hak atas
tanah hlm 8

6
1. Bagaimana pengaturan perlindungan hukum bagi para pihak dalam hak
atas tanah di kabupaten kerinci kecamatan air hangat ?
2. Bagaimana efektivitas UUPA No 5 Tahun 1960 di kabupaten kerinci?

C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini bertolak belakang dari rumusan masalah
diatas,maka tujuan dari penuliasan ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana pengaturan perlindungan hukum bagi para
pihak dalam hak atas tanah di kabupaten kerinci kecamatan air hangat?
2. Mengetahui bagaimana efektivitas UUPA No 5 Tahun 1960 di
kabupaten kerinci?
D. MANFAAT
Disamping memberikan tujuan,hasil penulisan ini di harapkan dapat
memberikan manfaat dalam perlindungan hak atas tanah agar status tanah
yanng merupakan hak milik tidak abstrak di mata hukum.Manfaat
penulisan ini dapat di ambil menjadi manfaat teoritis dan manfaat
praktis,yaitu :
1. Manfaat teoritis,yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman akan pentingnya mengsertifikasi tanah
2. Manfaat praktis,yaitu penelitin ini diharapkan dapat di terapkan dalam
kalangan masyarakat yang terutama masih memegang erat hukum adat
E. KERANGKA TEORI DAN KONSEPSI
1. Kerangka teori
Menurut para ahli
Setiono yang menyatakan bahwa perlindungan hukum
merupakan tindakan untuk melindungi masyarakat dari
kesewenang-wenangan penguasa yang tidak sesuai dengan
aturan yang berlaku untuk mewujudkan ketenteraman dan
ketertiban umum
Philipus M.Hadjon. Dia menyatakan bahwa perlindungan
hukum bagi rakyat berupa tindakan pemerintah yang bersifat
preventif dan represif. Bersifat preventif artinya pemerintah
lebih bersikap hati-hati dalam pengambilan dan pembuatan
keputusan karena masih dalam bentuk tindakan pencegahan.
Sedangkan bersifat represif artinya pemerintah harus lebih
bersikap tegas dalam pengambilan dan pembuatan
keputusanatas pelanggaran yang telah terjadi.

7
2. Kerangka konsepsi
Konsepsi merupakan bagian terpenting dari teori.Konsepsi di
artikan sebagai suatu konsturksi metal,yaitu sesuatu yang dihasilkan
melalui suatu proses yang berjalan dalam pikiran penelitian atau
keperluan analisis8
Dalam penulisan ini perlu di defenisikan beberapa pengertian
tentang konsep-konsep dalam penulisan ini.
Dalam pelaksanaan sertifikasi tanah/pendaftaran tanah perlu di
ketahui apa yang dimaksud dengan dengan sertifikasi
tanah/pendaftaran tanah.
Pendaftaran tanah menurut pasal 1 anka 1 PP No 24 Tahun 1997
yaitu, pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh Pemerintah secara terus-menerus, berkesinambungan dan teratur,
meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta
pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar,
mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun,
termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang
tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun
serta hak-hak tertentu yang membebaninya.9Adapun yang menjadi
objek dari pendaftaran tanah yaitu:
1. Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna
usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai.
2. Tanah hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah
susun, hak tanggungan, tanah negara.
Dalam hal tanah negara sebagai obyek pendaftaran tanah
sebagaimana dimaksud di atas, pendaftarannya dilakukan dengan cara
membukukan bidang tanah yang merupakan tanah negara dalam daftar
tanah.

F. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian

8 Satjipto raharjo,ilmu hukum,Bandung PT.Citra Aditya Bakti,1996,hal 307

9 https://ami23.wordpress.com/2012/05/12/pendaftaran-tanah/

8
Penelitian hukum sosiologis empiris adalah metode penelitian yang
dilakukan untuk mendapatkan data primer dan menemukan kebenaran dengan
menggunakan metode berpikir induktif dan kriterium kebenaran koresponden
serta fakta yang digunakan untuk melakukan proses induksi dan pengujian
kebenaran secara koresponden adalah fakta yang mutakhir.10
2. Jenis Penelitian

Penulis menggunakan penelitian jenis deksriptif dengan tujuan untuk


memberikan gambaran mengenai obyek penelitian secara teliti. Penelitian
Deskripsi yaitu penelitian yang dilakukan untuk memberikan data seteliti
mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Maksudnya
adalah untuk mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu di dalam
memperkuat teori-teori lama atau didalam kerangka penyusun teori-teori baru.
3. Sumber Data

Sumber data adalah subyek dari mana data yang diperlukan dalam
suatu penelitian dapat diperoleh. Dalam penelitian ini sumber data yang
dipergunakan adalah :

a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lapan Data
Sekunder,Yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka, yang
bertujuan untuk memperoleh landasan teori yang bersumber dari
peraturan perundang-undangan, data arsip dokumen yang ada
hubungannya dengan obyek penelitian.
b. Lokasi penelitian
Adapun lokasi yang menjadi obyek penlitian adalah di
wilayah kabupaten kerinci kecamatan air hangat, sehingga dengan
demikian akan mempermudah penulis untuk mengumpulkan data-
data yang diperlukan.Teknik pengumpulan data

10 Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan
Singkat), Rajawali Pers, Jakarta, 2001, hlm. 13-14.

9
Untuk mengumpulkan data-data dari sumber data di atas dipergunakan
cara atau teknik pengumpulan data.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Observasi

Yaitu pengamatan secara langsung terhadap kasus yang


menggunakan alat bukti akata otentik yang telah diputus oleh Pengadilan
Negeri Karanganyar.
b. Interview atau wawancara
Yaitu suatu cara untuk memperoleh data atau pengumpulan data
dari lapangan dengan cara mengadakan tanya jawab atau komunikasi
dengan responden sebagai informan yang bersangkutan dan
berhubungan dengan obyek yang diteliti.

4. Studi pustaka

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan

masalah yang dipecahkan.

5. Metode populasi, sample dan sampling

a. Metode Populasi
1 Salah satu cara yang perlu diambil dalam melaksanakan suatu penelitian
adalan menentukan populasi dari penelitian yang akan dilaksanakan, yang
dimaksudkan dengan populasi di sini adalah keseluruhan subyek
penelitian. Populasi dalam penlitian ini adalah kasus dan pihak-pihak yang
telah diputus di Pengadilan Negeri Karanganyar yang menggunakan akta
otentik sebagai alat bukti.

b. Metode Sampling
Sampling adalah metode tentang proses untuk mengambil sample,

10
di dalam sampling dikenal dengan tata cara pelaksanaan sampling. Di
dalam penulisan skripsi ini cara yang dilakukan dalam pengambilan
sample adalah teknik non rondom sampling maksudnya tidak semua
populasi dapat menjadi anggota sample.
c. Metode Sample
Sample adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai respond
6. . Teknik Analisa Data

Guna menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah


dibaca dan diinterprestasikan terhadap data yang telah terkumpul dengan
melalui teknik pengumpulan data seperti tersebut diatas, maka langkah
selanjutnya adalah menganalisa data dengan tujuan untuk memcahkan
masalah yang sedang diteliti. Dengan demikian analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kwalitatif.11

G. SITIMATIK SKRIPSI
1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, sari, kata pengantar, daftar isi,daftar
gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.
2. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I : Pendahuluan, dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar
belakang, permasalahan, tujuan, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan
sistematika skripsi.
BAB II : Landasan teori, yaitu bab yang menguraikan tentang kajian
pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun sumber-sumber lain yang
mendukung penelitian ini.
BAB III : Metodologi penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang
objek penelitian, variabel, metode penelitian, metode pengumpulan data,
dan metode analisis data.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, yaitu bab yang menguraikan
tentang hasil penelitian dan pembahasan dari data yang telah diperoleh.
BAB V : Simpulan dan saran, yaitu bab yang berisi simpulan hasil dan
saran serta hasil penelitian.
3. Bagian akhir skripsi: terdiri dari DAFTAR PUSTAKA dan LAMPIRAN.12

11 http://eprints.ums.ac.id/20168/2/03._BAB_I.pdf

11
DAFTAR PUSTAKA
1. Munir fuady,Teori-teori besar(Grand teori) Dalam
hukum,jakarta,2013,hl244

2. Skripsi adelia,perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian


pengikatan jual beli Hlm 3
3. http://myrizal-76.blogspot.co.id/2013/12/peralihan-hak-atas-tanah-
melalui-jual.html
4. Satjipto raharjo,ilmu hukum,Bandung PT.Citra Aditya Bakti,1996,hal
307
5. https://ami23.wordpress.com/2012/05/12/pendaftaran-tanah/
6. Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu
Tinjauan Singkat), Rajawali Pers, Jakarta, 2001, hlm. 13-14.
7. http://eprints.ums.ac.id/20168/2/03._BAB_I.pdf
8. https://ipankreview.wordpress.com/2013/01/02/sistematika-
penyusunan-skripsi-secara-umum/

12 https://ipankreview.wordpress.com/2013/01/02/sistematika-
penyusunan-skripsi-secara-umum/

12
13

Anda mungkin juga menyukai