PELATIHAN PERBANKAN
SYARIAH
PENGWIL JABAR IPPAT & BSI
Bandung, 21 JUNI 2023 Dr. ASRIL, SH, Dewan
MH. Pakar Pengwil IPPAT Jabar
SEJARAH PPAT DI INDONESIA
Pasal 3 PMA No.10 Tahun 1961, menjelaskan yang dapat diangkat sebagai
Penjabat adalah:
a. Notaris
b. Pegawai-pegawai dan bekas pegawai dalam lingkungan Departemen
Agraria yang dianggap mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
peraturan-peraturan pendaftaran tanah dan peraturan-peraturan lainnya
yang bersangkutan dengan persoalan peralihan hak atas tanah
c. Para pegawai pamongpraja yang pernah melakukan tugas seorang
penjabat
d. Orang-orang lain yang telah lulus dalam ujian yang diadakan oleh Menteri
Agraria.
SETELAH BERLAKUNYA UPPA
Peralihan dan pembebanan hak atas tanah yang harus dilakukan dihadapan
Penjabat, antara lain:
1. Jual beli
2. Hibah
3. Tukar Menukar
4. Pemisahan dan Pembagian
5. Pemisahan dan Pembagian Harta Warisan
6. Pemasukkan dalam Perseroan Terbatas
7. Hipotik
8. Crediet Verband
PENGERTIAN PPAT
Mengacu pada:
1. Pasal 1 Angka 1 PP No.37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan PPAT
2. Peraturan KBPN No.1 Tahun 2006 Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No.37
Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan PPAT
3. Pasal 1 Angka 1 PP No.24 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas PP No.37
Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan PPAT
2. Tukar menukar
3. Hibah
4. Pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng)
5. Pembagian hak bersama
6. Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas Tanah Hak Milik
7. Pemberian Hak Tanggungan
8. Pemberian Kuasa membebankan Hak Tanggungan.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PPAT
Di Indonesia dewasa ini terdapat berbagai badan yang secara parsial menangani
perlindungan hukum bagi rakyat, yang oleh Rochmat Soemitro dikelompokkan
menjadi tiga badan, yaitu:
a. Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum
Yaitu suatu lembaga yang berwenang untuk menangani permasalahan
permasalahan tertentu terhadap tindakan penguasa yang menimbulkan kerugian
bagi rakyat yang dikenal sebagai perbuatan melawan hukum oleh penguasa
(onrechtmatige overheidsdaad) atas dasar penafsiran yang luas terhadap Pasal
1365 KUHPerdata perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad).
b. Instansi Pemerintah yang merupakan lembaga banding administrasi
Yaitu Instansi Pemerintah yang menangani permintaan banding terhadap suatu
tindakan pemerintah oleh pihak yang merasa dirugikan atas tindakan tersebut
kepada pejabat pemerintah yang secara hirarki lebih tinggi atau kepada pejabat
pemerintah lain daripada yang melakukan tindakan tersebut. Instansi
Pemerintah yang menerima permohonan banding berwenang untuk mengubah
dan bahkan dapat membatalkan tindakan pemerintah tersebut.
BADAN-BADAN YANG MENANGANI PERLINDUNGAN HUKUM
c. Badan-badan Khusus
Yaitu badan-badan yang dibentuk secara khusus
dan berwenang untuk menyelesaikan sengketa
tertentu. Badan-badan tersebut, antara lain
Kantor Urusan Perumahan, Peradilan
Kepegawaian, Majelis Perimbangan Pajak,
Badan Sensor Film, Panitia Urusan Piutang
Negara, Peradilan Administrasi Negara.
PERLINDUNGAN HUKUM PREVENTIF TERHADAP PPAT
Perlindungan hukum secara preventif bagi PPAT yang dirangkap oleh Notaris, adalah
melalui Pasal 15 Ayat 2 huruf e UU No.30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris,
memberikan wewenang kepada Notaris untuk memberikan penyuluhan hukum sehubungan
dengan pembuatan akta.
Adapun fungsi dari penyuluhan hukum ini adalah langkah pencegahan, langkah korektif,
langkah pemeliharaan dan fungsi pengembangan.
Pertama, penyuluhan sebagai langkah pencegahan (preventif), yakni mencegah timbulnya
hal-hal yang negatif dan destruktif yang dapat mengakibatkan kerugian bagi masyarakat.
Kedua, penyuluhan sebagai langkah korektif, yakni berfungsi sebagai koreksi terhadap
hal-hal yang telah ada, sehingga apabila terdapat suatu hal yang melanggar hukum dapat
mengurangi dampak ataupun menghilangkan hal tersebut.
Ketiga, penyuluhan sebagai langkah pemeliharaan, yakni memberikan dorongan untuk
menumbuhkan semangat supaya berpartisipasi dalam pembangunan hukum sesuai dengan
kemampuan dan kedudukannya masing-masing.
Keempat, penyuluhan sebagai fungsi pengembangan, yakni memberikan dorongan dan
masukan terhadap suatu hal agar masyarakat dapat lebih mandiri dan tidak tergantung
ataupun mengandalkan pihak lain.
PERLINDUNGAN HUKUM PREVENTIF TERHADAP PPAT