“IMPLEMENTASI PENERAPAN
PP 18 TAHUN 2021 & PERMEN ATR/KBPN 18 TAHUN 2021
DALAM MEKANISME PENDAFTARAN TANAH
SERTA PELAKSANAAN HUKUM WARIS DI INDONESIA”
Webinar Pengurus Daerah Kota Denpasar Ikatan Notaris Indonesia - 14 Desember 2021
DAFTAR ISI
4
JUAL BELI 1 Bidang Tanah/HMRS → 1 Akta PPAT
Serah Sertipikat
Pendaftaran Tanah
Serah Sertipikat
Pendaftaran Tanah
Serah Sertipikat
Pendaftaran Tanah
d. PPAT Khusus, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT Khusus, jabatan 6) Diisi hari, tanggal, bulan dan tahun pembuatan aktanya.
(Kepala Kantor Pertanahan), wilayah kerja (Kabupaten/Kota), SK
7) Diisi nama lengkap PPAT
pengangkatan, nomor dan tanggal serta alamat kantor dan nomor
telepon/fax (jika ada). 8) Diisi jabatan dari pejabat yang mengeluarkan keputusan
Contoh : pengangkatan/penunjukkan PPAT yang bersangkutan, tanggal
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS dan nomornya.
(PPAT KHUSUS)
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
9) Sebutkan daerah kerja PPAT sesuai pengangkatan, sedangkan
bagi PPAT sementara (Camat, Kepala Desa yang karena
KABUPATEN POSO
jabatannya ditunjuk untuk melaksanakan tugas Pejabat Pembuat
SK. ........... Nomor : .... / .... .... / ... / .... Tanggal ..........
Akta Tanah), wilayah kerjanya adalah wilayah Kecamatan, Desa
Jalan Sawit Raya nomor ..., Kota Poso,
atau nama lain.
Telepon ... Fax .....
10) Diisi alamat lengkap letak kantor PPAT.
11) Untuk Komparisi memuat :
c. Apabila pemilik objek hibah tidak cakap melakukan perbuatan
a) kapasitas dan kewenangan para pihak dalam pembuatan akta yang hukum, maka bagi mereka yang Warga Negara Indonesia
bersangkutan; diwakili oleh wali/pengampu dan bagi mereka yang tunduk pada
b) identitas para pihak disertai tanda pengenal (Kartu Tanda Penduduk/Surat Ijin Hukum Perdata Barat diperlukan juga persetujuan Pengadilan
Mengemudi/paspor dan sebagainya); Negeri setempat.
c) surat-surat/dasar hukum yang menjadi landasan perbuatan hukumnya; d. Sebutkan persetujuan yang diperlukan, misalnya persetujuan
d) persetujuan/ijin tertulis yang menyangkut kapasitas dan kewenangan yang
istri/suami mengenai harta bersama dengan menyebutkan
bersangkutan, apabila hal tersebut diperlukan menurut ketentuan peraturan identitas secara lengkap seperti uraian pada huruf a atau dalam
perundang-undangan. hal persetujuan dilakukan secara tertulis, persetujuan tersebut
disebutkan secara jelas. Persetujuan yang tidak otentik harus
dilekatkan pada akta yang disimpan oleh PPAT dan harus
Keterangan mengenai Pihak Pertama : disebutkan dalam aktanya. Demikian pula nama-nama
a. Diisi nama lengkap sesuai dengan yang tercantum di dalam dokumen yang orang/badan hukum/instansi yang diwakilinya diuraikan secara
dijadikan bukti hak atau di dalam bukti identitasnya dengan tidak lengkap.
menggunakan singkatan termasuk gelarnya, tempat dan tanggal lahir (kalau
tidak diketahui cantumkan umurnya dengan menyebutkan bahwa tanggal Kemudian ditutup pada garis baru dengan :
lahirnya tidak diketahui), kewarganegaraan, pekerjaan, tempat tinggal, dan ”Selaku Pemberi Hibah selanjutnya disebut Pihak Pertama”.
nomor Kartu Tanda Penduduk atau Nomor Induk Kependudukan (jika ada)
dan keterangan lain yang dianggap perlu. Keterangan mengenai Penerima Hibah/Pihak Kedua :
Cara pengisian Penerima Hibah/Pihak Kedua mutatis mutandis
b. Jika penghadap bukan pemilik objek hibah dan hanya bertindak selaku cara pengisian untuk Pemberi Hibah/Pihak Pertama.
kuasa/dalam jabatan dari orang/badan hukum/instansi yang diwakilinya, maka
kualitas/dasar hukum dari tindakannya harus disebutkan secara jelas. Kemudian ditutup pada garis baru dengan :
”Selaku Penerima Hibah, selanjutnya disebut Pihak Kedua”.
Surat kuasa yang otentik/tidak otentik harus dilekatkan pada akta yang
disimpan oleh PPAT dan harus disebutkan dalam aktanya.
Demikian pula nama-nama orang/badan hukum/instansi yang diwakilinya
diuraikan secara lengkap.
12. Bagian bawah disetiap halaman akta diisi : 13) Bagian ini disediakan untuk pernyataan bahwa PPAT mengenal
a. PPAT, diisi nama lengkap dengan gelar, dan daerah kerja. para penghadap, baik karena sudah kenal sebelumnya maupun
Contoh : berdasarkan identitas yang diperlihatkan kepada PPAT atau
penghadap juga dapat diperkenalkan oleh 2 (dua) orang saksi
Sofia Lauren, SH, M.Kn pengenal, misalnya, oleh salah satu yang hadir/penghadap dan 1
Daerah Kerja Kota Administrasi Jakarta Selatan (satu) orang saksi pengenal lainnya.
b. PPAT Sementara, diisi dengan jabatan (Camat/Kepala Desa) dan
Wilayah kerja (Desa, Kecamatan dan Kabupaten/Kota). Dalam hal para penghadap dikenal oleh PPAT, maka bagian
kalimat setelah kalimat ”dikenal oleh saya” tidak dicantumkan
Contoh : dalam akta.
Untuk Camat
Camat Dalam hal hanya satu penghadap yang dikenal oleh PPAT dan yang
lainnya diperkenalkan kepada ppat oleh saksi penghadap/saksi
Kecamatan ........ Kabupaten / Kota ...... pengenal, maka kata ”Para penghadap dikenal oleh saya/” sebelum
Untuk Kepala Desa kata ”penghadap” dan kata ”/para” setelah kata ”olehnya kepada
Kepala Desa saya” tidak dicantumkan dalam akta.
Desa ...... Kecamatan ......... Kabupaten / Kota .........
Dalam hal para penghadap tidak ada yang dikenal oleh PPAT,
c. PPAT Pengganti, diisi nama lengkap PPAT dan yang digantikan maka diperlukan saksi pengenal yang mengenal penghadap/para
dengan gelar serta daerah kerja. penghadap dan bagian kalimat ”saya kenal dan yang lain
Contoh : diperkenalkan olehnya kepada saya/” sebelum kalimat ”para
Fajria Clamentin, S.H., M.K.n. penghadap diperkenalkan kepada saya” tidak dicantumkan dalam
Pengganti dari Marina, S.H., M.Kn. akta.
Daerah Kerja Kabupaten Nunukan Uraian rincian hak Pihak Pertama yang dipertukarkan dalam nomor 14
d. PPAT Khusus, diisi dengan jabatan (Kepala Kantor Pertanahan) s/d 17 harus dipilih salah satu objek hibah, dan yang tidak diperlukan
dan Wilayah kerja (Kabupaten/Kota). tidak dicantumkan dalam akta.
Contoh :
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Poso
14) Bagian ini diisi apabila yang dihibahkan adalah hak atas tanah yang sudah 14d) Diisi NIB, apabila NIB tersebut sudah ada dan tercantum dalam sertipikat, dan
terdaftar. Pilih sesuai keperluan, dan yang tidak diperlukan tidak SPPT PBB Nomor Objek Pajak (NOP) dari bidang tanah serta jenis
dicantumkan dalam akta. penggunaan dan pemanfaatan tanahnya sesuai dengan keadaan di lapangan.
Apabila yang dihibahkan berupa sebagian dari suatu hak bersama yang 15) Bagian ini diisi apabila yang sudah dihibahkan adalah sebagian dari bidang
sudah disertipikatkan secara tersendiri, maka di depan nama hak disisipkan tanah yang sudah terdaftar. Pilih sesuai keperluan, dan yang tidak diperlukan
kata-kata ” x per y”, dimana x per y merupakan variabel bagian yang tidak dicantumkan dalam akta.
dipertukarkan dari hak bersama yang dipunyai oleh pemberi hibah 15a) Diisi nomor hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam sertipikat.
sebagaimana tersebut dalam sertipikatnya.
15b) Diisi NIB tanah asal, apabila NIB itu sudah ada dan tercantum dalam
Contoh : sertipikat, dan SPPT PBB Nomor Objek Pajak (NOP) dari bidang tanah yang
bersangkutan serta diisi penggunaan dan pemanfaatan tanahnya sesuai dengan
1. Bagian hak bersama (Hak Milik) yang dipunyai penghibah adalah keadaan di lapangan.
500 m2. dari harta bersama seluas 1500 m2. Dihibahkan seluruhnya
15c) Diisi luas bidang tanah yang dihibahkan (yang merupakan sebagian saja dari
seluas 500 m2.
tanah hak yang bersangkutan).
Maka penulisannya: 15d) Diisi batas-batas bidang tanah yang dihibahkan.
”Satu per tiga” Hak Milik. 15e) Diisi dengan identifikasi dari gambar bidang tanah yang dihibahkan, berupa
tanggal dan nomor surat ukur/peta bidang (kalau sudah dibuat) dan
2. Bagian hak bersama yang dipunyai (Hak Milik) yang dipunyai dilampirkan pada akta ini, dengan mencantumkan NIB (Nomor Identifikasi
penghibah adalah 200 m2 dari harta bersama seluas 500 m2. Bidang) tanah dari objek yang dihibahkan.
Dihibahkan seluruhnya seluas 200 m2.
16) Bagian ini diisi apabila yang dihibahkan adalah Hak Milik yang belum
Maka penulisannya: terdaftar (bekas Hak Milik Adat).
16a) Diisi dengan identitas tanah yang bersangkutan, yaitu nomor persil, blok dan
”Dua per lima” Hak Milik.
nomor kohir. Nomor ini dapat diambilkan dari nomor Surat Pajak Bumi
14a) Diisi nomor hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam sertipikat. (petuk/girik/kekitir/leter C/verponding Indonesia/Segel) dan surat bukti hak
milik adat lainnya.
14b) Diisi tanggal dan nomor Surat Ukur/Gambar Situasi dalam sertipikat yang
bersangkutan.
14c) Diisi angka luas tanah sebagaimana tercantum dalam sertipikat.
16b) Diisi dengan luas tanah yang dihibahkan. 20) Diisi tanggal pernyataan sebagaimana dipersyaratkan dalam Pasal 95
16c) Diisi dengan penyebutan batas-batas tanah dihibahkan. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
16d) Diisi dengan identitas peta yaitu tanggal dan nomor Peta Bidang. Nomor 3 Tahun 1997.
21) Pasal ini mengenai tanah yang disebut dalam nomor petunjuk 15c dan
16e) Diisi dengan NIB dan SPPT PBB Nomor Objek Pajak (NOP) dari
bidang tanah serta jenis penggunaan dan pemanfaatan tanahnya 16b. Wajib dicantumkan apa yang diperjanjikan para pihak jika luas
sesuai dengan keadaan di lapangan. tanah yang disebutkan dalam akta ini ternyata berbeda dengan hasil
16f) Diisi dengan alat bukti kepemilikan Hak Atas Tanahnya sesuai pengukuran oleh Badan Pertanahan Nasional.
dengan ketentuan dalam PP 24 Tahun 1997 dan peraturan 22) Disediakan untuk menambah syarat-syarat hibah jika dipandang perlu,
pelaksanaannya.
asalkan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
17) Bagian ini diisi apabila yang dihibahkan adalah Hak Milik Atas undangan yang berlaku dan sifat hibah tanah sebagai perbuatan hukum
Satuan Rumah Susun.
pemindahan hak yang terang dan tunai. Apabila diperlukan pasalnya
17a) Diisi dengan nomor Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun dapat ditambah.
sebagaimana tercantum dalam sertipikat.
23) Nomor pasal disesuaikan.
18) Diisi dengan letak tanah atau Satuan Rumah Susun yang dihibahkan.
24) Untuk memilih domisili, lazimnya di Kantor Panitera Pengadilan
18a) Diisi jika hibahan tanah tersebut menliputi juga bangunan dan Negeri di Kabupaten/Kota dari wilayah yang sama dengan kantor
tanaman yang ada di atas tanah, disebutkan secara jelas keterangan
mengenai bangunan dan tanaman tersebut. Jika ada ijin mendirikan Pertanahan tempat terdaftarnya hak atas tanah yang bersangkutan.
bangunan sebutkan tanggal dan nomornya. meliputi daerah kerja PPAT yang bersangkutan.
19) Apabila untuk pemindahan hak yang dihibahkan diperlukan ijin 25) Nomor pasal disesuaikan.
menurut ketentuan yang berlaku, maka ruang ini diisi pejabat
pemberi izin, tanggal dan nomor keputusan. Pasal ini tidak 26) Untuk menjelaskan atas beban siapa segala biaya pembuatan akta ini,
dicantumkan dalam akta, apabila izin tersebut tidak diperlukan. uang saksi dan sebagainya.
Nomor pasal-pasal berikutnya disesuaikan.
27) Diisi dengan nama dan identitas orang yang diperlukan persetujuannya
untuk memenuhi kapasitas dan kewenangan Pihak Pertama, apabila
orang tersebut hadir untuk memberikan persetujuan itu. Dalam hal
persetujuan diperoleh secara tertulis, pencantumannya dilakukan di
Komparisi. Lihat petunjuk isian nomor 11 dan Petunjuk Umum angka
6.
28) Untuk menguraikan secara lengkap keterangan mengenai para saksi
(termasuk saksi pengenal apabila diperlukan): nama, tempat dan
tanggal lahir, umur, kewarganegaraan, pekerjaan, tempat tinggal dan
nomor Kartu Tanda Penduduk atau Nomor Induk Kependudukan (jika
ada).
29) Cap ibu jari tangan.
30) Diisi dengan nama Kepala Kantor Pertanahan tempat pendaftaran
tanah yang bersangkutan.
31) Diisi nama lengkap, tanda tangan dan meterai sesuai ketentuan yang
berlaku.
32) Diisi kalau diperlukan dengan menyebutkan kapasitas pihak yang
menyetujui (misalnya ”suami” atau ”istri”), dan nama lengkap serta
tanda tangan.
33) Diisi nama lengkap dan tanda tangan saksi.
34) Diisi dengan nama lengkap, tanda tangan dan cap jabatan PPAT.
PEMBAGIAN HAK BERSAMA 1/lebih Hak Atas Tanah/HMRS → 1 Akta PPAT
Serah Sertipikat
4) Disediakan untuk mengisi nomor urut akta dalam setahun berjalan, sedangkan Keterangan mengenai Pihak Pertama :
dibelakang garis miring (/)tahun pembuatan akta.
a. Diisi nama lengkap sesuai dengan yang tercantum di dalam dokumen
5) Pilih sesuai keperluan, yang tidak diperlukan tidak dicantumkan dalam akta. yang dijadikan bukti hak atau di dalam bukti identitasnya dengan tidak
menggunakan singkatan termasuk gelarnya, tempat dan tanggal lahir
6) Diisi hari, tanggal, bulan dan tahun pembuatan aktanya.
(kalau tidak diketahui cantumkan umurnya dengan menyebutkan
7) Diisi nama lengkap PPAT bahwa tanggal lahirnya tidak diketahui), kewarganegaraan, pekerjaan,
tempat tinggal, dan nomor Kartu Tanda Penduduk atau Nomor Induk
8) Diisi jabatan dari pejabat yang mengeluarkan keputusan Kependudukan (jika ada) dan keterangan lain yang dianggap perlu.
pengangkatan/penunjukkan PPAT yang bersangkutan, tanggal dan nomornya.
b. Jika penghadap bukan pemegang hak bersama dan hanya hanya
9) Sebutkan daerah kerja PPAT sesuai pengangkatan, sedangkan bagi PPAT bertindak selaku kuasa/dalam jabatan dari orang/badan hukum/instansi
sementara (Camat, Kepala Desa yang karena jabatannya ditunjuk untuk yang diwakilinya, maka kualitas/dasar hukum dari tindakannya harus
melaksanakan tugas Pejabat Pembuat Akta Tanah), wilayah kerjanya adalah disebutkan secara jelas.
wilayah Kecamatan, Desa atau nama lain.
Surat kuasa yang otentik/tidak otentik harus dilekatkan pada akta yang
10) Diisi alamat lengkap letak kantor PPAT. disimpan oleh PPAT dan harus disebutkan dalam aktanya.
Demikian pula nama-nama orang/badan hukum/instansi yang
11) Untuk Komparisi memuat :
diwakilinya secara lengkap.
a) kapasitas dan kewenangan para pihak dalam pembuatan akta yang c. Apabila pemegang hak bersama tidak melakukan perbuatan hukum,
bersangkutan; maka bagi mereka yang Warga Negara Indonesia diwakili oleh
b) identitas para pihak disertai tanda pengenal (Kartu Tanda Penduduk/Surat wali/pengampu dan bagi mereka yang tunduk pada Hukum Perdata
Ijin Mengemudi/paspor dan sebagainya); Barat diperlukan juga persetujuan Pengadilan Negeri setempat.
Serah Sertipikat
Serah Sertipikat
Pendaftaran Tanah
(PPAT)
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA
SOFIA LAUREN, S.H., M.Kn. (PPATS)
DAERAH KERJA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN KEPALA DESA
DESA ....... KECAMATAN ...... KABUPATEN/KOTA ...........
SK. .................Nomor : ....../ ...... ....../ .... / ..... . Tanggal ..................
SK. ................ Nomor : ....../ ...... ....../ .... / ..... Tanggal ..................
Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Telepon ...... Fax ...... Jalan Jati Raya ...., Bekasi, nomor ...., ....., Telepon ...... Fax ......
c. PPAT Pengganti, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT Pengganti, 2) Disediakan untuk mengisi nomor urut akta dalam setahun
nama PPAT dan yang digantikan dengan gelar, daerah kerja, SK
penunjukan, nomor dan tanggal serta alamat kantor dan nomor berjalan, sedangkan dibelakang garis miring (/) tahun
telepon/fax (jika ada). pembuatan akta.
Contoh : 3) Bagian kop akta, dibuat sesuai dengan sampul akta.
4) Pilih sesuai keperluan, yang tidak diperlukan tidak
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PENGGANTI
dicantumkan dalam akta sesuai jenis hak yang akan
(PPAT PENGGANTI) diberikan dengan akta ini..
FAJRIA CLAMENTIN, S.H., M.Kn 5) Disediakan untuk mengisi nomor urut akta dalam setahun
PENGGANTI DARI MARINA, S.H., M.Kn berjalan, sedangkan dibelakang garis miring (/)tahun
pembuatan aktanya.
DAERAH KERJA KABUPATEN NUNUKAN
6) Pilih sesuai keperluan, tidak diperlukan tidak dicantumkan
SK. .................................. Nomor : ..... / ..... ...... / ... / ........ dalam akta.
Tanggal ............................... 7) Diisi hari, tanggal, bulan dan tahun pembuatan aktanya.
Jalan Sawit Raya nomor ......, Telepon ..... Fax …… 8) Diisi nama lengkap PPAT
9) Diisi jabatan dari pejabat yang mengeluarkan keputusan
pengangkatan/ penunjukkan PPAT yang bersangkutan,
d. PPAT Khusus, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT Khusus, tanggal dan nomornya.
jabatan (Kepala Kantor Pertanahan), wilayah kerja (Kabupaten/Kota),
SK pengangkatan, nomor dan tanggal serta alamat kantor dan nomor
telepon/fax (jika ada).
Contoh :
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS
(PPAT KHUSUS)
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN POSO
10) Sebutkan daerah kerja PPAT sesuai pengangkatan, Keterangan mengenai Pihak Pertama :
sedangkan bagi PPAT sementara (Camat, Kepala Desa a. Diisi nama lengkap sesuai dengan yang tercantum di dalam
yang karena jabatannya ditunjuk untuk melaksanakan dokumen yang dijadikan bukti hak atau di dalam bukti
tugas Pejabat Pembuat Akta Tanah), wilayah kerjanya identitasnya dengan tidak menggunakan singkatan termasuk
adalah wilayah Kecamatan, Desa atau nama lain.
11) Diisi alamat lengkap letak kantor PPAT. gelarnya, tempat dan tanggal lahir (kalau tidak diketahui
12) Untuk Komparisi memuat : cantumkan umurnya dengan menyebutkan bahwa tanggal
a) kapasitas dan kewenangan para pihak dalam lahirnya tidak diketahui), kewarganegaraan, pekerjaan, tempat
pembuatan akta yang bersangkutan; tinggal, dan nomor Kartu Tanda Penduduk atau Nomor Induk
b) identitas para pihak disertai tanda pengenal (Kartu Kependudukan (jika ada) dan keterangan lain yang dianggap
Tanda Penduduk/Surat Ijin Mengemudi/paspor dan perlu.
sebagainya); b. Jika penghadap bukan pemegang Hak Milik yang akan dibebani
c) surat-surat/dasar hukum yang menjadi landasan dengan Hak Guna bangunan/Hak Pakai dan hanya bertindak
perbuatan hukumnya; selaku kuasa/dalam jabatan dari orang/badan hukum/instansi
d) persetujuan/ijin tertulis yang menyangkut kapasitas
dan kewenangan yang bersangkutan, apabila hal yang diwakilinya, maka kualitas/dasar hukum dari tindakannya
tersebut diperlukan menurut ketentuan peraturan harus disebutkan secara jelas.
perundang-undangan. Surat kuasa yang otentik/tidak otentik harus dilekatkan pada
akta yang disimpan oleh PPAT dan harus disebutkan dalam
aktanya.
Demikian pula nama-nama orang/badan hukum/instansi yang
diwakilinya diuraikan secara lengkap.
c. Apabila pemegang hak milik tidak cakap melakukan perbuatan
hukum, maka bagi mereka yang Warga Negara Indonesia
diwakili oleh wali/pengampu dan bagi mereka yang tunduk pada
Hukum Perdata Barat diperlukan juga persetujuan Pengadilan
Negeri setempat.
d. ebutkan persetujuan yang diperlukan, misalnya 13. Bagian bawah disetiap halaman akta diisi :
persetujuan istri/suami mengenai harta bersama a. PPAT, diisi nama lengkap dengan gelar, dan daerah
dengan menyebutkan identitas secara lengkap kerja.
seperti uraian pada huruf a atau dalam hal Contoh :
persetujuan dilakukan secara tertulis, persetujuan
tersebut disebutkan secara jelas. Persetujuan yang Sofia Lauren, SH, M.Kn
tidak otentik harus dilekatkan pada akta yang Daerah Kerja Kota Administrasi Jakarta Selatan
disimpan oleh PPAT dan harus disebutkan dalam b. PPAT Sementara, diisi dengan jabatan
aktanya. Demikian pula nama-nama orang/badan (Camat/Kepala Desa) dan Wilayah kerja (Desa,
hukum/instansi yang diwakilinya diuraikan secara Kecamatan dan Kabupaten/Kota).
lengkap. Contoh :
Kemudian ditutup pada garis baru dengan : ”selaku Untuk Camat
pemberi hak, selanjutnya disebut Pihak Pertama”. Camat
Keterangan mengenai Pihak Kedua : Kecamatan ...... Kabupaten/Kota .......
Pihak Kedua adalah pihak yang akan menerima Hak
Guna Bangunan/Hak Pakai. c. PPAT Pengganti, diisi nama lengkap PPAT dan yang
Cara pengisian Pihak Kedua mutatis mutandis cara digantikan dengan gelar serta daerah kerja.
pengisian untuk Pihak Pertama. Contoh :
Kemudian ditutup pada garis baru dengan : ”Selaku Fajria Clamentin, S.H., M.Kn
penerima hak, selanjutnya disebut Pihak Kedua”. Pengganti dari Marina, S.H., M.Kn
Daerah Kerja Kabupaten Nunukan
d. PPAT Khusus, diisi dengan jabatan (Kepala Kantor
Pertanahan) dan Wilayah kerja (Kabupaten/Kota).
Contoh :
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Poso
14) Bagian ini disediakan untuk pernyataan bahwa PPAT mengenal para 16) Diisi tanggal dan Nomor Gambar Situasi atau Surat Ukur dalam sertipikat
penghadap, baik karena sudah kenal sebelumnya maupun berdasarkan yang bersangkutan.
identitas yang diperlihatkan kepada PPAT atau penghadap juga dapat 17) Diisi angka luas tanah sebagaimana tercantum dalam sertipikat.
diperkenalkan oleh 2 (dua) orang saksi pengenal, misalnya, oleh salah
18) Diisi NIB, apabila NIB tersebut sudah ada dan tercantum dalam
satu yang hadir/penghadap dan 1 (satu) orang saksi pengenal lainnya.
18)sertipikat, dan SPPT PBB Nomor Objek Pajak (NOP) dari bidang
Dalam hal para penghadap dikenal oleh PPAT, maka bagian kalimat tanah serta jenis penggunaan dan pemanfaatan tanahnya sesuai dengan
setelah kalimat ”dikenal oleh saya” tidak dicantumkan dalam akta. keadaan dilapangan.
19) Diisi letak tanah sebagaiman tercantum dalam sertipikat. Apabila nama
Dalam hal hanya satu penghadap yang dikenal oleh PPAT dan yang
lainnya diperkenalkan kepada ppat oleh saksi penghadap/saksi jalan tercantum dalam sertipikat, maka ruang untuk nama jalan
pengenal, maka kata ”Para penghadap dikenal oleh saya/” sebelum dikosongkan.
kata ”penghadap” dan kata ”/para” setelah kata ”olehnya kepada 20) Bagian ini diisi dengan nomor Hak Milik yang telah disebut sebelumnya
saya” tidak dicantumkan dalam akta. (Nomor 15), apabila yang dibebani dengan Hak Guna Bangunan/Hak
Pakai adalah seluruh bidang tanah Hak Milik. Pilih sesuai keperluan dan
Dalam hal para penghadap tidak ada yang dikenal oleh PPAT, maka yang tidak diperlukan tidak dicantumkan dalam akta, apabila yang
diperlukan saksi pengenal yang mengenal penghadap/para penghadap dibebani Hak Guna Bangunan/Hak Pakai hanya sebagian dari bidang
dan bagian kalimat ”saya kenal dan yang lain diperkenalkan olehnya tanah Hak Milik tersebut.
kepada saya/” sebelum kalimat ”para penghadap diperkenalkan
kepada saya” tidak dicantumkan dalam akta. 21) Uraian dalam nomor 21 s/d 21 c Bagian ini diisi apabila yang dibebani
Hak Guna Bangunan/Hak Pakai hanya sebagian dari tanah Hak Milik
15) Diisi nomor Hak Milik yang tercatat atas nama Pihak Pertama yang telah disebutkan Nomor 15. Bagian ini diisi dengan nomor Hak
sebagaimana tercantum dalam sertipikat Hak Milik. Milik yang telah disebutkan diatas. Apabila yang dibebani seluruh tanah
Hak Milik maka bagian ini mulai dari kata”atas sebagian dari” sampai
dengan ”dilampirkan pada akta ini”, pilih sesuai keperluan, dan yang tidak
diperlukan tidak dicantumkan dalam akta..
Apabila diisi pengisiannya adalah sebagai berikut :
21a) Diisi dengan luas tanah yang akan diberikan dengan Hak Guna 27) Untuk pemilihan domisili, lazimnya di Kantor Panitera Pengadilan
Bangunan/Hak Pakai dengan angka dan huruf; Negeri di Kabupaten/Kotamadya dari wilayah yang sama dengan
21b) Diisi dengan uraian mengenai batas-batas tanah yang diberikan Kantor Pertanahan tempat terdaftarnya hak atas tanah yang
dengan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai. bersangkutan.
28) Nomor pasal disesuaikan.
22c) Diisi dengan identifikasi dari gambar bidang tanah yang diberikan
dengan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai, berupa surat ukur atau peta 29) Untuk menjelaskan atas beban siapa segala biaya pembuatan akta ini,
bidang (kalau sudah dibuat) dan dilampirkan pada akta, dan NIB uang saksi dan sebagainya.
(Nomor Identifikasi Bidang) tanah dari objek dimaksud. 30) Diisi dengan nama dan identitas orang yang diperlukan
22) Diisi dengan imbalan yang disepakati untuk pemberian Hak Guna persetujuannya untuk memenuhi kapasitas dan kewenangan Pihak
Bangunan/Hak Pakai dalam akta ini. Ditulis dengan angka dan huruf Pertama, apabila orang tersebut hadir untuk memberikan persetujuan
dalam rupiah. itu. Dalam hal persetujuan diperoleh secara tertulis, pencantumannya
dilakukan di komparisi. Lihat petunjuk nomor 12 dan petunjuk umum
23) Diisi dengan jangka waktu Hak Guna Bangunan/Hak Pakai dengan
angka 6.
menyebutkan lamanya jangka waktu tersebut dan tanggal
berakhirnya. 31) Untuk menguraikan secara lengkap keterangan mengenai para saksi
(termasuk saksi pengenal apabila diperlukan): nama, tempat dan
24) Diisi dengan jenis bangunan yang boleh dibangun dengan landasan tanggal lahir, umur, kewarganegaraan, pekerjaan, tempat tinggal dan
hukum Hak Guna Bangunan/Hak Pakai yang diberikan dengan akta
nomor Kartu Tanda Penduduk atau Nomor Induk Kependudukan (jika
ini, misalnya rumah tinggal, toko, bangunan perkantoran, dan
sebagainya. ada).
32) Cap ibu jari tangan.
25) Disediakan untuk menambah syarat-syarat pemberian Hak Guna
Bangunan/Hak Pakai jika dipandang perlu. Apabila diperlukan 33) Diisi dengan Kantor Pertanahan yang berwenang melakukan
pasalnya dapat ditambah. pendaftaran mengenai tanah yang bersangkutan.
Cek Sertipikat
?
Pembatalan 1.Pembayaran PNBP Pembatalan
APHT
?
SKMHT 2.Permohonan Pencatatan
Perkara ? Pembebanan Hak Tanggungan Perkara ?
Pendaftaran Tanah
ROYA HT
APHT/SKMHT
AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN b. PPAT Sementara, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT,
Sementara, jabatan (Camat/Kepala Desa), wilayah kerja (Desa,
II. Pengisian ruang akta yang diberi nomor Kecamatan dan Kabupaten/Kota), SK penunjukkan semenatara,
nomor dan tanggal serta alamat kantor dan nomor telepon/fax (jika
1). Bagian sampul akta untuk : ada).
a. PPAT, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT, Contoh :
nama, daerah kerja, SK pengangkatan, nomor dan Untuk Camat :
tanggal serta alamat kantor dan nomor
telepon/fax (jika ada). PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA
(PPATS)
CAMAT
Contoh : KECAMATAN ........ KABUPATEN/KOTA ..........
SK. ..............Nomor : ....../ ...... ....../ .... / ...... Tanggal .........
Jalan Merdeka Raya …, Kota Tangerang, Telepon ...... Fax ......
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT) Untuk Kepala Desa
SOFIA LAUREN, S.H., M.Kn.
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA
DAERAH KERJA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
(PPATS)
SK. .................Nomor : ....../ ...... ....../ .... / ..... . Tanggal .................. KEPALA DESA
Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Telepon ...... Fax ...... DESA ....... KECAMATAN ...... KABUPATEN/KOTA ...........
SK. ................ Nomor : ....../ ...... ....../ .... / ..... Tanggal ..................
Jalan Jati Raya ...., Bekasi, nomor ...., ....., Telepon ...... Fax ......
c. PPAT Pengganti, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT Pengganti, nama 2) Disediakan untuk mengisi nomor urut akta dalam setahun berjalan, sedangkan
PPAT dan yang digantikan dengan gelar, daerah kerja, SK penunjukan, dibelakang garis miring (/) tahun pembuatan akta.
nomor dan tanggal serta alamat kantor dan nomor telepon/fax (jika ada). 3) Bagian kop akta, dibuat sesuai dengan sampul akta.
Contoh : 4) Disediakan untuk mengisi nomor urut akta dalam setahun berjalan, sedangkan
dibelakang garis miring (/)tahun pembuatan akta.
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PENGGANTI 5) Pilih sesuai keperluan, yang tidak diperlukan tidak dicantumkan dalam akta.
(PPAT PENGGANTI) 6) Diisi hari, tanggal, bulan dan tahun pembuatan aktanya.
7) Diisi nama lengkap PPAT
FAJRIA CLAMENTIN, S.H., M.Kn 8) Diisi jabatan dari pejabat yang mengeluarkan keputusan
PENGGANTI DARI MARINA, S.H., M.Kn pengangkatan/penunjukkan PPAT yang bersangkutan, tanggal dan nomornya.
9) Sebutkan daerah kerja PPAT sesuai pengangkatan, sedangkan bagi PPAT
DAERAH KERJA KABUPATEN NUNUKAN sementara (Camat, Kepala Desa yang karena jabatannya ditunjuk untuk
melaksanakan tugas Pejabat Pembuat Akta Tanah), wilayah kerjanya adalah
SK. .................................. Nomor : ..... / ..... ...... / ... / ........
wilayah Kecamatan, Desa atau nama lain.
Tanggal ............................... 10) Diisi alamat lengkap letak kantor PPAT.
11) Untuk Komparisi memuat :
Jalan Sawit Raya nomor ......, Telepon ..... Fax ……
a) kapasitas dan kewenangan para pihak dalam pembuatan akta yang
bersangkutan;
b) identitas para pihak disertai tanda pengenal (Kartu Tanda Penduduk/Surat
d. PPAT Khusus, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT Khusus, jabatan Ijin Mengemudi/paspor dan sebagainya);
(Kepala Kantor Pertanahan), wilayah kerja (Kabupaten/Kota), SK
c) surat-surat/dasar hukum yang menjadi landasan perbuatan hukumnya;
pengangkatan, nomor dan tanggal serta alamat kantor dan nomor telepon/fax
(jika ada). d) persetujuan/ijin tertulis yang menyangkut kapasitas dan kewenangan
yang bersangkutan, apabila hal tersebut diperlukan menurut ketentuan
Contoh : peraturan perundang-undangan.
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS
(PPAT KHUSUS)
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN POSO
SK. .................................. Nomor : ..... / ..... ...... / ... / ........
Keterangan mengenai Pihak Pertama : d. Sebutkan persetujuan yang diperlukan, misalnya persetujuan istri/suami
a. Diisi nama lengkap sesuai dengan yang tercantum di dalam dokumen yang mengenai harta bersama dengan menyebutkan identitas secara lengkap
dijadikan bukti hak atau di dalam bukti identitasnya dengan tidak seperti uraian pada huruf a atau dalam hal persetujuan dilakukan secara
menggunakan singkatan termasuk gelarnya, tempat dan tanggal lahir (kalau tertulis, persetujuan tersebut disebutkan secara jelas. Persetujuan yang tidak
tidak diketahui cantumkan umurnya dengan menyebutkan bahwa tanggal otentik harus dilekatkan pada akta yang disimpan oleh PPAT dan harus
disebutkan dalam aktanya. Demikian pula nama-nama orang/badan
lahirnya tidak diketahui), kewarganegaraan, pekerjaan, tempat tinggal, dan hukum/instansi yang diwakilinya diuraikan secara lengkap.
nomor Kartu Tanda Penduduk atau Nomor Induk Kependudukan (jika ada) Kemudian ditutup pada garis baru yang menyebutkan kapasitas
dan keterangan lain yang dianggap perlu. penghadap/pemegang hak bersama, dengan kalimat :
b. Jika penghadap bukan pemegang hak tanggungan dan hanya hanya ”selaku Pihak Pertama”, ”selaku Pihak Kedua”, ”selaku Pihak Ketiga”, dan
bertindak selaku kuasa/dalam jabatan dari orang/badan hukum/instansi yang seterusnya sebanyak para pemegang hak bersama.
diwakilinya, maka kualitas/dasar hukum dari tindakannya harus disebutkan
secara jelas. 12. Bagian bawah disetiap halaman akta diisi :
Surat kuasa yang otentik/tidak otentik harus dilekatkan pada akta yang a. PPAT, diisi nama lengkap dengan gelar, dan daerah kerja.
disimpan oleh PPAT dan harus disebutkan dalam aktanya. Contoh :
Demikian pula nama-nama orang/badan hukum/instansi yang diwakilinya Sofia Lauren, SH, M.Kn
secara lengkap.
Daerah Kerja Kota Administrasi Jakarta Selatan
c. Apabila pemegang hak bersama tidak melakukan perbuatan hukum, maka
b. PPAT Sementara, diisi dengan jabatan (Camat/Kepala Desa) dan
bagi mereka yang Warga Negara Indonesia diwakili oleh wali/pengampu Wilayah kerja (Desa, Kecamatan dan Kabupaten/Kota).
dan bagi mereka yang tunduk pada Hukum Perdata Barat diperlukan juga Contoh :
persetujuan Pengadilan Negeri setempat.
Untuk Camat
Camat
Kecamatan ........ Kabupaten / Kota ......
Untuk Kepala Desa
Kepala Desa
Desa ...... Kecamatan ......... Kabupaten / Kota .........
c. PPAT Pengganti, diisi nama lengkap PPAT dan yang digantikan dengan 17. Dalam hal para penghadap dikenal oleh para PPAT, maka bagian kalimat
gelar serta daerah kerja. sesudah ”dikenal oleh saya/”dicoret.
Contoh :
18. Dalam hal hanya satu penghadap yang dikenal PPAT dan yang lainnya
Fajria Clamentin, S.H., M.K.n. diperkenalkan kepadanya oleh penghadap tersebut. maka bagian kalimat
Pengganti dari Marina, S.H., M.Kn. sebelum ”Penghadap....”dan sesudah ”olehnya kepada saya” dihapus.
Daerah Kerja Kabupaten Nunukan
19. Dalam hal para penghadap tidak ada yang dikenal oleh PPAT. maka diperlukan
d. PPAT Khusus, diisi dengan jabatan (Kepala Kantor Pertanahan) dan saksi yang mengenal saksi salah satu penghadap dan bagian kalimat sebelum
Wilayah kerja (Kabupaten/Kota). ”para penghadap diperkenalkan kepada saya” dihapus.
Contoh :
Kepala Kantor Pertanahan 20. Diisi nama dan identitas Debitor lengkap.
Kabupaten Poso 21. Diisi dengan tanggal, nomor akta perjanjian utang piutang, dan nama serta
13. Disediakan juga komparisi, Hanya diisi apabila pemilik benda benda yang tempat kedudukan Notaris yang membuatnya. Dicoret jika perjanjian utang
berkaitan dengan tanah yang ikut menjadi Obyek Hak Tanggungan bukan piutang dibuat di bawah tangan.
Pemegang Hak termasuk dalam isian angka 11, sehingga menurut ketentuan
22. Disi dengan tanggal, tempat dibuat dan nomor (kalau ada) dari akta perjanjian
Pasal 4 ayat (5) Undang-Undang Hak Tanggungan, pemilik benda tersebut utang piutang yang dibuat di bawah tangan. Dicoret jika perjanjian utan-
menjadi Pemberi Hak Tanggungan bersam-sama dengan Pemegang Hak. piutangnya dibuat dengan akta Notaris.
Harus diperhatikan hal-hal seperti yang disebut dalam petunjuk nomor 11.
14. Diisi Rincian benda-benda yang berkaitan dengan tanah yang akan dijadikan 20. Diisi dengan angka dan huruf dengan mencoret bagian kalimat sesudahnya
yang berbunyi “/sejumlah uang yang dapat ditentukan di kemudian hari”,
Obyek Hak Tanggungan yang pemiliknya bukan pemegang hak atas tanah.
apabila jumlah utang sudah ditentukan dengan pasti (fixed loan). Dicoret
15. Disediakan juga komparisi, yang memuat juga kapasitas dan kewenangan apabila jumlah utang tidak ditentukan dengan jumlah (angka) tertentu yang
Pihak Kedua. Harus diperhatikan hal-hal seperti disebut dalam petunjuk pasti dalam perjanjian.
nomor 11.
16. Bagian ini disediakan untuk pernyataan bahwa PPAT mengenal para
penghadap, baik karena sudah kenal sebelumnya, maupun diperkenalkan oleh
salah satu yang hadir (penghadap/saksi).
21. Diisi dengan angka dan huruf. 24f. Hanya diisi apabila hak atas tanah sudah dipunyai oleh Pemegang
22. Dicoret salah satu dari kata-kata ”obyek”/”obyek-obyek”. Hak, tetapi belum terdaftar atas namanya. Dirinci dasar perolehan
hak tersebut, misalnya tanggal dan nomor akta jual beli.
23. Diisi banyaknya obyek Hak Tanggungan dengan angka dan huruf. Pilih 25. Bagian ini diisi apabila hak yang dibebani Hak Tanggungan
salah satu menurut hak yang menjadi obyek Hak Tanggungan. meliputi hak atas sebagian dari bidang tanah yang sudah terdaftar.
24. Bagian ini diisi apabila hak yang dibebani Hak Tanggungan meliputi hak Coret sesuai keperluan.
atas tanah yang sudah terdaftar. Coret sesuai keperluan. Apabila yang 25a. Diisi nomor hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam
dibebani hak tanggungan berupa sebagian dari suatu hak bersama yang sertipikat.
sudah disertipikatkan secara tersendiri, nama di depan nama hak
disisipkan kata-kata ”Satu per x” dimana ”x” merupakan bagian hak 25b. Diisi NIB tanah asal, apabila NIB tersebut sudah ada dan tercantum
bersama yang dibebani Hak tanggungan. dalam sertipikat dan diisi Nomor SPPT PBB dari bidang tanah asal
25c. Diisi luas tanah bidang tanah yang haknya dibebani Hak
24a. Diisi nomor hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam sertipikat.
Tanggungan (yang merupakan sebagian saja dari tanah hak yang
24b. Diisi tanggal dan Nomor Gambar Situasi atau Surat Ukur dalam bersangkutan).
sertipikat yang bersangkutan. 25d. Diisi batas batas bidang tanah yang haknya dibebani Hak
24c. Diisi angka luas tanah sebagaimana tercantum dalam sertipikat. Tanggungan.
25e. Diisi dengan identifikasi dari gambar bidang tanah yang haknya
24d. Diisi NIB, apabila NIB tersebut sudah ada dan tercantum dalam
sertipikat dan diisi Nomor SPPT PBB dari bidang tanah. dibebani Hak tanggungan, berupa surat ukur atau Peta Bidang
(kalau sudah dibuat) dengan NIB tanah dari obyek dimaksud dan
24e. Diisi letak tanah sebagaimana tercantum dalam sertipikat. apabila nama dilampirkan pada akta. (Sesuai dengan Ketentuan Pasal 54 ayat (4)
jalan tidak tercantum dalam sertipikat, maka ruang untuk nama jalan dan ayat (5) Peraturan Kepala Badan Nasional Republik Indonesia
dikosongkan. Nomor 1 Tahun 2006).
25f. Diisi letak tanah yang haknya dibebani Hak Tanggungan. 26f. Diisi alat bukti kepemilikan hak atas tanahnya sesuai dengan
25g. Hanya diisi apabila hak atas tanah sudah dipunyai oleh Pemegang ketentuan dalam PP Nomor 24 Tahun 1997 dan peraturan
Hak, tetapi belum terdaftar atas namanya. Dirinci dasar perolehan pelaksanaannya termasuk bukti perolehan hak atas nama Pihak
hak tersebut, misalnya tanggal dan nomor akta jual beli. Pertama.
27. Bagian ini diisi apabila yang diperjualbelikan adalah Hak Milik
26. Bagian ini diisi apabila hak yang dibebani Hak Tanggungan
meliputi Hak Milik yang belum terdaftar (bekas Hak Milik Adat). Atas Satuan Rumah Susun.
27a. Diisi dengan nomor Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
26a. Diisi dengan identitas tanah yang bersangkutan, yaitu nomor persil, sebagaimana tercantum dalam sertipikat
blok dan nomor kohir. Nomor ini dapat diambil dari nomor Surat
Pajak Bumi (petuk/girik/kekitir/leter C/Verponding Indonesia/segel) 27b. Diisi dengan letak tanah atau Satuan Rumah Susun yang
dan surat bukti hak milik adat lainnya. bersangkutan.
28. Diisi apabila diperlukan, yaitu apabila hak yang dibebani Hak
26b. Diisi dengan luas tanah yang dibebani Hak Tanggungan. (Sesuai
dengan Ketentuan Pasal 54 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Kepala Tanggungan meliputi 2 hak atau lebih yang jenisnya sama, sehingga
Badan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2006). ruang untuk menguraikannya (nomor 24 s/d 27) sudah terisi.
29. Coret dan tambah seperlunya, tergantung dari dokumen pemilikan
26c. Diisi dengan penyebutan batas-batas tanah yang bersangkutan.
hak yang diserahkan.
26d. Diisi dengan identitas peta yang dimaksud angka 19c dan diisi NIB 30. Coret seperlunya menurut kegiatan pendaftaran yang perlu
serta Nomor SPPT PBB dari bidang tanah yang dilampirkan pada dikerjakan, misalnya apabila sertipikat hak atas tanah/Hak Milik
akta. Atas Satuan Rumah Susun sudah terdaftar atas nama Pihak Pertama,
26e. Diisi dengan letak tanah yang bersangkutan. coret kata-kata yang berbunyi ”pendaftaran hak, pendaftaran
peralihan hak dan apabila hak yang dibebani Hak Tanggungan
belum terdaftar (Hak Milik Adat) dan bukti-buktinya sudah atas
nama Pihak Pertama, coret kata-kata ”pendaftaran peralihan hak”.
31. Diisi penunjukan benda-benda lain yang berkaitan dengan 49. Diisi dengan nama dan identitas orang yang diperlukan
tanah yang ikut dibebani Hak Tanggungan, baik yang milik persetujuannya untuk memenuhi kapasitas dan kewenangan
pemegang hak maupun pemilik orang lain sebagaimana Pihak Pertama, apabila orang tersebut hadir untuk
dimaksud dalam petunjuk nomor 13 dan 14 serta wajib diisi memberikan persetujuan itu. Dalam hal persetujuan
penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai dengan keadaaan
di lapangan. diperoleh secara tertulis, pencantumannya dilakukan di
komparisi. Lihat petunjuk nomor 13 dan 15 dan Petunjuk
32. s/d 45 Coret yang tidak diperlukan/disepakati Umum angka 6.
46. Diisi apabila ada janji-janji lain yang disepakati. 50. Diisi dengan nama dan identitas saksi-saksi.
47. Untuk pemilihan domisili, lazimnya dipilih Kantor 51. Diisi dengan nama Kantor Pertanahan tempat pendaftaran
Pengadilan Negeri Kabupaten/Kota dari wilayah yang sama Hak Tanggungan yang bersangkutan.
dengan Kantor Pertanahan tempat didaftarkannya Hak 52. Diisi nama lengkap, tanda tangan dan materai sesuai
Tanggungan yang bersangkutan. ketentuan yang berlaku.
48. Diisi atas beban siapa semua biaya yang timbul dari 53. Diisi kalau diperlukan dengan menyebutkan kapasitas pihak
pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan, uang saksi yang menyetujui (misalnya ”suami” atau ’istri”), dan nama
dan sebagainya. lengkap serta tanda tangan.
54. Diisi nama lengkap dan tanda tangan.
55. Diisi dengan nama lengkap, tanda tangan dan cap jabatan
PPAT.
SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN b. PPAT Sementara, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT,
Sementara, jabatan (Camat/Kepala Desa), wilayah kerja (Desa,
Kecamatan dan Kabupaten/Kota), SK penunjukkan semenatara,
II. Pengisian ruang akta yang diberi nomor nomor dan tanggal serta alamat kantor dan nomor telepon/fax (jika
ada).
1). Bagian sampul akta untuk : Contoh :
Untuk Camat :
a. PPAT, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT,
nama, daerah kerja, SK pengangkatan, nomor
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA
dan tanggal serta alamat kantor dan nomor (PPATS)
telepon/fax (jika ada). CAMAT
KECAMATAN ........ KABUPATEN/KOTA ..........
SK. ..............Nomor : ....../ ...... ....../ .... / ...... Tanggal .........
Contoh :
Jalan Merdeka Raya …, Kota Tangerang, Telepon ...... Fax ......
(PPAT)
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA
SOFIA LAUREN, S.H., M.Kn. (PPATS)
DAERAH KERJA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN KEPALA DESA
DESA ....... KECAMATAN ...... KABUPATEN/KOTA ...........
SK. .................Nomor : ....../ ...... ....../ .... / ..... . Tanggal ..................
SK. ................ Nomor : ....../ ...... ....../ .... / ..... Tanggal ..................
Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Telepon ...... Fax ...... Jalan Jati Raya ...., Bekasi, nomor ...., ....., Telepon ...... Fax ......
c. PPAT Pengganti, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT Pengganti, nama 2) Disediakan untuk mengisi nomor urut akta dalam setahun berjalan,
PPAT dan yang digantikan dengan gelar, daerah kerja, SK penunjukan, sedangkan dibelakang garis miring (/) tahun pembuatan akta.
nomor dan tanggal serta alamat kantor dan nomor telepon/fax (jika ada).
3) Bagian kop akta, dibuat sesuai dengan sampul akta.
Contoh :
4) Disediakan untuk mengisi nomor urut akta dalam setahun berjalan,
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PENGGANTI sedangkan dibelakang garis miring (/)tahun pembuatan akta.
(PPAT PENGGANTI) 5) Pilih sesuai keperluan, yang tidak diperlukan tidak dicantumkan
dalam akta.
FAJRIA CLAMENTIN, S.H., M.Kn
6) Diisi hari, tanggal, bulan dan tahun pembuatan aktanya.
PENGGANTI DARI MARINA, S.H., M.Kn 7) Diisi nama lengkap PPAT
DAERAH KERJA KABUPATEN NUNUKAN 8) Diisi dengan dasar hukum kewenangan PPAT/Notaris. Untuk itu
SK. .................................. Nomor : ..... / ..... ...... / ... / ........ diisikan jabatan dari pejabat yang mengeluarkan keputusan
pengangkatan/penunjukkan PPAT/Notaris yang bersangkutan,
Tanggal ............................... nomornya. serta tanggalnya.
Jalan Sawit Raya nomor ......, Telepon ..... Fax …… 9) Sebutkan daerah kerja PPAT/Notaris sesuai pengangkatan
sedangkan bagi PPAT sementara (Camat, Kepala Desa yang karena
jabatannya ditunjuk untuk melaksanakan tugas Pejabat Pembuat
d. PPAT Khusus, diisi dengan kedudukannya sebagai PPAT Khusus, jabatan Akta Tanah), wilayah kerjanya adalah wilayah Kecamatan, Desa
(Kepala Kantor Pertanahan), wilayah kerja (Kabupaten/Kota), SK atau nama lain.
pengangkatan, nomor dan tanggal serta alamat kantor dan nomor telepon/fax
(jika ada). 10) Diisi alamat lengkap letak kantor PPAT/Notaris.
Contoh :
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS
(PPAT KHUSUS)
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN POSO
SK. .................................. Nomor : ..... / ..... ...... / ... / ........
11) Untuk Komparisi memuat : Keterangan mengenai Pihak Pertama :
a) kapasitas dan kewenangan pihak pemegang hak atas tanah a. Diisi nama lengkap sesuai dengan yang tercantum di dalam
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun selaku Pemberi dokumen yang dijadikan bukti hak atau di dalam bukti
Kuasa; identitasnya dengan tidak menggunakan singkatan
termasuk gelarnya, tempat dan tanggal lahir (kalau tidak
b) identitas Pemegang hak atas tanah/Hak Milik Satuan
Rumah Susun disertai tanda pengenal atau identitas dirinya diketahui cantumkan umurnya dengan menyebutkan bahwa
(Kartu Tanda Penduduk/Surat Izin Mengemudi/paspor dan tanggal lahirnya tidak diketahui), kewarganegaraan,
sebagainya) pekerjaan, tempat tinggal, dan nomor Kartu Tanda
Penduduk atau Nomor Induk Kependudukan (jika ada) dan
c) Pilih pemegang hak atas tanah/Hak Milik Atas Satuan keterangan lain yang dianggap perlu.
Rumah Susun sesuai keperluan, yang tidak surat-
surat/dasar hukum yang menjadi landasan perbuatan b. pemegang hak wajib hadir sebagai pemberi kuasa untuk
hukumnya; membebankan hak tanggungan.
c. Jika penghadap hanya bertindak dalam jabatan dari badan
d) persetujuan/ijin tertulis yang menyangkut kapasitas dan
kewenangan pemegang hak atas tanah/Hak Milik Atas hukum yang diwakilinya atau kualitas/dasar hukum dari
Satuan Rumah Susun yang akan dijadikan objek Hak tindakannya harus disebutkan secara jelas.dan sesuai
Tanggungan misalnya persetujuan isteri mengenai hakta dengan Anggaran Dasar dan ketentuan peraturan
bersama, izin Pengadilan dalam hal perwalian dibawah perundang-undangan.
umur, apabila hal tersebut diperlukan menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan.
e) pilih pemegang hak atas tanah/Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun sesuai keperluan, yang tidak diperlukan
tidak dicantumkan dalam akta.
d. Apabila pemilik objek hak tanggungan tidak cakap b. PPAT Sementara, diisi dengan jabatan (Camat/Kepala Desa)
melakukan perbuatan hukum, maka bagi mereka yang dan Wilayah kerja (Desa, Kecamatan dan Kabupaten/Kota).
Warga Negara Indonesia diwakili oleh wali/pengampu dan Contoh :
bagi mereka yang tunduk pada Hukum Perdata Barat Untuk Camat
diperlukan juga persetujuan Pengadilan Negeri setempat.
Camat
e. Sebutkan persetujuan yang diperlukan, misalnya Kecamatan ........ Kabupaten / Kota ......
persetujuan istri/suami mengenai harta bersama dengan Untuk Kepala Desa
menyebutkan identitas secara lengkap seperti uraian pada
huruf a atau dalam hal persetujuan dilakukan secara Kepala Desa
tertulis, persetujuan tersebut disebutkan secara jelas. Desa ...... Kecamatan ......... Kabupaten / Kota .........
Persetujuan yang tidak otentik harus dilekatkan pada akta c. PPAT Pengganti, diisi nama lengkap PPAT dan yang
yang disimpan oleh PPAT dan harus disebutkan dalam digantikan dengan gelar serta daerah kerja.
aktanya. Demikian pula nama-nama orang/badan Contoh :
hukum/instansi yang diwakilinya diuraikan secara
lengkap. Fajria Clamentin, S.H., M.K.n.
Pengganti dari Marina, S.H., M.Kn.
Daerah Kerja Kabupaten Nunukan
12. Bagian bawah disetiap halaman akta diisi : d. PPAT Khusus, diisi dengan jabatan (Kepala Kantor
Pertanahan) dan Wilayah kerja (Kabupaten/Kota).
a. PPAT, diisi nama lengkap dengan gelar, dan daerah kerja.
Contoh :
Contoh : Kepala Kantor Pertanahan
Sofia Lauren, SH, M.Kn Kabupaten Poso