- Anda ke Kantor Pertanahan setempat, dalam hal ini Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Selatan, untuk
mengajukan permohonan hak. Dalam hal ini, Anda melampirkan:
a. identitas diri Anda dan Kakek Anda (KTP, Akta Perkawinan-kalau ada, dan Kartu Keluarga Anda dan
kakek Anda),
b. akta hibah (sebagai bukti peralihan hak),
c. bukti-bukti penguasaan tanah yang dipunyai kakek Anda dahulu,
d. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),
e. Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
f. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
g. surat keterangan belum bersertipikat, surat keterangan riwayat tanah, dan surat keterangan tidak
sengketa,
- Kemudian akan dilakukan pengumpulan dan pengolahan data fisik, seperti pengukuran oleh Kantor
Pertanahan setempat. Juga dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yuridis oleh Kantor Pertanahan
setempat, berdasarkan bukti-bukti yang Anda miliki seperti tersebut di atas.
- Setelah diukur, diteliti dan dimohon sertipikat, akan keluar Surat Keputusan Pemberian Hak. Pada SK
Pemberian Hak tersebut akan dicantumkan bahwa untuk tanah Anda akan diberikan status sebagai tanah
hak milik, harus membayar pemasukan kepada negara, dan mungkin juga membayar PPh dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), sesuai yang tercantum dalam SK. Untuk Adapun
besarnya pemasukan kepada negara adalah 2% x Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tanah.
- Setelah ketentuan dalam SK Pemberian Hak dipenuhi, maka Kantor Pertanahan akan menerbitkan
sertipikat.
4. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional.
Persyaratan:
1. Surat Permohonan
2. Identitas diri Wakif (fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku dan dilegalisir oleh
Pejabat yang berwenang)
3. Identitas diri Nadzir (fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku dan dilegalisir
oleh Pejabat yang berwenang)
1. Rp. 25.000 / bidang (diluar biaya pengukuran dan pemetaan untuk sporadik).
2. 120 hari
Persyaratan:
2. Identitas diri pemohon dan atau kuasanya (fotocopy KTP dan KK yang masih
berlaku dan dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang).
b. sertipikat hak milik yang diterbitkan berdasarkan PMA No. 9/1959, atau
c. surat keputusan pemberian hak milik dari Pejabat yang berwenang, baik
sebelum ataupun sejak berlakunya UUPA, yang tidak disertai kewajiban
untuk mendaftarkan hak yang diberikan, tetapi telah dipenuhi semua
kewajiban yang disebut didalamnya, atau
e. akta pemindahan hak yang dibuat dibawah tangan yang dibubuhi tanda
kesaksian oleh Kepala Adat/Kepala Desa/Kelurahan yang dibuat
sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini dengan disertai alas hak
yang dialihkan, atau
f. akta pemindahan hak atas tanah yang dibuat oleh PPAT, yang tanahnya
belum dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau
g. akta ikrar wakaf/surat ikrar wakaf yang dibuat sebelum atau sejak mulai
dilaksanakan PP No. 28/1977 dengan disertai alas hak yang diwakafkan,
atau
h. risalah lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang berwenang, yang
tanahnya belum dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau
4. Surat Pernyataan Tdk Dalam Sengketa diketahui Kades/Lurah dan 2 Saksi dari
tetua adat / penduduk setempat.
4. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional.
Persyaratan:
2. Identitas diri para pemilik tanah / pemohon (dilegalisir oleh Pejabat yang
berwenang) dan atau kuasanya (untuk Perorangan: fotocopy KTP dan KK yang
masih berlaku atau untuk Badan Hukum: fotocopy Akta Pendirian Perseroan dan
Perubahan-perubahannya, serta dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang)
b. sertipikat hak milik yang diterbitkan berdasarkan PMA No. 9/1959, atau
c. surat keputusan pemberian hak milik dari Pejabat yang berwenang, baik
sebelum ataupun sejak berlakunya UUPA, yang tidak disertai kewajiban
untuk mendaftarkan hak yang diberikan, tetapi telah dipenuhi semua
kewajiban yang disebut didalamnya, atau
e. akta pemindahan hak yang dibuat dibawah tangan yang dibubuhi tanda
kesaksian oleh Kepala Adat/Kepala Desa/Kelurahan yang dibuat
sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini dengan disertai alas hak
yang dialihkan, atau
f. akta pemindahan hak atas tanah yang dibuat oleh PPAT, yang tanahnya
belum dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau
g. akta ikrar wakaf / akta pengganti ikrar wakaf / surat ikrar wakaf yang
dibuat sebelum atau sejak mulai dilaksanakan PP No. 28/1977 dengan
disertai alas hak yang diwakafkan, atau
h. risalah lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang berwenang, yang
tanahnya belum dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau
4. Bukti lainnya, apabila tidak ada surat bukti kepemilikan : Surat Prnyataan
Penguasaan fisik lebih dari 20 thn secara terus-menerus dan surat keterangan Kades
/ Lurah disaksikan oleh 2 org tetua adat / penduduk setempat.
7. Fotocopy SK Izin Lokasi dan Sket Lokasi (apabila pemohon adalah Badan Hukum)
1. Pipa besi, Panjang 100 cm dan bergaris tengah 5 cm, atau Pipa paralon diisi beton,
panjang 100 cm dan bergaris tengah 5 cm
2. Kayu besi, bengkirai, jati, atau kayu lainnya yang kuat, panjang 100 cm dan
bergaris tengah 7.5 cm, atau
3. Tugu dari batu bata atau batako dilapisi semen 0.20 m X 0.20 m tinggi 0.40 m, atau
4. Tugu dari beton , batu kali atau granit 0.10 m2 tinggi 0,5 m, atau tembok - tembok
atau pagar besi / beton / kayu.
1. Rp. 25.000 / bidang (diluar biaya pengukuran dan pemetaan untuk sporadik).
2. 120 hari
4. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional.
Persyaratan:
1. Surat Permohonan dan Surat kuasa, jika permohonannya dikuasakan
2. Identitas diri para pemilik tanah / pemohon (dilegalisir oleh Pejabat yang
berwenang) dan atau kuasanya (untuk perseorangan: fotocopy KTP dan KK yang
masih berlaku atau untuk Badan Hukum: fotocopy Akte Pendirian Perseroan dan
Perubahan-perubahannya, serta dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang)
b. sertipikat hak milik yang diterbitkan berdasarkan PMA No. 9/1959, atau
c. surat keputusan pemberian hak milik dari Pejabat yang berwenang, baik
sebelum ataupun sejak berlakunya UUPA, yang tidak disertai kewajiban
untuk mendaftarkan hak yang diberikan, tetapi telah dipenuhi semua
kewajiban yang disebut didalamnya, atau
e. akta pemindahan hak yang dibuat dibawah tangan yang dibubuhi tanda
kesaksian oleh Kepala Adat/Kepala Desa/Kelurahan yang dibuat
sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini dengan disertai alas hak
yang dialihkan, atau
f. akta pemindahan hak atas tanah yang dibuat oleh PPAT, yang tanahnya
belum dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau
g. akta ikrar wakaf / akta pengganti ikrar wakaf / surat ikrar wakaf yang
dibuat sebelum atau sejak mulai dilaksanakan PP No. 28/1977 dengan
disertai alas hak yang diwakafkan, atau
h. risalah lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang berwenang, yang
tanahnya belum dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau
4. Bukti lainnya, apabila tidak ada surat bukti kepemilikan : Surat Prnyataan
Penguasaan fisik lebih dari 20 thn secara terus-menerus dan surat keterangan Kades
/ Lurah disaksikan oleh 2 org tetua adat / penduduk setempat.
7. Fotocopy SK Izin Lokasi dan Sket Lokasi (apabila pemohon adalah Badan Hukum)
Persyaratan Tanda Batas, bentuk dan ukuran luas di bawah 10 ha:
1. Pipa besi, Panjang 100 cm dan bergaris tengah 5 cm, atau Pipa paralon diisi beton,
panjang 100 cm dan bergaris tengah 5 cm
2. Kayu besi, bengkirai, jati, atau kayu lainnya yang kuat, panjang 100 cm dan
bergaris tengah 7.5 cm, atau
3. Tugu dari batu bata atau batako dilapisi semen 0.20 m X 0.20 m tinggi 0.40 m, atau
4. Tugu dari beton , batu kali atau granit 0.10 m2 tinggi 0,5 m, atau tembok - tembok
atau pagar besi / beton / kayu.
1. Rp. 25.000 / bidang (diluar biaya pengukuran dan pemetaan untuk sporadik).
2. 120 hari
4. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional.
Persyaratan:
2. Identitas diri pemohon dan atau kuasanya (fotocopy KTP dan dilegalisir oleh
Pejabat yang berwenang).
c. Jika SU pada salah satu atau semua Sertipikat tidak memenuhi syarat
teknis atau ada perubahan bentuk dan ukuran, maka perlu dilakukan
pengukuran
Keterangan:
Catatan: Untuk menghapus catatan dalam sertipikat tentang ijin pejabat yang berwenang
diperlukan SE KBPN.
Pemisahan Dasar Hukum:
4. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional.
Persyaratan:
Keterangan:
Catatan: Untuk menghapus catatan dalam sertipikat tentang ijin pejabat yang berwenang
diperlukan SE KBPN.
Pemecahan Sertipikat Dasar Hukum:
4. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional.
Persyaratan:
Keterangan:
Catatan: Untuk menghapus catatan dalam sertipikat tentang ijin pejabat yang berwenang
diperlukan SE KBPN.
Perubahan HM Menjadi HGB Dasar Hukum:
Atau HP Dan HGB Menjadi 1. Undang-Undang No 5 Tahun 1960
HP Tanpa Ganti Blanko
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
Persyaratan:
1. Surat Permohonan perubahan hak
Keterangan:
Catatan:
1. Untuk perubahan HM menjadi HGB atau HP, pemohon tidak dikenakan kewajiban
membayar uang pemasukan kepada negara
2. Untuk perubahan HGB menjadi HP, pemohon wajib membayar uang pemasukan
kepada negara dengan memperhitungkan uang pemasukan yang sudah dibayar
kepada negara untuk memperoleh HGB ybs.
Perubahan HM Menjadi HGB Dasar Hukum:
Atau HP Dan HGB Menjadi 1. Undang-Undang No 5 Tahun 1960
HP Dengan Ganti Blanko
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
Persyaratan:
1. Surat Permohonan perubahan hak
Keterangan:
Catatan:
1. Untuk perubahan HM menjadi HGB atau HP, pemohon tidak dikenakan kewajiban
membayar uang pemasukan kepada negara
2. Untuk perubahan HGB menjadi HP, pemohon wajib membayar uang pemasukan
kepada negara dengan memperhitungkan uang pemasukan yang sudah dibayar
kepada negara untuk memperoleh HGB ybs.
3. Permohonan informasi tentang satu bidang tanah berupa fotocopy surat ukur sesuai
dengan DI 207pada PMNA/KBPN Nomor 3/1997.
Perubahan Hak Dari HGB Dasar Hukum:
Menjadi HM Untuk RS/RSS 1. Undang-Undang No 5 Tahun 1960
Tanpa Ganti Blanko
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
Persyaratan:
1. Surat Permohonan perubahan hak
2. Identitas diri pemegang hak dan atau kuasanya (foto copy KTP yang masih
berlaku) *)
4. Sertipikat HAT (HGB/HP), luas tidak lebih dari 200 m2 untuk perkotaan dan tidak
lebih dari 400 m2 untuk luar perkotaan
5. Akta Jual Beli / Surat Perolehan (harga perolehan tidak lebih dari Rp. 30.000.000,-)
Keterangan:
Persyaratan:
1. Surat Permohonan perubahan hak
2. Identitas diri pemegang hak dan atau kuasanya (foto copy KTP yang masih
berlaku) *)
4. Sertipikat HAT (HGB/HP), luas tidak lebih dari 200 m2 untuk perkotaan dan tidak
lebih dari 400 m2 untuk luar perkotaan
5. Akta Jual Beli / Surat Perolehan (harga perolehan tidak lebih dari Rp. 30.000.000,-)
Keterangan:
Catatan :
3. Permohonan informasi tentang satu bidang tanah berupa fotocopy surat ukur sesuai
dengan DI 207pada PMNA/KBPN Nomor 3/1997.
Sertipikat Hak Milik Atas Dasar Hukum:
Satuan Rumah Susun 1. Undang-undang No 5 Tahun 1960
2. Undang-undang No 16 Tahun 1986
Persyaratan:
Keterangan:
*) Akta Pemisahan dengan lampiran gambar dan uraian pertelaan disahkan oleh Pejabat
yang berwenang (Bupati/ Walikota)
Catatan :
6. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional.
Persyaratan:
1. Surat Permohonan.
2. Akta Ikrar Wakaf.
3. Sertipikat Hak Milik asli.
4. Surat Pengesahan Nadzir.
6. Identitas Wakif (fotocopy KTP dan dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang).
7. Identitas Nadzir (fotocopy KTP dan dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang).