Anda di halaman 1dari 17

PENDAFTARAN TANAH

SISTEMATIS LENGKAP

BIDANG HUBUNGAN HUKUM PERTANAHAN


KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PROVINSI BALI 2018
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL),
Dan peraturan perundangan lainnya

TUJUAN PTSL
 memberikan jaminan kepastian hukum
 Memberikan perlindungan hukum hak atas tanah masyarakat
secara adil dan merata
 Mendorong pertumbuhan ekonomi negara dan khususnya
ekonomi rakyat
PENGERTIAN
 PENDAFTARAN TANAH adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan dan pengolahan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik
dan data yuridis , dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang
tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian tanda bukti haknya
bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya, dan hak milik satuan
rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.

 PTSL adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan
secara serentak bagi semua obyek pendaftaran tanah di seluruh wilayah
Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya
yang setingkat dengan itu, yang meliputi pengumpulan dan penetapan
kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa obyek
pendaftaran tanah untuk keperluan pendaftarannya.
OBYEK PTSL
 Seluruh bidang tanah tanpa kecuali, baik yg belum maupun
yang sudah ada hak atas tanahnya
(Tanah milik masyarakat, tanah aset pemerintah pusat/daerah, tanah
BUMN/BUMD, tanah desa, tanah masy hukum adat, kawasan hutan, TOL,
dll.)

SUBYEK PTSL
 WNI
 Badan Hukum Keagamaan dan Sosial
 Instansi Pemerintah Pusat/Daerah untuk pelaksanaan tupoksi,
non profit
 Nadzir
 Masyarakat hukum adat
TAHAPAN PTSL
1. Perencanaan dan persiapan
2. Penetapan Lokasi
3. Pembentukan dan Penetapan Panitia Ajudikasi PTSL
4. Penyuluhan
5. Pengumpulan Data Fisik dan Yuridis Bidang Tanah
6. Pemeriksaan Tanah
7. Pengumuman data fisik dan yuridis bidang tanah serta
pembuktian hak
8. Penerbitan keputusan pemberian atau pengakuan hak atas
tanah
9. Pembukuan dan penerbitan sertipikat hak atas tanah
10. Penyerahan sertipikat hak atas tanah
PENETAPAN LOKASI
 Kepala Kantor membuat SK penetapan lokasi kegiatan PTSL
 Kepala Kantor dapat merubah lokasi PTSL bilamana benar2 diperlukan
 Wajib melaporkan ke Kakanwil

PANITIA AJUDIKASI PTSL (perubahan : akan diambil sumpah)

Susunan Panitia :
1. Ketua Panitia, pegawai kantah
2. Wakil Ketua bidang infrastruktur
3. Wakil ketua bidang hubungan hukum
4. Sekretaris, pegawai kantah
5. Kepala desa/kelurahan atau pamong desa/kelurahan yg ditunjuk
6. Anggota dari pegawai kantah sesuai kebutuhan

Panitia Ajudikasi dibantu oleh Kakanwil dpt menugaskan


Satgas Fisik dan pegawai dari Kantah sebagai
Satgas Yuridis Satgas ptsl di Kantah lainnya.
TUGAS PANITIA AJUDIKASI
1. Menyiapkan rencana kerja
2. Mengumpulkan data fisik dan dokumen asli data yuridis,
dan memberikan tanda terima
3. Memberikan asistensi kelengkapan berkas
4. Memeriksa kebenaran formal data fisik dan yuridis
5. Mengumumkan data fisik dan yuridis
6. Memfasilitasi penyelesaian sengketa mengenai data yg diumumkan
7. Mengesahkan hasil pengumuman
8. Menyampaikan laporan periodik ke kakantah
9. Melakukan supervisi hasil pekerjaan satgas fisik dan yuridis

TUGAS SATGAS FISIK


1. Menyiapkan peta dasar pendaftaran (peta/citra)
2. Pengukuran batas bidang tanah secara kadastral atas penunjukan pemilik tanah atau kuasa
3. Melaksanakan pemetaan bidang pada peta pendaftaran dan peta bidang tanah
4. Menjalankan prosedur dan entri data fisik bidang tanah pada kkp
5. Menandatangani Gambar Ukur, Peta Bidang, Surat Ukur dan seluruh dokumen dan peta
hasil pengukuran dan pemetaan

Dalam melaksanakan pengukuran satgas fisik harus mengetahui informasi pemilik tanah,
paling sedikit berupa fotocopy : KTP, alas hak dan surat keterangan kepemilikan
TUGAS SATGAS YURIDIS
1. Melaksanakan pengumpulan data yuridis
2. Melakukan pemeriksaan bidang tanah
3. Melakukan pemeriksaan riwayat kepemilikan tanah
4. Membuat daftar bidang bidang tanah
5. Menyiapkan pengumuman data fisik dan yuridis
6. Menginventarisasi keberatan dan mengupayakan penyelesaiannya
7. Menyiapkan sk pemberian hak / penegasan hak
8. Menjalankan prosedur dan entry informasi data yuridis dalam kkp
9. Membuat laporan tiap minggu

Puldadis
menggunakan Kegiatan Puldadis
form inventarisasi dan Puldasik
& identifikasi dan harus dilakukan
dilakukan bersamaan
rekapitulasi
PEMERIKSAAN TANAH/PEMBUKTIAN HAK
. Pemeriksaan tanah dilakukan dengan cara : menggali informasi mengenai kesesuaian nama
dan profesi peserta, kesesuaian keterangan dlm inventarisasi dan dokumen dgn kondisi
penguasaan/penggunaan, letak, batas dan luas dlm PBT dengan kenyataan di lapangan

Tanah Negara dibuktikan dengan : surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah, surat
perjanjian/sewa/lainnya, keterangan tanah tdk masuk kawasan hutan

Tanah Milik Adat dibuktikan dengan :


 dokumen asli girik/pipil/verp ind. Seblm tgl 24 sept 1960 an. Peserta,
 bila bukan an.peserta dilengkapi dengan bukti perolehan di bawah tangan (sebelum
1997) atau
 akta peralihan dari ppat (setelah 1997) atau (perubahan : akan dihapus)
 akta pembagian/keterangan waris atau akta lelang
 Girik/pipil/verp ind tsb harus bisa dibuktikan letak bidang tanahnya
 Bila letak bidang tanah berbeda maka dilengkapi dengan surat pernyataan penguasaan
fisik bidang tanah dengan itikat baik.
 Bila bukti pemilikan tanah tidak lengkap/tidak ada, dilengkapi dengan surat pernyataan
fisik bidang tanah dengan itikat baik.
PENGUMUMAN DATA FISIK DAN YURIDIS
. Pengumuman : di Kantor Pertanahan, Kantor Desa/Kelurahan dan basecamp.
Dapat diperkuat dengan papan pengumuman di lokasi oleh peserta
 Kebenaran materiil data fisik dan yuridis tanggung jawab pemilik tanah

 Dalam hal terdapat keberatan pada masa pengumuman, Ketua Panitia Ajudikasi
melakukan verifikasi dan perbaikan data dan dilakukan paling lama 14 hari kalender
 Bila keberatan tsb ditolak, Ketua Ajudikasi membuat BA penolakan
 Bila ada pihak keberatan setelah pengumuman atau keberatan terhadap hasil verifikasi
dan perbaikan, maka ybs dapat mengajukan gugatan ke PTUN setempat
 Bukti telah diterimanya gugatan disampaikan ke Ketua Ajudikasi
 Bila terdapat gugatan, maka :
 Ketua Ajudikasi melaksanakan pembukuan hak dengan memberi catatan adanya
perkara,
 Kepala Kantor Pertanahan menunda penerbitan sertipikat sampai putusan
mempunyai kekuatan hukum tetap.
PENERBITAN KEPUTUSAN PEMBERIAN HAT

1. Berdasarkan BA Hasil Pengumuman, Ketua Ajudikasi menetapkan Keputusan


Penetapan Hak atau Keputusan Penegasan/Pengakuan Hak
2. Peserta harus melampirkan SSB pd saat pendaftaran hak, bila belum mampu
maka harus membuat pernyataan BPHTB terhutang
3. Bila bidang tanah berasal dari jual beli dari masa lampau dimana pembeli tidak
dapat melampirkan PPh dari penjual, maka ybs harus membuat surat keterangan
PPh terhutang
4. Materi BPHTB dan PPh terhutang dimuat dalam Keputusan Pemberian Hak dan
selanjutnya dicatat dalam Buku Tanah dan Sertipikat
5. Kepala Kantor wajib menyampaikan daftar WP dgn BPHTB dan PPh terhutang
kepada Bupati/walikota secara periodik
6. Peralihan hak/perubahan atas Buku Tanah dan sertipikat hanya dapat dilakukan
setelah pajak terhutang dilunasi oleh masing2 wajib pajak
PEMBUKUAN DAN PENERBITAN HAT
1. Bidang tanah yang sudah dibuatkan BA penyelesaian proses pendaftaran tanah
dibukukan dalam daftar umum dan daftar lainnya dan di tandatangani oleh
Ketua Ajudikasi
2. Penyelesaian Proses Pendaftaran Tanah terbagi dalam 4 Kategori :
 K-1 : bidang tanah yang data fisik dan yuridis memenuhi syarat untuk terbit
sertipikat (100 %)
 K-2 : bidang tanah yang data fisik dan yuridis memenuhi syarat namun
terdapat perkara di PN (93,32 %)
 K-3 : bidang tanah yang data fisik dan yuridis tidak dapat dibukukan dan terbit
sertipikat karena Subyek hak wajib memenuhi syarat tertentu sesuai
peraturan (93,32 %)
 K-4 : bidang tanah sudah terdaftar namun wajib dilakukan pengintegrasian
peta bidang tanah ke dalam peta ptsl (11,17 %)
3. Dalam hal penyelesaian bidang tanah yang termasuk K-2 dan K-3 maka data
pendaftaran tanah harus selalu dilakukan penyesuaian atas penggunaan dan
pemanfaatan tanahnya.
4. Bila bidang tanah merupakan harta bersama yang belum dibagi/dipisahkan
karena proses perkawinan/perceraian/waris, maka tetap diterbitkan atas nama
bersama
5. Bila bidang tanah yang memenuhi syarat terbit sertipikat namun terdapat
perkara (K-2), maka dilakukan :
 Pembukuan hak dengan mengosongkan nama pemegang hak
 Penerbitan sertipikat setelah ada putusan pengadilan berkekuatan hukum
tetap dan amar menyatakan salah satu pihak sebagai pihak yang berhak
6. Bila putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap setelah berakhirnya kegiatan
maka sertipikat di tandatangani kepala kantor dan dilakukan tanpa mengganti
buku tanah yang telah di tandatangani Ketua Ajudikasi
7. Bidang tanah yang termasuk K-3, dalam hal :
 Subyek merupakan WNA, BUMN/BUMD, BH Swasta, subyek tidak
diketahui/tidak bersedia ikut ptsl
 Obyek merupakan tanah P3MB, Prk 5, Rumah Gol III, Obyek Nasionalisasi,
Tanah Ulayat, Tanah absentee
 Subyek tidak bersedia membuat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
 Dokumen tidak lengkap
 Pemilik tanah dalam hal luas tanah : Tanah perkotaan lebih dari 5.000 M2
atau Tanah perdesaan/pertanian lebih dari 2 Ha (perubahan : akan dihapus)
8. Bidang tanah tersebut dicatat dalam daftar tanah
9. Bila terdapat kesalahan administrasi dalam penerbitan sertipikat maka dilakukan
perbaikan berdasarkan BA Perbaikan Kesalahan Administrasi
DOKUMENTASI, PENYERAHAN HASIL dan PELAPORAN PTSL
1. Panitia Ajudikasi melakukan pengumpulan, pengelompokan, pengolahan dan
penyimpanan data ptsl, meliputi :
 Dokumen data yuridis terdiri dari identitas pemegang hak, alas hak, berita acara, bukti
pengumuman dan sk
 Dokumen data fisik berupa data pengukuran dan penghitungan hasil ukur, GU, peta
bidang dan surat ukur
 Daftar isian pendaftaran tanah dan hak atas tanah
 Buku Tanah dan sertipikat HAT
 Bukti administrasi keuangan dan data administrasi lainnya
2. Data PTSL tsb diarsipkan oleh kepala kantor
3. Ketua Ajudikasi menyerahkan hasil pelaksanaan PTSL kepada Kepala Kantor Pertanahan
dalam bentuk BA serah terima berkas dan warkah hasil kegiatan PTSL yang
ditandaatangani Ketua Ajudikasi dan Kepala Kantor
4. Pelaporan PTSL dilaksanakan saat terjadi permasalahan dalam pelaksanaan PTSl dan saat
PTSL selesai dilaksanakan
5. Pelaporan saat pelaksanaan dilakukan Ketua Ajudikasi kepada Kepala Kantor dengan
tembusan kpd Kakanwil dan Dirjen HHK. Pelaporan setelah selesai pelaksanaan secara
berjenjang dari kantor kakanwil dan menteri dengan aplikasi SKMPP
6. Penanggung jawab pelaksanaan laporan : untuk Kantah Kasi HHP dan untuk Kanwil Kabid
HHP.
HASIL PTSL KOTA DENPASAR 2017
KINERJA :
Total K1 – K4 = 12.483 bidang
2 Selisih pemetaan-produk = 118 bidang

692 bidang hrs bisa diverifikasi

Perkiraan jumlah stp yg akan terbit


Bali = 119 bid

301A = 6.131 bidang ..?

Berkas yg harus diselesaikan : 4.790 bid.


Dalam 20 hk, target per hari 240 bidang.
RENCANA PTSL KOTA DENPASAR 2018

Kota Dps akan mendapatkan target PTSL 10 ribu bidang

Setelah PTSL 2017 berapa bidang tanah yg belum terdaftar dan sebarannya di
desa/kelurahan
Desa/kelurahan mana yg akan ditetapkan untuk pengukuran bidang yang belum
terpetakan (KW4, KW5, KW6) ?
Apakah akan dilakukan di seluruh (43) desa/kelurahan (+ 40 rb bid) ?
Apakah Anggaran DIPA dapat digunakan untuk pengukuran/pemetaan (K4) ?

Anda mungkin juga menyukai