A. HUKUM TERTULIS
a. Sebelum UUPA, untuk masyarakat Hukum Adat (Pribumi) tidak ada Hukum Tertulis.
Sedangkan untuk Masyarakat Timur Asing (Eropa) sudah ada hukum tertulisnya, yaitu BW.
a. JELAS dibuatnya
b. TEGAS
Dalam Hukum Agraria, untuk memberikan suatu Kepastian Hukum ternyata TIDAK CUKUP
hanya dengan Peraturan Tertulis saja, tetapi juga perlu dengan Pendaftaran Tanah. Karena
seringkali dalam prakteknya, untuk masalah pembuktiannya tidak terdapat pada peraturan
tertulisnya.
Contohnya adalah dalam proses Jual Beli Tanah. Untuk mengetahui hak dan kewajiban Penjual
dan Pembeli dapat melihatnya pada Hukum Tertulis. Tetapi, ada hal-hal yang tidak dapat
diperoleh pada Hukum Tertulis, seperti Letak tanah, luas tanah, hak atas tanah, dan lain
sebagainya, yang mana hal-hal tersebut terdapat pada kegiatan Pendaftaran Tanah.
b. Pengolahan (processing)
c. Penyimpanan (Pembukuan)
d. Penyajian
e. Pemeliharan data
2) PEMELIHARAAN DATA
a. Asas PUBLISITAS
b. Asas SPESIALITAS
Asas yang berhubungan dengan segala sesuatu yang terkait dengan detil
dari tanahnya, seperti letak/lokasi tanah, luas tanah dan para pihak-pihak yang
terkait dengan tanah tersebut. Intinya asas ini akan lebih mengarah pada data
yuridis dari tanah tersebut. Asas ini terdapat ketika perbuatan hukum dilakukan
dihadapan PPAT dalam hal pembuatan aktanya, yang mana sifatnya TERTUTUP
UNTUK UMUM dan hanya diperuntukan kepada para pihak yang terkait
langsung dengan tanah dan perbuatan hukum yang akan dilakukan pada tanah
tersebut.
Asas yang berlaku dalam kegiatan ini adalah Asas Contradictoire Delimitate, yaitu adanya suatu
persetujuan dari para pemegang tanah yang berbatasan langsung dengan tanah yang ingin
didaftarkan dalam rangka penentuan batas-batas dari tanah yang ingin didaftarkan tersebut.
HASIL AKHIR dari kegiatan bidang fisik ini adalah PETA PENDAFTARAN dan
SURAT UKUR (Berisi Data Fisik Tanah).
Data Yuridis yang sudah terkumpul dan diolah tersebut akan dibuat dalam
bentuk BUKU TANAH, dimana berisi tentang Data Yuridis dari tanah tersebut.
Suatu kegiatan penyesuaian dari data yang disimpan/disajikan, baik data fisik
maupun data yuridis. Dengan demikian, setiap perubahan mengenai Hak, Subjek dan
Tanahnya, HARUS DIDAFTARKAN dan kemudian dicatat dalam BUKU TANAH yang
tersimpan dalam arsip BPN, dan Salinannya dipegang oleh Pemegang Hak.
(1)Perubahan Data Fisik: luas berubah, karena pemecahan, pemisahan, dan lain
sebagainya