15. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2021 Tentang Uang Jasa Pejabat Pembuat Akta
Tanah.
16. Kode Etik PPAT Nomor: 112/KEP-4.1/IV/2017, Tanggal 27 APRIL 2018, diputuskan
dalam Kongres KE IV IPPAT, Tanggal 31 Agustus 2007–1 September 2007
17. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Pembinaan dan
Pengawasan Pejabat Pembuat Akta Tanah.
18. PP Nomor 128 Tahun 2015 (PNBP Yang Berlaku pada Kementerian ATR);
19. PP Nomor 71 Thn 2019 (Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik)
20. PP Nomor 18 Thn 2021 (Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun
dan Pendaftaran Tanah);
21. Perpres Nomor 47 Tahun 2020 (Kementerian ATR);
22. Perpres Nomor 48 Tahun 2020 (BPN);
23. Permen Negara Agraria/Ka. BPN Nomor 3 Tahun 1997 jo Permen ATR Nomor 16
Tahun 2021 (Ketentuan Pelaksaksanaan PP Nomor 24 Tahun 1997);
KETENTUAN
24. Permen ATR Nomor 16 Tahun 2020 (Organisasi & Tata Kerja Kementerian ATR);
25. Permen ATR Nomor 17 Tahun 2020 (Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah BPN dan
Kantor Pertanahan);
26. Permen ATR Nomor 19 Tahun 2020 (Layanan Informasi Pertanahan Secara Elektronik);
27. Permen ATR Nomor 18 Tahun 2021 (Tata Cara Penetapan Hak Pengelolaan dan Hak Atas
Tanah);
28. Permenkeu Nomor 188/PMK.05/2021 (Tata Cara Pembayaran Atas Transaksi
Pengembalian Penerimaan Negara);
29. Permenkeu Nomor 213/PMK.06/2020 (Petunjuk Pelaksanaan Lelang);
30. PP Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
31. Petunjuk Teknis No.3/Juknis-HK.02/IVI/2022 (Layanan Pengecekan Sertipikat
dan SKPT Secara Elektronik);
32. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16
Tahun 1997 Tentang Perubahan Hak Milik Menjadi Hak Guna Bangunan atau Hak
Pakai dan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Pakai.
Hak Atas
Tanah atau
Hak
Ruang HGU,HGB, Satuan Pengelolaan
Ketentuan Hak Pendaftaran Ketentuan Ketentuan Ketentuan
HP atas Rumah pada Ruang
Umum Lingkup Pengelolaan
tanah Susun Atas Tanah
Tanah Lain-lain Peralihan Penutup
dan Ruang
Bawah
Tanah
HAK PENGELOLAAN, HAK ATAS
TANAH, SATUAN RUMAH SUSUN, DAN
PENDAFTARAN TANAH
1. Ketentuan Umum
2. Ruang Lingkup
3. Hak Pengelolaan
4. HGU, HGB, HP Atas Tanah
5. Satuan Rumah Susun
6. Hak Atas Tanah atau Hak Pengelolaan pada Ruang Atas Tanah dan
Ruang Bawah Tanah
7. Pendaftaran Tanah
8. Ketentuan Lain-lain
9. Ketentuan Peralihan
10. Ketentuan Penutup
1. KETENTUAN UMUM
1. Tanah
2. Tanah Negara atau Tanah yang Dikuasai Langsung oleh Negara
3. Hak Pengelolaan
4. Hak Atas Tanah
5. Ruang Atas Tanah
6. Ruang Bawah Tanah
7. Perpanjangan Jangka Waktu Hak
8. Pembaruan Hak
9. Pendaftaran Tanah
10. Satuan Rumah Susun
1. KETENTUAN UMUM
11. Tanah Telantar
12. Tanah Musnah
13. Tanah Ulayat
14. Orang Asing
15. Pemerintah Pusat
16. Pemerintah Daerah
17. Menteri
18. Kementerian
19. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
20. Kantor Pertanahan
2. RUANG LINGKUP
a. Hak Pengelolaan
b. Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan
Hak Pakai Atas Tanah
c. Satuan Rumah Susun
d. Hak Atas Tanah atau Hak Pengelolaan pada
Ruang Atas Tanah dan Ruang Bawah Tanah
dan
e. Pendaftaran Tanah.
3. HAK PENGELOLAAN
1. Subjek HGU
2. Tanah Yang Dapat Diberikan Dengan HGU
3. Jangka Waktu HGU
4. Terjadinya HGU
5. Kewajiban, Larangan, dan Hak Pemegang HGU
6. Pembebanan, Peralihan, Pelepasan, dan Perubahan HGU
7. Hapusnya HGU
HGU diberikan kepada:
1. Subjek HGB
2. Tanah Yang Dapat Diberikan Dengan HGB
3. Jangka Waktu HGB
4. Terjadinya HGB
5. Kewajiban, Larangan, dan Hak Pemegang HGB
6. Pembebanan, Peralihan, Pelepasan, dan Perubahan
HGB
7. Hapusnya HGB
HGB diberikan:
1. Subjek HP
2. Tanah Yang Dapat Diberikan Dengan HP
3. Jangka Waktu HP
4. Terjadinya HP
5. Kewajiban, Larangan, dan Hak Pemegang HP
6. Pembebanan, Peralihan, Pelepasan, dan Perubahan
HP
7. Hapusnya HP
1) Hak Pakai terdiri atas:
a. Hak Pakai dengan jangka waktu dan
b. Hak Pakai selama dipergunakan.
2) Hak Pakai dengan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a diberikan kepada:
a. Warga Negara Indonesia
b. Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia
c. Badan Hukum Asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia
d. Badan Keagamaan dan Sosial dan
e. Orang Asing. (Pasal 49)
3) Hak Pakai selama dipergunakan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b diberikan kepada:
a. Instansi Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Daerah
c. Pemerintah Desa dan
d. Perwakilan Negara Asing dan Perwakilan Badan
Internasional.
(Pasal 49)
5. SATUAN RUMAH SUSUN
a. WNI
b. Badan Hukum Indonesia
c. Orang Asing yang mempunyai izin sesuai dengan
PerUUan.
d. Badan Hukum Asing yang mempunyai perwakilan
di Indonesia atau
e. Perwakilan
f. Negara Asing dan Lembaga Internasional yang
berada atau mempunyai perwakilan di Indonesia.
HMSRS diberikan kepada Instansi Pemerintah Pusat atau
Instansi Pemerintah Daerah
(Pasal 67)
5B. PEMECAHAN DAN PENGGABUNGAN
HMSRS-Pasal 68
Kawasan
Kawasan Perdagangan
Ekonomi Bebas dan
Khusus Pelabuhan
Bebas
Kawasan
Ekonomi
Kawasan lainnya
Industri
BATASAN KEPEMILIKAN RUMAH TEMPAT TINGGAL ATAU
HUNIAN ORANG ASING
Minimal
Harga;
Peruntukan
untuk luas
rumah bidang
tinggal atau Tanah;
hunian.
2.
1.Pemberian 3.Pembarua
Perpanjangan
Hak Atas n Hak
Jangka Waktu
Tanah
Hak
1. PEMBERIAN
HAK ATAS
TANAH Pasal 1 Angka 11
Permen ATR
18/2021
Pasal 18
Hapusnya Hak Tanggungan
a.hapusnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan;
b.dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang Hak Tanggungan;
c. pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh Ketua Pengadilan
Negeri;
d.hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan.
Dalam janji ini termasuk pemberian kewenangan kepada pemegang Hak Tanggungan untuk atas biaya
pemberi Hak Tanggungan mengurus perpanjangan hak atas tanah yang dijadikan obyek Hak
Tanggungan untuk mencegah hapusnya Hak Tanggungan karena hapusnya hak atas tanah, dan
melakukan pekerjaan lain yang diperlukan untuk menjaga agar obyek Hak Tanggungan tidak berkurang
nilainya yang akan mengakibatkan berkurangnya harga penjualan sehingga tidak cukup untuk melunasi
utang yang dijamin.
PEMBERIAN HAK
1 2 3
PEMBERIAN HAK SECARA
PEMBERIAN HAK SECARA KOLEKTIF: PEMBERIAN HAK ATAS
INDIVIDUAL: TANAH SECARA UMUM:
Pemberian hak atas sebidang Pemberian hak atas beberapa Pemberian hak atas
tanah kepada perorangan atau bidang tanah masing-masing sebidang tanah kepada
badan hukum atau kepada kepada perorangan atau badan pihak yang memenuhi
beberapa orang atau badan hukum atau kepada beberapa syarat yang dilakukan
hukum secara bersama sebagai orang atau badan hukum dengan 1 (satu) penetapan
penerima hak bersama yang sebagai penerima hak, yang pemberian hak.
dilakukan dengan 1 (satu) dilakukan dengan 1 (satu)
penetapan pemberian hak.
penetapan pemberian hak.
PENETAPAN PEMBERIAN HAK
ATAS TANAH SECARA UMUM
KATEGORI KETENTUAN YANG MENGATUR
HGB dan Hak Pakai yang • HGB atau Hak Pakai yang masih berlaku
dimiliki oleh WNI yang atau sudah berakhir haknya yang dipunyai
digunakan dan oleh perorangan WNI dan dipergunakan
dimanfaatkan untuk rumah serta dimanfaatkan untuk Rumah Tinggal,
tinggal termasuk Rumah Rumah Toko atau Rumah Kantor dapat
Toko dan Rumah Kantor diberikan Hak Milik.
dapat diberikan Hak Milik
atas permohonan • Rumah Kantor dimaksud merupakan
Pemegang Hak Rumah Tunggal yang dipergunakan untuk
Rumah sekaligus Kantor.
Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan hak guna bangunan dan hak pakai menjadi hak
milik diatur dalam Peraturan Menteri (Pasal 99 PP 18/2021)
PEMEGANG HAK ATAU
BEKAS PEMEGANG HAK
Pasal 92 ayat (1) Dalam hal Tanah merupakan objek perkara pengadilan, objek penetapan
status quo oleh hakim yang memeriksa perkara atau objek sita pengadilan, kepala Kantor
Pertanahan MENOLAK untuk melakukan pendaftaran peralihan atau pembebanan hak.
Pasal 92 ayat (2) Setelah jangka waktu catatan objek perkara/objek penetapan status quo
hapus dan tidak diikuti penetapan sita jaminan maka pendaftaran peralihan atau
pembebanan hak DAPAT DILAKSANAKAN
Pasal 103 huruf c Ketentuan Pasal 45 ayat (1) huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 tentang Pendaftaran Tanah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
SYARAT PERMOHONAN PEMBERIAN HAK
MILIK ATAS TANAH UNTUK RUMAH TINGGAL,
RUMAH TOKO ATAU RUMAH KANTOR
Identitas Pemohon identitas Pemohon dan kuasanya serta surat kuasa apabila
dikuasakan;
Surat kematian dan surat keterangan ahli waris dalam hal pemegang hak/bekas
pemegang hak meninggaldunia;
Pasal 151
Permen Sertipikat HGB atau Hak Pakai yangbersangkutan;
18/2021
Bukti Surat Setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Waris, dalam
hal permohonan Hak Milik yang diajukan oleh ahli waris;
Surat pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa di atas tanah yang
dimohon telah didirikan bangunanuntuk rumah tinggal, rumah toko atau rumah
kantor.
SUBJEK dan OBJEK
PERUBAHAN HAK
PERMEN ATR/KBPN NOMOR 18 TAHUN 2021
HGB, Hak Pakai atau Tanah Negara bekas HGB atau Hak Pakai yang
dipunyai oleh WNI yang dipergunakan dan dimanfaatkan untuk rumah
tinggal, rumah toko dan rumah kantor, dapat diberikan Hak Milik.
HGB atau Hak Pakai diatas tanah HPL yang dipunyai oleh WNI yang
diperuntukkan untuk rumah tinggal dapat diberikan Hak Milik.
Apabila pemegang hak/bekas pemegang hak meninggal dunia, pemberian
Hak Milik dapat diberikan sekaligus dengan perubahan nama kepada ahli
waris.
Pemberian hak milik kepada ahli waris dilakukan dengan tetap
memperhatikan ketentuan yang berlaku terkait perpajakan
a. Pemberian Hak Milik untuk rumah tinggal, rumah toko dan rumah kantor;
b. Pemberian Hak Milik untuk rumah tinggal yang telah dibeli oleh pegawai
negeri dari pemerintah;
c. Perubahan Hak Milik menjadi Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai, Hak
Guna Bangunan menjadi Hak Pakai atau Hak Pakai menjadi Hak Guna
Bangunan;
d. Perubahan Hak Guna Usaha menjadi Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai.
“Dalam melaksanakan kegiatan tersebut harus mencantumkan
keputusan pemberian hak secara umum”
LAYANAN PERUBAHAN HGB/HP MENJADI HM UNTUK RUMAH TINGGAL, RUKO DAN RUKAN
Pasal 149 s.d. Pasal 153 Permen ATR/KBPN No. 18 Tahun 2021
1. Alat bukti tertulis Tanah bekas hak barat dinyatakan tidak berlaku dan
statusnya menjadi Tanah yang Dikuasai Langsung oleh Negara.
2. Pendaftaran Tanah bekas hak barat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mendasarkan pada surat pernyataan penguasaan fisik yang diketahui 2 (dua)
orang saksi dan bertanggung jawab secara perdata dan pidana, yang
menguraikan:
a. Tanah tersebut adalaLr benar milik yang bersangkutan bukan milik orang
lain dan statusnya adalah Tanah yang Dikuasai Langsung oleh Negara bukan
Tanah bekas milik adat;
b. Tanah secara fisik dikuasai;
c. penguasaan tersebut Cilakukan dengan iktikad baik dan secara. terbr"rka
oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas Tanah; dan
d. penguasaan tersebut tidak dipermasalahkan oleh pihak lain.
5. BUKTI HAK LAMA
(Pasal 103)
Chapter 3
1 2
Memperluas subjek pelayanan
Meningkatkan pelayanan informasi pertanahan dan
informasi pertanahan dengan mendorong peningkatan
MUDAH, CEPAT dan BIAYA investasi dan memberikan
RENDAH kemudahan berusaha di
Indonesia
APLIKASI LAYANAN INFORMASI PERTANAHAN
a. mengenai bidang tanah yang sudah terdaftar atau hak milik atas satuan
rumah susun, kepadanya tidak disampaikan sertipikat asli hak yang
bersangkutan atau sertipikat yang diserahkan tidak sesuai dengan daftar-daftar
yang ada di Kantor Pertanahan;
Penjelasan:
PPAT bertanggung jawab untuk memeriksa syarat-syarat untuk sahnya
perbuatan hukum yang bersangkutan, dengan antara lain
mencocokkan data yang terdapat dalam sertipikat dengan daftar-daftar
yang ada di Kantor Pertanahan;
f. obyek perbuatan hukum yang bersangkutan sedang dalam sengketa
mengenai data fisik dan atau data yuridisnya;
Pasal 11 ayat (3) Permen ATR/KBPN No. 19 Tahun 2020: Dalam hal
layanan informasi pertanahan berupa pengecekan Sertipikat maka:
a.hasil Layanan Pengecekan Sertipikat berlaku selama 7 (tujuh) hari
kalender; dan
b.apabila terdapat perubahan informasi pertanahan di pangkalan data
dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari sejak hasil Layanan Pengecekan
Sertipikat diterbitkan, dan hasil Layanan Pengecekan Sertipikat
sebelumnya tidak berlaku maka Kepala Kantor Pertanahan
menyampaikan perubahan informasi pertanahan kepada Pemohon.
ANDI TENRI ABENG
Direktur Pengaturan Pendaftaran Tanah dan Ruang
HASIL PRODUK LAYANAN
PENGECEKAN SERTIPIKAT/SKPT SECARA ELEKTRONIK
PENGECEKAN
ELEKTRONIK
SKPT
ELEKTRONIK
Membutuhkan
Jangka Waktu
waktu lama,
Hasil Layanan
karena Buku
Pengecekan
Tanah di Kantor
Sertipikat secara
Pertanahan
Elektronik hanya
tidak ditemukan
7 (tujuh) hari
atau masih butuh
kalender;
waktu pencarian;
BUKU TANAH SUSAH DICARI DAN
BAHKAN TIDAK DITEMUKAN
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PENGECEKAN
KETENTUAN HUKUM PRAKTIK
SERTIPIKAT ADALAH 1 (SATU) HARI.
Pasal 169 ayat (3) Peraturan “Semua buku tanah disimpan dalam
Menteri Negara Agraria/ Kepala tempat yang aman dan terlindung”.
Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997.
Masih
Pasal 192 Peraturan Menteri
Semua daftar umum dan dokumen- Belum
Negara Agraria/Kepala Badan
dokumen yang telah dipergunakan Maksimal
Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 sebagai dasar pendaftaran
merupakan dokumen negara yang
harus disimpan dan dipelihara
menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BUKU TANAH SUSAH DICARI DAN
BAHKAN TIDAK DITEMUKAN
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
KETENTUAN HUKUM PENGECEKAN SERTIPIKAT ADALAH PRAKTIK
1 (SATU) HARI.
KESESUAIAN KEGIATAN
PEMANFAATAN RUANG
(KKPR) (Pasal 5 PP
5/2021).
Perizinan Berusaha Berupa
KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG
(KKPR)
perundang-undangan.
PASAL 111 AYAT (5) PERMEN 16/2021
Apabila ahli waris lebih dari 1 (satu) orang dan pada waktu
pendaftaran peralihan haknya disertai dengan AKTA
WARIS yang memuat keterangan bahwa Hak Atas Tanah
atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun tertentu jatuh
kepada 1 (satu) orang penerima warisan
1) Uang Jasa Pejabat Pembuat Akta Tanah dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara
atas biaya pembuatan akta tidak boleh melebihi 1% (satu persen) dari harga transaksi
yang tercantum di dalam akta.
2) Uang Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah termasuk honorarium saksi
dalam pembuatan akta.
3) Uang Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada nilai ekonomis.
4) Nilai ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditentukan dari harga transaksi
setiap akta dengan rincian sebagai berikut:
a. kurang dari atau sampai dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), paling
banyak sebesar 1% (satu persen);
b. lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), paling banyak sebesar 0,75% (nol koma
tujuh lima persen);
c. lebih dari Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai dengan
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah), paling banyak sebesar
0,5% (nol koma lima persen); atau
d. lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah), paling banyak
sebesar 0,25% (nol koma dua lima persen).
Pasal 1
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA
BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 33 TAHUN 2021 TENTANG UANG JASA PEJABAT
PEMBUAT AKTA TANAH.
Pasal 2
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA
BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 33 TAHUN 2021 TENTANG UANG JASA PEJABAT
PEMBUAT AKTA TANAH.
Pasal 4
Chapter 8
USULAN-USULAN
USULAN-USULAN
1. Sosialisasi Berkelanjutan dan Terus Menerus yang dilakukan
oleh Kantor Pertanahan kepada Para PPAT dan Para
Pemangku Kepentingan (Perbankkan, Developer dan
lainnya) serta Masyarakat.
2. SOP yang jelas agar dapat dilaksanakan dan dipatuhi
(compliance) oleh pihak terkait khususnya mengenai jangka
waktu penyelesaian pengecekan sertipikat secara
elektronik.
3. Adanya komitmen dari Kantor Pertanahan dengan Pengurus
PPAT terkait jangka waktu hasil pengecekan sertipikat
secara tepat waktu dan akurat.
4. Adanya pelayanan secara komprehensif baik secara offline,
online atau call center pada seluruh Kantor Pertanahan.
5. Merubah Pasal 11 Permen ATR No. 19 Tahun 2020 dengan
melibatkan Pengurus PPAT dan Para Pemangku
Kepentingan serta Masyarakat.
REFERENSI
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak
melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya aroma Surga pada hari
Kiamat.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Al-Hakim, Ibnu Hibban dan selainnya).
Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.
Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.
Salam Hormat