RUBRIK 3
AGRARIA
Istilah agararia tidak asing dalam
masyarakat awam. Agraria sering diidentikkan
dengan hal pertanahan. Agraria sendiri berasal
dari kata Akker (Bahasa Belanda), Agros
(Bahasa Yunani) berarti tanah pertanian, Agger
(Bahasa Latin) berarti tanah atau sebidang
tanah, Agrarius (Bahasa Latin) berarti
perladangan, persawahan, pertanian, Agrarian
(Bahasa Inggris) berarti tanah untuk pertanian.
Dalam terminologi bahasa Indonesia, agraria
berarti 1) urusan pertanian atau tanah pertanian,
2) urusan pemilikan tanah.
Menurut Andi Hamzah, agraria adalah
masalah tanah dan semua yang ada di dalam
dan di atasnya. Menurut Subekti dan R.
Tjitrosoedibio, agraria adalah urusan tanah dan
segala apa yang ada di dalam dan di atasnya.
Apa yang ada di dalam tanah misalnya batu,
kerikil, tambang, sedangkan yang ada di atas
tanah dapat berupa tanaman, bangunan.
Pengertian agraria dapat pula diketemukan
dalam Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA).
Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 sebagai
visi, misi dan spirit lahirnya UUPA (Undang-
Undang Pokok Agraria) Nomor 5 Tahun 1960.
Dalam pasal-pasal UUPA disebutkan tentang
berbagai pembahasan tentang agraria atau
tanah, diantaranya yaitu pasal 1 ayat (2), ayat
(4), ayat (5), ayat (6), pasal 4 ayat (1) dan pasal
48, sehingga kesimpulan dari berbagai pasal
dalam UUPA tersebut yaitu bahwa pengertian
agraria dalam arti sempit hanya mencakup
tanah atau permukaan bumi. Sedangkan
pengertian agraria dalam arti luas meliputi bumi,
air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Pengertian tanah yang
dimaksudkan di sini bukan dalam pengertian
fisik, melainkan tanah dalam pengertian yuridis,
yaitu hak atas tanah.
Persyaratan Pelayanan Pemberian Hak
Tanggungan :
1. Formulir permohonan yang sudah diisi dan
ditandatangani pemohon atau kuasanya di
atas materai cukup
2.Surat Kuasa apabila dikuasakan
3.Fotocopy identitas pemohon (KTP, KK) dan
kuasa apabila dikuasakan, yang telah
dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket
4.Fotocopy Akta Pendirian dan Pengesahan
Badan Hukum yang telah dicocokkan dengan
aslinya oleh petugas loket, bagi badan hukum
5.Sertipikat asli
6.Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)
7.Salinan APHT yang sudah diparaf oleh PPAT
yang bersangkutan untuk disahkan sebagai
salinan oleh Kepala Kantor untuk pembuatan
sertipikat Hak Tanggungan
8.Fotocopy KTP pemberi HT (debitur) atau Akta
Pendirian Badan Hukum, penerima HT
(Kreditur) dan/atau kuasanya yang telah
dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket
9. Surat Kuasa Membebankan Hak
Tanggungan (SKMHT) apabila Pemberian Hak
Tanggungan melalui Kuasa.
TENTANG REDAKSI
Alamat :
Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta
Jalan Kusumanegara Nomor 161 Yogyakarta
Email : pertanahan.yogyakarta@gmail.com
Redaksi :
Penanggungjawab: Ir.Sukoco Benu Siswadi
Editor : Sugiyanto,A.Ptnh.M.H.
Redaktur : Muhammad Handian Sulistya,S.IP
Rachmat Suryanto,S.ST.
Distribusi :Widyanita Nuzuliyanti,S.H.
Minati
4 1
Media Informasi Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta NO. I / 03 / 2016
Peningkatan percepatan pelayanan
pertanahan yang dikhususkan pada Peraturan
Berbagai kemajuan Ilmu Pengetahuan Menteri Agraria No.8 Tahun 2016 yaitu tentang
pendaftaran peralihan HGB tertentu, sesuai
dan Teknologi berdampak pada berbagai sisi
kehidupan, salah satunya yaitu pada bidang dengan pasal 2 dan pasal 11. Pada pasal 2
disebutkan bahwa beberapa kegiatan peralihan
birokrasi pemerintahan terutama sektor
pelayanan publik. Kementrian Agraria dan Tata HGB meliputi : pengecekan sertipikat,
pembayaran BPHTB dan PPh, pembuatan akta
Ruang / BPN sebagai institusi pemerintahan di
bidang pertanahan memberikan berbagai jual beli, pendaftrana peralihan hak dan
pembayaran PBB. Untuk kegiatan pembayaran
inovasi pelayanan pertanahan dengan
menggunakan kemajuan IT, untuk BPHTB dan PPh serta pembayaran PBB
dilakukan pada instansi yang berwenang,
mempermudah, dan mempercepat berbagai
kegiatan pelayanan pertanahan kepada sedangkan kegiatan pengecekan sertipikat,
pembuatan akta jual beli serta pendaftaran
masyarakat luas.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agraria peralihan hak yang dilaksanakan oleh PPAT,
karena dalam perundang-undangan PPAT
dan Tata Ruang/BPN Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pelayanan Peralihan Hak Guna maupun Notaris merupakan “pejabat umum”
yang diberikan kewenangan membuat “akta
Bangunan Tertentu Di Wilayah Tertentu, dan
tertuang dalam Pasal 1 ayat (1) : Ruag lingkup otentik” tertentu. Dan pada Pasal 11
disebutkan bahwa pelayanan pengecekan dan
Peraturan Menteri ini mengatur pelayanan
peralihan HGB tertentu karena jual beli, di pendaftaran peralihan hak pada Kantor
Pertanahan dapat dilakukan secara elektronik.
wilyah Tertentu, meliputi : Provinsi DKI Jakarta,
Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Atas dasar pasal 11 Peraturan Meneteri
ATR/BPN No.8 Tahun 2016 tersebut, inovasi
Yogyakarta dan Kota Surabaya. Berdasarkan
Keputusan tersebut mendasari berbagai inovasi pelayanan pada Kantor Pertanahan Kota
Yogyakarta yang sudah direalisasikan saat ini
pelayanan online diantaranya : pembuatan
yaitu pelayanan PPAT Online dengan jenis
Aplikasi Pra Geo KKP, aplikasi Desa Online
kegiatan pelayanan pengecekan sertipikat.
dan aplikasi PPAT Online. Aplikasi Pra Geo
KKP tersebut berfungsi untuk memvalidasi
Buku Tanah dan Surat Ukur sehingga kegiatan
pelayanan pertanahan tidak terbatas pada
Buku Tanah dan Surat Ukur yang sudah
tervalidasi meskipun Buku Tanah dan Surat
Ukur belum di validasi pada Program Geo KKP.
Dari berbagai aplikasi yang telah ada di
harapkan akan lebih mempercepat dan
mempermudah birokrasi pelayanan di bidang
pertanahan.

RUBRIK 1
Tema 1
PERALIHAN HAK ATAS
TANAH
Manusia mempunyai hubungan yang
erat dengan tanah, karena seluruh kehidupan
manusia selalu berhubungan dengan tanah.
Tanah sebagai sumber penghidupan manusia
mempunyai sifat permanen dan dapat
dicadangkan untuk kehidupan manusia di masa
yang akan datang, sehingga tanah dapat
dialiahkan haknya kepada orang lain. Peralihan
Hak Atas Tanah merupakan beralihnya hak
kepemilikan tanah dari pemilik tanah semula
kepada pemilik yang baru karena sesuatu hal atau
perbuatan hukum.
Dalam ilmu hukum terdapat istilah
perbuatan hukum dimana tanah dapat dialihkan
haknya dengan sengaja kepada orang lain
sebagai pemilik yang baru. Berbagai kegiatan
peralihan Hak Atas Tanah tersebut meliputi :
warisan, jual beli, tukar-menukar, hibah,
pembagian hak bersama, pelepasan hak, lelang
serta peralihan karena penggabungan atau
peleburan perseroan yang menyebabkan ikut
beralihnya hak atas tanah yang merupakan asset
perseroan yang diambil alih tersebut.
Dasar hukum Peralihan Hak Atas Tanah yaitu
diatur dalam Undang-Undang Pokok Agraria
Nomor 5 Tahun 1960 pasal 20, 28, 35 dan 43
yang berbunyi :
a. Pasal 20 ayat (2)
Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada
pihak lain.
b. Pasal 28 ayat (3)
Hak Guna Usaha dapat beralih dan dialihkan
kepada pihak lain.
c. Pasal 35 ayat (3)
Hak Guna Bangunan dapat beralih dan
dialihkan kepada pihak lain.
Sedangkan pada pasal 43 ayat (1) disebutkan
bahwa “sepanjang mengenai tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara maka Hak Pakai hanya
dapat dialihkan kepada pihak lain dengan izin
Beberapa ketentuan tentang hapusnya hak atas tanah
dan pada pasal 43 ayat (2) disebutkan bahwa
RUBRIK 2 berdasarkan Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN
“Hak Pakai atas tanah miliknya hanya dapat Tema 2 Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
dialihkan kepada pihak lain, jika hal itu PP.Nomor 24 Tahun 1997 tentang Ketentuan
dimungkinkan dalam perjanjian yang PELEPASAN HAK ATAS Pelaksanaan PP.Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah yang berbunyi “permohonan
bersangkutan”. TANAH pendaftaran hapusnya hak atas tanah tidak akan
diterima, apabila tidak memenuhi syarat sebagai
Kegiatan peralihan Hak Atas Tanah pada Tanah yang didaftarkan haknya bertujuan berikut :
Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta sampai untuk memperoleh kepastian hukum, yang terdiri Berdasarkan Pasal 131 ayat (3) Pendaftaran hapusnya
dengan bulan akhir bulan Januari s/d Juni 2016 atas kepastian hak, kepastian subyek dan
hak atas tanah dan Hak Milik Atas Satuan Rumah
berbagai kegiatan Peralihan Hak Kantor kepastian obyek. Kepastian hak atas tanah
Pertanahan Kota Yogyakarta telah didaftarkan Susun yang disebabkan oleh dilepaskannya hak
dapat dialihkan atau dilepaskan hak yang
sebanyak : tersebut oleh peme-gangnya dilakukan oleh
melekat pada tanah tersebut kepada pihak lain
yang menghendaki dengan berbagai KepalaKantor Pertanahan berdasarkan permohonan
NO. Kegiatan Peralihan Hak Berkas persyaratan yang telah ditentukan berdasarkan dari pihak yang berkepentingan dengan melampirkan:
Masuk peraturan yang berlaku. a. 1) akta notaris yang menyatakan bahwa pemegang
1. Jual Beli 939 Pelepasan Hak merupakan perbuatan yang bersangkutan melepaskan hak tersebut, atau
2. Hibah 126 hukum melepaskan hubungan hukum antara
2) surat keterangan dari pemegang hak bahwa
3 Akta Pembagian Hak 152 subyek hak atas tanah dengan tanah yang
pemegang hak yang bersangkutan melepaskan hak
Bersama dimilikinya. Pelepasan hak atas tanah meliputi
4. Waris 572 tersebut yang dibuat di depan dan disaksikan oleh
banyak aspek. Seperti, pelepasan hak atas Camat letak tanah yang bersangkutan, atau
5. Lelang 3 tanah dalam rangka pembaharuan hak atau
6. Tukar Menukar 4 3) surat keterangan dari pemegang hak bahwa
perubahan hak, pelepasan hak atas tanah dalam
7. Ganti Nama 59 rangka pengadaan tanah bagi pembangunan pemegang hak yang bersangkutan melepaskan hak
8. Roya 850 untuk kepentingan umum, pelepasan hak atas tersebut yang dibuat didepan dan disaksikan oleh
h. Hak Tanggungan 1.269 tanah untuk kepentingan swasta maupun Kepala Kantor Pertanahan,
i. Putusan Pengadilan 1 pelepasan hak atas tanah bagi perusahaan b. persetujuan dari pemegang Hak Tanggungan
j. Inbreng 0 dalam rangka penanaman modal. Dalam apabila hak tersebut dibebani Hak Tanggungan;
kegiatan pelepasan hak terdapat beberapa
JUMLAH 4.075 procedural formal yaitu melalui :
c. sertipikat hak yang bersangkutan;
Pasal 131 ayat (4) Apabila pemegang hak melepaskan
1. Musyawarah secara fair
Berbagai inovasi pelayanan diantaranya 2. Kesepakatan diantara para pihak haknya dalam rangka pembaharuan atau perubahan
Program One day Service (Layanan Satu Hari hak, maka permohonan dari pemegang hak untuk
3. Untuk melakukan perbuatan hukum
Jadi) yang dilaksanakan setiap hari Rabu pukul melepaskan hak (pelepasan hak atas memperoleh pembaharuan atau perubahan hak
08.00-12.00 WIB yang meliputi pelayanan jual beli tersebut berlaku sebagai surat keterangan melepaskan
tanah).
dan perubahan hak. Sedangkan inovasi Berikut bagan alur kegiatan pelepasan hak atas hak yang dapat dijadikan dasar pendaftaran hapusnya
pelayanan yang lainnya yaitu Pogram Quick Wins hak.
tanah :
dilaksanakan setiap hari kerja yang meliputi Kegiatan Pelepasan Hak Atas Tanah pada
kegiatan peralihan hak jual beli dan perubahan Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta sampai dengan
hak atas tanah sesuai dengan Peraturan Kepala bulan Juni 2016 sebanyak ,,,bidang.
BPN RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan sebagai
pedomanan pelayanan pertanahan pada BPN RI.
3 2