Anda di halaman 1dari 9

Lex Administratum, Vol. V/No.

6/Ags/2017

TUGAS DAN KEWENANGAN PEJABAT PENDAHULUAN


PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DALAM A. Latar Belakang
PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH DI Pada prinsipnya antara notaris dan PPAT
INDONESIA1 kedudukannya hampir sama. Untuk itu PPAT
Oleh : Suci Ananda Badu2 sama halnya dengan notaris memiliki wilayah
kerja yang tidak boleh dilanggar. Melakukan
ABSTRAK pengalihan hak atas tanah dengan jual beli yang
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk berwenang melakukannya adalah PPAT sesuai
mengetahui bagaimana tugas dan kewenangan ketentuan Pasal 2 PP No. 37 Tahun 1997
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam tentang peraturan jabatan pejabat pembuat
mewujudkan jaminan kepastian pendaftaran akta tanah, yaitu :3 PPAT bertugas pokok
tanah di Indonesia dan bagaimana melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran
implementasi pendaftaran tanah oleh Pejabat tanah dengan membuat akta sebagai bukti
Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam menjamin telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu
kepastian hukum melalui kegiatan pendaftaran mengenai hak atas tanah atau hak milik atau
tanah di Indonesia. Dengan menggunakan satuan rumah susun, yang akan dijadikan dasar
metode penelitian yuridis normatif, bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran
disimpulkan: 1. Dalam upaya untuk tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum.
memberikan jaminan kepastian pendaftaran Berdasarkan dasar berpikir, maka
tanah di Indonesia, tugas dan kewenangan pengaturan dan pengelolaan terhadap
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) ditegaskan pertanahan nasional harus dilakukan dengan
kembali oleh Pemerintah RI melalui PP No. 24 prinsip taat asas dan kehati-hatian, agar
Tahun 2016, tentang: Perubahan Atas PP No. 37 tidak menimbulkan permasalahan di
Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat kemudian hari sehingga demi meningkatkan
Pembuat Akta Tanah, bahwa PPAT adalah peranan Pejabat Pembuat Akta Tanah serta
pejabat umum yang diberi kewenangan untuk untuk meningkatkan pelayanan kepada
membuat akta-akta otentik mengenai masyarakat atas pendaftaran tanah, perlu
perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas dilakukan perubahan terhadap beberapa
tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
2. Implementasi kewenangan PPAT dalam 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan
memberikan kepastian hukum melalui kegiatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.
pendaftaran tanah di Indonesia, dimana PPAT Hal ini ditegaskan oleh Pemerintah RI,
berfungsi sebagai pejabat umum yang pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
berwenang membuat akta pemindahan hak Nomor 24 Tahun 2016, tentang: Perubahan Atas
atas tanah, pembebanan hak atas tanah dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun
akta-akta lain yang diatur dengan peraturan 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat
perundang-undangan yang berlaku dan Pembuat Akta Tanah.4 Bahwa untuk
membantu Kepala Kantor Pertanahan dalam meningkatkan peranan Pejabat Pembuat Akta
melaksanakan pendaftaran tanah dengan Tanah serta untuk meningkatkan pelayanan
membuat akta-akta yang akan dijadikan dasar kepada masyarakat atas pendaftaran tanah,
pendaftaran perubahan data pendaftaran perlu melakukan perubahan terhadap beberapa
tanah dimana wilayah kerjanya adalah satu ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
wilayah provinsi. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan
Kata kunci: Tugas dan kewenangan, Pejabat Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Dengan
Pembuat Akte Tanah, Pendaftaran Tanah demikian bahwa perubahan PP Nomor 37
Tahun 1998 menjadi PP Nomor 24 Tahun 2016,
adalah untuk meningkatkan peranan Pejabat

3
www.notarisdanppat.com. 2017.
1 4
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Dr. Abdurrahman Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24
Konoras, SH, MH; Martim N. Tooy, SH, MH Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat
13071101142 Pembuat Akta Tanah, Pemerintah RI, Jakarta, Tahun 2016.

82
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

Pembuat Akta Tanah (PPAT) bagi masyarakat dan mempelajari norma yang terdapat dalam
yang dilayaninya. peraturan perundang-undangan ataupun
Keberadaan PPAT yang melaksanakan norma yang mengatur tentang tugas dan
tugasnya sesuai wilayah kerja yang diberikan, kewenangan Pejabat Pembuat Akta Tanah
diharapkan akan memberikan pelayanan terbaik (PPAT) dalam kegiatan pendaftaran tanah,
bagi masyarakat, khususnya dalam proses sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan
pendaftaran tanah. Keberadaan PPAT yang peraturan perundang-undangan yang berlaku.
melaksanakan tugasnya sesuai kode etik yang
ditetapkan oleh Pemerintah atau asosiasi PEMBAHASAN
terhadap PPAT, sangatlah penting terutama A. Tugas dan Kewenangan Pejabat Pembuat
untuk meminimalisir permasalahan- Akta Tanah (PPAT) Dalam Mewujudkan
permasalahan di bidang pertanahan. Jaminan Kepastian Pendaftaran Tanah di
Demikian juga terhadap pemahaman Indonesia
masyarakat, mengenai tugas dan fungsi PPAT Pasal 6 ayat (2) Peraturan Pemerintah No.
sesuai dengan aturan pada PP Nomor 24 Tahun 24 Tahun 1997 menetapkan bahwa “Dalam
2016 masih sangat minim, bahkan masyarakat melaksanakan pendaftaran tanah, Kepala
banyak yang belum dapat membedakan antara Kantor Pertanahan dibantu oleh Pejabat
PPAT dan Notaris, terhadap tugas dan Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan pejabat lain
kewenangannya. Hal ini tentunya di era yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan-
reformasi saat ini sebenarnya tidak boleh lagi kegiatan tertentu menurut Peraturan
terjadi. Masyarakat sebagai objek pelayanan dari Pemerintah ini dan peraturan perundang-
Notaris dan PPAT, sebenarnya harus memahami undangan yang bersangkutan”. Dalam Pasal 6
tugas, fungsi dan peran PPAT serta ayat (2) ini hanya disebutkan “kegiatan-
permasalahan hukumnya apabila mereka kegiatan tertentu”, tidak disebutkan secara
mempercayakan proses Pendaftaran tanahnya tegas kegiatan-kegiatan apa dalam pendaftaran
kepada petugas yang tidak berhak. tanah yang menjadi tugas PPAT untuk
Mengingat pentingnya pemahaman membantu Kepala Kantor Pertanahan
terhadap tugas dan kewenangan Pejabat Kabupaten/Kota.
Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam Tugas pokok PPAT dalam membantu
mewujudkan jaminan kepastian pendaftaran pelaksanaan pendaftaran tanah oleh Kepala
tanah di Indonesia, terutama untuk Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ditetapkan
meminimalisir permasalahan-permasalahan dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 24
dibidang pertanahan nasional, maka kiranya hal Tahun 2016, yaitu :5
ini menarik untuk dikaji dalam bentuk karya 1. Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya
ilmiah yaitu skripsi. disebut PPAT, adalah pejabat umum yang
diberi kewenangan untuk membuat akta-
B. Perumusan Masalah akta otentik mengenai perbuatan hukum
1. Bagaimanakah tugas dan kewenangan tertentu mengenai hak atas tanah atau
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (Pasal
dalam mewujudkan jaminan kepastian 1, ayat 1).
2. pendaftaran tanah di Indonesia ? 2. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud
Bagaimanakah implementasi pada ayat (1), adalah sebagai berikut :
pendaftaran tanah oleh Pejabat a. Jual Beli
Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam b. Tukar menukar
menjamin kepastian hukum melalui c. Hibah
kegiatan pendaftaran tanah di d. Pemasukan ke dalam perusahaan
Indonesia ? (inbreng)
e. Pembagian hak bersama
C. Metode Penelitian f. Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak
Penelitian ini menggunakan metode Pakai atas tanah Hak Milik
penelitian yang termasuk jenis penelitian
normatif, di mana didalamnya penulis meneliti
5
Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2016.

83
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

g.
Pemberian Hak Tanggungan; dan sebagai bukti telah dilaksanakannya perbuatan
h.
Pemberian Kuasa Membebankan Hak hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau
Tanggungan atas Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (PP
PPAT dalam melaksanakan tugasnya harus No. 37 Tahun 1998 tentang Pejabat Pembuat
mengacu kepada Kode Etik PPAT, ada dalam Akta Tanah).
peraturan lebih lanjut yaitu Pasal 28 ayat (2) Implementasi dari kegiatan pendaftaran
huruf c Perka BPN No. 1 Tahun 2006 tentang tanah dapat berupa pencatatan hak-hak atas
Ketentuan Pelaksanaan PP No. 37 Tahun 1998 tanah, baik atas tanah yang belum bersertifikat
tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat maupun yang telah bersertifikat, bahkan
Akta Tanah. Yang berwenang mengangkat dan kecenderungan masyarakat mengurus
memberhentikan dengan tidak hormat dari penerbitan sertifikat hak atas tanah pada saat
jabatannya jika melanggar kode etik profesi hendak mencatatkan peralihan hak atas
adalah Kepala Badan Pertanahan Nasional.6 tanahnya, misalnya Jual Beli.
Kode Etik Profesi PPAT yang berlaku saat ini Pada prinsipnya peralihan hak atas tanah
yaitu hasil keputusan Kongres IV IPPAT 31 hanya dapat didaftarkan oleh petugas Kantor
Agustus – 1 September 2007. Pasal 1 angka 2 Pertanahan Kabupaten/Kota dengan wilayah
Kode Etik Profesi PPAT menyebutkan : “Kode kerja lokasi tanah yang menjadi objek
Etik PPAT dan untuk selanjutnya akan disebut pendaftaran, jika hal itu dapat dibuktikan
Kode Etik adalah seluruh kaidah moral yang dengan akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat
ditentukan oleh Perkumpulan berdasarkan Akta Tanah (PPAT) yang berwenang menurut
keputusan kongres dan/atau yang ditentukan ketentuan peraturan perundang-undangan
oleh dan diatur dalam peraturan perundang- yang berlaku.8 Ukuran berwenang atau
undangan yang mengatur tentang hal itu dan tidaknya terletak dalam daerah kerja PPAT
yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh yaitu suatu wilayah yang menunjukkan
setiap dan semua anggota Perkumpulan IPPAT kewenangan seorang PPAT untuk membuat
dan semua orang yang menjalankan tugas akta mengenai hak atas tanah dan hak atas
jabatan sebagai PPAT, termasuk didalamnya satuan rumah susun yang terletak didalamnya.
para PPAT Pengganti.” Yang berwenang Perbuatan hukum mengenai hak atas tanah
melakukan pengawasan dan penindakan kode atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang
etik PPAT ada pada Majelis Kehormatan yang membutuhkan akta PPAT, adalah :9
terdiri dari Majelis Kehormatan Daerah dan a. Jual Beli
Majelis Kehormatan Pusat.7 b. Tukar Menukar
Kode etik profesi PPAT disusun oleh c. Hibah
Organisasi PPAT dan/atau PPAT Sementara dan d. Pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng)
ditetapkan oleh Kepala BPN yang berlaku e. Pembagian hak bersama
secara nasional (Pasal 69 Perka BPN 1/2006). f. Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai
Organisasi PPAT yang dimaksud saat ini adalah atas tanah Hak Milik
Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT). g. Pemberian Hak Tanggungan
h. Pemberian Kuasa Membebankan Hak
B. Implementasi Kewenangan Pejabat Tanggungan
Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997
Menjamin Kepastian Hukum Melalui menetapkan bahwa perbuatan hukum
Kegiatan Pendaftaran Tanah di Indonesia mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas
Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah pejabat Satuan Rumah Susun yang dibuktikan dengan
umum yang diberikan kewenangan untuk akta PPAT, yaitu :10
membuat akta-akta otentik mengenai
perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas
tanah atau tanah hak Milik Atas Satuan Rumah
8
Susun. Adapun yang dimaksud dengan akta WIREN2U.blogspot.com
9
Urip Santoso, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas
PPAT adalah akta yang dibuat oleh PPAT Tanah, Kencana, Jakarta, 2010, hal. 347.
10
Imam Kuswahyono, Hukum Rumah Susun Suatu Bekal
6
www.lamudi.co.id. 2016. Pengantar Pemahaman, Bayumedia, Malang, 2004, hal.
7
www.lamudi.co.id. 2016. 101.

84
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

a. Jual Beli, tukar menukar, hibah, atas tanah dengan Surat Keputusan oleh
pemasukan ke dalam perusahaan untuk pejabat dari Badan Pertanahan Nasional.
dapat didaftar ke Kantor Pertanahan f. Pembaruan Hak Guna Usaha, Hak Guna
Kabupaten/Kota jika dibuktikan dengan Bangunan dan Hak Pakai atas tanah
akta PPAT diatur dalam Pasal 37 ayat (1). dengan Surat Keputusan oleh pejabat dari
b. Peralihan hak atas tanah atau Hak Milik Badan Pertanahan Nasional.
Atas Rumah Susun karena penggabungan g. Pencabutan hak atas tanah dengan Surat
atau peleburan perseroan atau koperasi Keputusan Presiden.
yang didahului dengan likuidasi perseroan h. Pelepasan atau penyerahan hak atas tanah
atau koperasi yang bergabung atau dengan akta notaries atau Surat
melebur dibuktikan dengan akta PPAT Pernyataan Pelepasan atau Penyerahan
diatur dalam Pasal 43 ayat (2). Hak Atas Tanah oleh pemegang haknya.
c. Pembebanan Hak Tanggungan pada hak i. Pembatasan hak atas tanah dengan Surat
atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Rumah Susun, pembebanan Hak Guna Nasional Republik Indonesia atau pejabat
Bangunan, Hak Pakai dan Hak Sewa untuk lain yang ditunjuk oleh Kepala Badan
Bangunan atas Hak Milik dibuktikan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
dengan akta PPAT diatur dalam Pasal 44 j. Wakaf tanah Hak Milik dengan Akta Ikrar
ayat (1). Wakaf yang dibuat oleh Pejabat Pembuat
Tidak setiap perbuatan hukum mengenai Akta Ikrar Wakaf.
hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan k. Hak Gadai, Hak Usaha Bagi Hasil, Hak
Rumah Susun dibutuhkan akta PPAT sebagai Menumpang, dan Hak Sewa Tanah
bukti telah dilakukannya suatu perbuatan Pertanian dibuat dengan perjanjian tertulis
hukum tersebut. Perbuatan hukum mengenai oleh kedua belah pihak.
hak atas tanah atau Hak Milik Satuan Rumah Atas dasar perbuatan hukum mengenai hak
Susun yang tidak dibuat dengan akta PPAT atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
adalah :11 Susun, maka ditentukan bermacam-macam
a. Pemberian hak atas tanah Negara dengan akta yang kewenangan pembuatannya
Surat keterangan Pembebanan Hak yang diserahkan kepada PPAT atau PPAT Sementara
diterbitkan oleh Kepala Badan Pertanahan untuk dijadikan dasar perubahan data
Nasional Republik Indonesia atau pejabat pendaftaran tanah. Akta-akta tersebut
lain yang diberikan kewenangan oleh adalah:12
Kepala Badan Pertanahan Nasional 1. Akta jual beli
Republik Indonesia. 2. Akta tukar menukar
b. Pemberian Hak Guna Bangunan atau Hak 3. Akta hibah
Pakai atas Tanah Hak Pengelolaan dengan 4. Akta pemasukan ke dalam perusahaan
Perjanjian Penggunaan Tanah antara (inbreng)
pemegang Hak Pengelolaan dengan calon 5. Akta pembagian hak bersama
pemegang Hak Guna Bangunan atau Hak 6. Akta pemberian Hak Guna Bangunan atau
Pakai. Hak Pakai atas tanah Hak Milik
c. Perubahan Hak Guna Bangunan untuk 7. Akta pemberian Hak Tanggungan
rumah tinggal atau hunian menjadi Hak 8. Akta pemberian kuasa Membebankan Hak
Milik dengan Surat Keputusan Kepala Tanggungan
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota. Pengertian akta PPAT menurut Pasal 1 angka
d. Pemindahan hak karena lelang dengan 4 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2016 jo
Risalah Lelang atau Berita Acara Lelang Pasal 1 angka 4 Peraturan Kepala Badan
oleh Pejabat dari Kantor Lelang. Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 1
e. Perpanjangan jangka waktu Hak Guna Tahun 2006, adalah akta yang dibuat oleh PPAT
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai sebagai bukti dilaksanakannya perbuatan
hukum tertentu mengenai hak atas tanah Hak

11 12
Ibid. Urip Santoso, Op.Cit, hal. 349.

85
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

Milik Atas Satuan Rumah Susun. Kewenangan PPAT atau PPAT Sementara hanya
PPAT khusus hanya membuat akta mengenai berwenang membuat akta autentik terhadap
perbuatan hukum yang disebut secara khusus perbuatan hukum mengenai hak atas tanah
dalam penunjukkannya. atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang
Sebelumnya dalam melaksanakan terletak di dalam kerjanya. Dalam kerja PPAT
pekerjaannya PPAT memiliki perbedaan dengan adalah satu wilayah kerja Kantor Pertanahan
Notaris, dimana cara kerjanya yaitu : Cara Kabupaten/Kota, sedangkan daerah kerja PPAT
Lingkup kerja PPAT hanya per wilayah atau per Sementara meliputi wilayah kerjanya sebagai
kota, sedangkan notaris berwenang membuat pejabat pemerintah yang menjadi dasar
akta selama perbuatan hukum yang dilakukan penunjukkannya.
ada dalam wilayah kerjanya. Sebagai contoh, Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah No.
notaris yang bertempat di Manado dapat 37 Tahun 1998 jo Pasal 3 ayat (1) Peraturan
membuat akta hingga wilayah Minahasa Utara Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 1 Tahun
karena termasuk dalam wilayah kerjanya yaitu 2006 menegaskan bahwa akta yang dibuat oleh
Provinsi Sulawesi Utara. Sedangkan PPAT kota PPAT adalah akta autentik. Dalam kedua
Manado hanya dapat melayani di wilayah kota peraturan ini tidak dijelaskan apa yang
Manado. Namun melalui Pasal 12, angka 1 PP dimaksud akta autentik. Akta autentik menurut
No. 24 Tahun 2016, ketentuan tersebut telah Pasal 1868 BW, adalah suatu akta yang di
diubah bahwa daerah kerja PPAT adalah satu dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-
wilayah provinsi, sedangkan Pasal 12 A undang, dibuat oleh dan di hadapan pegawai-
mengatur bahwa PPAT mempunyai tempat pegawai umum yang berkuasa untuk itu, di
kedudukan di kabupaten/kota di provinsi yang tempat di mana akta dibuatnya.17
menjadi bagian dari daerah kerjanya.13 Suatu akta dinyatakan sebagai akta autentik
A.P. Parlindungan menyatakan bahwa PPAT apabila memenuhi unsur-unsur yang bersifat
Khusus bertugas melaksanakan perbuatan kumulatif sebagaimana yang ditentukan oleh
hukum atas Hak Guna Usaha, terutama dalam Pasal 1868 BW, yaitu :
hal mutasi.14 Bentuk mutasi Hak Guna Usaha 1. Bentuk akta ditentukan oleh undang-
adalah jual beli, tukar-menukar, hibah, undang
pemasukan ke dalam perusahaan dan lelang. 2. Akta dibuat oleh dan di hadapan pegawai-
Perbuatan hukum yang dapat dilakukan dan pegawai umum yang berkuasa
menjadi kewenangan dari seorang PPAT adalah 3. Akta itu dibuat di tempat di mana akta
membuat :15 dibuatnya.
1. Akta mengenai Peralihan Hak; Perbuatan-perbuatan hukum tertentu
2. Akta mengenai Pembebanan Hak; mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas
Jenis tugas dan wewenang PPAT yaitu : Satuan Rumah Susun yang dibuat dengan akta
1. Membuat dan mengurus akta-akta mengenai PPAT mempunyai fungsi, yaitu :18
peralihan hak : 1. Akta PPAT sebagai bukti telah diadakan
a) Jual beli perbuatan hukum tertentu mengenai hak
b) Hibah atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan
c) Tukar menukar Rumah Susun
d) Pembagian hak bersama 2. Akta PPAT akan dijadikan dasar bagi
2. Membuat dan mengurus akta-akta tentang pendaftaran perubahan data pendaftaran
pembebanan hak : tanah ke Kantor Pertanahan
a) SKMHT Kabupaten/Kota.
16
b) APHT Mengenai hal pembuatan akta PPAT,
seorang PPAT harus mengikuti Tata Cara
13
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Pembuatan Akta PPAT, agar dapat memberikan
Tahun 2016. Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat
16
Akta Tanah. Pemerintah RI, Jakarta. Tahun 2016 (Pasal 12, dpcpermahijogja.wordpress.com. 2011.
17
angka 1 dan Pasal 12 A). R. Soebekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang
14
Ibid, hal. 186. Hukum Perdata Burgerlijke Wetboek, Pradnya Paramita,
15
dpcpermahijogja.wordpress.com. 2011. Tugas dan Jakarta, 1985, hlm. 419.
18
Wewenang Notaris – PPAT, Jogjakarta, hal. 3. www.lamudi.co.id. 2016.

86
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

kepastian hukum terhadap Akta PPAT yang sebagaimana dimaksud dalam Undang-
dibuat, meliputi :19 undang Nomor 21 Tahun 1997 Jo 20 Tahun
1) Pengisian blanko akta dalam rangka 2000 Jo Nomor 28 Tahun 2009, dalam hal
pembuatan akta PPAT harus dilakukan bea tersebut terutang;
sesuai dengan kejadian, status dan data j. Bukti pelunasan pembayaran PPh
yang benar dan didukung oleh dokumen sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
yang menurut pengetahuan PPAT yang Pemerintah Nomor 48 tahun 1994 Jo PP
bersangkutan adalah benar. Nomor 27 tahun 1996 Jo PP nomor 79
2) Pembuatan akta PPAT dilakukan dengan tahun 1999 Jo PP Nomor 71 tahun 2008.20
disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi yang PPAT berwenang membuat akta atas
memberi kesaksian mengenai : perbuatan-perbuatan tertentu mengenai hak
1. Identitas penghadap dalam hal PPAT atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
tidak mengenal penghadap secara Susun. PPAT juga berwenang menolak
pribadi; membuat akta dalam hal-hal tertentu yang
2. Kehadiran para pihak atau kuasanya; ditentukan oleh Pasal 39 Peraturan Pemerintah
3. Kebenaran data fisik dan data yuridis No. 24 Tahun 1997, jika :
obyek perbuatan hukum dalam hal a. Mengenai bidang tanah yang sudah
obyek tersebut belum terdaftar; terdaftar atau Hak Milik Atas Satuan
4. Keberadaan dokumen-dokumen yang Rumah Susun, kepadanya tidak
ditunjukkan dalam pembuatan akta; disampaikan sertifikat asli hak yang
5. Telah dilaksanakannya perbuatan bersangkutan atau sertifikat yang
hukum tersebut oleh para pihak yang diserahkan tidak sesuai dengan daftar-
bersangkutan. daftar yang ada di Kantor Pertanahan
PPAT wajib menyampaikan akta PPAT dan Kabupaten/Kota.
dokumen-dokumen lain yang diperlukan untuk b. Mengenai bidang tanah yang belum
keperluan pendaftaran peralihan hak yang terdaftar, kepadanya tidak disampaikan :
bersangkutan kepada Kantor Pertanahan. 1. Surat bukti hak sebagaimana
Dokumen yang harus dilengkapi dalam proses dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau
balik nama terdiri dari : surat keterangan Kepala
1. Surat permohonan pendaftaran hak atas Desa/Kelurahan yang menyatakan
tanah yang dialihkan yang ditandatangani bahwa yang bersangkutan menguasai
oleh pihak yang mengalihkan hak; bidang tanah tersebut sebagaimana
2. Surat permohonan pendaftaran peralihan dimaksud Pasal 24 ayat (2); dan
hak yang ditandatangani oleh penerima 2. Surat keterangan yang menyatakan
hak atau kuasanya; bahwa bidang tanah yang
3. Surat kuasa tertulis dari penerima hak bersangkutan belum bersertifikat dari
apabila yang mengajukan permohonan Kantor Pertanahan, atau untuk tanah
pendaftaran peralihan hak bukan yang terletak di daerah yang jauh dari
penerima hak; kedudukan kantor pertanahan, dari
4. Akta PPAT tentang perbuatan hukum pemegang hak yang bersangkutan
pemindahan hak yang bersangkutan; dengan dikuatkan oleh kepala
5. Bukti identitas pihak yang mengalihkan desa/kelurahan
hak; c. Salah satu atau para pihak yang akan
6. Bukti identitas penerima hak; melakukan perbuatan hukum yang
7. Surat-surat sebagaimana dimaksud dalam bersangkutan atau salah satu saksi
Pasal 76; sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38
8. Izin pemindahan hak sebagaimana tidak berhak atau tidak memenuhi syarat
dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2); untuk bertindak demikian
9. Bukti pelunasan pembayaran Bea d. Salah satu atau para pihak bertindak atas
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dasar suatu surat kuasa mutlak yang pada

19 20
Ibid. dpcpermahijogja.wordpress.com.

87
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

hakikatnya berisikan perbuatan hukum dikeluarkan menurut bentuk yang telah


pemindahan hak. ditentukan oleh peraturan yang berlaku.
e. Untuk perbuatan hukum yang akan 4. PPAT wajib menjalankan petunjuk yang
dilakukan belum diperoleh izin pejabat telah diberikan Kantor Pertanahan dan
atau instansi yang berwenang, apabila izin pejabat yang mengawasinya.
tersebut diperlukan menurut peraturan 5. PPAT dalam setiap bulannya wajib
perundang-undangan yang berlaku. menyampaikan laporan mengenai akta
f. Objek perbuatan hukum yang yang dibuatnya selama satu bulan kepada
bersangkutan sedang dalam sengketa Kepala Kantor Pertanahan setempat.
mengenai data fisik dan/atau data 6. PPAT wajib memberikan bantuan kepada
yuridisnya. pihak-pihak dalam hal pengajuan ijin
g. Tidak dipenuhi syarat lain atau dilanggar permohonan peralihan hak atau ijin
larangan yang ditentukan dalam peraturan penegasan konversi menurut aturan yang
perundang-undangan yang bersangkutan. ditentukan
Untuk melaksanakan tugas pokoknya
seorang PPAT mempunyai kewenangan PENUTUP
membuat akta otentik mengenai segala A. Kesimpulan
perbuatan hukum yang telah ditentukan oleh 1. Dalam upaya untuk memberikan jaminan
peraturan perundang-undangan yang berlaku kepastian pendaftaran tanah di Indonesia,
bagi jabatannya. PPAT hanya berwenang tugas dan kewenangan Pejabat Pembuat
membuat akta mengenai perbuatan hukum Akta Tanah (PPAT) ditegaskan kembali oleh
yang disebut secara khusus dalam Pemerintah RI melalui PP No. 24 Tahun
penunjukannya.21 2016, tentang: Perubahan Atas PP No. 37
PPAT dapat merangkap jabatan sebagai Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan
Notaris, konsultan atau penasehat hukum Pejabat Pembuat Akta Tanah, bahwa PPAT
tetapi dilarang merangkap jabatan sebagai adalah pejabat umum yang diberi
advokat, pegawai negeri, pegawai badan usaha kewenangan untuk membuat akta-akta
milik negara, pegawai badan usaha milik otentik mengenai perbuatan hukum
daerah, pegawai swasta; pejabat negara atau tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja/ Milik Atas Satuan Rumah Susun.
PPPK (Pasal 7 PP No 24 Tahun 2016). 2. Implementasi kewenangan PPAT dalam
Selain hak, seperti yang telah diuraikan memberikan kepastian hukum melalui
sebelumnya, maka PPAT juga memiliki kegiatan pendaftaran tanah di Indonesia,
kewajiban sebagai seorang PPAT yang diuraikan dimana PPAT berfungsi sebagai pejabat
sebagai berikut :22 umum yang berwenang membuat akta
1. PPAT wajib melakukan Sumpah dihadapan pemindahan hak atas tanah, pembebanan
pejabat yang berwenang untuk itu. hak atas tanah dan akta-akta lain yang
2. PPAT wajib segera menyampaikan akta diatur dengan peraturan perundang-
yang telah dibuatnya serta dokumen undangan yang berlaku dan membantu
lainnya yang diperlukan untuk pembuatan Kepala Kantor Pertanahan dalam
sebuah akta lain kepada Kantor melaksanakan pendaftaran tanah dengan
Pertanahan setempat untuk didaftarkan membuat akta-akta yang akan dijadikan
pada Buku Hak Atas Tanah dan dasar pendaftaran perubahan data
dicantumkan pada Sertifikat Hak Atas pendaftaran tanah dimana wilayah kerjanya
Tanah yang bersangkutan. adalah satu wilayah provinsi.
3. PPAT wajib menyelenggarakan suatu
Daftar Akta-akta yang telah dibuat dan B. Saran
1. Dalam melaksanakan tugasnya, sebaiknya
PPAT senantiasa berhati-hati dan
21
Effendi Perangin, Hukum Agraria di Indonesia, Jakarta,
memegang teguh tugas dan fungsi sebagai
Raja Grafindo Persada, 1994, hlm. 3. seorang PPAT, berdasarkan aturan
22
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Djambatan, perundang-undangan yang berlaku,
Jakarta, 2002, hal. 675.

88
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

demikian juga dalam melaksanakan tugas Irawan Soerodjo, Kepastian Hukum Hak Atas
sehari-hari PPAT berpedoman kepada kode Tanah di Indonesia, Arkola, Surabaya,
etik, sehingga dapat terhindar dari konflik Februari 2003.
kepentingan yang merugikan masyarakat Mhd. Yamin Lubis, Abd. Rahim Lubis, Hukum
dan PPAT itu sendiri karena Akta yang Pendaftaran Tanah, CV. Mandar
dibuat digugat atau dibatalkan karena Maju, Bandung, 2012.
adanya gugatan dan dapat dibuktikan di R. Soebekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-
pengadilan. undang Hukum Perdata Burgerlijke
2. Sebaiknya PPAT dalam melaksanakan Wetboek, Pradnya Paramita, Jakarta,
tugasnya tidak melakukan perangkapan 1985.
jabatan, karena PPAT yang merangkap Sudarjanto J. WWidjodarsono, Beberapa
jabatan sebagai konsultan atau penasehat Catatan Mengenai Peraturan
hukum wajib memilih jabatannya sebagai Pemerintah No. 24 Tahun 1997
PPAT atau konsultan/penasehat hukum dan Tentang Pendaftaran Tanah, Seminar
konsekuensi yuridisnya apabila tetap Nasional.
melakukan perangkapan jabatan, maka Urip Santoso, Pendaftaran dan Peralihan Hak
dapat diberhentikan dari jabatannya Atas Tanah, Kencana, Jakarta, 2010.
sebagai PPAT sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah. Sumber Lain :
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997
DAFTAR PUSTAKA tentang Pendaftaran Tanah.
Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas Tanah dan Boedi Harsono, PPAT Sejarah Tugas dan
Pendaftarannya, Sinar Grafika, Kewenangan, Majalah RENVOI, No.
Jakarta, 2013. 844.IV, 3 Januari 2007, Jakarta.
A.P. Parlindungan, Serba Serbi Hukum Agraria, Sri Winarsi, Pengaturan Notaris dan Pejabat
Alumni, Bandung, 1984. Pembuat Akta Tanah Sebagai Pejabat
______________, Pendaftaran Tanah di Umum”, Majalah YURIDIKA, Vol. 17
Indonesia (Berdasarkan PP No. 24 No. 2, Fakultas Hukum Universitas
Tahun 1997), Cet. 1, Mandar Maju, Airlangga, Surabaya, Maret 2002.
Bandung, 1999. Surjadi H. Jasin, Notaris dan Pejabat Pembuat
Bachtiar Effendie dan Ellyda T. Soetiyarto, Akta Tanah, http://www.pikiran
Pendaftaran Tanah di Indonesia dan rakyat.com, “Teliti Sebelum Membeli
Peraturan Pelaksanaannya, Cet. 1, Tanah atau Rumah”, tanggal 31
Alumni, Bandung, 1993. Januari 2004.
Badan Pertanahan Nasional, Peraturan Jabatan Wawan Setiawan, Kedudukan dan Keberadaan
Pejabat Pembuat Akta Tanah, Pejabat Umum Serta PPAT
Koperasi Pegawai Badan Pertanahan Dibandingkan dengan Kedudukan
Nasional “Bumi Bhakti”, Jakarta, 1998. Pejabat Tata Usaha Negara Menurut
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sistem Hukum Nasional, Makalah,
Djambatan, Jakarta, 2002. Surabaya, 1 Juni 1996.
Effendi Perangin, Hukum Agraria di Indonesia, WIREN2U.blogspot.com
Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1994. Wirjodarsono, Beberapa Catatan Mengenai
Hermanses, Pendaftaran Tanah di Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun
tanpa tahun. 1997 Tentang Pendaftaran , Seminar
Hermit Herman, Cara Memperoleh Sertifikat Nasional, Agustus 1997, Jakarta.
Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan Notarisdanppat.com. 2015. Pengertian PPAT (
Tanah Pemda: Teori dan Praktik Pejabat Pembuat Akta Tanah). Tugas
Pendaftaran Tanah di Indonesia, Cet. Pokok PPAT (Pejabat Pembuat Akta
1, Mandar Maju, Bandung, 2004. Tanah).
Imam Kuswahyono, Hukum Rumah Susun Suatu https://www.notarisdanppat.com/.
Bekal Pengantar Pemahaman, Jakarta.
Bayumedia, Malang, 2004.

89
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

www.lamudi.co.id. 2016. Perbedaan Notaris


dan PPAT. http://www.lamudi.co.id.
Jakarta.
www.lamudi.co.id. 2016.
www.notarisdanppat.com
dpcpermahijogja.wordpress.com. 2011. Tugas
dan Wewenang Notaris – PPAT,
Jogjakarta.

90

Anda mungkin juga menyukai