Anda di halaman 1dari 8

Jakarta, 28 Juli 2023

Kepada Yang Terhormat:


Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
d/a Jl. Bungur Besar Raya No. 24, 26 dan 28
Kemayoran, Jakarta Pusat

Perihal: Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Muhammad Indra Kusumayudha, S.H


NIA : 17.00046
Tempat, Tgl Lahir : Balikpapan, 21 September 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Advokat
Pendidikan : Sarjana Hukum
Tgl Berlaku KTPA : 31 Desember 2024
Kewarganegaraan : Indonesia

Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “VIVA LAWYERS” yang beralamat di
Menara 165 Lantai 4 Jl TB Simatupang Kav 1 RT08/RW03, Cilandak Timur, Pasar Minggu Jakarta
Selatan, dalam hal ini bertindak baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Juli 2023 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta
membela kepentingan hukum:

Nama : Sobaryan
NIK : 1971011007820004
Tanggal Lahir : Labuh, 10-02-1979
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Pamekasan I RT.002/003
Kel. Parit Lalang, Kec. Rangkui, Kota PangkalPinang

Untuk selanjutnya disebut sebagai “Pemohon PKPU”

Dengan ini mengajukan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang


(Permohonan PKPU) terhadap:

Menara 165 Lantai 4. Jl. TB Simatupang Kav.1 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. (021) 50812001 ext 400 Hal. 1 dari 8
PT Matoa Kidung Samudera, Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Hukum Negara
Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, beralamat di Jalan Cendrawasih No. 36-37,
Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Administrasi Jakarta
Selatan untuk selanjutnya disebut “Termohon PKPU”.

Adapun diajukannya Permohonan PKPU terhadap Termohon PKPU ini, didasarkan pada alasan-
alasan hukum sebagai berikut:

I. Tentang adanya utang TERMOHON PKPU kepada PEMOHON PKPU yang telah
jatuh tempo dan dapat ditagih

1. Bahwa, Pemohon PKPU adalah Pribadi Perseorangan, Warga Negara Indonesia, Laki-
laki, Nomor Induk Kependudukan (NIK) 1971011007820004, yang beralamat Jl.
Pamekasan I RT.002/003, Kel. Parit Lalang, Kec. Rangkui, Kota Pangkal Pinang;

2. Bahwa, Pemohon PKPU adalah Pemilik Toko Batavia yang beralamat Jl. Jenderal
Sudirman No. 10, Sungaliat, Kab. Bangka, Bangka Belitung yang menjalankan usaha
berupa jual beli suku cadang (sparepart) kapal dan peralatan kapal lainnya;

3. Bahwa, Termohon PKPU adalah suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang
penunjang pertambangan dan angkutan laut dalam negeri yang dalam menjalankan
usahanya membutuhkan permintaan barang-barang dari Pemohon PKPU yang dibuat
dalam Purchase Order (PO) sehingga menimbulkan hubungan hukum dengan Pemohon
PKPU;

Tentang utang Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU

4. Bahwa, Pemohon PKPU adalah Pemilik Toko Batavia yang beralamat di


Jl. Jenderal Sudirman No. 10, Sungaliat, Kab. Bangka, Bangka Belitung yang menjual
barang-barang berupa suku cadang (sparepart) kapal dan barang-barang kebutuhan
kapal lainnya;

5. Bahwa, dalam menjalankan usaha Pemohon PKPU telah menerima permintaan barang
(order) berupa sparepart dan kebutuhan kapal dari Termohon PKPU sebagaimana yang
dimaksud dalam Purchase Order (“PO”) yang dibuat oleh Termohon PKPU sebagai
berikut:
a. Purchase Order (PO) Nomor 001/MKS/BTV/II/2022 tertanggal 23 Februari 2022;
b. Purchase Order (PO) Nomor 002/MKS/BTV/IV/2022 tertanggal 5 April 2022.

6. Bahwa atas permintaan barang oleh Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU
berdasarkan Purchase Order (“PO”) tersebut, Pemohon PKPU I telah memenuhi
kewajiban dengan melakukan pengiriman barang permintaan Termohon PKPU
berdasarkan Surat Jalan sebagai berikut :
a. Purchase Order (PO) Nomor 001/MKS/BTV/II/2022 tertanggal 23 Februari 2023;

Menara 165 Lantai 4. Jl. TB Simatupang Kav.1 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. (021) 50812001 ext 400 Hal. 2 dari 8
- Surat Jalan Nomor 0112 KIP Matoa 1 tertanggal 22 Februari 2022;
- Surat Jalan Nomor 0112 KIP Matoa 1 tertanggal 17 Februari 2022;
- Surat Jalan Nomor 0112 KIP Matoa 1 tertanggal 12 Februari 2022;
- Surat Jalan tertangggal 12 Februari 2022;
- Surat Jalan tertangggal 22 Februari 2022;
- Surat Jalan tertangggal 17 Februari 2022.
b. Purchase Order (PO) Nomor Nomor 002/MKS/BTV/IV/2022 tanggal 5 April 2022;
- Surat Jalan KIP Matoa 1 tertanggal 24 Februari 2022;
- Surat Jalan KIP Matoa 1 tertanggal 10 Maret 2022.

7. Bahwa oleh karena Pemohon PKPU telah memenuhi kewajiban pengiriman atas pesanan
dari Termohon PKPU sebagaimana dimaksud dalam Purchase Order (PO) kemudian
Pemohon PKPU mengirimkan invoice sebagai berikut :
a. Purchase Order (PO) Nomor 001/MKS/BTV/II/2022 tertanggal 23 Februari 2022 :
- Invoice Nomor 001/INV/BTV-KIPMATOA/III/2022 tertanggal 03 Maret 2022
sejumlah Rp. 11.850.000,- (sebelas juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah);
b. Purchase Order (PO) Nomor Nomor 002/MKS/BTV/IV/2022 tanggal 5 April 2022 :
- Invoice tertanggal 20 April 2022 sejumlah Rp. 2.705.000,- (dua juta tujuh ratus
lima ribu rupiah);

8. Bahwa berdasarkan invoice-invoice yang telah dikirimkan oleh Pemohon PKPU kepada
Termohon PKPU tersebut, sehingga total seluruh tagihan Pemohon PKPU kepada
Termohon PKPU adalah sejumlah Rp. 14.555.000,- (empat belas juta lima ratus lima
puluh ribu rupiah) dengan batas waktu pembayarannya adalah 14 (empat belas) hari
kerja setelah barang diterima;

9. Bahwa terhadap seluruh total tagihan Pemohon PKPU kepada Termohon PKPU tersebut
saat ini telah jatuh waktu dan sampai dengan Permohonan PKPU a quo didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Termohon PKPU
tetap tidak melakukan pembayaran dari keseluruhan tagihan tersebut;

10. Bahwa sebagaimana dengan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Nomor
37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang
menyatakan bahwa: “Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan
dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik
secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian hari atau kontinjen, yang timbul
karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajib di penuhi oleh Debitor dan bila
tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta
kekayaan Debitor”;

11. Bahwa selanjutnya ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menyatakan
bahwa:
“. . . .Yang dimaksud dengan “utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih” adalah

Menara 165 Lantai 4. Jl. TB Simatupang Kav.1 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. (021) 50812001 ext 400 Hal. 3 dari 8
kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena telah
diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan,
karena pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena
putusan pengadilan, arbiter, atau majelis arbitrase.”

Dengan demikian telah secara jelas, terang dan nyata, bahwa kewajiban
Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU sebagaimana telah diuraikan di atas
yang total keseluruhannya senilai Rp. Rp. 14.555.000,- (empat belas juta lima
ratus lima puluh ribu rupiah) adalah kewajiban yang menjadi kewajiban utang
Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (6) jo. Pasal 8 ayat (4)
Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang.

II. Pemohon PKPU memperkirakan Termohon PKPU tidak dapat melanjutkan


membayar utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat di tagih

12. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, serta berdasarkan Ketentuan Pasal 222 ayat
(3) UU Kepailitan dan PKPU diatur bahwa Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor
tidak dapat melanjutkan utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat
memohon agar kepada Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk
memungkinkan Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya;

13. Bahwa, atas kewajiban-kewajiban Termohon PKPU tersebut, Pemohon PKPU telah
memberikan Somasi pada tanggal 07 Juni 2023 yang pada pokoknya memberikan
kesempatan kepada Termohon PKPU untuk membayar kewajibannya kepada Pemohon
PKPU I selambat-lambatnya tanggal 14 Juni 2023;

14. Bahwa, sampai dengan batas waktu yang diberikan oleh Pemohon PKPU tersebut di atas,
Termohon PKPU tidak juga membayar kewajibannya, sehingga pada tanggal 15 Juni 2023
Pemohon PKPU I memberikan Somasi Kedua kepada Termohon PKPU yang pada
pokoknya memberikan kesempatan terakhir kepada Termohon PKPU untuk
menyelesaikan seluruh kewajibannya selambat-lambatnya tanggal 22 Juni 2023;

15. Bahwa, atas kelonggaran waktu yang diberikan sebanyak 2 (dua) kali oleh Pemohon
PKPU tersebut, Termohon PKPU sama sekali tidak ada itikad baik untuk membayar
kewajibannya, sehingga telah terbukti bahwa Termohon PKPU sudah tidak dapat lagi
melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih atau
setidaknya tidak beritikad baik untuk melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah
jatuh waktu dan dapat ditagih.

16. Bahwa oleh karena itu berdasarkan Ketentuan Pasal 222 ayat (1) Undang-Undang Nomor
37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,
Pemohon PKPU dengan ini mengajukan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran

Menara 165 Lantai 4. Jl. TB Simatupang Kav.1 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. (021) 50812001 ext 400 Hal. 4 dari 8
Utang (PKPU) terhadap Termohon PKPU dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada Termohon PKPU untuk mengajukan rencana perdamaian yang pada pokoknya
berisi penawaran pembayaran atau skema restrukturisasi utang yang komprehensif dan
berkepastian hukum kepada para Kreditornya termasuk kepada Pemohon PKPU;

III. Termohon PKPU mempunyai lebih dari 1 (satu) Kreditor

17. Bahwa selain mempunyai kewajiban pembayaran utang kepada Pemohon PKPU,
Termohon PKPU juga mempunyai utang kepada Kreditor Lain yaitu:
- PT Lestari Samudera Pasifik, Perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
Hukum Negara Republik Indonesia, yang beralamat di Jalan Alexsander,
Perumahan Citraland Cluster Blok D3.02, Kelurahan Bacang, Kecamatan Bukit
Intan, Kota Pangkalpinang, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung

18. Bahwa, berdasarkan uraian di atas, maka dengan demikian sebagaimana ketentuan
dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 222 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang terbukti bahwa
Termohon PKPU mempunyai lebih dari satu kreditor dimana setidaknya salah satu
utangnya telah jatuh tempo dan dapat ditagih;

IV. Tentang Permohonan PKPU terhadap TERMOHON PKPU


19. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, Permohonan PKPU a quo telah
memenuhi syarat formil dan syarat materil untuk dapat dikabulkannya Permohonan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang yaitu:
a. Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau Undang-
Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan. (vide Pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang);
b. Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau Undang-
Undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan. (vide Pasal 1 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang);
c. Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang
baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung
maupun yang akan timbul di kemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena
perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitor dan bila tidak
dipenuhi memberi hak kepada Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta
kekayaan Debitor. (vide Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang);
d. Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas
sedikitnya satu hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dinyatakan pailit
dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas

Menara 165 Lantai 4. Jl. TB Simatupang Kav.1 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. (021) 50812001 ext 400 Hal. 5 dari 8
permohonan satu atau lebih Kreditornya. (vide Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang);
e. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor yang mempunyai
lebih dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor. (vide Pasal 222 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang);
f. Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan membayar
utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada
Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan
Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran
Sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya. (vide Pasal 222 ayat (3) Undang-
Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang);
g. Permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 222 harus diajukan kepada Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
dengan ditandatangani oleh pemohon dan oleh advokatnya. (vide Pasal 224 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang);
h. Dalam hal permohonan diajukan oleh Kreditor, Pengadilan dalam waktu paling
lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan, harus
mengabulkan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan harus
menunuk seorang Hakim Pengawas dari hakim pengadilan serta mengangkat 1
(satu) atau lebih pengurus yang bersama Debitor mengurus harta Debitor . (vide
Pasal 225 ayat (3) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang);

20. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 222 ayat (3) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pemohon PKPU selaku
Kreditor mempunyai dasar dan alasan yang kuat untuk memperkirakan bahkan sudah
terbukti bahwa Termohon PKPU tidak dapat melanjutkan membayar utang-utangnya
yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih;

V. Tentang penunjukan dan pengangkatan Hakim Pengawas dan Pengurus PKPU

21. Bahwa sehubungan dengan permohonan PKPU a quo, maka Pemohon PKPU dengan ini
mohon dengan hormat kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili perkara a quo agar berkenan menunjuk
Hakim Pengawas dari Hakim-hakim Niaga Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat serta mengangkat:
- Saudara Akhmad Fahmi Budiman, S.H, M.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar
di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana Surat Bukti
Perpanjangan Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-155.AH.04.03-2021
tanggal 12 Maret 2021 yang beralamat di Jln. Gugus Depan Raya No. 36, Palmeriam,
Matraman, Jakarta Timur;

Menara 165 Lantai 4. Jl. TB Simatupang Kav.1 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. (021) 50812001 ext 400 Hal. 6 dari 8
- Saudara Dr. Farih Romdoni Putra, S.H, M.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar
di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana Surat Bukti
Perpanjangan Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-105.AH.04.06-2022
tanggal 31 Agustus 2022 yang beralamat di Sequis Tower, Level 17 SCBD, JL. Jend.
Sudirman Kav.71, Jakarta Selatan; dan

Selaku Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Termohon


PKPU (PT Matoa Kidung Samudera) dan selanjutnya sebagai Kurator dalam hal
Termohon PKPU (PT Matoa Kidung Samudera) dinyatakan Pailit.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Pemohon PKPU mohon kepada Yang Terhormat Ketua
Pengadilan Niaga Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat c.q Yang Mulia Majelis Hakim
Pengadilan Niaga Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan Mengadili
perkara ini berkenan untuk memberikan putusan sesuai dengan apa yang Pemohon PKPU
mohonkan sebagai berikut:

MENGADILI:

1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan


oleh Pemohon PKPU terhadap Termohon PKPU (PT Matoa Kidung Samudera) yang
beralamat di Jalan Cendrawasih No. 36-37, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan
Kebayoran Lama, Kota Administrasi Jakarta Selatan;

2. Menyatakan PT Matoa Kidung Samudera, Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan


Hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, beralamat di Jalan
Cendrawasih No. 36-37, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama,
Kota Administrasi Jakarta Selatan berada dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(PKPU) Sementara selama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak putusan a quo
diucapkan;

3. Menunjuk Hakim Pengawas dari Hakim-hakim Niaga Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas perkara PKPU a quo;

4. Menunjuk dan mengangkat :


- Saudara Akhmad Fahmi Budiman, S.H, M.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana Surat Bukti Perpanjangan
Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-155.AH.04.03-2021 tanggal 12 Maret
2021 yang beralamat di Jln. Gugus Depan Raya No. 36, Palmeriam, Matraman, Jakarta
Timur;
- Saudara Dr. Farih Romdoni Putra, S.H, M.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana Surat Bukti Perpanjangan
Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-105.AH.04.06-2022 tanggal 31 Agustus
2022 yang beralamat di Sequis Tower, Level 17 SCBD, JL. Jend. Sudirman Kav.71, Jakarta
Selatan;

Menara 165 Lantai 4. Jl. TB Simatupang Kav.1 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. (021) 50812001 ext 400 Hal. 7 dari 8
Selaku Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Termohon PKPU
(PT Matoa Kidung Samudera) dan selanjutnya sebagai Kurator dalam hal Termohon PKPU
(PT Matoa Kidung Samudera) dinyatakan Pailit;

5. Memerintahkan Pengurus untuk memanggil Termohon PKPU dan Kreditor yang dikenal
dengan surat tercatat atau melalui kurir untuk menghadap dalam sidang yang
diselenggarakan paling lambat pada hari ke-45 ( empat puluh lima) terhitung sejak Putusan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara dalam perkara a quo dibacakan;

6. Membebankan biaya perkara kepada Termohon PKPU.

Namun apabila Yang Terhormat Ketua Pengadilan Niaga Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat c.q Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain, kami mohon putusan yang
seadil-adilnya.

Demikian Permohonan PKPU a quo kami sampaikan, atas perhatian dan perkenan Majelis Hakim
Yang Terhormat, kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

PEMOHON PKPU Kuasa Hukum PEMOHON PKPU

Sobaryan Muhammad Indra Kusumayudha, S.H

Menara 165 Lantai 4. Jl. TB Simatupang Kav.1 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. (021) 50812001 ext 400 Hal. 8 dari 8

Anda mungkin juga menyukai