Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN PARA TERGUGAT

Dalam perkara

No. 1320/Pdt.G/2021/PN Cbn tanggal

Antara

FRANKIE CHRISTIAN ARIANTO, umur 62 tahun, pekerjaan pedagang, yang beralamat di


Jalan Petratean No. 72 Rt. 006 Rw. 003 Kelurahan Pekalipan Kecamatan Pekalipan Kota
Cirebon dan sekarang berdomisili di Jalan Kanggraksan No. 120 Kelurahan Harjamukti
Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, dalam hal ini diwakili kuasa hukumnya :
YOVI ALAMSYAH, SH. MH.,
Advokat Kantor Hukum ALAMSYAH & Partner yang beralamat kantor di jalan Ciremai Giri
Blok E 4 No. 11 Kelurahan Kecapi Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 22 April 2021 selanjutnya disebut sebagai;---------------PENGGUGAT

MELAWAN

1. PT. BANK CIMB NIAGA Tbk Pusat, yang beralamat di Jalan Jend. Sudirman Kav. 58
Jakarta 12190 cq PT. BANK CIMB NIAGA Kanwil Jawa Barat, yang beralamat di Wisma
CIMB Niaga Jalan Gatot Subroto No. 2 Kota Bandung 40262 cq PT. BANK CIMB NIAGA
Cabang Cirebon, yang berkedudukan dan beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 26 Kota Cirebon
45111, sebagai ----------------------------------------------------------------------------- TERGUGAT I.

2. KEPALA REMEDIAL SMALL MICRO MEDIUM ENTERPRISE LOAN WORKOUT


GROUP (SMME LWOG) Jawa Barat, yang beralamat di Wisma CIMB Niaga2
ALAMSYAH & PARTNERS Lantai 10 (SME LWO), Jalan Gatot Subroto No. 2 Bandung,
sebagai ------------------------------------------------------------------------------------ TERGUGAT II.

1. KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL


CIREBON), yang beralamat di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo no. 48 Kota Cirebon, sebagai
-------------------------------------------------------------------------------------TURUT TERGUGAT I.

2. KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN CIREBON,


yang beralamat di Jalan Sunan Drajat No. 2 Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, sebagai
--------------------------------------------------------------------------------------- TURUT TERGUGAT
II.

3. KEPALA KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) KOTA CIREBON, di Jalan


DR. Cipto Mangunkusumo No. 133, Pekiringan Kecamatan Kesambi Kota Cirebon 45131,
sebagai ------------------------------------------------------------------------ TURUT TERGUGAT III.
Cirebon, 2 Juni 2021

Kepada Yth.

Perihal : Jawaban TERGUGAT I & TERGUGAT II Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Cirebon
Di Cirebon
Dengan hormat;
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. SHOFA AULIA FAUZIAH, S.H.

2. M. ASEP SULAIMAN, S.H.

Masing-masing pegawai PT. Bank Cimb Niaga Tbk dan Remedial Small Micro Medium
Enterprise Loan Workout Group (Smme Lwog) Jawa Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Nomor WBN/7.1J898 /R tanggal 27 April 2021 (terlampir), karenanya bertindak untuk dan atas
nama PT Bank Cimb Niaga Tbk dan Remedial Small Micro Medium Enterprise Loan Workout
Group (Smme Lwog) Jawa Barat sebagai TERGUGAT I & TERGUGAT II, dengan ini
perkenankanlah mengajukan Ekspsi dan Jawaban Gugatan PENGGUGAT tanggal 26 April
2021 dalam Perkara Perdata Nomor 1320/Pdt.G/2021/PN Cbn, sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

1. Error in Persona
1.1 Bahwa PENGGUGAT telah keliru menarik TERGUGAT II menjadi Pihak
TERGUGAT (gemis aanhoeda nigheid) karena TERGUGAT I belum melimpahkan
Obyek Sengketa kepada TERGUGAT II.
1.2 Yahya Harapap dalam bukunya Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan (hal. 111) menjelaskan bahwa cacat
formil yang timbul atas kekeliruan atau kesalahan bertindak sebagai PENGGUGAT
maupun yang ditarik sebagai TERGUGAT dikualifikasi mengandung error in
persona.
2. Tidak boleh mengajukan Gugatan, apabila PENGGUGAT sendiri tidak memenuhi
kesepakatan timbal balik (Exeptio Non Adimpleti Contractus)
2.1 Bahwa permasalahan hukum ini semata-mata disebabkan karena tindakan ingkar janji
(wanprestasi) yang dilakukan PENGGUGAT tidak dapat memenuhi kewajiban untuk
mengangsur cicilan fasilitas kredit yang telah diberikan hingga lunas sebagaimana
yang telah diatur dan disepakati berdasarkan Perjanjian Kredit.
2.2 Bahwa berbagai upaya penyelesaian yang ditawarkan oleh TERGUGAT I tidak
pernah ditanggapi oleh PENGGUGAT secara serius sampai akhirnya TERGUGAT I
menempuh upaya terakhir berupa penjualan jaminan melalui lelang guna
meminimalisir kerugian yang lebih besar yang diderita TERGUGAT I.
2.3 Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas maka adalah tidak tepat dan tidak
beralasan bahwa PENGGUGAT mengajukan Gugatan karena kewajiban
PENGGUGAT kepada TERGUGAT I sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kredit
tidak dipenuhi terlebih dahulu oleh PENGGUGAT.

Bahwa berdasarkan alasan yang diungkapkan dalam dalil-dalil ekspesi di atas, maka sangat
beralasan dan berdasarkan pada hukum, dalil-dalil PENGGUGAT dalam perkara ini sudah
sepatutnya UNTUK DITOLAK ATAU SETIDAK-TIDAKNYA UNTUK DINYATAKAN
TIDAK DAPAT DITERIMA (NIET ONVANTKLIJKE/ NO) oleh Yang Terhormat Majelis
Hakim.

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa TERGUGAT I & TERGUGAT II menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang
diajukan oleh PENGGUGAT dalam surat bantahannya kecuali yang TERGUGAT I akui
secara tegas.
2. Bahwa hal-hal yang dimuat dalam bagian ekspesi mohon dianggap termuat lagi seluruhnya
dalam bagian jawaban mengenai pokok perkara ini
3. Bahwa hubungan hukum antara yang terjadi adalah antara TERGUGAT I dan
PENGGUGAT, berdasarkan Perjanjian Kredit (PK) sebagai berikut :
- Perjanjian Kredit Nomor 2017/020/KMK NON KUK tanggal 12 Oktober 2017 dengan
maksimum kredit sebesar Rp 5.100.000.000,- (lima milyar seratus juta Rupiah)
4. Bahwa guna menjamin pemenuhan kewajiban atas fasiltas kredit tersebut, PENGGUGAT
menyerahkan jaminan berupa :
- Sebidang tanah dan bangunan terletak di Jalan Pecilon No. 10 Desa Sutawinangun
Kabupaten Cirebon dengan bukti kepemilikan Buku Tanah Hak Milik Nomor 1254
tanggal 2 November 1995 atas nama FRANKIE CHRISTIAN ARIANTO;
- Sebidang tanah dan bangunan terletak di Jalan Walet Desa Sutawinangun Kabupaten
Cirebon dengan bukti kepemilikan Sertifikat Hak Milik Nomor 1617 atas nama Ny.
FALLYANNY KARNELIA tanggal 22 Februari 2001 untuk selanjutnya disebut dengan
OBYEK SENGKETA.
5. Bahwa TERGUGAT I telah memberikan fasilitas kredit sesuia dengan ketentuan yang
berlaku dimana PENGGUGAT terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada
TERGUGAT I yang selanjutnya TERGUGAT I melakukan analisa kelayakan dan
verifikasi usaha dan karena memenuhi syarat sehingga Para Pihak (PENGGUGAT dan
TERGUGAT I) sepakat mengikatkan diri dalam pemberian fasilitas kredit kepada
PENGGUGAT.
6. Bahwa berdasarkan butir 3 (tiga) sampai dengan butir 5 (lima) tersebut diatas,
TERGUGAT I telah memberikan fasilitas kredit terhadap PENGGUGAT dan pengikatan
Sertifikat Hak Milik atas OBYEK SENGKETA sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sehinggan terhadap TERGUGAT I yang beritikad baik (TEE GOEDER TROUW)
wajib mendapatkan perlindungan hukum.
7. Bahwa pada periode 12 Juni 2020 sampai 12 Oktober 2020 porformance kredit
PENGGUGAT terus mengalami naik turun pada Golongan I ke Golongan II dan
sebaliknya, kemudian stelah itu terus menerus turun sampai akhirnya masuk dalam
Golongan V atau macet pada 01 November 2020
8. Bahwa TERGUGAT I telah mengingatkan adanya tunggakan kewajiban yang harus
diselesaikan oleh PENGGUGAT baik secara lisan maupun tertulis, diantaranya melalui :
- Surat Peringatan I Nomor 0460/CIMB NIAGA/CRB/SME/XI/20 tanggal 4 November
2020
- Surat Peringatan II Nomor 0470/CIMB NIAGA/CRB/SME/XI/20 tanggal 6 November
2020
- Surat Peringatan III Nomor 0480/CIMB NIAGA/CRB/SME/XI/20 tanggal 9 November
2020
- Surat Tagihan Pembayaran Nomor 0495/CIMB NIAGA/CRB/SME/III/21 tanggal 02
Maret 2021
- Surat Tagihan Pelunasan Kredit Nomor 0480/CIMB NIAGA/CRB/SME/III/21 Tanggal
24 Maret 2021
9. Bahwa terhadap surat sebagaimana butir 8 (delapan) di atas tidak terdapat tanggapan dari
PENGGUGAT, sehingga sebagaimana sebelumnya telah tercantum dalam Surat Nomor
0480/CIMB NIAGA/CRB/SME/III/21 Tanggal 24 Maret 2021, TERGUGAT I
menyampaikan kembali tentang kemungkinan akan dilakukannya penjualan jaminan
melalui lelang apabila PENGGUGAT tetap tidak memenuhi kewajibannya.
10. Bahwa tidak adanya tanggapan atas butir 8 (delapan) dan 9 (sembilan) tersebut diatas,
membuktikan bahwa PENGGUGAT telah beritikad tidak baik (TEE KWARTEE
TROUW) dengan tetap tidak melakukan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian
Kredit.
11. Bahwa terhadap Perjanjian Kredit antara PENGGUGAT DAN TERGUGAT I
sebagaimana dimaksud pada butir 3 (tiga) tersebut diatas maka sudah seharusnya
PENGGUGAT memenuhi prestasi/kewajiban sebagaimana yang telah diperjanjikan
dalam Perjanjian Kredit tersebut. Sesuai dengan KUH Perdata Pasal 1234 :
“Perikatan ditujukan untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk
tidak berbuat sesuatu”
12. Bahwa PENGGUGAT telah melakukan Wanprestasi, yaitu tidak melakukan apa yang
disanggupi akan dilakukannya; melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak
sebagaimana dijanjikan; melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat; melakukan
seustu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. Sebagimana disebutkan pada
KUH Perdata Pasal 1243 :
“Penggantian biaya kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai
diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk memenuhi
perikatan itu, atau jika sesutau yang harus diberika atau dilakukannya hanya dapat
diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah
ditentukan”
13. Bahwa TERGUGAT I dengan tegas menolak dalil PENGGUGAT dalam butir 5 (lima)
posita Gugatannya yang menyatakan bahwa PENGGUGAT tidak memperoleh
kesempatan restrukrisasi untuk menghindari kredit macet dan memperbaiki kualitas
kewajibannya dengan pertimbangan sebagai berikut :
13.1 Bahwa Pasal 1 ayat 4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2015
tentang Ketentuan Kehati-hatian dalam Rangka Stimulus Perekonomia Nasional
Bagi Bank Umum menyebutkan :
“Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan oleh Bank
dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk
memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui :
a. Penurunan suku bunga Kredit;
b. Perpanjangan jangka waktu Kredit;
c. Pengurangan tunggakan bunga Kredit ....”
13.2 Bahwa pada proses mediasi TERGUGAT I telah memberikan kesempatan kepada
PENGGUGAT untuk melakukan pembayaran dengan pengurangan tunggakan
bunga namun PENGGUGAT tidak memberikan tanggapan atas itikad baik dari
TERGUGAT I;
13.3 Bahwa berdasarkan butir 14.1 sampai dengan 14.2 tersebut, TERGUGAT I telah
memberikan kesempatan kepada PENGUGGAT dengan memberikan solusi
untuk penyelesaian fasilitas kreditnya.
14. Bahwa TERGUGAT I dengan tegas menolak dalil PENGGUGAT dalam butir 9
(sembilan) posita Gugatannya yang menyatakan bahwa TERGUGAT I telah
melimpahkan permasalahan ini kepada TERGUGAT II tanpa sepengetahuan
PENGGUGAT dengan pertimbangan sebagai berikut :
14.1 Bahwa pada Surat Tagihan Pelunasan Kredit No. 0480/CIMB
NIAGA/CRB/SME/XI/22 tanggal 24 Maret 2021 yang diterima oleh
PENGGUGAT dijelaskan bahwa apabila PENGGUGAT tidak melunasi
tunggakan tersebut maka akan dilanjutkan dengan Surat Lelang Jaminan Kredit
oleh TERGUGAT II.
14.2 Bahwa TERGUGAT I berhak untuk melakukan pelelangaan terhadap OBYEK
SENGKETA sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan
sebagaimana diatur pada Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan Nomor 4
Tahun 1996, sebagai berikut :
“Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai
hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui
pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan
tersebut.”

Berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana yang telah diuraikan diatas, kiranya cukup
beralasan demi hukum bagi Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cirebon untuk
memberi putusan sebagai berikut :

A. DALAM PROVISI

Menolak permohononan provisi PENGGUGAT untuk seluruhnya.

B. DALAM EKSEPSI

1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi yang diajukan oleh TERGUGAT I dan


TERGUGAT II untuk seluruhnya.
2. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan
tidak dapat diterima (NIET ONVANKLIJKE / NO).
3. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak gugatan yang diajukan oleh PENGGUGAT untuk seluruhnya.
2. Menyatakan PENGGUGAT sebagai pihak yang beritikad tidak baik (TEE KWARTE
TROUW) dan tidak benar.
3. Menyatakan bahwa TERGUGAT I dalam hal ini PT. Bank Cimb Niaga, Tbk adalah
sebagai pihak yang beritikad baik dan benar (TEE GOEDER TROUW) sehingga wajib
mendapatkan perlindungan hukum.
4. Menyatakan bahwa Perjanjian Kredit Nomor 2017/020/KMK NON KUK tanggal 12
Oktober 2017 adalah sah, berharga, mempunyai kekuatan hukum dan pembuktian.
5. Menyatakan bahwa dengan sahnya perjanjian pokok yaitu fasilitas kredit, maka
perjanjian assesoir yaitu Sertifikat Hak Milik Nomor kepemilikan Buku Tanah Hak
Milik Nomor 1254 tanggal 2 November 1995 dan Sertifikat Hak Milik Nomor 1617
tanggal 22 Februari 2001 adalah berharga, mempunyai kekuatan hukum dan
pembuktian.
6. Menyatakan pengikatan hak jaminan atas OBYEK SENGKETA telah sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (UUHT).
7. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.
Atau Apabila Yang Terhomat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cirebon berpendapat lain,
mohon agar perkara ini diputus dalam peradilan yang adil, jujur dan luhur sehingga
mendapatkan putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono),
Hormat Kami,
KUASA TERGUGAT I dan TERGUGAT II

(SHOFA AULIA FAUZIAH, S.H.) (M. ASEP SULAIMAN, S.H.)

Anda mungkin juga menyukai