Anda di halaman 1dari 19

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang merupakan lembaga


alternatif yang dapat digunakan sebagai lembaga penyelesaian
permasalahan utang-piutang antara debitor dengan para kreditornya
selain kepailitan. Permasalahan muncul ketika Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang yang semula dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Tentang Kepailitan Menjadi Undang-Undang hanya bisa diajukan oleh
debitor, berubah ketentuan menjadi bisa diajukan oleh debitor atau
kreditor dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (untuk
selanjutnya disebut dengan UUKPKPU).

Berdasarkan penjelasan UUKPKPU, pemberian kewenangan


kreditor dalam permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
didasarkan pada 4 (empat) asas yaitu asas keseimbangan, asas keadilan,
asas kelangsungan usaha, dan asas integrasi. Kewenangan kreditor
dalam permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang utamanya
dipandang sebagai perwujudan asas keseimbangan, keadilan, dan
kelangsungan usaha. Namun permasalahan timbul ketika perumusan
ketentuan hukum tersebut bertentangan dengan filosofi Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang yaitu sebagai sarana penyeimbang bagi
debitor dalam menghadapi kepailitan yang diajukan kreditor. Dengan
pemberian kewenangan tersebut, debitor tidak mempunyai upaya apapun
untuk melawan lembaga penyelesaian hukum yang digunakan kreditor
sehingga tidak terjadi keseimbangan yang menyebabkan ketidakadilan
bagi posisi debitor.
Seperti halnya yang di alami oleh PT. Mitra Safir Sejahtera dalam
menjalankan usahanya mereka melakukan. PT. Mitra Safir selaku kreditur
melakukan melakukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU) kepada Mahkamah Agung dengan nomor register perkara
253 K/Pdt.Sus/2012, karna hutang William Tangguh Dkk selaku debitur
telah jatuh tempo dan dapat ditagih, namun sampai waktu yang telah
disepakati dalam perjanjian, debitur tidak mampu untuk melunasi
hutangnya.

B. Rumusan Masalah
1. Siapa saja pihak yang terlibat dalam putusan tersebut ?
2. Bagaimana isi putusan tersebut ?
3. Bagaimana isi duduk perkaranya ?

BAB II
Pembahasan

A. Pihak Pihak Yang Terlibat

Pihak-pihak yang terlibat dalam perkara putusan tersebut adalah


sebagai berikut :

Kreditur :

1. Mitra Safir Sejahtera, yang diwakili oleh Direktur Utama TIRTA


SUSANTO, berkedudukan dahulu di Jalan Imam Bonjol Ruko Wr
Blok A 14 Sukajadi, Karawaci, Kota Tangerang, dan sekarang
berkedudukan di Gedung Menara Topas Lt. 15, Jalan MH.
Thamrin Kav. 9 No. 16 Jakarta 10350, dalam hal ini memberi
kuasa kepada Yohannes P. Siburian, SH. Dan kawan, para
Advokat, beralamat Jalan Tulodong Atas Nomor 10, Jakarta
12110, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 02 Maret 2012,
sebagai Pemohon Kasasi I dahulu Termohon Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (Debitor)

Debitur :

1. William Tangguh Gunawan, bertempat tinggal di Jalan


Latumeten IV No. 29D, Rt. 010/Rw. 005, Kelurahan Jelambar,
Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, sebagai
Termohon Kasasi I dahulu Pemohon I
2. Farizal Hendriyanto, SE., bertempat tinggal di Jalan Nusa Indah
D 58, Rt. 004/Rw. 006, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan
Palmerah, Jakarta Barat, sebagai Termohon Kasasi II dahulu
Pemohon II
Dan
3. Tuan Tjie Putra Willy Karamoy, bertempat tinggal di Jalan Ki
Mangunsarkoro No. 16 Rt. 001/Rw. 004, Kelurahan Menteng,
Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, dalam hal ini memberi
kuasa kepada Sugandi Ishak, SH., MH., Advokat, beralamat di
Jalan Duri Nirmala V No. 28A Rt.001 Rw.010 Kelurahan Duri
Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 14 Maret 2012, sebagai Turut
Termohon Kasasi dahulu Termohon Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang/Kreditor

B. Duduk Perkara
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa
sekarang Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai Termohon Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang Debitor telah mengajukan permohonan
penundaan kewajiban pembayaran utang di muka persidangan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada pokoknya
atas dalil-dalil sebagai berikut :
Bahwa Pemohon Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
dengan surat permohonannya 03 Nopember 2011 dan didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 07 Nopember
2011 dibawah Nomor : 28/PKPU/2011/ PN.NIAGA.JKT.PST, adapun yang
menjadi dasar diajukannya Permohonan PKPU dimaksud adalah sebagai
berikut :

1. Bahwa Hakim Pengawas pada tanggal 17 Januari 2012 telah


menerima salinan Putusan No. 28/ PKPU/ 2011/
PN.NIAGA.JKT.PST. (PKPU Tetap putusan tanggal 6 Januari 2012)
yang pada pokoknya :
MENGADILI :
1) Menyatakan Termohon PKPU yaitu PT. MITRA SAFIR
SEJAHTERA yang berkedudukan di Jl. MH. Thamrin Kav. 9, No.
16 Jakarta berada dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang Tetap (PKPUT) selama 45 (empat puluh lima) hari
kalender terhitung sejak Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang Sementara (PKPUS) berakhir, dengan segala akibat
hukumnya
2) Menetapkan bahwa sidang permusyawaratan Majelis Hakim
ditetapkan pada hari SELASA, tanggal 21 Pebruari 2012, Pukul
10.00 WIB di gedung Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, Jl. Gajahmada Nomor 17 Jakarta Pusat
3) Memerintahkan kepada Pengurus PKPU PT. MITRA SAFIR
SEJAHTERA untuk memanggil Debitor dan Para Kreditor untuk
hadir sidang pada hari SELASA, tanggal 21 Pebruari 2012, Pukul
10.00 WIB di gedung Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, Jl. Gajahmada Nomor 17 Jakarta Pusat
4) Menetapkan Biaya pengurusan dan imbalan jasa bagi Pengurus
akan ditetapkan kemudian setelah Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) berakhir
5) Menangguhkan biaya perkara dalam proses PKPU ini sampai
dengan masa PKPU berakhir
2. Bahwa berdasarkan Putusan PKPUT tersebut, Hakim Pengawas
telah membuat Penetapan No : 28/PKPU/211/PN.NIAGA.JKT.PST-
02 HP, yang pada pokoknya sebagai berikut :
MENETAPKAN
1. Memerintahkan sdr. ANDRI KRISNA HIDAYAT,SH.MKn., Sdr.
INDRA NURCAHYA,SH dan sdr. ALFIN SULAIMAN, SH.MH.,
Tim Pengurus Pengurus PKPU untuk menyampaikan isi Putusan
PKPU Tetap No. 28/PKPU/2011/PN.Niaga.JKT.PST tertanggal
06 Januari 2012 kepada Para Kreditur yang diketahui alamatnya
baik dengan surat tercatat maupun kurir
2. Menentukan penyelenggaraan Rapat Rencana Perdamaian yang
diajukan dan telah diRevisi oleh Debitor pada hari Kamis, tanggal
19 Januari 2012, Jam 09.00 WIB bertempat di Gedung
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
3. Menentukan Suara/Voting atas terhadap Rencana Perdamaian
pada hari SENIN, tanggal 13 Februari 2012, Pukul 09.00 Wib,
bertempat di Gedung Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat
4. Menetapkan bahwa sidang permusyawaratan Majelis Hakim
ditetapkan pada hari SELASA, tanggal 21 Pebruari 2012, Pukul
10.00 WIB di gedung Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, Jl. Gajahmada Nomor 17 Jakarta Pusat

3. Bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Januari 2012 bertempat di


Wisma Indocement Lantai 1 Ruang Anggrek, Jl. Jenderal Sudirman
Kav. 70-71, Jakarta Selatan, telah menyelenggarakan Rapat
Pembahasan Rencana Perdamaian yang dipimpin oleh KASIANUS
TELAMBANUA, SH., MH sebagai Hakim Pengawas, dihadiri oleh
Panitera Pengganti, Para Kreditor dan Pengurus PT. MSS (Dalam
PKPUT), namun dalam pelaksanaan rapat tersebut Debitor (Sdr.
TIRTA SUSANTO) tidak hadir
Dimana pada rapat tersebut Hakim Pengawas menerima Surat
Nomor: 04/P/XI/2011, perihal tanggapan dan penolakan terhadap
usulan Rencana Perdamaian dari PT. Mitra Safir Sejahtera,
tertanggal 18 Januari 2012, dari Sugandi Ishak, SH.MH, dkk selaku
Kuasa dari Tjie Putra Karamoy.
Bahwa dalam rapat tersebut Pengurus menyampaikan sebagai
berikut :
- Bahwa Pengurus telah menerima surat dan Putusan Pailit dari
Kurator PT.Bumi Mandiri Persada (dahulu bernama PT.Bumi
Mitra Persada) (dalam Pailit) dan Tirta Susanto (Dalam Pailit),
Our.Ref:020/KURATOR/BUMI/I/2012, tertanggal 6 Januari 2012
perihal : pemberitahuan peralihan wewenang pengurusan dan
pemberesan harta PT.Bumi Mandiri Persada (dahulu bernama
PT.Bumi Mitra Persada) (dalam Pailit) dan dalam surat tersebut
Kurator telah menyampaikan Putusan Pailit Nomor :
70/PAILIT/2011/PN.NIAGA.JKT.PST, tanggal 16 Desember 2011,
dengan amar putusan adalah sebagai berikut : (sebagaimana
terlampir surat Kurator kepada Pengurus dan Putusan Pailit )
- Didalam rapat tersebut dijelaskan oleh Pengurus bahwa Sdr.
TIRTA SUSANTO (SUSANTO) dalam Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang Tetap PT. Mitra Safir Sejahtera (Dalam
PKPUT) bertindak selaku Direktur Utama berdasarkan Akta
Notaris ZAINUDDIN THOHIR, S.H. Nomor : 15 tentang Berita
Acara Rapat Umum Pemegang Saham Perserotan Terbatas PT.
MITRA SAFIR SEJAHTERA, tanggal 7 Oktober 2010; Sementara
Sdr. TIRTA SUSANTO (SUSANTO) telah pailit berdasarkan
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat Nomor : 70/PAILIT/2011/PN.NIAGA.JKT.PST, tanggal 16
Desember 2011
- Bahwa Pengurus telah mengadakan Rapat pembahasan
perdamaian khusus untuk konsumen kemanggisan di
Kemanggisan pada Hari Jumat, tanggal 6 Januari 2012 Jam
14.00 WIB s/d 16.00 WIB, dihadiri oleh Debitor, Pengurus, Calon
Investor Sdr. Drs. Daniel Jumali, PT.Pembangunan Perumahan
Tbk dan Para Kreditor Kemanggisan
4. Bahwa pada hari pada hari Selasa, tanggal 24 Januari 2012
bertempat di Wisma Indocement Lantai 1 Ruang Anggrek, Jl.
Jenderal Sudirman Kav. 70-71, Jakarta Selatan, telah mengadakan
Rapat Pembahasan Rencana Perdamaian Lanjutan yang dipimpin
oleh Kasianus Telambanua, SH.,MH sebagai Hakim Pengawas,
dihadiri oleh Panitera Pengganti, Para Kreditor dan Pengurus PT.
MSS (Dalam PKPUT) (Daftar Hadir Terlampir); di dalam rapat
tersebut Debitur memaparkan perbaikan Proposal Rencana
Perdamaiannya , Debitur juga menghadirkan calon investor yaitu
Bapak Drs.Daniel Djumali dan Bapak Drs. Winanto Darmawan;
Dimana pada rapat tersebut Hakim Pengawas menerima Copy Surat
Nomor: 045/DIR-BP/I/2012, tertanggal 19 Januari 2012 perihal
Pemberitahuan Asset PT. Mitra Safir Sejahtera, dari Direksi PT.
Bank Pundi Indonesia, Tbk
5. Bahwa pada hari Senin, tanggal 30 Januari 2012 bertempat di Hotel
Mega Anggrek, Jl. Arjuna Selatan No. 4, Kemanggisan Jakarta Barat
,telah mengadakan Rapat Pembahasan Rencana Perdamaian
Lanjutan yang dipimpin oleh KASIANUS TELAMBANUA, SH., MH
sebagai Hakim Pengawas, dihadiri oleh Panitera Pengganti, Para
Kreditor dan Pengurus PT. MSS (Dalam PKPUT) (Daftar Hadir
Terlampir) di dalam rapat tersebut Debitur memaparkan perbaikan
Proposal Rencana Perdamaiannya pada kesempatan tersebut
Bapak Drs. Winanto Darmawan tetap hadir, tetapi Bapak Drs.Daniel
Djumali tidak hadir
Dimana pada rapat tersebut Hakim Pengawas menerima Surat
Nomor: 05/P/XI/2011, perihal tanggapan dan penolakan terhadap
usulan Recana Perdamaian dari PT. Mitra Safir Sejahtera, tertanggal
30 Januari 2012, dari Sugandi Ishak,SH.MH, dkk selaku Kuasa dari
Tjie Putra Karamoy
Dan Surat dari Henny J. Walewangko-Randebua salah satu Kreditur
Kemanggisan, Permohonan Pembentukan Team Pengintensifan
Percepatan Perdamaian, tertanggal 30 Januari 2012, akan tetapi
surat tersebut tidak ditandatangani
6. Bahwa pada hari Rabu, tanggal 8 Februari 2012 bertempat di Hotel
Mega Anggrek, Jl. Arjuna Selatan No. 4, Kemanggisan, Jakarta
Barat, telah mengadakan Rapat Pembahasan Rencana Perdamaian
Lanjutan yang dipimpin oleh KASIANUS TELAMBANUA, SH., MH
sebagai Hakim Pengawas, dihadiri oleh Panitera Pengganti, Para
Kreditor dan Pengurus PT. MSS (Dalam PKPUT) (Daftar Hadir
Terlampir) di dalam rapat tersebut Debitur memaparkan perbaikan
Proposal Rencana Perdamaiannya, pada kesempatan tersebut
Bapak Winanto Darmawan hadir sebagai calon investor
7. Bahwa pada hari Senin, tanggal 13 Februari 2012 bertempat di
Wisma Indocement, Ruang Anggrek Lantai 1, Jl. Jenderal Sudirman
Kav. 70 - 71, Jakarta Selatan, telah mengadakan Rapat Pemungutan
Suara (Voting) yang dipimpin oleh KASIANUS TELAMBANUA, SH.,
MH sebagai Hakim Pengawas, dihadiri oleh Panitera Pengganti,
Para Kreditor dan Pengurus PT. MSS (Dalam PKPUT) (Daftar Hadir
Terlampir) dan dari Debitor mengajukan Perbaikan Proposal
Perdamaian. Sebelum dilakukan voting Debitor membacakan
proposal perdamaian dan menyampaikan tentang adanya calon
investor baru yaitu William Karamoy, tetapi yang bersangkutan tidak
hadir dan pada saat itu Kuasa Hukumnya menyampaikan masih
akan melakukan pembicaraan dan koordinasi dengan kliennya
(William Karamoy) yang sedang berada di Luar Negeri tentang
keinginannya menjadi Investor dalam proses PKPU tersebut; Hingga
laporan ini kami sampaikan kepada Majelis Hakim, tidak ada
Kepastian mengenai Calon Investor yang Definitif yang dapat
menjamin terlaksananya/dipenuhinya isi perdamian. Selain itu perlu
kami laporkan juga bahwa Jasa Pengurus sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 285 ayat (2) huruf d belum dipenuhi oleh Debitur.
Selanjutnya voting dilakukan dengan dibuatkan Berita Acara hasil
Pemungutan Suara (Voting).
8. Pada tanggal 17 Februari 2012 Hakim Pengawas telah menerima
surat dari Para Pengurus perihal : Laporan dan Pendapat Pengurus
dalam Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap
(PKPUT) , yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa pada Hari Jumat, Tanggal 6 Januari 2012, Pengurus
PT.MSS telah menghadiri Sidang Majelis Putusan PKPUT
Nomor 28/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST, tanggal 6 Januari
2012, dengan amar putusan adalah sebagai berikut :
MENGADILI
a) Menyatakan Termohon PKPU yaitu PT. MITRA SAFIR
SEJAHTERA yang berkedudukan di Jl. M.H. Thamrin Kav.9,
No. 16, Jakarta berada dalam Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang Tetap (PKPUT) selama 45 hari kalender
terhitung sejak Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Sementara (PKPUS) berakhir, dengan segala akibat
hukumnya
b) Menetapkan bahwa sidang permusyawaratan Majelis Hakim
ditetapkan Hari Selasa, Tanggal 21 Pebruari 2012, Pukul :
10.00 WIB di Gedung Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat, Jl. Gajah Mada No. 17 Jakarta Pusat
c) Memerintahkan kepada Pengurus PKPU PT. Mitra Safir
Sejahtera untuk memanggil Debitor dan Para Kreditor untuk
hadir sidang pada Hari Selasa, Tanggal 21 Pebruari 2012,
Pukul 10.00 WIB di Gedung Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jl. Gajah Mada No. 17,
Jakarta Pusat
d) Menetapkan biaya pengurusan dan imbalan jasa bagi
Pengurus akan ditetapkan kemudian setelah Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) berakhir
e) Menangguhkan biaya perkara dalam proses PKPU ini sampai
dengan masa PKPU ini berakhir
2. Bahwa selanjutnya Pengurus melakukan kordinasi dengan
Hakim Pengawas untuk menentukan jadwal rapat-rapat dan
Hakim Pengawas telah mengeluarkan Penetapan Hakim
Pengawas Nomor 28/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST-02 HP,
dengan amar putusan adalah sebagai berikut :
MENETAPKAN
a) Memerintahkan sdr. ANDRI KRISNA HIDAYAT,SH.MKn., Sdr.
INDRA NURCAHYA,SH dan sdr. ALFIN SULAIMAN, SH.MH.,
Tim Pengurus PKPU untuk menyampaikan isi Putusan PKPU
Tetap No.28/PKPU/2011/PN.Niaga.JKT.PST tertanggal 06
Januari 2012 kepada Para Kreditur yang diketahui alamatnya
baik dengan surat tercatat maupun kurir
b) Menentukan penyelenggaraan Rapat Rencana Perdamaian
yang diajukan dan telah diRevisi oleh Debitor pada hari
Kamis, tanggal 19 Januari 2012, Jam 09.00 WIB bertempat di
Gedung Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat
c) Menentukan Suara/Voting atas terhadap Rencana
Perdamaian pada hari SENIN, tanggal 13 Februari 2012,
Pukul 09.00 Wib, bertempat di Gedung Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
d) Menetapkan bahwa sidang permusyawaratan Majelis Hakim
ditetapkan pada hari SELASA, tanggal 21 Pebruari 2012,
Pukul 10.00 WIB di gedung Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jl. Gajahmada Nomor 17
Jakarta Pusat
3. Bahwa pada tanggal 6 Januari 2012, Pengurus menerima surat
dan Putusan Pailit dari Kurator PT.Bumi Mandiri Persada (dahulu
bernama PT.Bumi Mitra Persada) (dalam Pailit) dan Tirta
Susanto (Dalam Pailit), Our.Ref:020/KURATOR/BUMI/I/2012,
tertanggal 6 Januari 2012 perihal: pemberitahuan peralihan
wewenang pengurusan dan pemberesan harta PT.Bumi Mandiri
Persada (dahulu bernama PT.Bumi Mitra Persada) (dalam Pailit)
dan dalam surat tersebut Kurator telah menyampaikan Putusan
Pailit Nomor : 70/PAILIT/2011/PN.NIAGA.JKT.PST, tanggal 16
Desember 2011, dengan amar putusan adalah sebagai berikut :
MENGADILI
DALAM EKSEPSI
- Menyatakan eksepsi Termohon dan Termohon II tidak dapat
diterima
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan Termohon I telah dipanggil secara sah namun
tidak pernah hadir di persidangan
- Mengabulkan Permohonan Pernyataan Pailit Pemohon I,
Pemohon II, Pemohon III dan Pemohon IV
- Menyatakan Termohon 1. PT.BUMI MITRA PERSADA,
beralamat di Ruko Sentra Plaza Blok B No. 52, Jalan Gatot
Subroto Km 5,5 Tangerang, Termohon II PT. BUMI KARYA
MANDIRI, beralamat di Jalan Tegalsari IV No. 24, Sukasari,
Tangerang dan di Ruko Sentra Plaza Blok B No. 52, Jalan
Gatot Subroto Km 5,5 Tangerang, dan Termohon III TIRTA
SUSANTO (SUSANTO), beralamat di Jalan MT Haryono,
Sukasari, Tangerang dan di Ruko Sentra Plaza Blok B
No.52, Jalan Gatot Subroto Km. 5,5 Tangerang, Pailit
dengan segala akibat hukumnya
- Menunjuk Saudara : LIDYA SASANDO PARAPAT, S.H.,MH.,
Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai
Hakim Pengawas Mengangkat Saudara DUDI PRAMEDI,
S.H. dan BHOMA SATRYO ANINDITO, S.H. masing-masing
Kurator terdaftar di DEPKUMHAM RI Nomor :
AHU.AH.04.03-10 dan Nomor : AHU.AH.04.03-32 yang
kedua-duanya beralamat di Jalan Setiabudi VI No. 35
Jakarta Selatan selaku Kurator Tim dalam perkara kepailitan
ini
- Menetapkan bahwa imbalan jasa (fee) Kurator akan
ditetapkan kemudian setelah Kurator selesai melaksanakan
tugasnya
- Membebankan Termohon untuk membayar biaya
permohonan sebesar Rp. 4.066.000,- (empat juta enam
puluh enam ribu Rupiah)
4. Bahwa Sdr. TIRTA SUSANTO (SUSANTO) dalam Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang Tetap PT. Mitra Safir Sejahtera
(Dalam PKPUT) bertindak selaku Direktur Utama berdasarkan
Akta Notaris ZAINUDDIN THOHIR, S.H. Nomor : 15 tentang
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan
Terbatas PT. MITRA SAFIR SEJAHTERA, tanggal 7 Oktober
2010 (sebagaimana terlampir dalam LAMPIRAN-5) Sementara
Sdr. TIRTA SUSANTO (SUSANTO) telah pailit berdasarkan
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat Nomor : 70/PAILIT/2011/PN.NIAGA.JKT.PST, tanggal 16
Desember 2011
5. Menghadiri Rapat pembahasan perdamaian khusus untuk
konsumen kemanggisan di Kemanggisan pada Hari Jumat,
tanggal 6 Januari 2012 Jam 14.00 WIB s/d 16.00 WIB, dihadiri
oleh Debitor, Pengurus, Calon Investor Sdr. Drs. Daniel Jumali,
PT.Pembangunan Perumahan Tbk dan Para Kreditor
Kemanggisan
6. Menyelenggarakan Rapat Pembahasan Rencana Perdamaian
pada hari Selasa, tanggal 19 Januari 2012 di Wisma Indocement
Lantai 1 Ruang Anggrek, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 70-71,
Jakarta Selatan, yang dihadiri oleh Bapak Kasianus
Telaumbanua, S.H., M.H. sebagai Hakim Pengawas, Panitera
Pengganti, Para Kreditor dan Pengurus PT. MSS (Dalam
PKPUT), namun dalam pelaksanaan rapat tersebut Debitor (Sdr.
TIRTA SUSANTO) tidak hadir.
7. Mengadakan Rapat Pembahasan Rencana Perdamaian
Lanjutan pada hari Selasa, tanggal 24 Januari 2012 di Wisma
Indocement Lantai 1 Ruang Anggrek, Jl. Jenderal Sudirman Kav.
70-71, Jakarta Selatan, yang dihadiri oleh Bapak Kasianus
Telaumbanua, S.H., M.H. sebagai Hakim Pengawas, Panitera
Pengganti, Debitor, Para Kreditor dan Pengurus PT. MSS
(Dalam PKPUT) (Daftar Hadir Terlampir dalam LAMPIRAN-7), di
dalam rapat tersebut Debitur memaparkan perbaikan Proposal
Rencana Perdamaiannya (Sebagaimana terlampir dalam
LAMPIRAN-8), Debitur juga menghadirkan calon investor yaitu
Bapak Drs.Daniel Djumali dan Bapak Drs. Winanto Darmawan
8. Mengadakan Rapat Pembahasan Rencana Perdamaian
Lanjutan pada hari Senin, tanggal 30 Januari 2012 di Hotel Mega
Anggrek, Jl. Arjuna Selatan No. 4, Kemanggisan, Jakarta Barat,
yang dihadiri oleh Bapak Kasianus Telaumbanua, S.H., M.H.
sebagai Hakim Pengawas, Panitera Pengganti, Debitor, Para
Kreditor dan Pengurus PT. MSS (Dalam PKPUT), di dalam rapat
tersebut Debitur memaparkan perbaikan Proposal Rencana
Perdamaiannya (Daftar Hadir terlampir dalam LAMPIRAN- 9),
pada kesempatan tersebut Bapak Drs. Winanto Darmawan tetap
hadir, tetapi Bapak Drs.Daniel Djumali tidak hadir
9. Mengadakan Rapat Pembahasan Rencana Perdamaian
Lanjutan pada hari Senin, tanggal 8 Februari 2012 di Hotel Mega
Anggrek, Jl. Arjuna Selatan No. 4, Kemanggisan, Jakarta Barat,
yang dihadiri oleh Bapak Kasianus Telaumbanua, S.H., M.H.
sebagai Hakim Pengawas, Panitera Pengganti, Debitor, Para
Kreditor dan Pengurus PT. MSS (Dalam PKPUT), di dalam rapat
tersebut Debitur memaparkan perbaikan Proposal Rencana
Perdamaiannya, pada kesempatan tersebut Bapak Winanto
Darmawan hadir sebagai calon investor
10. Mengadakan Rapat Pemungutan Suara (Voting) pada hari
Senin, tanggal 13 Februari 2012 di Wisma Indocement, Ruang
Anggrek Lantai 1, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 70 - 71, Jakarta
Selatan, yang dihadiri oleh Bapak Kasianus Telaumbanua, S.H.,
M.H. sebagai Hakim Pengawas, Panitera Pengganti, Debitor,
Para Kreditor dan Pengurus PT. MSS (Dalam PKPUT) (Daftar
Hadir terlampir dalam LAMPIRAN-11), dan dari Debitor
mengajukan Perbaikan Proposal Perdamaian (LAMPIRAN-12).
Sebelum dilakukan voting Debitor membacakan proposal
perdamaian dan disertai calon investor baru yaitu William
Karamoy dan selanjutnya voting dilakukan dengan dibuatkan
Berita Acara hasil Pemungutan Suara (Voting) (Sebagaimana
terlampir dalam LAMPIRAN-13 dan 14)
11. Bahwa, kami telah menerima surat dari kreditor Tjie Putra Willy
Karamoy, yaitu :
a. Surat Nomor: 04/P/XI/2011, perihal tanggapan dan penolakan
terhadap usulan Rencana Perdamaian dari PT. Mitra Safir
Sejahtera, tanggal 18 Januari 2012, sebagaimana terlampir
dalam LAMPIRAN- 15)
b. Surat Nomor: 07/P/II/2012, perihal tanggapan dan penolakan
terhadap usulan rencana perdamaian dari PT. Mitra Safir
Sejahtera (sebagaimana terlampir dalam LAMPIRAN- 16)
c. Surat permohonan penolakan pengesahan perdamaian
tanggal 15 Februari 2012 (sebagaimana terlampir dalam
LAMPIRAN- 17)
12. Bahwa Pengurus telah menerima surat dari PT. PP (Persero)
Tbk, Nomor : 015/Ext/PP/CAB.III/II/2012, tanggal 10 Februari
2012, perihal: rencana perdamaian dan syarat untuk dapat
melanjutkan pembangunan. (sebagimana terlampir dalam
LAMPIRAN- 18)
13. Bahwa Pengurus telah menerima surat dari Kantor Advokat
Julian & Rekan, Nomor : 01/JL-I/2012, tertanggal 2 Januari 2012,
perihal pemberitahuan tentang Pailit Tirta Sutanto dan meminta
informasi mengenai organ perusahaan PT. Mitra Safir Sejahtera.
(sebagaimana terlampir dalam LAMPIRAN- 19)
14. Bahwa Pengurus menerima surat tertanggal 30 Desember 2011
dari Sanyoto Sutan & Associates, perihal :pengajuan tanggapan
atas rencana perdamaian PT. Mitra Safir Sejahtera (Dalam
PKPUS), tanggal 28 Desember 2011; (sebagimana terlampir
dalam LAMPIRAN- 20)
15. Bahwa Pengurus telah membuat surat dan mengirimkan
undangan rapat pemungutan suara (voting) dan undangan
sidang permusyawaratan majelis Hakim Kepada Para Kreditor
dan Debitor ; (sebagaimana terlampir dalam LAMPIRAN- 21 dan
22)
16. Bahwa yang diketahui oleh Pengurus asset sementara PT. Mitra
Safir Sejahtera adalah :
a. Apartemen Kemanggisan Sejahtera yang berlokasi di Jalan
Kemanggisan Raya No. 7 ABL, Kelurahan Kebon Jeruk,
Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta Barat
b. Perumahan Graha Roda di Tangerang
c. Dana milik Debitor di PT. BTN Tbk sebesar Rp.
10.949.474.344,- berdasarkan pernyataan Debitor dalam
rencana perdamaian
d. Dana milik Debitor di PT. Bank Pundi Indoensia Tbk Rp.
119.658.219,- berdasarkan surat dari PT. Bank Pundi
Indoensia Tbk Nomor 045/DIR-BP/I/2012, tertanggal 19
Januari 2012
e. Dana milik Debitor di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk, sebesar Rp.1.627.600.000,-
17. Bahwa untuk asset Perumahan Graha Roda di Tangerang kami
belum mendapatkan penilaian (appraisal) akan tetapi asset PT.
Mitra Safir Sejahtera yang berlokasi di Jalan Kemanggisan Raya
No. 7 ABL, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk,
Kotamadya Jakarta Barat, telah dilakukan penilaian berdasarkan
laporan penilaian property No. 186.1/IAI-1/LPC/XII/2010 pada
kantor Jasa Penilai Publik Iskandar Asmawi Imam & Rekan,
Prosessional Appraisers & Consultant, tanggal 16 Desember
2010, dengan pendapat bahwa nilai pasar Rp. 155.740.000.000,-
(Seratus Lima Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Juta
Rupiah) dan nilai likuidasi Rp. 109.018.000.000,- (Seratus
Sembilan Miliar Delapan Belas Juta Rupiah)
18. Jadi keseluruhan asset PT. Mitra Safir Sejahtera sebesar: Rp.
155.740.000.000,- + Rp. 10.949.474.344,- + Rp. 119.658.219,- +
Rp.1.627.600.000,- = Rp.168.436.732.563,-
Fee Pengurus berdasarkan SK Menteri Nomor 10 Tahun 1998
dalam PKPU adalah sebesar 3 % jika dihomologasi dan 5 % jika
pailit, yaitu :
a. sehingga apabila dihomologasi perhitungannya adalah
Sebesar 3 % dari asset adalah Rp.168.436.732.563X 3 % =
Rp. 5.053.101.977,-
b. sehingga apabila pailit perhitungannya adalah Sebesar 5 %
dari asset adalah Rp.168.436.732.563 X 5% =
Rp.8.421.836.628,-
19. Bahwa dalam pelaksanaan PKPU sampai dengan hari ini
Pengurus telah mengeluarkan biaya PKPU sebesar Rp.
130.013.474,- (Seratus Tiga Puluh Juta Tiga Belas Ribu Empat
Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah) Dan biaya cadangan sebesar
Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) dengan demikian
jumlah biaya PKPU adalah sebesar Rp.330.013.474,- (Tiga
Ratus Tiga Puluh Juta Tiga Belas Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh
Empat Rupiah)
C. Analisis
Bahwa sejak penunjukan sebagai Pengurus tanggal 25 November
2011 berdasarkan Putusan No: 28/PKPU/2011/PN. Niaga. Jkt. Pst oleh
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengurus telah
menjalankan dan melaksanakan segala hal yang perlu dijalankan agar
Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku guna tercapainya Perdamaian
antara Debitor dan Para Kreditor

Bahwa Pengurus telah berupaya agar perdamaian antara Debitor


dan Para Kreditor dapat tercapai dan terjamin pelaksanaannya, dengan
cara mendorong Debitor segera menarik investor dan juga telah
menawarkannya kepada Para Kreditor yang berminat untuk bertindak
sebagai investor guna melakukan penyetoran dana untuk melanjutkan
kegiatan usaha Debitor. Hal ini telah menjadi concern Pengurus sejak
berlangsungnya Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,
mengingat saat ini Debitor tidak memiliki dana likuid yang dapat
digunakan untuk melanjutkan kegiatan usahanya

Bahwa selama proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang


Sementara dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap,
Pengurus mencatat beberapa calon investor yang beberapa kali hadir
dalam rapatrapat pembahasan perdamaian dan rapat-rapat lainnya
diantaranya Bp. Daniel Djumali, Bp. Drs. Winanto Darmawan, Bp. Tjie
Putra Willy Karamoy dan namun sampai dengan berakhirnya Proses
Penundaan Kewajiban pembayaran Utang Tetap, kami belum menerima
kepastian baik secara lisan maupun tertulis mengenai kesediaannya
sebagai Investor yang akan menyetorkan dananya untuk kegiatan usaha
Debitor

Bahwa pada tanggal 13 Februari 2012 telah diselenggarakan Rapat


Pemungutan Suara/ Voting atas Rencana Perdamaian yang dipimpin oleh
Hakim Pengawas, dimana sebelumnya Debitor telah meminta untuk
mengubah agenda Rapat Pemungutan Suara/Voting atas perpanjangan
proses perpanjangan Penundaan Kewajiban Pembaayaran Utang Tetap
dan namun ditolak oleh mayoritas Kreditor yang hadir dalam rapat. Atas
Rapat Pemungutan Suara/Voting Rencana Perdamaian yang selanjutnya
dilaksanakan diperoleh hasil bahwasanya Rencana Perdamaian dapat
diterima dimana Jumlah Kreditor separatis yang menyatakan setuju
adalah sebanyak 100 % yang mewakili 100 % Dari jumlah tagihan yang
hadir dan Jumlah Kreditor konkuren yang menyatakan setuju adalah
sebanyak 96 % yang mewakili 88 % dari jumlah tagihan yang hadir

Bahwa atas hasil voting Rencana Perdamaian yang dapat diterima


oleh mayoritas Kreditor, Hakim Pengawas telah mengingatkan agar
Debitor segera melakukan kesepakatan dengan para calon investor yang
sungguhsungguh berminat, sebelum tanggal 21 Februari 2012 guna
menjamin terlaksananya Rencana Perdamaian yang telah disetujui oleh
mayoritas Kreditor dan melaksanakan kewajibannya untuk melakukan
pembayaran Imbalan Jasa Pengurus

Bahwa atas perintah Hakim Pengawas, Pengurus dalam rapat


tanggal 13 Februari 2012 telah mengundang Para Kreditor untuk hadir
pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2012 untuk Para Kreditor dari
Kalimalang Residence, pada hari Kamis tanggal 16 Februari 2012 untuk
Para Kreditor dari Kemanggisan Residence dan hari Jumat tanggal 17
Februari 2012 untuk Para Kreditor lainnya di Kantor Pengurus guna
memfinalisasi isi Perjanjian Perdamaian dan namun pada jadwal yang
telah ditetapkan Pengurus tersebut Debitor belum dapat
mempersiapkannya karena belum diperoleh konfirmasi mengenai
kepastian Calon Investor yang akan digandeng oleh Debitor sampai
dengan diajukannya Laporan ini oleh Pengurus

Bahwa berdasarkan surat No. 015/Ext/PP/Cab.III/II/2012 tertanggal


10 Februari 2012 dari PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
menyatakan bahwa PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk selaku
kontraktor Kemanggisan Residence akan melanjutkan pembangunan
Kemanggisan Residence apabila dilakukan pembayaran sesuai dengan
cash flow pembayaran termin proyek yang jumlah seluruhnya sebesar
Rp.95.537.371.138,- (sembilan puluh lima miliar lima ratus tiga puluh tujuh
juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu seratus tiga puluh delapan Rupiah)
sebagaimana dalam Lampiran 18, sehingga Pengurus berpendapat
perdamaian ini tidak akan terjamin pelaksanaannya jika Debitor tidak
dapat menggandeng Investor yang dapat memberikan dana guna
melanjutkan kegiatan usahanya

D. Kesimpulan

Krisis moneter membuat hutang menjadi membengkak luar biasa


sehingga mengakibatkan banyak sekali Debitor tidak mampu membayar
utang-utangnya. Di samping itu, kredit macet di perbankan dalam negeri
juga makin membubung tinggi secara luar biasa (sebelum krisis moneter
perbankan Indonesia memang juga telah menghadapi masalah kredit
bermasalah yaitu sebagai akibat terpuruknya sektor riil karena krisis
moneter.

Dirasakan bahwa peraturan kepailitan yang ada, sangat tidak dapat


diandalkan. Banyak Debitor yang dihubungi oleh para Kreditornya karena
berusaha mengelak untuk tanggung jawab atas penyelesaian utang-
utangnya. Sedangkan restrukturisasi utang hanyalah mungkin ditempuh
apabila Debitor bertemu dan duduk berunding dengan para Kreditornya
atau sebaliknya.

Di samping adanya kesediaan untuk berunding itu, bisnis Debitor


harus masih memiliki prospek yang baik untuk mendatangkan revenue,
sebagai sumber pelunasan utang yang direstrukturisasi itu. Dengan
demikian diharapkan adanya feedback antara kreditor dan debitor dengan
baik. Sehingga dirasakan dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai