Anda di halaman 1dari 10

PUTUSAN

Nomor 11 PK/N/2001

DEMI KEADILAN BERDASARKAN


KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH AGUNG

Memeriksa perkara niaga dalam permohonan Peninjauan


Kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam
perkara kepailitan dari :
IR. FADEL MUHAMMAD, bertempat tinggal di
Jl. Taman Patra XI No. 8, Kelurahan Kuningan
Timur, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan,
dalam hal ini diwakili oleh para kuasanya G.P.
Aji Wijaya, S.H., Freddy T. Simatupang,
S.H., Jonson Hutajulu, S.H. dan Lindu Dwi
Purnomo, S.H., Para Advokat dan Pengacara
yang berkedudukan di Taman Patra XI/8,
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setia Budi
Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 12 April 2001, sebagai Pemohon
Peninjauankembali dahulu Pemohon
PKPU/Termohon Pailit;
Me lawan
PT BANK IFI, berkedudukan di Plaza Bapindo
Menara II, lantai 2, Jalan Jenderal Sudirman Kav.
54-55 Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh
para kuasanya Hotman Paris Hutapea, S.H.,
Sangti P. Nainggolan, S.H. dan Sriti Hesti
Astiti, S.H., para Advokat dan Pengacara pada
Kantor Hukum Hotman Paris & Partners,
beralamat di Gedung Summitmas I, lantai 18, Jl.
Jenderal Sudirman Kav. 61-62 Jakarta,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 19 April
2001 sebagai Termohon Peninjauankembali
dahulu Termohon PKPU/Pemohon Pailit;

Putusan Nomor 11 PK/N/2001  1


dan
ING BARINGS SOUTH EAST ASIA LIMITED
d/h INTERNATIONALE NEDERLANDEN
MERCHANT BANK (SINGAPORE) Ltd./ING
MERCHANT BANK (SINGAPORE) LIMITED,
berkedudukan di 9 Raffles Places # 19-02,
Republik Plaza, Singapore-04861, dalam hal ini
diwakili oleh para kuasanya : Harry Ponto,
S.H., LLM dan Benny Ponto, S.H., para
Pengacara pada kantor hukum Lontoh &
Kailimang, beralamat Jl. HOS Cokroaminoto No.
47 Jakarta, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 20 Maret 2001 sebagai turut Termohon
Peninjauan-kembali dahulu Kreditur lain;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat yang
bersangkutan ternyata bahwa Pemohon
Peninjauankembali dahulu sebagai Pemohon
PKPU/Termohon Pailit telah mengajukan permohonan
Peninjauankembali terhadap putusan Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 13 Maret
2001 Nomor 021/PKPU/2000/PN.Niaga.Jkt.Pst jo. No.
78/Pailit/2000/PN.Niaga.Jkt.Pst yang telah berkekuatan
hukum tetap, dalam perkara Permohonan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang yang diajukannya sebagai
jawaban terhadap permohonan Pailit terhadapnya yang
diajukan oleh Termohon Peninjauankembali dahulu
sebagai Pemohon Pailit/Termohon PKPU dengan posita
perkara pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa Pemohon PKPU adalah Debitur dari Termohon
PKPU;
- Bahwa oleh karena timbul perbedaan penafsiran
tentang cara Termohon PKPU mengelola fasilitas
kredit sesuai ketentuan perjanjian kredit, negosiasi
penyelesaian fasilitas kredit menjadi sulit untuk
2  Himpunan Putusan-putusan Mahkamah Agung: Kepailitan
(9)
disepakati, bahkan kemudian timbul beberapa
gugatan yang diajukan, baik oleh Pemohon PKPU
selaku Debitur, maupun oleh Termohon PKPU selaku
Kreditur. Gugatan wanprestasi dari Termohon PKPU
selaku Kreditur. Gugatan wanprestasi dari Termohon
PKPU terhadap Pemohon PKPU telah dimenangkan
oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui
Putusan Nomor 397/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel. tanggal
15 Juli 1999, sementara gugatan perbuatan
melawan hukum yang diajukan Pemohon PKPU
terhadap Termohon PKPU dimenangkan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan melalui putusan No.
175/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel tanggal 26 Oktober 2000;
- Bahwa pada tanggal 15 Nopember 2000 Termohon
PKPU melalui kuasa hukumnya telah mendaftarkan
permohonan pernyataan pailit terhadap Pemohon
PKPU, permohonan mana saat ini masih dalam tahap
pemeriksaan Majelis Hakim Pengadilan Niaga;
- Bahwa Pemohon PKPU sangat menyadari
penyelesaian permasalahan antara Pemohon PKPU
dengan Termohon PKPU melalui gugatan perdata dan
juga perlawanan terhadap permohonan pernyataan
pailit yang telah diajukan Termohon PKPU hanya
akan menyita waktu, biaya, fikiran dan tenaga kedua
belah pihak, sehingga oleh karena berdasarkan
pertimbangan untuk menghindari berlarut-larutnya
penyelesaian fasilitas krediturnya, sebagai Debitur
yang beritikad baik, Pemohon PKPU mengajukan
PKPU ini;
- Bahwa Pemohon PKPU adalah pengusaha pribumi
yang selama ini telah terbukti berhasil
mengembangkan usahanya sehingga sampai
dengan tanggal permohonan PKPU ini, Pemohon
tercatat sebagai seorang Pemegang saham di 9
(sembilan) perusahaan, Komisaris Utama di 11
(sebelas) perusahaan dan Direktur Utama di 4
(empat) perusahaan yang keseluruhannya memiliki
besar modal disetor lebih dari Rp. 50.000.000.000,-

Putusan Nomor 11 PK/N/2001  3


(lima puluh milyar rupiah), total asset  Rp.
500.000.000,- (lima ratus milyar rupiah) serta
memiliki tanggung jawab mengelola lebih dari 5.000
(lima ribu) karyawan;
- Bahwa beberapa perusahaan milik maupun yang
dikelola Pemohon PKPU, antara lain yang bergerak di
bidang asuransi, perminyakan dan gas, infrastruktur
dan Suprastruktur, Chemical dan Properti, memiliki
prospek baik untuk masa yang akan datang.
- Bahwa disamping terhadap Termohon PKPU,
Pemohon PKPU juga memiliki kewajiban kepada
Kreditur konkuren lain yakni Badan Penyehatan
Perbankan Nasional, tetapi atas kewajiban tersebut
telah disepakati antara para pihak untuk
diselesaikan secara restrukturisasi, dimana total
kewajiban Pemohon PKPU dibayar sebanyak 4 kali
masing-masing setiap tahun tanpa dikenakan bunga;
- Bahwa dengan aktivitas usaha yang masih berjalan
dan memiliki prospek di masa depan serta telah
dicapainya kata sepakat antara Pemohon PKPU
dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional,
Pemohon PKPU memiliki keyakinan dapat
menyelesaikan utang kepada Termohon PKPU
bilamana diberi kesempatan bersama Termohon
PKPU untuk melakukan verifikasi besarnya jumlah
utang dan kemudian setelah besarnya jumlah utang
telah disepakati diberi waktu untuk menunda
pembayaran utangnya kepada Termohon PKPU
sebagaimana telah disepakati Pemohon PKPU
dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional;
- Bahwa permohonan PKPU ini telah memenuhi tata
cara pengajuan permohonan PKPU dan dilampiri
bukti-bukti tentang asset Pemohon PKPU, termasuk
laporan-laporan keuangan dan daftar Kreditur,
sedangkan Proposal Rencana Perdamaian akan
menyusul diajukan dalam proses PKPU, sehingga
berdasarkan Pasal 213 juncto Pasal 217 ayat (6)
4  Himpunan Putusan-putusan Mahkamah Agung: Kepailitan
(9)
juncto Pasal 214 ayat (2) Undang-undang Nomor 4
tahun 1998, permohonan PKPU ini patut dikabulkan;
- Bahwa mengingat keuangan Pemohon PKPU jauh
lebih baik dibayarkan kepada Kreditur dari pada
untuk pengurus maupun biaya-biaya yang akan
dikenakan dalam PKPU maka Pemohon PKPU sangat
berharap agar kiranya Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berkenan kiranya
menetapkan besarnya biaya pengurus harta
Pemohon PKPU termasuk timbal jasa bagi pengurus
maksimum sebesar 0,5%o (nol koma lima permil)
dari jumlah seluruh harta Pemohon PKPU.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, mohon agar
Bapak Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat memutuskan sebagai berikut :
1. Mengabulkan permohonan PKPU dari Pemohon
PKPU.
2. Menetapkan Hakim Pengawas.
3. Mengangkat Sdr. Doli Diapary Siregar SE, MBA dari
kantor Doli Bambang Sudarmaji & Co sebagai
Pengurus.
4. Menetapkan biaya pengurus harta Pemohon PKPU
termasuk jasa bagi Pengurus sebesar 0,5 0/00 (nol
koma lima permil) dari jumlah seluruh harta
Pemohon PKPU.
Bahwa terhadap permohonan PKPU tersebut,
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
telah mengambil putusan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang Sementara, yaitu putusan tanggal 8
Januari 2001, No. 021/PKPU/2000/ PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo.
No. 78/Pailit/2000/PN.Niaga/Jkt.Pst yang amarnya
sebagai berikut:
1. Mengabulkan permohonan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang Sementara yang diajukan oleh
Pemohon;

Putusan Nomor 11 PK/N/2001  5


2. Menunjuk Ny. Putu Supadmi, S.H., Hakim Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai
Hakim Pengawas;
3. Mengangkat Sdr. Tafrizal Hasan Gewang, S.H. dari
Kantor H. Tafrizal Hasan Gewang, S.H. & Rekan
dengan alamat Gedung Sentra Salemba Mas Blok V,
Jalan Salemba Raya 34-36 Jakarta Pusat, sebagai
Pengurus;
4. Menetapkan bahwa persidangan Majelis Hakim
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat akan diselenggarakan pada hari Selasa,
tanggal 20 Februari 2001, Jam 10.00 WIB untuk
mendengarkan laporan Hakim Pengawas, Pengurus,
Debitur dan para Kreditur;
5. Menetapkan besarnya biaya pengurusan dan
Imbalan Jasa Pengurus akan ditetapkan setelah yang
bersangkutan selesai menjalankan tugasnya;
6. Menangguhkan ongkos perkara;
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Hakim
Pengawas yang menyatakan bahwa dari hasil voting,
para kreditur konkuren telah menolak rencana
perdamaian yang diajukan Pemohon Peninjauankembali
sebagai Pemohon PKPu dan menolak pula untuk
memberikan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
tetap, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat telah menjatuhkan putusan tanggal 13 Maret 2001
No. 021/PKPU/2000/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo. No.
78/Pailit/2000/PN. Niaga.Jkt.Pst. yang telah berkekuatan
hukum tetap, dimana amarnya adalah sebagai berikut :
1. Menyatakan Pemohon Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang Ir. Fadel Muhammad, Pailit
dengan segala akibat hukumnya;
2. Menunjuk Ny. Putu Supadmi, SH. Hakim Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai
Hakim Pengawas;

6  Himpunan Putusan-putusan Mahkamah Agung: Kepailitan


(9)
3. Mengangkat Sdr. Tafrizal Hasan Gewang, SH. dari
Kantor H. Tafrizal Hasan Gewang, SH. & Rekan
dengan alamat Gedung Sentra Salemba Mas Blok V
Jalan Salemba Raya No. 34-36 Jakarta Pusat, sebagai
Kurator;
4. Menetapkan bahwa biaya Kepailitan dan Imbalan
Jasa Kurator akan ditetapkan kemudian;
5. Membebankan biaya perkara Permohonan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sebesar
Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada Pemohon
PKPU;
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap tersebut i.c putusan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
tanggal 13 Maret 2001 No.
021/PKPU/2000/PN.Niaga.Jkt.Pst jo. No. 78/Pailit/
2000/PN.Niaga/ Jkt.Pst. diucapkan didepan sidang
terbuka untuk umum dan dengan dihadiri oleh Pemohon
PKPU/Termohon Pailit dan Termohon PKPU/Pemohon
Pailit, kemudian terhadapnya oleh Pemohon
PKPU/Termohon Pailit dengan perantaraan kuasanya,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 12 April 2001
diajukan permohonan Peninjauankembali secara lisan di
kepaniteraan Pengadilan Niaga tersebut pada tanggal 12
April 2001 permohonan mana disertai juga dengan
memori yang memuat alasan-alasan permohonannya
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga tersebut
pada hari itu juga;
Menimbang, bahwa tentang permohonan
Peninjauan-kembali tersebut telah diberitahukan kepada
pihak lawan dengan seksama pada tanggal 16 April
2001 kemudian terhadapnya oleh Termohon
Peninjauankembali dan turut Termohon Peninjauan-
kembali telah diajukan jawaban yang masing-masing
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 20 April
2001;

Putusan Nomor 11 PK/N/2001  7


Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan
pasal 286, 287 dan 288 PERPU No. 1 Tahun 1998 yang
telah ditetapkan menjadi Undang-undang dengan
Undang-undang No. 4 Tahun 1998, permohonan
Peninjauan Kembali a quo beserta alasan-alasannya
telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-
cara yang ditentukan Undang-undang;
Menimbang, bahwa pertama-tama Mahkamah Agung
akan mempertimbangkan lebih dahulu mengenai
formalitas dari permohonan peninjauankembali yang
diajukan oleh Pemohon Peninjauankembali;
Bahwa Pemohon Peninjauankembali adalah Pemohon
PKPU dalam perkara permohonan PKPU sebelumnya
yang telah dikabulkan PKPUnya, namun ternyata PKPU
tersebut tidak dapat digunakan dengan baik oleh
Pemohon PKPU hingga Rencana Perdamaian yang
diajukannya ditolak dan akhirnya Ia segera dinyatakan
pailit (vide pasal 217 A ayat 1 Undang-undang
Kepailitan);
Bahwa dalam terjadinya kepailitan sebagaimana
tersebut diatas, pasal 275 Undang-undang Kepailitan
dan penjelasan-nya menentukan bahwa terhadap
putusan kepailitan demikian tidak dapat diajukan kasasi
atau peninjauankembali;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan
tersebut diatas, seharusnya permohonan
peninjauankembali dinyatakan tidak dapat diterima,
tetapi karena dalam perkara peninjauankembali niaga,
Mahkamah Agung hanya dapat menolak atau
mengabulkan permohonan peninjauankembali, maka
Mahkamah Agung akan menolak permohonan
peninjauankembali dari Pemohon Peninjauankembali Ir.
Fadel Muhammad, dalam hal ini diwakili oleh para
kuasanya G. P. Aji Wijaya, S.H. dan kawan-kawan;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan
peninjauan-kembali ditolak, maka Pemohon

8  Himpunan Putusan-putusan Mahkamah Agung: Kepailitan


(9)
Peninjauankembali harus membayar biaya perkara
peninjauankembali ini;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1970, Undang-undang Nomor 14 Tahun
1985, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
(PERPU) Nomor 1 tahun 1998 yang telah ditetapkan
menjadi Undang-undang dengan Undang-undang Nomor
4 Tahun 1998 serta Undang-undang lain yang
bersangkutan;
MENGADILI
Menolak permohonan peninjauankembali dari
Pemohon Peninjauankembali IR. FADEL MUHAMMAD,
dalam hal ini diwakili oleh para Kuasanya : G. P. Aji
Wijaya, S.H., Freddy T. Simatupang, S.H., Jonson
Hutajulu, S.H. dan Lindu Dwi Purnomo, S.H.
tersebut;
Menghukum Pemohon Peninjauankembali untuk
membayar biaya perkara dalam peninjauankembali ini
sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu
rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat
permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Rabu
tanggal 27 Juni 2001 dengan Drs. H. TAUFIQ, S.H.,
M.H. Wakil Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
sidang, PROF. DR. PAULUS E. LOTULUNG, S.H. dan H.
SOEHARTO, S.H. sebagai Hakim-Hakim Anggota dan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
itu juga oleh Ketua Sidang tersebut dengan dihadiri oleh
PROF. DR. PAULUS E. LOTULUNG, S.H., dan H.
SOEHARTO, S.H., Hakim-Hakim Anggota tersebut serta
BINSAR P. PAKPAHAN, Panitera Pengganti dengan
tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

Hakim-Hakim Anggota, Ketua,


ttd. ttd.

Putusan Nomor 11 PK/N/2001  9


PROF. DR. PAULUS E. Drs. TAUFIQ, SH., M.H.
LOTULUNG, SH.
ttd.
Panitera Pengganti,
H. SOEHARTO, SH.
ttd.
BINSAR P. PAKPAHAN, SH.
Biaya-biaya :
1. Meterai -------------------- Rp. 6.000,-
2. Redaksi ------------------- Rp. 1.000,-
3. Administrasi Peninjauan-
kembali --------------------Rp.2.493.000,-
Jumlah Rp.2.500.000,-

Untuk Salinan
Mahkamah Agung R.I.
a.n. Panitera/Sekretaris Jenderal
Kepala Direktorat Perdata Niaga
ttd.

PARWOTO WIGNJOSUMARTO, SH.


NIP.040 018 142

10  Himpunan Putusan-putusan Mahkamah Agung: Kepailitan


(9)

Anda mungkin juga menyukai