Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERNYATAAN PAILIT

Tanggal 25 Agustus 2021

Nomor: 866798053

Yth. Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Jalan Gajah Mada Nomor 17

Jakarta

Hal: Permohonan pernyataan pailit

PT Dermawan, berkedudukan di Jakarta, yang berkantor di alamat: Jl Baru, Pasar Rebo, Jakarta

Timur, yang dimiliki oleh Tuan Budi dalam hal ini telah memberi kuasa kepada:

- Mulin dan Partner, Advokat

- berkantor di Jalan: Berembeh no.77 Jakarta Barat, baik secara bersama-sama maupun

sendiri-sendiri, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 866798053 tertanggal 25 Januari

2009.

bertindak untuk dan atas nama serta demi kepentingan hukum klien kami;

- Nama: Budi

- Jabatan: Direktur Utama

- Alamat: Jalan Meluya Ilir Raya, Nomor 7, Blok G6, Jakarta Barat

Selanjutnya disebut juga “PEMOHON”;

PEMOHON dengan ini hendak mengajukan permohonan perenyataan pailit diri sendiri terhadap:

PT. Jaya Lasindo, yang beralamat di Jalan Raya Ciracas Nomor 7, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Untuk melakukan pailit agar dapat membayar hutangnya kepada 2 (dua) orang, yaitu:
- Nama: Pak Abu

- Alamat: Jl. Gentong di Jakarta Barat, didampingi pengacaranya Advokat Santa,

- Alamat: Batu Sari, Jakarta Barat.

- Nama: Pak Nawas

- Alamat: Jl Bata di Jakarta Utara, didampingi pengacaranya Advokat Meta CS,

- Alamat: Mega Mendung, Jakarta Utara.

Permohonan ini diajukkan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:

1.   Bahwa pada tanggal 24 Maret 2019 PEMOHON telah menandatangani Akta Perjanjian

Pinjaman Uang di hadapan Arya, Notaris di Jalan Berembeh no.77 Jakarta Barat, dengan

Nomor 866798053, selanjutnya disebut juga “Akta Perjanjian Pinjaman Uang” (bukti P-1

dan bukti P-2)

2.   Bahwa berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Uang, PEMOHON telah memberikan

pinjaman uang kepada Pak Abu dan Pak Nawas dengan total seluruhnya sebesar Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah); (bukti P-3 Dan bukti P-4)

3.   Bahwa sehubungan dengan pinjaman tersebut, pada tanggal 24 Maret 2019 PEMOHON

serta Pak Abu dan Pak Nawas telah menandatangani Akta Pengakuan Utang di hadapan

Arya, Notaris di Jalan Berembeh no.77 Jakarta Barat, dengan Nomor 331258515,

selanjutnya disebut juga “Akta Pengakuan Utang”

4.   Bahwa di dalam Akta Pengakuan Utang, Para Pihak telah secara tegas mengakui bahwa

Para Pihak benar-benar dan secara sah telah memberikan pinjaman kepada PEMOHON

karena pinjaman uang dengan jumlah  pokok sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) untuk jangka waktu pinjaman selama 2 tahun, terhitung sejak tanggal 24 Maret

2019 hingga tanggal 24 Maret 2021

5.   Bahwa ternyata hingga saat utang tersebut jatuh tempo, yaitu tanggal 24 Maret 2021,

TERMOHON belum atau tidak memenuhi kewajibannya baik untuk mengembalikan

pokok pinjaman maupun membayar bunga atas pinjaman pokok tersebut, sehingga

seluruh pinjaman termasuk bunga pinjaman tersebut telah menjadi jatuh tempo dan dapat

ditagih, dengan total adalah: Rp.500.000.000,00

6.   Bahwa atas wanprestasi yang dilakukannya oleh PEMOHON sebagaimana dikemukakan

di atas, maka pada tanggal 24 Maret 2019, Maka para pihak yang sudah meminjamkan

duit tersebut kepada PEMOHON, PEMOHON mendapatkan surat somasi oleh para pihak

tertanggal 29 Maret 2021, bahwasannya hutang Pemohon sebesar Rp. 500 Juta Rupiah

sudah jatuh tempo segera untuk dibayar, (bukti P-5)

7.   Bahwa setelah teguran-teguran itu disampaikan PEMOHON, ternyata PEMOHON tetap

tidak mengindahkan kewajibannya tersebut;

8.   Bahwa ternyata selain berutang kepada para pihak dengan jumlah yang telah disebutkan

di atas, PEMOHON juga berutang kepada kreditur lain, yaitu PT Kara-Kara, beralamat di

Jalan Mujahit no. 09 sebesar Rp.700.000.000 dengan bunga 5% perbulan pada tahun

2005 yang jatuh tempo pada 10 Oktober 2020 dan PT Kerja Hip, beralamat di Jalan

Galung no.10 Denpasar sebesar Rp. 800.000.000 pada tahun 2020 yang akan jatuh tempo

pada desember 2021 dengan bunga 10% setiap tahunnya. (Bukti P-7)

9.  Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, maka terbuktilah

bahwa PEMOHON telah mempunyai lebih dari satu utang yang telah jatuh tempo dan

dapat ditagih, dan PEMOHON tidak membayar penuh utangnya, dan karena itu
Permohonan Pernyataan Kepailitan ini telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud

dalam ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan;

10. Bahwa oleh karena ada kekhawatiran yang sangat  beralasan bahwa PEMOHON akan

mengalihkan seluruh harta kekayaan kepada orang lain untuk  menghindari permohonan

ini, Pernyataan Pailit  ini, Majelis Hakim meletakkan sita jaminan atas seluruh harta

kekayaan PEMOHON yang hingga saat permohonan ini  diajukan baru diketahui oleh

PEMOHON berupa:

A.  Aset Perusahaan PT. Jaya Lasindo secara keseluruhan baik berupa tanah dan

bangunan;

B.  Kendaraan operasional perusahaan PT. Jaya Lasindo Maka, berdasarkan alasan-alasan

sebagaimana diuraikan di atas, berkenanlah kiranya Ketua Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memeriksa dan mengadili perkara ini serta

memutuskan dengan amarnya:

1.   Mengabulkan seluruh Permohonan Pernyataan Pailit dari PEMOHON;

2.   Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkanpada saat putusan

diucapkan;

3.   Menyatakan PEMOHON pailit dengan segala akibat hukumnya;

4.   Menyatakan besarnya imbalan jasa Kurator akan ditetapkan kemudian setelah

Kurator menjalankan tugasnya;

5.   Membebankan biaya permohonan ini kepada Pemohon;

ATAU:Jika Pengadilan berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya.


Hormat kami.

Kuasa PEMOHON,

Mulin

Advokat

2021

Anda mungkin juga menyukai