Jakarta, {*}
Kepada Yth,
KETUA PENGADILAN NIAGA
PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT
Jl. Bungur Besar Raya No. 24, 26, 28
Kemayoran, Jakarta Pusat
Dengan hormat,
PT. {*}, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia, beralamat di {*}, untuk selanjutnya disebut sebagai
“PEMOHON PKPU”.
Dan
{* S.H}, {* S.H}, {* S.H}, para Advokat pada Kantor Hukum {*}, beralamat di {*},
Indonesia, selaku Advokat/ Kuasa Hukum dari PEMOHON PKPU berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tertanggal {*} (Lampiran - 1).
PT. {*}, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia, diketahui beralamat di {*}, untuk selanjutnya disebut sebagai
“TERMOHON PKPU”.
Adapun yang menjadi dasar dan alasan diajukannya Permohonan a quo adalah
sebagai berikut:
6. Bahwa pengertian utang terdapat dalam Pasal 1 ayat (6) UU No. 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan & PKPU (“UU Kepailitan & PKPU”) yang mengatur:
8. Bahwa selain kepada Pemohon PKPU, Termohon PKPU juga masih memiliki
kewajiban-kewajiban yang belum dibayarkan terhadap Kreditor lain yaitu PT.
{*} (“Kreditor Lain”) sebagaimana tertuang dalam Surat Pernyataan
Pengakuan Hutang Termohon PKPU tertanggal {*} (“Pernyataan Pengakuan
Hutang”). Bahwa Termohon PKPU telah menjanjikan kepada Kreditor Lain
akan melaksanakan kewajibannya yang belum dibayarkan terhadap Kreditor
Lain sebesar {*} (terbilang …).
10. Bahwa berdasarkan bukti–bukti tersebut diatas, maka telah terbukti secara
sah dan meyakinkan bahwa Termohon PKPU memiliki lebih dari 1 (satu)
Kreditor yang mana utangnya telah lewat masa jatuh tempo serta dapat
ditagih.
12. Oleh karena itu, Permohonan a quo telah memenuhi syarat dan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 222 ayat (1) dan (3) UU Kepailitan & PKPU
yang mengatur ketentuan sebagai berikut:
13. Bahwa oleh karena syarat-syarat untuk diberikannya PKPU kepada Termohon
PKPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222 ayat (1) dan (3) UU Kepailitan
& PKPU telah terpenuhi, MAKA PERMOHONAN PKPU INI HARUS
DIKABULKAN DAN TERMOHON PKPU HARUS DINYATAKAN DALAM
KEADAAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
SEMENTARA.
14. Bahwa oleh karena Pengadilan Niaga dalam jangka waktu paling lambat 20
(dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan, harus
mengabulkan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan
harus menunjuk seorang Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim Niaga di
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta mengangkat 1
(satu) atau lebih pengurus yang bersama dengan Debitor mengurus harta
Debitor sebagaimana diatur dalam Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan & PKPU
sebagai berikut:
b. Sdr. {*} Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran
Kurator dan Pengurus No. {*}, beralamat di {*}; dan
c. Sdr. {*} Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran
Kurator dan Pengurus No. {*}, beralamat di {*};
b. Sdr. {*} Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran
Kurator dan Pengurus No. {*}, beralamat di {*}; dan
c. Sdr. {*} Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran
Kurator dan Pengurus No. {*}, beralamat di {*};
Hormat kami,
Pemohon PKPU
PT. {*}
{*}
Direktur Utama
Hormat kami,
Kuasa Hukum Pemohon PKPU
Kantor Hukum {*}