A. Hasil Penelitian
Semarang dan di Balai Harta Peninggalan (BHP) dalam kurun waktu mei 2012
Tabel
1 Masuk 6 1 2 9
2 Dikabulkan 6 1 2 9
3 Ditolak
4 Tidak diterima
5 Gugur
1
2
6 Perdamaian
7 Dicabut
8 Kurator BHP 1 1
9 Kurator 6 2 8
lainnya
10 Sisa Perkara
kurun waktu mei 2012 sampai dengan oktober 2016 terdapat 9 perkara
1. NO. : 01/Pailit/2012/PN.Niaga.Smg.
Termohon:
b. Lily
3
adanya utang para termohon kepada pemohon yang telah jatuh tempo dan
dengan uang tunai kepada para pemilik kartu kredit yang membutuhkan
menukar cek ataupun warkat Kospin Jasa yang mana menurut Termohon I
akan dicairkan pada saat jatuh tempo cek atau warkat tersebut
Mengadili
Pengurus
LAWAN
1. Jung Dianto
Baturan Raya Blok A-3 Rt.06/03 Baturan, Colomadu Karang Anyar atau
pemohon pailit yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih,dengan perincian
sebagai berikut:
28 Agustus 2007 yang digunakan untuk tujuan Modal Kerja dalam Usaha
Bidang Plastik;
Surakarta). Yang pada intinya disebutkan pada Pasal 1 bahwa “atas dasar
akan disebut “Fasilitas Kredit”, sedangkan sejumlah dana yang ditarik oleh
3. Bahwa pada hari yang sama yaitu pada tanggal 28 Agustus 2007 dibuat
(antara Pemohon Pailit dengan Para Termohon Pailit dihadapan Notaris Ina
4. Bahwa pada hari yang sama juga yaitu pada tanggal 28 Agustus 2007
fasilitas kredit kepada Para Termohon Pailit dalam bentuk fasilitas Pinjaman
dan Akta Nomor 78, maka pada hari yang sama telah dibuat Akta Nomor 83
tentang Akta Jaminan Fidusia oleh Para Termohon Pailit dihadapan Notaris
6. Bahwa berdasarkan pada Akta Nomor 76, Akta Nomor 77, Akta Nomor
78 dan Akta Nomor 83, maka pada hari yang sama telah dibuat Akta Nomor
(Notaris di Surakarta);
BANK berupa:
a) Sebidang tanah Hak Milik Nomor: 842, terletak di Propinsi Jawa Tengah,
2008 yang dibuat oleh Ina Megahwati, SH. PPAT Kota Surakarta nilai
sejumlah Rp 80.000.000;
2007 yang dibuat oleh Ina Megahwati, SH. PPAT Kota Surakarta Nilai
c) Sebidang tanah Hak Milik Nomor 3005, terletak di Propinsi Jawa Tengah
d) Sebidang tanah Hak Milik Nomor 107, terletak di Propinsi Jawa Tengah
16.100.000
Pertama APHT PPAT Bahari Sriwijaya Dewi, SH. Nomor 219/2007 tanggal
sebesar Rp 418.500.000;
f) Sebidang tanah Hak Milik Nomor 1667 (dahulu sebagian dari sebidang
tanah Hak Milik nomor 475) terletak di Propinsi Jawa Tengah , kelurahan
g) Sebidang tanah Hak Milik Nomor 1668 (dahulu sebagian dari sebidang
tanah Hak Milik nomor 475) terletak di Propinsi jawa Tengah kelurahan
9. Bahwa pada tanggal 25 September 2008 di buat Akta nomor: 139 tentang
10. Bahwa pada tanggal 25 September 2008 dibuat Akta nomor: 145 tentang
Pemberi Fidusia dan Penerima Fidusia telah sepakat dan setuju mengadakan
11. Bahwa pada tanggal 25 September 2008 dibuat Akta Nomor: 146
Surakarta );
12. Bahwa pada tanggal 1 September 2009 telah dibuat Akta Nomor 3
sebesar Rp. 2.250.000.000,- (dua milyar dua ratus lima puluh juta rupiah);
puluh satu juta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah);
memberikan jaminan;
14. Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2010 telah dibuat Akta Nomor 11
setiap hak serta hak-hak utama yang menurut peraturan hukum diberikan
antara Para Termohon Pailit dengan pemohon Pailit tersebut telah terbukti
Pailit, yang telah jatuh tempo dan telah menunggak terhitung sejak tanggal
tersebut diatas telah resmi ditagih pembayarannya oleh Pemohon Pailit agar
19. Bahwa Pihak Parta Termohon, selain diberikan surat peringatan dari
Pihak Pemhon Pailit juga telah diberikan surat peringatan melalui kuasa
Djw/Smg/VIII/2011
Djw/Smg/VIII/2011
Djw/Smg/VIII/2011
juga memiliki hutang kepada kreditur lain yakni PT. Bank UOB
Indonenesia Cabang Solo yang beralamat di Jl. Urip Sumoharjo No. 13-17
Solo hal ini ditunjukkan dengan surat dari PT. Bank UOB Indonesia No.
yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih (due and payable) kepada
Pemohon Pailit dan kepada kreditur lain, sehingga dengan demikian Para
dipersyaratkan dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (4) UU No.
Utang (PKPU) telah terpenuhi dengan sempurna yaitu PT. Bank UOB
Indonenesia Cabang Solo yang beralamat di Jl. Urip Sumoharjo No. 13-17
Solo
utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, yaitu utang kepada
Pemohon Pailit.
“ Debitur yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar
lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,
dipenuhi”.
22. Bahwa terhadap hal-hal tersebut di atas, Para Termohon Pailit telah
point 7 di atas
Kepailitan ini.
4. Mengangkat :
Rupiah).
Pemohon:
Alamat Jln. Sidomulyo II/04 RT 009 RW. 020, Kel. Muktiharjo Kidul,
Alamat Jln. Anggrek VII/4-A RT. 04 RW. 05, Kel. Pekunden, Kec.
Termohon :
PT RIVERSIDE INDONESIA
berikut:
18
1. Bahwa Pemohon I kenal dengan Termohon karena hubungan bisnis, dimana pada
mulanya Pemohon I sebagai supplier bahan baku mebel, dan karena pihak Termohon
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) kepada Termohon dan oleh Termohon diberikan
tanda terima berupa Kwitansi dengan No. 001702 tertanggal 09 Januari 2013 dengan
tersebut di atas sejumlah Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang telah jatuh
tempo pada tanggal 09 Januari 2014 sampai saat Permohonan Kepailitan ini diajukan
di Pengadilan Niaga Semarang tidak terbayar oleh Termohon, dengan kata lain
4. Bahwa dengan adanya kejadian tersebut, maka Pemohon I secara kekeluargaan dan
sekali dengan alasan Termohon masih memiliki tagihan (piutang) yang belum
19
dibayar oleh pihak Ketiga, sehingga Termohon tidak dapat membayar, baik
hutangnya yang telah jatuh tempo maupun ganti keuntungan yang diperjanjikan ;
ratus juta rupiah), menjadi sejumlah Rp 1.600.000.000,- (satu milyar enam ratus juta
rupiah) ;
ratus juta rupiah) dengan bukti Kwitansi tanda terima yang dikeluarkan dan
ditandatangani Termohon dengan Kwitansi No. 001749, tanggal 11 April 2013, jatuh
tempo 11 April 2014, dimana Termohon juga telah ada kesepakatan untuk
(empat ratus delapan puluh juta rupiah) = Rp 1.280.000.000,- (satu milyar dua ratus
keuntungan sebesar 5% (lima persen) untuk setia bulannya, dan hutang pokok
8. Bahwa karena hutang tersebut sebagaimana posita angka 7 telah jatuh tempo, dan
Termohon ternyata tidak mampu untuk membayar hutangnya tersebut baik hutang
pokok maupun pembagian keuntungan yang diperjanjikan kepada Pemohon II, maka
Pemohon II berusaha untuk menagih baik melalui telepon maupun bertemu secara
rupiah) ;
10. Bahwa dengan demikian jelaslah atas kejadian ini, terdapat fakta hukum dimana
Termohon telah wanprestasi yang menimbulkan kerugian bagi Para Pemohon, karena
Termohon sekarang dalam keadaan tidak mampu membayar hutangnya, oleh karena
11. Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang RI No. 37 Tahun 2004
yang mempunyai dua atau lebih Kreditur dan tidak membayar lunas setidak-tidaknya
21
satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatalan Pailit dengan Putusan
Pengadilan yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) baik atas
12. Bahwa jelaslah Para Pemohon telah dapat mendalilkan dan juga telah
oleh Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang RI No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
terhadap Termohon yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, juga adanya Debitur
13. Bahwa untuk mengurus kepailitan ini, maka Para Pemohon berkepentingan agar
Yang Mulia Majelis Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang yang memriksa
dan mengadili perkara ini agar berkenan untuk menunjuk seoranng Hakim Pengawas
pada Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Semarang dan mengangkat Balai harta
Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1), jo. Pasal 8 ayat (4) , Pasal 70 ayat (2) jo.
Pasal 15 ayat (1) dan Pasal – pasal yang berkenaan dari Undangundang Nomor 37
Pailit ;
Tahun 2004 di Pengadilan Niaga Semarang sampai pada tahun 2016 perkara
dokumen
23
debitur akan laku dalam jangka waktu lama bahkan bisa terjadi
Pengadilan.1
mempunyai dua atau lebih kreditur dan adanya hutang yang telah
lebih dan tidak membayar sedikitnya satu hutang yang telah jatuh tempo
1
Wawancara pribadi Faturrochman, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Semarang, tanggal 11
November 2004
2
Wawancara pribadi Nirwana Hakim Pengadilan Negeri Semarang, tanggal 7 Desembera2004
24
perjanjian utang.3
adanya debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan adanya utang
pemerintah.
lama keberadaaanya.
3
Wawancara pribadi Poppy Indarjati, Ketua Balai Harta Peninggalan Semarang, tanggal 11
November 2004
4
Wawancara pribadi Ineng Mudani, Petugas Balai Harta Peninggalan Semarang, tanggal 11
November 2004
25
kurator swasta.
kurator BHP
Dijelaskan pula oleh anggota jenis hukum yang lain pada kantor
1906 No.348.
besar
Dari hasil penelitian ternyata dari ketiga perkara kepailitan yang diajukan
B. Pembahasan
dengan kajian teori yang telah didiskripsikan pada bab II sebagai berikut:
6
Wawancara pribadi Purwoto, Anggota teknis Hukum Balai Harta Peninggalan Semarang,
tanggal 11 November 2004
27
dan peradilan khusus. Peradilan umum adalah peradilan bagi rakyat pada
bahwa Badan Peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi Badan
Pengadilan Niaga masuk kedalam ruang lingkup Peradilan Umum, hai ini
umum.
kepadanya.8
wewenang untuk memerikasa jenis perkara tertentu dalam hal ini perkara niaga
7
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata, Liberty, Yogyakarta, 1988, hlm. 17
8
Umar Mansyur Syah, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama menurut Teori dan Praktek,
Yayasan Al-Umaro, Garut, 1997, hlm. 6
28
diantaranya perkara kepailitan yang secara mutlak tidak dapat diperiksa oleh
termuat dalam tabel hasil penelitian. Dilihat dari jumlah itu permohonan
pernyataan pailit tergolong sangat rendah, pada tahun 1998 s/d 2001 tidak ada
perkara kepailitan, yang masuk dan baru pada tahun 2002 masuk satu perkera,
tahun 2003 tidak ada perkara kemudian di tahun 2004 masuk sebanyak 2
apabila permohonan tersebut telah memenuhi syarat formil dan syara substansial.
Pembayaran Utang yang semula lahir karena desakan IMF, undang-undang ini
kepastian hukum secara nyata kepada kreditur dan debitur. Pada saat
mengalami nasib buruk, mereka dalam kondisi sulit membayar utang dan bunga
bank atau lainnya. Melalui keputusan pailit oleh Pengadilan Niaga, kreditur yang
sampai ratusan kasus perkara kepailitan, ternyata yang terjadi hanya 3 kasus
karena beratnya persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak yang mengajukan
Tahun 2004 juga karena perusahaan yang memiliki perselisihan bisnis baik
dan belum dapat memberikan hasil maksimal bagi kreditur. Kalau debitur
dinyatakan pailit bukan berarti pihak kreditur dapat mengambil kekayaan debitur
Pengadilan Niaga akan menunjuk kurator baik atau usul maupun tidak dari
I. Kurator yang dipilih atau ditentukan para pihak dalam perkara kepailitan di
Pasal 13 ayat 2 Peraturan Kepailitan Stb. 1905 No. 217 jo. Stb. 1906
pailit dibatalkan.
b. Kurator
2004 yang menentukan pula dalam putusan pernyataan pailit harus diangkat
kurator dan seorang hakim pengawas yang ditunjuk dari hakim pengadilan.
b. Kurator lainnya.
b. Kurator lainnya.
2004.
32
huruf b adalah:
undangan.
terlihat tugas kurator dapat dibagi menjadi tahap yakni tahap pertama
d. Rapat verifikasi.
kepailitan.
pemerintah. Hal tersebut dapat dipahami karena kurator lainnya yang dapat
dilakukan swasta yang bergerak dalam bidang jasa yakni jasa pengurusan
pailit yang berarti harta kurator dapat menjual harta pailit, meskipun
putusan pailit kemudian dibatalkan oleh putusan kasasi dan atau putusan
sah.
35
dalam hal debitur atau kreditur tidak mengajukan usul pengangkatan kurator
swasta, padahal disamping jaminan kurator swasta tidak sekuat kurator BHP
dan lainnya, sebab kalau tidak demikian dalam praktek dapat terjadi peluang
objektif dapat memperdayakan BHP dan kurator swasta, hal yang lain untuk
menghindari rasa iri sesame kurator aturan pembatasan kurator swasta untuk
pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitur atau salah satu organ debitur,
pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitur atau salah satu organ debitur,
kerugian materil bagi kreditur atau debitur ada jaminan dari kurator tersebut
pemberesan perlu kecermatan dan waktu cukup lama. UUK belum mampu
Nomor 30 Tahun 1999 disana dikatakan bahwa pada dasarnya para pihak
harus ditungakan dalam bentuk tertulis yang disetujui oleh para pihak.
hakim pengawas. Bagi kurator ijin sangatlah penting dan berguna karena
38
sering terjadi apa yang diijinkan oleh hakim pengawas berbeda yang
c. Undangan rapat kreditur yang dibuat oleh kurator dan dilanjutkan pada
e. Bukti pailit;
n. Hasil verifikasi;
oleh kurator agar seluruh kreditur dapat menerima pembayaran piutang dari
dan para kreditur, inventarisasi harta pailit dan lain-lain bahkan turun
kelokasi dimana harta pailit itu berada secara fisik pada akhirnya menjual
9
Aslam Nur, 2004, Standar Pelaporan Kurator Berdasarkan Undang-Undang Kepailitan,
Jakarta: Pusat Kajian Hukum.
40
Sementara itu dalam hal hubungan kurator dengan kreditur yang kerap
terjadi ialah dugaan dari para kreditur bahwa telah tejadi kolusi antara
merugikan posisinya.10
10
Aria Suyudi, Op.cit, hlm. 110
41
pailit.
42
terasa aman, tidak terganggu dan efektif perlu perlindungan hukum baginya.
bentuk pengamanan fisik saja yakni pada saat kurator mendatangi tempat
usaha atau aset-aset debitur yang menjadi harta pailit, akan tetapi dapat pula
untuk memeriksa keabsahan suatu dokumen yang terkait dengan harta pailit
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari uraian dan pembahasan serta analisis yang telah
2004 terdapat dua macam kurator yakni kurator balai harta peninggalan dan
kurator lainnya .
kurator oleh Pengadilan Niaga Semarang hanya pada kurator BHP, karena
para oknum penegak hukum, debitur dan para kreditur ataupun karena
kurator sendiri.
44
45
B. Saran
kepercayaan bagi para kreditur bahwa piutang yang ada pada para debitur
akan kembali dengan cepat, untuk itu para penegak hukum hendaknya
2. Hakim pengawas, kurator, para kreditur dan para debitur dalam melakukan
kekayaan debitur pailit, sehingga semua pihak jelas dan mengetahui segala
tindakan yang dilakukan dalam proses kepailitan. Hal berguna agar tidak
yang cukup intensif agar para kreditur akan lebih mengetahui kelebihan