Anda di halaman 1dari 25

Jakarta, 10 September 2010 Kepada Yth, Bapak Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat di Jakarta Hal: Permohonan PKPU

Dengan hormat,

PT. BANK KOSAGRHA SEMESTA, Dalam Likuidasi (Bank Kosa DL) yang diwakili oleh Ketua Tim Likuidasi: Santo Silaban, berkedudukan di Intercom Plaza Blok F No.6, Kebon Jeruk, Meruya Ilir, Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Oscar Sagita, SH, Foryu Fillmorems, SH dan Dakila E. Pattipeilohy, SH, Advokat berkantor pada Kantor Hukum Prima Facie, beralamat di Gedung World Trade Centre Lantai 13, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 30, Jakarta 12920, yang ditunjuk sebagai Kuasa Hukum dari PT. INTI MUTIARA KIMINDO, berdasar-kan Surat Khusus tanggal 1 Agustus 2010, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON Kepailitan. Pemohon PKPU bersama dengan ini mengajukan permohonan terhadap: OSVILLE FINANCE LTD, suatu perseroan terbatas, beralamat di Akara Bldg, 24 De Castro Street, Wickham Cay I, Road Town, Tortola British Virgin Island, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Sony Rendra Wicaksana, SH. LLM, Lili Badrawati, SH dan Renty H. Gultom, SH, Advokat yang berkantor pada Kantor Hukum WIRA & PARTNERS, beralamat di Gedung Wisma Metropolitan II, Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 31, Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa khusus tertanggal 26 Agustus 2010, selanjut-nya disebut sebagai TERMOHON PKPU Adapun alasan-alasan yang menjadi dasar permohonan adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Pemohon Pailit telah memberikan pinjaman kredit kepada Termohon Pailit sesuai dengan Surat Persetujuan Kredit No.09A/KB/Krd/II/1997, tanggal 4 Februari1997 dan Perjanjian Kredit No.15/PK/BK-KP/11/97, serta tanda terima uang oleh nasabah, masing-masing tanggal Februari 1997 yaitu sejumlah Rp.4.500.000.000,- (empat milyar lima ratus juta rupiah) (bukti P-2 s/ d P-4); 2. Bahwa sampai dengan batas waktu jatuh tempo, teryata pinjaman tersebut tidak dibayar kembali baik hutang pokok, bunga dan denda dalam perkara ini sesuai Perjanjian kredit bukti P-5; 3. Bahwa Pemohon Pailit sebelumnya telah mengundang Termohon Pailit sesuai surat dan kantor SIMBOLON & JANNER Law OffiCE Reg. 214/SIM-B/VI/01, tanggal 20 Juni 2001, yang memohon penyelesaian hutangnya kepada Pemohon Pailit, namun tidak ada penyelesaian lutang tersebut (buktiP-6); 4. Bahwa selain mempunyai hutang kepada Pemohon Pailit, Termohon Pailit juga mempunyai hutang kepada pihak lain yaitu; - PT. Bank Industri (BDL), beralamat di Jalan Fatmawati No. 54G, Jakarta Selatan; - PT. Bank Baja, Bank dibawah Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) di Wisma Danamon AETNA LIFE Lantai.15Jalan JenderalSudirman Kav. 45-46, Jakarta; Bahwa sesuai dengan uraian diatas maka permohonan Pemohon Failit ini telah memenuhi syarat seperti diatur dalam UndangUndang Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004 Pasal 2 ayat 1; Bahwa dalam pemberesan harta pailit, perlu ditunjuk Kurator, dan dalam permohonan ini mohon agar kiranya ditunjuk ibu Duma Hutapea, SH., dad Kantor Duma & Partners, berkantor di Jalan Raya Boulevar Barat, Blok LC.7 No. 25, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240;

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas maka Tergugat dengan segala kerendahan hati mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan untuk memutuskan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruh-nya; Menyatakan bahwa Termohon mempunyai hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih; Menyatakan Termohon berada dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya; Mengangkat salah seorang Hakim Pengawas yang ditentukan oleh Pengadilan Niaga Surabaya untuk kepailitan tersebut; Mengangkat Ibu Duma Hutapea, SH., dad kantor Duma & Partnes, berkantor di Jalan Raya Boulevar Barat, Blok LC.7 No.25, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240, sebagai Kurator dalam Kepailitan ini; Menghukum perkara; Termohon untuk membayar biaya

5.

6.

Atau bila Pengadilan berpendapat lain, mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hormat kami, Kuasa Hukum Pemohon Kantor Hukum Prima Facie DAKILA E. PATTI PEILOHY, SH

Singaraja, . Januari 2011

Perihal : Gugatan Utang Piutang Kepada Yth, Ketua Pengadilan Negeri Singaraja Di Jl. Kartini No. 2 Singaraja Menyampaikan dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini : I GD. AGUS T. SOMANDHANA, SH Advokat dan Penasihat Hukum yang berkantor pada di Jalan Raya Kerobokan No. 99 X Kerobokan, SingarajaBali, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 Januari 2011 dan telah pula didaftarkan pada Kantor Kepanitraan Pengadilan Negeri Singaraja pada tanggal [] Januari 2011 dengan Register Nomor: /SK/PDT/2011/PN.SGR, oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama : NYOMAN ANI, Perempuan, Umur: 46 tahun, Agama: Hindu, Pekerjaan: Pedagang, bertempat tinggal di Br. Dinas Desa, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng; Selanjutnya disebut sebagai: PENGGUGAT; Dengan ini mengajukan gugatan terhadap orang yang bernama: KETUT RAI, Lakilaki, Umur: 69 tahun, Pekerjaan: tani, bertempat tinggal di Br. Dinas Tabang, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng; Selanjutnya disebut sebagai: TERGUGAT; Adapun dalildalil Gugatan Penggugat hingga diajukannya perkara ini ke Pengadilan Negeri Singaraja adalah sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah istri sah dari Alm. I NYOMAN NADA berdasarkan berdasarkan Akta Perkawinan STBLD. 1920751 jo 1927222 Singaraja, tanggal 11 Januari 1991; Bahwa Tergugat yang bernama KETUT RAI pada tanggal 27 Januari 1991 telah meminjam beras IR sebanyak 2000 Kg (dua ribu kilo gram) kepada Suami Penggugat (Alm. I NYOMAN NADA) dan atas pinjaman tersebut Tergugat memberikan 9 (sembilan) buah pohon rambutan dengan hasil komplit yang berada di atas tanah tegal yang menjadi pamongan Tergugat yang terletak di Dusun Tabang, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng untuk tiaptiap panen sebagai bunga atas hutangnya kepada Suami Penggugat (Alm. I NYOMAN NADA), sesuai dengan Surat Perjanjian Hutang Piutang tertanggal 27 Januari 1991 yang dibuat di Kantor Kepala Desa Bebetin (Vide: Bukti P.2); Bahwa setiap kali panen setelah dibuatnya Perjanjian Hutang Piutang tertanggal 27

2.

3.

Januari 1998 tersebut, Tergugat tetap memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan 9 (sembilan) buah pohon rambutan dengan hasil komplit dari sebidang tanah tegalan sebagaimana tersebut pada posita angka 2 di atas sebagai bunga atas hutangnya kepada Suami Penggugat (Alm. I NYOMAN NADA) tetapi hanya sampai tahun 2000; 4. Bahwa ternyata Tergugat sejak tahun 2001 sampai perkara ini diajukan ke Pengadilan Negeri Singaraja Tergugat tidak lagi memenuhi kewajibannya tersebut; 5. Bahwa perbuatan Tergugat yang tidak lagi memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan 9 (sembilan) buah pohon rambutan dengan hasil komplit dari hasil tanah tegalan sebagaimana yang dimaksud pada posita angka 2 di atas dan oleh karenanya perbuatan Tergugat tersebut telah dapat diklarifikasi sebagai perbuatan wanprestasi apalagi hutanghutang Tergugat tersebut telah jatuh tempo sejak tahun 2003; Bahwa oleh karena Tergugat telah wanprestasi, maka Penggugat berhak menagih dengan seketika dan sekaligus hutanghutang Tergugat kepada Penggugat, yang hingga gugatan ini diajukan telah menjadi : - Hutang pokok : 2000 Kg (dua ribu kilogram) Beras IR; - Bunga : 900 Kg (sembilan ratus kilogram) dengan rincian: 9 pohon rambutan x hasil komplit tanah tegal untuk setiap kali panen; Setiap 1 (satu) tahun yaitu 1 (satu) kali panen; Setiap 1(satu) kali panen menghasilkan buah rambutan ratarata 1500 Kg per tahun; Jadi jumlah keseluruhan bunga pinjaman yang belum dibayar adalah : 900 Kg x 10 = 15000 Kg (lima belas ribu kilogram);

6.

7. Bahwa dengan demikian jumlah hutang Tergugat kepada Penggugat bila dinilai dengan uang secara keseluruhan berjumlah sebesar Rp. 74.000.000, (tujuh puluh empat juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut : : 2000 Kg (dua ribu kilogram) Beras IR, dan pada saat gugatan ini diajukan harga beras IR di pasaran adalah Rp. 7.000, (tujuh ribu rupiah) untuk setiap 1 (satu) kilogram, sehingga jumlah keseluruhannya adalah sebagai : 2000 Kg x Rp. 7.000, = Rp. 14.000.000, (empat belas juta rupiah);

ng pokok

ga yang belum dibayar : 15000 Kg (lima belas ribu kilogram)buah rambutan dan pada saat gugatan ini diajukan harga buah rambutan di pasaran adalah Rp. 4.000, (empat ribu rupiah) untuk setiap 1 (satu) kilogram, sehingga jumlah keseluruhannya adalah sebagai : 15000 Kg x Rp. 4.000, = Rp. 60.000.0000, (enam puluh juta rupiah); 8. Sehingga jumlah total keseluruhan hutang Tergugat seluruhnya adalah : Rp. 60.000.0000, + Rp. 14.000.000, = Rp. 74.000.000, (lima puluh tujuh juta rupiah); Bahwa untuk menghindari kerugian yang terlalu banyak, maka cukup beralasan jika Tergugat di hukum untuk tetap menyerahkan 1500 Kg (seribu lima ratus kilogram) hasil komplit dari hasil tanah tegalan sebagaimana yang dimaksud pada posita angka 2 di atas , sampai ada pelunasan hutang Tergugat kepada Suami Penggugat (Alm. I

NYOMAN NADA); 9. Bahwa untuk menjaga agar tuntutan Penggugat tidak menjadi ilusoir kelak, maka Penggugat mohon kepada Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Singaraja agar berkenan kiranya untuk meletakan sita jaminan (CB) atas barang berupa tanah tegal yang menjadi pamongan Tergugat yang terletak di Dusun Tabang, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng batasbatas : Sebelah Utara : Tanah Milik ; Sebelah Timur : Tanah Milik ; Sebelah Selatan : Jalan; Sebelah Barat : Tanah Milik;

10. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat ini berdasarkan bukti bukti otentik, maka cukup beralasan bilamana Penggugat mohon agar putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun Tergugat melakukan upaya hukum verzet, banding dan kasasi (Uitvoorbaar bij voorraad), (berdasarkan Pasal 180 HIR); 11. Bahwa jalan damai sudah pernah dilakukan namun tidak tercapai sehingga Penggugat dengan terpaksa mengajukan perkara ini ke Pengadilan Negeri Singaraja; Bahwa berdasarkan halhal yang telah diurai diatas, maka kami untuk dan atas nama penggugat mohon kepada Yth. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenaan memanggil kedua belah pihak serta berkenan untuk memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: A. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; B. Menyatakan hukum Penggugat adalah istri sah dari Alm. I I NYOMAN NADA; C. Menyatakan hukum bahwa Surat Perjanjian Hutang Piutang tertanggal 27 Januari 1991 yang dibuat di Kantor Kepala Desa Bebetin; D. Menyatakan hukum bahwa Tergugat telah wanprestasi; E. Menyatakan hukum bahwa Tergugat sah berhutang kepada Suami Penggugat (Alm. I I NYOMAN NADA) yang timbul dari Surat Perjanjian Hutang Piutang tertanggal 27 Januari 1991, hingga gugatan ini diajukan adalah sebesar : : 2000 Kg (dua ribu kilogram) Beras IR, dan pada saat gugatan ini diajukan harga beras IR di pasaran adalah Rp. 7.000, (tujuh ribu rupiah) untuk setiap 1 (satu) kilogram, sehingga jumlah keseluruhannya adalah sebagai : 2000 Kg x Rp. 7.000, = Rp. 14.000.000, (empat belas juta rupiah);

ng pokok

ga yang belum dibayar : 15000 Kg (lima belas ribu kilogram)buah rambutan dan pada saat gugatan ini diajukan harga buah rambutan di pasaran adalah Rp. 4.000, (empat ribu rupiah) untuk setiap 1 (satu) kilogram, sehingga jumlah keseluruhannya adalah sebagai : 15000 Kg x Rp. 4.000, = Rp. 60.000.0000, (enam puluh juta rupiah);

Sehingga jumlah total keseluruhan hutang Tergugat seluruhnya adalah: Rp. 60.000.0000, + Rp. 14.000.000, = Rp. 74.000.000, (lima puluh tujuh juta rupiah);

F. Menyatakan hukum bahwa Tergugat tetap harus menyerahkan 1500 Kg (seribu lima ratus kilogram) hasil komplit dari hasil tanah tegalan sebagaimana yang dimaksud pada posita angka 2 di atas kepada Penggugat hingga hutang Tergugat telah dibayar lunas kepada Penggugat adalah sah; G. Menghukum Tergugat untuk membayar hutanghutangnya tersebut yang hingga gugatan ini diajukan sebesar 2000 Kg (dua ribu kilogram) Beras IR + 1500 Kg (seribu lima ratus kilogram) buah rambutan, atau bila dinilai dengan uang seluruhnya berjumlah Rp. 74.000.000, (lima puluh tujuh juta rupiah) ditambah dengan 1500 Kg (seribu lima ratus kilogram) buah rambutan bagian dari sebidang tanah tegalan sebagaimana yang tersebut pada posita angka 2 di atas sampai hutang Tergugat dibayar lunas kepada Penggugat;

H. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (CB) yang dimohonkan; I. Menyatakan hukum bahwa putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu walaupun Tergugat mempergunakan upaya hukum banding atau kasasi (Uitvoorbaar bij voorraad);

J. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul atas perkara ini; ATAU : Bila Majeli Hakim berpedapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya ( EX ACEQUO ET BONO );

Demikian gugatan ini kami ajukan, atas perhatian Majelis Hakim yang terhormat Kami ucapkan terima kasih;

Hormat Kami Kuasa Hukum Pengguagat,

I GD. AGUS T. SOMANDHANA, SH.

SURAT KUASA KHUSUS

No.

/SK/ASA/ADV/PID/2011

Yang bertanda tangan dibawah ini: [.nama tersangka..] [..Jenis Kelamin..], Tempat/Tgl. Lahir: [], Umur: [] tahun, Kewarganegaraan: WNI, Agama: [.] Pekerjaan: [], Pendidikan: [.], bertempat tinggal di [.];---

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa; MEMBERI KUASA PENUH KEPADA: 1. I Gd. Agus T. Somandhana, SH 2. Made Sudana, SH. 3. Made Antarasuta, SH ADVOKAT / PENASIHAT HUKUM, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, berkantor pada Kantor Advokat/Law Office ASA & PARTNERS Jl. Raya Kerobokan No. 99 X, Singaraja-Bali 81171. Pemberi Kuasa memilih kediaman hukum / domisili hukum di kantor tersebut di atas. Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa;

KHUSUS
Untuk mendampingi, memberikan nasihat hukum dan melakukan pembelaan dalam arti seluas-luasnya tanpa sesuatu yang dikecualikan kepada Tersangka / Pemberi Kuasa tersebut di atas sehubungan dengan adanya sangkaan melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal [.......] Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) sesuai dengan Laporan Polisi Nomor: [..] dalam Perkara Pidana di [Polsek/Polres/Polda] tertanggal [.]; Untuk itu dalam hal dan dalam hubungannya dengan perkara dimaksud Penerima Kuasa berwenang untuk menghadap di depan atau melakukan surat-menyurat dengan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung Republik Indonesia; menghadap di depan atau melakukan surat-menyurat dengan Institusi Kepolisian Repubik Indonesia, Institusi Kejaksaan Republik Indonesia, Institusi-Institusi Negeri/Pemerintah maupun Institusi-Institusi Swasta. Mendampingi Pemberi Kuasa di setiap tingkatan pemeriksaan. Membuat, Menandatangani Surat Permohonan Penangguhan Penahanan. Mendampingi pemberi kuasa sebagai Penasehat Hukum di depan pemeriksaan sidang Pengadilan Negeri [...............]. Menghadiri semua tahapan persidangan. Membuat, Menandatangani dan Mengajukan Keberatan/Eksepsi, Membuat, Menandatangani, dan Mengajukan Duplik atas Replik Eksepsi. Mengajukan alat bukti-alat bukti yang meringankan Pemberi Kuasa. Mengajukan Saksi-saksi A De Charge. Menerima atau Menolak alat bukti saksi atau keterangan saksi. Membuat,

Menandatangani, dan Mengajukan Nota Pembelaan/Pledoi. Membuat, Menandatangani, dan Mengajukan Duplik atas Replik Pledoi. Menerima atau menolak putusan. Meminta dan menerima salinan putusan. Mengajukan Banding. Membuat, Menandatangani, dan Mengajukan Memori atau Kontra Memori Banding. Mengajukan Kasasi. Membuat, menandatangani, dan mengajukan Memori Kasasi atau Kontra Memori Kasasi; Tegasnya, penerima kuasa berhak melakukan segala bentuk upaya hukum yang dipandang perlu dan berguna bagi kepentingan hukum pemberi kuasa, satu dan lain hal dengan Hak Substitusi. Dan Surat Kuasa ini berlaku sejak ditandatangani bersama dan tidak dapat ditarik/dicabut kembali (onherroepelijk). Pembatalan dan pencabutan secara sepihak tidak akan mengakhiri kuasa ini; Singaraja, [..] [...............] 2011 Penerima Kuasa, ASA & Partners Law Office Pemberi Kuasa,

I Gd. Agus T. Somandhana, SH

[...............................................]

Made Sudana, SH

Made Antarasuta, SH

Contoh Surat Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum Kasus Tanah Kepada Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Surakarta Di Jl. Rupawan No. 1, Surakarta No. 8845/FS/V/2008 Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Pengugat dr. Ahmad Banya Banyau Bujang Jang Ujang Jangpang, S.E., M.M. Citra Pariwara Wawancara, S.Sos. Danang Pemenang, S.H. ---------------------------------------------------------------------Melawan ---------------------------------------------------------------------Tergugat BPN Perseroan Dagang Loan & Co Turut Tergugat PT Pertamija Departemen Keuangan RI Yang bertandatangan di bawah ini:-----------------------------------------------------------------1. Prof. Mr. Fernandes Raja Saor, S.H., LL.M. J.D.-----------------------------2. Yomi PYD, S.H., LL.M---------------------------------------------------------3. Nadya Eva, S.H., LL.M---------------------------------------------------------4. Dilla Putri Maharani, S.H., LL.M-----------------------------------------------5. Primayvira Ribka, S.H., LL.M--------------------------------------------------6. Dian Juniar, S.H., LL.M--------------------------------------------------------7. Corrie Adelina, S.H., LL.M-----------------------------------------------------8. Lia Trejsnawati, S.H., LL.M----------------------------------------------------Secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama, Advokat di FERNANDES & PARTNERS, beralamat di Gedung Saor Universal Tower Lantai 31 & 32, Jalan Gotot Subroto Kav. 33, Jakarta 10232, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 23/SK/XII/Pdt/FYNDPDCL/2008 tanggal 5 Januari 2008, bertindak untuk dan atas nama: dr. Ahmad Banya Banyau bertempat tinggal di Jalan Kebembem V No.

10 Depok, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I Bujang Jang Ujang Jangpang, S.E., M.M bertempat tinggal di Jl. Samurai IV Nomor 5 Pondok Indah Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT II Citra Pariwara Wawancara, S.Sos. bertempat tinggal di Jl. Bunga Mawar No.7 Rt 02 Rw.01 jakarta Timur, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT III Danang Pemenang, S.H. Jalan Perdamaian IX No.37 Jakpus, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT IV PENGGUGGAT I, II, III, dan IV bersama ini mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum dan mohon sita jaminan terhadap : PEMERINTAH R.I. Cq. MENTERI AGRARIA Cq. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Cq. KAKANWIL BADAN PERTANAHAN NASIONAL JAWA TENGAH Cq. KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL SURAKARTA, berkedudukan di Jalan Tresnojoyo No. 4 Surakarta, selanjutnya disebut TERGUGAT I; Perseroan Dagang LOAN & CO, berkedudukan di Jl. Kesatria VIII No.7 Surakarta, selanjutnya disebut TERGUGAT II

Serta PT PERTAMIJA : berkedudukan di Jalan Pertanian I No. 22 Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT I PEMERINTAH RI qq. DEPARTEMEN KEUANGAN RI, berkedudukan di Jalan Merdeka Barat Kav 2 Jakarta Pusat, selanjutnya disebut Turut Tergugat II

Adapun alasan-alasan dan keadaan hukum yang menjadi DASAR GUGATAN ini adalah sebagai berikut: Bahwa Para Penggugat adalah ahli waris dari Nyonya Oewij Wijen berdasarkan Surat Wasiat atas nama Nyonya Oewij Wijen yang secara sah terbuka pada tanggal 5 Desember 2000 (vide Salinan Akta Penetapan dan Pembagian Warisan Nomor: 116/APW/1992/PA.SR tanggal 5-12-2000). Bahwa Harta Warisan Alm. Nyonya Oewij Wijen salah satunya ialah sebuah Tanah adat Petuk C 176 Persil 4 b Blok D III Kecamatan Jebres, Surakarta atas tanah seluas 15.000 meter berdasarkan Petuk Nomor 567, yang kini dimiliki secara sah oleh Para Penggugat berdasarkan Pasal 584 Kitab Undang-undang Hukum Perdata: Hak milik atas suatu barang tidak dapat diperoleh selain dengan

pengambilan untuk dimiliki, dengan perlekatan, dengan kedaluwarsa, dengan pewarisan, baik menurut undang-undang maupun menurut surat wasiat, dan dengan penunjukan atau penyerahan berdasarkan suatu peristiwa perdata untuk pemindahan hak milik, yang dilakukan oleh orang yang berhak untuk berbuat terhadap barang itu. Bahwa secara de facto dan yuridis tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16/SD, sehingga Solo berubah nama menjadi Surakarta. Bahwa pada tanggal 14 Januari 1950 Nyonya Oewij Wijen mendapatkan Petuk Nomor 567 dari Kepala Desa Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, H. Wahyuno Tresnojoyo atas pembayaran pajak tanah Petuk C 176 Persil 4 b Blok D III Kecamatan Jebres, Surakarta seluas 15.000 meter yang selama ini dimilikinya dengan batas-batas sebagai berikut: Utara : Tanah milik Aling Selatan : Jalan Raya Berem Solo Barat : Tanah milik Ko Asiong Timur : Tanah berupa Sawah milik Nyonya Lintang Bahwa pada bulan Juni 1951 Nyonya Oewij Wijen yang merupakan pewaris dari PARA PENGGUGAT melimpahkan wewenang dengan delegasi atas tanah petuk milik para Penggugat digarap oleh H. Mustafa Arabia berdasarkan Surat Kuasa (terlampir) untuk mengusahakan pertanian di atas tanah Petuk dengan padi serta palawija serta hasilnya selalu dijual ke Pasar Tradisional Lawang Sewu, menyetorkan hasil keuntungan bersih secara bagi hasil 75% untuk Nyonya Oewij Wijen dan 25% untuk H. Mustafa Arabia. Bahwa pada tanggal 1 Mei 1982, Nyonya Oewij Wijen meminjam uang sebesar Rp 560.000,00 dengan bunga 2 % tiap bulan berdasarkan Akta Perjanjian Hutang No. 920/PH/V/1982 untuk membangun sebuah rumah diatas tanah petuknya kepada TERGUGAT II diwakili Erick Van Goeh sebagai sekutu yang bertanggungjawab kepada pihak ketiga serta mewakili TERGUGAT II didalam dan diluar pengadilan berdasarkan AD TERGUGAT II (P-2). Bahwa Nyonya Oewij Wijen menjaminkan dengan hipotik tanah petuknya dan menyerahkan salinan Petuk Nomor 567 kepada Erick Van Goeh sebagai jaminan atas Perjanjian Pinjaman berdasarkan Akta Penjaminan Pelunasan Pembayaran No. 921/JP/V/1982 tertanggal 1 Mei 1982. Bahwa pada tanggal 1 September 1982, Nyonya Oewij Wijen telah melunasi utangnya berserta bunga 2 % sebulan kepada Erick Van Goeh di hadapan Kingo Saoro, S.N., Notaris di Surakarta dibawah Akta Pelunasan Hutang

No.693/L-82. Bahwa di sekitar akhir tahun 1983, tanpa sepengetahuan, tanpa hak dan tanpa seizin Nyonya Oewij Wijen, Erick Van Goeh dengan persetujuan Tergugat II telah mengajukan permohonan pendaftaran Hak Guna Bangunan atas tanah Petuk Nomor 567 kepada Tergugat I secara melawan hukum, dengan menyertakan Salinan petuk Nomor 567, serta Akta Perjanjian Hutang No. 940/PH/V/1983 tertanggal 19 Oktober 1983 dengan Akta Penjaminan Pelunasan Pembayaran No. 941/JP/V/tertanggal 19 Oktober 1983 yang menyatakan jika Nyonya Oewij Wijen tidak dapat melunasi utangnya, ia dengan sukarela mengizinkan Eric Van Goeh memiliki Hak Guna Bangunan diatas tanah petuk Nomor 567. Bahwa perbuatan TERGUGAT II tersebut telah menimbulkan kerugian bagi Nyonya Oewij Wijen dan Para Penggugat sebagai ahli warisnya yang sah sehingga termasuk Perbuatan Melawan Hukum berdasarkan pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata: Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut. Bahwa Akta Perjanjian Hutang No. 940/PH/V/1983 dengan Akta Penjaminan Pelunasan Pembayaran No. 941/JP/V/1983 tertanggal 19 Oktober 1983 adalah palsu berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan oleh Laboratorium Kriminalitas No.1092/DF.2000 tanggal 25 November 2000 yang ditandatangani oleh Drs. Budi Arman Anizon dan Syahrial Nagur serta Dra. Kalentini dan diketahui oleh Drs. Billy HW. Bahwa sesuai penelitian dan hasil berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan oleh Laboratorium Kriminalitas No.1092/DF.2000 tanggal 25 November 2000 yang ditandatangani oleh Drs. Budi Arman Anizon dan Syahrial Nagur serta Dra. Kalentini dan diketahui oleh Drs. Billy HW, Surat Perjanjian tersebut tidak pernah ada dan tanda tangan Ny. Oewij Wijen telah dipalsukan; Bahwa pada 14 Desember 1983 TERGUGAT I telah menerbitkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 07/SOLO dan Gambar Situasi No. 192/5952/1982 atas nama Erick Van Goeh. Bahwa tindakan hukum tergugat I tersebut telah melanggar Azas-Azas Umum Pemerintahan yang Baik terutama Azas kecermatan dan ketelitian atau hati-hati sebagaimana dimaksud Pasal 45 ayat (1) huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan menimbulkan kerugian bagi Ny. Oewij Wijen dan PARA PENGGUGAT sebagai ahli warisnya yang sah.

Bahwa Tergugat I telah melanggar Pasal 25 PP No. 1 tahun 1961 yang menyebutkan bahwa: (1) Akta untuk memindahkan hak, memberikan hak baru, menggadaikan tanah, atau meminjamkan uang dengan tanggungan hak atas tanah yang belum dibukukan dibuat oleh pejabat jika kepadanya, dengan menyimpang dari ketentuan Pasal 22 ayat (1) sub. a diserahkan Surat Keterangan Kepala Kantor Pendaftaran Tanah yang menyatakan bahwa hak atas tanah itu belum mempunyai sertifikat atau sertifikat sementara. Di daerah-daerah kecamatan di luar kota tempat kedudukan Kepala Kantor Pendaftaran Tanah surat keterangan Kepala Kantor Pendaftaran Tanah tersebut dapat diganti dengan pernyataan yang memindahkan, memberikan, menggadaikan, atau menanggungkan hak itu, yang dikuatkan oleh Kepala Desa dan seorang anggota Pemerintah Desa yang bersangkutan. Selain surat-surat keterangan tersebut, kepada pejabat itu harus diserahkan pula : a) Surat Bukti Hak dan keterangan kepala desa yang dikuatkan oleh asisten wedana yang membenarkan surat bukti hak itu. b) Surat tanda bukti pembayaran biaya pendaftaran. (2) Pembuatan akta yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini harus disaksikan oleh kepala desa dan seorang anggota pemerintah desa yang bersangkutan. (3) Setelah menerima akta dan warkah lainnya yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, Kepala Kantor Pendaftaran Tanah membukukannya dalam daftar buku tanah yang bersangkutan. Bahwa atas tindakan Tergugat I dalam menerbitkan sertifikat tanah sengketa kepada dan atas nama tanpa melalui prosedur undang-undang yang mengakibatkan timbulnya kerugian bagi PARA PENGGUGAT maka TERGUGAT I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum. Bahwa pada tanggal 1 Februari 1990, Tergugat II diwakili Erick Van Goeh dihadapan Notaris Rihanna, SH mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Sertivia yang berjangka waktu 10 tahun, bunga 8% sebesar Rp 1.000.000,00 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 881/PJ/II/1990 dengan salah satu jaminan berupa sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 07/SOLO berdasarkan Akta Jaminan Perjanjian Kredit No. 882/PJ/II/1990. Bahwa jaminan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 07/SOLO dikeluarkan atas tanah Petuk C 176 Persil 4 b Blok D III Kecamatan Jebres, Surakarta seluas 15.000 meter, yang merupakan tanah Petuk Ny. Oewij Wijen. Bahwa pada tanggal 25 Mei 1999, bersamaan dengan terjadinya krisis

moneter di Iondonesia, Bank Sertivia termasuk dalam 52 bank beku operasi dan bank beku kegiatan usaha (BBO-BBKU) yang kemudian dilikuidasi dan seluruh asetnya diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) berdasarkan PP No. 25/1999 tentang likuidasi bank. Bahwa pada tanggal 25 Mei 1999, TERGUGAT II belum melunasi hutang kreditnya atas Akta Perjanjian Kredit No. 881/PJ/II/1990. Bahwa jaminan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 07/SOLO atas tanah Petuk C 176 Persil 4 b Blok D III Kecamatan Jebres, Surakarta seluas 15.000 meter termasuk asset yang diambil alih oleh BPPN. Hal ini berdasarkan Pasal 53 ayat (1) yaitu: Penanganan kredit Bank Dalam Penyehatan atau Aset Dalam Restrukturisasi dapat dilakukan melalui tindakan-tindakan antara lain: a. Pemantauan kredit; b. Peninjauan ulang, pengubahan, pembatalan, pengakhiran dan atau penyempurnaan dokumen kredit dan jaminan; c. Restrukturisasi kredit; d. Penagihan piutang; e. Penyertaan modal pada Debitur; f. Memberikan jaminan atau penanggungan; g. Pemberian atau penambahan fasilitas pembiayaan; dan atau h. Penghapusbukuan piutang. Bahwa pada tanggal 1 Desember 1999, BPPN atas persetujuan TURUT TERGUGAT II, menyerahkan tanah Para PENGGUGAT kepada TURUT TERGUGAT I sebagai bentuk penyertaan modal dari pemerintah kepada TURUT TERGUGAT I. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2000, TERGUGAT I menerbitkan sertifikat HGU dengan No.10/SOLO atas nama TURUT TERGUGAT I yang diubah atas Hak Guna Bangunan Tanah petuk C 176 Persil 4 b Blok D III Kecamatan Jebres, Surakarta seluas 15.000 meter atas nama Erick Van Goeh. Bahwa PARA PENGGUGAT juga dapat meminta ganti rugi atas tindakan TERGUGAT I berdasarkan Pasal 32 ayat (1) dan (2) PP No. 24/1997 tentang Pendaftaran Tanah dimana selama tidak dapat dibuktikan sebaliknya data yang ada disertipikat adalah benar. Dan apabila sertipikat telah dipunyai selama 5 (lima) tahun dan dikuasai oleh pihak yang mempunyai tanda bukti hak sertipikat dan diperoleh dengan itikad baik selama 5 tahun maka pihak yang merasa berhak tidak dapat menggugat hak atas tanah dan apabila ada kesalahan dalam pendaftaran dapat diberikan ganti rugi oleh Pemerintah.

Bahwa hingga sekarang penguasaan atas tanah tersebut hingga tahun 2000 masih dalam kendali Nyonya Oewij Wijen berdasarkan kuitansi penjualan padi 100 kuintal dan palawija 50 kuintal kepada Pasar Lawang Sewu Rp 125.000.000,-, sehingga TURUT TERGUGAT I tidak pernah menguasai lebih dari 5 Tahun, dan yang menguasai tanah selama lebih dari 50 tahun ialah Nyonya Oewij Wijen. Bahwa sejak bulan Desember 2000 Para Penggugat tidak bisa lagi mengusahakan tanah petuk. Bahwa pada tahun 2001 Ny. Oewij Wijen dan PARA PENGGUGAT telah mengadakan Perjanjian Jual Beli atas Tanah tersebut, tetapi batal. Bahwa pembatalan tersebut disebabkan telah terbitnya Sertifikat HGU dengan No.10/SOLO atas nama TURUT TERGUGAT I. Bahwa dari perbuatan PARA TERGUGAT, Ny. Oewij Wijen dan PARA PENGGUGAT sebagai ahli warisnya yang sah telah dirugikan secara moril dan materiil. Bahwa kerugian materiil yang dialami oleh Ny. Oewij Wijen atas tindakan PARA TERGUGAT tersebut sebesar Rp. 1.000.000.000,- dengan rincian: Penjualan padi dan palawija selama 1 tahun Rp. 32.500.000,00 Pengrusakan lahan Rp. 250.000.000,00 Batalnya pembelian atas tanah Rp. 717.500.000,00 ___________________+ Total Rp. 1.000.000.000,00 Bahwa sejak tahun 1950 Nyonya Oewij Wijen selalu membayar pajak atas tanah sengketa berdasarkan bukti pembayaran pajak Petuk, Ipeda, dan PBB. Bahwa Nyonya Oewij Wijen seharusnya mendapat perlindungan dari Pemerintah atas tanah Petuk berdasarkan (S. 1923-425 jo S. 1931-168) dimana Pengenaan pajak dilakukan dengan penerbitan surat pengenaan pajak atas nama pemilik tanah, yang di kalangan rakyat dikenal dengan sebutan : Petuk pajak, Pipil, Girik, Petok dan lain-lainnya. Karena pajak dikenakan pada yang memiliki tanahnya, petuk pajak yang fungsinya sebagai surat pengenaan dan tanda pembayaran pajak, di kalangan rakyat dianggap dan diperlakukan sebagai tanda bukti pemilikan tanah yang bersangkutan. Pengenaan dan penerimaan pembayaran pajaknya oleh Pemerintah pun oleh rakyat diartikan sebagai pengakuan hak pembayar pajak atas tanah yang bersangkutan oleh Pemerintah. Jika ada gangguan pembayar pajak mengharapkan memperoleh perlindungan dari Pemerintah. Bahwa status tanah dan hubungan hukum wajib pajak dengan tanah yang

menjadi obyek pajak merupakan salah satu faktor penentu pengenaan pajaknya. Bahwa Petuk dapat dijadikan bukti pemilikan hak, apabila didukung dengan bukti-bukti lain baik tulisan maupun kesaksian. Bahwa setiap orang atau badan yang memperoleh manfaat dari suatu bidang tanah bisa menjadi subyek pajak PBB, termasuk mereka yang menjadi pemegang hak atas tanah yang bersangkutan. dapat diketahui dari ketentuan pasal 4 ayat (1) Undang-undang No. 12 tahun 1985: "Yang menjadi subyek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai sesuatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan." Berdasarkan uraian yang telah diuraikan di atas maka tergugat dengan segala kerendahan hati mohon agar Pengadilan Negeri Surakarta berkenan memutus sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conservatoir beslag) yang dilakukan /diletakkan oleh pengadilan Negri Surakarta atas Sebidang tanah berikut bangunan serta hasil bumi diatasnya yang terletak di Kelurahan Sewu , kecamatan Jebres, kota Surakarta seluas 15.000 meter dengan batas-batas sebagai berikut : Utara : Tanah milik Aling Selatan : Jalan Raya Berem Solo Barat : Tanah milik Ko Asiong Timur : Tanah berupa Sawah milik Nyonya Lintang 3. Menyatakan secara hukum PARA TERGUGAT perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat; bersalah melakukan

4. Menyatakan secara hukum Petuk C 176 Persil 4 b Blok D III Kecamatan Jebres, Surakarta seluas 15.000 meter yang selama ini dimilikinya dengan batas-batas sebagai berikut: Utara : Tanah milik Aling Selatan : Jalan Raya Berem Solo Barat : Tanah milik Ko Asiong Timur : Tanah berupa Sawah milik Nyonya Lintang Adalah sah secara hukum milik Ny. Oewij Wijen. 5. Menghukum Para Tergugat untuk membayar secara sekaligus dan tunai

ganti kerugian Ny. Oewij Wijen kepada PARA PENGGUGAT sebagai ahli warisnya yang sah sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah). 6. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar biaya-biaya yang ditetapkan sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) kepada PARA PENGGUGAT secara tunai. 7. Menghukum PARA TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT untuk membayar Kerugian immateriil Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah); apabila lalai dikenakan uang paksa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan; 8. Menghukum PARA TERGUGAT DAN TURUT TERGUGAT untuk tunduk dan patuh terhadap putusan perkara ini; 9. Menyatakan cacat dan tidak sah Sertifikat HGB No. 07/SOLO dan Gambar Situasi No. 192/5952/1982 atas nama Tergugat II ; 10. Menyatakan cacat hukum dan tidak mengikat Akta Perjanjian Hutang No. 940/PH/V/1983 dengan Akta Penjaminan Pelunasan Pembayaran No. 941/JP/V/1983 tertanggal 19 Oktober 1983. 11. Menyatakan putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada perlawanan, banding, kasasi ataupun upaya hukuman lainnya dari para terguggat atau pihak ketiga lainnya (uitvoerbaar bij Vorraad) 12. Menghukum PARA TERGUGAT DAN TURUT TERGUGAT untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, PARA PENGGUGAT mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); Hormat Kami , Kuasa Hukum Penggugat Prof. Mr. Fernandes Raja Saor, S.H., LL.M. J.D. Yomi PYD, S.H., LL.M Nadya Eva, S.H., LL.M Dilla Putri Maharani, S.H., LL.M Primayvira Ribka, S.H., LL.M Dian Juniar, S.H., LL.M Corrie Adelina, S.H., LL.M Lia Trejsnawati, S.H., LL.M

Contoh gugatan perbuatan penyerobotan tanah)


March 14, 2011 Philip Jusuf No comments

melawan

hukum

(kasus

Contoh gugatan perbuatan melawan hukum (kasus penyerobotan tanah) Ditulis oleh: Philip Jusuf Tgl.: No. : Hal : Gugatan mengenai perbuatan melawan hukum Yth. Ketua Pengadilan Negeri Jl. , pekerjaan , bertempat tinggal di Jalan , dalam hal ini memilih domisili hukum di alamat kantor para Kuasanya yang akan disebutkan di bawah ini dan memberi kuasa kepada: PHILIP JUSUF,S.H.,M.H., , dan , para Advokat, berkantor di Jalan , baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. , tertanggal , untuk membuat, menandatangani, dan mengajukan gugatan ini, selanjutnya disebut juga: PENGGUGAT; PENGGUGAT dengan ini hendak mengajukan gugatan mengenai perbuatan melawan hukum terhadap: , pekerjaan juga: TERGUGAT; , bertempat tinggal di Jalan , selanjutnya disebut

ALASAN-ALASAN GUGATAN Gugatan ini diajukan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:


1. Bahwa PENGGUGAT adalah pemilik yang sah satu-satunya atas buah bangunan rumah, bertingkat , . lantai, beserta turutanturutannya, dengan luas lantai seluruhnya m2 ( meter persegi), berdiri di atas sebidang tanah Hak nomor /,,,, berukuran luas + m2 ( meter persegi), diuraikan dalam Surat Ukur tertanggal nomor /, bersertifikat tertanggal , tercatat atas nama , didirikan dengan Izin mendirikan Bangunan tertanggal nomor /IMB/, yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di , dengan batas-batas Utara : , Timur : , Barat : , dan Selatan : , terletak di Provinsi , Kabupaten , Kecamatan ,

Kelurahan , setempat dikenal sebagai Jalan nomor , selanjutnya disebut juga Tanah/Bangunan Terperkara; (Bukti P-1) 2. Bahwa Tanah/Bangunan Terperkara dikelilingi oleh pagar tembok dengan konstruksi pokok dan dinding , dan untuk memasuki lokasi tanah tersebut telah dibuat pintu pada sisi pagar tersebut sepanjang + meter; 3. Bahwa sejak tahun Bangunan Terperkara telah digunakan oleh PENGGUGAT sebagai tempat tinggal beberapa pegawai PENGGUGAT; 4. Bahwa secara tiba-tiba pada tanggal bulan tahun TERGUGAT bersama dengan beberapa orang suruhannya, tanpa memperoleh persetujuan baik dari PENGGUGAT maupun dari para pegawai PENGGUGAT yang sedang berada di dalam Bangunan Terperkara telah memasuki pekarangan Tanah Terperkara setelah merusak kunci yang terpasang pada pintu pagar lokasi tanah tersebut; 5. Bahwa ketika mengetahui TERGUGAT bersama dengan beberapa orang suruhannya berada di dalam pekarangan Tanah Terperkara beberapa karyawan PENGGUGAT telah menanyakan secara baik-baik kepada TERGUGAT untuk apa TERGUGAT memasuki pekarangan Tanah Terperkara, yang kemudian dijawab bahwa Tanah/Bangunan Terperkara yang sedang ditempati para pegawai itu adalah milik TERGUGAT; 6. Bahwa setelah mendapat laporan para pegawai mengenai kejadian tersebut, PENGGUGAT segera mendatangi lokasi Tanah/Bangunan Terperkara dan bertemu dengan TERGUGAT; 7. Bahwa atas pertanyaan PENGGUGAT, TERGUGAT menjawab bahwa TERGUGAT adalah pemilik Tanah/Bangunan terperkara berdasarkan sertifikat tanah Hak Guna Bangunan No. ./., yang tercatat atas nama TERGUGAT selaku pemegang hak; 8. Bahwa oleh karena PENGGUGAT merasa sebagai satu-satunya pemilik yang sah atas Tanah/Bangunan Terperkara, PENGGUGAT telah menunjukkan kepada TERGUGAT fotokopi Sertifikat Tanah Terperkara kepada TERGUGAT, kemudian meminta secara tegas kepada TERGUGAT dan orang-orang suruhannya meninggalkan ke luar dari pekarangan Tanah/Bangunan Terperkara; 9. Bahwa setelah PENGGUGAT melakukan hal-hal tersebut di atas, TERGUGAT dan orang-orang suruhannya tetap bersikeras untuk menduduki Tanah/Bangunan Terperkara dengan alasan bahwa TERGUGAT juga memiliki sertifikat pemilikan hak atas Tanah/Bangunan Terperkara yang tercatat atas nama TERGUGAT sendiri; 10.Bahwa segera setelah permintaan PENGGUGAT tidak digubris oleh TERGUGAT, PENGGUGAT telah melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian Wilayah ,

11.Bahwa atas laporan tersebut, pada tanggal PENGGUGAT dan pada tanggal TERGUGAT dan juga orang-orang suruhan TERGUGAT tersebut telah didengar keterangannya sebagai saksi oleh penyidik Kepolisian Wilayah tersebut; 12.Bahwa sampai saat gugatan ini didaftarkan Kepolisian Wilayah tersebut belum menetapkan seorang pun di antara TERGUGAT dan orang-orang suruhannya itu sebagai tersangka, dengan alasan Kepolisian masih perlu mendengar pendapat ahli (saksi ahli) mengingat TERGUGAT juga memiliki sertifikat pemilikan hak atas Tanah Terperkara yang tercatat atas nama TERGUGAT sendiri; 13.Bahwa oleh karena sampai saat gugatan ini didaftarkan ternyata TERGUGAT bersama-sama dengan orang-orang suruhannya belum juga mau secara sukarela meninggalkan Tanah/Bangunan Terperkara, dan malahan sejak pada tanggal mereka telah menempati dan menguasai sebuah ruangan yang terletak di belakang Bangunan Terperkara, maka dalam sebuah Negara Hukum PENGGUGAT tidak berbuat lain selain mengajukan gugatan ini ke Pengadilan untuk memperoleh perlindungan hukum dan pemulihan atas segala kerugian yang telah dan akan PENGGUGAT derita sebagai akibat tindakan TERGUGAT sebagaimana diuraikan di atas; 14.Bahwa tindakan-tindakan TERGUGAT sebagaimana diuraikan di atas, yaitu yang telah merusak kunci pintu pagar tembok dan memasuki serta tetap menguasai Tanah/Bangunan Terperkara, walaupun telah diminta secara tegas oleh PENGGUGAT untuk menghentikan tindakannya tersebut, jelaslah merupakan tindakan-tindakan yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, oleh karena tindakan-tindakan tersebut jelaslah bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri, atau melanggar kaidah tata susila, atau bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian serta sikap berhati-hati (pateha) yang seharusnya diindahkan oleh seseorang dalam pergaulan hidup bermasyarakat, baik terhadap diri maupun harta benda yang dimiliki atau dikuasai oleh orang lain; 15.Bahwa akibat perbuatan melawan hukum tersebut, PENGGUGAT telah menderita kerugian, baik secara materiel maupun morel, dan karenanya berdasarkan ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata sangatlah beralasan bagi PENGGUGAT untuk memohon kepada Pengadilan agar menyatakan TERGUGAT telah melakukan perbuatan melawan hukum, serta menghukumnya untuk baik mengganti kerugian secara seketika dan sekaligus tunai maupun mengosongkan Tanah/Bangunan Terperkara; 16.Bahwa sampai gugatan ini didaftarkan, kerugian materiel yang PENGGUGAT derita telah mencapai jumlah sebesar Rp , dengan perincian sebagai berikut: 17.Bahwa kerugian morel yang diderita PENGGUGAT adalah berupa ketakutan, keterkejutan, atau hilangnya atau berkurangnya

kenyamanan hidup PENGGUGAT sebagai akibat tindakan-tindakan TERGUGAT sebagaimana diuraikan di atas, kerugian ini sangatlah tinggi nilainya, tetapi berdasarkan kepatutan dan keadilan dapatlah kiranya ditaksir sebesar Rp ; 18.Bahwa oleh karena PENGGUGAT adalah pemilik Tanah/Bangunan Terrperkara atau setidak-tidaknya pihak yang sedang atau telah terlebih dahulu menempati Tanah/Bangunan Terperkara sejak tahun yang lalu dengan tidak pernah mendapat teguran atau tuntutan dari pihak mana pun, kiranya sangatlah beralasan bagi PENGGUGAT untuk memohon kepada Pengadilan agar menghukum TERGUGAT mengosongkan Tanah/Bangunan Terperkara, dan juga menghukumnya membayar uang paksa sebesar Rp setiap harinya selama TERGUGAT lalai untuk melaksanakan hukuman tersebut; 19.Bahwa PENGGUGAT mempunyai alasan untuk mengkhawatirkan bahwa TERGUGAT akan mengalihkan seluruh harta kekayaannya untuk menghindari gugatan ini, dan oleh karena itu untuk menjaga agar gugatan ini tidak menjadi sia-sia, kiranya berkenanlah Pengadilan menetapkan dan meletakkan penyitaan jaminan atas seluruh harta kekayaan TERGUGAT, baik harta yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang hingga saat ini baru PENGGUGAT ketahui berupa: ; 20.Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan berdasarkan akta autentik, maka kiranya berkenanlah Pengadilan mengambil putusan dengan menyatakan bahwa putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada banding atau verzet.

DALAM PERMOHONAN Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan di atas, PENGGUGAT memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri sebagai hakim-hakim yang baik (als goede rechters betaamd) untuk memeriksa dan mengadili perkara ini serta mengambil putusan dengan amar: DALAM PRIMAIR
1. Mengabulkan seluruh gugatan PENGGUGAT; 2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang akan diletakkan dalam perkara ini; 3. Menyatakan TERGUGAT telah melakukan perbuatan melawan hukum; 4. Menyatakan PENGGUGAT sebagai pemilik yang sah satu-satunya atas buah bangunan rumah, bertingkat , . lantai, beserta turutan-turutannya, dengan luas lantai seluruhnya m2 ( meter persegi), berdiri di atas sebidang tanah Hak nomor /,,,, berukuran luas + m2 ( meter persegi), diuraikan dalam Surat Ukur tertanggal nomor /, bersertifikat tertanggal , tercatat atas nama , didirikan dengan Izin mendirikan Bangunan tertanggal

nomor /IMB/, yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di , dengan batas-batas Utara : , Timur : , Barat : , dan Selatan : , terletak di Provinsi , Kabupaten , Kecamatan , Kelurahan , setempat dikenal sebagai Jalan nomor 5. Menghukum TERGUGAT karena perbuatan melawan hukum tersebut untuk mengganti kerugian secara seketika dan sekaligus tunai kepada PENGGUGAT, dengan jumlah sebesar Rp ( rupiah), yang terdiri atas: (1) Kerugian materiel sebesar Rp ( rupiah), dengan perincian sebagai berikut: a. ..; b. ; dan c. , dan (2) Kerugian morel berupa ketakutan, keterkejutan, atau hilangnya atau berkurangnya kenyamanan hidup PENGGUGAT sebagai akibat perbuatan melawan hukum TERGUGAT, kerugian ini sangatlah tinggi nilainya, tetapi berdasarkan kepatutan dan keadilan dapatlah kiranya ditaksir sebesar Rp ( rupiah); 6. Menghukum TERGUGAT untuk mengosongkan Tanah/Bangunan Terperkara sebagaimana disebutkan dalam butir 4 petitum; 7. Menghukum TERGUGAT untuk secara seketika dan sekaligus tunai membayar uang paksa kepada PENGGUGAT sebesar Rp.. ( rupiah) setiap harinya selama TERGUGAT lalai melaksanakan hukuman sebagaimana disebutkan dalam butir 4 petitum tersebut; 8. Menyatakan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada banding atau verzet; 9. Biaya perkara menurut hukum;

DALAM SUBSIDIAIR Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya. Hormat kami, Kuasa PENGGUGAT PHILIP JUSUF,S.H.,M.H. Advokat/Kuasa Penjelasan Gugatan ini hanya sebuah contoh yang disajikan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan penelitian, terutama untuk para mahasiswa Fakultas Hukum dan untuk mereka yang hendak mempersiapkan diri menghadapi Ujian untuk menjadi Advokat. Dengan demikian, gugatan ini tidak ada hubungannya dengan suatu kasus yang sedang atau pernah disidangkan pada suatu badan peradilan. Contoh ini hendak menggambarkan upaya seorang pencari keadilan untuk memperoleh perlindungan hukum melalui jalur pengadilan atas tindakan-tindakan pihak lain yang dirasa merugikan hak dan kepentingannya. Sudah tentu contoh gugatan ini tidak menggambarkan seolah-olah memang demikianlah yang seharusnya diputus oleh pengadilan atau seolah-olah

kebenaran atau kemenangan itu sudah pasti berada pada pihak yang menggugat. Mengapa? Oleh karena, hakim dalam mengadili berpegang pada prinsip mendengar kedua belah pihak (audi et alteram partem). Artinya, dalam mengadili hakim tidak melulu memperhatikan dalil-dalil gugatan berikut bukti-buktinya yang diajukan oleh si penggugat, tetapi juga mempertimbangkan dalil-dalil dan bukti-bukti sanggahan si tergugat. Boleh dikatakan, apa yang hendak diputus oleh hakim, khususnya dalam perkara perdata, akan turut dipengaruhi oleh sejauh mana para pihak yang bersangkutan, yang biasanya diwakili oleh masing-masing Advokatnya, berhasil mempertahakan dalildalil gugatan atau jawabannya dengan alat-alat bukti yang tersedia. Dengan demikian, dalam kasus perdata, tidak mengherankan dua kasus yang posisinya sama dapat diputus oleh hakim yang sama dengan putusan yang berbeda yang satu dengan lainnya. Misalnya, suatu gugatan dalam kasus antara A sebagai penggugat dan B sebagai tergugat diputus oleh hakim P dengan amarnya menolak seluruh gugatan A atau menyatakan Pengadilan tidak berwenang mengadili perkara, sedangkan gugatan dalam kasus antara X dan Y diputus oleh hakim P dengan amanya mengabulkan seluruh gugatan X. Kedua kasus tersebut posisinya sama, sehingga dalil-dalil yang diajukan dalam kedua gugatan itu pun sama. Yang berbeda hanya pihak-pihak yang terkait dan objek perkaranya. Namun, jika dalam menjawab gugatan tersebut terdapat perbedaan antara tergugat yang satu dengan lainnya, amar putusannya pun dapat atau seharusnya berbeda. Misalnya dalam kasus antara A dan B. Jika B tidak mengajukan eksepsi terhadap kompetensi relatif mengadili Pengadilan, yang kebetulan gugatan memang diajukan ke pengadilan yang tidak berwenang, tidak mungkin hakim menyatakan diri tidak berwenang mengadili perkara. Dalam kasus antara X dan Y. Jika Y memanfaatkan eksepsi untuk menolak kompetensi relatif mengadili, sudah tentu hakim akan menyatakan dirinya tidak berwenang mengadili perkara, jika memang gugatan itu telah diajukan secara melanggar ketentuan mengenai kompetensi relatif mengadili. Dalam kasus kasus utang piutang dapat diberi gambaran demikian. A dalam gugatannya mendalilkan bahwa B berutang kepada A sebesar Rp4 miliar atas dasar suatu transaksi bisnis di antara keduanya. Dalam jawabannya, B menyangkal gugatan dengan mengatakan bahwa utangnya telah dibayar sebesar Rp3 miliar, sehingga sisa utangnya yang benar adalah Rp1 miliar. Untuk membuktikan sanggahannya, B tidak lupa menyebutkan dalam jawabannya bahwa pembayaran sebesar Rp3 miliar terbukti berdasarkan bukti transfer uang melalui bank ke rekening A. Jika A membantah jawaban B dengan mengatakan bahwa bukti transfer tidak membuktikan diterimanya uang yang tertera dalam bukti transfer oleh A, dan B pada waktu berlangsung acara pembuktian tidak menguatkan dalil bantahahnnya dengan bukti penerimaan uang oleh A, tidak mustahil hakim yang memeriksa perkara menyatakan B gagal membuktikan dalil sanggahannya. Seharusnya B mengajukan bukti berupa surat keterangan dari bank yang menyatakan bahwa uang yang ditransfer telah masuk ke dalam rekening A atau mengajukan ahli (saksi ahli) untuk membantah penyangkalan A dengan menjelaskan apakah dari bukti transfer itu dapat diketahui sudah atau belum uang yang ditransfer masuk ke dalam rekening A atau memang hanya membuktikan sampai pada tahap pentransferan, belum sampai pada tahap masuk ke dalam rekening A. Jika pendapat ahli

menunjukkan bukti transfer belum membuktikan diterimanya uang itu oleh pemilik rekening bank yang dituju, dan B tidak membuktikan penerimaan uang itu oleh B dengan alat bukti lain, misalnya dengan surat keterangan atau saksi dari bank terkait, jangan heran hakim dalam putusannya tetap menghukum B untuk membayar utangnya kepada A sebesar Rp4 miliar.

Anda mungkin juga menyukai