Anda di halaman 1dari 4

Ref. No. 275/SBI-01.

12/IV-17 Jakarta, 6 April 2017

Kepada Yth.
Kantor Pertanahan Kota Administratif Jakarta Selatan Diantar
Jl. H. Alwi No. 99 Tanjung Barat, 4 (empat) halaman
Komplek Perumahan Tanjung Mas Raya,
Jakarta Selatan

Up. Yth. Bpk. Kepala Kantor Pertanahan Kota Administratif Jakarta Selatan

Perihal : Permohonan Pemblokiran Terhadap SHM Nomor. 1586_dan Nomor 1695 atas
nama Ny. Fatma Farouq Latjuba yang terbit pada tanggal --- tahun 19_

Dengan Hormat

Perkenankan kami Syamsul Bahri Ilyas, S.H., dan Vicki Puspawardana ,S.H,. Para Advokat dan
Konsultan Hukum pada Kantor Hukum SYAMSUL BAHRI ILYAS & PARTNERS
beralamat di Pondok Pinang Centre Blok C-20 Jalan Deplu Raya, Pondok Pinang, Jakarta
Selatan 12310, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Ny. Fatma Farouq Latjuba,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 14 Maret 2017 (copy terlampir), dengan ini kami
bermaksud menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Klien kami adalah Pemilik dua bidang tanah beserta bangunan yang terletak di
Jalan Pela Mampang, Jakarta Selatan berdasarkan Bukti Kepemilikan Sertipikat Hak
Milik Nomor : 1586/Pela Mampang dan Nomor : 1695/Pela Mampang.

2. Bahwa Klien kami memiliki usaha Katering ingin menambah modal Usahanya melalui
Pinjaman Kredit Bank, dan mengajukan Pinjaman kepada Bank Danamon Unit Simpan
Pinjam (“(DSP”) Unit Pasar Kebayoran Lama yang beralamat Raya Kebayoran Lama
178A, Jakarta Selatan.

3. Bahwa atas permohonan Klien kami tersebut pihak DSP melalui manager yang bernama
Sdri Sasi Kirana menyarankan agar mudah memperoleh Fasilitas pinjaman harus harus
melakukan hal hal sebagai berikut :

i. mendirikan bangunan Bangunan Baru untuk restoran di rumah Klien kami,


ii. menjaminkan terlebih dahulu SHM Nomor. 1586 dengan Luas 803 M2 dengan
Appraisal kirasan -/+ Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar Rupiah) dan yang
bersangkutan menjanjikan bahwa nanti SHM Nomor. 1586 milik Klien kami
tersebut akan dipecah/ displit oleh Unit DSP sehubungan dengan pengikatan
perjanjian kredit.

1
iii. Mencari dan menunjuk seseorang yang masih muda usianya dikarenakan usia
Istri Klien kami pada saat itu berusia 62 tahun, makan pihak DSP menunjuk anak
Klien kami yang bernama Sdr. Farishad Ibrahim Latjuba, S.E yang pada saat itu
berusia 36 tahun.

4. Bahwa ketika persyaratan pinjaman telah dianggap lengkap, maka Unit DSP Pasar
Kebayoran Lama segera melakukan proses pencairan pinjaman Tahap Pertama (I)
Sebesar Rp. 500.000.000.- (lima ratus juta rupiah) dengan Surat Perjanjian Kredit
Nomor : 0424/PK-PK-KBL/12076 tertanggal 19 Desember 2007, Jangka waktu 60
Bulan, dengan angsuran Rp.13.833.347,- Perbulan, dan Pengikatan atas Hak
Tanggungan ternyata dilakukan tanpa ada tindakan pemecahan SHM Nomor : 1586
terlebih dahulu sebagaimana yang dijanjikan sebelumnya.

5. Bahwa Pihak DSP Kebayoran Lama melalui Notaris Aslina Perangin-angin, SH


meminta dengan nada memaksa agar Klien kami menanda tangani seluruh berkas
tersebut, dan pada waktu yang bersamaan Pihak DSP Kebayoran Lama melalui
Managernya yang bermana Sdr. Sasi Kirana menegaskan kembali akan melakukan
Pemecahan SHM Nomor : 1586 milik Klien kami.

6. Bahwa setelah Penandatanganan Perjanjian tersebut, maka Klien kami melalui anaknya
yang bernama Sdr. Farishad Ibrahim Latjuba berupaya berulang kali menghubungi,
mendatangi dan menelpon yang pada intinya meminta agar Pihak DSP Kebayoran Lama
agar memenuhi janjinya untuk memecah SHM Nomor : 1586, setelah sekian lama tidak
juga ditanggapi, Klien kami mengirimkan surat permintaan agar SHM milik Klien kami
yang dijadikan jaminan agar dipecah, atas surat tesebut Pihak DSP menjawab yang pada
intinya menyatakan akan melakukan pemecahan SHM milik Klien kami.

7. Bahwa kemudia Pihak DSP kembali menawarkan Top Up nilai Pinjama Klien Kami dan
menyatakan aka nada penyatuan Fasilitas Pinjama Tahap pertama dengan menyediakan
Jaminan SHM Nomor : 1695 dengan luas 181 M2 milik Ny Fatma Farouq Latjuba, dan
menurut penilaian Appraisal DSP nilai SHM Nomor 1695 telah cukup mengcover kedua
fasilitas pinjaman Tahap I dan Tahap II, akan tetapi pemecahan SHM Nomor 1586
tersebut tetap dijaminkan sebagai Syarat agar Top Up Pinjaman dapat dilakukan, atas
hal tersebut Klien kami tertarik untuk melakukan pengikatan yakni Perjanjian Kredit
Nomor .0495/Apk-klb/0908 TERTANGGAL 17 September 2008.

8. Bahwa setelah perjanjian kredit kedua dilakukan Klien kami mengirimkan surat yang
pada intinya menyatakan agar fasilitas Pinjaman baru (tahap kedua) digabung menjadi
satu dengan fasilitas pinjaman lama (tahap pertama) sehingga akan memudahkan
pemecahan dan penyesuaian Pengikatan Hak tanggungan dan kasus / masalah
pemecahan SHM Nomor 1586 menjadi selesai akan tetapi hal tersebut tidak direspon
oleh Pihak DSP.

2
9. Bahwa Klien kami beritikat baik untuk melakukan pembayaran angsuran, sehingga total
nilai pinjaman dari Rp 950.000.000.- (sembilan ratus lima puluh juta rupiah) menjadi
Rp.488.000.000.- (empat ratus delapan puluh delapan juta rupiah) per tanggal 19
Agustus 2011, dan dikarenakan Usaha Klien kami mengalami penurunan, Klien kami
mengajukan usulan keringanan penyelesaian sisa pinjaman.

10. Bahwa Pihak DSP menolak permohonan Klien kami, dan tetap mengenakan Bunga dan
denda Pinalti atas keterlambatan pembayaran, sehingga total hutang Klien kami terus
membengkak menjadi Rp.1.323.048.188.- (satu miliar tiga ratus dua puluh tiga juta
empat puluh delapan ribu seratus delapan puluh delapan rupiah)

11. Bahwa meskipun masih belum terealisasi penyelesaian, Pihak DSP mengajukan
pemaksaan eksekusi lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelalng
(KPKNL) Jakarta V, lelang dilakukan pada tanggal 25 Juni 2013 dan tanggal 25
September 2014 dan lelang tersebut tidak berjalan lancar dikarenakan tidak ada yang
berminat.

12. Bahwa pihak DSP memaksa untuk melelang sendiri agunan milik Klien kami tanpa
pernah ada sedikitpun memberikan kesempatan kepada Klien kami untuk menjual
asetnya sendiri.

13. Bahwa nilai agunan atas 2 (dua) SHM tersebut bernilai tinggi, akan tetapi dalam lelang
tertanggal 19 November 2014 menjadi rendah dengan nilai taksiran dari kantor Jasa
Penilai Publik sebesar Rp.4.100.000.000.- (empat miliar seratus juta rupiah) dan
dimenangkan oleh peserta lelang bernama J. Supriyanto.

14. Bahwa setelah Kliem kami melakukan penelusuran dikarenakan terdapat kejanggal sejak
awal Perjanjian terkait Pemecahan jaminan SHM milik Klien kami, ditemukan informasi
bahwa J.Supriyanto adalah peserta lelang Fiktif, dikarenakan pemenang lelang atas
nama J. Suprianto yang beralamat di jalan Sungai Sambas IX/8, RT.003, RW.005,
Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta selatan berdasarkan
Informasi pemilik rumah tersebut tidak mengenal J. Suprianto (‘terlampir).

15. Bahwa kami menilai dikarenakan lelang dilakukan tidak sesuai dengan aturan, maka
kami menilai bahwa lelang tertanggal 19 November tahun 2014 adalah cacat hukum

16. Bahwa atas hal tersebut Klien kami melaporkan J.Supriyanto dkk atas dugaan
Pemalsuan identitas dan memasukan keterangan palsu kedalam akta Otentik
sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang administrasi kependudukan dan pasal
263 Jo.266 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta diatas jelas Klien kami menderita kerugian materiil dan imateriil
dengan tidak dapat mengelola tanahnya yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum
J.Supriyanto Dkk dengan melakukan Pemalsuan identitas utnuk dapat menjadi peserta lelang,
untuk mencegah adanya 2 (dua) Putusan yang saling bertentangan guna mencegah

3
penyelundupan hukum dalam proses Balik nama Sertipikat Hak Milik (“SHM”) mengingat
terhadap tanah yang dimohonkan tersebut masih berada dalam perkara (“tanah sengketa”),
mohon dengan segala kerendahan hati agar dapat menyatakan dengan melakukan pemblokiran .
1586 dan Nomor 1695 atas nama Ny. Fatma Farouq Latjuba pada Kantor Pertanahan Kota
Administratif Jakarta Selatan tersebut tidak dapat diterima sampai diperoleh suatu keputusan
yang berkuatan hukum tetap (inkract van gewijsde).

Demikian kami sampaikan permohonan pemblokiran ini, kami memiliki keyakinan dapat Bapak
pertimbangkan dengan bijaksana.

Hormat Kami
SYAMSUL BAHRI ILYAS & PARTNERS

__________________ _____________________
Syamsul B. Ilyas, S.H. Vicki Puspawardana ,S.H.

Tembusan:

1. Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.


2. Direktur Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan pada Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
3. Deputi V Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan pada Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
4. Deputi II Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah pada Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia.
5. Klien
6. File.

Anda mungkin juga menyukai