Anda di halaman 1dari 8

Manado, Juli 2022.

Kepada Yth,
KETUA PENGADILAN NEGERI BITUNG.
Di -
Manado.

Perihal : GUGATAN WANPRESTASI.

Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini:
MARIO. F.R. LEGOH, SH, (NIA: 10.01721), Lahir di Manado 09
Maret 1984, Umur 38 Tahun, Jenis Kelamin Laki-Laki, Agama
Kristen Katolik, Pendidikan Strata Satu, Status Kawin, Pekerjaan
Advokat dan Konsultan Hukum pada LAW FIRM LEGOH &
Partners, Warga Negara Indonesia beralamat di Jalan Wakeke
Nomor 17, Kelurahan Wenang Utara, Kecamatan Wenang, Kota
Manado, dalam hal ini adalah selaku kuasa dari dan oleh karenanya
bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa Ny. SHERLY
HAMJAYA berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 23 Juni
2022 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bitung
dengan Nomor Register: 549/SK/PN. BTG, tertanggal 07 Juli 2021.
Selanjutnya disebut. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . PENGGUGAT.

DENGAN INI MENGAJUKAN GUGATAN KEPADA:

1. HEVIE OKTOVO SUMARRAUW, WNI, Jenis Kelamin Laki-Laki,


Pekerjaan Wiraswasta, Status Kawin, alamat Semuel Languyu
7/27, Kelurahan Aertembaga Satu Lingkungan I RT/RW
002/001, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung;
Selanjutnya disebut : Tergugat I;

2. PERECILLA SUMARAUW, WNI, Jenis Kelamin Perempuan,


Pekerjaan Wiraswasta, Status Kawin, alamat Semuel Languyu
7/27, Kelurahan Aertembaga Satu Lingkungan I RT/RW
002/001, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung;
Selanjutnya disebut : Tergugat II;

1
3. TOAR SIWA SALIM, WNI, Jenis Kelamin Laki-Laki, Pekerjaan
Wiraswasta, Status Kawin, alamat Semuel Languyu 7/27,
Kelurahan Aertembaga Satu Lingkungan I RT/RW 002/001,
Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung;
Selanjutnya disebut : Tergugat III;

4. KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL


PROVINSI SULAWESI UTARA SELAKU KETUA PELAKSANA
PENGADAAN TANAH JALAN TOL MANADO-BITUNG,
berkedudukan di Jalan 17 Agustus Kota Manado;
Selanjutnya disebut : Tergugat IV;

5. PT. SALAM PASIFIC INDONESIA LINES, berkedudukan di Jalan


Kolombo Aspal No 08, Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan
Maesa, Kota Bitung
Selanjutnya disebut : Tergugat V.

Adapun alasan-alasan gugatan adalah sebagai berikut:

1. Bahwa semasa masih hidupnya Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN yang


merupakan ibu kandung dari Tergugat I, II dan III, selanjutnya
dan seterusnya dalam gugatan ini disebut Alm. Ibu FIEN
SOMPOTAN membutuhkan bantuan biaya untuk menangani
permasalahan perkara-perkara menyangkut sebidang tanah yang
yang terletak di Kelurahan Pateten Satu Lingkungan II (dahulu:
Kelurahan Pateten Dua), Kecamatan Aertembaga (dahulu :
Kecamatan Bitung Timur), Kota Bitung seluas + 38.860 M2 (tiga
puluh delapan ribu delapan ratus enam puluh meter persegi),
terakhir tercatat seluas 38.127 M2 (tiga puluh delapan ribu
seratus dua puluh tujuh meter persegi), di tempat yang dikenal
dengan sebutan Tanah Padang Pasir, dengan batas-batas
tanah sebagai berikut:
Sebelah Utara : dengan aluran Air;
Sebelah Selatan : dengan Jalan Raya;
Sebelah Barat : dengan Sukamto Effendi (dahulu: PT.
(PESERO) Pelabuhan Indonesia IV Bitung);
Sebelah Timur : dengan Saluran Air;
Selanjutnya dan seterusnya dalam gugatan ini disebut : Tanah
Padang Pasir;

2
2. Bahwa oleh karena pada saat itu Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN
mampu meyakinkan Penggugat bahwa Tanah Padang Pasir
tersebut secara hukum adalah betul miliknya, maka Penggugat
lalu bersedia memberikan bantuan berupa uang, atas semua
yang dibutuhkan oleh Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN;

3. Bahwa adapun sejak pertama kali Penggugat memberikan


bantuan uang kepada Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN yaitu pada
tahun 1996 sampai tahun 1999, diantara Penggugat dengan
Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN sudah beberapa kali membuat
perianjian dan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
pengambilan uang tersebut, yang pada akhirnya terakhir tercatat
dan dituangkan dalam Akta Perjanjian Nomor 09, tertanggal 23
Agustus 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Jeane Jolanda
Unsulangi SH, dalam akata ini Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN ada
mengakui dan mengikatkan dirinya untuk kemudian, kepada
Penggugat akan dilakukan pembayaran kembali keseluruhan
pengambilan dana dari tahun 1996 dengan total sejumlah uang
sebesar Rp. 2. 000.000.000 (dua milyard rupiah;

4. Bahwa dimana dalam Pasal 3 dari Akta Perjanjian Nomor 09,


tertanggal 23 Agustus 2011, yang dibuat di hadapan Notaris
Jeane Jolanda Unsulangi SH aquo, secara jelas dan terang, telah
mewajibkan Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN, dimana dalam jangka
waktu 1 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian aquo dan
tanpa syarat mempunyai kewajiban untuk melakukan
pembayarnya kembali kepada Penggugat;

5. Bahwa dengan seiringnya waktu, saat Penggugat telah berkali-


kali baik secara lisan dan tertulis sudah mempertanyakan
kepada Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN mengenai bagaimana
penyelesaian atas hutangnya tersebut, namun Penggugat hanya
diberikan alasan untuk agar dapat bersabar dan menunggu
hingga terjualnya objek Tanah Padang Pasir, yang mana pada
saat itu dapat diartikan oleh Penggugat ialah, agar Penggugat
menunggu hingga telah selesainya perkara-perkara yang
berkaitan dengan Tanah Padang Pasir aquo, berikut telah
terbitnya sertifikat atas objek in casu, sehingga dapat kemudian
dijual oleh Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN;

3
6. Bahwa selanjutnya atas dasar kesepahaman tersebut di atas,
telah diketahui oleh Penggugat ternyata terhadap Tanah Padang
Pasir telah diterbitkan Sertifikat Hak Milik Nomor :
529/Kelurahan Pateten Satu tanggal 20 Januari 2017, Surat
Ukur tanggal 26 Juli 2016 Nomor : 122/2016, seluas 38.127 M2
(tiga puluh delapan ribu seratus dua puluh tujuh meter persegi),
tertulis atas nama: FIEN SOMPOTAN selanjutnya dan
seterusnya disebut : Sertipikat Hak Milik Nomor :
529/Kelurahan Pateten Satu;

7. Bahwa seterusnya diketahui oleh Penggugat ternyata sebagian


Tanah Padang Pasir, yaitu seluas 11.763 M2 (sebelas ribu tujuh
ratus enam puluh tiga meter persegi) telah dijadikan sebagai
Objek Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Jalan Tol Manado-
Bitung II dengan nilai ganti rugi sebesar Rp. 53.187.864.987,00
(lima puluh tiga milyar seratus delapan puluh tujuh juta delapan
ratus enam puluh empat ribu sembilan ratus delapan puluh
tujuh rupiah) dimana pihak Tergugat IV adalah Pelaksana
kegiatan pembangunan Tol tersebut, bahkan pada tahun 2019
Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN telah memperoleh pembayaran ganti
rugi sebesar Rp. 2.592.761.589,00 (dua milyar lima ratus
sembilan puluh dua juta tujuh ratus enam puluh satu ribu lima
ratus delapan puluh sembilan rupiah) berdasarkan Surat
Pengambilan Ganti Kerugian sebagaimana Surat dari Tergugat IV
dengan nomor: 786/PPT/XII/2019 tanggal 27 Desember 2019;

8. Bahwa terakhir yang Penggugat ketahui belakangan ini, ternyata


sebahagian Tanah Padang Pasir telah dijual oleh Tergugat I,
Tergugat II dan Tergugat III kepada Tergugat V, terlebih lagi saat
ini sebahagian Tanah Padang Pasir dalam Sertifikat Hak Milik
Nomor : 529/Kelurahan Pateten Satu sudah tercatat atas nama
Tergugat V;

9. Bahwa bertitik tolak pada kenyataan dan fakta-fakta yang tidak


terbantahkan dan oleh Penggugat dapat dibuktikan dalam
persidangan dalam perkara ini kelak, akan ditemui, tentang apa
yang telah diuraikan oleh Penggugat pada posita angka 6, angka
7 dan angka 8 gugatan di atas, dapat serta merta menunjukan
secara nyata ternyata sudah TIDAK ADA ALASAN lagi bagi Alm.

4
Ibu FIEN SOMPOTAN (in casu Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III) untuk tidak segera menyelesaikannya hutang
mereka kepada Penggugat;

10. Bahwa saat ini dengan telah meninggalnya, Ibu FIEN


SOMPOTAN, sehingga kemudian Penggugat telah berinisiatif
memberikan teguran kepada Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat
III dengan tembusannya kepada pihak-pihak yang berkaitan,
dimana memohon agar Penggugat untuk segera mendapatkan
penyelesaiaan akan hutang Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN, namun
Penggugat dalam hal ini tidak mendapatkan tanggapan ataupun
jawaban apa pun, maka sangat beralasan dan sepatutnya
menurut hukum apabila mereka dituntut untuk dihukum
memenuhi kewajiban hukum tersebut, akibat telah
WANPRESATASI atas Akta Perjanjian Nomor 09, tertanggal 23
Agustus 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Jeane Jolanda
Unsulangi SH;

11. Bahwa mengacu pada jangka waktu pembayaran sebagaimana


yang dijelaskan dalam Pasal 3 dalam Akta Perjanjian Nomor 09,
tertanggal 23 Agustus 2011, yang dibuat dihadapan Notaris
Jeane Jolanda Unsulangi SH, atau pada penjelasan dalam posita
angka 4 gugatan di atas, ditemukan incasu sudah + 10 (sepuluh)
tahun sejak jatuh temponya Tergugat untuk segera melakukan
pembayaran kembali kepada Penggugat, namun tidak pernah
ditanggapi oleh Tergugat, maka atas tindakan ini cukup
beralasan secara hukum agar Tergugat dituntut pula dibebankan
pergantian biaya, kerugian dan bunga kepada Penggugat sebagai
bunga moratoir, yang sebesar 6% (enam persen) setahun dihitung
sejak terjadinya gagal bayar oleh Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN,
dengan perhitungan yang diperoleh adalah sebesar Rp.
2.000.000.000,- dikalikan 60% (enam puluh persen /6% X 10
Tahun) atau sebesar Rp. 3. 100.00.000,- (tiga milyard seratus
juta rupiah);

12. Bahwa Tergugat V dan Tergugat VI telah digugat dan ditarik


sebagai pihak dalam perkara ini oleh karena kedudukannya yang
telah membeli/memanfaatkan sebagian Tanah Padang Pasir dari
Alm. Ibu FIEN SOMPOTAN, sehingga dengan demikian dituntut

5
semata-mata mengakui segala dalil Penggugat dan seterusnya
tunduk serta bertakluk pada isi putusan dalam perkara ini;

13. Bahwa agar untuk menjamin agar putusan dalam perkara ini
tidak “illosoir” atau setidak-tidaknya tidak menjadi lebih sulit
dalam pelaksanaannya apalagi gugatan ini adalah gugatan yang
berhubungan dengan pembayaran sejumlah uang kepada
Penggugat, maka dimohonkan dalam gugatan ini agar Pengadilan
Negeri Bitung melalui Majelis Hakim yang memeriksa dalam
perkara ini berkenan segera meletakkan sita jaminan
(conservatoir beslag) atas barang-barang tidak bergerak milik
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III berupa tanah :
a. 1 (satu) bidang tanah dan bangunan rumah yang terdapat di
atasnya yang terletak di Kelurahan Kairagi Dua, Kecamatan
Mapanget, Kota Manado di Kawasan Grand Kawanua
Internasional City Cluster Bukit Kawanua Golf Residences
Unit Polaris P-10 sesuai Sertipikat Hak Guna Bangunan
(HGB) Nomor : 631/Kelurahan Kairagi Dua tanggal 22 April
2010, Surat Ukur tanggal 29 Maret 2010 Nomor :
049/KAIRAGI DUA/2010;
b. Sisa 1 (satu) bidang tanah sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor :
529/Kelurahan Pateten Satu;

Berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut di atas, maka dengan


hormat Penggugat mohon agar kiranya Pengadilan Negeri Bitung
melalui Yth., Hakim dalam Perkara ini berkenan memeriksa dan
mengadili dengan menjatuhkan putusan sebagai berikut:

I. PRIMAIR:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk keseluruhan;
2. Menyatakan menurut hukum bahwa sita jaminan yang telah
diletakan oleh Pengadilan Negeri Bitung atas:

a. 1 (satu) bidang tanah dan bangunan rumah yang terdapat di


atasnya yang terletak di Kelurahan Kairagi Dua, Kecamatan
Mapanget, Kota Manado di Kawasan Grand Kawanua
Internasional City Cluster Bukit Kawanua Golf Residences
Unit Polaris P-10 sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan
(HGB) Nomor : 631/Kelurahan Kairagi Dua tanggal 22 April
2010, Surat Ukur tanggal 29 Maret 2010 Nomor :
049/KAIRAGI DUA/2010;

6
b. Sisa 1 (satu) bidang tanah sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor
: 529/Kelurahan Pateten Satu;
dalam Perkara ini adalah sah dan berharga;

3. Menyatakan sebagai hukum bahwa Akta Perjanjian Nomor 09,


tertanggal 23 Agustus 2011, yang dibuat di hadapan Notaris
Jeane Jolanda Unsulangi SH adalah sah dan mengikat
terhadap serta berlaku sebagai Undang-Undang bagi Penggugat
dan Tergugat I, II dan III selaku ahli waris dari Alm. Ibu FIEN
SOMPOTAN;

4. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah


melakukan Wanprestasi terhadap Akta Perjanjian Nomor 09,
tertanggal 23 Agustus 2011, yang dibuat di hadapan Notaris
Jeane Jolanda Unsulangi SH;

5. Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk


melakukan pembayaran kembali kepada Penggugat, berikut
pergantian biaya, kerugian dan bunga kepada Penggugat
sebagai bunga moratoir, yang sebesar 6% (enam persen)
setahun dihitung sejak terjadinya gagal bayar oleh Alm. Ibu
FIEN SOMPOTAN, dengan perhitungan yang diperoleh adalah
sebesar Rp. 2.000.000.000,- dikalikan 60% (enam puluh persen
/6% X 10 Tahun) atau sebesar Rp. 3. 100.00.000,- (tiga milyar
seratus juta rupiah);

6. Menghukum Tergugat I, II dan III untuk membayar uang paksa


(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap
hari kepada Penggugat, atas keterlambatannya atau
kelalaiannya melaksanakan dengan sukarela isi putusan dalam
perkara ini, terhitung sejak putusan a-quo sudah dapat
dilaksanakan, hingga dipenuhinya keseluruhan isi putusan ini
secara tuntas oleh Tergugat I, II dan III;

7. Menghukum Tergugat IV dan Tergugat V untuk tunduk dan


bertakluk pada isi putusan dalam perkara ini;

8. Menyatakan putusan Pengadilan Negeri Bitung dalam perkara


ini dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta merta

7
(uitvoerbar bij voorraad), sekalipun ada upaya hukum
perlawanan (verzet) banding atau pun kasasi;

9. Menghukum para Tergugat I sampai dengan Tergugat IX, atau


setidak-tidaknya Tergugat I, II dan III untuk secara tanggung
renteng membayar biaya acara yang timbul dalam perkara ini.

Namun apabila Yth. Pengadilan Negeri Bitung cq. Majelis Hakim


Yang Mulia dalam perkara ini ada berpendapat lain, maka dalam
Peradilan yang baik, Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).

II. SUBSIDAIR:
Mohon Keadilan.

Hormat
Kuasa Hukum Penggugat,

MARIO F.R LEGOH, SH.

Anda mungkin juga menyukai