Anda di halaman 1dari 5

KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM

FIKRI LAW FIRM


Jln. Dotulolong Lasut No. 32 Kelurahan Pinaesaan Kec. Wenang, Kota Manado Sulawesi Utara
TELP/E-MAIL 081473752963/fikrilawfirm@gmail.co.id

Manado, 4 Mei 2021

Hal : Gugatan Wanprestasi

Kepada :
Ketua Pengadilan Negeri Sorong
Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan
Sorong Manoi,
di Sorong

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini Ahnaf Fikri,S.H.,M.H., advokat, berkantor di Jalan
Dotulolong Lasut No. 32 Kelurahan Pinaesaan Kecamatan Wenang, Kota Manado Sulawesi
Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 10 April 2021, bertindak untuk dan atas
nama klien kami:
Nama : Ferry Saputra
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Kontraktor
Alamat : Jalan Rajawali Nomor 66 Remu Utara - Kota Sorong Papua Barat
Selanjutnya mohon disebut sebagai PENGGUGAT;---------------------------------------
Dengan ini hendak mengajukan gugatan kepada PT. Panca Indah Kurnia, yang dalam hal ini
diwakili oleh :
Nama : Muhammad Husni, S.H
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Kantor Hukum M.H. Sether Dkk
Jln. Selat Kalagison, Kelurahan Matalamagi, Kecamatan Sorong Utara,
Kota Sorong , Provinsi Papua Barat
Selanjutnya mohon disebut sebagai TERGUGAT;--------------------------------------

Adapun mengenai duduk perkaranya sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat merupakan pemilik tiga bidang tanah yang saling berhubungan,
yang terletak di Km. 10 masuk Jl. Sungan Maruni, Kelurahan Klawuyuk, Distrik
Sorong Timur, Kota Sorong- Papua Barat, yang tercatat dalam SHM No.
321/Klawuyuk dengan luas 1.000M2, SHM No. 636/Klawuyuk dengan luas 3.000M2,
dan SHM No.1812/Klawuyuk dengan luas 1.800M2;
2. Bahwa Penggugat telah menyewakan sebidang tanah seluas 3.400 kepada Tergugat
yang telah didudukan dalam perjanjian sewa menyewa tanah (yang selanjutnya
disebut “Perjanjian”) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada April 2018;
3. Bahwa Perjanjian tersebut telah memenuhi syarat sah suatu perjanjian yang diatur
dalam Pasal 1320 KUHPerdata, maka perjanjian tersebut telah sah menurut hukum;
4. Bahwa setelah Perjanjian ditandatangani, Tergugat mendirikan bangunan di atas
bidang tanah yang disewakan. Bangunan tersebut berupa 1 bangunan permanent
beserta segenap pelengkapan usaha, kemudian bangunan tersebut dijadikan tempat
usaha yang diberi nama DOUBLE O;
5. Bahwa dalam Perjanjian disepakati untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat
diperpanjang, dengan biaya sewa sebesar Rp 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) untuk 5 tahun, pembayaran dilakukan setiap tahun sebesar Rp 150.000.000
(seratus lima puluh juta rupiah) tidak termasuk pajak sewa;
6. Bahwa dalam Perjanjian, disepakati kondisi dan/atau keadaan tenrtentu yang apabila
tidak dilakukan maka disebut sebagai keadaan lalai atau wanprestasi, yang
mengakibatkan Perjanjian menjadi Batal beserta segala akibat hukumnya,
sebagaimana diatur dalam pasal 6 Perjanjian a quo yang mengatur bahwa :
a. “ Dengan tidak dilakukannya pembayaran angsuran oleh Pihak Kedua
berturut-turut selama 2 bulan, maka tanpa memerlukan terguran terlebih
dahulu dari Pihak Pertama, maka Pihak Kedua dianggap telah cukup
membuktikan bahwa Pihak Kedua dalam keadaan lalai atau wanprestasi.”
b. “ Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut menyebabkan perjanjian ini batal
dengan sendirinya, dan kedua belah pihak sepakat untuk melepaskan segala
ketentuan yang termuat dalam pasal 1266 KUH Perdata.”
c. “ Dalam hal perbatalan perjanjian ini, maka seluruh pembayaran yang
dilakukan oleh Pihak Kedua akan menjadi hangus (apabila menyimpang dari
pasal 3) selanjutnya menjadi hak atas tanah dan bangunan menjadi milik pihak
pertama.”
7. Bahwa para pihak telah menyepakati tanggal jatuh tempo pembayaran sewa dalah
setiap tanggal 30 April tahun berjalan;
8. Bahwa dalam pembayaran tahun pertama di tahun 2018 dan tahun kedua di 2019,
perjanjian tidak berjalan sebagaimana disepakati karena selalu ada alasan yang
disampaikan oleh pihak Tergugat untuk menunda pembayaran sewa pada tahun-tahun
tersebut, sehingga pada tahun pertama pembayaran sewa dilakukan pada bulan
oktober 2018, sedangkan pada tahun kedua baru dilakukan pada bulan desember
2019;
9. Bahwa total realisasi pembayaran di dua tahun pertama adalah Rp 315.000.000 (tiga
ratus lima belas juta rupiah) dengan masing-masing sebesar Rp 157.000.000 (seratus
lima puluh tujuh juta rupiah) untuk tahun pertama dan kedua, dengan rincian Rp
150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) untuk biaya sewa dan Rp 7.500.000
(tujuh juta lima ratus ribu rupiah) untuk pajak sewa;
10. Bahwa setelah pembayaran sewa untuk tahun pertama dan tahun kedua, maka
tergugat seharusnya melakukan pembayaran untuk tahun ketiga paling lambat tanggal
30 April 2020 dan pembayaran tahun keempat paling lambat 30 April 2021, namun
sampai gugatan ini diajukan ke Pengadilan Negeri Sorong, Tergugat belum juga
membayar sewa tanah untuk tahun ketiga dan tahun keempat tanpa memberikan
alasan yang jelas. Maka, keadaan ini menurut kesepakatan dalam pasal 6 Perjanjian
Tergugat sudah melakukan perbuatan wanprestasi dan/atau lalai yang mengakibatkan
Perjanjian menjadi batal dengan segala akibat hukumnya;
11. Bahwa selain dari penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, telah terjadi pula
peristiwa dan/atau kejadian yang menyimpang dari maksud dan tujuan diadakannya
perjanjian sewa menyewa tanah antara Penggugat dan Tergugat , diantaranya :
a. Tempat Hiburan Malam DOUBLE O dijadikan sebagai tempat perdagangan
orang;
b. Tempat tersebut digunakan untuk memelihara dan/atau menyimpan satwa
yang dilindungi tanpa izin;
c. Tidak mematuhi himbauan pemerintah untuk menghentikan sementara
operasional Tempat Hiburan Malam pada saat Pandemi Covid-19.
12. Bahwa berdasarkan fakta hukum dalam angka 10 di atas, Tergugat telah terbukti lalai
dan/atau wanprestasi dalam melaksanakan Perjanjian a quo, maka perjanjian antara
Penggugat dengan Tergugat yang telah ditandatangani menjadi batal;
13. Bahwa dengan batalnya perjanjian antara Penggugat dengan Tergugat maka seluruh
pembayaran sewa untuk tahun pertama dan tahun kedua yang telah dibayarkan oleh
Tergugat menjadi hangus, termasuk bangunan di atas tanah Penggugat (DOUBLE O)
yang didirikan oleh Tergugat menjadi hak Penggugat;
14. Bahwa karena batalnya perjanjian dan segala akibat hukumnya, maka beralasan
menurut hukum bagi Ketua Pengadilan Negeri Sorong cq. Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk meletakan sita (conservatoir beslag) atas
bangunan yang diberi nama DOUBLE O, agar tidak dipindah-tangankan kepada pihak
lain termasuk tidak dilakukan perbuatan hukum lainnya atas bangunan tersebut
dengan pihak ketiga lainnya, sampai dengan perkara ini memperoleh kekuatan hukum
tetap (Inkracht van gewijsde).

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri
Sorong untuk memeriksa dan memutus perkara ini sebagai berikut:

PRIMER :
1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Perjanjian yang ditandatangani antara Penggugat dengan Tergugat pada
Bulan April 2018 tentang Sewa Menyewa Tanah adalah sah dan mengikat menurut
hukum;

3. Menyatakan bahwa Tergugat telah lalai dan/atau wanprestasi karena tidak melakukan
pembayaran sewa tanah tahun ketiga dan tahun keempat kepada Penggugat;
4. Menyatakan bahwa karena Tergugat telah terbukti lalai dan/atau wanprestasi, maka
Perjanjian yang ditandatangani antara Penggugat dengan Tergugat pada Bulan April
2018 tentang Sewa Menyewa Tanah menjadi BATAL dengan segala akibat
hukumnya;

5. Menyatakan bahwa karena Perjanjian aquo telah menjadi batal dengan segala akibat
hukumnya, maka seluruh pembayaran sewa tanah tahun pertama dan pembayaran
sewa tanah tahun kedua menjadi hangus; 6. Menyatakan bahwa karena Perjanjian
aquo telah menjadi batal dengan segala akibat hukumnya, maka bangunan yang diberi
nama DOUBLE O beserta segala isinya yang terduduk di atas tanah Penggugat
menjadi hak Penggugat;

6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap bangunan
permanen berupa Tempat Hiburan Malam Double O yang terletak di Jalan Sungai
Maruni KM. 10 Masuk, Kelurahan Klawuyuk, Distrik Sorong Timur – Kota Sorong
Papua Barat;

7. Memerintahkan Tergugat keluar dari bangunan DOUBLE O tersebut, serta


menyerahkan bangunan beserta seluruh isi bangunan tersebut kepada Penggugat
dalam keadaan aman, dan apabila terpaksa maka perlu dengan bantuan alat negara
(Kepolisian RI);

8. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam


pemeriksaan perkara ini.

SUBSIDER :
Apabila Ketua Pengadilan Negeri Sorong cq. Majelis Hakim yang memeriksa serta
mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono)

Hormat saya,
Kuasa Hukum Penggugat

Ahnaf Fikri, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai