Demikian surat perjanjian ini dibuat, agar dapat dipatuhi dan digunakan sebagaimana mestinya.
Saksi
Mulyono, Gunawan
Demikian surat perjanjian ini dibuat, agar dapat dipatuhi dan digunakan sebagaimana mestinya.
Demikian surat perjanjian ini dibuat, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA dengan ini telah meminjam dari PIHAK KEDUA uang sejumlah Rp.
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk dapat membeli dalam keadaan kosong bangunan rumah
tinggal berikut dengan turutan yang terletak di Jalan Jl. Surat Kuasa No. 339, Cibinong
Bogor berikut dengan segala hak-hak dan kepentingan-kepentingan di atas bidang tanah tersebut.
Pasal 2
PENYERAHAN PINJAMAN
PIHAK KEDUA telah menyerahkan uang sebagai pinjaman sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah) tersebut secara tunai dan sekaligus kepada PIHAK PERTAMA pada saat perjanjian
ini dibuat dan ditandatangani dan PIHAK PERTAMA menyatakan telah menerimanya dengan
menandatangani bukti penerimaan (kuitansi) yang sah.
Pasal 3
BUNGA
1. Atas hutang sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) tersebut, PIHAK PERTAMA
dikenakan bunga setiap bulannya sebesar 1% (satu persen) oleh PIHAK KEDUA.
2. Yang dikenakan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah sisa hutang yang
belum dibayar oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
SISTEM PENGEMBALIAN
PIHAK PERTAMA wajib membayar kembali hutangnya tersebut kepada PIHAK KEDUA
dengan cara pembayaran angsuran sebesar Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah) setiap bulan, selama
12 bulan, yang dimulai pada bulan Juli, 2012 dan berakhir pada Juni 2013.
Pasal 5
BIAYA PENAGIHAN
1. Bilamana untuk pembayaran kembali atas segala sesuatu yang berdasarkan perjanjian ini
diperlukan tindakan-tindakan penagihan oleh PIHAK KEDUA maka segala biaya-biaya
penagihan itu baik di hadapan maupun di luar pengadilan semuanya menjadi tangungan dan
wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA.
2. Apabila pihak pertama lalai dalam membayar biaya-biaya penagihan-penagihan yang dibayar
pada ayat 1 pasal ini, maka terhadap seluruh biaya-biaya tersebut juga dikenakan bunga sebesar
0,5% (nol koma lima persen) per hari sampai seluruh penagihannya tersebut lunas.
Pasal 6
PENGEMBALIAN SEKALIGUS
1. Apabila PIHAK PERTAMA karena sebab apapun juga lalai atau ingkar dari perjanjian ini
sedangkan masih ada hutang yang belum lunas dibayar oleh PIHAK PERTAMA maka selambatlambatnya dalam waktu dua bulan terhitung semenjak tanggal jatuh tempo, PIHAK PERTAMA
wajib membayar lunas seluruh tunggakan yang belum dilunasi oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA.
2. Yang digolongkan sebagai kelalaian atau ingkar janji PIHAK PERTAMA sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 pasal ini, bilamana :
PIHAK PERTAMA tidak atau lalai memenuhi salah satu kewajibannya yang ditetapkan dalam
perjanjian ini.
a)Terhadap PIHAK PERTAMA diajukan permohonan kepada instansi yang berwenang untuk
diletakan dibawah pengakuan atau untuk dinyatakan pailit.
b)Bilamana harta kekayaan dari PIHAK PERTAMA terutama bangunan rumah tinggal berikut
dengan bidang tanahnya disita atau bilamana terhadap PIHAK PERTAMA dilakukan tindakan
eksekusi untuk pembayaran kepada PIHAK KEDUA.
c)Bilamana PIHAK PERTAMA meninggal dunia.
Pasal 7
JAMINAN
Untuk menjamin pembayaran kembali yang tertib dan sebagaimana mestinya atas segala sesuatu
yang berdasarkan perjanjian ini masih terutang oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA, berikut dengan ongkos-ongkos lainnya serta biaya-biaya penagihan, maka akan dibuat
sebuah perjanjian di mana PIHAK PERTAMA akan menyerahkan sebagaimana jaminan kepada
PIHAK KEDUA sebagai bangunan milik PIHAK PERTAMA terbuat dari dinding tembok lantai
ubin dan atap genteng terletak di Jalan Contoh Surat Perjanjian didirikan di atas sebidang tanah
seluas kurang lebih 50 m2, Blok A jenis Klaster No. 214 tertanggal 15 mei 2005 berikut dengan
segala hak dan kepentingan yang sekarang atau dikemudian hari akan diperoleh PIHAK
PERTAMA atas sebidang tanah tersebut diatas.
Pasal 8
KUASA
1. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk mengambil
dan menguasai rumah dan tanah serta turutannya sebagaimana disebut pada pasal 7 untuk
menjual atau melakukan lelang atau memiliki sendiri atas benda jaminan tersebut dalam rangka
melunasi hutang PIHAK PERTAMA.
2. Kuasa yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA didalam atau
berdasarkan perjanjian ini, merupakan bagian yang terpenting dan tidak terpisahkan dari
perjanjian ini, kuasa mana tidak dapat ditarik kembali dan juga tidak akan berakhir karena
meninggal dunianya PIHAK PERTAMA atau karena sebab apapun juga.
Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1.Apabila ada hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian ini dan juga jika terjadi
perbedaan penafsiran atas seluruh atau sebagian dari perjanjian ini maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat.
2.Jika penyelesaian secara mesyawarah untuk mufakat juga ternyata tidak menyelesaikan
perselisihan tersebut maka perselisihan tersebut akan diselesaikan secara hukum yang berlaku di
Indonesia dan oleh karena itu kedua belah pihak memilih tempat tinggal yang tetap dan
seumumnya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong Bogor.
Pasal 10
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam
bentuk surat menyurat dan atau addendum perjanjian yang ditandatangani oleh para pihak yang
merupakan salah satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 11
PENUTUP
Perjanjian Hutang Piutang uang ini dibuat rangkap 2 (dua) di atas kertas bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditanda tangani oleh
kedua belah belah pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, serta tanpa unsur paksaan dari
pihak manapun.
3. Ferdinand dan yang untuk melakukan tindakan hukum tersebut di bawah ini telah mendapat
persetujuan dari istrinya yang juga turut menghadap kepada saya, Notaris, yaitu Ruhut
Situmorang, SH
PIHAK KETIGA/PENJAMIN
Para penghadap telah saya, Notaris kenal. Para penghadap untuk diri sendiri, dan bertindak
sebagaimana tersebut di atas terlebih dahulu menerangkan:- bahwa berdasarkan akta-akta :
1. PENGAKUAN HUTANG Nomor 225 , tertanggal 21 mei 2011
dari akta mana sebuah salinannya bermeterai cukup diperlihatkan kepada saya, Notaris;
2. ADDENDUM PERJANJIAN KREDIT yang dibuat secara di bawah tangan tertanggal 5 juni
2011
yang aslinya diperlihatkan kepada saya, Notaris dan sebuah foto copynya setelah dicocokkan
dengan aslinya dilekatkan pada minuta akta ini;
pihak kedua telah mengaku berhutang uang karena pinjaman uang kepada pihak pertama
sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ;
bahwa hutang/kredit tersebut khusus dipergunakan untuk keperluan : Perbaikan Mesin
bahwa jangka waktu pengembalian hutang tersebut adalah 8 (delapan) bulan, terhitung dari
tanggal 21 juni 2012
bahwa berdasarkan ADDENDUM PERJANJIAN KREDIT tersebut di atas tertanggal 5 juni
2011 untuk jangka waktu 8 (delapan) bulan, terhitung mulai tanggal 22 juni 2012 sampai dengan
tanggal 21 Februari 2013
bahwa sekarang dengan akta ini kedua belah pihak telah sepakat untuk :
a. memperpanjang jangka waktu pinjaman hutang tersebut, untuk jangka waktu 8 (delapan)
bulan bulan, dan dimulai terhitung sejak tanggal 21 Februari 2013 sampai dengan tanggal 20
Oktober 2013
b. merubah besarnya pinjaman, yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA.
Berhubung dengan segala sesuatu yang tersebut di atas, para pihak dengan ini telah saling setuju
dan bersepakat untuk mengadakan perubahan dalam akta PENGAKUAN HUTANG
Nomor: 7 jo ADDENDUM PERJANJIAN KREDIT, tertanggal 5 juni 2011 masing-masing dan
berturut-turut dibuat dihadapan Frid Hutagalung Sarjana Hukum tertanggal 18 juni 2012
dan dibuat secara di bawah tangan tertanggal 18 juni 2012 menjadi sebagai berikut :
Angka-angka dan perkataan-perkataan Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dan tanggal 19
juni 2012 dalam akta PENGAKUAN UTANG Nomor: 443 ADENDUM PERJANJIAN
KREDIT, tertanggal 5 juni 2011 berturut-turut dibuat dihadapan Ruhut Situmorang, Sarjana
Hukum tertanggal 20 juni 2012 dan dibuat secara di bawah tangan tertanggal 20 juni 2012 untuk
selanjutnya diubah menjadi: Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) , dan Adapun ketentuanketentuan lainnya yang tercantum dalam akta PENGAKUAN HUTANG
Nomor: 332 ADDENDUM PERJANJIAN KREDIT, tertanggal 5 juni 2011 dihadapan Valentino
Simbolon, Sarjana Hukum, tertanggal 21 juni 2012 di bawah tangan tertanggal 21 juni
2012 diubah secara tegas oleh para pihak dinyatakan tetap berlaku.
Akhirnya para penghadap tetap bertindak sebagaimana tersebut di atas menerangkan mengenai
perjanjian ini dan segala akibat yang ditimbulkannya para pihak memilih domisili yang tetap dan