NIM : B011201180
KELAS : PERANCANGAN KONTRAK (C)
Pada hari ini, 16 Februari 2026 bertempat di Kantor Pusat PT Bank Mandiri Tbk yang
beralamat Jl. Kemang Raya No. 28J, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Para pihak yang identitasnya akan disebut di dalam Perjanjian
Fasilitas ini:
Nama : Herman
e) Bahwa Para Kreditur sepakat bahwa Fasilitas Kredit Sindikasi yang akan diberikan
kepada Debitur adalah sebesar Rp 3.510.000.000.000,00 (tiga triliun lima ratus sepuluh
miliar rupiah) dengan pembagian untuk masing- masing Kreditur akan tertuang dalam
isi Perjanjian Fasilitas ini dan akan diatur secara khusus melalui Perjanjian antara
Kreditur.
f) Bahwa Para Pihak telah sepakat untuk menunjuk Bank Mandiri sebagai Agen Fasilitas,
Agen Jaminan, dan Agen Penampungan. Bank Mandiri menerima penunjukan tersebut,
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana akan diatur dalam Perjanjian Fasilitas
ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak dalam kedudukan- kedudukan sebagaimana
tersebut di atas, telah sepakat dan setuju untuk membuat Perjanjian Fasilitas Pembiayaan
Proyek PLTP Gunung Hamiding (untuk selanjutnya disebut Perjanjian Fasilitas), dengan
menerapkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana tertuang dalam
Perjanjian Fasilitas ini, yaitu sebagai berikut:
Pasal 1
Definisi dan interprestasi
Untuk keperluan Perjanjian Kredit, setiap istilah di bawah ini mempunyai arti sebagaimana
diuraikan di bawah ini:
h) Penjamin, berarti pihak lain yang mengikatkan diri, guna kepentingan PT. Bank
Mandiri untuk menanggung pemenuhan pembayaran kembali dengan tertib dan
sebagaimana mestinya Utang manakala DEBITUR lalai memenuhi kewajibannya
berdasarkan Perjanjian Fasilitas.
Pasal 2
Fasilitas
a) Dengan mengindahkan dan tunduk pada ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian
Fasilitas, Para Kreditur dengan ini sepakat dan setuju memberikan Kredit kepada
Debitur dengan jumlah sebesar Rp 3.510.000.000.000,00 (tiga triliun lima ratus
sepuluh miliar rupiah).
b) Mata Uang yang digunakan pada kesepakatan perjanjian fasilitas ini ialah mata uang
rupiah.
c) Jangka Waktu Kredit berdasarkan Perjanjian ini adalah 6 (enam) bulan, yaitu sejak
tanggal 16 Februari 2026 sampai tanggal 16 Agustus 2026.
Pasal 3
Mekanisme Penggunaan Fasilitas Kredit
a) Setelah Perjanjian Fasilitas ini ditandatangani maka Para Kreditur akan melakukan
pembayaran kepada Agen Penampungan terkait jumlah pinjaman dari Debitur yang
akan dipakai untuk pembiayaan proyek Debitur berdasarkan pembagian dari Para
Kreditur melalui Rekening Agen Penampungan dengan Nomor Rekening
1560009861578(Bank Mandiri) dengan sistem pembayaran satu kali secara
keseluruhan.
b) Segala pembayaran yang akan dilakukan Debitur secara langsung terkait pembiayaan
proyek berdasarkan Perjanjian Fasilitas ini akan diberikan oleh Agen Fasilitas kepada
Debitur dalam bentuk Mata Uang Rupiah dari Rekening Agen Penampungan atau
Agen Fasilitas dapat langsung membayarkan kepada Pihak Ketiga dari pembiayaan
proyek berdasarkan pemberitahuan dari Debitur.
c) Semua pembayaran yang dilakukan Debitur berdasarkan Perjanjian Fasilitas ini akan
dibayarkan secara penuh dan bebas tanpa pengurangan atau potongan, kecuali
berdasarkan peraturan perundang-undangan terkait hal tersebut perlu dibayar
dengan pengurangan atau potongan.
Pasal 4
Pembayaran Kembali
a) Semua bentuk pembayaran kembali oleh Debitur kepada Para Kreditur harus
dilakukan seutuhnya melalui Rekening Penampungan dengan Nomor Rekening
1560009861578 (Bank Mandiri) sebesar Rp 1.170.000.000.000,00 (satu triliun
seratus tujuh puluh miliar rupiah) setiap triwulan pada tanggal 16 terhitung sejak
ditandatanganinya Perjanjian Fasilitas ini.
b) Debitur wajib melakukan pembayaran melalui Agen Penampungan dan selanjutnya
dialokasikan oleh Agen Penampungan ke rekening yang ditentukan oleh Para
Kreditur secara sama rata sesuai dengan pembagiannyapada hari yang sama dengan
hari Debitur melakukan pembayaran kembali, sepanjang Debitur melakukan
pembayaran selambat- lambatnya pada pukul 14.00 WIB pada hari tersebut.
c) Apabila suatu tanggal Pembayaran Kredit jatuh pada suatu hari yang bukan Hari
Kerja maka tanggal pembayaran tersebut adalah 1 (satu) Hari Kerja sesudahnya.
Pasal 5
Bunga
a) Bunga atas setiap Pinjaman dihitung dan dibayarkan dengan cara yang ditetapkan
dalam Perjanjian Fasilitas mengacu pada dasar sistem perhitungan WAIR (Weighted
Average Interest Rate).
b) Periode Bunga untuk setiap Pinjaman adalah tiga Bulan (atau periode lain yang
disepakati antara Debitur dan Agen Fasilitas).
c) Setiap Periode Bunga untuk suatu Pinjaman akan dimulai pada Tanggal Penggunaan
atau (apabila sudah dilakukan) pada hari terakhir dari Periode
d) Suatu Periode Bunga untuk suatu Pinjaman tidak boleh melampaui Tanggal Jatuh
Tempo Akhir.
Pasal 6
Pajak
a) Debitur harus melakukan semua pembayaran yang harus dilakukan olehnya tanpa
Pengurangan Pajak, kecuali suatu Pengurangan Pajak diwajibkan oleh hukum.
b) Debitur harus segera setelah mengetahui melakukan Pengurangan Pajak (atau bahwa
ada perubahan dalam tarif atau dasar Pengurangan Pajak) memberitahu Agen
Fasilitas sebagaimana mestinya.
c) Jika suatu Pengurangan Pajak diharuskan oleh hukum untuk dilakukan oleh Debitur,
jumlah pembayaran yang terutang dari Debitur itu akan ditingkatkan ke suatu jumlah
yang (setelah melakukan Pengurangan Pajak) menyisakan jumlah yang sama dengan
pembayaran yang akan telah jatuh tempo jika tidak diperlukan Pengurangan Pajak.
d) Jika Debitur diharuskan untuk melakukan Pengurangan Pajak, Debitur tersebut harus
melakukan Pengurangan Pajak tersebut dan setiap pembayaran yang diperlukan
sehubungan dengan Pengurangan Pajak tersebut dalam waktu yang diperbolehkan
dan dalam jumlah minimum yang disyaratkan oleh undang-undang.
e) alam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah melakukan Pengurangan Pajak atau
pembayaran apa pun yang diperlukan sehubungan dengan Pengurangan Pajak
tersebut, Debitur yang melakukan Pengurangan Pajak tersebut harus menyerahkan
kepada Agen Fasilitas untuk Pihak Pembiayaan yang berhak atas bukti pembayaran
yang cukup memuaskan bagi Pihak Pembiayaan itu.
Pasal 7
Pernyataan dan Jaminan
Untuk kepastian Jaminan guna ketertiban pembayaran lunas hutang Debitur kepada Para
Kreditur yang timbul berdasarkan Dokumen Transaksi termasuk bunga, ongkos-ongkos dan
biaya-biaya lainnya pada waktu dan menurut ketentuan-ketentuan dalam Dokumen
Transaksi, maka Debitur dengan ini memberikan Jaminan sebagai berikut:
a) Fidusia atas mesin/peralatan Proyek, termasuk asset tetap lain terkait Proyek
(apabila ada) yang bisa diikat
b) Fidusia tagihan atas seluruh tagihan dan pendapatan sehubungan dengan Proyek dan
pengakuan dari pihak ketiga
c) Fidusia atas klaim asuransi Proyek, yakni mencakup klaim bank garansi dan
penggantian dana dari Pemerintah yang tidak terbatas pada pembayaran
pengakhiran berdasarkan Perjanjian Kerjasama dan hasil klaim berdasarkan
Perjanjian Jaminan dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Kerjasama
d) Hak Tanggungan Atas Tanah Proyek, yakni mencakup tanah dan benda-benda yang
berada atau merupakan satu kesatuan dengan tanah yang dijaminkan.
Pasal 8
Peristiwa Cidera Janji
Debitur di anggap telah melakukan cidera janji, apabila terjadi kondisi sebagai berikut:
a) Debitur gagal membayar jumlah pinjaman yang jatuh tempo berdasarkan perjanjian
ini.
b) Debitur tidak memenuhi atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
c) Dalam hal pendaftaran, wewenang, izin, pengesahan, dan persetujuan yang
diperlukan oleh Debitur untuk Perjanjian Kredit ini menjadi tidak berlaku, dicabut,
ditarik kembali, dimodifikasi, atau ditahan atau dengan cara lain gagal untuk tetap
berlaku, yang tidak diperbaiki oleh Debitur dalam waktu 14 (empat belas) Hari
Kalender terhitung sejak tanggal tidak berlakunya, dicabutnya, ditarik kembalinya,
dimodifikasinya, atau ditahannya pendaftaran, wewenang, izin, pengesahan, dan
persetujuan tersebut.
d) Apabila Debitur tidak memenuhi peraturan perundang-undangan Repbulik
Indonesia yang berlaku yang mengakibatkan izin usaha Debitur dapat dicabut atau
secara langsung/tidak langsung mempengaruhi kemampuan Debitur untuk
memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit ini
e) Debitur dibubarkan atau dinyatakan pailit atau karena sebab-sebab lain yang
mengakibatkan Debitur kehilangan haknya untuk mengurus dan menguasai harta
kekayaannya.
f) Apabila terjadi suatu keadaan yang menurut Para Kreditur secara material dapat
menghambat usaha Debitur atau Debitur tidak lagi atau terancam untuk tidak lagi
dapat melanjutkan usahanya sebagaimana mestinya dan/atau dapat mengakibatkan
Debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit
termasuk akan tetapi tidak terbatas sehubungan dengan adanya tindakan
Pemerintah atau instansi Pemerintah yang melarang, mencegah, membatasi, atau
menghalangi Debitur untuk melaksanakan usahanya
g) Apabila menurut pertimbangan Para Kreditur kekayaan Debitur sangat menurun
atau merosot nilainya, atau usaha Debitur mengalami kemunduran sehingga tidak
memungkinkan untuk dapat membayar lunas hutang Debitur kepada Para Kreditur,
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kredit ini
h) Apabila karena sebab apa pun, Para Kreditur tidak mendapatkan jaminan yang sah,
berlaku dan mengikat atas Jaminan atau salah satu di antaranya, kecuali Debitur
memberikan jaminan pengganti yang disetujui oleh Para Kreditur. Debitur wajib
memastikan bahwa jaminan pengganti tersebut menjadi sah, berlaku dan mengikat
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak tanggal surat Agen Jaminan
(perihal persetujuan Para Kreditur atas pemberian jaminan pengganti tersebut)
i) Apabila kekayaan Debitur yang dijadikan jaminan hutang, ternyata telah dibebani
dengan hak-hak jaminan lainnya selain kepada Para Kreditur
j) Apabila Debitur mempergunakan kredit yang diberikan tidak sesuai dengan tujuan
pemberian kredit sebagimana diatur dalam Perjanjian Kredit ini
k) Apabila pernyataan dan jaminan-jaminan batal demi hukum secara keseluruhan
karena di dalam perjanjian tersebut tidak terdapat klausula pengaman (saverebility
clause) sehingga pembatalan tidak dapat dilakukan hanya pada klausula tersebut
saja. Selain itu padanan dibuat atau dianggap telah dibuat di dalam Perjanjian Kredit
ini atau suatu persetujuan yang dibuat oleh Debitur ternyata tidak benar atau tidak
sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Pasal 9
Perubahan Terhadap Kreditur
Pengalihan dan Pemindahan oleh Para Kreditur :
c) Pemegang Saham atau afiliasinya atau bisnis atau aset mereka masing-
masing
Pasal 11
Pemberitahuan
Setiap pemberitahuan, permintaan, dan korespondensi lainnya kepada Para Pihak
berdasarkan dan sehubungan dengan Perjanjian ini (Pemberitahuan) harus dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a) secara tertulis;
c) dikirim secara pribadi atau melalui kurir atau dikirim melalui pengiriman tercatat
prabayar kelas satu atau surat udara jika ke luar negeri atau surel kepada Pihak
karena menerima Pemberitahuan ke alamat yang disepakati
Pasal 12
Ketidakberlakuan Sebagian
Jika, sewaktu-waktu, ketentuan apa pun dalam Dokumen Pembiayaan telah atau menjadi
ilegal, tidak sah, atau tidak dapat dieksekusidalam hal apa pun berdasarkan hukum apa pun
dalam yurisdiksi mana pun, baik legalitas, keabsahan, atau keberlakuan ketentuan-
ketentuan lainnya maupun legalitas, keabsahan, atau keberlakuanketentuan tersebut
berdasarkan hukum yurisdiksi lainnyadalam hal apa pun akan terpengaruh atau terganggu.
Pasal 13
Pembatalan-Pembatalan
Pasal 14
Upaya Hukum dan Pengesampingan
Kegagalan untuk melaksanakan, atau keterlambatan apa pun dalam melaksanakan, oleh
Pihak Yang Dijamin, hak atau upaya hukum apa pun berdasarkan Dokumen Pembiayaan
tidak akan berlaku sebagai penyampingan atas hak atau upaya hukum tersebut atau
merupakan suatu pemilihan untuk menyetujui salah satu dari Dokumen-dokumen
Pembiayaan. Tidak ada pemilihan untuk menyetujui setiap Dokumen Pembiayaan yang dari
pihak Pihak Yang Dijamin mana pun yang akan berlaku efektif kecuali jika dibuat secara
tertulis. Pelaksanaan satu atau sebagian hak atau upaya hukum apa pun tidak mencegah
pelaksanaan lebih lanjut atau pelaksanaan lainnya atau pelaksanaan hak lainnya atau upaya
hukum lainnya. Hak-hak dan upaya-upaya hukum yang diatur dalam setiap Dokumen
Pembiayaan bersifat kumulatif dan tidak eksklusif dari hak-hak atau upaya-upaya hukum
apa pun yang diatur oleh hukum.
Pasal 15
Perjanjian dan setiap kewajiban non-kontraktual dan semua hal yang timbul dari atau
terhubung dengannya diatur oleh dan akan ditafsirkan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan Yang Berlaku di Republik Indonesia. Para pihak sepakat untuk mengesampingkan
ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata Indonesia sepanjang putusan
pengadilan diperlukan untuk mengakhiri Perjanjian ini.
Pasal 17
Penyelesaian Perselisihan
a) Para Pihak setuju bahwa apabila terdapat perbedaan, sengketa, konflik atau
kontroversi apa pun yang timbul dari atau sehubungan dengan Perjanjian ini atau
pelaksanaannya, termasuk tanpa batasan pada hak-hak, kewajiban- kewajiban atau
tanggung jawab kontraktual, sebelum kontraktual atau non- kontraktual. Pertanyaan
apapun mengenai keberadaannya atau keabsahannya, atau pengakhiran hak-hak
atau kewajiban-kewajiban dari Pihak mana pun atau atas tindakan yang salah atau
melanggar hukum (Sengketa), Para Pihak akan berusaha, dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) Hari Kerja setelah diterimanya pemberitahuan oleh satu Pihak dari Pihak
lainnya tentang adanya Sengketa tersebut, untuk menyelesaikan Sengketa dengan
musyawarah antara Para Pihak.
b) Dalam hal Para Pihak tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan
Sengketa dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kerja yang disebutkan dalam Pasal
32.1. di atas, maka Sengketa akan dirujuk dan diselesaikan melalui arbitrase yang
dilaksanakan oleh Pusat Arbitrase Internasional Singapura (SIAC) sesuai dengan
Peraturan Arbitrase dari Pusat Arbitrase Internasional Singapura (Peraturan SIAC)
yang berlaku untuk saat ini, di mana peraturan tersebut dianggap termasuk dengan
referensi dalam Pasal 32.2. Perjanjian ini. Arbitrase akan dilaksanakan dalam bahasa
Inggris di Singapura yang kemudian akan dibuatkan salinan dalam bahasa Indonesia.
Setiap pemberitahuan arbitrase, balasan atau komunikasi lainnya yang diberikan
kepada atau oleh salah satu Pihak dalam arbitrase harus diberikan dan dianggap telah
diterima sebagaimana diatur dalam Peraturan SIAC.Tempat arbitrase (seat of
arbitration) adalah Singapura.Perjanjian arbitrase ini tunduk pada hukum Singapura.
Pasal 18
Pengesampingan Imunitas
Debitur secara umum menyampingkan semua kekebalan yang mungkin dimilikinya atau
dimiliki aset-aset atau pendapatan-pendapatannya di yurisdiksi mana pun, termasuk
kekebalan sehubungan dengan:
a) pemberian keringanan (relief) melalui perintah pengadilan (injunction) atau
perintah untuk pelaksanaan yang spesifik atau untuk pemulihan aset-aset atau
pendapatan-pendapatan; dan
b) dilakukannya proses terhadap aset-aset atau pendapatan- pendapatannya untuk
eksekusiputusan atau, dalam tindakan in rem, untuk penangkapan, penahanan atau
penjualan aset-aset dan pendapatan-pendapatannya.
Direktur Utama
PT Bank Mandiri Tbk President Director America
World Bank
Herman
Paul Edbert