Berdasarkan syarat-syarat pembiayaan yang telah disetujui dan ditandatangani oleh Ibu MELINDA IBRAHIM, SE,
maka Pada hari ini Rabu, 22 Desember 2021, dilakukan akad pembiayaan secara elektronik antara: PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk, selaku pemberi fasilitas, selanjutnya disebut "BANK”, dengan :
Ibu : MELINDA IBRAHIM, SE
Tanggal lahir : 20 Mei 1986
No.KTP : 7571036005860004
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri selaku penerima fasilitas, selanjutnya disebut “NASABAH”.
POKOK AKAD
1. Dengan menggunakan skema Wakalah bil Ujroh dalam Syarat-Syarat Pembiayaan, NASABAH selaku
“muwakkil” atau pemberi kuasa dengan ini memberikan kuasa kepada BANK, dan BANK selaku “wakil”
atau penerima kuasa dengan ini menyatakan menerima kuasa dari NASABAH untuk melakukan pengurusan
pendaftaran haji guna kepentingan pihak NASABAH, dan atas pelaksanaan pengurusan dimaksud NASABAH
wajib membayar ujroh/jasa kepada BANK sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) yang dibayar sebelum
pencairan Qardh dan Rp 14.334.000 (empat belas juta tiga ratus tiga puluh empat ribu rupiah) yang dicicil
selama 60 bulan sejak tanggal pencairan.
2. Dengan menggunakan skema pembiayaan Qardh dalam Syarat-syarat Pembiayaan, BANK selaku pemberi
pinjaman dengan ini memberikan pinjaman kepada NASABAH, dan NASABAH selaku penerima pinjaman
dengan ini menyatakan menerima pinjaman dari BANK berupa dana talangan pendaftaran haji dan karenanya
NASABAH mengaku berutang kepada BANK sebesar Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah)serta akan
dicicil selama 60 bulan sejak tanggal pencairan.
3. Dengan demikian, pembiayaan dengan Akad Wakalah bil Ujroh dan akad Qardh ini dilaksanakan oleh
Nasabah dengan rincian sebagai berikut:
a. Ujroh Awal Rp 1.000.000
b. Ujroh atas wakalah Rp 14.334.000
c. Qardh Rp 25.000.000
d. Jangka Waktu 60 bulan
e. Total angsuran perbulan Rp 655.658
Halaman 2
PENCAIRAN PEMBIAYAAN
1. Sebagai prasyarat pencairan pembiayaan, NASABAH wajib melakukan penyetoran sejumlah dana ke nomor
rekening 8110068012 atas nama Ibu MELINDA IBRAHIM, SE dengan rincian sebagai berikut:
a. Ujroh Awal sebesar Rp 1.000.000
b. Self Financing (dana pribadi) Ibu sebanyak Rp 0
2. Setelah penyetoran dana tersebut, maka BANK akan melakukan proses pencairan sebesar Rp 25.000.000
akan dikreditkan ke Rekening atas nama Ibu MELINDA IBRAHIM, SE dengan nomor rekening 8110068012
PENUTUP
1. Sebelum Akad ini ditandatangani oleh Nasabah, Nasabah menyatakan dengan sebenarnya bahwa Nasabah
telah membaca dengan cermat isi Syarat-syarat Pembiayaan, sehingga Nasabah memahami sepenuhnya
segala yang akan menjadi akibat hukum setelah Nasabah menandatangani Akad ini.
2. Tiap addendum atau dokumen tertulis lainnya tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Akad ini.
3. Akad ini dibuat dan ditandatangani secara elektronik oleh NASABAH dan BANK dan memiliki kekuatan hukum
yang sama dengan tanda tangan secara tertulis.
4. Nasabah wajib melakukan pendaftaran porsi haji selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak
tanggal pencairan.
Ditandatangani Elektronik:
MELINDA IBRAHIM, SE
22-12-2021 14:00:28WIB
MELINDA IBRAHIM, SE
Tanda Tangan Elektronik pada dokumen ini memiliki tautan dengan PT. Solusi Net Internusa (Digisign) yang mengumpulkan data atas nama Bank Muamalat dan data
disimpan ke server yang diamankan untuk melakukan Jasa Teknologi Informasi dan sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU No.11/2008”) dan Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU No.19/2016”) dan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Sistem dan Transaksi Elektronik (“PP No.71/2019”). Bahwa NASABAH telah setuju untuk didaftarkan menjadi pengguna layanan PT. Solusi Net Internusa (Digisign),
data-data pribadi dikirim kepada PT. Solusi Net Internusa (Digisign), dan diverifikasi kebenaran identitasnya oleh PT. Solusi Net Internusa (Digisign)
SYARAT - SYARAT UMUM PEMBIAYAAN MULTIGUNA
Page 2 of 4
Pasal 8
Biaya yang berkenaan dengan Akad dibebankan kepada Nasabah. Biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran demikian meliputi di
antaranya, namun tidak terbatas pada:
a. Bea meterai, biaya pendaftaran, pajak dan pungutan-pungutan lainnya yang dikenakan oleh pemerintah.
b. Biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran yang timbul berkenaan dengan penagihan Pembiayaan dan penyelesaian hutang
piutang oleh Bank atau pihak ketiga atau instansi-instansi yang ditunjuk oleh Bank;
c. Biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran yang dibuat oleh Nasabah dalam melaksanakan pembayaran sesuatu kewajiban
kepada Bank.
VI. Pembayaran Yang Dipercepat Dan Penggunaan Pembayaran
Pasal 9
1. Nasabah dapat mengajukan permohonan pembayaran yang dipercepat sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan
dalam Akad , sepanjang Nasabah telah memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Bank selambat-lambatnya 14
(empat belas) Hari Kerja sebelum tanggal pelunasan dipercepat tersebut dengan ketentuan dan syarat yang ditentukan oleh
Bank. Jika Bank menyetujui secara tertulis bahwa Nasabah melunasi Pembiayaan kepada Bank sebelum tanggal jatuh tempo,
maka Nasabah harus membayar Jumlah Kewajiban yang belum jatuh tempo dimaksud.
2. Pembayaran yang dipercepat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini dapat dilakukan untuk pelunasan dipercepat
yang dilakukan dengan maksud untuk melunasi Jumlah Kewajiban sebelum jatuh tempo.
3. Bank berhak namun tidak wajib memberikan potongan atau discount atas pembayaran Jumlah Kewajiban yang dipercepat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini.
VII. Kejadian-Kejadian Kelalaian/Cedera Janji
Pasal 10
1. Nasabah dianggap telah Cedera Janji, jika terjadi satu atau lebih kejadian-kejadian yang disebutkan di bawah ini:
a. Nasabah tidak memenuhi pembayaran Jumlah Kewajiban (baik sebagiannya atau keseluruhannya) sebagaimana
ditentukan berdasarkan jadwal pembayaran sebagaimana disepakat dalam Akad.
b. Nasabah tidak dapat memenuhi dan/atau melanggar sebagian atau seluruh syarat dan ketentuan yang tercantum dalam
Syarat-syarat Umum dan Akad.
c. Pernyataan dan jaminan yang diberikan Nasabah ternyata tidak benar atau palsu.
d. Nasabah tidak mungkin lagi atau tidak mempunyai dasar hukum untuk memenuhi sesuatu ketentuan kewajiban
berdasarkan Syarat-syarat Umum atau Akad;
2. Jika terjadi salah satu atau lebih peristiwa Cedera Janji sebagaimana diatur pada Pasal 10 (1), maka :
a. Bank berhak menyatakan bahwa waktu pembayaran Jumlah Kewajiban telah jatuh tempo dan Jumlah Kewajiban harus
dibayar sekaligus lunas dan segera atas tagihan pertama Bank, sekalipun jangka waktu Akad belum berakhir, tanpa
diperlukan adanya surat pemberitahuan surat teguran atau surat lainnya.
b. Apabila Nasabah tidak melaksanakan pembayaran seketika dan sekaligus sebagaimana butir 2 a di atas, Bank berhak
untuk membatalkan porsi haji atas nama Nasabah ataupun porsi haji atas nama lainnya yang diperolah dari pembiayaan
Qardh dari Bank. Uang dari pembatalan porsi haji tersebut diperhitungkan sebagai pembayaran/pelunasan sisa Jumlah
Kewajiban Nasabah kepada Bank setelah dikurangi biaya-biaya.
c. Jika hasil pembatalan porsi haji tidak mencukupi untuk membayar Jumlah Kewajiban Nasabah kepada Bank, maka
Nasabah tetap bertanggung jawab untuk melunasi sisa Jumlah Kewajiban yang belum dibayar sampai dengan lunas.
VIII. Kesanggupan Nasabah
Pasal 11
Nasabah dengan ini berjanji, bahwa selama Nasabah masih berhutang kepada Bank, Nasabah menyanggupi untuk melakukan hal-
hal tersebut di bawah ini:
1. segera memberitahukan Bank secara tertulis tentang terjadinya suatu peristiwa yang disebutkan pada Pasal 10 di atas, atau hal
yang dengan pemberitahuan atau dengan lewatnya waktu atau kedua-duanya akan merupakan suatu pelanggaran terhadap
Pasal 10 di atas;
2. tidak akan mengajukan permohonan kepada pengadilan atau pihak yang berwenang lainnya untuk dinyatakan pailit atau agar
diangkat pengampu atas suatu bagian atau semua aset Nasabah;
3. membayar semua Biaya yang dijatuhkan oleh Bank, termasuk biaya yang dipersyaratkan sebelum proses pencairan
pembiayaan dilakukan.
4. memberikan dan telah menandatangani Surat Kuasa kepada Bank untuk melakukan pembatalan porsi haji atas nama Nasabah
dan/atau atas nama pihak pihak lain yang pendaftaran porsinya menggunakan dana pencairan pembiayaan dari Bank kepada
Nasabah.
IX. Pernyataan Dan Jaminan Nasabah
Pasal 12
1. Nasabah dengan ini menyatakan dan menjamin, bahwa pada tanggal Akad ditandatangani:
a. Nasabah berhak dan berwenang sepenuhnya secara sah untuk membuat Akad serta melaksanakan semua kewajibannya
berdasarkan Akad sehingga Akad mengikat Nasabah dengan sah sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-syarat Umum,
Akad;
b. semua dokumen termasuk tetapi tidak terbatas pada dokumen yang diserahkan oleh Nasabah kepada Bank sehubungan
dengan:
1) Pemberian Pembiayaan oleh Bank kepada Nasabah, dan
2) Surat Kuasa Pembatalan Porsi Haji
c. Nasabah telah memperoleh penjelasan dari Bank atas ketentuan dan syarat yang tercantum pada Syarat-syarat Umum,
Akad , sehingga Nasabah sepenuhnya mengetahui dan mengerti serta menyetujui semua ketentuan dalam Syarat-syarat
Umum, Akad;
d. Tiada hal atau peristiwa yang merupakan suatu cedera janji atas suatu perjanjian;
Page 3 of 4
2. Jika di kemudian hari ternyata ada Pernyataan dan Jaminan Nasabah yang diuraikan dalam Pasal 12 ayat 1 tersebut di atas tidak
benar dan menimbulkan kerugian pada Bank, maka Nasabah wajib bertanggung jawab dan mengganti seluruh kerugian yang
diderita oleh Bank sekaligus lunas atas permintaan pertama Bank. Pertanggungjawaban Nasabah tersebut termasuk juga
terhadap adanya gugatan dari Pihak Ketiga.
X. Hal-hal Lain
Pasal 13
1. Kecuali disepakati lain, maka Syarat-syarat Umum ini dan Akad hanya dapat diubah dengan suatu dokumen tertulis oleh Para
Pihak.
2. Akad (termasuk Syarat-syarat Umum ini mengikat Para Pihak pada Akad dan para pengganti hak atau penerima hak dari para
pihak masing-masing dengan ketentuan bahwa Nasabah tidak berhak menyerahkan atau mengalihkan suatu atau semua hak
Nasabah berdasarkan Akad tanpa mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank.
3. Syarat-syarat Umum dan Akad berlaku sejak tanggal ditandatangani dan/atau disepakati oleh Bank dan Nasabah sampai seluruh
Jumlah Kewajiban dinyatakan lunas secara tertulis oleh Bank.
4. Akad dan pelaksanaan Akad tunduk kepada dan diatur berdasarkan hukum Republik Indonesia serta Prinsip Syariah.
5. Syarat-syarat Umum ini telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk ketentuan peraturan
Otoritas Jasa Keuangan.
6. Dalam rangka Good Corporate Governance, Nasabah tidak akan memberikan suatu pemberian atau imbalan dalam bentuk
apapun kepada pejabat atau karyawan Bank atau pihak yang mewakili kepentingan Bank berkenaan dengan pemberian
Pembiayaan ini.
XI. Komunikasi dan Pemberitahuan
Pasal 14
1. Alamat Pemberitahuan
Semua surat menyurat atau pemberitahuan yang dikirim oleh masing-masing pihak kepada pihak yang lain harus dilakukan
dengan surat tercatat, melalui kurir (ekspedisi), pesan singkat, surat elektronik, media elektronik lain, atau faksimili ke alamat-
alamat sebagaimana disepakati di dalam Akad atau Aplikasi Permohonan Pembiayaan.
2. Pemberitahuan dari salah satu pihak kepada pihak lainnya dianggap diterima:
a. Jika dikirim melalui kurir (ekspedisi) pada tanggal penerimaan;
b. Jika dikirim melalui pos tercatat 7 (tujuh) hari setelah tanggal pengirimannya;
c. Jika dikirim melalui pesan singkat, surat elektronik (e-mail), ataupun media elektronik lainnya milik nasabah, dan/atau;
d. Jika dikirim melalui faksimili, pada hari pengirimannya, dan/atau;
3. Nasabah dapat mengganti alamat, nomor telepon, ataupun alamat surat elektronik dengan memberitahukan secara tertulis
kepada Bank. Perubahan alamat tersebut dianggap diterima oleh Bank sesuai dengan ketentuan ayat 2 di atas.
4. Dalam hal terjadi perubahan alamat Bank, pemberitahuan perubahan alamat Bank melalui media massa (cetak) berskala
nasional atau lokal merupakan pemberitahuan resmi kepada Nasabah.
XII. Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa
Pasal 15
1. Syarat-syarat Umum ini tunduk pada Hukum Negara Republik Indonesia.
2. Dalam hal terjadi perselisihan mengenai pelaksanaan dan penafsiran terhadap Syarat-Syarat Umum ini maupun Akad ini, Para
Pihak terlebih dahulu akan menyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari kalendar sejak tanggal perselisihan diajukan oleh salah satu Pihak. Musyawarah ini dapat
dilakukan secara bilateral, maupun melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia.
3. Apabila penyelesaian secara musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini tidak tercapai, maka Para
Pihak sepakat menyerahkan penyelesaian perselisihan ini di Pengadilan Agama dengan memilih tempat kedudukan yang umum
dan tetap pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Agama yang wilayahnya meliputi keberadaan cabang Bank yang memberikan
Pembiayaan ini.
XIII. Penutup
Pasal 16
1. NASABAH telah membaca, memahami, dan menyetuju iisi dari Syarat-Syarat Umum ini
2. Nasabah telah mendapatkan penjelasan yang cukup dari petugas Bank terkait dengan Syarat-Syarat Umum ini dan/atau Akad
terkait.
Ditandatangani
Elektronik:
MELINDA IBRAHIM, SE
22-12-2021
14:00:29WIB
MELINDA IBRAHIM, SE
Page 4 of 4