Dosen Pengampu
Disusun Oleh
Firdha Rahma Sabrina (03 08 18 013)
Hanif Jihan Kusuma (03 08 18 014)
i
PRAKATA
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3
A. Landasan Teori .......................................................................... 3
1. Susu Sapi Perah ................................................................... 3
2. Kadar Lemak Pada Susu ...................................................... 3
3. Lama Penyimpanan ............................................................. 5
B. Kerangka Pikir ........................................................................... 7
C. Hipotesis..................................................................................... 7
III. METODOLOGI ................................................................................ 8
A. Waktu dan Tempat ..................................................................... 8
B. Alat dan Bahan .......................................................................... 8
C. Rancangan Penelitian ............................................................... 8
iii
PROPOSAL KAJIAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu adalah bahan baku dari semua produk sumsum yang sebagian
besar digunakan sebagai produk pangan karena jika dipandang dari segi
gizi, susu termasuk dalam makanan yang hampir sempurna
(Tifauzah,2013). Susu juga mempunyai sifat yang mudah rusak sehingga
sangat cepat mengalami perubahan rasa, bau, dan warna. Dalam keadaan
normal, susu hanya bertahan maksimal 2 jam setelah pemerahan tanpa
mengalami kerusakan maupun penurunan kualitas. Dikutip laman resmi
Kementrian Pertanian (Kementan), berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2019 masih
berkisar 16,23 liter per kapita/tahun.
Kebutuhan akan makanan dan minuman yang sehat dan bergizi
sangatlah penting karena sumber nutrisi dari makanan dan minuman
merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk menjaga kesehatan,
pertumbuhan, pemeliharaan, serta meningkatkan kecerdasan manusia
terutama anak. Salah satu sub sektor sebagai bahan pemasok yang
mampu menyediakan sumber makan dan minuman untuk mencukupi target
gizi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bersumber dari protein
hewani yang bernilai gizi tinggi yakni sertor peternakan. Menurut khotimah
(2006: 43) produk hasil peternakan yang perlu mendapat perhatian
khususnya sapi perah sebagai penghasil susu sapi murni, cukup mendapat
perhatian serius untuk dapat dikembangkan agar mampu memenuhi
kebutuhan gizi.
Menurut Tri & Manik (2009: 16) menjelaskan beberapa manfaat susu
diantaranya susu banyak mengandung laktosa, dimana laktosa merupakan
1
satu-satunya karbohidrat dalam susu yang berfungsi sebagai sumber
tenaga dan membantu penyerapan kalsium dan fosfor. Kalsium dalam susu
membantu dalam pembentukan masa tulang dan mencegah terjadinya
osteoporosis. Lemak dalam susu menghasilkan energi serta vitamin A, D,
E, dan K yang larut dalam lemak susu. Selain itu di dalam susu terdapat
sumber asam lemak yang mengandung conjugated linoleic acid (CLA) yang
bersifat membendung pertumbuhan dan perkembangbiakan sel kanker.
Kontaminasi pada makanan maupun minuman dapat menyebabkan
terjadinya perubahan rasa, bau, tekstur, dan nutrisi di dalam bahan
makanan maupun minuman. Hal yang tersulit dalam penanganan dan
penyimpanan bahan pangan adalah usaha untuk menjaga produk pangan
agar terhindar dari pencemaran yang berasal dari bahan pangan yang
disimpan dalam wadah yang sama, terutama bahan makanan yang
berlemak tinggi (Ketaren, 2008: 66).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Sapi perah adalah ternak dan bibit sapi yang dipelihara dengan
tujuan menghasilkan produk berupa susu yang dapat diolah. Salah satu
jenis sapi perah yang menghasilkan susu adalah dari jenis Friesian
Holstein. Jenis sapi ini merupakan bangsa sapi yang mampu menghasilkan
produksi susu paling tinggi dibandingkan dengan bangsa lainnya
diantaranya Jersey dan Guernsey serta memiliki kandungan lemak yang
tinggi dibandingkan jenis susu sapi perah lainnya. Jadi, keberdaan produk
susu sapi perah ini sangat bermanfaat sebagai penghasil zat gizi bagi
manusia.
Kandungan susu menurut beberapa penelitian dapat dijelaskan
sebagai berikut. Susu sebagai hasil sekresi pada sapi masa laktasi,
memiliki kandungan zat gizi yang terdiri dari cairan yang benar-benar bebas
dari kolustrum dan mengandung tidak lebih 8,25% solid non fat dan 3, 25
% lemak susu (Fitriyanto, 2008: 9). Sedangkan menurut Williamson (1993:
21) menggungkapkan bahwa susu terdiri dari air dan bahan kering. Bahan
kering yang berada pada susu diantaranya lemak, protein, karbohidrat,
vitamin. Sumoprastowo (2004: 45) menjelaskan senada susu merupakan
bahan makanan alami yang hampir sempurna, karena memiliki semua jenis
sumber bahan makanan yang sangat dibutuhkan manusia diantaranya zat
gizi esensial diantaranya kalsium, lemak, protein, vitamin, dll. Lemak yang
terdapat pada produk susu tidak terbatas pada trigliserida melainkan ada
beberapa golongan lipida.
3
karbohidrat. Lemak ada pada pangan hewani dan pangan nabati. Contoh
lemak pada pangan hewani antara lain : butirat dalam susu, keju dan
mentega. Lemak atau trigliserol merupakan salah satu jenis lipid
sederhana, yaitu ester gliserol dan asam lemak gliserol dan memiliki tiga
gugus hidroksil, masing-masing mengikat satu molekul asam lemak. Lipid
sederhana terdiri atas lemak netral atau trigliserida, lemak sederhana dan
lemak campuran. Lipid sederhana banyak terdapat pada lemak susu
penuh, minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak babi, ayam, dan
minyak ikan (Tejasari, 2005).
Lemak susu sering disebut juga lemak mentega adalah komponen
susu yang bernilai paling komersial dan sangat penting dari aspek nutrisi
susu. Flavor susu dan produk susu terutama ditentukan oleh lemak susu.
Lemak susu dan lipid yang terkait merupakan globula-globula individual
terutama dalam keadaan cair pada suhu 370C. Diameter globula bervariasi
antara 0,1 sampai 20 mikron dengan rata-rata 3 mikron. Susu yang
mengandung lemak tinggi biasanya globula lemaknya lebih besar dari
ukuran rata-rata (Anjasari, 2010).
4
dalam Fitriatun 2014). Asam lemak susu dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu volatil dan non volatil. Kelompok volatil yaitu butirat, kaprilat, kaprat,
dan laurat termasuk asam lemak yang mudah larut. Gliserida kelompok
volatil berjumlah kira-kira 17% dari total lemak susu. Sedangkan kelompok
non volatil (palmitate, oleat, dan stearat) termasuk asam lemak yang tidak
mudah larut. Kelompok non volatil berjumlah sekitar 82,7% dari total lemak
susu. Kelompok ini berhubungan dengan keras lunaknya lemak susu dan
tekstur mentega. Sifat lain dari lemak susu adalah tidak larut dalam air,
tetapi akan mengabsorbsi air sekitar 0,2 %, larut dalam eter, karbon
disulfide, nitrobenzene dan aseton. (Anjasari, 2010).
3. Lama Penyimpanan
5
dan tanpa pasteurisasi mempunyai pH yang sama. pH susu terus
meningkat sampai pada hari penyimpanan ke-6 lalu menurun sampai hari
penyimpanan ke-15. Sedangkan total asam dan total mikroba pada susu
terus meningkat selama masapenyimpanan. Selama penyimpanan terjadi
perubahan-perubahan sehingga berdampak pada perubahan susu.
Kualitas susu dapat terlihat dari perubahan fisik (warna), kimia (pH dan
total asam), dan perubahan mikrobiologis (total bakteri) selama masa
penyimpanan. pH dan total asam merupakan salah satu indikator utama
dalam proses penerimaan susu. Nilai pH menunjukkan aktivitas enzim,
konformasi protein, dan asam terdisosiasi yang terkandung dalam susu
(Walstra et al., 2005). Sedangkan total asam mengukur konsentrasi ion
hidrogen yang terdisosiasi maupun yang tidak terdisosiasi (Caprita et al.,
2014) sehingga dapat menunjukkan besarnya kandungan asam organik
dalam susu yang dapat mengindikasikan adanya aktivitas
mikroorganisme, terutama bakteri. Laktosa dalam susu akan difermentasi
oleh bakteri asam laktat menjadi asam laktat. Semakin besar nilai total
asam menunjukkan tingginya aktivitas bakteri dalam susu. Perubahan pH
dan total asam susu erat kaitannya dengan perubahan mikrobiologis (total
bakteri)susu.
Perbedaan perlakuan pasteurisasi dan lama penyimpanan akan
mempengaruhi perubahan karakteristik susu sehingga pengaruh
perlakuan pasteurisasi dan lama penyimpanan terhadap susu harus
diketahui untuk menjamin kualitas susu. Sehingga diperlukan penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh perlakuan pasteurisasi dan lama
penyimpanan terhadap karakteristik fisikokimia dan mikrobiologis susu
perah selama masa penyimpanan.
6
B. Kerangka Pikir
METODE
BABCOCK
C. Hipotesis
7
III. METODOLOGI
C. Rancangan Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan pola faktorial, pola pertama yang digunakan adalah
pengaruh suhu yaitu 0°C- 12°C (A1) dan 28°C - 30°C (A2). Faktor kedua
yang digunakan adalah lama penyimpanan yaitu 2 jam (T1), 4 jam (T2), 6
Jam (T3) terhadap kadar lemak susu sapi murni. Setiap perlakuan
dilakukan ulangan sebanyak 4kali.
2. Variable Penelitian
Variabel terikat atau dependent variable percobaan adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian adalah berupa kadar lemak pada susu sapi
8
perah. Variabel bebas atau independent variabel adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian adalah pengaruh suhu dan lama penyimpanan dengan
parameter yang di ukur dari perubahan suhu dan lama penyimpanan.
Rincian suhu penelitian yaitu 0°C- 12°C (A1) dan 28°C - 30°C (A2). Lama
penyimpanan yaitu 2 jam (T1), 4 jam (T2), 6 jam(T3).
3. Sampel Uji
9
5. Teknik pengumpulan data
10
DAFTAR PUSTAKA
11