Anda di halaman 1dari 4

Apa Itu KESRAWAN?

Konsep Kesejahteraan Hewan : - Animallium Homnique Saluti - Manusya Mriga Satwa Sewaka Makna Filosofis : Pengelolaan Hewan Untuk Kesejahteraan Manusia 5 PRINSIP KEBEBASAN HEWAN 1. Bebas dari rasa haus dan lapar; 2. Bebas dari rasa tidak nyaman; 3. Bebas dari rasa nyeri, celaka dan penyakit; 4. Bebas mengekspresikan tingkah laku secara normal ; 5. Bebas dari rasa sakit dan stress KESEJAHTERAAN HEWAN (KESEJAHTERAAN HEWAN) 1. Perlakuan hewan secara wajar, alami dan terkendali dalam kerangka perlindungan hewan dari tindak semena-mena manusia. 2. Sudut pandang nilai kemanusiaan Anthropometri : KURANG TEPAT. 3. Tujuan Kesejahteraan hewan pada hakekatnya untuk kesejahteraan manusia, khususnya hewan produksi terkait dengan produk pangan ASUH. Kehidupan di alam suatu EKOSISTEM ( manusia, flora, fauna dan lingkungan) : Saling Ketergantungan (interdependency) dan Saling Keterkaitan (Interrelationship). Issu perdagangan bebas yang harus disikapi : Isu HAM Isu lingkungan Animal welfare (Kesrawan) Bioetika : Perilaku manusia terhadap suatu obyek (makhluk hidup) yang didasari dengan landasan nilai-nilai manusiawi (cipta, rasa dan karsa)terhadap berbagai masalah yang timbul sebagai implikasi negatif dari kemajuan teknologi. Penyimpangan HUKUM ALAM karena kecenderungan manusia untuk semenamena bila berkuasa atas nasib makhluk lain baik sesama manusia ataupun hewan.

Kebijakan Penerapan Kesrawan Penerapan KESRAWAN (hewan produksi) dalam penyediaan daging (ideal) : mulai dari peternakan sampai penyembelihan Tujuan penerapan KESRAWAN dalam penyediaan daging: 1. Sesuai dengan konsep Halalan dan Thoyyiban. 2. Menghasilkan daging yang berkualitas baik, aman dan layak serta berdaya saing tinggi. 3. Memenuhi tuntutan masyarakat kesejahteraan hewan internasional (perdagangan bebas). KEGIATAN PEMBINAAN KESRAWAN 1. Sosialisasi nilai Kesejahteraan Hewan kepada petugas pengelola hewan / ternak. 2. Fasilitasi dalam penerapan teknis kesrawan khususnya di RPH. 3. Advokasi konsumen terhadap produk pangan yang berasal dari hewan yang bebas dari perlakuan tidak wajar disaat hidupnya. 4. Penyusunan peraturan perundangan dan pedoman praktis penanganan hewan. Pengaruh Kesrawan Terhadap Kualitas Daging Makna penerapan KESRAWAN dalam penyediaan daging : 1. Sesuai dengan konsep Halalan dan Thoyyiban. 2. Menghasilkan daging yang berkualitas baik, aman dan layak konsumsi. 3. Memenuhi perlakuan hewan secara ikhsan. PROSES PENYEMBELIHAN A. Penyembelihan hewan dilaksanakan dengan mempedomani hukum agama khususnya Islam agar memenuhi standar kehalalan guna menjamin ketentraman batin konsumen Indonesia B. Penyembelihan dilakukan dengan pisau yang tajam pada bagian ventral leher (8-10 cm di belakang lengkung rahang bawah) sehingga trachea, vena jugularis - arteria communis dan oesophagus terpotong sekaligus. C. Perlakuan lebih lanjut pasca penyembelihan dilakukan apabila hewan mati sempurna reflek kelopak mata

PENYEMBELIHAN HEWAN Prinsip penyembelihan mempersingkat penderitaan hewan, mempercepat proses kematian. Proses penghayatan (niat & konsentrasi) bagi pelaksana momentum ibadah. Hilangnya respon otak (referens) 2 a. Carotis + v. jugularis 14 detik 2 v. jugularis 70 detik Jantung yg diinduksi listrik 298 detik Cardiac arest 28 detik Mati Sempurna : Kematian fungsi otak hilangnya respon reflek palpebrae / kelopak mata. Proses Pengulitan & Pengeluaran Jeroan : Sebelum proses pengulitan, dilakukan pengikatan saluran makanan (oesofagus) dan anus agar isi lambung dan usus tidak mencemari daging. PEMERIKSAAN POST MORTEM - Pemeriksaan postmortem harus segera dilakukan setelah hewan disembelih. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter hewan atau juru uji daging atau petugas teknis yang telah mendapatkan pelatihan tentang meat inspector. - Pemeriksaan postmortem lebih diutamakan pada kelainan organ yang spesifik. Untuk mendapatkan daging yang Halalan Thoyyiban diperlukan : 1. Persyaratan hewan sembelih - Merupakan jenis hewan yang memenuhi persyaratan potong. - Hewan sehat yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan. 2. Persyaratan Juru Sembelih - Memahami dan menerapkan kaidah aspek kehalalan, aspek kesejahteraan hewan dan teknis higiene-sanitasi. 3. Persyaratan Prosedur - Penyembelihan sesuai dengan syariah Islam dan memenuhi aspek kesejahteraan hewan. - Dilakukan pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem oleh dokter hewan berwenang. - Penanganan daging sesuai aspek higiene sanitasi.

PENGERTIAN ASUH: Aman: Tidak mengandung bahaya biologis, kimiawi dan fisik atau bahan-bahan yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Sehat: Mengandung bahan-bahan yang dapat menyehatkan manusia (baik untuk kesehatan). Utuh: Tidak dikurangi atau dicampur dengan bahan lain. Halal: Disembelih dan ditangani sesuai syariat agama Islam. Sumber: Diolah dari materi drh. Krisnandana, Direktorat Kesmavet, Ditjennak pada WORKSHOP MANAJEMEN RUMAH POTONG HEWAN di Mataram, 2 Juni 2009.

Anda mungkin juga menyukai