Anda di halaman 1dari 4

ASPEK KESEJAHTERAAN HEWAN (KESRAWAN)

PADA PEMOTONGAN HEWAN KURBAN

Kesejahteraan hewan didefinisikan segala urusan yang berhubungan dengan keadaan


fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan
ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap
hewan yang dimanfaatkan manusia (Undang-undang 18 Tahun 2009 juncto Nomor 41
Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan).

5 Prinsip Kesrawan (5 Freedom)


✓ Bebas dari rasa lapar, haus dan malnutrisi (freedom from hunger, thirsty, and
malnutirition)
✓ Bebas dari rasa tidak nyaman fisik dan suhu udara (freedom from discomfort physically
and air temperature)
✓ Bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit (freedom from pain, injury and disease)
✓ Bebas dari rasa takut dan tertekan (freedom from fear and distress)
✓ Bebas untuk menampilkan perilaku alaminya (freedom to express natural behaviour)

Untuk mendapatkan daging kurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) harus
memperhatikan 2 kondisi yaitu :
1. Kondisi sebelum ternak disembelih (Ante Mortem)
2. Kondisi Daging setelah ternak disembelih (Post Mortem)

A. KONDISI SEBELUM PENYEMBELIHAN (ANTE MORTEM)

➢ Kondisi Ternak sebelum disembelih sangat berpengaruh pada kualitas daging yang
dihasilkan.

➢ Untuk menghasilkan daging yang baik ternak yang akan dipotong harus dihindarkan
dari pengaruh stress.

Penyebab stress pada ternak adalah sebagai berikut :


1. Angkutan
• Pengangkutan hewan dilakukan menggunakan kendaraan yang tidak sesuai untuk
mengangkut hewan. Masih banyak dijumpai kambing/domba yang diangkut
dengan menggunakan sepeda motor.
• Selama proses transportasi masih banyak dijumpai kendaraan pengangkut hewan
yang kelebihan muatan.
• Pada saat bongkar muat hewan baik di tempat penjualan maupun di tempat
penampungan sementara belum dilengkapi fasilitas untuk menaikkan dan
menurunkan hewan.
• Pada saat proses menaikkan dan menurunkan hewan, masih banyak hewan
dipaksa untuk meloncat pada saat naik ke dalam kendaraan dan pada saat turun
dari dalam kendaraan.
Penurunan Hewan yang sesuai Penurunan Hewan yang tidak sesuai

2. Tempat Penampungan
• Harus dapat melindungi ternak dari Panas dan Hujan
• Tersedia pakan dan minum untuk ternak
• Lokasi tidak mengganggu aktifitas masyarakat

Tempat penampungan hewan kurban yang sesuai

3. Kondisi psikis
• Tempat penyembelihan dengan tempat peristirahatan tidak diberi sekat.
• Ditarik atau didorong dengan keras saat menuju tempat penyembelihan.
• Penyembelihan ditonton beramai – ramai dan menimbulkan suara gaduh.
4. Diikat dan ditarik beramai ramai

Ternak yang diikat beramai-ramai akan menyebabkan stress

5. Perobohan ternak yang membahayakan ternak dan Orang

Perobohan ternak yang benar dengan Perobohan ternak yang membahayakan


metode Barley

Perlakuan Ante Mortem berpengaruh pada kualitas daging yang dihasilkan.


B. Pengaruh Perlakuan Daging Setelah Penyembelihan (Post Mortem)

1. Pengulitan Karkas dengan cara digantung

Pengulitan yang tepat Pengulitan yang kurang tepat

2. Pemeriksaan terhadap Penyakit Zoonosis

Hati sapi yang baik Hati yang rusak oleh cacing hati

Setelah ternak disembelih perlu diperhatikan hal hal sebagai berikut :

➢ Daging adalah makanan yang mengandung protein tinggi sehingga aspek kebersihan
harus diperhatikan ( Daging ditempatkan dalam tempat/wadah yang tidak terinjak
injak kaki)
➢ Infestasi parasit (Cacing) dan infeksi bakteri (TBC) yang dapat menular ke manusia
dapat dilihat dan ditemukan di organ Usus (Cacing Gilig) ,Hati (Cacing Hati) dan Paru
paru (Tuberculosa).

Untuk mengeliminir/menyingkirkannya harus dilakukan :


1. Membuang sebagian atau seluruh bagian (Jerohan ) yang rusak.
2. Merebus Jerohan sebelum dibagikan ke masyarakat
Sumber : Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) – Bidang Veteriner
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah
Edit by:admin

Anda mungkin juga menyukai