Anda di halaman 1dari 28

Menerapkan Prinsip Kesejahteraan Hewan

A.016200.007.01
Oleh : Drh. Wikrama Satyadarma
Ahlak terhadap hewan
TUJUAN PELATIHAN
Menerapkan Higiene Sanitasi, (dari aspek Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap Kerja),
berupa :
1. Mampu menjelaskan Penerapan kesejahteraan hewan dijelaskan sesuai dengan prinsip
kesejahteraan hewan.
2. Mampu mengidentifikasi kondisi fisik dan perilaku hewan sesuai dengan jenis hewan
3. Mampu menjelaskan Tata cara pemeriksaan hewan dilakukan sesuai dengan prinsip
kesejahteraan hewan
4. Mampu mengidentifikasi kondisi sarana dan prasarana sesuai dengan syarat yang
ditentukan
5. Mampu menjelaskan pemeriksaan kesesuaian tata lingkungan sesuai dengan jenis hewan

Sikap Kerja yang diperlukan :


♥ Objektif, Teliti, dan Sigap
Penerapan kesejahteraan hewan dijelaskan
sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan.

Hewan adalah mahluk bernyawa yang mempunyai
perasaan (indera) dan dibuktikan mampu merasa dan
peka yang disebut sebagai hewan “sentient”,

oleh karenanya dengan kesadaran tersebut saat ini cara
­cara manusia memperlakukan hewan perlu diatur
dengan ketentuan­ketentuan hukum dan etika yang
dikenal dengan azas – azas kesejahteraan hewan dan
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah

Menurut UU Nomor 18 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat (42)
Kesejahteraan Hewan adalah segala urusan yang
berhubungan dengan keadaan fisik dan mental
Hewan menurut ukuran perilaku alami Hewan yang
perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi
Hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak
terhadap Hewan yang dimanfaatkan manusia.
Kesejahteraan Hewan diterapkan terhadap setiap
jenis Hewan yang kelangsungan hidupnya
tergantung pada manusia yang meliputi Hewan
bertulang belakang dan Hewan yang tidak
bertulang belakang yang dapat merasa sakit
Kesejahteraan Hewan dilakukan dengan cara menerapkan
prinsip kebebasan Hewan yang meliputi bebas:
a. dari rasa lapar dan haus;
b. dari rasa sakit, cidera, dan penyakit;
c. dari ketidaknyamanan, penganiayaan, dan penyalahgunaan;
d. dari rasa takut dan tertekan; dan
e. untuk mengekspresikan perilaku alaminya.
Prinsip kebebasan Hewan diterapkan pada kegiatan:
a. penangkapan dan penanganan;
b. penempatan dan pengandangan;
c. pemeliharaan dan perawatan;
d. pengangkutan;
e. penggunaan dan pemanfaatan;
f. perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap Hewan;
g. pemotongan dan pembunuhan; dan
h. praktik kedokteran perbandingan.
identifikasi kondisi fisik dan perilaku hewan
sesuai dengan jenis hewan
Penerapan kesejahteraan hewan akan
berpengaruh pada kondisi fisik dan perilaku
hewan, yang selanjutnya dapat berakibat pada
keselamatan ternak dan juga manusia.
sangat penting untuk dapat mengidentifikasi
kondisi dan perilaku hewan pada saat sebelum
disembelih.
faktor stressor yang ada di lokasi penyembelihan,
dapat menyebabkan gangguan kondisi fisik dan
perilaku hewan.
Beberapa tanda stres yang dapat diidentifikasi, yaitu :


• Vokalisasi ●
• Mencoba lari – Fight or flight

• Kegelisahan – tingkat gerakan aggression
yang tinggi ●
• Lesu

• Kurang responsif ●
• Penurunan nafsu makan

• Pembuangan kotoran yang ●
• Menyendiri dari kelompok
meningkat ●
• Peningkatan atau penurunan

• Berbaring di lingkungan yang baru pernafasan

• Terengah­engah (panting) ●
• Dehidrasi

• Membuat keributan ●
• Peningkatan denyut jantung
● ●
Tata cara pemeriksaan hewan dilakukan sesuai
dengan prinsip kesejahteraan hewan
Sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan, ada
5 kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur
Kesejahteraan Hewan, yaitu :

Freedom from thirst and hunger (Bebas haus dan lapar lapar) –
mempunyai akses pada air segar serta pakan yang memadai
untuk memelihara/ mempertahankan kesehatan dan
kebugarannya. Untuk hewan yang akan disembelih, harus
dipuasakan 12 jam sebelumnya. Namun air minum tetap
disediakan secara ad libitum. Periksalah ketersediaan air
minum hewan.

Periksalah kondisi hewan berdasarkan ketersedian pakan dan
air minumnya.

• Freedom from discomfort ( Bebas dari
ketidaknyamanan ) dengan memberikan
lingkungan yang sesuai termasuk tempat
berlindung serta beristirahat.

Periksalah kenyamanan hewan berdasarkan
kondisi lingkungannya.


• Freedom from pain, injury, and disease (Bebas
dari rasa sakit sakit, kecederaan dan penyakit )
– dengan pencegahan penyakit ataupun
melakukan diagnosa serta penanganan cepat.

Periksalah kondisi hewan untuk melihat
ada/tidaknya rasa sakit, cidera, dan penyakit.

• Freedom to express normal behavior (Bebas
mengekspresikan perilaku normal) – dengan
memberikan ruang gerak yang cukup cukup,
fasilitas yang yang memadai serta teman dari
spesies yang sama sama.

Periksalah perilaku hewan berdasarkan fasilitas
dan hewan lain yang bersamanya.

• Freedom from fear and distress (Bebas dari
rasa takut dan tertekan) tertekan – dengan
memberikan kondisi serta penanganan yang
menghindari adanya penderitaan mental.

Periksalah kondisi hewan berdasarkan
keberadaan faktor yang dapat menyebabkan
penderitaan mental hewan.
identifikasi kondisi sarana dan prasarana sesuai dengan
syarat yang ditentukan
Penerapan Kesejahteraan Hewan Saat
Pemotongan adalah pada sarana dan prasarana
pengistirahatan, peralatan yang digunakan, pagar
pembatas, handling/restrain, dan penyembelihan.

Pengistirahatan

Pastikan tempat peristirahatan sudah siap sebelum hewan tiba di lokasi.

Hewan tiba 12 jam sebelum disembelih, agar dapat beristirahat. Cara ini
berpengaruh cukup signifikan terhadap kualitas daging yang dihasilkan.

Sediakan air minum secara ad libitum. (jika hewan tidak jadi disembelih
setelah 12 jam, harap diberikan pakan)

Sirkulasi udara, kondisi atap dan alas kandang, dan intensitas cahaya
diatur agar hewan nyaman di tempat peristirahatan.

Peralatan

Siapkan rampa untuk menurunkan hewan dari
kendaraan untuk menghindari cidera. Bisa berupa
bangunan rampa permanen, maupun rampa portable
yang bisa dibongkar pasang sesuai kebutuhan, atau
tumpukan karung berisi pasir, yang disesuaikan
ketinggiannya dengan kendaraan pengangkut hewan.

Pagar pembatas

Penggunaan pagar pembatas adalah untuk
menggiring hewan dari kandang peristirahatan
menuju ruang penyembelihan.

Pastikan jalur yang akan dilewati sapi bebas dari
hambatan, dengan pencahayaan yang cukup untuk
sapi menuju ruang penyembelihan.

Handling/restrain

Jika menggunakan cara konvensional, pastikan tali
keluh sapi kuat, jika tali rapuh atau mengalami
kerusakan sebaiknya diganti dengan tali yang baru,
demi keamanan.

Gunakan tali untuk merebahkan hewan dari bahan
yang lembut, kuat dan tidak menyakiti kulit hewan.

Cara penyembelihan

Penyembelihan harus dilakukan sesegera mungkin
dengan menggunakan pisau yang tajam.

Pisau harus siap sebelum hewan masuk ke ruang
penyembelihan.

Setelah hewan direbahkan dan aman bagi petugas,
segera dilakukan penyembelihan.
pemeriksaan kesesuaian tata lingkungan
sesuai dengan jenis hewan
Berdasarkan tata lingkungan, ada beberapa Titik Kritis penerapan kesejahteraan hewan
pada hewan, yaitu :

Tata perkandangan yang sesuai, menyebabkan hewan nyaman dan tenang.

Jika menggunakan penambat, yang perlu diperiksa adalah tali ikatan hewan
mencukupi baginya untuk beristirahat, bergerak, serta menjangkau pakan dan
minum.

Pastikan juga agar ruang gerak cukup leluasa dan tidak berdesak-­desakan dengan
hewan lain, serta dapat bersosialisasi dengan hewan sejenis lainnya yang tidak
agresif.

Jika terdapat hewan yang agresif, maka hewan ini harus dipisahkan dari kawanannya
karena dapat menimbulkan stres.
Sikap Kerja yang diperlukan :
♥ Objektif, Teliti, dan Sigap
EVALUASI MATERI
1. Jelaskan Penerapan kesejahteraan hewan dijelaskan sesuai dengan
prinsip kesejahteraan hewan?
2. Jelaskan identifikasi kondisi fisik dan perilaku hewan sesuai dengan
jenis hewan?
3. Jelaskan Tata cara pemeriksaan hewan dilakukan sesuai dengan
prinsip kesejahteraan hewan?
4. Jelaskan identifikasi kondisi sarana dan prasarana sesuai dengan
syarat yang ditentukan?
5. Jelaskan pemeriksaan kesesuaian tata lingkungan sesuai dengan
jenis hewan?
5. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Menerapkan Higiene Sanitasi?

Anda mungkin juga menyukai